Anda di halaman 1dari 11

Kalor

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Fisika Dasar

Oleh :
Irna Herawati A. (184102005)
Khairina Prima A. S. (184102043)
Pinka Gebby Ayu W. (184102045)
Sinta Andra Lupita (184102022)
Siti Dewi H. P. (184102041)
Vira Paujiah N. (184102018)

JURUSAN GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Kepada-Nya kami


memuji dan bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula
kami memohon perlindungan dari keburukan diri dan syaitonyang selalu
menghembuskan kebatilan pada diri kami.
Dengan limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”PANAS ATAU KALOR” ini dengan baik. Kami
menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam
makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Irwan Muhamad Ridwan,M.Pd, yang sudah memberikan kepercayaan kepada
kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi
kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua
menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di
masa yang akan datang.

Tasikmalaya, 26 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan Makalah............................................................................1
D. Manfaat Makalah..........................................................................1
BAB II ISI.......................................................................................................2
A. Kajian teoritis................................................................................2
1. Pengertian..........................................................................2
2. Jenis – jenis........................................................................2
3. Perpindahan Panas.............................................................2
B. Pembahasan...................................................................................5
1. Hubungan Panas dengan Kandungan Gizi........................5
BAB III PENUTUP........................................................................................7
A. Simpulan ......................................................................................7
B. Saran ............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Panas adalah energi yang dapat berpindah karena perbedaan suhu antara
dua benda atau lebih. Panas biasa juga disebut dengan kalor yaitu suatu
bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang memiliki kelebihan
panas (kalor) ke benda yang kekurangan panas (kalor). Diibaratkan
perpindahan kalor (panas) ini seperti aliran air di sungai, dimana hulu
sungai sebagai benda yang kelebihan panas (kalor) dan hilir sungai sebagai
benda yang kekurangan panas (kalor). Panas akan mengalir dari hulu ke
hilir. Panas atau kalor biasanya ditentukan dari besarnya suhu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari panas?
2. Sebutkan jenis-jenis panas!
3. Sebutkan macam-macam perpindahan panas?
4. Apa hubungan panas dengan kandungan gizi?

C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan pengertian panas
2. Menjelaskan jenis-jenis panas
3. Menjelaskan macam-macam perpindahan panas
4. Menjelaskan hubungan panas dan kandungan gizi

D. Manfaat Makalah

1. untuk mengetahui pengertian panas

2. untuk mengetahui jenis-jenis panas

3. untuk mengetahui macam-macam perpindahan panas

4. untuk mengetahui hubungan panas dan kandungan gizi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritis
1. Pengertian
Panas adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah
2. Jenis - jenis Panas
a. Panas Sensibel

Panas sensibel adalah panas yang diserap atau dibuang oleh suatu
benda yang menyebabkan benda tersebut berubah temperaturnya. Kata
sensibel dipakai karena perubahan temperatur benda dapat dirasakan
dengan menyentuhnya atau diukur menggunakan termometer. kalor
sensibel bisa dicari menggunakan rumus :

Q = m . c. (T2 - T1), dengan :

m   = massa benda

c    = panas jenis

T2 - T1 = perbedaan suhu 

Contoh soal

Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25°C menjadi


75°C, memerlukan panas sebesar 4 x 105 joule. Kalor jenis zat cair
tersebut adalah...
a. 200 J kg-1 K-1
b. 400 J kg-1 K-1
c. 600 J kg-1 K-1
d. 800 J kg-1 K-1
e. 1000 J kg-1 K-1

Penyelesaian
Dik :
m = 10 kg
ΔT = 75°C - 25°C = 50°C
Q = 4 x 105 J

Dit : c (kalor jenis) zat cair tersebut?

2
3

Jawab:
c = Q / m . ΔT
c = 4 x 105 / 10 . 50
c = 400000 / 500
c = 800 J kg-1 K-1

b. Panas Laten

Panas laten adalah panas yang diserap atau dibuang oleh suatu
benda sehingga merubah wujud benda tersebut. Dalam bahasa latin
berarti tersembunyi. Perubahan wujud benda ini tidak disertai
dengan perubahan suhunya. Suatu benda akan mengalami dua
perubahan wujud saat suhunya terus bertambah. Pertama perubahan
bentuk padat menjadi cairan dan jika suhunya terus naik maka
cairan akan berubah menjadi uap. Jika perubahan wujud benda
antara padat dengan cair, panas yang mempengaruhinya disebut
dengan panas laten pencairan. Jika perubahan wujud benda antara
cair dengan uap, panas yang mempengaruhinya disebut dengan
panas laten penguapan. Panas laten menggunakan rumus :

Q = m .L dengan : m = massa benda

L  = Kalor lebur benda

3. Perpindahan Panas
Dari pengertian panas/pengertian kalor yang telah dijelaskan di
atas, bahwa panas dapat mengalami perpindahan. Dan perpindahan
panas tersebut dapat melalui beberapa cara :

a. Perpindahan Panas secara Konduksi

Cara perpindahan ini seringkali terjadi pada penghantar benda


padat. Perpindahan panas tidak diikuti atau didahului oleh
perpindahan zat perantaranya. Contohnya adalah ketika meletakkan
sendok aluminium di dalam segelas air panas. Beberapa waktu
kemudian sendok akan terasa ikut panas di semua bagiannya. Hal
ini terjadi sebab panas dari air tersebut mengalir ke sendok yang
diletakkan didalamnya. Tetapi perpindahan panas tersebut tidak
4

disertai dengan perpindahan air yang merambat ke seluruh bagian


sendok. Hal ini membuktikan sifat konduktor dari sendok yang
dapat menghantarkan panas yang dikenal dengan nama konduksi.
Penghantar kalor yang baik disebut konduktor
Penghantar kalor yang kurang baik/buruk disebut isolator

Contoh soal
Sebuah batang logam yang memiliki panjang 0,5 m2
Memiliki perbedaan temperatur antara kedua ujungnya sebesar
60oC. Jika koefisien konduksi termo batang tersebut adalah 4
J/msK. Tentukan jumlah kalor yang merambat persatuan...

Penyelesaian
Dik : K = 4 J/msK
L=3m
A = 0,5 m2
ΔT = 60oc = 60 K
Dit : H ?
Jawab :
H = KA ΔT /L
= 4.0,5.60/3
= 40 J/s

b. Perpindahan Panas secara Konveksi

Cara perpindahan panas yang terakhir adalah Konveksi. Cara


ini akan menyertakan perpindahan perantara ketika panas
berpindah dari sumbernya. Contoh termudahnya dalam cara
perpindahan ini adalah ketika kita merebus air di dalam sebuah
panci. Panci yang tersi penuh air dingin kemudian dipanaskan di
atas kompor. Secara bertahapair bagian bawah akan menerima
panas dari dasar panci. Ketika suhu air yang ada di bawah semakin
tinggi, makan air tersebut akan naik ke atas karena terjadi
perbedaan massa jenis yang dipengaruhi suhu. Ketika air yang
bawah tadi naik ke atas, panas/kalor juga akan di bawa ke atas dan
tersebar pula di bagian-bagian terdekatnya. Begitu terus berulang
ketika air mengalami perubahan suhu. Jadi ketika kita melihat air
yang direbus itu bergulung dari bawah ke atas (mendidih) proses
inilah yang terjadi.

Contoh soal
Sebuah fluida yang memiliki luas penampang 40 cm2 dan koefisien
konveksi termo 5 J/msK mengalir dari satu dinding bersuhu 70 oC
ke dinding lainnya yang bersuhu 30oC. Berapakah kalor yang
dirambatkan persatuan waktu ?
5

Penyelesaian
Dik : h = 5 J/msK
A = 40 cm2 = 4.10-3m2
ΔT = 70-30 = 40oC = 40 K
Dit : H ?
Jawab :
H = hA ΔT
=5(4.10-3)40
=0,8 J/s
c. Perpindahan Panas Secara Radiasi

Untuk cara perpindahan yang satu ini terjadi tanpa harus


adanya perantara secara fisik. Maksudnya adalah perantara yang
digunakan seperti gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang
elektromagnetik, dan lain-lain. Oleh karena itu cara perpindahan ini
lebih tepat disebut dengan radiasi. Salah satu contoh perpindahan
panas secara radiasi ini adalah perpindahan panas dari matahari
sampai ke bumi. Benda yang disinari matahari akan menyerap dan
meningkat suhunya. Peningkatan suhu inilah yang membuat benda
tersebut menjadi panas.

B. Pembahasan
1. Hubungan Panas dengan Kandungan Gizi
Zat Gizi yang Hilang akibat Makanan Dihangatkan

Walaupun makanan yang Anda hangatkan siang ini merupakan


makanan yang baru Anda buat pagi tadi, tetap saja proses tersebut akan
mempengaruhi zat gizi makanan.
6

a. Vitamin

Jenis vitamin larut air merupakan vitamin yang sangat sensitif


dengan suhu panas. Vitamin larut air, yaitu vitamin C dan B, akan
secara otomatis pecah dan rusak ketika terkena panas dalam waktu yang
cukup lama. Vitamin C sendiri, adalah vitamin yang tidak stabil, mudah
teroksidasi saat bercampur dengan air. Lama proses memasak dan suhu
memasak akan menentukan seberapa besar vitamin C yang hilang dari
suatu makanan.

Misalnya, di dalam makanan yang anda hangatkan tersebut terdapat


tomat di dalamnya. Tomat yang terkena suhu panas mencapai 87 derajat
celcius selama 2 menit saja, kandungan vitamin C-nya akan hilang
sebanyak 10%. Sedangkan pada jenis vitamin B, tidak semua vitamin
rentan dengan suhu panas dan air. Hanya tiamin, niasin, dan folat saja
yang akan terlarut serta hilang apabila dipanaskan pada suhu lebh dari
100 derajat celcius.

b. Enzim

Enzim merupakan zat yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan


berbagai fungsi fisiologis, termasuk proses pencernaan. Bisanya, enzim
cukup banyak terkandung dalam jenis kacang-kacangan serta makanan
yang mengandung gandum. Enzim yang ada di dalam makanan tersebut
akan mengalami kerusakan dan jumlahnya berkurang jika mengalami
pemanasan.

Zat gizi makanan tersebut sebenarnya juga dihasilkan oleh tubuh


secara alami, tetapi ada kalanya enzim alami tersebut habis. Tubuh juga
tidak mendapatkan enzim yang cukup dari makanan yang dimakan.
Kondisi ini akan meningkatkan risiko terjadinya radikal bebas di dalam
tubuh dan dapat mengakibatkan penyakit kanker dan berbagai penyakit
degeneratif lainnya.

c. Antioksidan

Sejumlah makanan mengandung banyak antioksidan yang


sangat bermanfaat untuk mencegah penuaan dini dan menurunkan
risiko radikal bebas. Lutein dan zeaxanthin adalah antioksidan
alami yang terdapat di berbagai sumber sayuran berdaun hijau,
seperti kale, brokoli, dan sebagainya. Menurut para ahli dari
University of Maryland Medical Center, menghangatkan kembali
makanan yang mengandung antioksidan, hanya akan membuat zat
gizi makanan tersebut hilang dan Anda tidak mendapatkan manfaat
darinya.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, dengan makalah yang berjudul
“PANAS ATAU KALOR” penyusun dapat menyimpulkan bahwa panas
adalah salah satu bentuk energi. Panas dapat dirubah bentuknya menjadi
bentuk energi lain atau sebaliknya energi lain dapat dirubah menjadi energi
panas. Terdapat 2 jenis panas, yaitu panas sensibel dan panas laten.
Perpindahan panas terbagi menjadi 3 yaitu perpindahan panas secara
konduksi,konveksi dan radiasi. Energi panas sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia karena dapat membantu proses metabolisme dalam tubuh.

B. Saran
Hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman konsep panas
dan penerapan serta hubungan dengan kandungan gizi pada tubuh manusia
dengan baik untuk menghindari kesalahan konsep dalam pembelajaran
tentang materi panas atau kalor.

7
DAFTAR PUSTAKA

John Wiley & Son. (1961). New York and Japan. [online][26 Oktober 2018]

Roy. J. Dossat. (1961). Principles of Refrigeration. [online][26 Oktober 2018]

Wikipedia.(2013). Teknik Pendingin. [online][26 Oktober 2018]

Wilbert F. Stoecker, Jerold W. Jones dan Supratman Hara. (1994).


Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Jakarta : Erlangga. [online][26
Oktober 2018]

Anda mungkin juga menyukai