Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH IPA MI/SD

SUHU ,KALOR , PEMUAIAN


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “IPA
MI/SD”
Dosen Pengampu : MUHAMMAD SUWIGNYO PRAYOGO, M.Pd.I.

Disusun oleh : kelompok 6

1. M. Angga Pratama 201101040015


2. Farida Rahayu 201101040016
3. Anindyta Septia.A. 201101040012
4. Naily Inayah 201101040029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

JEMBER 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang sudah berikan rahmat,


taufik, dan hidayahnya kepada kita seluruh. Sehingga pada peluang ini
kami dapat menuntaskan tugas makalah ini dengan mudah. Sholawat
serta salam mudah- mudahan tetap senantiasa tercurahkan kepada
Baginda kita Nabi Muhammad SAW yang menampilkan kepada kita
jalur yang terang benderang berbentuk agama yang sempurna serta jadi
rahmat segala alam, ialah agama islam.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak


MUHAMMAD SUWIGNYO PRAYOGO, M.Pd.I. Selaku dosen di
bidang mata kuliah IPA MI/SD serta kepada teman-teman dan juga
kepada semua pihak terutama kepada sumber-sumber yang telah
membantu terselesainya makalah ini.

Makalah ini tidak lain hanyalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah IPA MI/SD dan juga untuk menambah wawasan begi para
pembaca dan juga para penulis. Kami menyadari bahwa dalam
penyelesaian makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jember, 7 juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... 2

Daftar isi ......................................................................................................3

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.....................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................4
1.3 Tujuan .................................................................................................4

Bab II
ISI
A. Konsep suhu dan pengukuran suhu..........................................................5
B. Kosep pemuaian benda .........................................................................10
C. Konsep perubahan wujud benda ............................................................15
D. Konsep perpindahan kalor .....................................................................19
E. Memahami isi kandungan Q.S.Al-Hajj [22] :19-20, Q.S.An-
Nahl :13 ,
An’am [6] :1,Q.S.An-Nisa’ [4]: 46.........................................................22

Bab III
Penutup ..................................................................................................27

A. Kesimpulan ......................................................................................27
B. Saran ................................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suhu dan kalor merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
fisika. Dengan mempelajari suhu dan kalor kita akan mengetahui apa
itu suhu dan kalor . dalam kehidupan sehari –hari sendiri suhu dan
kalor adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehiudpan
sehari –hari .Banyak kegiatan – kegiatan yang berkaitan erat dengan
suhu dan kalor seperti hal yang sederhana .Mengetahui berapa suhu
yang sedang kita rasakan sekarang .
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya
energi kinetik translasi rata –rata . kalor adalah suatu bentuk energi
yang diterima oleh suatu benda tersebut berupa suhu atau wujud
bentuknya . kalor berbeda dengan suhu karena suhu merupakan
ukuran dalam satua derajat panas . kalor merupakan suatu kuantitas
atau jumlah panas baik yang diserap maupun yang di lepaskan oleh
suatu benda.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang di maksud dengan suhu ?
2. Apa yang dimaksud dengan skala suhu ?
3. Apa yang dimaksud konversi suhu ?
4. Apa yang dimaksud dengan pemuaian ?
5. Ada berapa macam pemuaian ?
6. Apa yang dimaksud dengan kalor?
7. Ada berapa jenis kalor ?
1.3 Tujuan masalah
1. untuk mengetahui apa itu suhu
2. untuk mengetahui apa itu skala suhu
3. untuk mengetahui definisi konversi suhu
4. untuk mengetahui apa itu pemuaian
5. untuk mengetahui berapa macam pemuaian
6. untuk mengetahui apa itu kalor
7. untuk mengetahui ada berapa jenis kalor

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Suhu Dan Pengukuran Suhu


1. Suhu
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran
derajat panas atau dinginnya suatu benda .Sebagai gambaran
tentang suhu adalah saat mandi menggunakan air hangat . untuk
mendapatka air hangat tersebut kita mencampur air dingin
dengan air panas. Ketika tangan kita menyentuh air yg
dingin ,maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika
tangan kalian menyentuh air yg panas maka kita katakan suhu air
tersebut panas.
2. Skala Suhu
Ada beberapa skala suhu. Di Amerika Serikat, suhu Fahrenheit
paling umum digunakan, meskipun Sistem Satuan Internasional (unit
SI) Celcius (atau Celsius) digunakan di sebagian besar dunia. Skala
Kelvin sering digunakan dalam fisika dan disesuaikan sehingga 0
derajat Kelvin sama dengan nol absolut, yang, secara teori, suhu
sedingin mungkin dan pada titik mana semua gerakan kinetik berhenti.

Suhu memiliki 4 skala yang digunakan pada masing-


masing kebutuhan, diantaranya adalah  :

 Skala Celcius : skala Celsius didasarkan pada 0 ° C untuk


titik beku air dan 100 ° C untuk titik didih air
pada tekanan 1 atm.
 Skala Fahrenheit : pada skala Fahrenhei titik beku air
didefinisikan sebagai 32 ℉, dan titik didih air didefinisikan
sebagai 212 ℉, pemisahan 180 ℉, sebagaimana
didefinisikan pada permukaan laut dan standar tekanan
atmosfir.
 Skala Reaumur : skala Reaumur memiliki titik beku air
adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu
derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau
kelvin.
 Skala Kelvin : Skala suhu Kelvin adalah skala suhu absolut
yang paling umum digunakan di dunia. Skala suhu Kelvin
adalah skala suhu absolut yang ditentukan menggunakan

5
hukum ketiga termodinamika. Karena ini adalah skala
absolut, suhu yang dicatat di Kelvin tidak memiliki derajat.
Titik nol dari skala Kelvin adalah nol mutlak, yaitu ketika
partikel memiliki energi kinetik minimum dan tidak bisa
menjadi lebih dingin.

3. Konversi suhu

Rumus Konversi Suhu


Perbandingan skala : Celcius : Fahrenheit : reamur : kelvin = 5 :
9:4:5

Celcius Fahrenheit Reamur Kelvin

(°C × 9/5) +
Celcius 4/5 C °C + 273,15
32

( °F − 32) × ( °F − 32) × 5/9 +


Fahrenheit 4/9 (F-32)
5/9 273

Reamur 5/4 R 9/5 R +32 5/4 R + 273

Kelvin 5/4 R 9/5 R +32 5/4 R + 273

Contoh
Ubahlah 20 °C ke dalam skala Fahrenheit, Reamur dan Kelvin

Jawab :

 (20°C x 9/5) + 32  = 36 +32 = 68 °F


 4/5 x 20°C = 16 °R
 20°C + 273 = 293 K

6
Rumus celcius ke fahrenheit

T(°C)=9/5 T°C+32

Rumus celcius ke reamur

T(°R)=4/5 T°R

Rumus celcius ke kelvin

T(K)=T°C+273

Fahrenheit ke celcius

T(°C)=5/9 T°F-32

Fahrenheit ke reamur

T(°R)=4/9 T°F-32

Fahrenheit ke kelvin

T(K)=5/9 (T°F-32)+273

Reamur ke celcius

T(°C)=5/4 T°R

Reamur ke fahrenheit

T(°F)=9/4 T°R+32

Reamur ke kelvin

T(K)=5/4 T°R+273

Kelvin ke celcius

T(°C)=TK-273

Kelvin ke fahrenheit

T(°F)=9/5 (TK-273)+32

Kelvin ke reamur

T(°R)=4/5 TK-273

7
4. Jenis-jenis Termometer
a. Termometer air raksa (Mercury Thermometer)
thermometer memiliki sifat ekspansi linier dan
memiliki kisaran suhu -35 ° C hingga +500 ° C (dengan
nitrogen terkompresi). Ini bekerja berdasarkan prinsip:
ΔL α ΔT

Di mana ΔT = Δl / lοα dan α adalah koefisien ekspansi


linier.

b. Termometer gas tekanan konstan

Dalam termometer ini, volume meningkat secara


langsung dengan meningkatnya suhu. Ini mengukur suhu
dalam kisaran dari 0 k 500 k.

ΔV α ΔT
Di mana

 ΔT = ΔV / Vγ = ΔV × 273 / Vo.
 γ = 1/273 untuk gas ideal
3. Termometer volume konstan
Dalam termometer ini, tekanan meningkat secara
langsung dengan meningkatnya suhu. Ini mengukur
suhu dalam kisaran o k hingga 5oo k.

ΔP α ΔT
di mana

 ΔT = Δp / P triple point
 γ = 273 Δp / P triple point
4. Termometer tahan Platinum
Dalam resistensi termometer ini bahan dalam
termometer meningkat secara langsung dengan
peningkatan suhu. Ini mengukur suhu di kisaran 5oo k
hingga 2300 k.

ΔR α ΔT
di mana

 ΔT = ΔR / Rα
 α adalah koefisien resi
5. Termokopel Thermometer
Termometer ini bekerja berdasarkan prinsip: emf ∈ =
αT + β T²

8
Dalam skala ini adalah nonlinier. Temperatur
disesuaikan dengan kurva standar yang disediakan oleh
pabrikan atau disediakan tampilan digital. Α dan β
bergantung pada bahan yang digunakan untuk
membentuk termokopel. dimana:

emf ∈ = αT + βT² / 2

Ini mengukur suhu di kisaran 500 k hingga 2300 k

6. Pyrometer
Termometer ini bekerja berdasarkan prinsip radiasi. Ini
mengukur suhu lebih besar dari 2000 k. Itu
menggunakan hukum Stefan: Intensitas E = σT

Contoh Soal Suhu

1. Nilai suhu yang sama ditunjukkan oleh thermometer


Celcius dan Fahrenheit adalah ..

a. 40 °

b. 20 °
c. -40 °
d. -20 °
e. -32 °
Pembahasan
Perbandingan Celcius : Fahrenheit = 5 : 9 (+32) 

Jadi kita misalkan : 

Celcius = 5y

Fahrenheit = 9y +32 

Maka : 
5y = 9y + 32 

-4y = 32 

y = -8 

Jadi : 

9
Celcius = 5. (-8) = -40 

Fahrenheit = 9. (-8) + 32 = -72 + 32 = -40 

Jadi -40 ° C = -40 ° F

Materi suhu dan kalor : https://youtu.be/pbtIFsRyNMA

B. Konsep Pemuaian Benda


1. Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda yang
terjadi karena kenaikan suhu zat.Ketika sebuah bahan mengalami
pemanasan, volumenya selalu meningkat dan setiap dimensi
meningkat bersamaan.1Pada tingkat mikroskopis dapat
menentukan ketepatan hubungan antara hubungan panjang pada
objek dengan perubahan suhu, penambahan pada ukuran dapat
dipahami pada istilah peningkatan energi kinetik akibat setiap
molekul bertubrukan sangat kuat dengan molekul disebelahnya.
Molekul akan mendorong satu sama lain sampai terpisah dan
mengembangkan bahan.2

Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat,


cair, dan juga gas. Besarnya pemuaian zat tersebut sangat
tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan
juga jenis zat.

Efek pemuaian zat tersebut sangat bermanfaat didalam


suatu pengembangan berbagai teknologi. Pengertian Pemuaian
panas ialah perubahan suatu benda yang dapat menjadi
bertambah panjang, lebar, luas, atau juga berubah suatu
volumenya dikarenakan terkena panas (kalor). Pemuaian tiap-tiap
benda tersebut akan berbeda, tergantung dari suhu di sekitar dan
juga koefisien muai atau juga daya muai dari benda itu. Sebagian
besar zat akan mengalami pembesaran jika dipanaskan atau
pengecilan ketika didinginkan.Ketika suatu zat dipanaskan,
molekul-molekul yang terdapat pada zat tersebut akan bergetar
lebih cepat dan amplitudo getaran akan semakin bertambah
besar, akibatnya jarak antara molekul benda akan menjadi lebih
besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian dapat terjadi pada zat
padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat tergantung
pada ukuran awal benda, kenaikan suhu, dan jenis zat. Efek
pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai
jenis teknologi.

1
(De Chiara, 1978).
2
Joseph, 1998).

10
2. Macam dan Jenis Pemuaian

Pemuaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemuaian zat


padat, cair, dan gas. Ketiga jenis ini akan dijelaskan sebagai
berikut :

a. Pemuaian zat padat

Pemuaian zat padat adalah jenis pemuaian yang


terjadi pada suatu benda,contohnnya seperti bingkai jendela,
rel kereta api, dan kabel listrik. Bingkai jendela pada siang
hari tampak melengkung, hal ini terjadi karena benda tersebut
mengalami pemuaian. Pemuaian pada suatu benda terjadi
pada seluruh bagian benda tersebut. Pemuaian pada suatu zat
padat dibedakan menjadi tiga yaitu pemuaian panjang,
pemuaian luas, dan pemuaian volume.

1) Pemuaian panjang

panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu


benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai
lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap
tidak ada.

Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian


panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh


beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai
panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang

11
suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis
bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan
pada suhu tertentu adalah:

Kabel jaringan listrik pada instalasinya panjang kabel


listrik dilebihkan, hal ini dikarena kabel listrik mengalami
pemuaian panjang. Kabel listrik akantampak kencang pada
pagi hari dan tampak kendur pada siang hari. Kabel tersebut
mengalami pemuaian akibat terkenan panas dari sinar
matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian
panjang adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu
benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar
kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.3

2) Pemuaian luas

Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu


benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada
benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda
yang mempunyai pemuaian luas adalah jendela kaca rumah.
Pada saatu udara dingin kaca munyyusut karena koefisien
muai kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Jika
suhu meningkat maka kaca akan memuai lebih besar daripada
kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan
rapat pada kusen kayu tersebut.

3) Pemuaian Zat Cair

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang


mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien
muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian
luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua
dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2
kali koefisien muai panjang. Untuk menentukan pertambahan
luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut:

3
Hartanto, Hendri. 2010. Rumus Jitu Fisika SMP. Yogyakarta:
IndonesiaTera

12
4) Pemuaian volume

Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume


suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi
benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah
kubus, air dan udara.

Volume merupakan bentuk lain dari panjang


dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien
muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai
panjang.Persamaan yang digunakan untuk menentukan
pertambahan volume dan volume akhir suatu benda .

b. Pemuaian zat cair

Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang


ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau
muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat
cair, maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair
untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya
walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah
dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume
zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan
suhu. Titik pertemuaan antara wujud cair, padat, dan gas  disebut
dengan triple point.

Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 oC sampai


4 C volumenya tidak bertambah akan tetapi justru menyusut.
o

Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu,

13
pada suhu 4oC air memiliki volume terendah. Pada suhu 4 oC air
menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki
massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikan dari 0– 4 oC
akan menyusut, dan bila suhunya dinaikan dari 4 oC ke atas akan
memuai. Hubunga antara volume dan suhu pada air digambarkan
pada grafik berikut:

c. Pemuaian zat gas


Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambahan
dan akan mengalami penyusutan jika suhunya turun. Pada
pemuaian zat gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang
ada hanyalah muai volume gas tersebut. Pemuaian pada gas
adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai berikut:

V= V_o (1+y.∆l)
Keterangan:
y : koefisien muai volume (1/273oC)

Ciri-Ciri Benda yang Mengalami Pemuaian


Benda yang mengalami pemuaian ditunjukkan dengan ciri-ciri: 
1.Panjangnya bertambah, pada pemuaian panjang.
2.Luasnya bertambah, pada pemuaian luas. 
3.Volumenya bertambah, pada pemuaian volume.
Faktor yang Mempengaruhi Pemuaian
Ada tiga (3) faktor yang mempengaruhi proses pemuaian benda,
yaitu ukuran awal benda, koefisien muai benda, dan besarnya
perubahan suhu.4
1) Ukuran Awal Benda
Ukuran awal suatu benda akan berpengaruh terhadap
proses pemuaian. Semakin besar ukuran awal sebuah benda,
maka semakin besar pula pemuaiannya.
2) Koefisien Muai
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi proses pemuaian
adalah koefisien muai benda, yaitu bilangan yang menunjukan
besarnya pertambahan ukuran zat tiap satuan ukuran zat pada
kenaikan suhu 1 oC.Koefisien muai dipengaruhi oleh jenis dan
karakteristik suatu bahan. Jadi, setiap benda atau bahan bisa

4
Pauliza, Osa. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk
SMK Kelas XI.

14
memiliki koefisien muai yang berbeda-beda. Kecuali, gas yang
memiliki koefisien muai sama yang setiap jenis gas.

3) Perubahan Suhu
Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi pemuaian
adalah besarnya perubahan suhu. Kenaikan suhu yang besar akan
mengakibatkan pertambahan ukuran yang besar pula.

Materi pemuaian : https://youtu.be/Dcs2HKSG8ok

2.3 Konsep Perubahan Wujud Benda


1. Pengertian Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda merupakan salah satu gejala
perubahan bentuk suatu benda atau zat dari satu jenis ke jenis
yang lainnya.

Proses perubahan itu terjadi dengan berbagai cara dan


dapat dilihat oleh kasat mata. Benda atau zat itu sendiri terdiri
dari tiga jenis, yaitu padat, cair, dan gas. Benda-benda tersebut
bisa mengalami perubahan bentuk lantaran tidak bisa
mempertahankan bentuknya akibat faktor-faktor tertentu dan juga
suatu tindakan terhadap benda tersebut. Pada kasus tertentu,
perubahan wujud benda itu bisa terjadi secara permanen, artinya
ketika suatu benda sudah mengalami perubahan wujud, tidak bisa
dikembalikan ke wujud pertamanya.

2. Sifat-sifat Benda

Seperti yang telah dijelaskan bahwa benda terdiri dari tiga


wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Dari ketiga wujud itu, tentunya
memiliki masing-masing karakteristik. Berikut penjelasannya:

a. Benda Padat
Benda Padat ini merupakan benda yang wujudnya solid dan
cenderung keras. Contoh benda padat adalah es batu, kapur
barus, kayu, dll. Sifat dari benda padat ini antara lain:

 Bentuk dari benda padat cenderung tidak berubah-ubah


alias tetap meskipun diberi aksi tertentu.
 Perubahan benda padat ke wujud lain memerlukan proses
dan tindakan tertentu supaya bisa berubah
b. Benda Cair

Benda cair adalah benda yang wujudnya cenderung


fleksibel dan basah. Contoh dari benda cair adalah air, minyak,
dll. Sifat dari benda cair itu antara lain:

15
 Bentuknya bisa menyesuaikan dengan wadah
peletakannya.
 Mudah berpindah tempat, terutama dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah.
 Sekecil apapun celah, benda cair ini pasti bisa masuk
dengan cara meresap. Seperti misalnya tanah, kain, tisu,
kertas, dll.
 Permukaannya cenderung datar.
 Mempunyai tekanan supaya bisa berpindah-pindah ke
segala arah.
 Dapat berubah bentuk tanpa adanya tindakan tertentu.
 Gerakannya berbentuk gelombang yang dipengaruhi
faktor tertentu seperti angin.
c. Benda Gas

Benda gas merupakan benda yang cenderung tidak


tampak dengan jelas, bahkan tidak bisa dilihat dengan kasat
mata. Benda gas tidak bisa dilihat dengan kasat mata karena
wujudnya yang berupa molekul kecil. Contoh gas adalah udara,
uap, dll. Sifat dari benda gas ini antara lain:

Bentuknya bisa menyesuaikan dengan wadahnya.


Mempunyai tekanan yang bisa membuat ke segala arah.
Cenderung sulit dilihat dengan kasat mata.
Ketika berubah bentuk, bisa berubah wujud menjadi yang
terlihat maupun tak terlihat.
3. Macam-macam Perubahan Wujud Benda

Setelah membahas mengenai jenis benda-benda, maka


selanjutnya kita akan membahas mengenai perubahannya. Perubahan
benda ini bisa terjadi karena faktor yang disengaja, maupun tidak
disengaja.

Perubahan wujud terjadi pada satu jenis benda ke jenis yang


lainnya, dimana semua jenis bisa berubah menjadi jenis-jenis
lainnya. Setidaknya ada enam perubahan wujud benda yang kita
temui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Mencair

Mencair merupakan kondisi perubahan wujud benda


padat menjadi benda cair. Jadi suatu benda yang awalnya
berbentuk padat dan tidak fleksibel, bisa berubah menjadi benda
cair yang lebih fleksibel bentuknya. Perubahan mencair ini bisa

16
disebabkan oleh berbagai hal. Namun, salah satu faktor utama
perubahan benda padat menjadi cair adalah karena adanya kalor
atau panas yang terlibat. Misalnya es batu yang makin lama akan
kembali ke wujud aslinya, yaitu air karena terkena suhu yang
tinggi.

b. Membeku

Membeku merupakan kebalikan dari mencair, jadi


perubahan ini terjadi pada benda cair yang berubah menjadi
benda padat. Jika mencair terjadi karena adanya suhu yang
tinggi, maka membeku sebaliknya. Benda cair berubah menjadi
benda yang padat umumnya karena suhu yang lebih rendah dari
sebelumnya. Contoh dari perubahan membeku adalah pembuatan
es batu yang berasal dari air serta air sungai yang mengeras
menjadi es karena musim salju.

c. Menguap

Menguap adalah perubahan wujud dari benda cair


menjadi gas. Sama seperti mencair, perubahan ini dapat terjadi
karena adanya panas atau kalor yang terlibat.

Contoh terjadinya penguapan adalah ketika kita merebus


air dengan air panas, lama kelamaan air akan menguap dan
bahkan bisa habis menguap karena terlalu lama direbus.

d. Mengembun

Mengembun merupakan kebalikan dari menguap yang


berarti perubahan wujud pada benda gas menjadi benda cair.
Mengembun bisa terjadi karena suhu yang rendah. Hal itu
menjawab pertanyaan mengapa ketika di pagi hari daun-daun
basah dengan bulir-bulir air. Jadi udara malam hari yang dingin
membuat gas-gas berubah menjadi air yang membasahi daun
tersebut.

e. Menyublim

Menyublim adalah perubahan benda dari padat menjadi


gas. Perubahan bentuk itu umumnya terjadi karena kondisi cuaca
sekitar yang cenderung panas.

Contoh peristiwa menyublim adalah ketika kita


menggunakan kapur barus yang makin lama akan semakin habis

17
karena komponen-komponen dari benda padat itu menyublim ke
udara menjadi gas yang umumnya berwujud bau.

f. Mengkristal

Mengkristal adalah kebalikan dari menyublim, yaitu


kondisi ketika benda gas berubah menjadi benda padat.
Terjadinya mengkristal ini karena faktor suhu yang rendah
sehingga gas yang awalnya tidak berwujud, menjadi berwujud.

Contoh dari mengkristal adalah fenomena musim salju,


dimana uap air yang ada di atmosfer berubah menjadi kristal
padat dan berjatuhan ke bumi.

4. Faktor Penyebab Perubahan Wujud Benda

Suatu benda dapat berubah wujud tentunya karena ada


penyebabnya. Enam perubahan wujud yang dijelaskan sebelumnya
bisa terjadi karena adanya beberapa penyebab, yaitu:

a. Pemanasan

Pemanasan ini artinya suatu benda bisa berubah


karena benda itu dipanaskan baik itu secara sengaja maupun
disengaja. Dipanaskan dalam hal ini berarti suatu benda
dinaikkan dari suhu yang lebih rendah ke suhu yang lebih
tinggi sehingga wujudnya berubah. Pemanasan ini merupakan
proses pada perubahan wujud mencair, menyublim, dan
menguap.

b. Pembakaran

Pembakaran sebenarnya mirip dengan pemanasan


karena sama-sama dipapar dengan api agar suhunya naik.
Namun, pada pembakaran ini, suatu benda bisa berubah
wujud sampai benda itu bisa hilang atau hancur.

c. Pendinginan

Pendinginan ini merupakan kebalikan dari


pemanasan, dimana suatu benda diturunkan suhunya dari
yang tinggi menjadi rendah. Pendinginan terjadi pada
perubahan wujud membeku, mengembun, dan mengkristal.

d. Pencampuran

18
Pencampuran ini adalah suatu tindakan
menggabungkan antara dua jenis benda. Misalnya cair
dengan padat. Contoh pencampuran ini misalnya adalah
ketika gula yang padat dimasukan ke dalam air panas. Gula di
dalam air tersebut makin lama akan berubah menjadi cair
karena mencair. Contoh lainnya adalah ketika bubuk semen
dicampur dengan air. Semen akan berubah menjadi lebih
lengket, dan jika didiamkan semen yang berubah menjadi cair
itu akan berubah lagi menjadi lebih padat.

5. Contoh Perubahan Wujud Benda dalam Kehidupan Sehari-


hari

Peristiwa perubahan wujud suatu benda tentunya sudah


sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara
kasat mata, maupun yang tidak terlihat. Beberapa contoh perubahan
wujud dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

a. Pembuatan es batu.
b. Mencairkan mentega atau butter.
c. Es batu di dalam minuman yang makin lama akan kembali
menjadi air jika didiamkan.
d. Parfum atau pengharum ruangan yang bisa berubah dari zat cair
menjadi gas yang berbentuk bau-bauan.
e. Merebus air dengan api hingga mendidih.
f. Pembakaran lilin. Lilin akan berubah menjadi cair ketika
dipanaskan secara lama. Namun, ketika api sudah hilang, lilin itu
akan kembali memadat.
g. Menjemur pakaian di bawah sinar matahari. Pakaian bisa kering
lantaran terjadi penguapan dari panas sinar matahari.
h. Penggunaan kapur barus di dalam lemari yang makin lama makin
makin habis.
i. Penggunaan alat dehumidifier yang mengubah gas menjadi
benda cair.
j. Minuman yang mengembun karena di dalamnya terdapat es batu.
k. Pembuatan karamel dari gula. Dimana gula akan mencair
menjadi karamel, dan ketika panasnya terlepas akan kembali
menjadi padat.

2.4 konsep perpindahan kalor dan contohnya


1. Konduksi

19
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat
perantara. Namun, zat terseput tidak ikut berpindah ataupun
bergerak.

Gambar a. Peristiwa konduksi


Sumber:
https://saifulelsaba.wordpress.com/2017/07/

sederhana dalam kehidupan sehari-hari misalnya, ketika


kita membuat the manis panas atau minuman panas lainya, lalu
kita mencelupkan sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan
beberapa menit, maka sendok tersebut aka menjadi panas. Panas
dari air mengalir ke seluruh bagian sendok. Atau contoh lain
mislnya saat kita membakar besi, logam, dan sejenisnya. Walau
hanya salah satu ujung dari besi logam yang dipanaskan, namun
panasnya akan menyebar ke sluruh bagian logam sampau ke
ujung logam yang tidak di panaskan. Hal ini menunjukkan panas
berpindah dengan perantara besi logam tersebut. Benda-benda
yang termasuk zat perantara perpindahan panas disebut
konduktor. Yang termasuk konduktor adalah logfam seperti besi,
baja, tembaga.

2. Konveksi
Konveksi dalah perpindahan panas yang disertai dengan
perpindahan zat perantaranya. Perpindahan panas secara
konveksi terjadi melalui zat.

20
Gambar b. Peristiwa konveksi
Sumber : https://www.fisika.co.id/2021/03/perpindahan-panas-
ketika-memasak-air.html?m=1

Contoh yang sederhana adalah ketik proses memasak air.


Saat air dingin dimasak dalam wadah menggunakan aoi dari
kompor. Air dingin lama-kelamaan akan menjadi hangat,
kemudian panas lalu mendididh karena adanya panas dari api.
Hal ini terjadi karena panas dari api berpindah ke air menguap
3. Radiaasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui
perantara. Banyaknya peristiwa radiasi yang dapat kita lihat dan
rasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar c. Peristiwa Radiasi


Sumber : Dokumen Milik prinadi
Ketika matahari bersinar terik pada siang hari, maka kita
akan merasakan gerah atau kepanasan. Atau ketika duduk dan
mengelilingi api unggun, kita merasakan hangat walaupun kita
tidak bersentuhan dengan apinya secara langsung. Dalam kedua

21
peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang di pancarkan
oleh asal panas tersebut, hal ini yang di sebut sebagai radiasi.5

2.6 Memahami isi kandungan Q.S.Al-Hajj [22] :19-20, Q.S.An-


Nahl :13 ,An’am [6] :1,Q.S.An-Nisa’ [4]: 46, Ar-Rum: 19

1. Q.S Al- Hajj (22) : 19-20


ٌ َ‫ص ُموا فِي َربِّ ِه ْم فَالَّ ِذينَ َكفَ ُروا قُطِّ َعتْ لَ ُه ْم ثِي‬
َ ُ‫اب ِمنْ نَا ٍر ي‬
ْ‫ص ُّب ِمن‬ ْ ‫ص َما ِن‬
َ َ‫اخت‬ ْ ‫ان َخ‬ِ ‫َه َذ‬
20( ‫ص َه ُر بِ ِه َما فِي بُطُونِ ِه ْم َوا ْل ُجلُو ُد‬ ْ ُ‫) ي‬19( ‫س ِه ُم ا ْل َح ِمي ُم‬
ِ ‫ق ُر ُءو‬ِ ‫فَ ْو‬

Artinya :Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-


pakaian dari api neraka. (Al-Hajj: 19)
Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit (mereka). (Al-Hajj: 19-20)

Hubungan antara surat al hajj dengan materi suhu dan kalor adalah
dalam surat al hajj ayat 19 -20 sudah dijelaskan namun tidak secara
rinci bahwa air yang mendidih bisa menghancurkan segala yang ada
di perut dan kulit , sama seperti suhu jika suhu suatu benda
mengalami peningkatan maka akan terjadi sebuah perubahan
Seperti air panas dan air dingin jika digabungkan suhunya akan
menjadi hangat bukan panas atau dingin .
2. Q.S. An-Nahl :13

َ ِ‫ض ُم ْختَلِفًا َأ ْل َوانُهُ ۗ ِإ َّن فِي ٰ َذل‬


َ‫ك آَل يَةً لِقَوْ ٍم يَ َّذ َّكرُون‬ ِ ْ‫َو َما َذ َرَأ لَ ُك ْم فِي اَأْلر‬
Artinya:Dan (Dia juga mengendalikan) apa yang Dia ciptakan
untukmu di bumi ini dengan berbagai jenis dan macam
warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
mengambil pelajaran.
Keterkaitan materi ini dengan surah An-Nahl adalah, pada
surat An-Nahl ayat 13 berarti diciptakan untukmu di bumi ini
dengan berbagai jenis dan macam warnanya. Berbagai jenis dan
macam warnanya yang dimaksud ini adalah faktor penyebab
perubahan wujud benda diantaranya pencampuran .Seperti gula
apabila dicampurkan dengan air makin lama akan berubah
menjadi cair dan warna nya pun berubah pula.
5
Desi Juwitaningsih, Panas Dingin, (Direktorat Pembinaan Pendididkan Keaksaraan
dan Kesastraan Ditjen Pendididkan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2018), hlm. 7-9

22
3. Q.S.An’am (6): 1

۟ ‫ور ۖ ثُ َّم ٱلَّ ِذينَ َكفَر‬


‫ُوا‬ ُّ ‫ض َو َج َع َل‬
ِ ‫ٱلظلُ ٰ َم‬
‡َ ُّ‫ت َوٱلن‬ َ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ َ َ‫ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ ٱلَّ ِذى خَ ل‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َ‫بِ َربِّ ِه ْ‡م يَ ْع ِدلُون‬
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun
demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan
Tuhan mereka dengan sesuatu.

Keterkaitan surat ini dengan materi suhu adalah Allah telah


membritau kita tentang perubahan suhu dari gelap ke
terang ,jika di kaitkan dengan suhu maksudnya adalah
dari siang ke malam di situ terjadi perunahan suhu dari
panas pada waktu siang ke perubahan dirngin pada
malam hari .

4. Q.S An-Nisa (4) : 46


‫ص ْينَا َوٱ ْس َم ْع َغي َْر ُم ْس َم ٍع َو ٰ َر ِعنَا‬
َ ‫ض ِع ِهۦ َويَقُولُونَ َس ِم ْعنَا َو َع‬ ِ ‫ُوا يُ َحرِّ فُونَ ْٱل َكلِ َم عَن َّم َوا‬ ۟ ‫ِّمنَ ٱلَّ ِذينَ هَاد‬

‫وا َس ِم ْعنَا َوَأطَ ْعنَا َوٱ ْس َم ْع َوٱنظُرْ نَا لَ َكانَ خَ ْيرًا‬۟ ُ‫لَ ۢيًّا بَأ ْل ِسنَتِ ِه ْم َوطَ ْعنًا فِى ٱلدِّين ۚ َولَوْ َأنَّهُ ْم قَال‬
ِ ِ
‫لَّهُ ْم َوَأ ْق َو َم َو ٰلَ ِكن لَّ َعنَهُ ُم ٱهَّلل ُ بِ ُك ْف ِر ِه ْم فَاَل يُْؤ ِمنُونَ ِإاَّل قَلِي ًل‬
Artinya: Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan
dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: "Kami mendengar",
tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka
mengatakan pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya
tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan):
"Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela
agama. Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar
dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami",
tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan
tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka.
Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.
Tafsir: Kemudian Allah menjelaskan tentang kesesatan dan
kedurhakaan mereka, serta sikap mereka mendahulukan
kebatilan daripada kebenaran dalam FirmanNya, “Yaitu
orang-orang Yahudi” di mana mereka itu adalah para ulama
kesesatan dari kaum Yahudi, “mereka mengubah perkataan

23
dari tempat-tempatnya,” dengan merubah lafazhnya atau
maknanya atau merubah keduanya sekaligus. Dan di antara
penyelewengan mereka adalah menempatkan sifat-sifat
yang disebutkan dalam kitab-kitab mereka hanya sesuai
bagi Nabi Muhammad pada posisi bukan itu yang
dimaksudkan (menurut anggapan mereka) dan bukan pula
yang dikehendaki dari ayat-ayat itu, akan tetapi yang
dimaksudkan olehnya adalah selain beliau dan mereka
menyembunyikan hal tersebut. Inilah kondisi mereka dalam
ilmu yang merupakan seburuk-buruk kondisi, mereka telah
memutar balikkan hakikat yang sebenarnya, dan
menempatkan kebenaran pada kebatilan lalu mengingkari
kebenaran tersebut.
Adapun kondisi mereka pada amal perbuatan dan
ketundukan adalah, “mereka berkata, ‘Kami mendengar,
tetapi kami tidak mau menurutinya,”maksudnya, kami
telah mendengarkan perkataanmu wahai Muhammad
dan kami tidak menuruti perintahmu, inilah puncak dari
kekufuran, kedurhakaan dan keluar dari ketundukan.
Demikian juga, mereka berdialog dengan Nabi dengan
seburuk-buruk dialog dan paling jauh dari tatakrama
yang baik, mereka berkata. “Dengarkanlah, sedang
kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa,”maksud
mereka adalah dengarkanlah diri kami sedang kamu
tidak mendengar apa-apa yang kamu sukai, akan tetapi
kamu mendengar apa yang kamu benci.
“Dan mereka mengatakan , Ra’ina” maksud mereka dari
hal itu adalah Ru’unah yang berarti kebodohan yang
sangat, sebagai ejekan kepada Rasululoh, dan mereka
mengira bahwa lafadz tersebut ketika maknanya
kemungkinan berbeda dari apa yang mereka maksudkan,
bahwasanya lafadz itu membuat samar (tidak jelas) bagi

24
Allah dan RasulNya, lalu mereka memanfaatkan lafadz
tersebut di lisan-lisan mereka selalu mengucapkanya
demi mencela agama dan menjatuhkan kehormatan
Rasul, kemudian mereka mengutarakan hal tersebut
secara terang-terangan di antara mereka, karena itulah
Allah berfirman, “Dengan memutar-mutar lidahnya dan
mencela agama.” Kemudian Allah memberikan
pertunjuk kepada mereka menuju perkara yang
mengandung kebaikan buat mereka daripada hal tersebut
dengan berfirman, “Sekiranya mereka mengatakan,
‘kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan
perhatikanlah kami,’ tentu itu lebih baik bagi mereka
dan lebih tepat,” hal itu karena apa yang dikandung oleh
perkataan tersebut berupa dialog yang baik dan tata
krama yang lembut dalam berdialog dengan Rasululoh
dan termasuk dalam ketaatan kepada Allah, tunduk akan
perintahnya, serta kesopanan yang baik dari mereka saat
menuntut ilmu dimana mereka mengutarakan pertanyaan
mereka dengan cara yang baik dan memperhatikan sikap
mereka, inilah yang sepatutnya mereka tempuh, akan
tetapi tabiat dan karakter mereka tidak bersih, akhirnya
mereka berpaling dari hal tersebut lalu Allah mengusir
mereka akibat dari kekufuran dan kedurhakaan mereka,
oleh karena itu Allah berfirman, “Akan tetapi Allah
mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka
tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.”
5. Q.S Ar-Rum 19.
َ ‡‫ت‡ ِم‡ َ‡ن‡ ا‡ ْل‡ َ‡ح‡ ِّي‡ َو‡ يُ‡ ْ‡ح‡ يِ‡ ي‡ ا‡َأْل ْ‡ر‬
‡‫ض‬ ‡َ ‡ِّ‡‫ت‡ َ‡و‡ يُ‡ ْ‡خ‡ ِر‡ ُج‡ ا‡ ْل‡ َم‡ ي‬
ِ ‡ِّ‡‫ي‡ ِم‡ َ‡ن‡ ا‡ ْل‡ َم‡ ي‬ َّ ‡‫يُ‡ ْ‡خ‡ ِر‡ ُج‡ ا‡ ْل‡ َح‬
‡‫ك‡ تُ‡ ْ‡خ‡ َر‡ ُج‡ و‡ َن‬ َ ‡ِ‫بَ‡ ْع‡ َد‡ َم‡ ْ‡و‡ تِ‡ هَ‡ ا‡ ۚ‡ َو‡ َك‡ ٰ‡ َذ‡ ل‬
Artinya : Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan

25
bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari kubur).

26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas suhu atau temperatur benda adalah
besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang
panas memiliki suhu yang tinggi, sedangakan benda yang diinginkan
memiliki suhu yang rendah.
Kalora dalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika dua benda
bersentuhan. Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang
digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
1.      Massa benda
2.      Kalor jenis benda
3.      Perbedaan suhu kedua benda

Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:


1.      Konduksi
2.      Konveksi
3.      Radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena
pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda
karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian
pada zat padat, pada zat cair, pada zat gas.
3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah
wawasan pengetahuan kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana
perubahannya, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat di dunia
ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam membedakan suhu, kalor
dan pemuaian.

27
DAFTAR PUSTKA

Hartanto, Hendri. 2010. Rumus Jitu Fisika SMP. Yogyakarta:


IndonesiaTera. 
https://tafsirweb.com/1578-surat-an-nisa-ayat-46.html

https://tafsirweb.com/2125-surat-al-anam-ayat-1.html

https://tafsirweb.com/4361-surat-an-nahl-ayat-13.html

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/perubahan-wujud-benda/ di
unggah pada 22 aprill 2022

Media Indonesia – Perubahan wujud benda

Pauliza, Osa. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk


SMK Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Prasodjo, Budi dkk. 2009. Physics For Junior High School Year VII
(Bilingual). Jakarta: Yudhistira.
Sandy Hermawan,ST.Mini book master fisika SMA Kelas
X,XI,XII; Sandy Hermawan, ST.; penyunting:Ahmad
Fauzi,S.Si.-Cet.1-Jakarta:Wahyumedia,2012

28

Anda mungkin juga menyukai