FISIKA
KELAS X
KABUPATEN PANDEGLANG
2019
i
MODUL
FISIKA
KELAS : X
Diajukan Oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dengan Ilmu-Nya yang Maha Luas, serta
kemurahan hatinya, hingga kumpulan Modul Fisika untuk Siswa SMK kelas
Modul Suhu Dan Kalor Fisika SMK Kelas X ini disusun sesuai dengan
Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Fisika untuk
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) . Karenanya materi yang diuraikan dalam modul ini
Materi dalam Modul Suhu Dan Kalor Fisika SMK Kelas X ini disajikan dengan
seringkas dan sejelas mungkin. Hal ini dimaksudkan agar Siswa bisa lebih cepat
Kritik dan saran sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan modul ini. Kritik dan
modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi peserta didik..
i
Peta Kedudukan Modul
3.1 Menerapkan prinsip- prinsip pengukuran besaran fisis, angka penting dan notasi ilmiah pada
bidang teknologi dan rekayasa
.3.2 Mengevaluasi gerak lurus dan gerak melingkar dengan kelajuan tetap atau percepatan tetap
dalam kehidupan sehari- hari.
3.3 Menganalisis gerak dan gaya dengan menggunakan hukum- hukum Newton
3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, dan momentum sudut pada benda tegar dalam
bidang teknologi dan rekayasa
3.8 Menerapkan hukum- hukum yang berkaitan dengan fluida statis dan dinamis
3.10 Menganalisis proses pemuaian, perubahan wujud zat dan perpindahan kalor dengan konsep
suhu dan kalor.
A. Deskripsi
Dalam modul ini anda akan mempelajari konsep dasar suhu dan kalor yang di
dalamnya membahas tentang proses pemuaian, perubahan wujud zat dan perpindahan
kalor.
B. Prasyarat
Sebagai prsyarat atau bekal dasar agar bisa mempelajari modul ini dengan baik, maka
anda diharapkan sudah mempelajari konsep usaha dan energi.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
a. Pelajari daftar isi serta skemakedudukan modul dengan cermat dan teliti karena
dalam skema tersebut anda dapat melihat posisi modul yang akan anda pelajari
terhadap modul-modul yang lain. Anda juga akan tahu keterkaitan dan
kesinambungan antara modul yang satu dengan modul yang lain.
b. Perhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan modul ini untuk
mempermudah dalam memahami setiap kegiatan belajar, agar diperoleh hasil yang
maksimal.
c. Pahami setiap konsep yang disajikan pada uraian materi tiap kegiatan belajar
dengan baik dan ikuti serta kerjakan contoh-contoh soal dengan cermat.
d. Jawablah pertanyaan yang disediakan pada setiap kegiatan belajar dengan baik dan
benar.
e. Jawablah dengan benar soal tes formatif yang disediakan pada tiap kegiatan belajar.
f. Catatlah semua kesulitan yang anda alami dalam mempelajari modul ini dan
tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bila perlu bacalah referensi
lain yang dapat membantu anda dalam penguasaan materi yang disajikan dalam
modul ini.
D. Tujuan Akhir Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
1) Mengkonversikan suhu benda dalam skala Celsius, Fahrenheit, Reamur dan
Kelvin dengan percaya diri
1. Kegiatan Belajar 1
A. Uraian Materi
Suhu
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bersentuhan dengan benda yang panas
maupun benda yang dingin. Benda yang banyak mengandung panas dikatakan memiliki
suhu lebih tinggi, sebaliknya benda yang sedikit mengandung panas dikatakan memiliki
suhu lebih rendah. Kesimpulannya, benda yang panas lebih tinggi suhunya dibanding benda
yang dingin. Derajat panas atau dinginnya benda inilah yang disebut dengan temperature
atau suhu.
Sebagian besar zat memuai ketika dipanaskan dan mengerut ketika didinginkan.
Misalkan, kabel yang digantungkan pada tiang listrik, memanjang disiang hari karena
mendapatkan panas dari sinar matahari. Pada malam hari, kabel akan memendek karena
udara disekitarnya cukup dingin. Sifat – sifat zat yang berubah jika dipanaskan seperti
contoh tadi disebut sifat termometrik.
Sifat Termometrik Zat.
Perubahan sifat fisis zat karena menerima ataupun melepaskan kalor disebut Sifat
termometrik zat, yaitu Volume, Panjang, hambatan listrik, tekanan dan warna. Berdasarkan
sifat termometrik zat inilah dibuat suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu
suatu benda yang disebut Termometer.
Pengukuran Suhu / Temperatur.
Secara umum ada 4 jenis termometer, yaitu :
a. Termometer celcius, ditetapkan oleh Andres Celsius
mempunyai titik beku air 00 dan titik didih air 1000
b. Termometer reamur, ditetapkan oleh A.F De Reamur
mempunyai titik beku air 00 dan titik didih air 800
c. Termometer Fahrenheit, ditetapkan oleh Gabriel Daniel Fahrenheit
C R F K
Jadi 100 bagian C = 80 bagian R = 180 bagian dan F = 100 bagian K, 0C & 0R dimulai
pada angka nol, 0F dimulai pada angka 32 dan 0K dimulai pada angka 273
e. Termostat.
Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.
f. Termometer diferensial.
Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.
Contoh Soal :
Seseorang terlihat sedang mengukur suhu suatu benda dengan menggunakan termometer
skala celsius. Jika hasil pengukurannya adalah 600, maka suhu benda tersebut kalau diukur
dengan termometer Reamur adalah sebesar .....?
Jawab :
Diket : t = 600,
4
tR= 600 t R = 2400 / 5 t R = 480 Jadi 600 C = 480R
5
Pemuaian Zat.
Umumnya benda kalau dipanaskan akan mengalami pemuaian. Pemuaian dapat
menimbulkan masalah, tetapi juga dapat memberikan manfaat buat kita semua. Masala-
masalah yang ditimbulkan akibat pemuaian antara lain ; besi jembatan ataupun rel kereta
api akan melengkung karena panas atau kaca mobil atau rumah bisa retak akibat panas.
Sedangkan pemanfaatan pemuaian antara lain ; termostat pada setrika listrik yang dapat
memutus arus secara otomotif ketika suhu tinggi atau pemanasan yang dilakukan pada saat
pemasangan ban baja sehingga roda mudah masuk dan akan menyusut kembali pada saat
telah dingin.
Pemuaian panjang.
Zat padat yang dipanaskan mengalami pemuaian panjang, pemuaian luas dan
pemuaian volum. Bila suatu benda padat dipanaskan sehingga mengalami kenaikan suhu
sebesar t , maka pertambahan panjangnya ( pemuaian panjangnya ) L adalah sebanding
dengan panjang mula-mulanya dikalikan dengan kenaikan suhunya. Pertambahan
panjangnya ( pemuaian panjangnya ) L dapat dirumuskan sebagai berikut :
L = Lo . . t
t = t1 – t0
Suhu Dan Kalor
L = Lo . . (t1 – t0)
Pemuaian Luas.
Untuk zat padat yang memiliki ukuran dua dimensi (luas) akan mengalami pemuaian
jika dipanaskan. Bila suatu benda dipanaskan sehingga mengalami kenaikan suhu t , maka
pertambahan (pemuaian) luasnya A adalah sebanding dengan luas mula-mulanya ( Ao)
dikalikan dengan kenaikan suhunya t. Pertambahan luas ( pemuaian luas ) L dapat
dirumuskan sebagai berikut ::
A = Ao . t dan At = Ao (1 + t)
Satuan : Keterangan :
MKS CGS At = Luas benda setelah dipanaskan t 0C ( m2 )
Ao & At m2 cm2 Ao = Luas mula-mula ( m2 ).
t 0
C 0
C = 2 = Koefisien muai Luas (/0C)
0 -1
C 0
C -1 t = Selisih antara suhu akhir dan suhu awal (0C) .
Pemuaian Volume
Zat cair tidak mengalami pemuaian panjang dan pemuaian luas, tetapi hanya
mengalami pemuaian volum. Bila suatu benda berdimensi tiga (mempunyai volume) mula-
mula volumenya Vo pada suhu to, dipanaskan sampai t1 0, maka volumenya akan menjadi
Vt, dan pertambahan volumenya adalah :
dan Vt = Vo (1 + t)
V = Vo . t
Satuan : Keterangan :
MKS CGS Vt = Volume benda setelah dipanaskan t 0C ( m3 )
Vo & Vt m3 cm3 Vo = Volume mula-mula ( m3 )
t 0
C 0
C =3 = Koefisien muai ruang (/0C)
0 -1
C 0
C -1 t = Selisih antara suhu akhir dan suhu awal (0C) .
Pemuaian Gas.
Kita tinjau sejumlah gas bermassa m, bertekanan P, bertemperatur T dan berada dalam
ruang tertutup yang bervolume V.
Dari percobaan-percobaan gas tersebut dapat menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk sejumlah gas bermassa tertentu, pada tekanan tetap, ternyata volumenya
sebanding dengan temperatur mutlaknya atau dikenal dengan Hukum Gay
Lussac dan proses ini disebut dengan proses Isobarik.
V=C.T Atau V
=C
T
b. Untuk sejumlah gas bermassa tertentu, pada temperatur konstan, ternyata tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumenya atau dikenal dengan Hukum Boyle
dan proses ini disebut dengan proses Isotermis.
C
P= atau P.V = C
V
c. Selain itu gas dapat diekspansikan pada volume tetap dan prosesnya disebut dengan
proses Isokhoris atau dikatakan tekanan gas sebanding dengan temperatur
mutlaknya.
P=C.T P
Atau =
T
C
P1
=
Suhu Dan Kalor T1
P2
T2
Jadi pada Volume Tetap berlaku :
Kesimpulan : Dari kenyataan-kenyataan di atas maka untuk gas bermassa tertentu dapat
dituliskan dalam bentuk
PV P1 V1
= Konstan Atau =
T T1
P2 V2
T2
Dan persamaan di atas disebut : Boyle – Gay Lussac
Contoh Soal :
Sebatang tembaga memiliki muai koefisien panjang 1,67 x 10-5 /0C. Pada suhu 00C panjang
tembaga 50 cm, kemudian tembaga dipanaskan hingga suhu 1000C. Hitunglah pertambahan
panjang yang terjadi pada tembaga tersebut !
Jawab :
Diket : Lo = 50 cm = 0,5 m = 1,67 x 10-5 /0C t = 1000C - 00C = 1000C
Satuan Kalor :
Satuan kalor adalah kalori (kal) atau kilo kalori (k kal)
1 kalori/kilo kalori adalah : jumlah kalor yang diterima/dilepaskan oleh 1 gram/1 kg air
untuk menaikkan/menurunkan suhunya 10 C.
Q = m . c . t c = Q /m.t
Keterangan :
Q = Kalor (kal atau J)
m = massa benda (kg)
c = Kalor jenis ( kal/kg 0C atau J/kg 0C)
t = Perubahan suhu (0C)
Keterangan :
Q = Kalor (kal atau J)
C = Kapasitas kalor ( kal / 0C atau J / 0C)
t = Perubahan suhu (0C)
PERUBAHAN WUJUD.
Berbagai proses perubahan wujud dapat dilihat pada diagram di bawah. Proses
perubahan wujud yang ditunjukan anak panah arah ke kanan yaitu melebur dan menguap
berarti memerlukan kalor. Sebaliknya proses perubahan wujud yang ditunjukan oleh anak
panah ara ke kiri yaitu membeku dan mengembun berarti melepaskan kalor.
melebur menguap
membeku mengembun
menyublim
mengkristal
Dibawah ini akan digambarkan dan diuraikan perubahan wujud air (H2O) dari fase padat,
cair dan gas yang pada prinsipnya proses ini juga dijumpai pada lain-lain zat.
suhu f
Mendidih
100o C d e
air uap air
b Melebur
o
0 C es c air
a waktu
II. Tepat pada suhu 00 C, es mulai ada yang mencair dan dengan pemberian kalor
suhunya tidak akan berubah (b-c). Proses pada b-c disebut proses Melebur
(perubahan fase dari padat menjadi cair).
Panas yang diperlukan untuk proses ini adalah :
III. Setelah semua es menjadi cair, dengan penambahan kalor suhu air akan naik lagi
(c-d)
Proses untuk merubah suhu pada fase ini membutuhkan panas sebesar :
Q = m . cair . t
Pada proses c-d waktu yang diperlukan lebih lama daripada proses a-b, karena kalor
jenis air (cair) lebih besar daripada kalor jenis es (ces).
IV. Setelah suhu air mencapai 1000 C, sebagian air akan berubah menjadi uap air dan
dengan pemberian kalor suhunya tidak berubah (d-e). Proses d-e adalah proses
Mendidih (Perubahan fase cair ke uap).
Panas yang dibutuhkan untuk proses tersebut adalah :
Q = m . Kd
Kd = Kalor didih air.
Suhu 1000 C disebut Titik Didih Air.
V. Setelah semua air menjadi uap air, suhu uap air dapat ditingkatkan lagi dengan
pemberian panas (e-f) dan besarnya yang dibutuhkan :
Q = m . cgas . t
Proses dari a s/d f sebenarnya dapat dibalik dari f ke a, hanya saja pada proses dari f ke a
benda harus mengeluarkan panasnya.
Proses e-d disebut proses Mengembun (Perubahan fase uap ke cair)
Proses c-b disebut Membeku (Perubahan fase dari cair ke padat).
Contoh Soal :
Jika titik lebur es 8000 kal/kg, maka besarnya kalor yang dibutuhkan untuk merubah 0,5 kg
bongkahan es menjadi air adalah...
Jawab :
Diket : L = 8000 kal/kg m = 0,5 kg
Seorang ilmuwan Inggris yang bernama Joseph Black melakukan eksperimen dengan
mencampurkan dua benda yang memiliki suhu berbeda. Dari eksperimenya itu Black
menyimpulkan bahwa benda yang bersuhu lebih tinggi akan memberikan/melepaskan kalor
kepada benda uang bersuhu lebih rendah, sehingga kedua benda memiliki suhu yang sama.
Dari hasil eksperimen ini dikenal dengan “Asas Black” yang berbunyi :
“ Jumlah kalor yang dilepas sama dengan jumlah kalor yang diterima “
Qlepas = Qterima
Asas Black ini biasanya digunakan dalam kalorimeter, yaitu alat pengukur kalor jenis zat.
PERPINDAHAN/RAMBATAN KALOR.
Panas dapat dipindahkan dengan 3 macam cara, antara lain :
Suhu Dan Kalor
a. Secara konduksi (Hantaran)
b. Secara konveksi (Aliran)
c. Secara Radiasi (Pancaran)
a. KONDUKSI.
Konduksi atau hantaran adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan
partikel zat. Pada peristiwa konduksi, atom-atom zat yang memindahkan panas tidak
berpindah tempat tetapi hanya bergetar saja sehingga menumbuk atom-atom
disebelahnya,
Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.
Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
b. KONVEKSI.
Konveksi yaitu merupakan perpindahan kalor melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikelnya berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka akan
terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Contoh Terjadinya Konveksi :
Gerakan naik dan turun air ketika saat dipanaskan.
Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya pada saat dipanaskan.
Terjadinya angin darat dan angin laut.
Gerakan balon udara.
Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
H = h . A . t
c. RADIASI.
Adalah pemindahan panas melalui radiasi energi gelombang elektromagnetik. Karena
kalor dibawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik, maka radiasi kalor tidak
memerlukan medium. Energi panas tersebut dipancarkan dengan kecepatan yang sama
dengan gelombang-gelombang elektromagnetik lain di ruang hampa (3 x 108 m/det).
Makin baik suatu benda menyerap radiasi kalor, maka baik pula benda itu
memancarkan radiasi kalor. Penyerap radiasi sempurna disebut benda hitam. Permukaan
benda yang hitam kusap adalah penyerap dan pemancar kalor radiasi yang sangat baik,
sedangkan permukaan putih mengkilap adalah penyerap dan pemancar kalor yang sangat
buruk. Radiasi kalor biasanya disertai dengan cahaya.
Contoh radiasi:
Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
Menetaskan telur unggas dengan lampu.
Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
Banyaknya panas yang dipancarkan per satuan waktu menurut Stefan Boltzman adalah :
W = e . . A. T 4
Keterangan :
Botol thermos dibuat dengan dinding rangkap dua dan diantaranya terdapat ruang
hampa serta dinding-dindingnya dilapisi dengan perak, maksudnya adalah :
Contoh soal :
Sebuah batang logam mempunyai panjang 2 m, dan memiliki luas penampang 20 cm2 dan
perbedaan suhu kedua ujungnya 500C.
Diketahui :
L=2m
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
k = 0,2 kal/ms0C
∆ T = 500C
Pertanyaan : H
Jawab :
H = k A ∆ T/L
= 0,01 kal/s
B. Rangkuman
Suhu adalah derajat panas atau dinginya suatu benda.
Sifat termometrik zat adalah sifat fisis suatu zat yang mengalami perubahan
karena menerima ataupun melepaskan kalor.
Sifat-sifat termometrik zat adalah sebagai berikut :
Warna
Panjang
Volume
Hambatan listrik
Tekanan
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu.
Pemuaian adalah Pertambahan ukuran benda akibat kenaikan suhunya.
Pemuaian Panjang adalah Pertambahan panjang benda akibat kenaikan suhunya.
Pemuaian Luas adalah Pertambahan luas benda akibat kenaikan suhunya.
Pemuaian Volume adalah Pertambahan volume benda akibat kenaikan suhunya.
Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang bersuhu lebuh tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diterima/dilepas untuk
menaikkan/menurunkan suhu 1 satuan massa zat sebesar satu derajat.
Suhu Dan Kalor
Kapasitas kalor adalah kalor yang diserap/dilepaskan untuk
menaikkan/menurunkan suhu benda sebesar satu derajat.
Melebur adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi wujud cair
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud cair menjadi wujud padat
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud cair menjadi wujud gas
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi wujud cair.
Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi wujud gas.
Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi wujud padat.
Kalor laten adalah kalor yang dibutuhkan untuk merubah wujud suatu benda.
Benda yang bersuhu lebih tinggi akan memberikan/melepaskan kalor kepada
benda uang bersuhu lebih rendah
Asas Black berbunyi “ Jumlah kalor yang dilepas sama dengan jumlah kalor
yang diterima “
Perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3 cara :
Secara Konduksi
Secara Konveksi
Secara Radiasi
Konduksi atau hantaran adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai
perpindahan partikel zat.
Konveksi yaitu merupakan perpindahan kalor melalui aliran yang zat
perantaranya ikut berpindah.
Radiasi adalah pemindahan panas melalui radiasi energi gelombang
elektromagnetik.
Setelah mempelajari dan menguasai modul ini, kerjaka tugas berikut !!!
C. Tes Formatif
A. 10000 Joule
B. 10250 Joule
C. 10500 Joule
D. 10750 Joule
E. 11000 Joule
3. Sebatang logam dipanaskan sehingga suhunya 80oC panjangnya menjadi 115 cm.
Jika koefisien muai panjang logam 3.10-3 oC-1 dan suhu mula-mula logam 30oC,
maka panjang mula-mula logam adalah….
A. 100 cm
B. 101,5 cm
C. 102 cm
D. 102,5 cm
E. 103 cm
4. Suatu batang kuningan mula-mula panjangnya 40 cm. Saat dipanaskan pada suhu
80oC panjangnya menjadi 40,04 cm. Jika koefisien muai panjang kuningan 2,0 x
10-5 oC-1 maka suhu awal batang kuningan tersebut adalah….
2. Kunci Jawaban C
Diket :
m = 500 gram t1 = −12oC t2 = −2oC
E. Umpan Balik
DAFTAR PUSTAKA