KALORIMETRI
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
“KALORIMETRI”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritikdan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
BAB II ......................................................................................................................................... 2
HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 2
1. Pengertian Kalorimetri .................................................................................................. 2
2. Pengertian Kalorimeter .................................................................................................. 5
3. Prinsip Kerja Kalorimeter ............................................................................................. 6
4. Jenis-Jenis Kalorimeter .................................................................................................. 6
5. Aplikasi Kalorimeter .................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan
diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Di
alam ini banyak terdapat jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor,
energi potensial gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Salah satu bentuk penerapan hukum
kekekalan energi tersebut dapat dilihat pada saat pengkonversian energi dari energi listrik
menjadi energi panas dengan menggunakan kalorimeter.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat alat-alat pemanas yang menggunakan
energi listrik seperti teko pemanas, penanak nasi, kompor listrik ataupun pemanas ruangan.
Pada dasarnya alat-alat tersebut memiliki cara kerja yang sama yaitu merubah energi listrik
yang mengalir pada kumparan kawat menjadi energi kalor/panas. Sama halnya dengan
kalorimeter yaitu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang
dibebaskan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
1. Pengertian Kalorimetri
Kalorimetri adalah ilmu atau proses dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau
perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan calorimeter. Kata kalorimetri berasal
dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas. Kalorimetri adalah pengukuran panas
secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia.
a. Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh
benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang
dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor, yaitu :
massa zat
jenis zat (kalor jenis)
perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan:
Q = m.c.ΔT
Keterangan :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
ΔT adalah perubahan suhu (C) = suhu akhir (T2) - suhu awal (T1)
Tabel Kalor Jenis benda (Pada teka nan 1 atm dan suhu 20 oC)
Catatan :
Kalor jenis benda biasanya bergantung pada suhu. Apabila perubahan suhu tidak
terlalu besar maka besar kalor jenis bisa dianggap tetap.
3
b. Azas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan
atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju
benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan
termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor
adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan
diperoleh :
Q lepas = Q terima
m1.c1.(t1 ± ta) = m2.c2.(ta-t2)
keterangan :
m1=massa benda 1 dan m2=massa benda 2
c1=kalor jenis benda 1 dan c2=kalor jenis benda 2
t1=suhu benda 1 dan t2=suhu benda 2
ta=suhu saat mencapai kesetimbangan
Catatan : yang harus selalu diingat jika menggunakan Azas Black adalah pada benda
yang bersuhu tinggi digunakan (t1 ± ta) dan untuk benda yang bersuhu rendah
digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas
bergantung pada soal yang dikerjakan.
c. Perpindahan Kalor
Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari
benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah,
hingga tercapainya kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas ini berlangsung
dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut
4
tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya. Adapun contohnya
dalam kehidupan sehari-hari yaitu benda yang terbuat dari logam akan terasa
hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang
kembang api yang sedang dibakar, knalpot motor menjadi panas saat mesin
dihidupkan, tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air
dan mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat,
terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Adapun contohnya dalam kehidupan sehari-hari yaitu gerakan naik dan turun
air ketika dipanaskan, gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan
lainnya ketika dipanaskan, terjadinya angin darat dan angin laut, gerakan
balon udara, dan asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
Radiasi
Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah
perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.
Adapun contohnya dalam kehidupan sehari-hari yaitu panas matahari sampai
ke bumi walau melalui ruang hampa, tubuh terasa hangat ketika berada di
dekat sumber api, menetaskan telur unggas dengan lampu dan pakaian menjadi
kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
2. Pengertian Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada suatu
perubahan atau reaksi kimia. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu
tidak ada kalor yang keluar atau masuk dari kalorimeter. Kalorimetri adalah proses
pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dalam
suatu eksperimen.
Dengan menggunakan kalorimetri kita dapat menentukan apa jenis reaksi yang
terjadi, apakah reaksi tersebut endoterm ataupun eksoterm. Kalorimeter berfungsi untuk
mengukur besar kecilnya kalor jenis benda.
5
3. Prinsip Kerja Kalorimeter
Prinsip kerja kalorimeter berdasarkan azas black yang berbunyi “kalor yang dilepas
oleh benda panas sama dengan kalor yang diterima oleh benda dingin”. Jadi ketika dua
buah benda didekatkan satu sama lainnya maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda
panas ke benda dingin hingga mencapai suatu kesetimbangan termal atau mencapai suhu
setimbang. Dalam kasus kalorimeter, bagian benda yang panas adalah wadah penampung
sampel yang akan memberikan panas, sedangkan bagian benda dingin adalah benda yang
akan menerima panas tersebut, biasanya berupa air.
Pada sistem tertutup kekekalan energi panas dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
dengan Q = m.c.∆T
Besaran-besaran yang biasanya digunakan pada persamaan atas adalah:
Q = banyaknya kalor (J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kgoC)
∆T = perubahan suhu (oC)
4. Jenis-Jenis Kalorimeter
Kalorimetri yang sederhana ialah proses mengukur perubahan suhu air atau
larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi.
Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang
reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam –
basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan oleh gelas dan lingkungan;
6
diabaikan.
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
dengan :
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil; maka dapat diabaikan sehingga
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
qreaksi = – qlarutan
qlarutan = m x c x DT
dengan :
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP = nol ) sehingga
perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan entalpinya.
DH = qp
7
2) Kalorimeter Larutan
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 + 𝐶. ∆𝑇
Dengan m= massa zat
c = kalor jenis zat penerima panas
C = kapasitas kalor kalorimeter
ΔT = Perubahan suhu
8
3) Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O 2 berlebih) suatu
senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam
kalorimeter bom adalah kalorimeter bom adalah jenis kalorimeter volume tetap.
Sehingga dalam perhitungan tidak ada perubahan volume (usaha termodinamika =
0).
9
𝛥𝑈(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) = 𝑄 + 𝑊 = 0
- Larutan dipandang sebagai sistem.
𝛥𝑈(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ) = 𝛥𝑈(𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚) + 𝛥𝑈(𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑔𝑎𝑛) = 0
𝛥𝑈(𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚) = − 𝛥𝑈(𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛) = −𝐶𝑣 𝛥𝑇
Sebelum dilakukan pengukuran, biasanya kalorimeter bom dikalibrasi terlebih
dahulu dengan menggunakan asam benzoat. Kawat yang mengalirkan arus listrik biasanya
mengalami penyusutan. Maka perhitungannya;
𝛥𝐻𝑐 = 𝛥𝐻𝑐 (𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑎𝑡) 𝑥 𝑚 (𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑎𝑡) + 𝛥𝐻𝑐 (𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡) 𝑥 𝛥𝑚 (𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡)
𝛥𝐻𝑐 = 𝐶𝑣. 𝛥𝑇 → 𝐶𝑣 = 𝛥𝐻𝑐/𝛥𝑇
Setelah Cv kalorimeter telah diketahui maka dapat dilakukan pengukuran entalpi
pembakaran dari sampel.
5. Aplikasi Kalorimeter
10
Kalorimeter sederhana digunakan dilaboratorium kimia
untuk mengukur perubahan panas
Aplikasinya yaitu terdapat pada teko pemanas, penanak nasi, kompor listrik,
pemanas ruangan dan setrika.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Kalorimetri adalah ilmu atau proses dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau
perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan calorimeter. Kata kalorimetri
berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas. Kalorimetri adalah
pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia.
2) Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada suatu
perubahan atau reaksi kimia.
3) Prinsip kerja kalorimeter berdasarkan azas black yang berbunyi “kalor yang dilepas
oleh benda panas sama dengan kalor yang diterima oleh benda dingin”.
12
DAFTAR PUSTAKA
Juliansyah, Eka Dwi. 2010. Laporan Praktikum Fisika Dasar Modul 8 Kalorimeter. Fakultas
Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor.
Risyad, Atikah, Adrian Hartanto, dan Tongam May Andrivan. 2012. Instrumentasi Analitik
tentang : Kalorimeter. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
13
14