Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KELOMPOK 7

CAHAYA DAN ALAT OPTIK


Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA MI/SD
Dosen pengampu: Muhammad Suwignyo Prayoga, M.Pd.I

Di Susun Oleh:

ZULFI JUMALA DWI ANDRIANI (201101040017)

AHMAD MUDHOFAR MA’SUM (205101040015)

NAFISATUN NUR KHOLISAH (201101040022)

MAULANA ICHSAN (205101040017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KH ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Sistem Transportasi/Peredaran darah dan Pernafasan
pada Manusia’’tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA
MI/SD.

Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang “Cahaya dan Alat Optik ’’. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada Dosen pengampu mata kuliah IPA MI/SD Bapak Muhammad Suwignyo Prayoga,
M.Pd.I, dan teman-teman serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini, terutama pertolongan Allah Swt. yang memberikan kami kesehatan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya akan
ditemui kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, hal ini tidak terlepas dari
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Namun, berkat bimbingan,
petunjuk dan bantuan serta arahan dari berbagai pihak makalah ini dapat kami selesaikan.

Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

10, Juni, 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB 1:PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan ..........................................................................................................4

BAB 11:PEMBAHASAN

2.1 Konsep Cahaya,Ciri dan Sifat-sifatnya......................................................5


2.2 Konsep Pembiasan Warna Cahaya pada Prisma ....................................8
2.3 Ciri-Ciri, Sifat, Karakteristik,Perbedaan Cermin Datar dan Cekung . .10
2.4 Ciri-Ciri, Sifat, Karakteristik Lensa Cekung dan Cembung ..................14
2.5 Alat Optik (Konsep Pengambilan Gambar di Kamera, Lup, Teleskop..16
2.6 Macam-Macam Alat Optik Beserta Ciri, Karakteristik dan
Manfaatnya...................................................................................................17
2.7 Q.S. Al-An’am [6] : 122, Q.S. An-Nur : 35, Q.S. Az-Zumar [39] : 69,
Q.S. Yunus [10] : 5, Q.S. Taghobun [64] : 8, Q.S. Asy-Syams : 1,
Q.S. Al-Hijr: 20-21.......................................................................................19

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................33
3.2 Saran..............................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting
yangdibutuhkan olehseluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa
adanyacahaya kehidupan di bumipun dipastikan tidak dapat berjalan
sempurna. Cahaya memungkinkan manusia yang mempunyai indera
penglihatan (mata) dapat melihat benda-benda yang ada di sekitar.
Berdasarkan hal itu, maka manusia dapat menikmati indahnya dunia,
sehingga sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi
nikmat berupa mata kepada kita. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-
apa,sebagai contohnya proses melihat meskipun mata kita normal tapi
jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat. Begitu
pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup.
Pada awalnya orang berpendapat bahwa manusia dapat melihat benda-
benda karena dari mata pancar sinar-sinar peraba yang mampu mendeteksi
benda, tetapi pada akhirnya pendapat itu tidak dipakai lagi sampai sekarang
karena tidak dapat dibuktikan, dan sekarang diketahui bahwa kemampuan
melihat mata terjadi karena benda-benda di sekitar memantulkan cahaya yang
jatuh padanya dan pantulan cahaya tersebut kemudian diterima oleh mata,
sehingga kita mendapat kesan melihat benda itu. Oleh karena itu dalam
tempat gelap (tanpa cahaya) kita tidak dapat melihat benda.
Kemajuan teknologi membawa dampak yang positif bagikehidupan
manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan
berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ
tubuh manusia. Salah satunya adalag kamera, kemajuan teknologi telah
merevolusi berbagai alat elektronik dari ukuran besar menjadi ukuran yang
sangat kecil. Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih
komponennya menggunakan benda optik seperti cermin, lensa. Prinsip kerja

1
dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan
pembiasaan cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah
rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang
berbeda kerapatanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa saja Konsep cahaya, ciri dan sifta-sifatnya?
2. Menjelaskan bagaimana Konsep pembiasan warna cahaya pada
Prisma?
3. Menjelaskan dan mengetahui apa saja ciri-ciri, sifat, karakteristik dan
perbedaan Cermin datar dan cekung?
4. Apa saja ciri-ciri, sifat, karakteristik dan perbedaan lensa cekung dan
lensa cembung?
5. Mengetahui bagaimana cara Alat Optik (konsep pengambilan gambar
di kamera, lup, teleskop?
6. Apa saja macam-macam alat optik beserta ciri, karakteristik dan
manfaatnya?
7. Apa saja isi kandungan Q.S. Al-An’am [6] : 122, Q.S. An-Nur : 35,
Q.S. Az-Zumar [39] : 69, Q.S. Yunus [10] : 5, Q.S. Taghobun [64] : 8,
Q.S. Asy-Syams : 1, Q.S. Al-Hijr: 20-21

2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan yang diperoleh dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Apa saja Konsep cahaya, ciri dan sifta-sifatnya?
2. Untuk mengetahui bagaimana Konsep pembiasan warna cahaya pada
Prisma?
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri, sifat, karakteristik dan perbedaan
Cermin datar dan cekung?
4. Mengetahui Apa saja ciri-ciri, sifat, karakteristik dan perbedaan lensa
cekung dan lensa cembung?
5. Mengetahui bagaimana cara Alat Optik (konsep pengambilan gambar
di kamera, lup, teleskop?
6. Mengetahui Apa saja macam-macam alat optik beserta ciri,
karakteristik dan manfaatnya?
7. Mengetahui Apa saja isi kandungan Q.S. Al-An’am [6] : 122, Q.S.
An-Nur : 35, Q.S. Az-Zumar [39] : 69, Q.S. Yunus [10] : 5, Q.S.
Taghobun [64] : 8, Q.S. Asy-Syams : 1, Q.S. Al-Hijr: 20-21

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP CAHAYA, CIRI DAN SIFTA-SIFATNYA


A. KONSEP CAHAYA
Pencahayaan yang terkait dengan komposisi serta pembagian
ruang, penggunaan pencahayaan alami sangat dominan pada hampir
keseluruhan ruang. Pencahayaan alami ini diperoleh dari bukaan pada
jendela kaca dan kisis –kisi bambu, perletakan daerah bukan diletakkan
pada sisi utara dan sisi selatan,sehingga matahari tidak secara langsung
menembus ruang.
Akan tetapi penggunaan cahaya buatan juga dibutuhkan untuk
memperkuat kesan art pada galeri pada khususnya.
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik
sehingga dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-
sifat tertentu yang menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta
keindahan alam yang beraneka warna.Bahkan dengan kualitas yang
semakin baik sehingga objek benda tersebut dapat kita lihat dengan
sempurna.1
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting
yang dibutuhkan olehseluruh makhluk hidup yang ada di bumi.Tanpa
adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan
sempurna.Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya.
Tumbuh-tumbuhan memenfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang
dapat menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia. Binatang juga memanfaatkan cahaya untuk memeperoleh
informasi tentang keberadan lingkungannya.Bahkan ada juga binatang
yang benar-benar bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata.
1
Rinawan abadi, Buku Panduan Pendidik Fisika, (Klaten: Intan Pariwara, 2010), 50.

4
Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan
cahaya.Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya
proses melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka
kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi
makhluk hidup, oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas cahaya
secara fisika dan aplikasinya dalam bidang biologi. Cahaya menurut
Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens( 1629 - 1695),
cahaya adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara
keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombangnya saja. Dua
pendapat di atas sepertinya saling bertentangan.Sebab tak mungkin
cahaya bersifat partikel sekaligus sebagai partikel.Pasti salah satunya
benar atau keduaduanya salah, yang pasti masing-masing pendapat di atas
memiliki kelebihan dan kekurangan.2
Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang
beranggapan bahwa gelombang yang merambat pasti membutuhkan
medium.Padahal ruang antara bintang-bintang dan planet-planet
merupakan ruang hampa (vakum) sehingga menimbulkan pertanyaan
apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahariyang sampai ke
bumi jika cahaya merupakan gelombang seperti dikatakan Huygens.Inilah
kritik orang terhadap pendapat Hygens.Kritik ini dijawab oleh Huygens
dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter.Zat ini
sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta.eter
membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi.
Dalam dunia ilmu pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat
ditentukan oleh uji eksperimen.

2
Huygens( 1629 – 1695)

5
B. CIRI-CIRI CAHAYA
1. Cahaya termasuk gelombang mekanis karena dapat merambat dalam
ruang hampa dan tanpa medium apapun, karena merupakan
gelombang elektromagnetik. 
2. Cahaya termasuk gelombang transversal karena arah rambatnya tegak
lurus dengan arah getarannya. 
3. Gelombang cahaya dapat dipantulkan jika mengenai sebuah bidang,
baik rata ataupun tidak.
4. Gelombang cahaya dapat diteruskan melalui medium gas, air, ataupun
padat. 
C. SIFAT-SIFAT CAHAYA
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik
sehingga dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-
sifat tertentu yang menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta
keindahan alam yang beraneka warna.Bahkan dengan kualitas yang
semakin baik sehingga objek benda tersebut dapat kita lihat dengan
sempurna.3
Cahaya merupakan gelombang yang mempunyai sifat
elektromagnetik, sehingga cahaya mempunyai beberapa sifat-sifat tertentu
yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Berikut sifat-sifat cahaya, antara lain:
a. Cahaya dapat dipantukan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya
kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya.
Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemantulan
teratur dan pemantulan baur.

3
Rinawan abadi, Buku Panduan Pendidik Fisika, (Klaten: Intan Pariwara, 2010), 50.

6
 Pemantulan cahaya secara teratur.
Ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya datar dan
mengkilap, maka cahaya akan dipantulkan secara teratur. Contohnya
cahaya mengenai kaca, maka akan dipantulkan secara teratur. Sudut
datang cahaya sama dengan sudut pantul cahaya
 Pemantulan baur
pemantulan tidak teratur sering disebut dengan pemantulan baur
atau difus. Pemantulan tidak teratur terjadi ketika cahaya mengenai
benda yang permukaannya kasar, bergelombang, dan tidak mengkilap.
Contohnya cahaya mengenai permukaan aspal, pemukaan air, dan
permukaan batu.
b. Cahaya Dapat Dibiaskan
Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya tersebut melewati dua medium
yang berbeda. Misalnya pada kasus sebatang pensil yang dicelupkan di
dalam gelas yang berisi air. Dari samping, akan terlihat pensil patah.
Padahal pensil tidak patah. Kemudian contoh pembiasan pada kolam
renang yang dalam akan terlihat dangkal. Jika cahaya merambat dari
medium yang kurang rapat (udara) menuju medium yang lebih rapat
(contohnya air) maka akan dibiaskan mendekati garis normal

7
c. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara.
Misalnya pada saat kita menyalakan lampu senter, maka lampu senter
tersebut akan mengarah lurus. Hal ini dimanfaatkan pada sinar laser.
Pada senjata yang dilengkapi dengan sinar laser merah, sinar laser
tersebut diarahkan kepada lawan. Fungsi sinar laser merah tersebut
berfungsi sebagai penentu arah tembak senjata.

d. Cahaya Menembus Benda Bening


Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya.Pada saat
senter yang telah kita nyalakan kemudian diarahkan pada plastik yang
bening, maka cahaya terlihat tembus.Demikian juga Cahaya dapat
masuk ke dalam rumah melalui celah-celah serta juga dapat melalui
kaca jendela bening yang ada di rumah. Jika cahaya mengenai benda
yang hitam atau tidak tembus cahaya maka akan timbul bayangan.
Misalnya pada waktu siang hari berjalan, maka kita akan melihat
bayangan kita.

8
e. Cahaya Dapat Diuraikan
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan
ke prisma akan terurai menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang
gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelomabang meniliki indeks
bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombang, semakin besar
indeks biasnya.Contoh dispersi cahaya yaitu terbentuknya pelangi.

2.2 KONSEP PEMBIASAN WARNA CAHAYA PADA PRISMA


Pembiasan warna cahaya pada prisma
Prisma adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang
permukaan yang bersudut dan disebut sudut pembias prisma, apabila
seberkas cahaya masuk pada salah satu permukan prisma maka cahaya
tersebut akan dibiaskan dari permukaan prisma yang lain dan membentuk
sudut deviasi.
Cahaya polikromatik yang dilewatkan pada prisma akan terurai
sehingga menghasilkan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu.

2.3 CIRI-CIRI, SIFAT, KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN CERMIN


DATAR DAN CEKUNG
A. CIRI-CIRI CERMIN CEKUNG DAN DATAR
Ciri cermin cekung

9
a) Bersifat kovergen
b) Melengkung ke dalam
c) Bagian pinggiran tebal, sedang bagian dalam tipisDisebut juga cermin
positif
Ciri-ciri cermin datar4
a) Bayangannya maya.
b) Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c) Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d) Bayangannya sama tinggi dengan bendanya
B. SIFAT CERMIN CEKUNG DAN DATAR
Cermin datar merupakan cermin yang permukaannya datar. Sifat-sifat
pantulan cahaya pada cermin datar:
a) Cahaya yang datang tegak lurus dengan bidang cermin akan
dipantulkan searah dengan cahaya datang.
b) Berkas cahaya yang sejajar akan dipantulkan sejajar pada cermin
datar.
c) Pemantulan cahaya yang terjadi pada cermin datar merupakan
pemantulan beraturan.
Sifat bayangan yang terjadi pada cermin, datar selalu maya antara lain:
a) Bagian kiri benda sama dengan bagian kanan bayangan benda.
b) Bayangan simetris dengan bendanya.
c) Bayangan yang terjadi adal tegak, besar dan tinggi bayangan sama
dengan benda sebenarnya.
d) Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin

C. PERBEDAAN CERMIN CEKUNG DAN DATAR


 Cermin cekung adalah jenis cermin yang bidang pantulnya
melengkung ke arah dalam.
 Memiliki bidang pantul yang melengkung ke arah dalam
 Titik fokus berada di depan cermin sehingga bernilai positif.
4
Rinawan abadi, Buku Panduan Pendidik Fisika, (Klaten: Intan Pariwara, 2010), 50.

10
 Sifat bayangan cermin cembung: maya, diperbesar, dan tegak (jika
benda berada di dekat cermin) dan nyata, diperbesar, dan terbalik
(jika benda berada jauh dari cermin). Contoh: Reflektor senter.
 Cermin datar adalah jenis cermin yang bidang pantulnya berupa
bidang datar

 Memiliki bidang pantul berupa bidang datar.


 Titik fokus cermin datar ialah tak terhingga.
 Sifat bayangan yang terbentuk: maya, tegak, dan sama besar
(ukuran bayangan dan benda asli sama besar). Contoh: cermin rias.
Cermin datar cermin cekung

2.4 CIRI-CIRI, SIFAT, KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN LENSA


CEKUNG DAN LENSA CEMBUNG
A. LENSA
Alat optik sederhana yang paling penting tentu saja adalah lensa
tipis. Perkembangan alat-alat optik dengan menggunakan lensa berawal
dari abad ke-16 dan 17, meskipun catatan tentang kaca mata ditemukan
pada akhir abad ke tiga belas. Beberapa alat optik yang menggunakan
lensa diantaranya adalah kacamata, kamera, kaca pembesar, teleskop,
teropong, mikroskop dll. Lensa tipis biasanya berbentuk lingkaran, dan
kedua permukaannya melengkung, salah satu contohnya adalah lensa pada
kaca pembesar. Keutamaan lensa adalah karena lensa membentuk
bayangan benda. Sumbu lensa merupakan garis lurus yang melewati pusat
lensa dan tegak lurus terhadap kedua permukaannya. 5
5
Giancoli, Douglas C. 1999: 263. Fisika edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

11
Sumbu utama pada lensa cembung dan lensa cekung
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung atau satu bidang dan satu bidang datar (Imam, 1996). Lensa
adalah objek tembus pandang 16 dengan dua permukaan pembias yang
memiliki sumbu utama berbimpit. Lensa yang menyebabkan sinar sejajar
sumbu utama untuk mengumpul biasanya disebut lensa konvergen.
Sebaliknya, jika menyebarkan sinar disebut lensa divergen. Sebuah lensa
dapat menghasilkan bayangan objek hanya karena lensa dapat
membengkokkan sinar, tetapi lensa hanya dapat membengkokkan sinar
jika indeks pembiasannya berbeda dengan indeks bias medium
disekitarnya.6
B. LENSA CEMBUNG
Lensa cembung merupakan lensa yang memiliki bentuk tebal di
bagian tengah dan tipis di bagian tepinya (Imam, 1996: 111).
Lensa cembung atau lensa positif terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. lensa bikonveks atau lensa cembung dua
b. lensa plankonveks atau lensa cembung datar
c. lensa konkaf konveks atau lensa cembung cekung

6
walker, 2010:409

12
Lensa cembung atau lensa konveks bersifat mengumpulkan
sinar-sinar yang datang menuju lensa. Sinar-sinar sejajar menuju lensa
cembung dibiaskan lensa dan melalui satu titik pada sumbu utama. Titik
ini disebut titik fokus utama (F). Jarak dari F ke O adalah jarak fokus (f).
Titik O adalah titik pusat lensa atau pusat optik. Sinar-sinar sejajar sumbu
utama datang dari sebelah kanan lensa cembung, maka sinar-sinar
dibiaskan oleh lensa melalui satu titik yang disebut titik fokus F seperti
yang terlihat pada gambar di atas Jarak fokus ini sama dengan jarak fokus
utama. Lensa cembung memiliki dua titik fokus utama yaitu F' dan F.
Jarak antara F'O dengan FO sama besarnya. Jarak fokus lensa cembung
diberi tanda positif sehingga lensa cembung disebut lensa positif. Jika
jarak fokus lensa adalah f, jarak benda adalah S, dan jarak bayangan
adalah S', maka hubungan antara S, S', dan f dapat dituliskan sebagai
berikut. Untuk menggunakan persamaan diatas perhatikan perjanjian tanda
sebagai berikut:
a. Kalau f positif (+) berarti lensa cembung
b. Kalau S positif (+) berarti bendanya nyata.
c. Kalau S' positif (+) berarti bayangan nyata.
d. Kalau S' negatif (-) berarti bayangan maya.
Bayangan yang dibentuk lensa cembung dapat berupa bayangan
maya atau bayangan nyata, bergantung pada jarak benda terhadap lensa.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung ada tiga, yaitu:7
a. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
b. Sinar yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
c. Sinar yang melalui titik pusat optik lensa tidak dibiaskan melainkan
diteruskan

7
Imam, poernomo. 1996. Fisika 2 Petunjuk Guru. Jakarta: Balai Pustaka.

13
C. LENSA CEKUNG
Lensa cekung bentuknya berbeda dengan lensa cembung. Lensa
cekung adalah benda bening yang dibatasi dua bidang lengkung atau satu
bidang lengkung dan satu bidang datar yang tipis di tengah-tengah dan
tebal di bagian tepi. Lensa cekung terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a. Lensa bikonkaf atau lensa cekung dua
b. Lensa plankonkaf atau lensa cekung datar
c. Lensa konveks konkaf atau lensa cekung cembung (meniscus)
Lensa cekung atau lensa konkaf bersifat menyebarkan sinar-
sinar yang datang menuju lensa oleh karena itulensa cekung disebut lensa
divergen. Jarak fokus lensa cekung diberi tanda negatif, sehingga lensa
cekung disebut lensa negatif.8 Bayangan yang terjadi pada lensa cekung
adalah maya, diperkecil, dan tegak. Bayangan ini dibentuk dari
perpotongan maupun perpanjangan sinar-sinar istimewa yang berlaku pada
lensa cekung. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung adalah:

8
Linuwih, S. 2011. Konsepsi Pararel Mahasiswa Calon Guru Fisika pada Topik
Mekanika. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

14
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari
titik fokus pertama,
b. Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama,
c. Sinar melalui titik pusat optik lensa tidak dibiaskan melainkan
diteruskan.

Lensa cekung selalu membentuk bayangan maya walaupun letak


1 1 1
benda diubahubah di depan lensa cekung. = + Juga berlaku pada
f s s1
lensa cekung tetapi perlu diperhatikan perjanjian tanda sebagai berikut:
a. Kalau f negatif (-) berarti titik fokus untuk lensa cekung.
b. Kalau S' positif (+) berarti bayangannya nyata.
c. Kalau S' negatif (-) berarti bayangannya maya.
D. PERBEDAAN LENSA CEKUNG DAN LENSA CEMBUNG
Lensa cembung itu dibagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian
tepinya, sedangkan lensa cekung itu dibagian tengahnya lebih tipis dari
pada bagian tepinya, perbedaan antara lensa cembung dan cekung itu dari
lensa cembung bersifat konvergen ( mengumpulkan sinar) sedangkan lensa
cekung bersifat divergen ( menyebarkan matahari)

15
2.5 CARA ALAT OPTIK (KONSEP PENGAMBILAN GAMBAR DI
KAMERA, LUP, TELESKOP
A. KAMERA
Kita telah membahas mengenai mata, bagian-bagiannya serta
beberapa gangguan pada mata. Ada satu jenis alat optik yang memiliki
cara kerja mirip dengan cara kerja mata, yaitu kamera. Kamera
merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil gambar suatu
objek atau benda. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya kamera
autofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital9

Pada dasarnya kamera terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:


a. Lensa cembung (+), yang berfungsi untuk membiaskan cahaya
sehingga terbentuk bayangan benda di film.
b. Film, yang berfungsi untuk menangkap bayangan.
c. Diafragma, yaitu alat pengatur banyak sedikitnya cahaya yang boleh
masuk.
d. Penutup lensa.
Ketika kita mengambil gembar sebuah benda dengan
menggunakan kamera, cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut
masuk ke lensa kamera. Banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera
diatur oleh diafragma (mirip dengan pupil pada mata), dan pengatur
cahaya (shutter). Untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik dan
tajam, maka perlu diatur fokus lensanya, yaitu dengan memajukan atau

9
Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V.Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas

16
memundurkan lensa tersebut. Dengan pengaturan yang tepat, maka
pantulan bayangan benda tersebut akan tepat jatuh pada film foto (film
foto mirip dengan retina pada mata). Bayangan gambar yang dihasilkan
pada kamera bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Untuk melihat
persamaan pembentukan bayangan pada kamera dan pada mata.10

B. LUP
Lup atau kaca pembesar merupakan sebuah alat optik yang
terdiri dari sebuah lensa cembung rangkap (bikonveks). Lup berfungsi
untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar. Bayangan yang
dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Pembentukan
bayangan dengan dan tanpa menggunakan lup atau kaca pembesar.

Pembesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup bergantung pada


keadaan akomodasi mata. Dengan menggunakan persamaan lensa, dapat
kita peroleh bahwa besar pembesaran bayangan oleh lup adalah sebagai
berikut:

10
Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V.Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas

17
 Untuk keadaan mata berakomodasi maksimum, pembesaran bayangan
dinyatakan oleh persamaan:
25
M= +1
F

 Untuk keadaan mata tidak berakomodasi, pembesaran bayangan


dinyatakan oleh persamaan:
25
M=
F
dengan f merupakan jarak fokus lensa (lup).
C. TELESKOP
Teleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak
lebih dekat dan jelas. Teleskop pertama kali ditemukan oleh Galileo
Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1609.

Pada dasarnya ada dua jenis teleskop yaitu teleskop bias dan
teleskop pantul. Hal ini didasarkan pada cara kerjanya yang berdasarkan
prinsip pembiasan dan prinsip pemantulan. Teleskop bias ini bekerja
berdasarkan prinsip pembiasan, sehingga teleskop jenis ini menggunakan
sejumlah lensa. Seperti halnya mikroskop, teleskop bias menggunakan
lensa objektif dan lensa okuler. Beberapa contoh teleskop bias
diantaranya teleskop bintang atau teleskop astronomi, teleskop bumi,
teleskop panggung, dan teleskop prisma atau teleskop binokuler.

18
Disamping teleskop bias, ada yang dinamakan teleskop pantul,
atau disebut juga teleskop Newtonian. Teleskop pantul ini bekerja
berdasarkan prinsip pembiasan dan pemantulan, sehingga teleskop jenis
ini menggunakan sejumlah lensa dan cermin. Teleskop pantul
menggunakan cermin cekung sebagai objektif dan lensa cembung sebagai
okuler.11

2.6 MACAM-MACAM ALAT OPTIK BESERTA CIRI,


KARAKTERISTIK DAN MANFAATNYA
Alat optik merupakan alat-alat fisis yang memanfaatkan sifat
pemantulan dan pembiasan cahaya. Beberapa macam-macam alat optik
diantaranya mata, lup, kamera, mikroskop, dan teleskop. Mata merupakan
alat optik alami yang dialami manusia. Pembentukan bayangan yang jatuh
di retina (pada mata) bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Pada mata
normal umumnya dapat melihat pada jarak 25 cm (titik dekat mata)
hingga jarak tak terhingga (titik jauh mata).
Ada beberapa kejadian dimana terjadi ketidaknormalan
penglihatan atau cacat mata. Beberapa cacat mata yang biasanya terjadi
diantaranya rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata tua
(presbiopi), dan asigmatisma (silindris).

11
Tim SEQIP. (2003). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas

19
Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil
gambar suatu objek atau benda. Kamera memiliki cara kerja yang mirip
dengan cara kerja mata. Oleh karena itu pembentukan bayangan pada
kamera memiliki sifat bayangan yang sama dengan bayangan. yang
dibentuk oleh mata, yaitu nyata, terbalik, dan diperkecil.
Lup adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung
rangkap (bikonveks), dan disebut juga kaca pembesar. Lup berfungsi
untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar. Pembentukan
bayangan oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat
benda-benda kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya.
Mikroskop terdiri dari dua buah gabungan lensa cembung: lensa okuler
dan lensa objektif. Mikroskop dapat menghasilkan pembesaran bayangan
benda mikro hingga beberapa kali lebih besar. Berbeda halnya dengan
mikroskop yang digunakan untuk melihat bendabenda mikro, teleskop
merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Ada dua jenis teleskop
yang biasa digunakan, yaitu teleskop bias dan teleskop pantul. Teleskop
bias menggunaka sejumlah lensa dan bekerja berdasarkan prinsip
pembiasan, sedangkan teleskop pantul menggunakan sejumlah lensa dan
cermin dan bekerja berdasarkan prinsip pembiasan dan pemantulan.12
2.7 ISI KANDUNGAN Q.S. AL-AN’AM [6] : 122, Q.S. AN-NUR : 35, Q.S.
AZ-ZUMAR [39] : 69, Q.S. YUNUS [10] : 5, Q.S. TAGHOBUN [64] : 8,
Q.S. ASY-SYAMS : 1, Q.S. AL-HIJR: 20-21
A. Q.S. AL-AN’AM [6] : 122
ۡ
ِ ‫ان َم ۡی ًتا َفا َ ۡح َی ۡی ٰن ُہ َو َج َعل َنا َل ٗہ ُن ۡورً ا ی َّۡمشِ ۡی ِب ٖہ فِی ال َّن‬
B. ‫اس‬ َ ‫اَ َو َم ۡن َک‬
C. ‫ار ٍج م ِّۡن َہاؕ َک ٰذلِکَ ُزی َِّن‬ ِ ‫س ِب َخ‬ ِ ‫الظلُ ٰم‬
َ ‫ت َل ۡی‬ ُّ ‫َک َم ۡن َّم َثلُ ٗہ فِی‬
D. ‫ل ِۡلکٰف ِِر ۡی َن َما َکا ُن ۡوا َی ۡع َملُ ۡو َن‬

12
Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto.
Jakarta: Erlangga.

20
Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia
cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak,
sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak
dapat keluar dari sana? Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-
orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan.
Maksud dari ayat tersebut: Kemudian Allah menjelaskan tentang
perbedaan yang mencolok antara orang muslim dan orang musyrik atau
kafir dalam bentuk pertanyaan agar pembaca merenung dan menemukan
sendiri jawabannya. Dan apakah orang yang sudah mati yaitu orang kafir
lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang berupa hidayah,
berupa Al-Qur'an atau Islam, yang membuatnya dapat berjalan menuju ke
arah yang benar di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang
berada dalam kegelapan, yaitu kekufuran, kebutaan mata hati, dan
kebodohan sehingga dia tidak dapat keluar dari sana?
E. Q.S. AN-NUR : 35

‫ض َم َث ُل ُن ْو ِرهٖ َك ِم ْش ٰكو ٍة ِف ْي َها ِمصْ َبا ۗ ٌح‬ ۗ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫هّٰللَا ُ ُن ْو ُر الس َّٰم ٰو‬
ْ‫اج ُة َكا َ َّن َها َك ْو َكبٌ ُدرِّ يٌّ ي ُّْو َق ُد ِمن‬ َ ‫لز َج‬ ُّ َ‫اج ۗ ٍة ا‬
َ ‫اَ ْل ِمصْ َبا ُح ِفيْ ُز َج‬
‫َش َج َر ٍة م ُّٰب َر َك ٍة َز ْي ُت ْو َن ٍة اَّل َشرْ ِق َّي ٍة وَّ اَل َغرْ ِب َّي ٍۙة َّي َكا ُد َز ْي ُت َها‬
ٖ‫مْسسْ ُه َنا ۗ ٌر ُن ْو ٌر َع ٰلى ُن ْو ۗ ٍر َي ْهدِى هّٰللا ُ لِ ُن ْو ِره‬ َ ‫يُضِ ۤيْ ُء َو َل ْو َل ْم َت‬
‫اس َوهّٰللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِ ْي ٌم‬ ‫هّٰللا‬ ۗ
ِ ۗ ‫ۙ َمنْ َّي َش ۤا ُء َو َيضْ ِربُ ُ ااْل َمْ َثا َل لِل َّن‬
ARTINYA:
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-
Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu
bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari
pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur
dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki,

21
dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Pada ayat di atas disebutkan lubang yang tidak tembus atau
miskyat maksudnya ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak
tembus sampai ke sebelahnya biasanya digunakan untuk tempat lampu
atau barang barang lain. cahaya dalam surat An-Nur disebutkan berlapis
lapis atau bertingkat dalam ilmu fisika telah dimaklumi bahwa cahaya
putih dari sinar matahari jika dilewatkan pada sebuah Prisma akan terurai
dan menjadi warna-warni seperti pelangi. warna-warni ini menujukkan
spektrum cahaya sekaligus tingkat energy nya semakin ke arah warna
merah, artinya semakin tinggi jika cahaya memasuki air laut maka uraian
warna Radhi tersebut akan hilang satu persatu sesuai tingkatannya.

F. Q.S. AZ-ZUMAR [39] : 69


ٓ ۡ ‫ت ااۡل َ ۡرضُ ِب ُن ۡو ِر َر ِّب َہا َو وُ ضِ َع ۡالک ِٰتبُ َو ِج‬
G. ‫ای َء ِبال َّن ِب ٖ ّی َن‬ ِ ‫َو اَ ۡش َر َق‬
H. ‫َو ال ُّش َہدَٓا ِء َو قُضِ َی َب ۡی َنہُمۡ ِب ۡال َح ِّق َو ہُمۡ اَل ی ُۡظ َلم ُۡو َن‬
Dan bumi (padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya
(keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka)
diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun
dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang
mereka tidak dirugikan.
Maksud dari ayat tersebut: Dan bersamaan dengan itu, bumi, yakni Padang Mahsyar,
tempat semua makhluk berkumpul untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan, menjadi
terang benderang dengan cahaya keadilan Tuhannya; dan buku-buku rekam jejak perbuatan
diberikan dan kemudian dibaca oleh mereka masing-masing satu persatu Nabi-nabi menjadi saksi
bagi umatnya, dan saksi-saksi atas amal mereka-pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan oleh
Allah di antara mereka satu persatu secara adil, sedang mereka tidak dirugikan sedikit pun.

I. Q.S. YUNUS [10] : 5


ۡ َ ‫ه َُو الَّذ ِۡى َج َع َل ال َّش ۡم‬
ِ ‫س ضِ َيٓا ًء وَّ ال َق َم َر ُن ۡورً ا وَّ َق َّد َرهٗ َم َن‬
J. ‫از َل لِ َت ۡع َلم ُۡوا َع َد َد ال ِّسن ِۡي‬
‫هّٰللا‬
K. ‫ت لِ َق ۡو ٍم ي َّۡع َلم ُۡو َن‬ِ ‫ص ُل ااۡل ٰ ٰي‬ ِّ ‫ك ِااَّل ِب ۡال َح‬
ِّ ‫ـقۚ‌ ُي َف‬ َ ِ‫ابؕ‌ َما َخ َل َق ُ ٰذل‬ َ ‫َو ۡالح َِس‬
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan
Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui

22
bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan
demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
Maksud dari ayat tersebut: Selain menciptakan langit dan bumi sebagai
bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya, Dialah yang menjadikan matahari
bersinar sangat terang yang menghasilkan kehangatan untuk alam raya
dengan energi dari dirinya sendiri dan bulan bercahaya karena pantulan
energi dari matahari, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat
orbitnya, yakni tempat peredaran perjalanan bumi mengitari matahari dan
bulan mengitari bumi agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan
perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan hal yang demikian sempurna
itu melainkan dengan benar, yakni dengan hikmah yang besar. Melalui
penciptaan tersebut, Dia menjelaskan di antara tanda-tanda kebesaran-
Nya kepada orang-orang yang mengetahui, yakni yang mau mengambil
pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah di alam raya ini.

L. Q.S. TAGHOBUN [64] : 8


M. ‫َف ٰا ِم ُن ۡوا ِباهّٰلل ِ َو َرس ُۡولِهٖ َوال ُّن ۡو ِر الَّذ ِۡۤى اَ ۡن َز ۡل َناؕ‌ َوهّٰللا ُ ِب َما َت ۡع َملُ ۡو َن‬
‫َخ ِب ۡي‬
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya
(Al-Qur'an) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan.
Maksud dari ayat tersebut: mengajak orang-orang kafir untuk beriman dan
mengajak orang-orang beriman yang ragu untuk benar-benar beriman.
Maka berimanlah kamu, wahai seluruh manusia kepada Allah dan Rasul-
Nya dengan mantap dan berimanlah kepada cahaya Allah, yaitu Al-
Qur’an yang telah Kami turunkan kepada Nabi Muhammad. Dan Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan sehingga tidak ada satu pun
perbuatan manusia yang tidak diketahui-Nya.
N. Q.S. ASY-SYAMS : 1

23
ِ ‫َوال َّش ۡم‬
‫س َوض ُٰحٮ َها‬
Artinya:Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari
Maksud dari ayat tersebut: Demi matahari dan semburat sinarnya pada
pagi hari. Penciptaan matahari, peredarannya pada poros dan orbitnya
membuktikan kuasa Allah. Sinarnya yang terang dan panas sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia di bumi.

O. Q.S. AL-HIJR: 20-21

‫َوا ِۡن م ِّۡن َش ۡى ٍء ِااَّل عِ ۡندَ َنا َخ َزٓا ِٕٮ ُن ٗه َو َما ُن َن ِّزلُ ٗۤه ِااَّل ِب َق َد ٍر م َّۡعلُ ۡو ٍم‬
Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya;
Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.

ٗ‫‌ َواَ ۡر َس ۡلنَا الرِّ ٰي َح لَ َواقِ َح فَا َ ۡن َز ۡلنَا ِم َن ال َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَا َ ۡسقَ ۡي ٰن ُك ُم ۡو ۚ‌هُ َو َم ۤا اَ ۡنتُمۡ لَه‬
‫بِ ٰخ ِزنِ ۡي‬
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu,
dan bukanlah kamu yang menyimpannya.

Maksud dari ayat di atas adalah:


Dan selain itu, Kami pun telah menjadikan padanya sumber-sumber dan
sarana-sarana kehidupan untuk keperluanmu, wahai manusia, baik berupa
sandang, pangan, maupun papan. Dan Kami ciptakan pula beragam
makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya, melainkan
Kami-lah yang menanggungnya.
Dan tidak ada sesuatu pun dari makhluk ciptaan Allah di langit dan bumi
melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya. Kami yang menguasai,
mengatur, dan membagi rezekinya sesuai kehendak dan ketentuan Kami.
Kami tidak menurunkannya kepada mereka melainkan dengan ukuran
tertentu, yakni sesuai kondisi, kebutuhan, dan keadaan mereka masing-
masing.

24
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Alat optik merupakan alat-alat fisis yang memanfaatkan sifat
pemantulan dan pembiasan cahaya. Beberapa alat optik diantaranya mata,
lup, kamera, mikroskop, dan teleskop. Mata merupakan alat optik alami yang
dialami manusia. Pembentukan bayangan yang jatuh di retina (pada mata)
bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Pada mata normal umumnya dapat
melihat pada jarak 25 cm (titik dekat mata) hingga jarak tak terhingga (titik
jauh mata). Ada beberapa kejadian dimana terjadi ketidaknormalan
penglihatan atau cacat mata. Beberapa cacat mata yang biasanya terjadi
diantaranya rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata tua
(presbiopi), dan asigmatisma (silindris). Kamera merupakan alat optik yang
berfungsi untuk mengambil gambar suatu objek atau benda. Kamera memiliki
cara kerja yang mirip dengan cara kerja mata. Oleh karena itu pembentukan
bayangan pada kamera memiliki sifat bayangan yang sama dengan bayangan
48 yang dibentuk oleh mata, yaitu nyata, terbalik, dan diperkecil. Lup adalah
alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung rangkap (bikonveks), dan
disebut juga kaca pembesar. Lup berfungsi untuk melihat benda-benda kecil
agar tampak lebih besar. Pembentukan bayangan oleh lup bersifat maya,
tegak, dan diperbesar. Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk
melihat benda-benda kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan
sejenisnya. Mikroskop terdiri dari dua buah gabungan lensa cembung: lensa
okuler dan lensa objektif. Mikroskop dapat menghasilkan pembesaran
bayangan benda mikro hingga beberapa kali lebih besar. Berbeda halnya
dengan mikroskop yang digunakan untuk melihat bendabenda mikro,
teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Ada dua jenis teleskop
yang biasa digunakan, yaitu teleskop bias dan teleskop pantul. Teleskop bias

25
menggunaka sejumlah lensa dan bekerja berdasarkan prinsip pembiasan,
sedangkan teleskop pantul menggunakan sejumlah lensa dan cermin dan
bekerja berdasarkan prinsip pembiasan dan pemantulan.
1.2 Saran
Kami menyadari bahwa didalam penulisan serta penyusunan
makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Kami selaku
mahasiswa yang masih proses mengharap kritik serta saran dari para
pembaca, pakar penulis serta yang paling utama dosen pengampu mata kuliah
pembelajaran Ipa sd/mi, yang mana kritik serta saran dari para pembaca dapat
membuat wawasan kami dalam menyusun karya tulis ilmiah lebih baik lagi

26
DAFTAR PUSTAKA

Rinawan abadi, Buku Panduan Pendidik Fisika, (Klaten: Intan Pariwara, 2010),

50.

Linuwih, S. 2011. Konsepsi Pararel Mahasiswa Calon Guru Fisika pada Topik

Mekanika. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Huygens( 1629 – 1695)

Giancoli, Douglas C. 1999: 263. Fisika edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

walker, 2010:409

Imam, poernomo. 1996. Fisika 2 Petunjuk Guru. Jakarta: Balai Pustaka.

Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI

Kelas V.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Tim SEQIP. (2003). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Depdiknas

Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan

Erwin Sucipto. Jakarta: Erlangga

https://kalam.sindonews.com/ayat/69/39/az-zumar-ayat-69

https://kalam.sindonews.com/ayat/35/24/an-nur-ayat-35

https://kalam.sindonews.com/ayat/69/39/az-zumar-ayat-69

https://kalam.sindonews.com/ayat/5/10/yunus-ayat-5

https://kalam.sindonews.com/ayat/8/64/at-taghabun-ayat-8

27
https://kalam.sindonews.com/surah/91/asy-syams

https://kalam.sindonews.com/ayat/20/15/al-hijr-ayat-20

28

Anda mungkin juga menyukai