Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KALOR DAN KAPASITAS KALOR


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
TERMODINAMIKA
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si

OLEH :
KELOMPOK 8 PSPF 2021 B
ALEXANDER MAHOMBAR (4211121003)
ANGGI SRI HARTATI (4212121005)
HARDIYANTI PRATIWI (4213121057)
MARLINA SEPTIANI (4212421012)
RIKKI ANITA SIMAMORA (4212421013)

PROGRAM STUDI S 1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat dan
Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KALOR DAN
KAPASITAS KALOR”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekanika dengan
dosen pengampu Bapak Prof. Dr.Makmur Sirait, M.Si.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pemahaman sesuai dengan
bidang studi ini. Terima kasih juga untuk semua teman-teman yang memberikan masukan dan
sarannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi
membangun makalah yang lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.

Medan, 17 September 2022

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan.................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Konsep Kalor....................................................................................................... 5
Kalor dan Pengaruhnya................................................................................................ 5
3. Hubungan antara Kalor dan Jenis Zat ........................................................... 6
A. Kapasitas Kalor ................................................................................................... 7
BAB III ........................................................................................................................... 9
PENUTUP ...................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalor dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor dalam suatu zat salah satunya dengan melakukan pengujian
kalorimeter. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Prinsip kerja
kalorimeter adalah jika suhu yang dihasilkan oleh suatu zat tersebut tinggi maka nilai kalor
yang terkandung oleh zat tersebut sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhu yang
dihasilkan oleh zat tersebut rendah maka nilai kalor yang terkandung pada zat tersebut
sangatlah sedikit. Jika kalor jenis sudah diketahui maka kalor yang diserap dan dilepaskan
dapat diketahui dengan mengukur perubahan suhu. Dalam penelitian ini menggunakan
kalorimeter aliran untuk mengetahui nilai kalor bahan bakar gas.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari alat kalorimeter
yang lama. Karena alat kalorimeter yang lama hasil pembakaran pada tabung kalorimeter
terlalu tinggi yang mencapai 600 ˚C. Karena alat kalorimeter yang lama menggunakan satu
silinder dalam ruang pembakaran sehingga penyerapan kalor kurang efektif. Dalam penelitian
ini menggunakan alat kalorimeter baru yang berbentuk silinder tunggal berdiameter 210 mm
dan tinggi 680 mm. Dalam silinder tersebut terdapat saluran pembakaran berbentuk 9 silinder
kecil berdiameter 25,4 mm. Silinder alat kalorimeter tersebut menggunakan bahan stainless
steel. Bahan bakar yang digunakan pada penelitian ini adalah LPG (Liquefied Petroleum
Gas).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Kalor itu?
2. Apakah Kapasitas Kalor itu?
3. Bagaimana hubungan Kalor dengan Kapasitas Kalor

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari Kalor
2. Untuk mengetahui bagaimana kalor bekerja
3. Untuk mengetahui kapasitas kalor
4. Untuk mengetahui hubungan dari kalor dan kapasitas kalor

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kalor

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan
oleh suatu benda.
Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia
perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki
satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius. Satuan kalor dalam
SI adalah joule (J). Untuk menentukan kalor jenis suatu zat dapat menggunakan alat
yang bernama kalorimeter.

Terdapat kesetaraan antara satuan joule dangan satuan kalori yang biasa
dikenal dengan sebutan tarakalor mekanik, dan dinyatakan sebagai berikut

1 kalori = 4,2 joule

1 joule = 0,24 kalori

Kalor dan Pengaruhnya

1. Hubungan antara Kalor dan Perubahan Suhu

Secara alamiah kalor selalu mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor sering diikuti oleh kenaikan
suhu benda. Apabila terjadi kenaikan suhu, jumlah kalor yang diterima oleh benda
selalu sebanding dengan kenaikan suhu benda itu.
Q ≈ Δt
Keterangan:
Q = Kalor (Joule)
Δt = Perubahan suhu (K)

5
Bersamaan dengan pemberian kalor, suhu akan terus naik sampai keadaan
tertentu. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu
benda

2. Hubungan antara Kalor dan Massa Zat

Pemanasan yang semakin lama menunjukkan jumlahkalor yang diterima air


juga semakinbanyak. Sebaliknya, pemanasan yang lebih singkat menunjukkan jumlah
kalor yang diterima juga semakin sedikit. Jadi, jumlah kalor sebanding dengan massa
benda. Semakin besar massa benda, semakin besar pula jumlah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu benda benda itu. Semakin kecil massa benda, semakin kecil
pula jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda itu. Jadi, Jumlah
kalor (Q) yang diserap benda untuk menaikkan suhu yang sama adalah sebanding
dengan massa zat itu. Dapat dituliskan:
Q≈m
Keterangan:
Q = Kalor (Joule)
m = Massa zat (Kg)

3. Hubungan antara Kalor dan Jenis Zat

Untuk menaikkan suhu yang sama, jumlah massa zat sama, tetapi jenis zat
berbeda membutuhkan kalor yang berbeda pula. Kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu bergantung pada jenis zat. Dapat dituliskan:
Q≈c
Keterangan:
Q = Kalor (joule)
c = Kalor jenis zat (J/kg°C)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk
menaikkan suhunya sebesar 1°C. Satuan kalor jenis zat adalah J/kg°C. Untuk
menaikkan suhu suatu zat bergantung pada tiga faktor, yaitu: perubahan suhu, massa
zat, dan kalor jenis. Besarnya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat sebanding dengan :

6
• Kenaikan suhu (Q ≈ Δt)

• Massa zat (Q ≈ m)

• Kalor jenis (Q ≈ c),


Secara matematis ketiga persamaan diatas dapat ditulis :
Q = m x c x Δt
Keterangan :
Q = kalor yang diperlukan atau
dilepaskan (J)m = massa benda
(kg)
c = kalor jenis
benda (J/kg°C)Δt =
takhir – tawal
= perubahan suhu
(K) atau (°C)Δ = delta
= selisih

A. Kapasitas Kalor

Air satu panci ketika dimasak hingga mendidih memerlukan kalor


tertentu. Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1⁰C disebut

kapasitas kalor.
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda
bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C.Satuan kapasitas kalor dalam
sistem international ialah J/K.

7
Rumus Kapasitas Kalor :
• Rumus Pertama : C = Q / ΔT

Keterangan:

• C = Kapasitas kalor (J/K)


• Q = Banyaknya kalor (J)
• ΔT = Perubahan suhu (K)

• Rumus Kedua : C = m. c

Keterangan:
• C = Kapasitas kalor (J/K)
• m = Massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
• c = Kalor jenis zat (J/kg.K)

Contoh Soal 1:

Berapakah kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air dari 23⁰C menjadi 100⁰C jika
diketahui kalor jenis air 1000 J/kg°C ?
Penyelesaian:
Diketahui :

m = 2 kg

c = 1000 J/kg°C

∆T = 100⁰C – 23⁰C = 77⁰C

Ditanyakan :
Q = ....... ?

Jawab:
Q = m x c x ∆T

Q = (2 kg) (1000 J/kg°C) (77⁰C)

Q = 154.000 Joule

Jadi, besar kalor yang dibutuhkan adalah sebesar 154.000 Joule

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan
benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu
adalah ukuran dalam satuan derajat panas.
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa
tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international
ialah J/K.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah perlunya pengaplikasian dari
pengetahuan tentang Kalor dan Kapasitas Kalor ini di masyarakat luas, untuk memudahkan
pekerjaan masyarakat, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup
bangsa dan negara.

9
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Y., & Setiawan, B. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis
pendekatan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran kooperatif pada materi
kalor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1).

https://rinimoeti.wordpress.com/kelas-ivv/kalor-2/kalor/konsep-kalor/
http://ipaoneserba.blogspot.com/2016/10/konsep-kalor.html
http://www.ayo_sekolahfisika.com/2016/10/energi-dalam-dan-hukum-termodinamika.html

10

Anda mungkin juga menyukai