DOSEN PENGAMPUH
RIA KOMALA, S.T., M.T.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. RACHMAT HAIKAL (23520016)
2. MEYRISKI LIALITA (23520003.P)
TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya dan
rahmat-Nya yang telah diberikan kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah tentang FISIKA DASAR (TEMPERATUR DAN KALOR) tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu Dosen Pengajar Ria Komala, ST., MT, selaku pengajar mata kuliah Fisika
Dasar, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Temperatur Dan
Kalor.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu dosen Ria Komala, ST., MT,
selaku dosen mata kuliah FISIKA DASAR yang telah memberikan kami tugas ini sehingga
kami dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan kami sesuai dengan mata kuliah
yang saat ini sedang kami pelajari dan kami tekuni saat ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna.
Oleh karena itu apabila mendapati kesalahan-kesalahan baik dari segi penulisan,
maupun isi, maka kami mohon maaf. Kritik dan saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat kami butuhkan agar kami bisa menyempurnakan makalah ini terlebih juga
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................
1.4 Manfaat................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
2.1 Temperatur..........................................................................................................................
2.1.1 Skala Temperatur..........................................................................................................
2.1.2 Alat Ukur Temperatur..................................................................................................
2.1.3 Rumus Konversi Temperatur....................................................................................
2.2 KALOR..............................................................................................................................
2.2.1 Jenis – jenis kalor........................................................................................................
2.2.2 Perpindahan Panas......................................................................................................
2.2.3 Asas Black....................................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Temperatur dan kalor merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
fisika. Dengan mempelajari suhu dan kalor kita akan mengetahui apa itu suhu dan
kalor. Dalam kehidupan sehari-hari sendiri suhu dan kalor adalah dua hal yangg tidak
kegiatanyangberkaitan erat dengan suhu dan kalor seperti hal yang sederhana,
kinetik translasi rata-rata. Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu
bendaa tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu.
Karena suhu merupakan ukuran dalam suatuan derajat panas. Kalormerupakan suatu
kuantitas atau jumlah panas baik yag diserap maupun yang dilepaskan oleh suatu
benda.
1
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat
Manfaat dari mempelajari makalah tentang Temperatur dan Kalor adalah kita dapat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Temperatur
Temperatur adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu benda. Sebagai gambaran tentang suhu adalah saat mandi menggunakan air hangat. Untuk
mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas. Ketika tangan kita
menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika tangan kita
menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut panas. Ukuran derajat panas dan
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah
termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi
pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa
3
3. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubah suhunya,
4. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol
tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap
tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan
a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es
yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik
4
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu
mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut
nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih
dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin
Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F= 5 : 4 : 9
Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F
5
Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita buat
dapat dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap
Keterangan:
Misalnya, kita akan menentukan skala termometer X dan Y. Termometer X dengan titik
tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap
atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es
melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer.Dengan membandingkan perubahan
suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai
berikut.
6
2.1.1 Skala Suhu
Skala Celcius merupakan skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah 0ºC dan
titik didih air pada 100ºC pada tekanan atmosfer standari. Skala ini diperkenalkan oleh Anders
Celsius pada tahun 1742. Meski angka-angka yang ditunjukan oleh skala celsius sudah
lumayan tepat, namun secara lebih spesifik masih ada beberapa ketidaktepatan sehingga tidak
bisa dijadikan sebagai standar formal atau satuan internasional. Definisi baku dari 1 derajat
celsius adalah 1/273,16 dari perbedaan antara triple point air dan nol absolut, berdasarkan
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa satu derajat celsius mempresentasikan perbedaan
Skala Fahrenheit ialah salah satu skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah
32ºF dan titik didih air adalah 212ºF. Dengan demikian perbedaan titik lebur dan titik didih
pada skala ini adalah 180 derajat. Skala ini diperkenalkan oleh ilmuwan Jerman yang bernama
Skala Reaumur yaitu sebuah skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah 0ºR
dan titik didihnya 80ºR, artinya terdapat perbedaan sebesar 80º antara titik beku dan titik didih.
Skala ini diperkenalkan oleh Rene Antoine Ferchault de Reaumur pada tahun 1731.
Skala Kelvin yakni suatu skala suhu yang didesain dengan titik beku air adalah 273ºK
dan titik didihnya adalah 373ºK. Jadi perbedaan antara titik beku dan titik didihnya adalah 100
derajat. Sampai saat ini Kelvin merupakan Satuan Internasional untuk suhu karena dinilai
7
paling akurat. Ilmuwan yang memperkenalkannya adalah William Thomson atau yang juga
a. Termometer Laboratrium
Alat yang satu ini digunakan dalam mengukur suhu air dingin atau suhu air
yang berlangsung dipanaskan. Termometer laboraturium memakai air raksa atau alkohol
b. Termometer Ruang
Termometer ruang terpasang pada dinding rumah atau kantor. Terometer ruang
dapat mengukur suhu dalam keadaan suatu saat. Skala pada termometer ini yaitu dari -
50 °C sampai 50 °C.
c. Termometer Klinis
Termometer klinis atau sering disebut juga termometer demam. Banyak para
dokter yang menggunakan jenis termometer ini dalam mengukur suhu badan pasien.
Pada keadaan sehat, suhu badan manusia 37 °C. Tetapi jika badan demam suhu akan
naik melewati angka tersebut, atau dapat mencapai angka 40 °C. Skala termometer klinis
ini hanya 35 °C sampai 43 °C. Karena disesuaikan pada suhu badan manusia, suhu
d. Termometer Six-Bellani
minimum. Termometer jenis ini bisa mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah pada
8
jangka waktu tertentu. Termometer ini memiliki 2 cairan, yakni alkohol dan raksa pada
satu termometer.
a. Termometer Bimetal
logam yang akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika sedang didinginkan.
b. Termometer Hambatan
Terometer hambatan yaitu termometer yang tepat dipakai untuk industri dalam
mengukur suhu lebih dari 100°C. Termometer jenis ini diproduksi berdasarkan pada
c. Termometer Termokopel
Termometer temokopel ialah jenis sensor suhu yang dipakai dalam mengukur atau
mendeteksi suhu melewati dua jenis logam konduktor yang berbeda dengan digabungkan
pada ujungnya sehingga dapat menimbukan efek “Termo – electric”. Termokopel yaitu
salah satu jenis sensor suhu yang sangat populer dan sering dipakai untuk rangkaian dan
Termometer gas merupakan salah satu jenis termometer yang prosesnya pada pemuaian
gas apabila terjadi perubahan pada suhu. Gas Hidrogen dan gas Helium adalah gas yang
9
4. Termometer Optis
a. Pirometer
Intensitas radiasi yang dipancarkan pada benda yang sangat panas dalam termometer
pirometer berfungsi sebagai menunjukkan perubahan suhu. Sifat pada termometrik ini
b. Termometer Inframerah
10
3. Rumus konversi suhu skala Skala Reamur
2.2. KALOR
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan
kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu.
Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan
1. Kalor Jenis
RG Squad sudah pernah mendengar istilah kalor jenis, kan? Kalor jenis
adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
11
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu
benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor
c = Q / m.ΔT
Keterangan:
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
2. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international
ialah J/K. Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya, lho. RG Squad bisa
Q = m.c.ΔT
Keterangan :
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu :
C = m. c
12
Keterangan :
Untuk lebih mempermudah lagi, kita akan berikan nilai tetapan dari kalor
perantaranya. Tiga jenis perpindahan panas tersebut adalah konduksi, konveksi, dan
radiasi.
a. Konduksi
medium yang menjadi penghantar panas. Contoh konduksi adalah rambatan panas
pada material logam seperti besi, kawat, dan alumunium. Pada level molekuler,
konduksi terjadi karena adanya tubrukan antara molekul berkecapatan lebih tinggi
dengan molekul berkecepatan lebih rendah. Hal ini menghasilkan peningkatan energi
13
b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi seiring dengan perpindahan zat
perantara atau medum. Contoh dari konveksi adalah pendinginan ruangan dengan AC
dan pemanasan air. Pada level molekular, peningkatan suhu akan berpengaruh pada
peningkatan volume dan juga kerapatan medium. Medium yang lebih renggang akan
bergerak ke bawah, dan medium yang rapat bergerak ke atas. Medium yang lebih
renggang adalah medium yang bersuhu lebih rendah, sebaliknya medium lebih rapat
berarti suhu lebih tinggi. Pergerakan antar medium inilah yang mengakibatkan
perpindahan panas.
c. Radiasi
radiasi panas terjadi karena pergerakan acak momentum dan atom akibat radiasi
panas yang dimiliki. Semakin panas objek tersebut makan semakin besar radiasinya.
Salah satu contoh radiasi panas adalah perpindahan energi panas dari matahari ke
Ketiga jenis perpindahan panas tersebut dapat terjadi sekaligus pada suatu proses
pemanasan. Contohnya adalah proses memanaskan panci berisi air di atas kompor
seperti pada gambar berikut. Rambatan panas api dari kompor ke panci adalah proses
radiasi, kemudian air yang panas di bagian bawah panci akan bergerak ke atas
bertukar posisi dengan air di bagian atas menghasilkan transfer panas melalui
14
konveksi, dan panas yang terdapat di pemegang panci yang terbuat dari logam dapat
Asas Black adalah prinsip yang berada dalam ilmu termodimakia telah
dikemukakan oleh seorang ilmuan Fisika Joseph Black. Asas ini menjabarkan
Jika dua buah benda yang berbeda yang dalam suhunya dicampurkan, benda yang
panas akan memberi sebuah kalor pada benda yang dingin sehingga suhu tersebut
akhirnya sama. Jumlah kalor yang diserap benda dingin akan sama pada jumlah kalor
yang dilepas dari benda panas. Benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya jumlah kalor yang dilepas zat yang suhunya
lebih tinggi sama dengan banyaknya jumlah kalor yang diterima oleh zat yang
15
Jika terdapat dua materi dengan suhu
Keterangan :
16
Dari masing-masing nama kalor laten terdapat kesamaan dari masing-masing nama kalor
Dari rumus menghitung kalor total yang telah dituliskan diatas untuk mencari nilai dari
kalor dalam wujud es sampai menjadi uap jenuh digambarkan sebagai berikut:
CONTOH SOAL :
1. Sebuah kalorimeter dengan kapasitas 80 J/ºC mula-mula diisi dengan 200 g air dengan
bermassa100 g dengan suhu 40ºC. Setelah tercapai kesetimbangan termal diperoleh suhu
akhir campuran 60ºC. Berapakah kalor jenis logam tersebut? (kalor jenis air = 1 kal/g
ºC).
m(a) = 200 g
m(l) = 100 g
17
T(l) = 400ºC
C(a) = 1 kal/g ºC
T = 60ºC
Ditanya: Cl = ...?
Jawab
2. Jika teh sebanyak 200 cm3 didalam suhu 95oC lalu dituangkan ke dalam cangkir gelas
sebanyak 150 g pada suhu 25oC, berapakah suhu akhir (T) dari campuran ketika dicapai
Penyelesaian:
Diketahui:
teh sebagian besar adalah air, maka kalor jenisnya yaitu kalor jenis air.
18
mteh = (1,0 × 103 kg/m3)(200 × 10-6 m3)
Tteh = 95oC
Tgls = 25oC
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa suhu merupakan besaran yang
menyatakan derajad panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan
suhu yang dingin memiliki suhu yang rendah. dalam SI suhu memiliki satuan celcius, kelvin,
reamur, farenheit. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang beruhu lebih rendah. Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor memiliki
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami sebagai penyusun makalah ini akan terus
nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://ekaajimustari.blogspot.com/2016/04/materi-makalah-suhu-pemuaian-kalor.html
http://www.sainsseru.com/2018/01/materi-suhu-dan-kalor-fisika-sma.html
https://www.studiobelajar.com/suhu-dan-kalor/
https://blog.ruangguru.com/pengertian-kalor-dan-rumusnya
https://rumus.co.id/asas-black/
http://fisikazone.com/suhu-dan-pengukurannya/
21