Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MENGANALISIS GELOMBANG BUNYI DAN CAHAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA


Dosen Pengajar   : Prima Mutia Sari, M.Pd

                                            

 Disusun Oleh :

Najwa apriliani azahra


Arba’atun Nisa

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA


Jl. Limau II, RT.3/RW.3, Kramat Pela, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12130
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa saya curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan
Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi.
Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam penulisan makalah ini, khususnya Ibu Prima Mutia Sari, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Konsep Dasar IPA. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Menganalisis Gelombang bunyi dan Cahaya”.
Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, untuk itu saya meminta saran dan kritik yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat.
Amin ya Rabbal ‘Alamin.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… iii

BAB I    PENDAHULUAN…………………………………………………………………….

A.      Latar Belakang Masalah……………………………………………………….

B.      Rumusan Masalah……………………………………………………………….

C.      Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………

BAB II  PEMBAHASAN……………………………………………………………………….

A. Pengertian perambatan bunyi dan cahaya


B. Pengertian Pemantulan dan penyerapan bunyi
C. Sifat-sifat cahaya
D. Cermin

D.     BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..

A.     Kesimpulan………………………………………………………………………..

B.      Saran…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/getaran dari molekul-molekul zat dan saling beradu
satu sana lain namun demikian zat tersebut terkordinasi menghasilkan gelombang serta
mentransmisikan energy bahkan tidak pernah terjadi pemindahan partikel. Suatu penelitian
mengenai terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi dan penggunaan bunyi sangat penting
untuk mengetahui lebih lanjut akan pengalihan energy mekanik. Cahaya sendiri pada
hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahayaa pabila cahaya tersebut mengenai benda.
Melalui pendekatan cahaya sebagai gelombang dan partikel maka peristiwa refraksi, difraksi,
disperse dan refleksi dapat dijelaskan dengan teori gelombang sedangkan peristiwa panas
yang ditimbulkan oleh cahaya dapat di jelaskan melalui teori foton kwatum atau partikel.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada bab selanjutnya yaitu :
- Pengertian perambatan bunyi ?
- Pengertian Pemantulan dan penyerapan bunyi
- Sifat-sifat cahaya
- Pengertian dan jenis-jenis Cermin

C. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui dan memahami mengenai konsep dasar bunyi dan cahaya
- Untuk mengetahui konsep pemantulan dan penyerapan bunyi.
- Untuk mengetahui sifat-sifat cahaya
- Untuk mengetahui konsep dasar cermin

BAB I1
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perambatan Bunyi

Pengertian perambatan bunyi adalah suatu perpindahan bunyi melalui suatu hambatan
atau benda. Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi di tempat lain melalui media.
Coba bayangkan jika anda diluar angkasa, di luar angkasa tidak ada udara atau disebut
hampa udara. Pada ruang hampa udara, bunyi tidak dapat terdengar. Maka anda tidak
akan bisa mendengar pada saat di luar angkasa (terkecuali menggunakan media
tertentu). Media perambatan bunyi adalah benda padat, cair, dan gas. Perambatan
bunyi juga memerlukan waktu. Kecepatan perambatan bunyi disebut juga cepat
rambat bunyi. Berdasarkan penelitian, cepat rambat bunyi pada baja kira-kira 6000 m
per sekon, di air kira-kira 1500 m per sekon, dan di udara pada suhu 20 °C adalah 343
m per sekon.

B. Pengertian Pemantulan dan penyerapan bunyi


Pemantulan bunyi adalah suatu kejadian yg terjadi ketika 2 sisi benda berada diantara
bunyi tersebut maka bunyi tersebut akan memantul kebenda yg lain hingga sampai ke
benda yg menyerap bunyi.

Penyerapan bunyi adalah suatu kejadian yg akan terjadi jika suatu bunyi berada
diruangan hampa udara dan benda yg lembab

C. Sifat-sifat cahaya

Pengertian cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya
yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang
penting pada fisika modern

Cahaya memiliki beberapa sifat yaitu menembus benda bening, dapat dipantulkan, merambat
lurus, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan sifat-
sifat cahaya berikut ini.

1. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening


Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Contoh benda bening antara
lain kaca, mika, plastik bening, air jernih, dan botol bening. Berdasarkan kemampuan cahaya
dalam menembus benda dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
• Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus atau dilewati
cahaya. Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang
bening dan air jernih.
• Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan sebagian cahaya
yang diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan bohlam susu.
• Opaque atau benda tidak tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak dapat ditembus
oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya memantulkan semua cahaya yang mengenainya.
Contohnya buku tebal, kayu, tembok, dan besi.

2. Cahaya Merambat Lurus


Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara. Peristiwa ini dapat
dibuktikan dengan nyala lampu senter yang merambat lurus. Cahaya yang merambat lurus
juga dapat kita lihat dari berkas cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah
genting maupun ventilasi akan tampak berupa garis-garis lurus. Kedua hal tersebut
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.

Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan
menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas. Ketika lobang karton disusun
lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa
lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan
manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.

3. Cahaya Dapat Dipantulkan


Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (difus).

Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya sejajar. Pemantulan
teratur terjadi apabila cahaya mengenai benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin.
Salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin merupakan benda
yang dapat memantulkan cahaya paling sempurna. Hal ini disebabkan cermin memiliki
permukaan yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat
membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah
saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terliha di cermin, karena cahaya yang
dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan
kembali hingga masuk ke mata kita.

Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda yang permukaannya tidak
rata. Contoh pemantulan baur yaitu pada tanah yang tidak rata atau pada air yang
bergelombang. Adanya pemantulan baur, tempat-tempat yang tidak ikut terkena cahaya
secara langsung akan ikut menjadi terang. Inilah keuntungan adanya pemantulan baur.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan


Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua medium yang berbeda
kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat
optik. Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa dalam kehidupn sehari-
hari yang diuraikan sebagai berikut.
a. Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat
patah atau bengkok.

5. Cahaya Dapat Diuraikan


Istilah lain dari penguraian cahaya ialah dispersi cahaya. Contoh peristiwa dispersi cahaya
yang terjadi secara alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi. Pelangi biasanya muncul
setelah hujan turun. Pelangi terdiri dari beberapa warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu.

D. Cermin
Cermin adalah salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya. Banyak benda-benda lain
di sekitar kita yang dapat memantulkan cahaya, misalnya air di kolam dan benda-benda yang
terbuat dari logam mengilat seperti emas, perak, dan perunggu. Suatu benda dapat
memantulkan cahaya, jika kita dapat melihat bayangan kita atau benda lain pada permukaan
benda tersebut. Pemantulan pada suatu permukaan benda memiliki dua jenis sinar, yaitu sinar
datang dan sinar pantul. Kedua sinar tersebut membentuk sudut pantul dengan besar tertentu.
Cermin terdiri atas tiga jenis yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan ketika bercermin. Cermin datar adalah
cermin yang bentuk permukaannya datar. Bayangan hasil pemantulan pada cermin datar
adalah maya, sama tegak dengan benda aslinya dan sama besar dengan benda aslinya.
 Jenis-jenis cermin
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya cembung dan bersifat divergen
(menyebarkan sinar). Cermin cembung hanya dapat membentuk bayangan maya dari sebuah
benda. Cermin cembung banyak dijumpai di spion kendaraan dan cermin pengawas di toko
swalayan. Cermin cembung mempunyai sifat memperkecil bayangan benda. Oleh karena itu
bayangan yang tampak pada spion terlihat lebih kecil.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya cekung dan bersifat konvergen
(mengumpulkan sinar). Cermin cekung dapat membentuk bayangan nyata dan sebuah benda.
Bayangan nyata terbentuk kalau benda jauh dan cermin. Bayangan semu terbentuk kalau
benda dekat dengan cermin. Bayangan semu biasanya lebih besar dari bendanya. Bayangan
nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap pada layar. Bayangan semu adalah bayangan
yang tidak dapat ditangkap pada layar. Cermin cekung banyak dijumpai pada lampu senter
atau lampu sorot mobil sebagai reflektor. Reflektor membuat sinar yang dikeluarkan lampu
senter dan lampu mobil menyebar, meskipun lampu mobil dan senter kecil.

Anda mungkin juga menyukai