OLEH :
1.
DESI ERMITA
2. WIWIN HANDAYANI
(1530023)
(.)
KATA PENGANTAR
Kumu,
Februari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu
zat. Dengan mengetahui kalor jenis suatu zat maka dapat dihitung banyaknya
kalor yang dilepaskan atau diserap dengan mengetahui massa zat dan perubahan
suhunya, menggunakan persamaan: Q = m cT
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kalor adalah kalorimeter. Salah satu
bentuk kalorimeter ialah kalorimeter campuran yang secara bagan tampak pada
gambar 4.4 di bawah ini. Kalorimeter terdiri atas sebagai berikut.
- Sebuah bejana kecil terbuat dari logam tipis yang di gosok mengkilat. Bejana
inilah yang dinamakan kalorimeternya.
- Sebuah bejana yang agak besar, untuk memasukkan kalorimeternya. Di antara
kedua bejana itu dipasang isolator yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan
kalor karena dihantarkan atau dipancarkan sekitarnya.
- Penutup dari isolator panas yang telah dilengkapi dengan termometer dan
pengaduk. Pengaduk biasanya juga terbuat dari logam sejenis.
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
C. Tujuan
1. Untuk memahami apakah pengertian kalor?
2. Untuk Memahami pa saja jenis dan pengertian pengukuran
kalor?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kalor
Contoh
Air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 C dipanaskan
dengan energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g C,
tentukanlah temperatur air setelah pemanasan tersebut.
Jawab
Diketahui: m = 100 gram,
T0 = 25 C,
cair = 1 kal/gC, dan
Q = 1.000 kal.
Dengan menggunakan Persamaan (711), diperoleh
Q = mc T
T = Q/mc = 1.000 kal / 100 gram 1 kal/gC
T = 10C
Perubahan temperatur memiliki arti selisih antara temperatur akhir air
setelah pemanasan terhadap temperatur awal, atau secara matematis
dituliskan sebagai berikut.
T = T T0
10C = T 25C
T = 35C
Jadi, temperatur akhir air setelah pemanasan adalah 35C.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu
zat. Dengan mengetahui kalor jenis suatu zat maka dapat dihitung banyaknya
kalor yang dilepaskan atau diserap dengan mengetahui massa zat dan perubahan
suhunya, menggunakan persamaan: Q = m cT
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kalor adalah kalorimeter. Salah satu
bentuk kalorimeter ialah kalorimeter campuran yang secara bagan tampak pada
gambar 4.4 di bawah ini. Kalorimeter terdiri atas sebagai berikut.
- Sebuah bejana kecil terbuat dari logam tipis yang di gosok mengkilat. Bejana
inilah yang dinamakan kalorimeternya.
- Sebuah bejana yang agak besar, untuk memasukkan kalorimeternya. Di antara
kedua bejana itu dipasang isolator yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan
kalor karena dihantarkan atau dipancarkan sekitarnya.
- Penutup dari isolator panas yang telah dilengkapi dengan termometer dan
pengaduk. Pengaduk biasanya juga terbuat dari logam sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
http://dumayeducation.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-kalor-danpengukurannya.html
http://makalah-update.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-suhu-dan-kalor.html