Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN SUHU DAN TERMOMETER, KALOR DAN KALORI

SERTA SUMBER KALORI

Dosen Pengampu :

Dr. Ni Made Pujani, M.Si.

Luh Mitha Priyanka, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

K. Rheina Anggaresha 2113071004

Ni Luh Ayunisha Riswaray 2113071006

Syifa Fauziyah 2113071027

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunianya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul “Pengertian Suhu dan Termometer, Kalor dan
Kalori Serta Sumber Kalori”. Makalah ini penulis susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang
penulis dapatkan dan penulis mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis
ilmiah yang berbentuk makalah. Selama proses pembuatan makalah ini, banyak hal yang penulis
dapatkan, termasuk ilmu pengetahuan baru tepatnya mengenai materi “Pengertian Suhu dan
Termometer, Kalor dan Kalori Serta Sumber Kalori” secara mendalam.

Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan, sebab pengetahuan penulis
yang sangat terbatas, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan agar kedepannya dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

Singaraja, 06 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………….……….……………………………...i

KATA PENGANTAR………………………....………………………………..ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………….……. ………….1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………....……. ………….1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………1
1.4 Manfaat Penulisan ………………..………………………………………....1
BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suhu dan Termometer…..……………………………………....2


2.2 Kalor dan Kalori………………………..…………………………….……..5
2.3 Sumber Kalori…………………………………………………………........9
BAB III : PENUTUP
3.1 Simpulan.…………….………………………………………....…………..12
3.2 Saran…………………….………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA…...……………………………………………………..13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia selama ini tidak bisa terlepas dari yang namanya suhu dan kalor. Dalam
kehidupan manusia suhu dan kalor dianggap sebagai alat untuk menjaga kestabilan tubuh manusia
dalam menjalankan kehidupannya. Suhu merupakan besaran yang digunakan untuk menyatakan
derajat panas dari suatu objek. Dalam suatu pengukuran suhu diperlukan sebuah instrumentasi
untuk mengetahui berapa suhu yang terdeteksi, dalam hal ini yaitu menggunakan alat termometer.
Pemakaian termometer adalah untuk mengetahui adanya suatu suhu yang berubah-ubah karena
bertambahnya atau berkurangnya konsentrasi panas dan dingin pada lokasi yang dilakukan
pengukuran. Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke benda lain secara
konduksi, perolakan dan penyinaran. (kamus kimia; 2002). Sampai pada pertengahan abad 18,
orang masih menyamakan pengertian suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, joseph black
membedakan kedua pengertian ini. Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, Benjamin
Thompson menyasingkan definisi kalor sebagai Fluida Kalorik. Berdasarkan pengamatannya,
Thompson menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang
dilakukan oleh kerja mekanis misalkan gesekan. Satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J)
atau Kalori (kal). Joule menyatakan satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor
yang umum digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal)
merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan
makanan. Diera modernisasi seperti saat ini aplikasi kalor di bidang teknologi tidak sulit untuk
ditemukan bahkan juga mungkin terdapat dirumah kita, contohnya yaitu lemari es, aplikasi
perpindahan kalor di alam yang sering kita jumpai yaitu pada sirkulasi udara di pantai. Pada siang
hari bertiup angin dari laut menuju darat, disebut angin laut. Begitu pula sebaliknya pada malam
hari bertiup angin dari darat menuju laut. Sering timbul pertanyaan mengapa air laut bertiup siang
hari dan angin darat bertiup malam hari? Hal-hal ini termasuk kedalam bagianbagian daripada suhu
dan kalor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari suhu dan termometer ?
2. Apa saja jenis jenis dari termometer ?
3. Apa pengertian dari kalor dan kalori ?
4. Apa saja sumber dari kalori ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian suhu dan termometer
2. Menjelaskan beberapa jenis termometer
3. Mengetahui pengertian kalor dan kalori
4. Mengetahui apa saja sumber dari kalori
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bermanfaat untuk menambah wawasan tentang suhu dan termometer
2. Bermanfaat untuk mengetahui jenis jenis dari termometer
3. Bermanfaat untuk mengetahui dan memahami pengertian kalor dan kalori
4. Bermanfaat untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber dari kalori

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suhu dan Termometer

A. Pengertian Suhu

Suhu merupakan besaran yang dipakai untuk menyatakan derajat panas dari suatu objek. Derajat
panas tersebut berbanding lurus dengan suhu, semakin tinggi suhu suatu benda artinya semakin
tinggi pula derajat panas suatu benda (Mundilarto dan Istiyono, 2007). Alat ukur yang dipakai
dalam menyatakan derajat panas sering kita sebut dengan istilah termometer.

B. Pengertian Termometer

Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau sistem secara
kuantitatif. Termometer dibuat berdasarkan sifat dasar suatu bahan yang berubah secara teratur
terhadap perubahan suhu. Sifat suatu bahan yang berubah secara teratur terhadap perubahan suhu
dinamakan sifat thermometrik. Terdapat 4 macam skala pengukuran pada termometer yang secara
umum dipakai yaitu skala Fahrenheit, Celsius, kelvin dan Reaumur.

1. Termometer skala Fahrenheit menggunakan titik tetap bawah sesuai suhu es yang sedang
mencair dan diberi nilai batas 32 derajat. Sedangkan titik tetap atas skala Fahrenheit
memakai suhu air yang sedang mendidih dan diberi nilai batas 212 derajat. Dengan
demikian satuan skala Fahrenheit adalah 180 derajat.
2. Termometer skala Celsius adalah termometer yang paling umum digunakan di kehidupan
kita saat ini. Titik tetap bawah skala ini diperoleh dari suhu es yang sedang mencair dan
diberi nilai 0 derajat. Titik tetap atas dari skala ini diperoleh dari suhu air yang mendidih
dan diberi nilai 100 derajat. Maka satuan skala Celsius adalah 100 derajat.
3. Skala kelvin sebenarnya memakai prinsip yang sama dengan skala Celsius, dengan
demikian satuan skala kelvin juga 100 derajat. Perbedaannya terletak pada penetapan nilai
titik tetap atas dan bawah, dimana titik tetap bawah dari skala kelvin adalah 273 derajat dan
titik tetap atasnya adalah 373 derajat
4. Skala Reaumur memiliki titik tetap bawah pada suhu es mencari dan diberi nilai 0 derajat.
Titik tetap atas pada skala ini berada pada suhu air mendidih dan mendapatkan nilai 80
derajat. Dengan demikian skala satuan Reaumur adalah 80 derajat.

Untuk melakukan konversi dari satu jenis


skala satu ke jenis lainnya dibutuhkan
perbandingan satuan antar skala.
Perbandingan dari skala Fahrenheit,
skala Celsius, skala kelvin, skala
Reaumur secara berurutan sebagai
berikut : 9 : 5 : 5 : 4.

2
C. Contoh konversi skala suhu

Segelas air memiliki suhu 400 Celcious, Konversikanlah suhu segelas air tersebut dalam skala
Fahrenheit, Reamur serta Kelvin. penyelesaian konversi suhu Diketahui TC = 400 C
Ditanya TF, TR. Dan TK ?
Untuk Fahrenheit
(TF – 32) : 40 = 9 : 5 kalikan silang menjadi
5TF – 160 = 360 pindah ruas
5TF = 520
TF = 104 oF
Untuk Reamur
TC : TR = 5 : 4
40 : TR = 5 : 4 kali silang
5TR = 160
TR = 32 oR
Untuk Kelvin
TK = TC + 273
TK = 40 + 273
TK = 313 OK
Jadi 40oF sama dengan 104oF = 32oR = 313oK

D. Jenis-jenis Termometer

Sebuah thermometer memiliki cairan yang dapat memuai dengan mudah apabila terkena panas.
Cairan tersebut biasanya menggunakan cairan yang disebut raksa atau alkohol tergantung keadaan
lingkungannya. Seperti pada daerah dingin yang menggunakan thermometer alkohol karena alkohol
memiliki titik beku yang lebih rendah dari raksa. Namun seiring berjalannya teknologi, thermometer
memiliki beragam jenis tergantung pada kegunaannya. Seperti halnya perkembangan thermometer
digital yang tidak menggunakan cairan raksa ataupun alkohol. Berikut merupakan beberapa jenis
alat ukur thermometer:

1. Termometer oral atau rektal


Termometer oral atau rektal terdiri dari tabung kaca tertutup yang
berisi cairan seperti merkuri. Ketika suhu naik atau turun, merkuri
mengembang atau menyusut, menyebabkannya naik atau turun
skala di dalam lorong kecil. Titik sempit di sepanjang lorong
memungkinkan merkuri naik ke atas, tapi mencegahnya bergerak
ke bawah sampai termometer diguncang atau kontak dengan
tubuh selama sekitar empat menit untuk menghasilkan

3
pembacaan yang akurat. Termometer oral yang ditempatkan di bawah lidah. Sedangkan
termometer rektal yang diletakkan di dalam rectum atau anus

2. Termometer Cair
Cara kerjanya sama dengan termometer oral dan rektal. Bahan yang
paling familiar digunakan ialah merkuri. Cairan lain, seperti minyak
tanah atau etanol, juga bisa digunakan dalam termometer jenis ini.
Termometer cair sering kali menyertakan skala suhu Celsius dan
Fahrenheit, yang ditampilkan di kedua sisi tabung.

3. Termometer Digital
Termometer dengan tampilan digital dapat memudahkan
pembacaan suhu. Cara penggunaannya adalah dengan
meletakkan ujung termometer di bagian bawah lidah dan tutup
mulut hingga alat mengeluarkan bunyi tertentu. Bunyi tersebut
biasanya menandakan bahwa suhu tubuh telat selesai tercatat.
termometer digital cukup akurat, biasanya termometer ini
menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu
tubuh baik melalui mulut, ketiak, atau dubur.

4. Termometer Telinga
termometer telinga atau lebih tepatnya termometer gendang telinga
yaitu thermometer yang mengukur suhu dengan membaca radiasi
infra merah yang berasal dari jaringan gendang telinga. Adapun
keunggulan yang dimiliki thermometer ini, sebagai berikut:
 Memberikan pembacaan dalam dua atau tiga detik.
 Mengukur suhu tanpa bersentuhan
 Memberikan perkiraan suhu otak, karena berdekatan dengan
otak

5. Termometer Basal
termometer basal digunakan untuk mengukur perubahan suhu kecil
pada wanita untuk menunjukkan apakah ovulasi (pelepasan sel telur
untuk pembuahan oleh sperma) telah terjadi. Termometer basal
cukup sensitif untuk memantau sedikit perubahan suhu tubuh
wanita saat suhu tubuh wanita meningkat saat ovulasi terjadi. Suhu
tubuh normal adalah 98,6 derajat Fahrenheit atau setara 37 derajat
Celcius, meskipun bisa berkisar antara 36 dan 37 derajat pada siang
hari. Suhu di awal hari, saat seseorang terbangun, disebut suhu
basal.

6. Kriometer
Termometer ini memiliki fungsir yang tak bisa digunakan sehari-hari. Kriometer hanya dapat
mengukur suhu yang sangat rendah, misalnya di ruang angkasa.

4
7. Pirometer
Pirometer biasa digunakan untuk mengukur suhu sangat tinggi. Fungsi
termometer ini dalam industri baja, untuk mengukur suhu besi dan
logam lainnya.

8. Termometer Kelvin
Termometer Kelvin biasanya merupakan perangkat listrik yang dapat merekam variasi kecil
dalam radiasi. Variasi ini tidak akan terlihat dan mungkin tidak cukup mengubah tekanan
udara untuk meningkatkan kadar merkuri dalam termometer cair.

9. Termometer Elektronik
termometer elektronik biasanya bekerja dengan alat yang disebut
termistor. termistor dapat mengubah resistansinya terhadap arus
listrik berdasarkan suhu. Komputer mengukur resistansi termistor
dan mengubahnya menjadi pembacaan suhu.

10. Termometer Inframerah


Termometer inframerah adalah thermometer yang kerap dijumpai di
masa pandemi Covid-19. Termometer inframerah adalah sebuah alat
ukur suhu yang dapat mengukur temperatur\ atau suhu tanpa
bersentuhan dengan obyek yang akan diukur suhunya. termometer
ini menggunakan pemindai infra merah untuk mengukur suhu.
Prinsip dasar thermometer ini adalah semua obyek memancarkan
energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya
semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang akan
dipancarkan

2.2 Kalor dan Kalori

A. Kalor

Istilah kalor berasal dari kata caloric, yang diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Prancis yang
bernama Anthonie Laurent Lavoiser (1743-1794). Kalor adalah suatu energi yang mudah
diterima dan mudah dilepaskan sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik
atau turun. Kalor merupakan suatu kuantitas atau banyaknya jumlah panas baik yang diserap
maupun yang dilepaskan oleh suatu benda. Kalor dapat mempengaruhi perubahan suhu dan
bentuk zat. Dalam satuan Standar Internasional, kalor dinyatakan dengan Joule (J). Satuan kalor
yang sering digunakan terutama pada bidang gizi adalah kalori (Kal). Alat yang digunakan untuk
mengukur besarnya kalor adalah kalorimeter. Teori dasar kalor yang diperkenalkan oleh Joseph
Black yang dikenal dengan nama teori Asas Black berbunyi “Pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima zat yang suhunya lebih rendah”( Q lepas = Q terima ) Kalor dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut :

Q = m.c.ΔT
Keterangan :

● Q = Kalor (J)

5
● m = Massa Benda (kg)
● c = Kalor Jenis (J/kg⁰C)
● ΔT = Perubahan Suhu (⁰C)

Kalor jenis adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 satuan massa benda
sebesar derajat tertentu (misalnya ⁰C). Kalor jenis menunjukan kemampuan suatu benda untuk
menyerap kalor, semakin besar kalor jenis suatu benda maka semakin besar pula kemampuan
benda tersebut untuk menyerap kalor. Kalor juga dapat dihitung dengan menggunakan data
kapasitas kalor. Kapasitas kalor merupakan jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu
zat tersebut sebanyak derajat tertentu. Rumus kalor jenis dan kapasitas kalor adalah sebagai
berikut :
Kalor jenis Kapasitas Kalor

Q C=m.c
c=
m.ΔT

Keterangan :
● Q = Kalor (J)
● m = Massa Benda (kg)
● c = Kalor Jenis (J/kg⁰C)
● ΔT = Perubahan Suhu (⁰C)
● C = Kapasitas Kalor (J)

Perpindahan kalor dapat melalui 3 cara, yaitu sebagai berikut :

1. Konduksi, adalah suatu peristiwa perpindahan kalor


melalui zat penghantar yang tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel dari zat penghantar tersebut.
Contohnya adalah pemanasan pada sebuah logam,
dimana logam dipanaskan lalu ditempelkan dengan
logam lainnya, maka logam yang lain itu akan terikut
panas tetapi tidak ada bagian dari logam pertama yang
menyatu dengan logam kedua. Hal tersebut terjadi disebabkan adanya proses konduksi, yaitu
pemindahan kalor dari logam satu ke logam lainnya tanpa adanya pemindahan partikel secara
permanen. Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu konduktor
kalor dan isolator kalor. Konduktor kalor adalah benda yang mudah menghantarkan kalor
atau panas, contohnya logam, besi, emas dan sebagainya. Isolator kalor adalah benda yang
sukar menghantarkan kalor atau panas, contohnya kayu, plastik, karet, dan sebagainya.

2. Konveksi, adalah perpindahan kalor atau panas dari suatu


zat dengan disertai perpindahan partikel-partikel
penyusun zat tersebut. Konveksi dibagi menjadi dua
macam yaitu konveksi alamiah yang terjadi tanpa adanya
pengaruh dari faktor luar dan konveksi buatan yang terjadi
karena adanya pengaruh faktor luar pada saat proses
perpindahan kalor berlangsung. Perpindahan kalor secara

6
konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas. Konveksi air (cair) umumnya dimanfaatkan
dalam pembuatan sistem air panas seperti di hotel dan lain sebagainya. Contoh konveksi udara
(gas) yang sering dijumpai, yaitu sistem ventilasi rumah, cerobong asap yang ada pada pabrik-
pabrik, dan lain sebagainya.

3. Radiasi, adalah perpindahan kalor yang tidak


menggunakan zat perantara tertentu. Pada saat proses
perpindahan kalor secara radiasi,benda tidak harus
bersentuhan untuk melakukan penerimaan atau pelepasan
kalor atau panas. Contoh dari perpindahan radiasi ini
adalah saat menggunakan api unggun untuk menghangat
kan badan, dimana badan tidak harus bersentuhan dengan api tetapi sudah bisa merasakan
perpindahan panas atau kalor.

 Berikut adalah rumus-rumus dari Konduksi, Konveksi, dan Radiasi :

Keterangan :
● H = Jumlah kalor merambat setiap detik (J/s)
● k = Koefisien konduksi termal (J/msK)
● A = Luas penampang (m2)
● L = Panjang (m)
● ∆T = Perubahan suhu (K)
● H = Koefisien konveksi termal (j/sm2K)
● T = Suhu (K)
● e = Emisivitas benda
● σ = Tetapan Stefan Boltzman (5,672 x 10-8 W/m2K4 )
● W = Intensitas radiasi (W/m2)

B. Kalori

Kalori adalah satuan unit kandungan panas atau energi, atau jumlah energi yang didapatkan
dari makanan dan minuman. Bagian dari zat gizi karbohidrat ini yaitu energi yang dibutuhkan
tubuh agar bisa beraktivitas dan menjalankan fungsinya dengan baik. Manusia hanya bisa
mendapatkan nutrisi dari sumber energi ini melalui makanan dan minuman tertentu.
Kandungan Kalori di dalam makanan dapatditentukan oleh kandungankandungan gizi seperti
lemak, karbohidrat, dan protein yang terkandung di dalam makanan itu. Kalori di bedakan
menjadi dua jenis, yaitu :

7
❖ Kalori Kecil

Satu kalori kecil sering di tulis dalam simbol yaitu 1 kal(kalori). Kalori kecil adalah
sebuah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikan satu gram air dengan satu
derajat celcius. Kalori banyak digunakan untuk energi yang tersimpan pada item
makanan. Satu kal sama dengan 4184 joule.

❖ Kalori Besar
Satu kalori besar sering ditulis dalam simbol 1 kkal(Kilokalori). Ini adalah sejumlah
energi yang digunakan untuk menaikan satu kilogram air dengan satu derajat celcius.
Dalam 1 kkal sama dengan 1000 kal. Kal banyak digunakan untuk energi yang
tersimpan dalam makanan. Satu kalori sama dengan 4184 joule. Satu gram protein
membawa 4 kal energi dan satu gram lemak mengandung 9 kalori energi.

C. Manfaat Kalori
Banyak sekali manfaat dari kebutuhan kalori yang cukup, yaitu :

● Memberi pengaruh pada kondisi psikologis


● Menjaga kesehatan tubuh
● Mendukung perkembangan dan pertumbuhan
● Mendukung kegiatan tubuh
● Mengendalikan berat tubuh
● Sumber Energi

D. Efek Kekurangan Kalori

● Sistem kardiovaskular kacau


● Menurunnya kesehatan sistem saraf otak
● Tak punya tenaga
● Mengalami Gangguan Hormon
● Mengalami gangguan kesehatan
● Kelaparan
● Mengalami gangguan pada otot ● Merusak perkembangan sel
● Lambatnya sistem metabolisme

E. Efek Kelebihan Kalori

● Obesitas
● Kerusakan otak dan hati
● Gangguan pada dinding arteri
● Beresiko kanker
● Dehidrasi
● Kerusakan organ ginjal
● Sembelit
● Asam urat
● Menurunnya jumlah kalsium

8
● Karies gigi
● Trigliserida tinggi
● Hipertensi
● Produksi lemak meningkat

2.3 Sumber Kalori

Banyak makanan yang menganduk kalori yang tinggi, makanan ataupun minuman tersebut harus
memiliki beberapa kebutuhan kalori seperti :

● Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh karbohidrat akan dibakar untuk
menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan empat kalori.
Menrurt besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang 12 panjang serta bercabang-cabang.
Kerbohidrat merupakan bahan makanan penting dan merupakan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur
penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pectin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin sebagai bahan bakar.glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh
sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh
penduduk dunia khusunya bagi penduduk Negara berkembang walaupun jumlah kalori yang
dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 kalori bila dibanding dengan lemak.
Didalam tubuh karbohidrat berguna untuk mencegah pemecahan protein tubuh yang
berlebihan yang berakibat kepada penurunan fungsi protein sebagai enzim dan fungsi
antibody, timbulnya ketosis, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu lemak dan
protein.

● Protein
Protein diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan di dalam tubuh
termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk
pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus, perkembangan seks dan metabolisme.
Disamping itu, protein berguna untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di
dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam
tubuh. Protein ini banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dan daging. Fungsi
protein yaitu :
a. Membangun sel tubuh
b. Mengganti sel tubuh
c. Membuat air susu, enzim dan hormon
d. Membuat protein darah
e. Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
f. Pemberi kalori

9
● Lemak
Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) seperti halnya
karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Satu gram lemak
dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan kalori yang diperlukan tubuh. Disamping
fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin
yaitu vitamin: A, D, E, dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan
memberi rasa kenyang yang lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada makanan.
Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak
hewani. Konsumsi lemak sebanyak 15-30 % kebutuhan energi total dianggap baik untuk
kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu
penyerapan vitamin larut lemak. Di antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan
paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak
tidak jenuh ganda. Konsumsi kolestrol yang dianjurkan adalah <300 mg sehari.

● Vitamin
Konsumsi lemak sebanyak 15-30 % kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan.
Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan
vitamin larut lemak. Di antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling banyak
10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh
ganda. Konsumsi kolestrol yang dianjurkan adalah <300 mg sehari. vitamin digolongkan
menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Vitamin larut dalam air Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah
vitamin B dan vitamin C, jenis vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh,
kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urine, sehingga definisi vitamin B dan
vitamin C lebih mudah terjadi.
2. Vitamin larut dalam lemak Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah
vitamin A, D, E dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah
cukup besar, terutama dalam hati.

 vitamin dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan besar, yaitu:


1. Vitamin larut lemak 20 Kelompok vitamin larut lemak adalah A, D, E, K. Kelompok vitamin
ini bersifat larut lemak dan minyak, tetapi tidak larut air. Vitamin larut lemak biasanya dapat
tersimpan efektif dalam sel-sel tubuh.
2. Vitamin larut air Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin B dan C.
Vitamin ini bersifat larut air, tetapi tidak larut lemak. Vitamin larut air yang di dalam tubuh
biasanya relatif sedikit. Jika terlalu banyak akan dikeluarkan melalui air seni. Dengan
demikian selalu dibutuhkan jumlah vitamin larut air yang cukup. Artinya kebutuhan untuk
setiap harinya harus dicukupi hari itu pula.

● Mineral
Mineral merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting dalam tubuh. Unsur-
unsur mineral adalah karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), selain itu
mineral juga mempunyai unsur kimia lainnya, yaitu kalsium (Ca), Klorida (CO), besi (Fe),
magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), sulfur (S). Tubuh manusia tidak dapat
21 mensintesa mineral, sehingga harus memperoleh dari makanan. Mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah sedikit. Mineral merupakan zat penting untuk kesehatan tubuh, karena semua
jaringan dan air di dalam tubuh mengandung mineral. Demikian mineral merupakan
komponen penting dari tulang, gigi, otot, jaringan, darah dan saraf. Mineral penting dalam
pemeliharaan dan pengendaliaan semua proses faal di dalam tubuh, mengeraskan tulang,

10
membantu kesehatan jantung, otak dan saraf. Mineral juga membantu keseimbangan air dan
keadaan darah agar jangan terlalu asam atau terlalu basa selain itu mineral juga membantu
dalam pembuatan anti bodi, yaitu sel-sel yang berfungsi membunuh kuman.

● Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia, kurang lebih 60-70 % berat
badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh. Air berfungsi
sebagai zat pembangun yang merupakan bagian dari jaringan tubuh dan sebagai zat pengatur
yang berperan sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan. 22 Dengan adanya air pula sisa-sisa
pencemaran dapat dikeluarkan dari tubuh, baik melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun usus.
Air juga berfungsi sebagai pengatur panas tubuh dengan jalan mengalirkan semua panas yang
dihasilkan ke seluruh tubuh.
Sebagai komponen terbesar, air memiliki manfaat yang sangat penting, yaitu:

1. Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme, hormon ke


organ sasaran (target organ).
2. Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktifitas fisik.
3. Mempertahankan keseimbangan volume darah.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan materi diatas Suhu atau temperature adalah ukuran tingkat atau derajat panas pada
benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara
mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu
benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
getaran. Suhu menunjukkan tingkat banyaknya energi kalor yang ada di dalam benda. Semakin
tinggi suhu suatu benda maka semakin banyak energi kalor pada benda. Alat untuk mengukur suhu
disebut termometer. Termometer sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, bahan, ukuran, dan
fungsi. Kalor atau panas adalah bentuk energi panas yang dapat diterima dan dilepaskan oleh benda.
Khususnya berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor memiliki satuan joule (J). Besar kalor yang diberikan pada
sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu bergantung pada :
1. Massa benda
2. Kalor jenis benda
3. Perbedaan suhu kedua benda
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu melalui :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Satuan panas dinyatakan dalam kalori dan diukur dengan kalorimeter. Kalori adalah satuan unit
kandungan panas atau energi, atau jumlah energi yang didapatkan dari makanan dan minuman. Kalori
sendiri dapat bersumber dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Banyak
makanan yang menganduk kalori yang tinggi meliputi karbohidrat, protein, lemak, air, dan vitamin.

3.2 Saran
Suhu, kalor, dan kalori ini memiliki hubungan yang erat di dalam keberlangsungan kehidupan
manusia, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam bidang kesehatan terutama gizi, dalam
bidang pembelajaran, serta penelitian dan lain sebagainya . Suhu, kalor, dan kalori juga berperan aktif
sebagai salah satu komponen kehidupan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, diharapkan untuk kita
sebagai manusia bisa menambah serta meluaskan wawasan dan pengetahuan kita terhadap suhu,
kalor, dan kalori yang yang sangat berpengaruh bagi keberlangsungan hidup.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (1969). Fisika Alam. Jakarta: Erlangga.

Muslim, dkk. (2006). Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI Press

Hamid, A. A. (2007). Kalor dan termodinamika. Universitas Negeri Yogyakarta.

Julianto, dkk. (2016). Teori Konsep Dasar IPA. Surabaya: Zifatnu Publishing

Pantur,Silaban. (1985). fisika.jilid 1. Bandung: Erlangga.

Raka Barunatama. (2018). Makalah Kalori. Stikes Muhammadiyah Lamongan

Zulfa. (2009). Pengukuran Suhu Menggunakan Termometer Inframerah. Pekanbaru.

13

Anda mungkin juga menyukai