Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Kalorimetri dan

Kalorimeter
Sekilas nama kalorimetri dan kalorimeter seolah memiliki pengertian yang
sama, namun pada kenyataannya kedua nama tersebut memiliki pengertian
dan prinsip kerja yang berbeda. untuk lebih memahaminya kedua nama
tersebut, langsung saja simak uraian berikut ini semoga bisa memberikan
pencerahan.

Perbedaan Kalorimetri dan


Kalorimeter
Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama
kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor.
Kata kalorimetri berasal dari bahasa latin yaitu calor yang berarti panas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalorimetri adalah pengukuran kuantitas
dari perubahan kalor. Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran panas dari
reaksi kimia atau perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan
calorimeter. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas.

Kalorimeter adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang dikeluarkan.
Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Kalorimeter
digunakan untuk menghitung energi dari makanan dengan membakar
makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat
dalam suhu kalorimeterSebagai contoh, jika energi dari reaksi eksotermal
diserap air, perubahan suhu dalam air akan mengukur jumlah panas yang
ditambahkan.

Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat


yang disebut kalorimeter.Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan
arus listrik pada kumparan kawat penghantar yang dimasukkan ke dalam air
suling.Pada waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan
potensial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan
kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan
kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya. Tumbukan
oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik
memperoleh energi yaitu energi kalor.
Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi
kalor sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak
dapat diciptakan dan energi tidak dapat dimusnahkan.

Gambar 3.4 Skema kalorimeter volume tetap

Untuk mengukur kalor reaksi dalam kalorimeter, perlu diketahui terlebih


dahulu kalor yang dipertukarkan dengan kalorimeter sebab pada saat terjadi
reaksi, sejumlah kalor dipertukarkan antara sistem reaksi dan lingkungan
(kalorimeter dan media reaksi). Besarnya kalor yang diserap atau dilepaskan
oleh kalorimeter dihitung dengan persamaan:

dengan Ck adalah kapasitas kalor kalorimeter.


Adapun prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada
kumparan kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada
waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potenial)
pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi.
Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang
sebanding dengan kuat medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan
akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu
energi kalor / panas.

Diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada
suatu bahan maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin
kecil. Kita dapat melihat seolah pengukuran dengan menggunakan arus
kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang
salah karena dalam pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan
sangatlah kecil berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi
jika perubahan suhu itu sama besarnya maka yang berarus kecil yang
mempunyai tara panas listrik yang besar.

Anda mungkin juga menyukai