Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Konsep Dasar IPA di SD

Di susun Oleh :

Ashabul Hadi Rangkuti

Salamah

Hemayanti Sitepu

Sukarni Simatupang

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Terbuka
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sesungguhnya tidak ada yang berhak
disembah, selain Dia. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW,
pembawa risalah kebenaran dan penutup utusan Tuhan. Makalah ini disusun sebagai tugas mata
kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI SD ” yang diajarkan oleh (Dosen) dalam modul 10 yaitu
“ OPTIKA “.

Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada (dosen) yang telah mengajarkan berbagai
pengetahuan tentang mata kuliah “KONSEP DASAR IPA DI SD ”, dan juga kepada semua
rekan yang turut serta membantu dalam menyelesaikan pembuatan laporan ini. Penulis
senantiasa membuka diri untuk menerima berbagai saran dan kritikan yang membangun guna
menambah serta meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan
laporan ini.

Permohonan maaf dari lubuk hati kami yang dalam kepada semua pihak atas segala
kelebihan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi siapa saja yang selalu ingin
menuntut ilmu pengetahuan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN . .................................................................................. 2

A. Cahaya dan Sifatnya ............................................................................. 2

B. Alat Optik ............................................................................................. 4

BAB II PENUTUP . ........................................................................................... 7

A. Cahaya dan Sifatnya ............................................................................. 7

B. Alat Optik ............................................................................................. 8

C.

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cahaya memegang pernanan penting dalam kehidupan karena kita dapat mengenali banyak
informasi melalui cahaya yang masuk ke mata. Untuk melihat suatu benda dengan dua cara :
benda sebagai sumber cahaya, misalnya lampu dan bintang dan benda yang memantulkan cahaya.
Namun, untuk mengamati benda-benda yang kecil atau benda yang jauh, dapat meminta bantuan
alat-alat optik.

Dalam modul ini, akan mempelajari berbagai konsep tentang optika, mencakup optika geometris,
optika fisis, dan alat optik. Optika geometris menganalisis peristiwa optis dengan bantuan sinar
cahaya. Sedangkan optika fisis memanfaatkan sifat gelombanng cahaya. Akan tetapi, peristiwa-
peristiwa interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya hanya dapat dijelaskan dengan gelombang
cahaya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini antara lain berupa :

1. Apa saja yang termasuk pada cahaya dan sifatnya?


2. Apa saja yang termasuk pada alat optik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetaui apa saja yang termasuk pada cahaya dan sifatnya.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk pada alat optic

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. CAHAYA DAN SIFATNYA

Ada 8 yang termasuk pada cahaya :

1) Model sinar cahaya


2) Pemantulan
3) Pembiasan
4) Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
5) Dispersi
6) Interferensi cahaya
7) Difraksi cahaya
8) Polarisasi cahaya

a) Model sinar cahaya


Salah satu sifat cahaya adalah bergerak lurus kesemua arah. Hal ini dapat
dibuktikan dari berkas cahaya lampu senter yang tampak sebagai berkas lurus, sumber
cahaya tidak menghasilkan bayang-bayang dibelakang benda tak tembus cahaya. Cahaya
merambat melalui lintasan garis lurus yang disebut sinar cahaya. Sinar merupakan suatu
idealisasi yang dipakai untuk menggambarkan berkas cahaya yang sangat sempit.
b) Pemantulan
Apabila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu benda, cahaya tersebut
dipantulkan. Pemantulan berkas cahaya sejajar oleh permukaan datar dan dalam arah
tertentu. Ketika seberkas sinar cahaya yang sempit jatuh pada permukaan rata, kita perlu
mendefinisikan sudut yang dibentuk oleh sinar datang (normal berarti tegak lurus)
sebagai sudut datang i. kemudian kita mendefinisikan sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul dan normal sebagai sudut pantul r.
c) Pembiasan
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan berkas cahaya ketika melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya. Hukum Snell yaitu sudut bias suatu

2
berkas sinar cahaya pada bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya
sama dengan perbandingan laju cahaya dalam dua medium itu.
d) Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
Energi dapat di bawa dari suatu tempat ke tempat lain melalui dua cara, yaitu oleh
partikel atau oleh gelombang. Menjelang akhir abad ke-19, cahaya dianggap merupakan
gelombang elektromagnetik. Pada awal abad ke-20 dapat ditunjukkan bahwa cahaya
mempunyai sifat partikel juga. Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat
menjelaskan berbagai gejala fisis.
e) Dispersi
Dispersi adalah frekuensi-frekuensi yang berbeda ketika melewati bahan yang
mempunyai indeks bias bervariasi dengan frekuensi. Cahaya dengan panjang gelombang
lebih pendek dari 400 nm disebut ultraungu (UV = ultraviolet) dan cahaya dengan
panjang gelombang lebih besar dari 750 nm disebut inframerah (IR = infrared).
f) Interferensi cahaya
Interferensi konstruktif mengacu pada penguatan gelombang-gelombang yang
mempunyai fase sama dengan gelombang-gelombang lainnya, sedangkan interferensi
destruktif mengacu pada penghapusan sebagian atau seluruh gelombang-gelombang yang
berlawanan fase dengan gelombang-gelombang lainnya. Gelombang cahaya dari tabung
lucutan gas adalah inkoheren, sedangkan gelombang radio dari suatu antenna adalah
koheren.
g) Difraksi cahaya
Difraksi adalah tepi rintangan yang berada dalam lintasan gelombang itu. Difraksi
cahaya sukar diamati karena panjang gelombang cahaya tampak sedemikian pendek.
Kurang dari 10-6 m, sehingga perluasan difraksi dalam zona banyang-bayang adalah
kecil. Peristiwa difraksi cahaya dapat ditunjukkan dengan kisi difraksi, yang tersiri atas
celah-celah sejajar yang berjumlah besar.
h) Polarisasi cahaya
Berkas gelombang transversal tak terpolarisasi adalah berkas gelombang yang
mempunyai getaran-getaran sama seringnya kesegala arah yang tegak lurus pada arah
rambatannya. Berkas gelombang transversal terpolarisasi adalah berkas gelombang yang

3
hanya mempunyai satu arah getaran yang tegak lurus pada arah hambatannya. Bidang
tempat getaran-getaran ini terjadi disebut bidang polarisasi.
Medan listrik yang sedang bergetar dalam gelombang cahaya menyebabkan
elektron-elektron dalam atom-aom dan molekul-molekul yang dijumpai juga bergetar
dengan frekuensi yang sama. Kemudian, elektron-elektron tersebut juga memancarkan
kembali gelombang-gelombang cahaya dengan frekuensi ini. Akibatnya, sejumlah
sejumlah gelombang cahaya yang dating dihamburkan ke samping dari lintasannya
semula.

B. ALAT OPTIK
a) Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar, misalnya cermin hias.
Sinar-sinar cahaya sebenarnya tidak melewati titik bayangan. Bayangan yang terbentuk
semacam ini tidak dapat tampak pada kertas atau film fotografis (setelah proses) yang
diletakkan pada lokasi bayangan, bayangan ini disebut bayangan maya atau semu.
b) Cermin Sferis
Cermin sferis adalah cermin yang permukaannya lengkung dan biasanya
merupakan bagian dari permukaan bola. Cermin dengan permukaan pemantul sferis
dikelompokkan menjadi 2, yaitu cermin cekung dan cermin cembung. Tiga sinar
istimewa yang dapat dilacak merupakan sinar-sinar dengan sifat pemantulan :
 sinar yang meninggalkan benda sejajar sumbu cermin cekung dipantulkan
melalui titik focus cermin cekung itu.
 Sinar yang meninggalkan benda melalui titik focus cermin cekung dipantulkan
sejajar sumbu cermin cekung.
 Sinar yang meninggalkan benda melalui pusat kelengkungan cekung dipantulkan
kembali melalui lintasan mula-mula.
c) Lensa
Lensa adalah sekeping kaca atau bahan transparan yang dibentuk sedimikian rupa
sehingga dapat menghasilkan bayangan nyata atau maya, sama tegak atau terbalik
terhadap benda, lebih kecil atau lebih besar, atau sama seperti ukuran benda. Lensa tipis
biasanya bundar dan dua permukaannya biasanya sferis, yaitu bagian dari permukaan

4
bola. Sebuah lensa dikatakan sebagai lensa tipis jika lensa tersebut mempunyai ketebalan
kecil dibandingkan dengan jari-jari kelengkungannya.
Alat optik alamiah adalah mata, baik mata manusia maupun binatang. Mata
manusia merupakan suatu volume tertutup dan cahaya masuk ke dalammya melalui
sebuah lensa. Yang termasuk alat optic adalah :
1) Mata
Bagian-bagian Mata:
 Dibagian bawah dinding mata, terdapat selaput berisi pembuluh darah.
 Iris berfungsi mengatur secara otomatis dan mengendalikan jumlah
cahaya yang memasuki mata.
 Di tengah selaput pelangi terdapat lubang diaphragm yang disebut
dengan pupil.
 Ruang dimuka lensa mata berisi zat cair disebut aqueous humor H.
 Di belakang lensa terwujud benda cair bening disebut vitreus humor.
 Garis khayal yang tegak lurus lensa mata dan diafragma disebut dengan
Sumbu mata.
 Retina yang terdiri atas suatu susunan syaraf yang rumit dan penerima
dikenal sebagai rods (batang-batang) dan cones (kerucut-kerucut).

Tempat yang sangat tidak peka terhadap cahaya pada selaput jala disebut bintik
buta. Kemampuan mengubah ketegangan urat yang berhubungan dengan lensa mata
(pengaturan fokus lensa) disebut dengan daya akomodasi dari lensa mata atau sifat
menyesuaikan diri. Pengaturan fokus lensa mata disebut akomodasi.

Penglihatan dekat atau miopi mengacu pada mata yang hanya dapat memusatkan
benda-benda yang berjarak dekat. Orang yang tidak dapat melihat dekat atau titik
dekatnya lebih besar dari titik dekat normalnya dikatakan orang menderita hipermetropi
atau berpenglihatan jauh. Cacat atigmatisme dapat terjadi pada penderita miopi ataupun
hipermetropi. Lensa yang digunakan untuk ini adalah lensa jenis silindris.

5
2) Periskop
Periskop merupakan alat optis yang digunakan dalam kapal selam untuk
melihat dituasi dipermukaan laut. Alat ini digunakan 2 prisma (2 cermin datar),
masing-masing prisma mempunyai satu sudut 900 dan dua sudut 450. Dua
prisma atau cermin datar ini dipasang dengan sisi miring sejajar satu sama lain.
3) Kaca Pembesar
Kaca pembesar sederhana sering digunakan oleh tukang arloji (juga
tukang mas dan permata) untuk melihat bagian-bagian arloji yang kecil dan
dikenal sebagai loupe. Perbesaran suatu lensa dapat dinaikkan sedikit dengan
menggerakkan lensa tersebut dan mengatur mata kita sehingga mata
memusatkan pada bayangan di titik dekat.
4) Mikroskop
Mikroskop majemuk yaitu mikroskop yang menggunakan dua lensa.
Lensa yang langsung berinteraksi dengan benda, dalam hal ini preparat,
disebut dengan lensa benda atau lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat
dengan mata si pengamat disebut dengan lensa mata atau lensa okuler.
Perumusan untuk mikroskop ini bergantung pada kondisi mata pengguna,
yaitu kondisi mata tanpa akomodasi dan kondisi mata berakomodasi secara
maksimal.
5) Teropong
Teropong atau teleskop adalah alat optis yang digunakan untuk melihat
benda yang sangat jauh. Untuk teropong yang sederhana menggunakan dua
lensa posotif, lensa yang dekat mata disebut lensa okuler dan lensa yang
dekat dengan benda disebut lensa objektif.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Cahaya dan sifatnya adalah :

 Model sinar cahaya


Sinar merupakan suatu idealisasi yang dipakai untuk menggambarkan berkas
cahaya yang sangat sempit.
 Pemantulan
Apabila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu benda, cahaya tersebut
dipantulkan. Pemantulan berkas cahaya sejajar oleh permukaan datar dan dalam arah
tertentu.
 Pembiasan
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan berkas cahaya ketika melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya.
 Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat menjelaskan berbagai
gejala fisis.
 Dispersi
Dispersi adalah frekuensi-frekuensi yang berbeda ketika melewati bahan yang
mempunyai indeks bias bervariasi dengan frekuensi.
 Interferensi cahaya
Interferensi merupakan peristiwa perpaduan gelombang-gelombang cahaya.
 Difraksi cahaya
Difraksi adalah tepi rintangan yang berada dalam lintasan gelombang itu.
 Polarisasi cahaya
Bidang tempat getaran-getaran ini terjadi disebut bidang polarisasi.

7
Alat Optik :

 Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar, misalnya cermin hias.
 Cermin Sferis
Cermin sferis adalah cermin yang permukaannya lengkung dan biasanya
merupakan bagian dari permukaan bola.
 Lensa
Lensa adalah sekeping kaca atau bahan transparan yang dibentuk sedimikian rupa
sehingga dapat menghasilkan bayangan nyata atau maya, sama tegak atau terbalik
terhadap benda, lebih kecil atau lebih besar, atau sama seperti ukuran benda.

Macam – macam Alat Optik:

 Mata
 Periskop
 Kaca Pembesar
 Mikroskop
 Teropong
B. SARAN
Pembaca harus lebih banyak membaca tentang Optik dan bagian-bagian yang
berkaitan dengan mata kita. Agar pembaca dapat mengetahui istilah-istilah yang terdapat
pada cahaya dan istilah lain dari mata manusia.

Anda mungkin juga menyukai