1)
Informasi Umum
Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Makassar
Mata Pelajaran Fisika
Jenjang / Kelas / Fase SMA / 11 / F
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester 2 (Dua) / Genap
Materi Pokok Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu 18 JP (@ 45 Menit) / 3 Pertemuan (@ 6 JP)
• Adriani, S. Pd (Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas
Penyusun Negeri Makassar Tahap II)
mandiri
bernalar kritis
Profil Pelajar Pancasila kreatif
bergotong royong
Komponen Inti
Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya
ketika menerima atau melepas kalor serta jenis-jenis
Tujuan Pembelajaran perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Elemen CP yang dituju Pemahaman Sains dan Keterampilan Proses
Melalui kegiatan eksperimen, simulasi, dan diskusi peserta
didik dapat menganalisis : Suhu, Pemuaian, Kalor jenis,
Pemahaman Bermakna Kapasitas kalor, Perubahan wujud, Jenis-jenis perpindahan
kalor : konduksi, konveksi, dan penereapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Komponen Pemahaman Sains Menganalisis konversi termometer sebagai satuan
pengukur suhu
Menyajikan hasil percobaan tentang suhu baik lisan
maupun tulisan secara sistematis
Komponen Keterampilan Melakukan percobaan pengukuran suhu
Proses Mengumpulkan data percobaan pengukuran suhu
Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
Siapkan materi dalam slide/ppt
Persiapan Pembelajaran
Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam kegiatan
pembuka
Siapkan terlebih dahulu LKPD dalam bentuk cetak
Link ebook :
https://heyzine.com/flip-book/2d87edf557.html
Link Video pembelajaran :
https://www.youtube.com/@profesordotcom
Pertanyaan Pemantik :
Pengalaman umum panas dan dingin
Ada dua kata yang sering digunakan dalam kehidupan keseharian kita yaitu
panas dan dingin. Terkadang kita berkomentar “Apakah hari ini panas ?” atau
“Hari ini dingin” ! Jika sangat dingin kita akan menggunakan jaket atau sweater.
Pada musim hujan/dingin lantai rumah terasa dingin. Di sisi lain, saat musim
panas yang terik sangat tidak mungkin kita duduk di atas alas yang dibiarkan
berada di bawah sinar matahari. Jika kita sedikit merenungkan cara kita
menggunakan kata panas dan dingin, itu akan jelas dalam penggunaan kita
sehari-hari. Tetapi istilah tersebut bisa menjadi membingungkan seperti contoh-
contoh berikut .
Pada kasus lain, terdapat air hangat untuk mandi. Ani mengatakan bahwa
seember air terlalu panas untuk mandi, tetapi Budi menganggapnya itu sudah
cocok digunakan untuk mandi.
Mengapa persepsi Ani dan Budi lagi-lagi berbeda ?
Ketika sebuah panci berisi susu yang baru saja dipanaskan diangkat dari kompor
dan dibiarkan begitu saja. Setelah beberapa saat kita akan mengatakan bahwa
susu telah mendingin, meskipun mungkin tidak sedingin panci susu lain yang
belum diletakkan di atas kompor sama sekali. Bahkan panci pertama akan
dinyatakan lebih dingin lagi setelah beberapa waktu berlalu.
Kita biasanya menyatakan sesuatu itu panas atau dingin didasarkan pada indera
peraba yaitu kulit kita yang bertindak sebagai sensor. Indera peraba kita tidak
terlalu bisa diandalkan dan bisa ada interpretasi yang bertentangan dari istilah
panas dan dingin bahkan untuk orang yang sama. Untuk memahami lebih lanjut
kita akan belajar tentang Suhu pada pertemuan ini...
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan – 1
Peserta didik bersama guru melakukan do’a bersama. Guru mengkondisikan
peserta didik agar siap belajar, dan mengecek kehadiran peserta didik
Memotivasi peserta didik dengan memberikan deskripsi dan pertanyaan
pemantik terkait fenomena suhu dalam kehidupan sehari-hari diawali
dengan demonstrasi fenomena yang ditayangkan lewat smart TV/LCD
(tahap apersepsi)
Secara mandiri, peserta didik mengeksplorasi konsep tentang suhu & jenis-
jenis termometer, cara mengkonversi satuan suhu, dan menerapkan
konversi satuan suhu dalam kehidupan sehari – hari (guru membantu
peserta didik yang butuh bimbingan). Peserta didik mengeksplorasi konsep
menggunakan link e-book dari guru atau melalui sumber lainnya.
Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok (satu kelompok 4-6
siswa)
Membagikan LKPD 1 dan menjelaskan langkah-langkah eksperimen
Membimbing peserta didik melakukan eksperimen berdasarkan langkah-
langkah di LKPD
Meminta peserta didik mempresentasikan hasil eksperimen dan diskusi
Bersama-sama peserta didik melakukan refleksi dan menarik kesimpulan
hasil eksperimen
Menutup pembelajaran dan memberikan gambaran umum materi di
pertemuan berikutnya
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK – 1
KONVERSI TERMOMETER
A. Tujuan
Menganalisis satuan suhu dengan beragam satuan dari alat pengukur suhu
B. Alat dan Bahan
1. Termometer
2. Air panas, air dingin
3. Buku paket
4. Referensi elektronik (menggunakan HP untuk membaca referensi
elektronik)
C. Hasil Pengamatan
No Benda Suhu dalam Suhu dalam Suhu dalam Suhu dalam
satuan Celcius satuan satuan satuan
Reamur Fahrenheit Kelvin
1 Ruang kelas
2 Badan(tubuh)
3 Air panas
4 Air dingin
D. Pertanyaan
1. Apakah yang menyebabkan perbedaan antara thermometer Celcius,
Reamur, Kelivin dan Fahrenheit?
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
2 . Satuan suhu dalam Satuan Internasional adalah ….
E. Kesimpulan
MODUL AJAR SUHU
KODE MODUL : FISIKA.F.LIS.11.11
IDENTITAS UMUM
Nama Penulis : ADRIANI
TUJUAN PEMBELAJARAN
11.11. Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya ketika menerima atau
melepas kalor serta jenis-jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
Pertanyaan Pemantik:
1. Apa pentingnya bagi kita mengetahui konsep pemuaian?
Kegiatan Pembelajaran
Ringkasan Kegiatan Inti Metode Pengaturan Siswa
Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
2. Siapkan materi dalam slide/ppt
3. Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam kegiatan pembuka
4. Siapkan terlebih dahulu LKPD dalam bentuk cetak jika pembelajaran tatap muka
5. Link e book: https://heyzine.com/flip-book/2d87edf557.html
6. Link Video pembelajaran: https://youtu.be/GYQy_l9wdBQ
https://youtu.be/pBoM6tbEByo
Pertemuan-2
Waktu
PEMUAIAN ZAT
A. Tujuan
Menyelidiki pengaruh kalor terhadap ukuran zat padat
B. Alat dan Bahan
1. Kawat aluminium
2. Kawat besi
3. Kawat tembaga
4. Penjepit
5. Mistar (penggaris)
6. Pembakar spritus
7. Termometer
8. Stopwach
C. Langkah-langkah percobaan
1. Ukurlah panjang mula-mula kawat dengan mistar
2. Ukurlah suhu mula-mula setiap kawat dengan thermometer
3. Nyalakan pembakar spritus, lalu bakar masing-masing kawat selama 5 menit.
Gunakan penjepit pada saat proses pembakaran.
4. Ukurlah suhu dan panjang masing-masing kawat setelah pembakaran
D. Hasil Pengamatan
E. Pertanyaan
1. Apakah terdapat perbedaan panjang kawat antara sebelum dan setelah dibakar?
2. Apakah pertambahan panjang kawat sama? Jelaskan!
F. Kesimpulan
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........
LAMPIRAN MATERI
Pemuaian Zat
Zat tersusun atas atom. Kumpulan atom-atom membentuk molekul. Molekul-molekul pembentuk
zat senantiasa bergerak dan menimbulkan gaya tarik-menarik. Jika zat dipanaskan, gerakan
molekul-molekulnya makin cepat. Hal tersebut menyebabkan terjadinya dorongan antara satu
molekul dan molekul yang lain sehingga jarak antarmolekulnya menjadi lebih besar. Molekul-
molekul akan menempati ruang yang lebih besar. Peristiwa tersebut dinamakan pemuaian
a. Pemuaian Panjang
Untuk membedakan sifat muai berbagai macam zat, digunakan konsep koefisien muai dan
untuk pemuaian panjang disebut koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang
didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang batang dari panjangnya
semula untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu.
t 0 1 T
t 0
Koefisien muai panjang: 0 T
b. Pemuaian Luas
Sebuah bidang pada suhu 𝑇0 , memiliki luas 𝐴0 . Jika terjadi kenaikan suhu pada bidang tersebut
sebesar T sehingga suhunya menjadi 𝑇1 , bidang akan mengalami pertambahan luas sebesar A
sehingga luas bidang menjadi 𝐴𝑡
A A0 T
At A0 1 T
b. Pemuaian Volume
Pemuaian ruang atau pemuaian volume merupakan perkalian panjang dikalikan panjang
dikalikan panjang, atau panjang pangkat tiga. Sebuah kubus pada suhu 𝑇0 , volumenya 𝑉0 .
Jika terjadi kenaikan suhu pada benda yang berupa kubus tersebut sebesar T sehingga
suhunya menjadi 𝑇1 , pertambahan volume kubus menjadi V.
Vt V0 1 T
Glosarium
Suhu Suhu adalah sebuah besaran yang menyatakan tingkatan panas atau dingin suatu benda
Pemuaian bertambahnya ukuran benda yang terjadi karena kenaikan suhu zat.Ketika sebuah
bahan mengalami pemanasan
Koefisien muai panjang bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap satu
satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1o C
Koefisien muai luas bilangan yang menunjukkan pertambahan luas benda tiap satu satuan
panjang saat terjadi kenaikan suhu 1o C
Koefisien muai volume bilangan yang menunjukkan pertambahan volume benda tiap satu
satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1o C
MODUL AJAR SUHU DAN KALOR
KODE MODUL : FISIKA.F.LIS.11.11
IDENTITAS UMUM
Nama Penulis : ADRIANI
Kata Kunci : kalor jenis, kapasisitas kalor, pertukaran kalor, konduksi, konveksi,
radiasi
TUJUAN PEMBELAJARAN
11.11. Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya ketika menerima atau
melepas kalor serta jenis-jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
Pertanyaan Pemantik:
1. Apa pentingnya bagi kita mengetahui konsep pertukaran kalor?
Kegiatan Pembelajaran
Ringkasan Kegiatan Inti Metode Pengaturan Siswa
Pertemuan 3 (Simulasi, Diskusi dan eksplorasi) Diskusi, simulasi, dan Dibagi dalam
1. Peserta didik melakukan eksperimen, praktikum kelompok kecil (4
simulasi dan diskusi tentang: – 6 peserta didik
Pengertian kalor, kalor jenis, dan tiap kelompok)
kapasitas kalor
Peristiwa pertukaran kalor
Menerapkan Azas Balack pada
peristiwa pertukaran kalor dalam
kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik membuat laporan hasil
eksperimen dan diskusi berdasarkan
LKPD-3
3. Peserta didik melakukan presentasi
hasil percobaan dan diskusi
4. Guru dan peserta didik melakukan
refleksi dan penilaian proses
Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
2. Siapkan materi dalam slide/ppt
3. Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam kegiatan pembuka
4. Siapkan terlebih dahulu LKPD dalam bentuk cetak jika pembelajaran tatap muka
5. Link e book: https://heyzine.com/flip-book/2d87edf557.html
6. Link Video pembelajaran: https://youtu.be/GYQy_l9wdBQ
https://youtu.be/pBoM6tbEByo
Waktu
PERTUKARAN KALOR
A. Tujuan
Menerapkan prinsip pertukaran kalor pada
B. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia
2. Termometer
3. Kaki tiga
4. Kalorimeter
5. Air
6. Logam
7. Penjepit
8. Neraca
C. Langkah-langkah Percobaan
1. Ambillah sebatang logam dan timbang
2. Masukkan logam ke dalam gelas kimia yang berisi air dan panaskan hingga air
mendidih
3. Sambil menunggu pemanasan logam, timbang kalorimeter, kemudian isi
kalorimeter dengan air dan timbang kembali setelah terisi air
4. Ukur suhu air dalam calorimeter
5. Ukur suhu logam yang telah dipanaskan
6. Ambil logam tersebut dan masukkan dalam kalorimeter
7. Aduklah calorimeter yang berisi logam, kemudian baca suhu yang ditunjukkan
oleh thermometer (catat sebagai suhu akhir campuran)
D. Hasil Pengamatan
5
E. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi dengan suhu di dalam calorimeter sebelum dan sesudah
logam panas dimasukkan ke dalam kalorimeter?
F. Kesimpulan
........................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........
LAMPIRAN-MATERI
KALOR
1. Pengertian Kalor
Jika gelas berisi air dingin dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air panas, ketika
kita sentuh air di dalam gelas akan terasa lebih panas dari sebelumnya. Air di dalam gelas
mengalami kenaikan suhu, sedangkan air panas di dalam bak mengalami penurunan
suhu. Hal ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu lebih tinggi
(Air panas) ke benda bersuhu lebih rendah (air dingin). Perpindahan energi secara
alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
https://gurune.net/wp-content/uploads/2020/02/kalor.jpg?is-pending-load=1
Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian kalor dapat didefinisikan
sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Atau dengan kata lain kalor
adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan
suhunya.
Besarnya kalor dilambangkan dengan huruf Q dan dalam Satuan Internasional (SI)
memiliki satuan Joule(J).
2. Kalor Jenis(c)
Kalor jenis adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk
menyerap kalor. Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K atau 1 o C.
Zat yang kalor jenisnya tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor untuk kenaikan
suhu yang rendah. Air adalah zat yang paling tinggi kalor jenisnya di antara zat-zat
lainnya.
𝑄
c= 𝑚 𝛥𝑇
dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan(J)
m = massa zat(kg)
ΔT = perubahan suhu gas
c = kalor jenis zat (J/kg K)
Satu kilogram (kg) air memerlukan tambahan energi 4180 J untuk menaikkan
suhunya 1 K.
Kekekalan energi pada pertukaran kalor pertama kali diukur oleh Joseph Black(1728-
1799) dikenal sebagai Asas Black.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya
digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik
pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor
jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung.
Pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana
kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.
Demikian pula jika uap air didinginkan, beberapa waktu kemudian uap air menjadi air,
dan selanjutnya air akan berubah wujud menjadi es.
Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Membeku adalah
perubahan wujud dari cair menjadi padat. Menguap adalah perubahan wujud dari cair
menjadi gas. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Menyublim
adalah perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas(tanpa melalui wujud cair);
deposisi adalah kebalikan dari menyublim, yakni langsung dari wujud gas ke wujud padat.
Pada saat melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan
suhu. Titik lebur adalah suhu pada waktu zat melebur. Kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor
lebur. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau
kalor beku. Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur =
kalor beku.
https://www.bing.com/images/search?q=Zat+Dan+Kalor&FORM=IRTRRL
Kalor jenis sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap
kalor
Kalorimeter alat yang digunakan untuk mengukur kalor
Kapasitas kalor banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC
atau 1oK
MODUL AJAR SUHU DAN KALOR
KODE MODUL : FISIKA.F.LIS.11.11
IDENTITAS UMUM
Nama Penulis : ADRIANI
TUJUAN PEMBELAJARAN
11.11. Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya ketika menerima atau
melepas kalor serta jenis-jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
Pertanyaan Pemantik:
Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
2. Siapkan materi dalam slide/ppt
3. Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam kegiatan pembuka
4. Siapkan terlebih dahulu LKPD dalam bentuk cetak jika pembelajaran tatap muka
5. Link e book: https://heyzine.com/flip-book/2d87edf557.html
6. Link Video pembelajaran: https://youtu.be/GYQy_l9wdBQ
https://youtu.be/pBoM6tbEByo
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan-4
Waktu
Pembukaan
PERUBAHAN WUJUD
A. Tujuan
Menganalisis proses wujud zat.
C. Hasil Diskusi
1
Padat
Cair
3
Gas
D. Pertanyaan
Faktor apa yang mempengaruhi wujud zat?
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
E. Kesimpulan
........................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........
LAMPIRAN-MATERI
KALOR
1. Pengertian Kalor
Jika gelas berisi air dingin dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air panas, ketika
kita sentuh air di dalam gelas akan terasa lebih panas dari sebelumnya. Air di dalam gelas
mengalami kenaikan suhu, sedangkan air panas di dalam bak mengalami penurunan
suhu. Hal ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu lebih tinggi
(Air panas) ke benda bersuhu lebih rendah (air dingin). Perpindahan energi secara
alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
https://gurune.net/wp-content/uploads/2020/02/kalor.jpg?is-pending-load=1
Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian kalor dapat didefinisikan
sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Atau dengan kata lain kalor
adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan
suhunya.
Besarnya kalor dilambangkan dengan huruf Q dan dalam Satuan Internasional (SI)
memiliki satuan Joule(J).
2. Kalor Jenis(c)
Kalor jenis adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk
menyerap kalor. Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K atau 1 o C.
Zat yang kalor jenisnya tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor untuk kenaikan
suhu yang rendah. Air adalah zat yang paling tinggi kalor jenisnya di antara zat-zat
lainnya.
𝑄
c= 𝑚 𝛥𝑇
dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan(J)
m = massa zat(kg)
ΔT = perubahan suhu gas
c = kalor jenis zat (J/kg K)
Satu kilogram (kg) air memerlukan tambahan energi 4180 J untuk menaikkan
suhunya 1 K.
Kekekalan energi pada pertukaran kalor pertama kali diukur oleh Joseph Black(1728-
1799) dikenal sebagai Asas Black.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya
digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik
pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor
jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung.
Pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana
kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.
Demikian pula jika uap air didinginkan, beberapa waktu kemudian uap air menjadi air,
dan selanjutnya air akan berubah wujud menjadi es.
Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Membeku adalah
perubahan wujud dari cair menjadi padat. Menguap adalah perubahan wujud dari cair
menjadi gas. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Menyublim
adalah perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas(tanpa melalui wujud cair);
deposisi adalah kebalikan dari menyublim, yakni langsung dari wujud gas ke wujud padat.
Pada saat melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan
suhu. Titik lebur adalah suhu pada waktu zat melebur. Kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor
lebur. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau
kalor beku. Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur =
kalor beku.
https://www.bing.com/images/search?q=Zat+Dan+Kalor&FORM=IRTRRL
Kalor jenis sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap
kalor
Kalorimeter alat yang digunakan untuk mengukur kalor
Kapasitas kalor banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC
atau 1oK
MODUL AJAR SUHU DAN KALOR
KODE MODUL : FISIKA.F.LIS.11.11
IDENTITAS UMUM
Nama Penulis : ADRIANI
TUJUAN PEMBELAJARAN
11.11. Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya ketika menerima atau
melepas kalor serta jenis-jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
Pertanyaan Pemantik:
1. Bagaimana cahaya matahari sampai ke permukaan bumi? Apa manfaatnya kita
mengetahui jenis-jenis perpindahan kalor?
Kegiatan Pembelajaran
Ringkasan Kegiatan Inti Metode Pengaturan Siswa
Pertemuan 5 (Diskusi dan Eksplorasi) Diskusi, simulasi, dan Dibagi dalam
1. Peserta didik berdiskusi menganalisis praktikum kelompok kecil (4
jenis-jenis perpindahan kalor – 6 peserta didik
2. Peserta didik mnuliskan laporan hasil tiap kelompok)
diskusi sesuai dengan LKPD-5
3. Peserta didik menerapkan persamaan
menghitung laju kalor
4. Peserta didik mempresentasikan hasil
analisisnya mengenai jenis-jenis
perpindahan kalor, dan peserta lain
dapat memberikan tanggapan dan
pertanyaan.
5. Guru dan peserta didik melakukan
refleksi dan penilaian proses
Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
2. Siapkan materi dalam slide/ppt
3. Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam kegiatan pembuka
4. Siapkan terlebih dahulu LKPD dalam bentuk cetak jika pembelajaran tatap muka
5. Link e book: https://heyzine.com/flip-book/2d87edf557.html
6. Link Video pembelajaran: https://youtu.be/GYQy_l9wdBQ
https://youtu.be/pBoM6tbEByo
Waktu
B. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi disertai gerakan massa atau gerakan partikel-
partikel zat perantaranya. Perpindahan tersebut terjadi karena adanya perbedaan
massa jenis.
H hA T2 T1 h A T
C. Radiasi
Energi yang dihasilkan oleh Matahari dapat sampai ke Bumi karena radiasi.
Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Laju rambatan kalor per satuan luas :
P e T 4
Untuk menentukan besarnya kalor yang dilepaskan dalam selang waktu tertentdapat
digunakan persamaan:
QHt
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK - 5
PERPINDAHAN KALOR
A. Tujuan
Membedakan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
C. Hasil Diskusi
1 Konduksi
2 Konveksi
3 Radiasi
D. Pertanyaan
Apakah perbedaan dari perpindahan kalor konduksi, konveksi, dan radiasi?
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
..................................................................................................................................
..
E. Kesimpulan
........................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........