DISUSUN OLEH:
TAMRIN
A1C308028
Dosen Pembimbing::
Dra,Astalini,M.Si
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT tuhan pencipta alam semesta
yang telah memancarkan hidayah dan inayahnya kepada kekasih Allah,
Muhammad SAW pembawa ilmu kebaikan dari kebatilan jahiliyah atas izin dan
karunia-Nya kemi telah menyelesaikan makalah yang berjudul PANAS DALAM
PENGOBATAN yang bertujuan memberikan motifasi positif pada generasi
penerus bangsa yang berpengetahuan, berbudi luhur serta bertakwa kepada Allah
SWT. Amin..
Ucapan terima kasih kepada bapak dosen pembimbing atas pengarahannya
dan kepada teman teman yang telah membantu dalam proses penyelesaiian
makalah ini
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, sebagai manusia biasa yang tak
luput dari kekurangan. Kebenaran datang dari Allah SWT dan kesalahan datang
dari syaitan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kta semua.
Jambi, November
2009
Tamrin
BAB I. PENDAHULUAN
1 atm, suhu titik uap untuk termometer berskala Celcius = 100 oC, sedangkan
termometer berskala Fahrenheit = 212 oF.
Mengubah skala Celcius menjadi skala Fahrenheit
Untuk memperoleh suhu dalam skala Fahrenheit (TF), kalikan terlebih dahulu suhu
dalam skala Celcius (TC) dengan 9/5. Setelah itu tambahkan dengan 32o
Contoh soal 1 :
Suhu air yang lagi kepanasan = 60 oC. Berapakah suhu air panas dalam skala
Fahrenheit ?
Panduan jawaban :
Kalikan terlebih dahulu 60 oC dengan 9/5. Setelah itu baru tambahkan dengan 32 o.
60 x 9/5 = 108. 108 + 32 = 140 oF. kesimpulannya, 60 oC = 140 oF
Mengubah skala Fahrenheit menjadi skala Celcius
Untuk memperoleh suhu dalam skala Celcius (TC), kurangi terlebih dahulu suhu
dalam skala Fahrenheit (TF) dengan 32o, setelah itu baru kalikan dengan 5/9.
Contoh soal 2 :
Suhu air yang lagi kepanasan = 140 oF. Berapakah suhu air panas dalam skala
Celcius ?
Panduan jawaban :
Ini mah anak sd juga bisa oprek Kurangi dulu 140 oF dengan 32o. Setelah itu
baru kalikan dengan 5/9. 140 32 = 108. 108 x 5/9 = 60 oC
Kalibrasi Termometer
Masukan es batu dan air ke dalam sebuah wadah (usahakan air dan es batu
sama banyak). Setelah itu, masukkan termometer ke dalam wadah yang berisi air
dan es batu tersebut. Karena pada mulanya termometer lebih panas dari air es,
maka setelah dimasukkan ke dalam wadah, panjang kolom air raksa akan
berkurang. Biarkan sampai panjang kolom air raksa tidak berubah (si air raksa
tidak jalan-jalan lagi). Ketika panjang kolom air raksa tidak berubah, campuran es
batu dan air telah berada dalam keseimbangan termal. Tandai posisi kolom air
raksa tersebut (tandai bagian ujung kolom air raksa). Ini adalah suhu titik es alias
titik beku normal air. Amati gambar di bawah biar paham.
silahkan memanaskan air. Masukkan si termometer ke dalam wadah yang
berisi air yang sedang dipanaskan. Tunggu sampai si air kepanasan dan berdisko
ria dalam wadah (maksudnya si air mendidih). Jika panjang kolom air raksa sudah
tidak berubah lagi, tandai ujung kolom air raksa tersebut. Ini adalah temperatur
titik didih normal air alias titik uap.
Jika dirimu ingin membuat skala Celcius, jarak antara kedua tanda dibagi
menjadi 100 garis/titik. Usahakan jarak antara setiap garis/titik harus sama. Tanda
bagian bawah = 0o C, sedangkan tanda bagian atas = 100o C.
jikadirimu ingin membuat skala Fahrenheit, jarak antara kedua tanda dibagi
menjadi 180 garis/titik. Usahakan panjang setiap garis/titik harus sama. Tanda
bagian bawah = 32 oF, sedangkan tanda bagian atas = 212 oF. 32 oF tuh baru suhu
titik es. Karenanya dirimu bisa menambahkan garis atau titik sampai 0 oF.
Tambahkan juga garis/titik di sebelah atas 212 oF. Panjang setiap garis/titik harus
sama dengan sebelumnya.
Catatan :
Suhu titik es dan suhu titik uap tergantung pada tekanan udara. Karenanya
termometer yang dikalibrasi di tempat yang tekanannya berbeda akan memberikan
hasil berbeda. Termometer biasa seperti termometer air raksa atau termometer
alkohol, biasanya bersifat terbatas. Termometer tersebut tidak bisa digunakan
untuk mengukur suhu yang sangat rendah atau suhu yang sangat tinggi.
Termometer Gas Volume-Konstan dan Skala Kelvin
Sebelumnya kita sudah mempelajari cara mengkalibrasi suatu termometer.
Termometer yang kita gunakan adalah termometer air raksa yang belum punya
skala. Btw, seandainya kita mengkalibrasi 2 termometer yang jenisnya berbeda,
misalnya termometer air raksa dan termometer alkohol, skala kedua termometer
tersebut mungkin hanya cocok pada 0 oC (atau 32 oF) dan 100 oC (atau 212 oF).
Apabila kita menggunakan kedua termometer tersebut untuk mengukur suhu
ruangan, angka yang ditunjukkan belum tentu sama. Bisa saja termometer air raksa
menujukkan angka 48 oC, sedangkan termometer alkohol menunjukkan angka
46 oC. Hal ini disebabkan karena kecepatan pemuaian setiap materi berbeda2.
Demikian juga dengan jenis termometer yang lain, seperti termometer bimetal dkk.
Skala suhu yangditetapkan dengan cara ini sangat bergantung pada sifat materi
yang digunakan. Materi yang gurumuda maksud adalah si air raksa, alkohol,
keping bimetal dkk.
Karena skala suhu yang ditetapkan menggunakan termometer biasa
mempunyai keterbatasan (skala suhu tergantung pada sifat materi yang digunakan),
maka kita membutuhkan sebuah termometer standar. Adanya termometer standar
membantu kita untuk menetapkan skala suhu secara lebih tepat, tanpa harus
bergantung pada sifat suatu materi.
Termometer yang nyaris sempurna/ideal adalah termometer gas volume-
konstan. Prinsip kerja si termometer gas volume-konstan adalah sebagai berikut.
Volume gas dijaga agar selalu tetap alias tidak berubah. Nah, ketika suhu
bertambah, tekanan gas juga ikut2an bertambah.
Ini cuma gambaran kasarnya saja. Termometer gas volume konstan
sekarang canggih2 Dalam pipa 1 dan pipa 2 terdapat air raksa. Volume gas
dijaga agar selalu konstan, dengan cara menaikan atau menurunkan pipa 2
sehingga permukaan air raksa dalam pipa 1 selalu berada pada tanda acuan. Jika
suhu alias temperatur meningkat, tekanan gas dalam tabung juga ikut2an
bertambah. Karenanya, pipa 2 harus diangkat lebih tinggi agar volume gas selalu
konstan. Tekanan gas bisa diketahui dengan membaca tinggi kolom air raksa (h)
dalam pipa 2. Kalau pakai cara manual, ingat saja kolom air raksa setinggi 760 mm
= tekanan 1 atm (1 atmosfir). Mengenai hal ini bisa dipelajari pada pokok bahasan
Tekanan pada Fluida. Materinya sudah ada di blog ini. Biasanya pada termometer
gas volume konstan yang canggih sudah ada alat penghitung tekanan. Wadah yang
berisi gas juga sudah dirancang agar gas selalu berada dalam volume yang tetap.
Jadi yang diukur cuma perubahan tekanannya saja
Untuk mengkalibrasi termometer gas volume konstan, kita bisa mengukur
tekanan gas pada 2 suhu. Misalnya kita gunakan suhu titik es dan suhu titik uap.
Suhu titik es dan suhu titik uap bergantung pada tekanan udara. Biasanya pada
tekanan 1 atm, suhu titik es = 0 oC dan suhu titik uap = 100 oC. Anggap saja kita
mengkalibrasi termometer gas volume konstan pada tempat yang mempunyai
tekanan udara 1 atm.
Pertama, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es batu dan
air. Volume gas dijaga agar selalu tetap, karenanya pipa 2 harus diturunkan
sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan. Jika
volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2.
Gunakan h untuk menghitung tekanan. Btw, kalau pakai termometer gas yang
canggih, tabung yang berisi gas langsung dicelup saja ke dalam wadah yang berisi
es batu dan air. Sudah ada alat pengukur tekanan, tinggal dibaca saja tekanan gas
berapa Catat besar tekanan gas tersebut (anggap saja ini tekanan 1 = P1)
Kedua, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air yang lagi
dipanaskan. Seperti biasa, volume gas dijaga agar selalu tetap, karenanya pipa 2
dinaikkan sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan.
Jika volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada
pipa 2. Gunakan h untuk menghitung tekanan gas. (anggap saja ini tekanan 2 =
P2)
Ketiga, buat grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan dan suhu
lihat contoh di bawah.
P1 adalah tekanan gas untuk suhu titik es (0 oC) dan P2 adalah tekanan gas
untuk suhu titik uap (100 oC). Gambarkan sebuah garis yang menghubungkan titik
temu P1 dan 0 oC dan titik temu P2 dan 100 oC. Dengan berpedoman pada grafik,
walaupun kita hanya mengetahui besar tekanan gas, besar suhu juga bisa diketahui
dengan mudah bahkan bisa diramalkan.
Skala Kelvin
Sekarang tataplah grafik di atas dengan penuh kelembutan.. Jika garis
miring ditarik ke kiri sampai memotong sumbu T oC, kita akan menemukan bahwa
ketika tekanan gas = 0, besar suhu = -273,15 oC. Mungkin kita berpikir bahwa
besar suhu tersebut berbeda-beda, tergantung pada jenis gas yang dikurung dalam
tabung termometer gas volume konstan. Btw, berdasarkan hasil percobaan,
walaupun jenis gas berbeda, ketika tekanan gas menjadi nol, besar suhu tetap
bernilai -273,15 oC. Dengan demikian, kita bisa menggunakan besar suhu ini
sebagai patokan skala suhu (disebut juga sebagai suhu alias temperatur nol
mutlak).
Temperatur nol mutlak ini dikenal dengan julukan skala mutlak alias
skala suhu Kelvin. Kirain skala suhu gurumuda Kelvin adalah nama almahrum
Lord Kelvin (1824-1907), mantan fisikawan Inggris. Sekarang beliau sudah
beristirahat di alam baka, karenanya gurumuda menyebutnya mantan fisikawan.
Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang antara derajat sama
sperti pada skala celcius, tetapi harga nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K = -
273,15 oC dan 273,15 K = 0 oC. Suhu dalam skala Celcius dapat diubah menjadi
skala Kelvin dengan menambahkan 273,15, suhu dalam skala Kelvin bisa diubah
menjadi skala Celcius dengan mengurangi 273,15. Secara matematis, bisa ditulis
sebagai berikut :
T (K) = T (oC) + 273,15
T (oC) = T (K) 273,15
Contoh soal 1 :
20 oC = . K ?
Panduan juawaban.
T = 20 + 273,15 = 293,15 K
Contoh soal 2 :
293,15 K = . oC ?
Panduan juawaban.
T = 293,15 273,15
T = 20 oC
Contoh soal 3 :
100 oF = .. K ? ubah si Fahrenheit ke Celcius. Setelah itu baru ubah si
celcius ke Kelvin.
2. TERMOGRAFI DAN MAPING TUBUH
Metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu kulit pada suatu tempat
dengan memakai Dynamic Telethermography. Pemeriksaan ini dilakukan khusus
pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan. Hasilnya disebut panas apabila
perbedaan panas dengan sekitarnya > 0,9o C dan dingin apabila <>o C. Pada
penelitian Alves didapatkan bahwa pada yang ganas semua hasilnya panas.
Pemeriksaan ini paling sensitif dan spesifik bila dibanding dengan pemeriksaan
lain.
1. PERUBAHAN PETA THERMAL TUBUH
Lancar tidaknya aliran darah di bawah kulit dapat dilihat dari perbedaan
suhu yang ditangkap oleh kamera Termografi Infra Merah. Jika aliran darah
kurang kuat, maka warna peta tubuh adalah kuning, hijau bahkan biru.
Aliran darah yang kuat akan terekam oleh kamera sebagai warna jingga
hingga merah. Peningkatan aliran darah umumnya akan terjadi dalam waktu
30 menit setelah Breast Up digunakan.
2. PERUBAHAN KEKENTALAN DARAH
Dengan mikroskop elektronik, dapat dilihat adanya perubahan bentuk dan
kekentalan pada keping sel darah merah sebelum dan sesudah Breast Up
digunakan.Pada gambar di sebelah kiri terlihat sel darah bergerak lambat,
menggumpal dan bertumpuk satu dengan lain. Kondisi ini mengakibatkan
distribusi oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh menjadi sangat pelan,
umumnya orang bersangkutan menjadi mudah lelah, mengantuk dan mudah
pegal otot. Perubahan mulai terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up
digunakan, sel darah merah menjadi terurai dan bergerak lebih aktif.
Perbaikan seperti ini akan terus meningkat dalam waktu 7 hari sejak Breast
Up digunakan pertama kali sehingga peningkatan stamina akan sangat terasa
dalam waktu 7 hari.
3. PERUBAHAN AKTIVITAS GELOMBANG ALPHA OTAK
Kegiatan otak manusia dapat dilihat dari dominasi 3 jenis gelombang, yaitu
Theta, Beta, dan Alpha.
Ketika otak didominasi oleh Gelombang Theta (Biru), orang akan merasa
mengantuk dan sulit untuk fokus.
Ketika Gelombang Beta (Merah) mendominasi, orang akan merasa stress atau
tertekan, sedangkan tubuh terasa tegang dan emosi terasa tidak tenang.
Sebaliknya Gelombang Alpha (Hijau) yang dominan akan membuat orang
bersangkutan mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi dan jernih pikirannya.
Pada gambar di kiri, orang dalam keadaan mengantuk, lelah dan tegang, sementara
daya pikir dan konsentrasinya sangat rendah. Gambar di kanan menunjukkan
perbaikan yang terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan.
Walaupun warna merah (Beta( masih lebih tinggi, namun terjadi penekanan warna
biru (Theta) dan peningkatan warna hijau (Alpha) yang sangat drastis. Hal ini
membuat orang tersebut walaupun lelah dan tegang, namun pikiran tetap
konsentrasi, jernih, dan waspada. Pemakaian yang lebih lama akan membantu
penurunan warna merah seiring dengan turunnya Serotonin tubuh yang berkaitan
dengan tingkat stress.
3. TERAPI PANAS
Lebih dari setengah jumlah pegawai kantoran mengalami sakit punggung dan
untuk mengobatinya tidak sedikit yang berpaling ke terapi pemanasan.
Murah dan sudah dipercaya sejak lama. Pertanyaannya adalah seberapa
efektif terapi itu?
Dalam beberapa tahun terakhir belasan penelitian mencoba mencari jawaban atas
keraguan terhadap terapi panas itu. Sebagian orang merasa lebih rileks segera
setelah terapi. Pembuluh darah membesar, mengurangi rasa sakit karena aliran
darah melemaskan otot kaku. Sebuah studi peninjauan kembali dilakukan atas
sembilan penelitian serupa yang pernah dilakukan terhadap hampir 1.200 orang.
Seperti yang dipublikasikan oleh The Cochrane Database of Systematic Reviews.
Lima hari menjalani terapi panas dengan cara membungkus tubuh dengan alat
tersebut, berhasil mengurangi rasa sakit setelah dibandingkan dengan placebo dan
pengobatan lainnya. Di lain pihak sangat sedikit bukti yang menunjukkan terapi
kebalikannya yaitu dengan rasa dingin. Namun kombinasi terapi panas dan dingin
diyakini memberikan hasil terbaik.
Secara acak telah dilakukan penelitian pada 2005, untuk membandingkan terapi.
Setelah tujuh hari, sekitar 70% responden yang mengkombinasikan terapi panas
dengan olahraga ringan, merasakan kondisinya seperti sebelum terkena sakit
punggung.
Sementara yang melakukan terapi ringan atau olahraga saja, hanya 20% yang
merasakan bugar seperti sebelum terkena sakit punggung kronis.
Istirahat total atau bed rest pada mulanya membantu mengurangi rasa sakit.
Namun setelah dua hari, rasa sakit kembali muncul diikuti lemas otot, dan risiko
penggumpalan darah.
D. Mekanisme aktifitas panas
Tubuh selalu beraiktiar agar temperatur tetap konstan walaupun lingkkungan ada
yang berubah.pengaturan fisik panas secara implisit adalah sejumlah total dari
proses fisiologi di mana terjadi peningkatan dan penurunan panas dari tubuh
kita.panas dapat hilang dan masuk ke dalam lingkungan dengan cara
konveksi,radiasi,dan evavorasi.
Peristiwa konveksi,radiasi,dan evavorasi di control oleh susunan syaraf pusat agar
mencapai kesetimbangan termal,pada keadaan kritis misalnya atau dingin yang
menyengat ,keadaan ini langsung mempengaruhi fisiologi thermostat yaitu
hipotalamus dan preoptik.
Mekanisme aktifitas oleh panas:
a..pelebaran pembuluh darah.
b.berkeringat.
c.peningkatan pernafasan.
Hal-hal ini di sebabkan oleh tubuh kehilangan panas.
E. Transfer panas
Sesuai dengan seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh semua tergantung
pada suhu.energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada
empat cara:
a.konduksi
konduksi adalah pemaparan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi ke
objek lain dengan jalan kontak langsung.berdasarkan teori kinetis di mana energy
kinetis di hantarkan dari suatu molekul ke molekul lain dengan jalan tabrak
sehingga terbentuk panas,
b.konveksi
aliran konveksi dapat terjadi di karenakan masa jenis udara panas sangat ringan di
bandingkan udara dingin,
c.radiasi
d.evavorasi
evavorasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.manusia
kehilangan sekitar 9*10 kalori/gram melalui penguapan paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta : Penerbit Erlangga
Alat bantu untuk diagnostik dan terapi menggunakan energi dalam bentuk :
- panas
- radiasi
- listrik
- bunyi
- dan lain-lain
TERMOGRAFI
Ada 2 jenis :
- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi
proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan
sirkulasi darah, tumor aktif.
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat
dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter
transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk
kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur
daerah tersebut.
a. Metode konduksi
Tergantung pada :
- luas daerah kontak
- perbedaan temperatur
- lama melakukan kontak
- material konduksi panas
Dapat berupa :
1. Kantong air panas/botol berisi air panas ---> efisien untuk pengobatan nyeri daerah
perut
2. Handuk panas ---> efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot
3. Mandi uap (Turkish Bath) ---> efisien untuk relaksasi otot untuk penyegaran
4. Lumpur panas (Muds Packs) ---> dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan
dapat mencegah kehilangan panas
5. Wax Bath/Parafin Bath ---> efisien untuk transfer panas pada tungkai bawah
terutama pada orang tua.
6. Electric pads ---> dengan cara melingkari kawat elemen panas dengan dibungkus
asbes.
b. Metode radiasi
Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) seperti
pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi :
1. Electric fire ada 2 tipe :
a. Old type fire 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati infra merah
dan panjang gelombang < 15.000 Ao.
b. Pencil bar type menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
2. Infra merah.
- Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 1.000 watt yang
diberi filter merah.
- Gelombang yang digunakan 8.000 40.000 nm (1 nm = 10-9)
- Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm
- Metode radiasi dengan infra merah secara umum = metode konduksi panas tapi
lebih efektif karena penetrasinya lebih dalam.
c. Metode elektromagnetis
Ada 2 metode :
1. Short weve diathermy
Transfer panas dapat dilakukan ke dalam tubuh dengan 2 cara :
a. Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate
Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran bolak
balik (AC) molekul-molekul dalam tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan
temperatur.
Hal ini sesuai dengan hukum Joule :
H=
dimana
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
b. Inductothermy
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan
listrik. Dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak
dalam medan magnet dari suatu koil.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah sejak lama energi panas dimanfaatkan di bidang kedokteran. Banyak alat-
alat kedokteran yang mmemanfaatkan energi panas dalam penyembuhan
berbagaimacam jenis penyakit. Energi panas ini digunakan dalam diagnosis
ataupun dalampengobatan.Dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang
pemanfaatan energypanas di bidang kedokteran.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana metodenya?
3. Pengobatan terhadap penyakit apa saja yang memanfaatkan energi panas ini?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
a. Termografi
Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energy panas yaitu untuk
mendeteksi temperature permukaan kulit atu memberikan gambaran termogram.
Ada 2 jenis :
Pada kulit normal berubah warna menjadi hijau, apabila suhu berubahterjadi
perubahan warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerrah-merahan.
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikkan temperature
daerahtersebut. Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
b. Kimia
Kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperature. Permebealitas membrane sel akan meningkat sehingga
terjadipeningkatan metabolisme jaringan yaitu terjadinya peningkatan pertukaran
antara zatkimia tubuh dan cairan tubuh.
c. Biologis
Merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel drah
putih,pelebaran pembuluh darah yang menjadikan sirkulasi darah meningkat.
1. Kantong air panas/ botol berisi air panas, sangat efisien untuk
pengobatannyeri pada daerah perut.
2. Handuk panlas, sangat efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang
otot.
3. Mandi uap (Turkish Bath), efisien untuk relaksasi otot dan untuk penyegaran.
6. Electric pads dengan cara melingkari kawat elemen panas yang dibungkus
asbes.
a. Metode 1
1.Neuritis
2.Sinusitis
3.Sprains
4.Strain
5.Contusio
b. Radiasi
2. Infra merah.
Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 1.000 watt
yangdiberi filter merah. Gelombang yang digunakan 8.000 40.000 nm (1 nm =
10-9). Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm. Metode radiasi dengan infra
merahsecara umum sama dengan metode konduksi panas tapi lebih efektif karena
penetrasinya lebih dalam.
1. Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek) Agar energi panas dapat
ditransfer ke dalam tubuh maka dapat dilakukandengan dua cara:
a. Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate. Pada permukaan
elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliranbolak balik (AC)
molekul-molekul dalam tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan temperatur.
b. Inductothermy
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Gabriel,J.F.2007.Fisika Kedokteran.Jakarta : EGC
Http://www.posradiografer.com/index.php?option=com_content&view=article&id
=62:penggunaan-energi-dalam-bidang-kesehatan&catid=42:lain-lain&Itemid=80