Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ENERGI CAHAYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : Jumali, S.Pd, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Dinda Marcela (2023201014)
2. Rifdah Dhiya Sufiana (2023201033)

KELAS PSD-20
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Energi Cahaya”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jumali, S.Pd, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA yang telah membimbing kami. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang
baik serta mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak
untuk menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat
mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan umat manusia, dan menjadi amal saleh
bagi semua umat manusia.

Oku Timur, 14 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................3
BAB 1 ..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...............................................................................................................4
LATAR BELAKANG........................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................4
TUJUAN .......................................................................................................................4
BAB II ..............................................................................................................................5
PEMBAHASAN .................................................................................................................5
PENGERTIAN CAHAYA .................................................................................................5
SIFAT-SIFAT CAHAYA ...................................................................................................5
PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN WARNA ............................................................. 11
MATA SEBAGAI ALAT OPTIK....................................................................................... 12
BAB III ........................................................................................................................... 16
PENUTUP ...................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ............................................................................................................. 16
SARAN....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh
seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun
dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan
hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan
cahaya.Tumbuhan membutuhkan cahaya sebagai bahan fotosintesis, jika tumbuhan tidak
mendapatkan cahaya maka tumbuhan tidak akan melakukan proses fotosintesis sehinga
tidak dapat mengeluarkan oksigen.

Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan cahaya. Tanpa
cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses melihat meskipun mata kita
normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya
peranan cahaya bagi makhluk hidup.

Cahaya merupakan bentuk energi yang salah satu manfaatnya adalah sebagai sumber
penerangan utama. Ketika cahaya sekitar kita terlampau gelap atau terang, maka sangat
tidak nvaman pada mata kita untuk melihat dalam beraktivitas Oleh karena itu dibutuhkan
cahaya yang ideal untuk penerangan agar kita dapat beraktivitas dengan nyaman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian cahaya?
2. Apa saja sifat-sifat cahaya?
3. Jelaskan penggabungan dan pemisahan warna?
4. Bagaimana mata sebagai alat optik?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian cahaya
2. Mengetahui sifat-sifat cahaya
3. Menjelaskan penggabungan dan pemisahan warna
4. Mengetahui mata sebagai alat optik
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CAHAYA
Cahaya merupakan sebuah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang
dapat ditangkap oleh mata. dengan panjang gelombang antara 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya merupakan radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya termasuk paket
partikel yang dinamai foton. Misalnya, pada siang hari tampak terang karena cahaya
matahari menerangi bumi. Walaupun matahari berada jauh dari bumi dan
dipisahkan oleh ruang hampa di ruang angkasa, namun cahaya matahari mampu
sampai di bumi.

Di sekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang
dapat memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber
cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya
alami merupakan sumber cahaya yang menghasilkan cahaya secara alamiah dan
setiap saat contohnya matahari dan bintang. Sumber cahaya buatan merupakan
sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena dibuat oleh manusia, dan tidak
tersedia setiap saat, contohnya lampu senter, lampu neon, dan lilin.

B. SIFAT-SIFAT CAHAYA
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya merupakan partikel-partikel yang sangat kecil dan bergerak sangat
cepat dengan lintasan garis lurus dengan kecepatan 300.000 km/detik Garis-garis
lurus yang menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar-sinar
cahaya akan membentuk berkas cahaya. Bayangan-bayangan terjadi karena cahaya
merambat lurus.
Cahaya akan selalu merambat menurut garis lurus, kecuali jika cahaya tersebut
mengenai sesuatu yang merubah arahnya. Sinar cahaya selalu berjalan lurus dari
benda yang kita lihat dan menuju ke mata kita.
Untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus dapat dilakukan eksperimen
sederhana sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut:

Dalam kehidupan sehari-hari banyak bukti yang menunjukkan bahwa


cahaya merambat lurus. Bukti-bukti tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Sinar matahari yang melalui celah sempit dan menembus ruangan gelap
tampak seperti garis-garis putih yang lurus.
b. Cahaya lampu mobil atau senter pada malam hari.
c. Nyala lilin tidak tampak jika dilihat melalui pipa bengkok.
d. Berkas cahaya dari proyektor film yang dipancarkan ke arah layar.

2. Cahaya Menembus Benda Bening


Benda bening adalah benda-benda yang dapat ditembus cahaya. Benda bening
akan meneruskan cahaya sehingga tampak menembus benda tersebut. Contoh
benda bening adalah air jernih, gelas kaca bening, kristal, dan kertas roti. Benda-
benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya disebut benda gelap. Cahaya yang
mengenai benda gelap akan diserap sehingga cahaya seolah-olah tampak
terperangkap dan tidak dapat keluar lagi. Beberapa contoh benda gelap adalah buku,
kayu, tembok,sendok, garpu dan lain sebagainya.
Untuk membuktikan bahwa cahaya menembus benda bening dapat dilakukan
eksperimen sederhana sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut
Ketika ada sebuah penghalang yang menghalangi cahaya yang datang, maka
akan terbentuk daerah gelap di tempat dimana cahaya terhalang. Daerah itu
dinamakan daerah bayangan. Apabilla sumber cahaya cukup besar, terkadang
terbentuk dua bagian bayangan. daerah dimana sumber cahaya terhalang
seluruhnya dinamakan umbra dan daerah dimana cahaya terhalang sebagian
dinamakan penumbra. Benda-benda gelap yang menghalangi cahaya dinamakan
opaque atau benda tidak tembus cahaya.

Tidak semua benda dapat menghalangi cahaya. Benda-benda bening bahkan


dapat ditembus cahaya. Misalnya, kaca jendela rumah kita. Pantulan sinar matahari
dapat masuk ke ruang tamu rumah kita sehingga ruang tamu tersebut menjadi
terang, walaupun ketika itu lampu tidak dinyalakan. Benda-benda bening ini
biasanya dinamakan benda transparans.
3. Cahaya dapat dipantulkan
Dalam pemantulan cahaya berlaku Hukum Snellius tentang pemantulan cahaya.

Berdasarkan gambar tersebut, maka hukum Snellius dapat diuraikan sbb:

a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
dan bertemu pada satu titik.
b. Sudut datang (i) besarnya sama dengan sudut pantul (r). Berdasarkan arah
sinar pantulnya.

maka pemantulan cahaya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

a. Pemantulan teratur, yaitu pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan


benda yang rata. Dan akan menghasilkan sinar-sinar pantul yang sejajar.
b. Pemantulan baur/diffus, yaitu pemantulan cahaya yang terjadi pada
permukaan tidak rata.

Cermin dapat memantulkan cahaya dengan baik. Berdasarkan bentuk


permukaannya, cermin dibagi menjadi cermin datar dan cermin cengkung.
a. Pemantulan cahaya pada permukaan bidang datar

Benda bening seperti cermin datar dapat memantulkan cahaya yang jatuh
pada cermin datar dengan mengikuti aturan hukum pemantulan. Cermin datar
membentuk bayangan yang tegak, dengan busuran yang sama dengan
bendanya, dan bayangannya berada dalam jarak yang sama dari permukaan
pantul dengan jarak benda dipermukaan cermin. Bayangan tersebut maya, yaitu
bayangan yang tidak akan muncul pada layar yang diletakkan pada posisi
bayangan karena cahaya tidak memusat di sana.

Cermin datar adalah cermin yang permukaan mengkilapnya datar.


Contohnya cermin yang digunakan untuk berkaca. Sifat bayangan benda yang
dibentuk oleh cermin datar sebagai berikut:

1. Semu atau maya (tidak ditangkap oleh layar).


2. Tegak (tidak terbalik).
3. Jarak bayangan sama dengan jarak benda.
4. Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
5. Bagian benda sebelah kanan menjadi bagian sebelah kiri pada bayangannya.

b. Pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cembung

Hukum pemantulan memegang peranan penting dalam pembentukan


bayangan. Bayangan yang terbentuk mempunyai sifat – sifat yang berbeda
tergantung dimana posisi bendanya berada. Cermin cekung adalah cermin yang
permukaan bidang pantulnya melengkung kedalam (cekung). Contoh cermin
cekung adalah bagian dalam sendok stainless steel, lampu mobil bagian dalam,
bagian dalam lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin
cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Contohnya jika
benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar,
dan semu (maya).

Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya


yang berbentuk cembung. Contoh cermin cembung sederhana yaitu bagian luar
sendok. Cermin cembung sering digunakan pada kaca spion kendaraan.
Bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu maya (semu), tegak dan
diperkecil.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan

Cahaya yang merambat dari suatu zat ke zat yang lain akan dibiaskan di bidang
perbatasan. Pembiasan cahaya disebut juga pembelokan cahaya. Pembiasan cahaya
ada 2 macam, yaitu

1. Pembiasan cahaya dari zat renggang ke zat yang rapat akan mendekati
normal, misalnya cahaya dari udara ke air.
2. Pembiasan cahaya dari zat rapat ke zat yang renggang akan menjauhi
normal, misalnya cahaya dari udara ke air.

Besar kecilnya pembiasaan cahaya terhadap suatu zat tergantung pada besar
kecilnya kerapatan zat tersebut. Semakin rapat zat yang dilalui, semakin besar pula
pembiasaan yang terjadi. Akibat dari adanya pembiasan antara lain:

a. Tongkat atau pensil yang sebagian tercelup ke dalam air kelihatan seperti
patah.
b. Telunjuk jari yang kita masukkan ke dalam air terlihat patah
c. Dasar kolam yang airnya jernih tampak lebih dangkal dari yang sebenarnya.
5. Cahaya Dapat Diuraikan

Istilah lain dari penguraian cahaya ialah dispersi cahaya. Contoh peristiwa
dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi,
Pelangi biasanya muncul setelah hujan turun. Pelangi terdiri dari beberapa warna
yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu,

Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja yaitu warna putih
dari cahaya matahari. Namun karena cahaya matahari tersebut dibiaskan olch titik
air hujan, akibatnya cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna,
sehingga terjadilah warna-warna indah pelangi. Peristiwa penguraian cahaya putih
menjadi berbagai warna disebut dispersi cahaya.

Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga cahaya
putih disebut sinar polikromatik yaitu cahaya yang tersusun atas beberapa
komponen warna. Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi
warna putih disebut spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan
lagi disebut cahaya monokromatik.

C. PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN WARNA


Cahaya dapat tergabung dan terpisah, seperti penggabungan warna pada Pelangi
dan pemisahan warna pada televisi berwarna.
1. Penggabungan warna pada Pelangi

Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna
putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda- beda. Mata manusia sanggup mencerap paling
tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi:
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini
membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah
selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan
oleh perbedaan panjang gelombang Penggabungan Cahaya Pelangi.

2. Pemisahan warna pada televisi

Teori warna menyatakan bahwa semua warna dapat direproduksi dengan


mencampur warna-warna dasar (primary colors): merah, biru, dan hijau. Televisi
berwarna diwujudkan dengan cara memisahkan gambar yang akan ditampilkan ke
dalam tiga warna dasar merah, biru, dan hijau dengan media kaca pemisah tiga
warna. Setelah tahap pemisahan warna, selanjutnya warna yang telah terpisah tadi
diubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan kemudian sinyal listrik tersebut
dikombinasikan oleh alat khusus. Sinyal yang telah terkombinasikan tadi lalu di
terima oleh pesawat penerima (reciever) untuk kemudian dimasukkan ke dalam
Cathode Ray Tube (CRT) atau biasa disebut dengan tabung sinar katode dan
akhirnya gambar dapat ditampilkan di layar televisi.

D. MATA SEBAGAI ALAT OPTIK


Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita dapat melihat dunia
yang indah ini dengan mata. Mata termasuk alat optik karena di dalamnya terdapat
lensa mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda yang kita lihat. Dalam hal ini, mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya
dan benda tersebut dapat memantulkan cahaya. Ketika dalam keadaan gelap, mata
kita tidak dapat melihat benda. Hal ini disebabkan karena tidak adanya cahaya yang
masuk ke mata dan benda-benda yang memantulkannya atau dari sumber cahaya.
1. Bagian-Bagian Mata

Sebagai salah satu alat optik, bagian-bagian mata bekerja berdasarkan pada
sifat-sifat cahaya. Perhatikan gambar tersebut!

Keterangan:

1. Korea, merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat kuat dan tembus
cahaya Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya.
2. Aqueous humor, merupakan cairan di antara kornea dan lensa mata.
3. Lensa kristalin, lensa mata yang berperan penting mengatur letak bayangan agar
tepat jatuh di bintik kuning. Lensa mata terbuat dari bahan bening dan kenyal.
Lensa mata berfungsi untuk membentuk hayangan benda. Lensa mata berupa
lensa cembung.
4. Iris, selaput yang membentuk celah lingkaran di tengah-tengahnya. Iris
memberikan warna pada mata dan berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil
untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk.
5. Pupil, celah yang dibentuk oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk cahaya.
6. Otot mata, otot yang menyangga lensa kristalin dan mengatur besar kecilnya
lensa.
7. Vitreus humor, cairan bening yang mengisi rongga mata.
8. Retina, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk.
Retina adalah tempat jatuhnya bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
9. Bintik kuning, lengkungan pada retina yang merupakan bagian yang paling
peka pada retina.
10. Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak.
Mata normal dapat melihat dengan jelas segala sesuatu yang berada pada
jarak 25 cm di depan mata sampai di tak terhingga. Pada saat mata melihat
sebuah benda yang dekat, lensa mata akan berkontraksi menjadi lebih cembung.
Sedangkan pada saat melihat benda-benda di kejauhan, lensa mata berelaksasi
sehingga lensa mata menjadi semakin pipih. Hal itu dilakukan agar bayangan
benda tepat jatuh di daerah sekitar bintik kuning pada retina. Kemampuan lensa
mata untuk berkontraksi dan berelaksasi disebut daya akomodasi mata.

2. Pembentukan Bayangan Pada Mata

Pembentukan bayangan oleh mata dilakukan karena adanya lensa di dalam


struktur mata kita. Lensa tersebut akan menangkap cahaya yang dipantulkan oleh
benda kemudian lensa membentuk bayangan benda yang nyata dan diperkecil.
Lensa mata memiliki kemampuan untuk melebar dan mengerut yang dinamakan
daya akomodasi mata. Jika mata melihat benda yang jaraknya dekat maka daya
akomodasinya makin besar. Sebaliknya, jika mata melihat benda yang jaraknya
jauh mata maka akomodasi mata makin kecil. . Daya akomodasi menyebabkan mata
memiliki titik dekat (punctum proximum) dan titik jauh (punctum remotum). Titik
dekat mata adalah titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan
berakomodasi maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh yang dapat dilihat jelas
oleh mata dengan tanpa berakomodasi.

3. Gangguan Pada Indra Penglihatan

Mata manusia dapat mengalami gangguan atau penyakit yang disebabkan oleh
beberapa faktor. Sebagian besar orang memakai kacamata sebagai alat bantu
penglihatan sehingga seseorang yang memiliki gangguan pada mata dapat melihat
normal. Kacamata digunakan untuk memfokuskan cahaya sehingga cahaya yang
ditangkap oleh lensa mata dapat jatuh tepat pada retina. Beberapa jenis gangguan
pada mata, meliputi:

a. Rabun dekat (Hipermetropi)


Hipermetropi adalah kelainan dimana bayangan dari sinar yang masuk kemata
jauh dibelakang retina. Hal tersebut menyebabkan penglihatan benda pada
dekat akan kabur ataun tidak jelas. Salah satu penyebab hipermetropi adalah
memiliki kornea yang datar. Penderita hipermetropi ini dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung atau lensa positif.
b. Rabun jauh (Miopi)
Miopi adalah kelainan dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-
benda yang jaraknya jauh. Miopi dapat disebabkan karena kelelahan otot mata
akibat pengaruh kegiatan manusia seperti penggunaan computer yang sering,
membaca buku terlalu lama dll. Penderita miopi ini dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cekung atau negative.
c. Astigmatisme
Cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung
(tidak simetris) sehingga cahaya yang masuk kemata tidak terfokus disatu titik.
Penderita astigmatisme tidak dapat membedakan garis tegak (vertical) dan garis
mendatar (horizontal) secara bersamaan. Cacat mat aini dapat dibantu dengan
menggunakan kacamata silindris untuk memfokuskan berkas-berkas cahaya
pada titik.
d. Presbiopi (mata tua)
Presbiopi merupakan penyakit pada mata yang dialami oleh orang yang lanjut
usia. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya daya akomodasi mata.
Penderita presbiopi tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh maupun
dekat. Cacat mat aini dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (lensa
cembung dan lensa cekung)
e. Buta warna
Buta warna merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna
suatu benda. Buta warna terjadi karena sel kerucut mata tidak mampu
menangkap suatu warna tertentu. Buta warna dibagi menjadi 2, yaitu buta warna
total (hanya dapat melihat warna hitam dan putih) dan buta warna Sebagian
(hanya dapat melihat beberapa warna yaitu:merah, hijau dan biru).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang 380 – 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat
yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang
- partikel". Cahaya memiliki beberapa macam sifat, yaitu : cahaya merambat lurus,
cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan.
Cahaya meruapakan energi yang sangat penting untuk menunjang kehidupan
makhluk hidup di bumi. Hal ini disebabkan oleh peran cahaya yang sangat banyak,

Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita dapat melihat
dunia yang indah ini dengan mata. Mata termasuk alat optik karena di dalamnya
terdapat lensa mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh
benda-benda yang kita lihat. Mata terdiri atas bagian-bagian tertentu dan setiap
bagian memiliki fungsi tersendiri. Ada beberapa gangguan pada mata diantaranya:
rabun dekat (hipermetropi), rabun jauh (miopi), mata tua (presbiopi), astigmatisme
dan juga buta warna.

B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Untuk pembaca dapat menambah wawasan dan bisa memberikan kritik


membangun bagi penulis
2. Untuk Lembaga Pendidikan diharapkan agar bisa menerapkan dalam
pembelajaran
3. Untuk Lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto. (2010). IPA untuk SD/MI. Surakarta: CV Surya Badra.


Hendro, J. K. (1993). Pendidikan IPA. Semarang: Mutiara.
Mumpuni, R. (2020, November 27). Sifat-Sifat Cahaya Lengkap Dengan
Contohnya. Retrieved from utakatikotak.com:
https://www.utakatikotak.com/Sifat-Sifat-Cahaya-Lengkap-Dengan-
Contohnya/kongkow/detail/20536
Sulistyowati, I. (2003). Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap (RPAL).
Surabaya: Apollo.
Yosaphat, S. (2004). Konsep Dasar IPA 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai