Anda di halaman 1dari 51

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, Sehingga
Makalah Mata pelajaran FISIKA,dengan materi suhu,kalor dan perubahan wujud pada
benda ini dapat kami selesaikan guna sebagai salah satu tugas yang diberikan guru mata.
Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru Mata
pelajaran FISIKA yang telah memberi kesempatan kapada kami untuk mengumpulkan tugas
makalah ini.
Kami sadar, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami terus
mengharapkan bimbingan dari guru pengampu Mata pelajaran FISIKA. Agar dilain waktu,
tugas – tugas yang diberikan oleh guru dapat kami kerjakan lebih baik lagi. Harapan kami,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pendengar maupun pembacanya.

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Suhu .....................................................................................................................2
B. Pemuaian Zat........................................................................................................3
C. Pengaruh Kalor pada suhu benda ........................................................................5
D. Perpindahan kalor..................................................................................................6
E. Perubahan wujud benda........................................................................................9
BAB III : PENUTUP............................................................................................................13
- Kesimpulan..........................................................................................................13
- Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bias terlepas dari yang namanya
suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjidak kalor sebagai alat untuk
menjaga kestabilan manusia dalm menjalankan kehidupanya di muka bumio ini. Dialam
modernisasi seperti ini aplikasi kalor dibidang teknologi mungkin tidak sulit anda temukan
bahkan juga mungkin terdapat dirumah anda,yaitu lemari es, suatu mesin yang diantaranya
mengubah suatu air menjadi es.aplikasi perpindahan kalor dialamanda jumpai pada sirkuilasi
udara di pantai.Bagaimana air biasa menjadi es?, mengapa air laut bertiup Siang hari dan
angin darat bertiup malam hari?.Hal-hal tersebut merupakan bagian-bagian daripada suhu dan
kalor.
Salah satu contoh IPA ada di kehidupan kita sehari-hari adalah dengan adanya
perubahan wujud benda. Seperti berubahnya air menjadi es, es yag mencair, proses terjadinya
hujan, dan masih banyak lagi kejadian lainnya. Agar kita mendapatkan pengetahuan yang
lebih lagi maka sebaiknya kita mempelajari tentang perubahan wujud benda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian suhu?
2. Alat apakah yang disunakan untuk mengukur suhu?
3. Apa saja macam-macam thermometer?
4. Bagaimana cara membuat thermometer tersebut?
5. Bagaimana cara mengubah skala suhu dari satu satuan ke satuan yang lainnya?
6. Apa pengertian kalor dan adakan pengaruh kalor terhadap benda?
7. Apa yang dimaksud Penguapan, Mendidih, Meleleh, dan Melebur?
8. Bagaimanakah bentuk persamaan Kalor?
9. Peralatan apa saja yang memanfaatkan sifat kalor?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian suhu.
2. Mendeskripsikan bentuk pemuaian pada zat.
3. Mendeskripsikan pengaruh kalor pada suhu benda.
4. Mendeskripsikan bentuk perpindahan kalor.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Suhu
Suhu atau temperatur adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin
suatu benda. Ketika kita memanaskan atau mendinginkan suatu benda sampai pada suhu
tertetu,beberapa sifat fisik benda berubah. Sebagai contoh: ketika memanaskan sebatang
besi,besi akan memuai,begitu pula ketika mendinginkan air sampai suhu dibawah nol,air
tersebut akan menjadi es. dingin bukan, ketika kita merebus air, lama kelamaan air yang
kamu rebus akan menjadi panas bukan setelah itu bisakah kita mengukur suhu? Bisakah
tangan kita digunakan untuk mengukur panas atau dinginnya suatu benda dengan tepat? Kita
tentu memerlukan cara untuk membedakan derajat panas atau dingin benda tersebut untuk itu
kita perlu mengetahui cara untuk mengukur suhu secara akurat.
Suhu biasanya didefenisikan sebagai ukuran atau derajat panas tinggi, sedangkan
benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Terdapat tiga macam skala yang biasa
digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skla Celsius, skala Fahrenheit, dan skala Kelvin.
Disamping tiga skala suhu diatas, ada skala lain yang masih juga digunakan yaitu skala
Reamur.
Pada skala Celsius digunakan titik lebur es murni sebagai titik teap bawah dan
ditandai dengan angka 0. Sedangkan untuk menyatakan titik tetap atas digunakan titk didih
air pada tekanan atmosfer dan ditandai dengan angka 100, sehingga ada 100 pembagian
skala.
Pada skala Fahrenheit penentuan suhu nol derajat digunakan suhu campuran es dan
garam titik tetap bawah dan titik tetap atas dinyatakan pada skala 32 dan 212, sehingga ada
180 pembagian skala.
Pada skala Kelvin, penentuan suhu nol derajat digunakan -2730C, yaitu keadaan
dimana energy kinetik pertikel sama dengan nol, sehingga tidak ada panas yang terukur.
Setiap suhu skala Kelvin sama dengan satu skala Celsius, sehingga titik tetap bawah dan titik
tetap atas skala Kelvin masing-masing adalah 273 K dan 373 K.
Pada skala Reamur, penentuan titik tetap bawah dan titik tetap atas seperti pada skala
Celsius, namun dinyatakan dalam skala 0 dan 80.

Alat Pengukuran Suhu


Alat untuk pengukur suhu disebut Termometer. Termometer pertama kali dibuat oleh
Galileo Galilei (1564-1642). Termemoter ini disebut termometer udara. Termometer udara
terdiriu dari sebuah bola kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca yang panjang , pipa
tersebut dicelupkan kedalam cairan berwarna. Jika bola kaca dipanaskan, udara didalam pipa
akan mengembang sehingga udara keluar dari pipa. Namun ketika bola didinginkan udara
didalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik kedalam pipa. Termometer udara peka
terhadap perubahan suhu sehingga udara saat itu segera dapat diketahui.
Termometer dibuat berdasarkan prinsip perubahan volume. Thermometer yang tabungnya
diisi dengan raksa kita sebut thermometer raksa. Thermometer raksa dengan skala Celcius
adalah thermometer yang umum dijumpai dalam keseharian. Selain raksa terdapat pula
termometer alkohol. Adapun perbedaan atau kelemahan dan kelebihan dari masing-masing
thermometer yang dibuat dari Raksa atau alkohol adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan dan kerugian menggunakan termometer raksa
Keuntungan:
1) Raksa mudah dilihat karna mengkilat.
2) Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan
laboratorium (-40o C sampai dengan 350o C)
5) raksa dapat panas secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat.

Kerugian:
1) raksa mahal.
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah ( seperti
dikutub utara dan selatan)
3) Raksa termasuk zat berbahaya sehingga ketika pecah akan membahayakan kulit.

b. Keuntungan dan kerugian thermometer alkohol


Keuntungan:
1) Alcohol lebih murah disbanding Raksa
2) Alcohol lebih teliti karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alcohol mengalami
perubahan volume yang lebih besar.
3) Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (seperti didaerah kutub yaitu –
112o C)
Kerugian:
1) Alcohol memiliki didih rendah yaitu 78oC, sehingga pemakainya terbatas.
2) Alcohol tidak berwarna sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar terlihat.
3) Alcohol membasahi dinding kaca.

Mengapa kita menggunakan cairan yang jarang kita jumpai dikehidupan kita sehari-hari
seperti raksa dan alcohol? Mengapa kita tidak menggunakancairan yang sering kita jumpai
seperti air? Air tidak digunakan untuk mengisi pipa thermometer karena 5 alasan berikut:
1) Air membasahi dinding kaca
2) Air tidak berwarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya
3) Jangkauan suhu terbatas (0oC sampai 100oC)
4) Perubahan volume air sangat kecil ketika suhunya dinaikan.
5) Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karna air termasuk penghantar panas yang
sangat jelek.

1. Sifat termometrik zat


Sifat termometrik zat adalah sifat-sifat zat yang berubah ketika suhunya berubah. Sifat-sifat
tersebut adalah: warna,volume,tekanan dan daya hantar listrik.
2. Mengukur suhu dengan termometer
Untuk mengukur suhu suatu benda digunakan termometer. Zat cair yang paling banyak
dipaki untuk mengisi tabungan termometer adalah raksa. Kelebihan raksa dibanding zat cair
lainnya antara lain:
a. Keseimbangan termal terhadap zat yang akan diukur lebih cepat.
b. Memiliki titik beku yang rendah, yaitu -39oC dan titik didih tinggi, yaitu 357oC.
c. Memiliki kenaikan volume yang terjadi pada saat terjadi perubahan suhu.
d. Memiliki miniskus cembung sehingga pengukuran suhu lebih akurat.
e. Mudah dilihat karena raksa mengkilat
3. Jenis termometer
a. Termometer bimetal
Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa logam akan memuai jika dipanaskan.
b. Termometer hambatan
Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa bila seutas kawat logam dipanaskan, hambatan
listrik akan bertambah.
c. Termometer gas
Bila sejumlah gas yang dipanaskan volumenya dijaga tetap, tekanan akan bertambah. Sifat
termometrik inilah yang digunakan untuk mengukur suhu pada termometer gas.
d. Termokopel
Perbedaan pemuaian antara 2 logam yang kedua ujungnya disentuh di manfaatkan pada
termokopel.

4. Macam-macam termometer
a. Termometer Laboratorium
Thermometer laboratorium dapat dijumpai dilaboratorium. Alat ini biasanya
digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan. Thermometer
laboratorium menggunakan raksa atau alcohol sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan
kedalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler). Kemudian pipa dibungkus dengan kaca
yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap dengan cepat oleh thermometer.
Suhu pada thermometer laboratorium biasanya 0oC sampai 100oC. suhu 0oC
menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100oC menyatakan suhu air
sedang membeku.
b. Termometer ruangan
Thermometer ruang dipasang pada tembok rumah atau kantor. Thermometer ini
mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala thermometer ruang adalah -50oC sampai
50oC. mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara dibeberapa tempat bisa
dibawah 0oC misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain suhu udara tidak pernah
melebihi 50oC
c. Termometer klinis
Thermometer klinis disebut juga thermometer demam. Thermometer ini biasanya
digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu badan. Pada keadaan sehat suhu tubuh kita
sekitar 30oC namun pada keadaan demam suhu tubuh kita melebihi suhu tersebut. Suhu
tubuh kita pada saat demam dapat melebihi 40oC. skala suhu pada thermometer klinis
hanya 35oC sampai 43oC. hal ini sesuai dengan keadaan suhu tubuh kita. Suhu tubuh kita
tidak mungkin dibawah 35oC dan melebihi 45oC. thermometer klinis biasanya dijepit pada
ketiak, tapi ada pula yang nempel didahi, dan ditempel dimulut. Ketika thermometer
dijepit suhu tubuh kita membuat raksa naik dipipa kapiler. Raksa akan berhenti bila suhu
raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita dan kita tinggal membaca berapa suhu yang
ditunjukkan oleh raksa.
d. Thermometer Six-Bellani
Thermometer Six-bellani disebut juga thermometer maxsimum minimum. Thermometer
ini dapat mencatat suhu tertinggi dan terendah pada jangka waktu tertentu
5. Mengubah Skala Suhu
Pada skala Celcius terdapat 100 skala, pada skala Farenheit terdapat 180 skala, dan pada
skala Reamur terdapat 80 skala. Perbandingan skala tersebut adalah
o
C : oF : oR = 5 : 9 : 4.
Untuk mengubah derajat satu skala menjadi derajat skala yang lain digunakan rumus:

Suhu Diubah Ke Rumus Yang Digunakan


Diketahui
o o
C F o
F = oC + 32
o
F o
C o
C = (oF – 32)
o o
C R o
R = oC
o o
R C o
C = oR
o o o
R F F = oR + 32
o o
F R o
R = (oF – 32)
o
K o
C o
C = oK – 273
o o o
C K K = oC + 273
B. Pemuaian Zat

1. Pemuaian Zat Padat


Pemuaian zat padat dapat dengan mudah diamati karena zat padat mempunyai bentuk
yang tetap. Dengan mengukur panjang, lebar, dan tinggi zat padat setelah dipanaskan
akan memuai.
a. Pemuaian panjang / linier
Bila suatu benda padat dipanaskan, maka benda tersebut akan memuai kesegala
arah, tetapi untuk zat padat yang panjang, dengan luas penampang yang kecil,
pemuaian dapat dianggap terjadi dalam arah panjang saja, sedangkan pemuaian dalam
arah melebar, dan tebalnya diabaikan.

Besar muai panjang bergantung pada jenis bahannya, panjang batang mula-mula, dan
kenaikan suhu. Koefesian muai panjang didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang zat (∆l) untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu (∆T).

atau ∆l = .lo. ∆T
Dengan ∆l = pertambahan panjang (m)
∆l = lt -lo Lt = lo ( 1 + .∆T)
= .lo. ∆T
Dengan :
lo = panjang mula-mula (m)
Lt = panjang akhir (m)
∆T = suhu akhir-suhu awal (oC/K)
= koefisien muai panjang (oC-1/ K-1)

b. Pemuaian Luas
Apabila benda tipis berbentuk persegi panjang dipanaskan, maka akan terjadi pemuaian
dalam arah memanjang dan melebar atau dikatakan mengalami pemuaian luas. Sebuah plat
segi empat dengan panjang mula-mula (Po) dan lebar (lo) dipanaskan sampai suhunya
bertambah ∆T, maka ukurannya menjadi:

Pt = Po (1+ .∆T) dan lt =lo (1+ .∆T)

Karena setiap sisi memuai sebesar ΔL, maka akan membentuk bujur sangkar baru dengan sisi
(Lo + ΔL). Jadi luas akhir benda setelah pemuaian menjadi :
A = (Lo + ΔL)2
(L2o + 2Lo ΔL + (ΔL)2

Dengan memasukkan ΔL = Lo αΔT, Ao = Lo2 dan β = 2α, maka luas akhir benda pemuian
menjadi :
A = Ao (1 + β ΔT)

Keterangan :
A = Luas akhir (m)
Ao = Luas mula-mula (m)
β = 22, Koefesien muai luas (oC-1 atau K-1)
ΔT = Perubahan suhu (oC atau K)

c. Pemuaian Volume
Jika zat padat berbentuk kubus,bola, atau balok maka pemuaian yang harus diperhitungkan
adalah muai volumenya. Koefisien muai volume suatu zat (g) adalah perbandingan antara
pertambahan volume (∆V) dengan volume semula (Vo), untuk tiap kenaikan suhu sebesar
satu satuan suhu ∆T

∆V = Vt –Vo
Dengan ∆V = pertambahan voleme zat (m3)
Vo = volume mula-mula
Vt = volume setelah dipanaskan
∆T = kenaikan suhu (oC/K)
g = koefisien muai volume (oC-1/K-1)

Kesimpulan :
Suhu dan Kalor adalah dua besaran yang berbeda. Suhu merupakan sebagai ukuran atau
derajat panas dinginnya suatu benda atau system. Sedangkan Kalor merupakan energi yang
dapat diperlukan oleh suatu benda ke benda lain secara konduksi. Contoh alat ukur suhu
adalah skala Thermometer Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur.

2. Pemuaian Pada Zat Cair


Pemuaian pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume saja. Persamaannya dituliskannya :
∆V = Vo . . ∆T
Vt = Vo + ∆V

3. Pemuaian Pada Zat Gas


Ada 3 hukum tentang gas yang berkaitan dengan pemuaian gas,yaitu:
Hukum Proses Persamaan
Hukum Isotermis P1V1 =P2V2
Boyle ( T = tetap )
Hukum Isobaris
Gay Lussac (P = tetap)
Hukum Ishokhorik
Charles (V=tetap)
Hukum Boyle Pers. Umum
Gay Lussac Gas ideal

Keterangan :
P = tekanan (N/m2 atau Pascal )
V = volume (m3)
T = suhu (K).
C. Kalor
Kalor adalah energi yang dapat di teruskan oleh satu benda ke benda lain secara
konduksi, perolakan dan penyinaran.
Interaksi yang menyebabkan perubahan suhu pada dasarnya merupakan perpindahan energy
dari suatu bahan ke bahan lain.
Pemahaman hubungan antara kalor, ketika energi yang berpindah berupa panas.
Pemahaman hubungan antara kalor dan energi yang berpindah berupa panas. Pemahaman
hubungan antara kalor dan energi muncul pertama kali pada abad ke- 18. Joule mempelajari
bahwa air dapat di panaskan dengan adukan kuat.
Satu kalori (Disingkat 1 Kal ) adlaah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 gram air dari 14,50C menjadi 15.50C. Karena kalor merupakan bentuk energi harus
ada hubungan antara satuan kuantitas kalor dan satuan energi Mekanik.
a. kalor jenis dan kapasitas kalor
Kalor jenis suatu zat (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau di lepaskan (Q)
untuk menaikkan atau menurunkan suhu satuan massa (M) sebesar satu satuan suhu (ΔT).
Pernyataan berikut dapat ditulis dalam bentuk persamaan, yaitu :
atau Q = mc

Keterangan :
Q = Kalor (Joule atau Kalori)
m = Massa benda (Kg atau g)
ΔT = Perubahan suhu (K atau 0C)
C = Kalor jenis (J/Kg.K atau Kal/g0C)

Perkalian factor m dan C dalam persamaan (6.1) diberi nama kapasitas kalor dan diberi
lambing C, maka C=mC. Kapasitas kalor menyatakan banyaknya energi yang diberikan
dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu benda sebesar satu derajat. Dalam SI satuan
kapasitas kalor adalah J/K.
Kemudian menjadi :

1. Pemuaian Zat
2. Pemuaian Zat Panjang

Jika suatu benda berbentuk batang yang panjang Lo, dipanaskan sehingga suhunya
berubah besar ΔT, maka benda tersebut akan memuai.
Pertambahan panjang ΔL adalah sebanding dengan panjang mula-mula Lo, jenis benda
(yang dinyatakan dengan koefisien muai panjang α) dan perubahan suhu ΔT.
Rumus :

Oleh karena itu, panjang akhir setelah pemuaian dapat di rumuskan sebagai :

L = Lo + ΔT
L = Lo + LoαΔT
L = Lo (1 + αΔT)

Keterangan :
L = Panjang akhir (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
α = Koefesien muai panjang (oC atau K)
D. Pengaruh Kalor Pada Suhu Benda
Pengaruh kalor terhadap benda berbeda-beda sesuai dengan benda tersebut. Besarnya
kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda bergantung pada beberapa factor.
Antara lain massa benda, jenis benda, dan perubahan suhu pada benda tersebut.
Hubungan kalor dengan ketiga factor tersebut adalah:
1. Kalor yang diperlukan sebanding dengan massa benda. Semakin besar massa benda
semakin besar kalor yang diperlukan.
2. Kalor yang diperlukan sebanding dengan kalor jenis benda. Untuk jenis benda yang
berbeda tetapi massanya sama, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama
ternyata besarnya berbeda bergantung pada jenis bendanya.
3. Kalor yang diberikan sebanding dengan kenaikan suhu benda. Untuk jenis dan massa
benda yang sama, jumlah kalor yang diberikan besarnya mempengaruhi kenaikan suhu
benda. Makin banyak kalor yang diberikan kepada benda, semakin besar kenaikan suhu
benda.
Jadi, banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bergantung
pada massa benda(m), kalor jenis benda ( c ), dan perubahan suhu (ΔT). dapat dirumuskan :
Q = m. c. ΔT
Keterangan:
Q = kalor yang diperlukan, satuannya Joule (J)
m = massa benda, satuannya Kg
C = kalor jenis benda, satuannya J/Kg°C atau J/KgK
Δt = perubahan suhu, satuannya °C atau K

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1Kg
benda sebesar 1°C atau 1K. Sedangkan kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu
benda untuk menerima atau menurunkan suhu benda sebesar 1̊C dan dapat dirumuskan:
C/ ΔT = Q atau C = m.c

Keterangan:
C = kapasitas kalor daam satuan J/K atau J/0C
c = kalor jenis, dalam satuan J/kg K atau J/Kg 0C
m = massa benda, dalam satu kg.

E. Perpindahan Kalor
1. Konduksi
Proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian zat
itu disebut konduksi atau hantaran. Misalnya, salah satu ujung batang besi kita panaskan.
Akibatnya, ujung besi yang lain akan terasa panas.

Coba perhatikan gambar berikut:


Pada batang besi yang dipanaskan, kalor berpindah dari bagian yang panas ke bagian yang
dingin. Jadi, syarat terjadinya konduksi kalor pada suatu zat adalah adanya perbedaan
suhu. Berdasarkan kemampuan menghantarkan kalor, zat dapat dikelompokkan menjadi
dua golongan, yaitu konduktor dan isolator. Konduktor adalah zat yang mudah
menghantarkan kalor (penghantar yang baik). Isolator adalah zat yang sulit menghantarkan
kalor (penghantar yang buruk).
2. Konveksi
Proses perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan bagian
bagian yang dilaluinya disebut konveksi atau aliran. Konveksi dapat terjadi pada zat cair
a. Konveksi pada Zat Cair
Syarat terjadinya konveksi padaz at cair adalah adanya pemanasan. Hal ini disebabkan
partikel-partikel zat cair ikut berpindah tempat.
b. Konveksi pada Gas
Konveksi terjadi pula pada gas, misalnya udara. Seperti halnya pada air, rambatan
(aliran) kalor dalam gas (udara) terjadi dengan cara konveksi. Beberapa peristiwa
yang terjadi akibat adanya konveksi udara adalah sebagai berikut.
1) Adanya angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari. Pada siang hari, daratan
lebih cepat menjadi panas daripada lautan sehingga udara di daratan naik dan
digantikan oleh udara dari lautan.
2). Adanya angin darat, Angin darat terjadi pada malam hari. Pada malam hari,
daratan lebih cepat menjadi dingin daripada lautan. Dengan demikian, udara di
atas lautan naik dan digantikan oleh udara dari daratan.

3) Adanya sirkulasi udara pada ruang kamar di rurnah


4) Adanya cerobong asap pabrik.

3. Radiasi
Proses perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut radiasi atau pancaran. Kalor
diradiasikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik, gelombang radio, atau gelombang
cahaya. Misalnya, radiasi panas dari api Apabila kita berdiam di dekat api unggun, kita
merasa hangat. Kemudian, jika kita memasang selembar tirai di antara api dan kita,
radiasi kalor akan lerhalang oleh tirai itu. Dengan demikian, kita dapat
mengatakan bahwa:
Kalor dari api unggun atau matahari dapat dihalangi oleh tabir sehingga kalor tidak
dapat merambat. Ada beberapa benda yang dapat menyerap radiasi kalor atau
menghalanginya. Alat yang digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki adanya radiasi
disebut termoskop, seperti yang tampak pada gambar berikut:

Dari hasil penyelidikan dengan menggunakan termoskop, kita dapat mengetahui bahwa:
1) Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap atau permancar radiasi kalor yang
baik.
2) Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap atau pemancar radiasi yang buiruk.

3. Mencegah Perpindahan Energi Kalor


Energi kalor dapat dicegah untuk berpindah dengan mengisolasi ruang tersebut. Misalnya,
pada penerapan beberapa peralatan rumah tangga, seperti termos dan setrika listrik.

a. Termos

Mengapa permukaan di dalam botol termos mengilap? Dindinnya berlapis dua ruang di
antara kedua dinding itu dihampakan. Dengm demikian, zat cair yang ada di dalamnya
tetap panas untuk waktu yang relatif lama. Termos dapat mencegah perpindahan kalor,
baik secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
b. Setrika Listrik

Mengapa pakaian yang disetrika menjadi halus atau tidak kusut? Di dalam setrika listrik
terdapat filamen dari bahan nikelin yang berbentuk kumparan. Kurnparan nikelin ini
ditempatkan pada dudukan besi. Ketika listrik mengalir, filamen setrika listrik
menjadi panas. Panas ini dikonduksikan pada dudukan besi dan akhirnya dikonduksikan
pada pakaian yang disetrika. Dengan demikian, setrika mengkonduksi kalor pada pakaian
yang disetrika.

F. Perubahan Wujud Benda

1. Membeku dan mencair


Membeku merupakan proses perubahan wujud dari cair ke padat. Peristiwa ini
disebabkan oleh proses pendinginan. Contoh membeku terjadi pada : air yang di masukan
ke kulkas lama-lama akan berubah menjadi es, gula merah yang terbuat dari nira kelapa
yang dimasak, dan agar-agar yang dibiarkan lama kelamaan akan mengeras. Sementara
itu, mencair merupakan proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair. Peristiwa
ini disebabkan oleh proses pemanasan. Contoh peristiwa mencair terjadi pada : mentega
yang dipanaskan, es yang dibiarkan di udara terbuka, dan gula pasir yang dipanaskan.

2. Menguap dan mengembun


Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Pristiwa ini
disebabkan oleh pemanasan. Contoh peristiwa menguap: bensin dibiarkan di udara
terbuka, minyak kayu putih dibiarkan terbuka, dan baju basah dijemur lama-kelamaan
akan mengering. Sementara itu, mengembun merupakan peristiwa perubahan wujud dari
gas menjadi cair, peristiwa ini disebabkan oleh pendinginan. Contoh pengembunan : titik
air embun dipagi hari. Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh peristiwa
mengembun.

3. Melenyap dan menyublin


Melenyap merupakan peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Peristiwa ini
disebabkan oleh pemanasan. Peristiwa melenyap dapat dibuktikan menggunakan kamper.
Kamper banyak digunakan sebagai pengharum ruangandan lemari pakaian. Kamper sering
juga dibutuhkan di kamar mandi /WC. Kamper ini untuk menghilangkan bau yang tidak
sedap. Bahkan dalam lemari es pun sering di pasang kamper khusus. Kamper merupakan
benda padat yang tergolong unik. Kamper yang berada di udara terbuka akan segera
berubah menjadi gas. Peristiwa ini disebut melenyap. Gas kamper inilah yang
mengakibatkan ruangan sekitar berbau harum contoh peristiwa melenyap yang lain adalah
pembuatan es kering dari karbondioksida.
Perubahan wujud dari benda gas menjadi benda padat disebut menyublin. Peristiwa
ini ditunjukkan dalam pembentukkan salju. Pada saat udara panas,air dari daratan akan
menguap keangkasa menjadi uap air. Ketika diangkasa telah dipenuhi dengan uap air dan
suhu udara dingin,maka uap air tersebut akhirnya berubah menjadi salju, salju kemudian
turun kembali ke daratan.
Menurut Haryanto (2007) perubahan wujud benda terdiri atas:
a. Perubahan Wujud Benda Padat Menjadi Benda Cair
Beberapa perubahan wujud benda terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Contoh
setelah diaduk, butiran gula tidak tampak lagi. Gula pasir tidak hilang. Akan tetapi, gula
pasir mengalami perubahan wujud. Gula pasir larut di dalam teh panas. Gula pasir
berubah wujud dari padat menjadi cair. Ini membutikan bahwa rasa teh yang semula
tawar berubah menjadi manis Rasa manis menunjukkan adanya gula. Perubahan wujud
dari benda padat menjadi benda cair disebut meleleh atau mencair atau melebur.
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai perubahan benda
padat menjadi cair. Pernahkah kamu melihat orang memasak dengan menggunakan
margarine atau mentega? Margarin berbentuk padat. Akan tetapi, saat terkena panas
dari penggorengan, margarin akan mencair (meleleh). Margarin berubah dari padat
menjadi cair.

b.Perubahan Wujud Benda Cair menjadi Benda Padat


Jika kita memasukkan sekantong air ke dalam freezer, maka air akan berubah
menjadi es. Freezer adalah ruang pembekuan dalam lemari es. Air adalah benda cair,
sedangkan es merupakan benda padat. Jadi, benda cair dapat berubah menjadi benda
padat. Perubahan wujud ini disebut membeku.

c. Perubahan Wujud Benda Cair Menjadi Benda Gas


Dalam kehidipan kita sehari-hari, sering kita melihat orang tua memasak air minum.
Uap air mudah kamu lihat pada saat memasak air. Uap air juga mudah dilihat pada saat
air panas dituang. Ini menandakan bahwa benda cair dapat berubah menjadi benda gas
jka dipanaskan. Perubahan benda cair menjadi benda gas disebut menguap.

d. Perubahan Wujud Benda Gas Menjadi Benda Cair


Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair dapat kita lihat jika tutup gelas
digunakan untuk menutup cangkir atau gelas berisi minuman panas, kita akan melihat
ada butiran air di tutup cangkir. Butiran air itu berasal dari minuman panas yang
menguap. Uap minuman bergerak ke atas mengenai tutup gelas. Saat bersentuhan
dengan tutup gelas yang semula dingin, maka uap minuman itu berubah menjadi
butiran air. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair disebut mengembun atau
kondensasi.
e. Perubahan Wujud Benda Padat Menjadi Benda Gas
Kamper merupakan benda padat. Jika diletakkan diudara terbuka, kamper lama-
kelamahan akan habis. Kamper berubah menjadi gas yang menyebar di udara.
Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas ini disebut menyublin.
1. Menyublin : Perubahan wujud padat menjadigas
Contoh : Kapur barus yang diletakkan dalam lemari pakaian
akan habis dengan sendirinya.
2. Mencair : Perubahan wujud padat menjadi cair.
Contoh : Es batu ditaruh di gelas berubah menjadi
air.
3. Menguap :Perubahan wujud cair mejadi gas.
Contoh : Parfum disimpan di botol terbuka akan habis
4. Membeku : Perubahan wujud cair menjadi padat.
Contoh : Air yang dimasukkan di freezer berubah
menjadi es batu
5. Mengembun : Perubahan wujud gas menguap
Contoh : Pembentukan awa

F.CONTOH SOAL

1.Suhu suatu zat adalah 25 derajat C. Jika diukur oleh termometer skala fahrenheit, maka
suhu zat tersebut adalah ...

Pembahasan :
dari soal diketahui :
t derajat C = 25
maka :

2.Jika terdapat Suhu Benda dalam Skala Celcius telah menunjukan 100 Celcius. Berapakah bila di
Konversi (diubah) ke dalam Skala Reamur ialah ?
Pembahasan:

R = (4/5) C

R = (4/5) 100

R = 400 / 5

R = 80

Sehingga Suhu Benda diatas yang menunjukkan Angka 100 dalam Skala Celcius sama dengan 80 jika
didalam Skala Reamur.

3.Terdapat Suhu Suatu Benda didalam Skala Suhu Celcius telah menunjukkan 100 Celcius. Bila
dikonversi (diubah) ke dalam Skala Suhu Fahrenheit adalah ?.

Pembahasan:

F = (9/5) C + 32

F = (9/5) 100 + 32

F = 900 / 5 + 32

F = 180 + 32

F = 212 F

Sehingga Suhu Benda yg menunjukkan Angka 100 didalam Skala Suhu Celcius sama dengan 212
didalam Skala Fahrenheit.

4.Jika terdapat Suhu Suatu Benda didalam Skala Celcius telah menunjukan Suhu sebesar 100 Celcius.
Maka jika dikonversikan kedalam Skala Suhu Kelvin adalah ?

Pembahasan:

K = C + 273

K = 100 + 273

K = 373

Sehingga Suhu Benda yang menunjukan Skala Suhu diangka 100 Celcius sama dengan 373 didalam
Skala Suhu Kelvin.

5. Suhu sebuah benda jika diukur menggunakan termometer celsius akan bernilai 45. Berapa nilai
yang ditunjukkan oleh termometer Reamur, Fahrenheit dan kelvin ?

Diketahui

T = 5⁰C

Ditanya
a. T⁰R . . . . ?

b. T⁰F. . . . ?

c. T K . . . . ?

pembahasan:

a. T⁰C = 4/5 (T) ⁰R

= 4/5 (45) ⁰R

= 36⁰R

b. T⁰C = (9/5 x T) + 32 ⁰F

= (9/5 X 45) + 32 ⁰F

= 113 ⁰F

c. 45⁰C = 318 K

Jadi benda itu ketika diukur dengan temometer Reamur akan menunjukkan 36⁰R, diukur dengan
termometer fahrenheit menunjukkan 113⁰F dan 318 ketika diukur dengan termometer Kelvin.

6.Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang bersuhu 20⁰C menjadi 100⁰C jika
diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C ?

Diketahui :

m = 1 kg

c = 1000 J/kg⁰C

ΔT = 100⁰C - 20⁰C = 80⁰C

Ditanya :

Q...?

Pembahasan:

Q = m. c ΔT

Q = 1. 1000. 80

Q = 80.000 J

Jadi kalor yang

diperlukan untuk memanaskan air tersebut sebesar 80.000J atau 80KJ

7.Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C. Aluminium kemudian menyerap kalor
sebesar 1.5kilojoule sehingga suhunya naik menjadi 20⁰C.
Berapa kalor jenis aluminium tersebut ?

Diketahui :

m = 500 gram = 0.5 kg

Q = 1.5 kj = 1500 J

ΔT = 20⁰C - 10⁰C = 10⁰C

Ditanya :

c...?

pembahasan:

c = Q / m.ΔT

c = 1500 J / (0.5 kg.10⁰C)

c = 300 J/kg⁰C

Jadi kalor jenis aluminium tersebut bernilai 300J/kg⁰C

8.Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es yang bersuhu - 12⁰C
menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika diketahui kalor jenis es 0.5 kalori/gr⁰C !

Diketahui :

m = 500 gram

c = 0.5 kal/gr⁰C

ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C

Ditanya :

Q...?

Pembahasan:

Q = m.c.ΔT

Q = (500).(0.5).(10)

Q = 2500 kalori

Ingat1 kalori = 4.2 joule maka,

2500 (4.2) = 10.500 Joule

Jadi kalor yang diperlukan utuk memanaskan es tersebut sebesar 10.500Joule.


9.Sebuah benda bersuhu 5⁰C menyerap kalor sebesar 1500 joule sehingga suhunya naik menjadi
32⁰C. Tentukan kapasitas kalor benda tersebut !

Diketahui :

Q = 1500 J

ΔT = 32⁰C – 5 ⁰C = 27⁰C = 300K

Ditanya :

C...?

Pembahasan:

C = Q / ΔT

C = 1500J / 300K

C = 5J/K

Jadi kapasitas kalor benda tersebut sebesar 5J/K.

10.Ubahlah suhu 36 derajat Reaumur ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/4) x suhu R +
32).

Pemabahasan:

Diketahui: Suhu Reaumur = 36 derajat R.

Suhu Fahrenheit = (9/4) x 36 + 32 = 81 + 32 = 113 derajat F.

11. Ubahlah suhu 16 derajat Reaumur ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/4) x suhu R
+ 32).

Pembahasan:

Diketahui: Suhu Reaumur = 16 derajat R.

Suhu Fahrenheit = (9/4) x 16 + 32 = 36 + 32 = 68 derajat F.

12. : Ubahlah suhu 70 derajat Reaumur ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/4) x suhu R
+ 32).

pembahasan

Diketahui: Suhu Reaumur = 60 derajat R.

Suhu Fahrenheit = (9/4) x 60 + 32 = 135 + 32 = 167 derajat F.

13. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki
suhu 30°C. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/gr°C, tentukan suhu akhir logam ?
Pembahasan

Q = 12 kj = 12 kilo joule = 12000 joule

m = 2500 gram = 2,5 kg

T1 = 30°C

c = 0,2 kal/gr °C = 0,2 x 4200 joule/kg °C = 840 joule/kg °C

Q = m.c.ΔT

12000 = (2,5).(840).ΔT

ΔT =

12000 2100

= 5,71°C

T2 = T + ΔT1 = 30 + 5,71 = 35,71°C

14. Sepotong besi 500 gram memiliki suhu 310 K. Besi itu dibiarkan hingga mencapai suhu kamar
sekitar 300 K. Kalor jenis besi 450 J/kg.K. Hitunglah kalor yang dilepaskan ?

Pembahasan

m = 500 gram = 0,5 kg

ΔT = Suhu akhir - Suhu awal

ΔT = 300 K - 310 K

ΔT = -10 K (Karena negatif, berarti besi melepaskan energi kalor)

c = 450 J/kg.K

Q = m.c.ΔT

Q = (0,5).(450).(-10)

Q = -2250 Joule (maka besi itu melepaskan kalor sebesar 2.250 Joule)

15. Potongan aluminium bermassa 200 gram dengan suhu 20°C dimasukan ke dalam bejana air
bermassa 100 gram dan suhu 80°C . Jika diketahui kalor jenis aluminium 0,22 kal/g °C dan kalor jenis
air 1 kal/g °C , maka suhu akhir aluminium mendekati…
Pembahasan

malumunium = 200 gram

Talumunium = 20°C

mair = 100 gram

Tair = 80°C

calumunium = 0,22 kal/g°C

cair = 1 kal/g°C

Ditanya : suhu akhir aluminium

Aluminium berada di dalam air sehingga suhu akhir aluminium = suhu akhir air.

Kalor yang dilepas air bersuhu lebih tinggi (Q lepas) = kalor yang diserap aluminium bersuhu lebih
rendah (Q serap)

mair.cair.ΔT = malumunium.calumunium.ΔT

(100).(1)(80 - T) = (200).(0,22).(T-20)

8000 - 100T = 44T - 880

8000 + 880 = 44T + 100T

8880 = 144T

T = 8880 144

= 62°C

Maka suhu akhir aluminium mendekati 62°C

16. 500 gram es bersuhu 0°C hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5°C. Jika kalor jenis
es adalah 0,5 kal/g °C, kalor lebur es adalah 80 kal/gr dan kalor jenis air 1 kal/g °C. Tentukan banyak
kalor yang dibutuhkan ?

Pembahasan

Untuk menjadikan es 0°C hingga menjadi air 5°C, maka terdapat dua proses yang harus dilalui :

Proses meleburkan es 0°C menjadi air dengan suhu 0°C, kalor yang diperlukan dinamakan Q1
Q1 = m.Les

Q1 = (500).(80) = 40000 kalori

Proses menaikkan suhu air 0°C hingga menjadi air dengan suhu 5°C, kalor yang diperlukan
dinamakan Q2

Q2 = m.cair.ΔTair

Q2 = (500).(1).(5) = 2500 kalori

Kalor total yang diperlukan adalah :

Q = Q1 + Q2

Q = 40000 + 2500 = 42500 kalori

17. 200 gram air bersuhu 80°C dicampurkan dengan 300 gram air bersuhu 20°C . TenTukan suhu
campurannya ?

Pembahasan

m1 = 200 gram

m2 = 300 gram

ΔT1 = 80 − T

ΔT2 = T − 20

Suhu akhir = T = ......?

Qlepas = QTerima

m1.c1.ΔT1 = m2.c2.ΔT2

(200).(1).(80 − T) = (300).(1).(T − 20)

(2).(1).(80 − T) = (3).(1).(T − 20)

160 − 2T = 3T − 60

5T = 220

T = 44°C

18. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki
suhu 30oC. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/groC, tentukan suhu akhir logam!
Pembahasan

Data :

Q = 12 kilojoule = 12000 joule

m = 2500 gram = 2,5 kg

T1 = 30oC

c = 0,2 kal/groC = 0,2 x 4200 joule/kg oC = 840 joule/kg oC

T2 =...?

Q = mcΔT

12000 = (2,5)(840)ΔT

ΔT = 12000/2100 = 5,71 oC

T2 = T1 + ΔT = 30 + 5,71 = 35,71 oC

19. 500 gram es bersuhu −12oC dipanaskan hingga suhu −2oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC,
tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam satuan joule!

Pembahasan

Data :

m = 500 gram

T1 = −12oC

T2 = −2oC

ΔT = T2 − T1 = −2o − (−12 ) = 10oC

c = 0,5 kalori/groC

Q = ....?

Q = mcΔT

Q = (500)(0,5)(10) = 2500 kalori


1 kalori = 4,2 joule

Q = 2500 x 4,2 = 10500 joule

20. 500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga keseluruhan es menjadi air yang bersuhu 0oC.
Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, tentukan banyak kalor yang
dibutuhkan, nyatakan dalam kilokalori!

Pembahasan

Data yang diperlukan:

m = 500 gram

L = 80 kalori/gr

Q = ....?

Q = mL

Q = (500)(80) = 40000 kalori = 40 kkal

21. 500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5oC. Jika kalor jenis
es adalah 0,5 kal/goC, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak
kalor yang dibutuhkan!

Pembahasan

Data yang diperlukan:

m = 500 gram

cair = 1 kalori/groC

Les = 80 kalori/gr

Suhu akhir → 5oC

Q = .....?

Untuk menjadikan es 0oC hingga menjadi air 5oC ada dua proses yang harus dilalui:

→ Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0oC, kalor yang diperlukan namakan Q1
Q1 = mLes = (500)(80) = 40000 kalori

→ Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5oC, kalor yang diperlukan namakan Q2

Q2 = mcairΔTair = (500) (1)(5) = 2500 kalori

Kalor total yang diperlukan:

Q = Q1 + Q2 = 40000 + 2500 = 42500 kalori

22. 500 gram es bersuhu −10oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5oC. Jika kalor
jenis es adalah 0,5 kal/goC, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan
banyak kalor yang dibutuhkan!

Pembahasan

Data yang diperlukan:

m = 500 gram

ces = 0,5 kalori/groC

cair = 1 kal/groC

Les = 80 kal/gr

Suhu akhir → 5oC

Q = .....?

Untuk menjadikan es − 10oC hingga menjadi air 5oC ada tiga proses yang harus dilalui:

→ Proses untuk menaikkan suhu es dari −10oC menjadi es bersuhu 0oC, kalor yang diperlukan
namakan Q1

Q1 = mcesΔTes = (500)(0,5)(10) = 2500 kalori

→ Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0oC, kalor yang diperlukan namakan Q2

Q2 = mLes = (500)(80) = 40000 kalori

→ Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5oC, kalor yang diperlukan namakan Q3
Q3 = mcairΔTair = (500)(1)(5) = 2500 kalori

Kalor total yang diperlukan:

Q = Q1 +Q2 + Q3 = 2500 + 40000 + 2500 = 45000 kalori

23. 200 gram air bersuhu 80oC dicampurkan dengan 300 gram air bersuhu 20oC. Tentukan suhu
campurannya!

Pembahasan

Data yang diperlukan:

m1 = 200 gram

m2 = 300 gram

ΔT1 = 80 − t

ΔT2 = t − 20

Suhu akhir = t = ......?

Qlepas = Qterima

m1c1ΔT1 = m2c2ΔT2

(200)(1) (80 − t) = (300)(1)(t − 20)

(2)(1)(80 − t) = (3)(1)(t − 20)

160 − 2t = 3t − 60

5t = 220

t = 44oC

24. Sebuah wadah terbuat dari logam yang memiliki kalor jenis 350 J/kg °C. Jika massa wadah adalah
500 gram, tentukan kapasitas kalor dari wadah!

Pembahasan:
Hubungan massa (m), kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) sebagai berikut:

C = mc
Data:
c = 350 J/kg °C
m = 500 gram = 0,5 kg
C =.......

C = mc
C = 0,5(350)
C = 175 J/°C

25. Sebuah kalorimeter awalnya memiliki suhu 20°C. Air sebanyak 0,2 kilogram yang bersuhu 34°C
kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter.

Jika suhu akhirnya 30°C, dan anggap saja pertukaran kalor hanya terjadi antara air dan kalorimeter,
tentukan kapasitas kalor dari kalorimeter! Kalor jenis air = 4200 J/kg°C.

Pembahasan

Data:

Kalorimeter

ΔTkal = 30 - 20 = 10°C

Ckal =.....

Air

mair = 0,2 kg

ΔTair = 34 - 30 = 4°C

cair = 4200 J/kg°C


Catatan:

C (ce besar)untuk lambang kapasitas kalor.

c (ce kecil) untuk lambang kalor jenis.

Jika massa tidak diketahui di soal bisa dicari dari rumus massa jenis atau rapat massa ρ = m/V atau m
= ρV

26. Pemanas air dari 210 watt, digunakan untuk memanaskan 2 liter air. Jika massa jenis air
1000 kg/m3 dan kalor jenis air 4200 J/kg°C, perkirakan lama waktu yang diperlukan untuk
kenaikan suhu air sebesar 36°C!

Pembahasan:
Hubungan materi suhu dan kalor dengan energi dan daya listrik:

Massa air yang dipanaskan


m=ρV
m = 1000 kg/m3 x (2 x 10−3 m3 )= 2 kg

Waktu yang diperlukan, energi dari pemanas W = Pt diubah menjadi panas atau kalor Q =
mcΔT untuk menaikkan suhu benda.
W=Q
Pt = mcΔT
(210)t = 2(4200)(36)
t = 1440 sekon = 1440 / 60 = 24 menit

27. Sebuah pemanas dengan daya 100 watt digunakan untuk memanaskan air. Jika 90%
dayanya terpakai untuk memanaskan 300 gram air selama 1 menit dan suhu air mula-mula
25°C, kalor jenis air 4200 J/kg °C , Tentukan suhu akhir air!

Pembahasan
Data:
P = 100 watt
m = 300 gram = 0,3 kg
t = 1 menit = 60 detik
T1 = 25°C
c = 4200 J/kg °C
η = 90%
T2 =............
Efisiensinya (η) adalah 90%, artinya hanya 90% dari energi listrik (W) yang diubah menjadi
panas (Q):
Q=ηW
mcΔT = 90% (Pt)
0,3(4200)ΔT = 90/100 (100)(60)
ΔT = 4,29 °C

Kenaikan suhunya sebesar 4,29°C, jadi suhu akhirnya adalah T2 = 25°C + 4,29°C = 29,29°C
Catatan: Hubungan Energi Listrik (W) dan daya (P) adalah W = P t

28. Panjang batang rel kereta api masing-masing 10 meter, dipasang pada suhu 20°C. Diharapkan
pada suhu 30°C rel tersebut saling bersentuhan. Koefisien muai rel batang rel kereta api 12×10–6 /°C.
Jarak antara kedua batang yang diperlukan pada suhu 20°C adalah...
A. 3,6 mm
B. 2,4 mm
C. 1,2 mm
D. 0,8 mm
E. 0,6 mm
(Soal Ebtanas 1988)

Pembahasan
Dengan asumsi rel sebelah kiri memanjang ke kanan sebesar Δl dan rel sebelah kanan memanjang ke
kiri sebesar Δl, maka lebar celah yang diperlukan d adalah sama dengan dua kali Δl

sehingga

29. Plat baja dipanaskan hingga suhunya mencapai 227°C hingga kalor radiasi yang dipancarkan
sebesar E J/s. Jika plat terus dipanasi hingga suhunya mencapai 727° tentukan kalor radiasi yang
dipancarkan!

Pembahasan
Data :
T1 = 227°C = 227 + 273 = 500 K
T2 = 727°C = 727 + 273 = 1000 K

Kalor yang diradiasikan oleh suatu permukaan benda berbanding lurus dengan pangkat empat suhu
mutlaknya, sehingga:

30. Sebuah tangki baja yang memiliki koefisien muai panjang 12 x 10-6/°C, dan bervolume 0,05 m3
diisi penuh dengan bensin yang memiliki koefisien muai ruang 950 x 10-6/°C pada temperatur 20°C.
Jika kemudian tangki ini dipanaskan sampai 50°C, tentukan besar volume bensin yang tumpah!

Pembahasan

31. Sebuah jendela kaca suatu ruangan tingginya 2 m, lebarnya 1,5 m dan tebalnya 6 mm. Suhu di
permukaan dalam dan permukaan luar kaca masing-masing 27°C dan 37°C.
Jika konduktivitas termal = 8 x 10−1 Wm−1K−1, tentukan jumlah kalor yang mengalir ke dalam ruangan
melalui jendela itu setiap sekon !

Pembahasan
Data:
Konduktivitas termal k = 8 x 10−1 Wm−1K−1
Luas A = 2 m × 1,5 m = 3 m2
Selisih suhu ΔT = 37 − 27 = 10°C
Panjang pada arah aliran kalor L = 6 mm = 6 × 10−3 m
Q/t =........

Dari rumus konduksi:

masuk data:

32. Logam P yang ujungnya bersuhu 10°C disambung dengan logam Q yang suhu ujungnya 115°C
seperti gambar berikut!
Konduktivitas thermal logam P adalah 2,5 kali dari konduktivitas thermal logam Q. Jika luas
penampang kedua batang sama, maka suhu sambungan antara logam P dan Q adalah.....
A. 20°C
B. 30°C
C. 40°C
D. 50°C
E. 60°C

Pembahasan
Data:
Kp : Kq = 2,5 : 1
Luas dan panjangnya sama.

suhu sambungan = x =....?

Dari perpindahan kalor secara konduksi:

Misal suhu sambungan adalah x, dengan luas (A) dan panjang (L) yang sama dan
ΔTp = x − 10
ΔTq = 115 − x

diperoleh suhu sambungan:

32. Perhatikan gambar berikut! Dua buah logam terbuat dari bahan yang sama disambungkan.
Jika panjang logam P adalah dua kali panjang logam Q tentukan suhu pada sambungan antara kedua
logam!

Pembahasan
Banyaknya kalor persatuan waktu yang melalui logam P sama dengan kalor yang melalui logam Q.
Gunakan rumus perpindahan kalor secara konduksi :

33. Air bermassa 100 g bersuhu 20°C berada dalam wadah terbuat dari bahan yang memiliki kalor
jenis 0,20 kal/g°C dan bermassa 200 g. Ke dalam wadah kemudian dituangkan air panas bersuhu
90°C sebanyak 800 g. Jika kalor jenis air adalah 1 kal/g°C, tentukan suhu akhir air campuran!

Pembahasan
Kalor yang berasal dari air panas 90°C saat pencampuran, sebagian diserap oleh air yang bersuhu 20°
dan sebagian lagi diserap oleh wadah. Tidak ada keterangan terkait dengan suhu awal wadah, jadi
anggap saja suhunya sama dengan suhu air di dalam wadah, yaitu 20°C.

Data :
-Air panas
m1 = 800 g
c1 = 1 kal/g°C

-Air dingin
m2 = 100 g
c2 = 1 kal/g°C

-Wadah
m3 = 200 g
c3 = 0,20 kal/g°C
Qlepas = Qterima
m1c1ΔT1 = m2c2ΔT2 + m3c3ΔT3

34. Sepotong es bermassa 100 gram bersuhu 0°C dimasukkan kedalam secangkir air
bermassa 200 gram bersuhu 50°C.

Jika kalor jenis air adalah 1 kal/gr°C, kalor jenis es 0,5 kal/gr°C, kalor lebur es 80 kal/gr dan
cangkir dianggap tidak menyerap kalor, berapa suhu akhir campuran antara es dan air
tersebut?

Pembahasan
Soal di atas tentang pertukaran kalor / Asas Black. Kalor yang dilepaskan air digunakan oleh
es untuk mengubah wujudnya menjadi air dan sisanya digunakan untuk menaikkan suhu es
yang sudah mencair tadi.
dengan Q1 adalah kalor yang dilepaskan air, Q2 adalah kalor yang digunakan es untuk
melebur/mencair dan Q3 adalah kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu es yang telah
mencair.

35. Air bermassa 100 gram berada pada suhu 20° C dipanasi hingga suhu 80° C. Jika kalor
jenis air adalah 1 kal/gr ° C tentukan jumlah kalor yang diperlukan, nyatakan dalam satuan
kalori!

Pembahasan
Data soal:
m = 100 gram
c = 1 kal/gr°C
T1 = 20°C
T2 = 80°C

Kalor yang diperlukan:


Q=mxcxΔT
Q = 100 x 1 x (80−20)
Q = 100 x 60
Q = 6000 kalori

36. Air bermassa 100 gram berada pada suhu 20° C dipanasi hingga mendidih. Jika kalor jenis
air adalah 4200 J/kg ° C tentukan jumlah kalor yang diperlukan, nyatakan dalam satuan
joule!

Pembahasan
m = 100 gram = 0,1 kg
c = 4200 J/kg °C
T1 = 20°C
T2 = 100°C

Kalor yang diperlukan:


Q=mxcxΔT
Q = 0,1 x 4200 x (100−20)
Q = 420 x 80
Q = 33600 joule
37. Es massa 200 gram bersuhu − 5°C dipanasi hingga suhunya menjadi − 1° C, jika kalor
jenis es adalah 0,5 kal/gr ° C. Tentukan berapa kalori kalor yang diperlukan dalam proses
tersebut!

Pembahasan
m = 200 gram
c = 0,5 kal/gr°C
T1 = −5°C
T2 = −1°C

Kalor yang diperlukan:


Q=mxcxΔT
Q = 200 x 0,5 x [−1−(−5)]
Q = 100 x 4
Q = 400 kalori

38. Es bermassa 150 gram berada pada suhu 0°C dipanasi hingga seluruhnya melebur
menjadi air yang bersuhu 0 °C. Tentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk proses
tersebut! (Kalor lebur es = 80 kal/g)

Pembahasan
Data soal:
m = 150 gram
L = 80 kal/gr
Kalor untuk melebur seluruh es:
Q=mxL
Q = 150 x 80
Q = 12000 kalori

39. Es bermassa 250 gram bersuhu − 5° C dipanasi hingga melebur menjadi air bersuhu 0°C.
Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr°C, dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, tentukan kalor yang
diperlukan untuk proses tersebut!

Pembahasan
Data soal:
m = 250 gram
ces = 0,5 kal/gr°C
Les = 80 kal/gram

Proses 1, menaikkan suhu es, kalor yang diperlukan:


Q1 = m x c x ΔT
Q1 = 250 x 0,5 x 5
Q1 = 625 kalori kalori

Proses 2, meleburkan seluruh es, kalor yang diperlukan:


Q2 = m x L = 250 x 80 = 20000 kalori

Jumlah kalor seluruhnya yaitu Q1 + Q2


Q = 625 + 20000
Q = 20625 kalori

40. Es bermassa 200 gram bersuhu − 5° C dipanasi hingga melebur menjadi air bersuhu
100°C. Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr°C, kalor jenis air adalah 1 kal/gr°C dan kalor lebur es
adalah 80 kal/gr, tentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk proses tersebut!

Pembahasan
Data soal:
mes = mair = 200 gram
ces = 0,5 kal/gr°C
cair = 1 kal/gr°C
Les = 80 kal/gram

Proses 1, menaikkan suhu es, kalor yang diperlukan:


Q1 = m x c x ΔT
Q1 = 200 x 0,5 x 5
Q1 = 500 kalori

Proses 2, meleburkan seluruh es, kalor yang diperlukan:


Q2 = m x L = 200 x 80 = 16000 kalori

Proses 3, menaikkan suhu air dari 0 hingga 100


Q3 = m x c x ΔT
Q3 = 200 x 1 x 100
Q3 = 20000

Keseluruhan jumlah kalor yang diperlukan adalah jumlah dari Q1, Q2 dan Q3:
Q = 500 + 16000 + 20000
Q = 36500 kalori

41. Air bersuhu 20°C dengan massa 200 gram dicampur dengan air bersuhu 90°C bermassa
300 gram. Tentukan suhu akhir campuran!

Pembahasan
Data soal:
m1 = 200 gram
m2 = 300 gram
c1 = c2 = 1 kal/gr°C
ΔT1 = t − 20
ΔT2 = 90 − t

Asas pertukaan kalor/asas black


Qlepas = Qterima
m2 x c2 x ΔT2 = m1 x c1 x ΔT1
300 x 1 x (90 − t) = 200 x 1 x (t − 20)
27000 − 300t = 200t − 4000
27000 + 4000 = 300t + 200t
31000 = 500t
t = 31000 / 500
t = 62°C

42. Sepotong logam dengan kalor jenis 0,2 kal/gr°C bermassa 100 gram bersuhu 30°C
dimasukkan pada bejana berisi air yang bersuhu 90°C bermassa 200 gram. Jika kalor jenis air
adalah 1 kal/gr°C dan pengaruh bejana diabaikan tentukan suhu akhir logam!

Pembahasan
Data soal:
m1 = 100 gram
m2 = 200 gram
c1 = 0,2 kal/gr°
c2 = 1 kal/gr°C
ΔT1 = t − 30
ΔT2 = 90 − t

Asas pertukaan kalor/asas black


Qlepas = Qterima
m2 x c2 x ΔT2 = m1 x c1 x ΔT1
200 x 1 x (90 − t) = 100 x 0,2 x (t − 30)
18000 − 200t = 20 t − 600
18000 + 600 = 200t + 20t
18600 = 220t
t = 18600 / 220
t = 84,5 °C

43. Peristiwa-peristiwa berikut berkaitan dengan proses perpindahan kalor:


1) besi yang dibakar salah satu ujungnya, beberapa saat kemudian ujung yang lain terasa
panas.
2) terjadinya angin darat dan angin laut
3) sinar matahari sampai ke bumi
4) api unggun pada jarak 3 meter terasa panas
5) asap sisa pembakaran bergerak melalui cerobong dapur
6) air yang direbus, bagian bawah mengalir ke atas.
7) gelas kaca diisi air panas, bagin luar gelas ikut terasa panas.
8) pakaian yang lembab disetrika menjadi kering
Pilahkan peristiwa-peristiwa di atas berdasarkan kaitannya dengan perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi dan radiasi!

Pembahasan
1) besi yang dibakar salah satu ujungnya, beberapa saat kemudian ujung yang lain terasa
panas → konduksi
2) terjadinya angin darat dan angin laut→ konveksi
3) sinar matahari sampai ke bumi → radiasi
4) api unggun pada jarak 3 meter terasa panas → radiasi
5) asap sisa pembakaran bergerak melalui cerobong dapur → konveksi
6) air yang direbus, bagian bawah mengalir ke atas → konveksi
7) gelas kaca diisi air panas, bagin luar gelas ikut terasa panas→ konduksi
8) pakaian yang lembab disetrika menjadi kering→ konduksi

44. Perhatikan grafik berikut:

Air bermassa 500 gram mengalami penurunan suhu dari D menjadi C. Jika kalor jenis air
4200 J/kg°C, tentukan jumlah kalor yang dilepaskan oleh air, nyatakan dalam satuan
kilojoule!

Pembahasan
Q=mxcxΔT
Q = 0,5 x 4200 x 50
Q = 105000 joule
Q = 105 kJ

45.Sebatang baja bersuhu 45° C dipanaskan sampai suhu 85° C sehingga panjangnya
menjadi 50,02 cm. Jika koefisien muai panjang baja 1,0 × 10−5 ° C−1 , maka panjang batang
baja mula-mula adalah....
A. 50 cm
B. 48 cm
C. 46 cm
D. 45 cm
E. 40 cm

Pembahasan
Data soal:
ΔT = 85 − 45 = 40°C
lt = 50,02 cm
α = 1,0 × 10−5 ° C−1
lo =....

Pemuaian panjang, menentukan panjang awal:

46.Enam kilogram batang timah hitam dengan kalor jenis 1400 J.kg−1 °C−1 bersuhu 60° C
dicelupkan ke dalam 20 kg air dengan kalor jenis 4200 J.kg−1 °C−1. Setelah terjadi
kesetimbangan termal suhu akhir campuran 20° C. Suhu air mula-mula adalah….
A. 20° C
B. 18° C
C. 16° C
D. 12° C
E. 10° C

Pembahasan
Data:
Timah
mt = 6 kg
Tt = 60° C
ΔT = 60° C − 40° C = 20° C
ct = 1400 J.kg−1 °C−1

Air
ma = 20 kg ct = 4200 J.kg−1 °C−1

Suhu akhir
Takhir = 20°C
Tair =.....

Azas black, kalor dari timah diserap oleh air, sehingga suhu timah turun, suhu airnya naik.

47. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruangan yang volumenya V dan suhu T dan
tekanan P.
Tabung I Tabung II

Jika gas dipanaskan kondisinya seperti pada tabung 2, maka volume gas menjadi....
A. 1/2 V
B. 8/9 V
C. 9/8 V
D. 2/3 V
E. 3/2 V

Pembahasan
Data soal:
Tekanan menjadi 4/3 mula-mula:
P1 = 3
P2 = 4

Suhu menjadi 3/2 mula-mula:


T1 = 2
T2 = 3
V2 = ..... V1
48. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 600 K mempunyai
efisiensi 20%. Agar efisiensinya maksimum naik menjadi 60%, suhu reservoir rendah tetap,
maka seharusnya suhu reservoir suhu tinggi adalah....
A. 1400 K
B. 1200 K
C. 950 K
D. 850 K
E. 800 K

Pembahasan
Rumus efisiensi (dalam pecahan), Tr untuk suhu rendah, Tt untuk suhu tinggi:

Kondisi I, mesin carnot η = 20% = 0,2 → (1 − η) = 0,8


Suhu rendahnya: Tr = 0,8 × 600 = 480 K

Kondisi II, η = 60% = 0,6 → (1 − η) = 0,4


Dengan Tr = 480 K, maka suhu tingginya:
Tt = 480 / 0,4 = 1200 K

49.Perhatikan pernyataan berikut!


(1) dapat dipantulkan
(2) dapat berinterferensi
(3) dapat dipolarisasikan
(4) merambat tidak memerlukan medium
(5) bentuk gelombang longitudinal

Pernyataan yang merupakan ciri-ciri gelombang bunyi adalah....


A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (4), dan (5)
D. (1), (2), dan (5)
E. (2), (3), dan (4)

Pembahasan
Tentang sifat-sifat gelombang bunyi:
(1) dapat dipantulkan → Benar
(2) dapat berinterferensi → Benar
(3) dapat dipolarisasikan → Salah (Polarisasi untuk gelomang Transversal, sementara bunyi
gelombang longitudinal)
(4) merambat tidak memerlukan medium → Salah
(5) bentuk gelombang longitudinal → Benar

50.Suhu sebuah benda jika diukur menggunakan termometer celsius akan bernilai 45.
Berapa nilai yang ditunjukkan oleh termometer Reamur, Fahrenheit dan kelvin ?
Diketahui
T = 5⁰C
Ditanya
a. T⁰R . . . . ?
b. T⁰F. . . . ?
c. T K . . . . ?
Jawab :
a. T⁰C = 4/5 (T) ⁰R
= 4/5 (45) ⁰R
= 36⁰R
b. T⁰C = (9/5 x T) + 32 ⁰F
= (9/5 X 45) + 32 ⁰F
= 113 ⁰F
c. 45⁰C = 318 K
Jadi benda itu ketika diukur dengan temometer Reamur akan menunjukkan 36⁰R, diukur
dengan termometer fahrenheit menunjukkan 113⁰F dan 318 ketika diukur dengan
termometer Kelvin.

51.Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujud 1 gram emas dari padat menjadi cair
adalah….. (Kalor lebur emas = 64,5 x 103 J/kg)
ulasan
Diketahui :
Massa emas (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor lebur emas (LF) = 64,5 x 103 J/kg
Ditanya : Kalor (Q) yang diserap emas
Jawab :
Q = m LF
Q = (1 x 10-3 kg)(64,5 x 103 J/kg)
Q = 64,5 Joule

52.Untuk menaikkan suhu 0,5 kg suatu zat cair yang kalor jenis-nya 400 J/kg.oC dari 28oC menjadi
38oC diperlukan kalor sebesar...
Diketahui:
m = 0,5 kg
c = 400 J/kg.oC
T1 = 28 oC
T2 = 38 oC
Ditanya: Q = ...
Jawab:
Terlebih dahulu hitung ΔT.
ΔT = T2 – T1 = 38oC – 28oC = 10oC
Menghitung Q
Q = m . c . ΔT = 0,5 kg . 400 J/kg.oC . 10oC = 2.000 J = 2 kJ

53.Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang bersuhu 20⁰C menjadi 100⁰C jika
diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C ?
Diketahui :
m = 1 kg
c = 1000 J/kg⁰C
ΔT = 100⁰C - 20⁰C = 80⁰C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m. c ΔT
Q = 1. 1000. 80
Q = 80.000 J

54.Banyaknya kalor yang harus dilepaskan 1 gram raksa untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi
padat adalah….. Kalor lebur raksa = 11,8 x 103 J/kg
Pembahasan
Diketahui :
Massa raksa (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor lebur raksa (LF) = 11,8 x 103 J/kg
Ditanya : Kalor (Q) yang dilepaskan raksa
Jawab :
Q = m LF
Q = (1 x 10-3 kg)(11,8 x 103 J/kg)
Q = 11,8 Joule

55. Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25oC menjadi 75oC memerlukan
panas sebesar 4 . 105 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
m = 10 kg
Q = 4 . 105 J
T1 = 25oC
T2 = 75oC
Ditanya: c = ...
Jawab:
Q = m . c . ΔT
untuk pembahasan selanjutnya silakan masukkan sendiri angkanya ya ... ΔT= t2-T1
56. Kapasitas panas air yang bermassa 2 kg jika kalor jenis air 400 J/kg.oC adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
m = 2 kg
c = 400 J/kg .oC
Ditanya: C = ...
Jawab:
C = m . c = 2 kg . 400 J/kg.oC

57. Kalor yang diserap untuk menguapkan 1 kg air adalah….. Kalor uap air = 2256 x 103 J/kg
Pembahasan
Diketahui :
Massa air (m) = 1 kg
Kalor uap air (LV) = 2256 x 103 J/kg
Ditanya : Kalor (Q) yang diserap air
Jawab :
Q = m LV
Q = (1 kg)(2256 x 103 J/kg)
Q = 2256 x 103 Joule

53. Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C. Aluminium kemudian
menyerap kalor sebesar 1.5kilojoule sehingga suhunya naik menjadi 20⁰C.
Berapa kalor jenis aluminium tersebut ?
Diketahui :
m = 500 gram = 0.5 kg
Q = 1.5 kj = 1500 J
ΔT = 20⁰C - 10⁰C = 10⁰C
Ditanya :
c...?
jawab :
c = Q / m.ΔT
c = 1500 J / (0.5 kg.10⁰C)
c = 300 J/kg⁰C

54.Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es yang bersuhu
- 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika diketahui kalor jenis es 0.5
kalori/gr⁰C !
Diketahui :
m = 500 gram
c = 0.5 kal/gr⁰C
ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m.c.ΔT
Q = (500).(0.5).(10)
Q = 2500 kalori
Ingat1 kalori = 4.2 joule maka,
2500 (4.2) = 10.500 Joule
Jadi kalor yang diperlukan utuk memanaskan es tersebut sebesar 10.500Joule.

55. Kalor yang dilepaskan untuk mencairkan 1 gram gas nitrogen adalah….. Kalor uap
nitrogen = 200 x 103 J/kg
Pembahasan
Diketahui :
Massa air (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor uap nitrogen (LV) = 200 x 103 J/kg
Ditanya : Kalor (Q) yang dilepaskan gas nitrogen
Jawab :
Q = m LV
Q = (1 x 10-3 kg)(200 x 103 J/kg)
Q = 200 Joule

56.Sebongkah es bermassa 0,4 kg pada suhu 0oC. Banyak kalor yang dibutuhkan untuk melebur es
menjadi air jika kalor lebur es 80 kal/gr adalah...
Diketahui:
m = 0,4 kg = 0,4 . 1000 gr = 400 gr
L = 80 kal/gr
Ditanya: Q = ...
Jawab:
Q = m . L = 400 gr . 80 kal/gr = 32.000 kalori

57.Untuk meleburkan 3 kg zat padat menjadi cair seluruhnya diperlukan kalor 6.804 . 102
Joule. Kalor lebur zat tersebut adalah..
Diketahui:
m = 3 kg
Q = 6.804 Joule
Ditanya: L = ...
Jawab:
Q=m.L
ubah rumus menjadi L= Q/m
untuk selanjutnya silakan dicoba ya ...tinggal memasukkan angka saja

58.Timah bermassa 2 kilogram mempunyai kalor jenis 1400 J.kg-1C-1. Banyaknya kalor yang
diserap timah untuk menaikkan suhunya dari 50oC sampai 100oC adalah….
Diketahui :
Massa (m) = 2 kg
Kalor jenis timah (c) = 1400 J.kg-1C-1
Perubahan suhu (ΔT) = 100oC – 50oC = 50oC
Ditanya : Kalor (Q) yang diserap timah
Jawab :
Rumus kalor :
Q = m c ΔT
Keterangan : Q = kalor, m = massa, c = kalor jenis, ΔT = perubahan suhu
Kalor yang diserap timah :
Q = (2 kg)(1400 J.kg-1C-1)(50oC)
Q = (100)(1400)
Q = 140.000 Joule
Q = 1,4 x 105 Joule

59.Sebuah benda bersuhu 5⁰C menyerap kalor sebesar 1500 joule sehingga suhunya naik
menjadi 32⁰C. Tentukan kapasitas kalor benda tersebut !
Diketahui :
Q = 1500 J
ΔT = 32⁰C – 5 ⁰C = 27⁰C = 300K
Ditanya :
C...?
Jawab :
C = Q / ΔT
C = 1500J / 300K
C = 5J/K

60. Tembaga dengan kalor jenis 0,1 kal.gr-1 oC-1 mengalami perubahan suhu 40oC. Apabila kalor
yang diserap tembaga selama suhunya berubah adalah 200 kalori, maka massa tembaga tersebut
adalah….
Diketahui :
Kalor jenis tembaga (c) = 0,1 kal.gr-1 oC-1
Perubahan suhu (ΔT) = 40oC
Kalor (Q) = 200 kalori
Ditanya : Massa
Q = m c ΔT
200 kal = (m)(0,1 kal.gr-1 oC-1)(40oC)
200 = (m)(0,1 gr-1)(40)
200 = (m)(1 gr-1)(4)
200 = (m)(4 gr-1)
m = 200 / 4 gr-1
m = 50 gr

61. Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah suhu 900 gram es dari suhu – 10 oC hingga seluruhnya
menjadi air bersuhu 20oC adalah...(kalor jenis air = 1 kal/gr.oC, kalor jenis es = 0,5 kal/gr.oC, kalor
lebur es = 80 kal/gr)
Diketahui:
m = 900 gram
T1 = – 10 oC
T2 = 20 oC
cair = 1 kal/gr.oC
ces = 0,5 kal/gr.oC
L = 80 kal/gr
Ditanya: Q = ...
Jawab:
Menghitung Q1
Q1 = m . ces . ΔT = 900 gr. 0,5 kal/gr. C (0 – (– 10)) oC = 4.500 kalori
ΔT = T2 – T1 (suhu tinggi dikurang suhu rendah).
Menghitung Q2
Q2 = m . L = 900 gr . 80 kal/gr = 7.200 kalori
Menghitung Q3
Q3 = m . cair . ΔT = 900 gr . 1 kal/gr.oC (20 – 0)oC = 1.800 kalori
Menghitung Q total
Q = Q1 + Q2 + Q3 = 4.500 kal + 7.200 kal + 1.800 kal = 13.500 kalori

62.Manakah yang lebih cepat panas jika dijemur bersamaan pada terik matahari, aluminium atau
tembaga ? Kalor jenis aluminium = 900 J/kg oC dan kalor jenis tembaga = 390 J/kg oC.
jawaban :
Semakin besar kalor jenis benda, semakin lama panas benda tersebut, sebaliknya semakin kecil kalor
jenis benda, semakin cepat panas benda tersebut.
Kalor jenis tembaga lebih kecil dari kalor jenis aluminium karenanya tembaga lebih cepat panas

63. Suatu benda bermassa 2 kg menyerap kalor sebanyak 100 kalori ketika suhunya berubah
dari 20oC hingga 70oC. Kalor jenis benda tersebut adalah…..
Diketahui :
Massa (m) = 2 kg = 2000 gr
Kalor (Q) = 100 kal
Perubahan suhu (ΔT) = 70oC – 20oC = 50oC
Ditanya : Kalor jenis benda (c)
Jawab :
c = Q / m ΔT
c = 100 kal / (2000 gr)(50oC)
c = 100 kal / 100.000 gr oC
c = 102 kal / 105 gr oC
c = (102 kal)(10-5 gr-1 oC-1)
c = 10-3 kal gr-1 oC-1
c = 10-3 kal/gr oC

64.. Hasil campuran 1 gram es bersuhu 0 C dengan 1 cc air bersuhu 0 C dalam wadah dinding
adiabatik adalah...
jawaban
Karena dinding adiabatik berarti tidak ada perpindahan kalor dalam wadah sehingga c tidak
berubah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Suhu atau temperatur adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin suatu
benda. Ketika kita memanaskan atau mendinginkan suatu benda sampai pada suhu
tertetu,beberapa sifat fisik benda berubah. Sebagai contoh: ketika memanaskan sebatang
besi,besi akan memuai,begitu pula ketika mendinginkan air sampai suhu dibawah nol,air
tersebut akan menjadi es.
Pengaruh kalor terhadap benda berbeda-beda sesuai dengan benda tersebut. Besarnya kalor
yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda bergantung pada beberapa factor. Antara
lain massa benda, jenis benda, dan perubahan suhu pada benda tersebut.
Menurut Haryanto (2007) perubahan wujud benda terdiri atas :
1. Perubahan wujud benda padat menjadi benda cair
2. Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat
3. Perubahan wujud benda cair menjadi benda gas
4. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair
5. Perubahan wujud benda padatmenjadi benda gas.

B. Saran
Marilah kita lebih meningkatkan pola belajar kita untuk menambah wawasan bagi kita
semua, karena belajar dapat membawa kita menjadi manusia yang berilmu. Kurang dan
lebihnya dari makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Puji Dwiyantoro, fisika itu mudah dan menyenangkan. Cet.2.Jakarta: Cerdas Interaktif,2012.

Pantur,Silaban.fisika.jilid 1.Bandung:Erlangga.1985.

http://ramliyana-fisika.blogspot.co.id/2013/11/perubahan-wujud-pada-benda-.html

http://www.info-asik.com/2013/11/perubahan-wujud-zat.html

Anda mungkin juga menyukai