OLEH :
KELOMPOK 8 PSPF 2021 B
ALEXANDER MAHOMBAR (4211121003)
ANGGI SRI HARTATI (4212121005)
HARDIYANTI PRATIWI (4213121057)
MARLINA SEPTIANI (4212421012)
RIKKI ANITA SIMAMORA (4212421013)
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalor dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor dalam suatu zat salah satunya dengan melakukan pengujian
kalorimeter. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Prinsip kerja
kalorimeter adalah jika suhu yang dihasilkan oleh suatu zat tersebut tinggi maka nilai kalor
yang terkandung oleh zat tersebut sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhu yang
dihasilkan oleh zat tersebut rendah maka nilai kalor yang terkandung pada zat tersebut
sangatlah sedikit. Jika kalor jenis sudah diketahui maka kalor yang diserap dan dilepaskan
dapat diketahui dengan mengukur perubahan suhu. Dalam penelitian ini menggunakan
kalorimeter aliran untuk mengetahui nilai kalor bahan bakar gas.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari alat kalorimeter
yang lama. Karena alat kalorimeter yang lama hasil pembakaran pada tabung kalorimeter
terlalu tinggi yang mencapai 600 ˚C. Karena alat kalorimeter yang lama menggunakan satu
silinder dalam ruang pembakaran sehingga penyerapan kalor kurang efektif. Dalam penelitian
ini menggunakan alat kalorimeter baru yang berbentuk silinder tunggal berdiameter 210 mm
dan tinggi 680 mm. Dalam silinder tersebut terdapat saluran pembakaran berbentuk 9 silinder
kecil berdiameter 25,4 mm. Silinder alat kalorimeter tersebut menggunakan bahan stainless
steel. Bahan bakar yang digunakan pada penelitian ini adalah LPG (Liquefied Petroleum
Gas).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Kalor itu?
2. Apakah Kapasitas Kalor itu?
3. Bagaimana hubungan Kalor dengan Kapasitas Kalor
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari Kalor
2. Untuk mengetahui bagaimana kalor bekerja
3. Untuk mengetahui kapasitas kalor
4. Untuk mengetahui hubungan dari kalor dan kapasitas kalor
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan
oleh suatu benda.
Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia
perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki
satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius. Satuan kalor dalam
SI adalah joule (J). Untuk menentukan kalor jenis suatu zat dapat menggunakan alat
yang bernama kalorimeter.
Terdapat kesetaraan antara satuan joule dangan satuan kalori yang biasa
dikenal dengan sebutan tarakalor mekanik, dan dinyatakan sebagai berikut
Secara alamiah kalor selalu mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor sering diikuti oleh kenaikan
suhu benda. Apabila terjadi kenaikan suhu, jumlah kalor yang diterima oleh benda
selalu sebanding dengan kenaikan suhu benda itu.
Q ≈ Δt
Keterangan:
Q = Kalor (Joule)
Δt = Perubahan suhu (K)
5
Bersamaan dengan pemberian kalor, suhu akan terus naik sampai keadaan
tertentu. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu
benda
Untuk menaikkan suhu yang sama, jumlah massa zat sama, tetapi jenis zat
berbeda membutuhkan kalor yang berbeda pula. Kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu bergantung pada jenis zat. Dapat dituliskan:
Q≈c
Keterangan:
Q = Kalor (joule)
c = Kalor jenis zat (J/kg°C)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk
menaikkan suhunya sebesar 1°C. Satuan kalor jenis zat adalah J/kg°C. Untuk
menaikkan suhu suatu zat bergantung pada tiga faktor, yaitu: perubahan suhu, massa
zat, dan kalor jenis. Besarnya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat sebanding dengan :
6
• Kenaikan suhu (Q ≈ Δt)
• Massa zat (Q ≈ m)
A. Kapasitas Kalor
kapasitas kalor.
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda
bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C.Satuan kapasitas kalor dalam
sistem international ialah J/K.
7
Rumus Kapasitas Kalor :
• Rumus Pertama : C = Q / ΔT
Keterangan:
• Rumus Kedua : C = m. c
Keterangan:
• C = Kapasitas kalor (J/K)
• m = Massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
• c = Kalor jenis zat (J/kg.K)
Contoh Soal 1:
Berapakah kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air dari 23⁰C menjadi 100⁰C jika
diketahui kalor jenis air 1000 J/kg°C ?
Penyelesaian:
Diketahui :
m = 2 kg
c = 1000 J/kg°C
Ditanyakan :
Q = ....... ?
Jawab:
Q = m x c x ∆T
Q = 154.000 Joule
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan
benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu
adalah ukuran dalam satuan derajat panas.
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa
tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international
ialah J/K.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah perlunya pengaplikasian dari
pengetahuan tentang Kalor dan Kapasitas Kalor ini di masyarakat luas, untuk memudahkan
pekerjaan masyarakat, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup
bangsa dan negara.
9
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Y., & Setiawan, B. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis
pendekatan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran kooperatif pada materi
kalor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1).
https://rinimoeti.wordpress.com/kelas-ivv/kalor-2/kalor/konsep-kalor/
http://ipaoneserba.blogspot.com/2016/10/konsep-kalor.html
http://www.ayo_sekolahfisika.com/2016/10/energi-dalam-dan-hukum-termodinamika.html
10