PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari, kita selalu melibatkan berbagai ilmu pengetahuan yang
ada dengan apa yang kita lakukan setiap saat. Salah satunya pada mata pelajaran Fisika. Ilmu
Fisika adalah ilmu yang paling sering dikaitkan dengan kehidupan kita. Salah satunya Hukum
Boyle yang di temukan oleh Fisikawan dan Kimiawan ternama Irlandia, Robert Boyle. Yang
bunyinya “ Bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan
tekanannya “ . Hal tersebut tentu dimanfaatkan oleh manusia atau bahkan dengan tidak sengaja
membuat sesuatu yang berkaitan dengan Hukum Boyle tersebut.
Hukum Boyle pada dasarnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan air mancur dimana
saja. Dalam hal ini kami membuat secara sederhana penerapan Hukum Boyle pada air mancur
dengan memanfaarkan berbagai bahan bekas dan kreatifitas yang kami miliki agar penerapan
Hukum ini tetap maksimal. Meskipun dalam bentuk sederhana, tetapi tetap membutuhkan
beberapa alat yang tidak sederhana seperti lem tembak, yang pada dasarnya tidak dapat
dialternatifkan dengan alat lain. Tidak hanya itu, kita tidak perlu mengeluarkan biaya uang besar
karena bahan dari alat ini sepenuhnya menggunakan barang – barang bekas disekitar kita.
Dengan ilustrasi kerja yang sederhana seperti volume udara yang masuk seimbang
dengan udara yang keluar, udara masuk dan keluar melalui tekanan air yang sebabkan keluarnya
udara dari ruangam tertutup, hal ini menimbulkan udara dalam ruangan berkurang sehingga
naiklah udara dari konsentrasi yang lebih tinggi. Seperti itulah ilustrasinya yang selanjutnya akan
dibahas lebih lanjut pada Bab 3.
B. Tujuan
1) Mengetahui penerapan ilmu Fisika dalam kehidupan sehari-hari
2) Mengetahui pengertian Hukum Boyle dan prinsip kerjanya
3) Membuat dan mempraktikkan alat air mancur dari botol bekas sesuai dengn percobaan
Boyle
4) Membuktikan prinsip Hukum Boyle
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hukum Boyle
Robert Boyle, seorang fisikawan asal Inggris, sekitar abad-17, meneliti hubungan antara tekanan
dan volume untuk gas dalam ruang tertutup pada suhu tetap. Berdasarkan percobaannya, Boyle
mendapat dua kesimpulan, yaitu :
a. Jika tekanan diperbesar, volume udara semakin kecil, tetapi hasil kali tekanan dengan volume
harganya selalu konstan.
b. Jika tekanan dinaikkan dua kali tekanan semula maka volume gas menjadi setengah volume
mula-mula. Jika volume menjadi sepertiga volume mula-mula maka tekanannya naik tiga kali
lipat.
PISTON
PISTON
GAS
GAS
Berdasarkan kesimpulan tersebut, Boyle menyampaikan pernyataan yang dikenal dengan nama
Hukum Boyle, yaitu:
“Pada suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya”
2
Keterangan:
P = tekanan (Pa)
V = volume (m3)
Contoh penerapan Hukum Boyle
1. Jarum suntik, merupakan contoh penerapan Hukum Boyle yang paling sederhana. Ketika
batang penutup ditarik maka akan menambah volume ruang dalam tabung jarum suntik.
Jika volume bertambah maka otomatis tekanan akan berkurang. Akibatnya jarum akan
menarik sesuatu (cairan atau gas) untuk mengisi kekosongan tersebut supaya mencapai
tekanan yang sama.
2. Cat semprot, memanfaatkan Hukum Boyle dalam prinsip kerjanya. Dalam kalengnya
terdiri dari dua jenis zat yaitu cat dan suatu gas bertekanan tinggi (karena ditekan dengan
gaya yang sangat besar sehingga hanya menempati ruang kecil sehingga akan berwujud
cair). Sebelum digunakan, kaleng semprot dikocok terlebih dulu supaya cat dan gas
menyatu. Ketika lubang terbuka maka secara otomatis gas dan cat akan tersemprot keluar
karena tekanan dalam kaleng sangat tinggi dibanding di luar kaleng.
3. Pompa ban. Pernah mengisi ban? biasanya akan mengisinya tekanannya antara 30-35 PSI
(Pounds per inci persegi). Ini adalah pengukuran tekanan. Ketika menempatkan terlalu
banyak udara ke dalam ban, akan memaksa semua molekul gas untuk dikemas bersama-
sama, yang akan mengurangi volume ban. Kecelakaan bisa terjadi saat suhu udara
meningkat yang dapat menimbulkan ban pecah.
4. Contoh lain : pompa air, kaleng bersoda dan penyelam.
Begitu juga halnya volume udara yang masuk seimbang dengan udara yang dikeluarkan,
udara masuk dan keluar melalui tekanan air yang disebabkan keluarnya udara dari ruangan
tertutup, hal ini menimbulkan udara dalam ruang berkurang sehingga naiklah udara dari
konsentrasi yang lebih tinggi.
3
BAB III
PEMBAHASAN
2. Lem tembak
4
4. Pewarna
5. Gunting
6. Paku
5
7. Cutter
B. Cara Mengerjakan
3. Masukkan 2 sedotan pada lubang tersebut. Pada botol 1 , sedotan pertama diletakkan
mencapai ujung dalam botol dan sedotan kedua mencapai bagian ujung luar botol ( 1/3 dari
ukuran botol 1 ).
6
4. Pada botol 2, rekatkan lem pada bagian bawah botol dan buat 2 lubang diatasnya.
5. Untuk botol 2, sedotan yang ukurannya pendek dari botol 1 disambung sampai hampir
mencapai ujung botol 2. Untuk sedotan yang panjang disambung sampai mencapai luar dari
botol 2.
6. Untuk botol 3, digunakan 1/3 bagian dari mulut botol, masukkan 1 sedotan panjang sampai
hampir mencapai mulut botol 2. Dan sedotan dari botol 1, dipotong sedikit lebih pendek dari
sedotan itu.
7
C. Pembahasan
Air akan memancar keatas layaknya air mancur yang biasa kita lihat dikehidupan kita
sehari-hari, air dari botol persediaan air naik ke atas dan air yang dituangkan mengalir melalui
sedotan ke bagian penampungan air mancur. Hal ini sesuai dengan Hukum Boyle menyatakan
bahwa volume udara berbanding terbalik dengan tekanannya pada ruang tertutup yang
memiiki suhu tetap.
Peristiwa air mancur dari alat sederhana ini terjadi karena jika dalam ruang tertutup
volume udara bertambah, maka tekanan udaranya akan mengecil dan sebaliknya jika
volume udara mengecil, maka tekanannya akan membesar.
Berikut adalah konsep-konsep penting yang berkaitan dengan prinsip kerja air mancur
berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh melalui diskusi dengan panduan sebagai
berikut.
Mengapa pada saat air dituangkan, air mengalir melalui sedotan ke bagian penampung ?
Sifat Air adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah Oleh karena
itu air mengalir ke bagian penampung .
Bagaimana volume udara di dalam botol dan apa akibat terhadap tekanan udaranya?
Volume udara dalam toples menjadi besar dan tekanannya menjadi lebih kecil.
Bagaimana besar tekanan udara dalam botol dibanding dengan tekanan udara luar?
Tekanan udara dalam toples lebih kecil dibanding tekanan udara luar.
Mengapa air dapat memancar ke atas? Karena ada perbedaan tekanan udara antara
tekanan udara dalam toples dengan tekanan udara luar di atas permukaaan air dalam
toples persedian air.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, saat air mengalir kebawah, volume udara dibotol bagian
atas bertambah besar. Hal itu berarti ketika volume udara dalam botol A bertambah, maka
tekanan udaranya akan mengecil dan sebaliknya, juga karena terdapat perbedaan tekanan udara
pada botol bagian atas dengan tekanan udara diatas permukaan air dalam botol B.
Air dalam botol B akan mengalir ke botol A ( air memancar ke atas) sehingga dapat
disimpulkan bahwa hal tersebut sesuai dengan prinsip Hukum Boyle yang menyatakan bahwa
pada suhu tetap, volume udara berbanding terbalik dengan tekanannya dalam ruang tertutup.
B. Saran
Dalam pembuatan proyek fisika ini, masih terdapat beberapa kendala yang seharusnya
bisa dicegah apabila dapat disadari lebih awal. Sepeti pelubangan pada botol, kami menggunakan
paku yang dipanaskan. Seharusnya, kami menggunakan solder agar mempermudah untuk
melubangi. Sehingga kami menyarankan agar para pembaca yang ingin membuat air mancur
sederhana ini, dapat menggunakan solder karena menggunakan paku yang dipanaskan memakan
waktu yang lebih lama.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/250103455/Air-Mancur-Dalam-Aquarium
http://hisham.id/2015/10/contoh-penerapan-hukum-boyle-dalam-kehidupan.html
http://www.guruipa.com/2016/02/pengertian-dan-rumus-hukum-boyle-serta-
penerapan-hukum-boyle-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
10
LAMPIRAN
Tim Penyusun
11
“ Behind The Scene”
12