Anda di halaman 1dari 27

1.

Membuka tampilan SAP2000 seperti berikut:

2. Untuk membuat bangunan yang diinginkan terdapat beberapa opsi yang diberikan oleh
SAP2000, langkah yang perlu dilakukan adalah membuat file kerja :
a. Klik New Model…

b. Atau dapat melalui Menu File>> New Model

3.Lalu akan muncul jendela New Model >> Pilih Jenis Grid Only
pada bagian Initialize Model from Default with Unit pilih berat jenis
Kg.M.C(Kilogram.Meter.Celcius)
4. Lalu akan muncul jendela Quick Grid Line dan klik OK

5.Lalu Akan Muncul Tampilan Seperti Berikut, untuk menyesuaikan dengan dimensi yang telah
ditentukan maka klik 2 kali pada salah satu Grid.

6. Setelah Grid di klik 2 kali maka akan muncul jendela Define Grid System Data dan inputkan
data sesuai dengan Dimensi yang kita buat.
Untuk dimensi yang dibuat dalam perancangan GSC memiliki lebar (Y) :2.3 meter, Panjang (X):
18 meter, dan tinggi (Z) : 4 meter.
Lalu akan muncul tampilan sebagai berikut :

7.Selanjutnya adalah mendefinisikan bahan yang akan digunakan, bahan yang digunakan adalah
Baja BJ37. Pada menu Define >> Materials..
8. Lalu akan Muncul Jendela Define Materials >> Add New Material

Lalu akan muncul Jendela Add Material Property


Pilih Region : User
Material Type: Steel
Lalu Klik OK

9. Setelah Itu Muncul Jendela Material Proprerty Data, Lalu isikan karakteristik BJ37 sesuai
dengan gambar dibawah ini:
Modulus Elastisitas Baja : 200000 MPa
Fy = 240 MPa
Fu = 340 MPa
Lalu klik OK

Lalu pada Jendela Define Material yang sudah diinputkan karakteristik material klik OK.
10. Langkah selanjutnya adalah menentukan ukuran Frame Baja yang akan digunakan dalam
rangka baja, pada menu Define >> Section Properties >> Frame Section..

11. Lalu akan muncul Jendela Frame Properties >> Add New Property..
Lalu akan muncul Jendela Add Frame Section Property.
Pastikan Frame Section Property Type yang di pilih adalah Steel dan Klik pada I / Wide Flange

12. Lalu akan muncul Jendela I/Wide Flange Section


untuk dapat mengisi data pada jendela I/Wide Flange Section dapat menggunakan referensi Pada
Tabel Profil Kontruksi Baja.
data yang diinputkan merupakan data WF 400x400 dengan kualitas material BJ37 >> Klik OK

Contoh menginput Profil Kontruksi Baja :


Pada bagian:
Outside height (t3): diisi Depth of Section (A) : 406 mm / 0.406 meter
Top Flange Width (t2) : diisi Flange Width (B) : 403 mm / 0.403 meter
Top Flange Thickness (tf) : diisi Thickness Flange (t2) : 24 mm / 0.024 meter
Web Thickness (tw) : diisi Thickness Web (t1) : 16 mm / 0.016 meter
Bottom Flange Width (t2) : diisi Flange Width (B) : 403 mm / 0.403 meter
Bottom Flange Thickness (tf) : diisi Thickness Flange (t2) : 24 mm / 0.024 meter
Material menggunakan BJ37

13. Lalu untuk membuat Brancing jenis dan tipe baja yang digunakan berbeda untuk itu perlu
mendefinisikan lagi jenis baja yang akan digunakan dalam brancing. Klik Add New Property >>
dan pilih baja jenis Angle.

Lalu akan Muncul Jendela Angle Section:


jenis baja yang digunakan adalah L 150x150x19
Untuk menginputkan data dapat diambil dari Tabel Profil Kontruksi Baja:

pada bagian:
Outside Vertical Leg (t3) : diisi (A) :150 mm / 0.15 meter
Outside Horizolntal Leg (t2) : diisi (B) : 150 mm/ 0.15 meter
Horizontal dan Vertical Leg Thickness (tf & tw) : diisi (t1) : 19 mm/ 0.019 meter
Material yang digunakan adalah BJ37
Jika sudah dapat di Klik OK
14. Jika sudah pada jendela Frame Properties dapat di Klik OK

15. Langkah selanjutnya adalah menggambar rangka baja . pilih Icon Draw Frame/Cable
Lalu akan Muncul Jendela properties of Object dan pada bagian Section Pilih WF 400x400.

17. lalu pada tiap titik di Grid disabung atau digambar sehingga menjadi rangka yang ingin
didesain:

18. untuk menggambar brancing menggunakan icon :

lalu pada jendela Properties of Object, lalu atur sesuai pada gambar.
19. Lalu pada gambarkan bracing pada rangka baja yang ingin dibuat sehingga menjadi seperti
ini:

20. Langkah setelahnya adalah memberi jenis pondasi pada rangka baja sebelumnya blok daerah
dasar yang akan digunakan untuk peletakan pondasi , klik Assign>> Joint >> Restraints .

21. Lalu akan muncul jendela Assign Joint Restraints lalu klik pada pondasi jenis jepit atau Fixed
>> OK
Lalu rangka baja akan berubah seperti ini:

22. Jika semua jenis dari rangka telah terdifinisaka langkah selanjutnya adalah melakukan
definisi pembebanan. Untuk jenis beban yang akan diberikan adalah beban mati dari alat, beban
angin, dan beban gempa.
Untuk beban alat dihitung sebagai berikut:
Luas total dari GSC = 198.2 m2
luas plat baja = 32 m2
plat baja yang digunakan memiliki ukuran 4 m x 8 m x 15 mm dengan berat 350 kg
Jumlah plat baja yang diperlukan = 198.2 / 32 = 6.2 buah (± 7 buah)
Berat GSC = 350 * 7 = 2450 kg = 2.45 ton
Beban yang akan diberikan pada struktur bersifat beban merata yang dibebankan pada balok
yang bersinggungan langsung dengan GSC.
Menghitung beban merata dari GSC:
Berat GSC = 2450 kg
Luasan yang diberi beban = (3 m x 6 m) x 3 m = 54 m2
Berat merata = 2450 / 54 = 45.37 kg/m2
Untuk menghitung beban angina sebagai berikut:
Kecepatan angin rata-rata = 18 km/jam
Diubah menjadi tekanan angin dengan rumus : kecepatan angin^2 / 16
Tekanan angin : (18)^2/16 = 20.25 kg/m2
Qw = tekanan angin x jarak antar portal
Qw= 20.25kg/m2 x 3 m
Qw= 60.75 kg/m
Untuk beban gempa dapat dihitung sebagai berikut:
Untuk beban gempa menggunakan response spectrum, data diperoleh melalui situs
puskim.pu.go.id.
23. Mendefinisikan jenis- jenis beban. Klik menu Define>> Load Patterns

Lalu akan muncul jendela Define Load Pattern

Beban mati merupakan bawaan dari aplikasi SAP2000 sedangkan beban yang lain perlu
didefinisikan:
Mendefinisikan beban gempa>> ubah nama pada kolom Load Pattern Name >> Kolom Type
diganti menjadi Quake >> Kolom Self Weight Multipler biarkan bernilai 0 >> Auto Lateral Load
Pattern diganti menjadi IBC 2009>> lalu Add New Load Pattern.
Mendefinisikan beban angin>> ubah nama pada kolom Load Pattern Name >> Kolom Type
diganti menjadi wind >> Kolom Self Weight Multipler biarkan bernilai 0 >> Auto Lateral Load
Pattern diganti menjadi User Defined >> lalu Add New Load Pattern.

Lalu OK untuk menyetujui semua jenis pembebanan yang telah didefinisikan.


24. Memasukkan beban mati pada struktur.
Pertama adalah Blok bagian atas Struktur yang berkontak langsung dengan GSC.
Lalu klik Assign>>Frame Loads >> Distributed

Dan akan muncul jendela Assign Frame Distributed Loads


-Load Pattern diganti dengan DEAD
-Coordinate System menggunakan Global karena beban GSC diterima oleh seluruh struktur
walaupun yang bersentuhan langsung hanya bagian balok atas.
-Load Direction diganti Grafity karena beban yang diterima searah dengan arah gravitasi
-Load Type merupakan beban atau Force
-Kolom Uniform Load di isi dengan berat merat GSC dan pastikan satuan yang digunakan sudah
benar.
-Tandai Add to Existing Loads karena beban akan ditambahkan kedalam struktur.
-Lalu klik Apply
Maka akan muncul tampilan seperti berikut:

25. Mendefinisikan beban Angin


Pertama Blok seluruh Struktur dari GSC
Lalu klik Assign>>Frame Loads >> Distributed

Dan akan muncul jendela Assign Frame Distributed Loads


-Load Pattern diganti dengan Angin
-Coordinate System menggunakan Local karena beban angin hanya membebani struktur pada
permukaan struktur.
-Load Direction diganti 2 karena angin disetting datang dari 2 arah.
-Load Type merupakan beban atau Force
-Kolom Uniform Load di isi dengan beban angin dan pastikan satuan yang digunakan sudah
benar.
-Tandai Add to Existing Loads karena beban akan ditambahkan kedalam struktur.
-Lalu klik Apply
Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut:

Tampilan dari beban angin dan beban mati GSC akan seperti berikut:
26.Mendefinisikan beban Gempa.
Pertama adalah memasukkan data Response Spectrum dari website Puskim.pu.go.id
Klik Define>> Functions>> Response Spectrum

Dan akan muncul jendela Define Spectrum Functions>> pada pilihan Choose Fuction Typer to
Add diganti menjadi IBC 2009>> Add New Function.

Lalu akan muncul Jendela Response Spectrum IBC 2009 Function Definition.
-Pada kolom 0.2 Sec Spectral Accel(Ss), 1 sec Special Accel (S1) dan Long-Period Transition
Period diisi sesuai dengan hasil dari website puskim.pu.go.id.>> lalu OK
lalu untuk menyetujui pendefinisian beban Gempak >> Klik OK.
26. Pada pembebanan Gempa memiliki 2 jenis Gempa yaitu Gempa arah x dan Gempa arah y.
untuk mendefinisakannya klik Define>> Load Cases

Lalu akan muncul Jendela Define Load Cases

Klik beban gempa >> Modify/Show Load Case


Lalu akan muncul jendela Load Case Data
-Ganti nama gempa menjadi gempa arah x
-Pada Load Case Type diganti menjadi Response Spectrum
-pada bagian Load Applied , kolom Load Name tetap U1, kolom Fuction gempa dan Scale
Factor diganti menjadi 3.77.
Scale Factor diperoleh dari rumus:
𝑔∗𝑙𝑒
Scale Factor = 𝑅
Dimana :
g= 9.81
𝑙𝑒 = 1.25
Karena menurut SNI 1726:2012 Tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung. Merupakan bangunan jenis ke tiga sehingga nilai 𝑙𝑒 = 1.25
mengacu pada tabel.

R = 3.25 (merupakan jenis Rangka Baja Dengan Bresing konsentris biasa)

Scale Factor = 9.81 x 1.25 / 3.25


Scale Factor = 3.77
Lalu Klik >> OK
Pada jendela Define Load Cases>> klik gempa arah x >> Add Copy of Load Case

Lalu akan muncul jendela Load Case Data


-Ganti nama gempa menjadi gempa arah y
-Pada Load Case Type diganti menjadi Response Spectrum
-pada bagian Load Applied , kolom Load Name diganti U2, kolom Fuction gempa dan Scale
Factor diganti menjadi 3.77.
Lalu Ok
Pada jendela Define Load Cases >> OK

27 . Langkah selanjutnya adalah melakukan kombinasi beban pada struktur.


untuk kombinasi yang digunakan adalah:
1.4 Dead Load
0.9 Dead Load + 1 Beban Angin
1.2 Dead Load + 0.3 Beban Gempa arah X + 1 Beban Gempa arah y
1.2 Dead Load + 1 Beban Gempa arah X + 0.2 Beban Gempa arah y
Pertama Klik Define>>Load Combinations
Lalu akan muncul Jendela Define Load Combinations>> Add New Combo…

Lalu Akan Muncul Jendela Load Combination Data


Nama diganti sesuai dengan kombinasi yang digunakan untuk mempermudah dalam identifikasi.
pada bagian Define combination of load case result
Ubah kolom Load Case Name menjadi jenis beban yang akan dikombinasikan, pada kolom Load
case Typer biakan seperti itu dan Scale Factor disesuaikan dengan kombinasi yang telah dibuat.

Lalu Klik Add dan lalu OK


Buat seluruh kombinasi yang sudah ditentukan sehingga menjadi seperti berikut:

Lalu Klik OK

28. Jika pembebanan sudah dimasukkan kedalam struktur semua. Proses selanjutnya adalah
melakukan pengujian kekuatan struktur.
cara pertama dengan menekan tombol F5 pada keyboard.
cara kedua dengan mengklik symbol yang ditunjukkan oleh panah biru(Run Analysis).
cara ketiga klik menu Analyze>> Run Analysis

Lalu akan muncul Jendela Set Load Cases to Run


Untuk jenis beban Modal tidak perlu di running>> Klik pada Modal>> Klik Run/ Do no Run
Case
Sehingga menjadi seperti ini:

Lalu Klik Run Now


29. Akan muncul tampilan sebagai berikut:
30. Untuk mengetahui layak atau tidak terjadi fraktur maka perlu dilakukan analisa.
Klik menu Design>>Steel Frame Design>> Start Design/Check of Structure
atau tekan Shift+F5.

Maka akan muncul tampilan seperti berikut:

dari analisa diperoleh hasil semua baja yang digunakan tidak mengalami fraktur, hal ini
dibuktikan tidak adanya warna merah pada struktur atau rangka baja yang melebihi angka factor
1.

Anda mungkin juga menyukai