Reaksi interesterifikasi memanfaatkan pengaruh suhu terhadap titik leleh komponen, sehingga
menghasilkan reaksi pembentukan kembali komponen lemak untuk mencapai kestabilan pada
strukturnya. Reaksi interesterifikasi dapat disebabkan oleh beberapa reaksi, yaitu reaksi
alkoholisis, asidolisis, dan transesterifikasi. Reaksi interesterifikasi pada umumnya dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu suhu, lama pengadukan, jenis substrat, waktu reaksi, konsentrasi
katalis, kandungan asam lemak, dan air dalam minyak atau lemak. Suhu mempengaruhi derajat
reaksi enzim dan akan stabil pada suhu optimum tertentu. Suhu reaksi yang sesuai dapat
mempercepat reaksi sehingga memperpendek waktu reaksi. Penggunaan katalis dalam reaksi
interesterifikasi akan berpengaruh terhadap peningkatan laju reaksi. Kandungan asam lemak
akan mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia lemak dan minyak. Titik leleh suatu lemak atau
minyak dipengaruhi oleh sifat asam lemaknya, yaitu daya tarik antar asam lemak yang
berdekatan dalam kristal. Kandungan asam lemak dan air yang tinggi dalam minyak dapat
menyebabkan penyabunan trigliserida dan mempersulitproses pemisahan ikatan ester.
Reaksi interesterifikasi yang saya gunakan yaitu proses reaksi interesterifikasi pada
penggantian mentega cokelat. Reaksi interesterifikasi pada lemak dan minyak akan
menyebabkan pertukaran antara satu asam lemak dengan asam lemak yang lain didalam molekul
trigliserida atau antara trigliserida yang dapat mengubah sifat kimia dan fisik pada lemak. Reaksi
ini ada dalam pembuatan pengganti mentega cokelat melalui proses interesterifikasi antara
minyak kelapa dengan stearin kelapa sawit yang diperkaya Omega-3 asam lemak ikan sardencis
dengan menggunakan katalis natrium etoksida. Reaksi yang terjadi yaitu reaksi interesterifikasi
antara minyak kelapa dengan metil ester RBDPS dengan menggunakan katalis natrium
metoksida. Dengan mengatur perbandingan berat antara minyak kelapa dan metil ester RBDPS
dapat diperoleh lemak yang semi padat yang memiliki sifat fisik seperti mentega cokelat. Proses
transesterifikasi dengan adanya katalis natrium metoksida dapat menukarkan gugus asil dari
kedua trigliserida jenuh dan tidak jenuh. Reaksi yang terjadi, yaitu: