Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kita panjatkan Atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini pada Mata kuliah Farmakologi mengenai “Farmakologi
Obat-obatan Pre dan Eklampsia” dengan tepat waktu, Terima kasih juga kami ucapkan
kepada Dosen Pembimbing kami pada mata kuliah Farmakologi yaitu ibu Rachmawati
Felani Djuria,MPH yang telah memberikan ilmu tentang kefarmasian dengan sebaik
mungkin,yang ilmunya mudah dipahami sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
tanpa kendala yang sangat menyulitkan kami.
Makalah ini kami susun sebagai bahan ajar perkuliahan pada jurusan kebidanan di
Poltekkes Kemenkes Pangkal Pinang. Harapannya Makalah ini bisa menambah
pengetahuan kita terhadap Aspek Ilmu Farmakologi pada praktik kebidanan kelak.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna selalu ada kekurangan yang mungkin saya sengaja dalam penyusunan Makalah
ini. Oleh karena itu kami sebagai kelompok sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Semoga
Tuhan selalu memberikan kebaikan serta rahmat dan nikmat kepada kita semua.
Terimakasih. Selamat Membaca, Semoga mendapatkan Ilmu yang bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….…..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG……………………………………………………………………
1.4 MANFAAT………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………….
3.2 SARAN…………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu dapat dijadikan sebagai sumber
informasi dan bahan ajar dalam mata kuliah farmmakologi pada ilmu kebidanan.
Melalui makalah ini kita dapat mengetahui apa itu pre dan eklampsia yang sering
terjadi pada ibu hamil beserta obat apa saja jenis obat yang dipakai untuk melakukan
penyembuhan dari pre dan eklampsia.
BAB II
PEMBAHASAN
Preeklampsia
biasa disebut dengan keracunan kehamilan, Suatu kondisi yang bisa terjadi
pada wanita hamil maupun yang tidak hamil. Penyakit ini ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein dalam
urine. Jika pada wanita hamil akan mengalami pembengkakan pada kaki dan
tangan.
Eklamsia
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan
neurologik) dan/atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-
gejala pre eklampsia. Merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang
tidak teratasi dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita
yang terkena eklampsia juga sering mengalami kejang-kejang. Eklampsia
dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau
setelah melahirkan.
PREEKLAMPSIA RINGAN
PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi 160/110mmHg atau lebih disertai proteinuria dan
edema pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
2.4 CARA PENGOBATAN
1. PENANGANAN UMUM
Segera rawat Lakukan penilaian klinik terhadap keadaan umum.
Jika pasien tidak bernafas: Bebaskan jalan nafas Berikan O2 dengan
sungkup Lakukan intubasi jika diperlukan
Jika pasien kehilangan kesadaran / koma:
Bebaskan jalan nafas Baringkan pada satu sisi.
Ukur suhu, Periksa apakah ada kaku kuduk.
Jika pasien syok,Lihat Penanganan Syok
Jika terdapat perdarahan,Lihat Penanganan Perdarahan
2. PENANGANAN KEJANG
Beri obat anti kejang (anti konvulsan)Perlengkapan untuk penanganan kejang
(jalan nafas, penghisap lendir, masker oksigen, oksigen)
Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
Aspirasi mulut dan tenggorokan.
Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi Trendelenburg untuk mengurangi risiko
aspirasi
Berikan O2 4-6 liter/menit
4. PENANGANAN UMUM
Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan
diastolik antara 90-100 mmHg
Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih Ukur
keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan proteinuria
Infus cairan dipertahankan 1,5 - 2 liter/24 jam
5. JENIS OBAT DALAM PENANGANAN PRE EKLAMPSIA DAN
EKLAMPSIA
1. ANTIKONVULSAN
Magnesium sulfat
Magnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan
mengatasi kejang pada preeklampsia dan eklampsia. Alternatif lain
adalah Diasepam. Mengobati torsades de pointes, yaitu salah satu jenis
gangguan irama jantung. Merupakan antikonvulsan yang efektif dan
membantu mencegah kejang kambuhan dan mempertahankan aliran
darah ke uterus dan aliran darah ke fetus. Magnesium sulfat berhasil
mengontrol kejang eklamptik pada >95% kasus. Selain itu zat ini
memberikan keuntungan fisiologis untuk fetus dengan meningkatkan
aliran darah ke uterus.
Diazepam
Diazepam merupakan jenis obat penenang yang digunakan untuk
mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Diazepam digunakan pada
ibu hamil untuk mengatasi kejang pada eklampsia
2. ANTI HIPERTENSI
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang
dapat diulang sampai 8 kali/24 jam. Jika respons tidak membaik
setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg sublingual Nifedipin 10 mg
sublingual.
Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit,
berikan lagi Labetolol 20 mg oral.
Nifedipine
Nifedipine adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan
darah tinggi dan mencegah angina. Selain untuk kedua kondisi tersebut,
obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati fenomena Raynaud, yaitu
suatu kondisi yang disebabkan oleh sirkulasi yang buruk pada tangan
dan kaki.
Labetalol
Labetatol adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah
tinggi (hipertensi). Obat ini juga berfungsi untuk menurunkan tekanan
darah, membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan
permasalahan ginjal.
ANTI KONVULSAN
1. Magnesium sulfat
Magnesium Sulfat bekerja dengan cara mengganti magnesium yang hilang dalam
tubuh dan meningkatkan kadar air dalam usus. Dilatasi dari pembuluh darah otak
yang meningkatkan aliran darah plasenta, sehingga terpenuhinya nutrisi janin dan
perkembangan janin.
2. Diazepam
Diazepam bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak sehingga
memberikan efek menenangkan selama beberapa jam atau bahkan beberapa
hari setelah dikonsumsi.
ANTI HIPERTENSI
1. Nifedipine
Nifedipine bekerja dengan menghambat jumlah kalsium yang menuju sel di jantung
dan pembuluh darah. Kondisi ini akan melebarkan pembuluh darah, sehingga
meningkatkan suplai darah dan oksigen ke sel otot, termasuk otot jantung,
sekaligus meringankan beban kerja jantung.
2. Labetalol
Labetalol memiliki efek fisiologis yang berbeda dalam situasi jangka pendek dan
jangka panjang. Dalam situasi akut jangka pendek, labetalol menurunkan tekanan
darah dengan menurunkan resistensi pembuluh darah sistemik dengan sedikit efek
pada stroke volume , detak jantung, dan curah jantung. Selama penggunaan jangka
panjang, labetalol dapat menurunkan detak jantung saat berolahraga sambil
mempertahankan curah jantungdengan meningkatkan volume stroke
ANTIKONVULSAN
1. Magnesium Sulfat
2. Diazepam
Mengatasi kecemasan
Mengatasi gejala putus alcohol
Mengatasi kejang otot
Mengatasi kejang
Untuk Bius ringan pada anak
Untuk Tetanus pada anak
ANTI HIPERTENSI
1. Nifedipine
Mengatasi hipertensi
Mengatasi hipertensi gestasional/postpartum
Tekolitik
Fenomena raynaud
Angina Pektoris
2. Labetalol
Mengobati tekanan darah tinggi penatalaksanaan angina jangka panjang. Ini
termasuk hipertensi esensial, keadaan darurat hipertensi, dan hipertensi kehamilan.
ANTIKONVULSAN
1. Magnesium Sulfat
2. Diazepam
1. Nifedipine
2. Libetatol
ANTI KONVULSAN
1. Magnesium sulfat
Sakit maag
Diare
Tekanan darah rendah
Keringat berlebih
Sakit kepala ringan.
2. Diazepam
Masalah ingatan
Mengantuk
merasa lelah
pusing sensi berputa
sulit tidur
gelisah,lemah otot,mual
sembelit
mengiler
mulut kering
penglihatan kabur
ruam kulit ringan
gatal
gairah seksual yang menurun.
ANTI HIPERTENSI
1. Nifedipine
Tungkai bengkak
Sakit kepala,Pusing
Mual,Perut mulas
Batuk,Sesak napas
Nyeri dada
Jantung berdebar
Kram otot,Kejang
Biduran
Gelisah
Gatal
2. Libetatol
Tungkai bengkak
Sakit kepala,Pusing
Mual
Perut mulas
Batuk
Sesak napas
Nyeri dada
Jantung berdebar
Kram otot,Kejang
Biduran
Gelisah
Gatal
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Preeklampsia biasa disebut dengan keracunan kehamilan, Suatu kondisi yang bisa
terjadi pada wanita hamil maupun yang tidak hamil. Preeklampsia adalah penyakit
dengan tanda-tanda hipertensi, odema, dan protein urine yang timbul karena
kehamilan, penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan. Preeklampsia
juga merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat menyebabkan kematian
pada ibu dan bayi pada masa ante, intra dan post partum.
3.2 SARAN
Mungkin ini saja yang dapat kami sampaikan melalui makalah yang telah kami
susun. Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
penulisan makalah ini,maka dari itu semoga untuk kedepannya kami sebagai
penyusun makalah ini akan lebih baik lagi dalam memberikan pemaparan,serta lebih
jelas dan seakurat mungkin dalam mencari informasi yang dijadikan sebagai bahan
dalam penulisan makalah ini sehingga bisa untuk dipertanggungjawabkan. Tak
terlepas dari itu semua kami tentunya akan selalu memohon bimbingan dan kritik
dalam pembuatan makalah sebagai pembelajaran agar lebih bagus lagi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA