Anda di halaman 1dari 25

i

MATERI MATEMATIKA FISIKA FARMASI

KALOR

OLEH:

1. KOMANG NIA YULIANI (112)


2. NI KOMANG PUJA PERTIWI (113)
3. SHIENDY AYU PUSPITA (114)
4. NI PUTU AYU WIDYA ANGGRENI (115)
5. SANTHA LEONA ADHITIYA RIZKY (116)
6. I KOMANG WAHYU SUYOGA (117)
7. NI LUH SETIA MARLIANI (134)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kalor”ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak I Putu Ade
Andre Payadnya, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Matematika Fisika Farmasi .Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kalor.

Kami mengucapakan terima kasih kepada Bapak I Putu Ade Andre Payadnya, S.Pd., M.Pd
selaku dosen mata kuliah Matematika Fisika Farmasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni Kami juga mengucapkan terima kasih kepda semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan.

Denpasar,14 Desember 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
2.1 KALOR .................................................................................................................................. 2
2.2 KALOR JENIS...................................................................................................................... 4
2.3 KAPASITAS KALOR .......................................................................................................... 7
2.4 KALOR BEKU DAN KALOR UAP ................................................................................... 8
2.5 PERPINDAHAN KALOR ................................................................................................. 11
2.6 ASAS BLACK ..................................................................................................................... 18
BAB III................................................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 22

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskansehingga dapat
mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun. Kalor juga bisa berpindah dari
satu zat ke zat yang lain melalui medium atau perantara. Misalkan,dua buah zat yang
memiliki temperatur berbeda dicampurkan pada sebuah wadah .Maka temperatur kedua
benda tersebut akan menjadi sama.

Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang di kemukakan olehilmuwan
Skotlandia. Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggrissebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black. Kalor jenis adalah sifatzat yang
menunjukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat bermassa 1 kg
sebesar 1°C atau 1 K. Kalor merupakan suatu bentuk energi. Ada tiga cara perpindahan
kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuatdari kertas,
plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besidan baja. Ada
benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalor ?
2. Apa itu kalor jenis ?
3. Bagaimana cara mengatahui kapasitas kalor ?
4. Ada macam-macam kalor laten ?
5. Apa saja macam-macam perpindahan kalor ?
6. Apa itu asaz black ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kalor
2. Untuk mengetahui apa aitu kalor jenis
3. Untuk mengetahui kapasitas kalor
4. Untuk mengetahui macam-macam kalor laten.
5. Untuk mengetahui macam-macam perpindahan kalor.
6. Untuk mengetahui ap aitu asaz black.

1
BAB II
PEMABAHASAN
2.1 KALOR
Istilah kalor pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Perancis, Antoine Laurent
Lavoisier (1743 – 1794). Mulanya kalor diartikan sebagai fluida (zat alir). Namun teori
yang menyatakan bahwa kalor sebagai fluida ini tidak bertahan lama, karena kemudian
James Presscott Joule (1818 – 1889) melakukan percobaan untuk menghitung jumlah
energi mekanik yang ekivalen dengan kalor sebanyak satu kalori. Berdasarkan percobaan
tersebut, Joule menyimpulkan bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi. Besar
energi satu kalori setara dengan 4,2 joule (1 kalori = 4,2 J).

Kalor adalah energi yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda sehingga suhu benda
tersebut naik/turun ataupun berubah wujudnya Kalor juga bisa berpindah dari satu zat ke
zat yang lain melalui medium atau perantara. Ternyata kalor adalah bentuk energi yang
tidak dapat dilihat ataupun terlihat. Energi kalor juga dapat berubah menjadi bentuk energi
lain, seperti cahaya, gerak,listrik, kimia dan lain-lain

Menurut Giancoli (2001 : 490), Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke
benda yang lain karena adanya perbedaan temperatur. Satuan SI, satuan untuk kalor
sebagaimana bentuk energi lain, adalah joule. Menurut Kanginan (2017:213), Perpindahan
energi secara alami selalu terjadi dari zat atau bendabersuhu tinggi ke zat atau benda
bersuhu rendah. Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian, dapat kita dapat
definisikan kalor sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.

Dalam kehidupan sehari- hari peristiwa kalor ini sering kita jumpai seperti Ketika es yang
dipanaskan, akan menerima kalor sehingga suhunya naik dan bisa berubah wujudnya
menjadi air ( Gambar A), memegang wajan panas tangan menjadi melepuh (Gambar B),
ujung sendok akan terasa panas saat digunakan untuk mengaduk sesuatu diatas teh yang
mendidih (Gambar E), ujung spatula saat memasak akan terasa panas walaupun tidak
bersentuhan dengan api kompor (Gambar C) dan tutup panci terasa panas saat digunakan
untuk memasak (Gambar D).

2
Gambar A Gambar B Gambar C

Gambar D Gambar E

Kalor dapat berakibat pada perubahan suhu. Penerimaan kalor akan meningkatkan suhu
dan dapat mengubah zat padat menjadi cair atau zat cair menjadi gas, sedangkan pelepasan
kalor akan menurunkan suhu dan dapat mengubah zat cair menjadi padat atau zat gas
menjadi zat cair. Kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda dapat dihitung dengan
rumus berikut.
Q = m.c.∆𝒕
Q= m.c . (T2-T1)
Keterangan :
Q = Kalor yang diterima/dilepaskan oleh benda (joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (joule/kg0C)
∆𝑡 = Perubahan suhu benda (0C)
T1 = suhu awal (0C)
T2 = suhu akhir (0C)

CONTOH SOAL KALOR


1. Air Sebanyak 2 kg bersuhu 40oC akan dipanaskan hingga suhu 70oC. Jika diketahui
kalor jenis air 4.186 j/kgoC, Berapakah kalor yang diserap oleh air tersebut?
Penyelesaian:
• Diketahui :
m = 2 kg
c = 4.186 J/kgoC
T1= 400C

3
T2 = 70oC
• Ditanya : Q ?
Jawab:
Q = m.c∆T
Q = m. c. (T2-T1)
Q = 2 x 4.186 J/kgoC x (70-40) oC
Q = 2 x 4.186 J/kgoC x 30oC
Q = 251.160 J
2. Air Sebanyak 300gram bersuhu 24 oC akan dipanaskan dengan energi sebanyak 1500
kalori. Jika diketahui kalor jenis air 1kal/goC, Berapakah suhu air tersebut setelah
dipanaskan?
Penyelesaian:
• Diketahui:
m = 300 gram
T1 = 24oC
cair = 1 kal/goC
Q = 1.500 kal
• Ditanya: T2 = ?
Jawab:
Q = m.c∆T
Q = m. c. (T2-T1)
1.500 = 300 x 1 x (T2-24)
1.500 = 300 x(T2-24)
1.500 = 300 T2 – 7.200
1.500 + 7.200 = 300 T2
8.700 =300 T2
8.700/300 = T2
29oC =T2

2.2 KALOR JENIS


Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 kh zat untuk
menaikkan suhu sebesar 10C, atau bisa juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor . Semakin besar Kalor Jenis benda maka semakin besar

4
kalor yang di butuhkannya untuk menaikkan suhunya, begitu juga sebaliknya. Satuan Kalor
Jenis adalah J/Kg⁰C atau kal/g⁰C dan disimpolkan dengan c (huruf kecil).

Semakin besar kalor jenis suatu zat, semakin banyak kalor yang diserap atau dilepaskan,
jika massa dan perubahan suhunya tetap Dalam penerapannya, konsep ini digunakan dalam
menghasilkan peralatan memasak seperti panci. Para produsen peralatan masak ini akan
menggunakan bahan yang memiliki kalor jenis yang kecil. Hal ini agar energi panas atau
kalor yang di perlukan untuk menaikkan suhu masakan lebih kecil, sehingga akan
menghemat energi.

Berikut beberapa contoh kalor jenis :

Nilai kalor jenis untuk setiap zat selalu tetap yang dihitung dengan :
𝑸
c = 𝒎.∆𝒕
keterangan :
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (J)

5
m = massa suatu zat yang diberi kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kgoC)
ΔT =perubahan suhu zat (oC)

CONTOH SOAL KALOR JENIS


1. Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 10oC sampai
80oC adalah 9,45 kJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?
Penyelesaian:
• Diketahui:
m = 3 kg
∆T = 80oC – 10oC = 70oC
Q = 9,45 kJ = 94.500 J
• Ditanyakan: c ???
Jawab:
c = Q/ m. ∆T
c = 94.500 J/ 3 kg × 70oC
c = 94.500 J / 210 kgoC
c = 450 J/kgoC
Jadi kalor jenis zat tersebut adalah 450 J/kgoC.
2. Kalor yang diperlukan oleh 2 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 25oC sampai
60oC adalah 27,3 KJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?
Penyelesaian:
• Diketahui:
m = 2 kg
∆T = 60oC – 25oC = 35oC
Q = 27,3 KJ = 27.300 J
• Ditanya: c = ?
Jawab :
c = Q/ m. ∆T
c = 27.300J/ 2 kg × 35oC
c = 27.300 J / 70 kgoC = 390 J/kgoC
Jadi, kalor jenis zat tersebut adalah sebesar 390 J/KgoC

6
2.3 KAPASITAS KALOR
Kalor yang dibutuhkan 1 wadah air agar suhunya naik 1° C disebut kapasitas kalor.
Menurut Kanginan (2013:214), Kapasitas kalor merupakan banyaknya energi yang
diberikan untuk menaikkan suhu benda sebesar satu derajat. Sebagai contoh , Air satu
panci ketika dimasak hingga mendidih memerlukan kalor tertentu. Kalor yang dibutuhkan
1 panci air agar suhunya naik 1oC disebut kapasitas kalor. Kapasitas kalor sebenarnya
banyaknya energi yang diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu benda sebesar
satu derajat.

Pada sistem SI, satuan kapasitas kalor adalah JK-1. Namun, di Indonesiasuhu biasa
dinyatakan dalam Celsius, maka satuan kapasitas kalor yang dipakai dalam bahan
ajar ini adalah J/°C. Jika kapasitas kalor diberi lambang C (huruf besar),
persamaannya menjadi seperti berikut.
𝑸
𝐶= atau C = m. c
𝒎.∆𝒕
Keterangan :
C = Kapasitas Kalor J/°C
Q = kalor (J)
m = massa (Kg )
∆t = perubahan suhu (°C)
c = kalor jenis (J/kgoC)

CONTOH SOAL KAPASITAS KALOR


1. Kalor jenis air adalah 4.180J/kgoC. Kapasitas kalor 2 kg air adalah
Pembahasan :
• Diketahui :

7
Massa (m) = 2 kg
Kalor jenis air (c)= 4.180J/kgoC.
• Ditanya : C?
Jawab :
C = m.c
= 2 . 4.180
= 8.360 J/°C
Jadi, kapasitas kalor benda tersebut adalah 8.360 J/°C
2. Berapakah kapasitas kalor benda yang dipanaskan dari suhu 30°C menjadi 80°C bila
kalor yang dimiliki sebesar 2000 joule?
Penjelasan:
• Diketahui:
Q = 2000 joule
∆T = 80 °C - 30 °C = 50 °C
• Ditanya : Kapasitas kalor benda tersebut?
C = Q / ∆T
C = 2000 / 50
C = 40 J/°C
Jadi, kapasitas kalor benda tersebut adalah 40 J/°C

2.4 KALOR BEKU DAN KALOR UAP


Kita tahu bahwa bila sejumlah kalor ditambahkan pada suatu zat akan menyebabkan
kenaikan suhu zat tersebut. Bila kalor tersebut terus-menerus ditambahkan kalor,
maka suatu ketika zat tersebut akan berubah wujud. Misalnya, ketika kita merebus air
maka pada suatu saat air tersebut akan mendidih dan berubah menjadi uap air.

Kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk berubah wujud dinamakan kalor laten (L), dan
besarnya kalor laten ini berbeda-beda, bergantung dari jenis zatnya. Besarnya kalor yang
diperlukan pada perubahan wujud suatu benda dinyatakan oleh persamaan berikut.

Q = m.L
Dengan L merupakan kalor lebur atau kalor beku.

8
Nilai kalor laten zat ini bergantung dari proses
perubahan wujud yang terjadi. Pada saat benda
melebur (berubah wujud dari padat menjadi cair atau
sebaliknya), maka kalor laten yang digunakan adalah
kalor laten lebur dan biasanya disebut kalor lebur
atau kalor beku. Kalor beku adalah banyak kalor
yang dilepaskan 1 satuan massa zat cair untuk berubah
menjadi padat pada titik bekunya.Dalam kehidupan
kita kalor ini sering kita jumpai seperti mencairnya es
menjadi air ataupun sebaliknya, Ketika kita merebus
putih telur (cair) akan menjadi matang dengan tekstur
padat.

Pada saat benda menguap (berubah wujud dari cair


menjadi gas atau sebaliknya), maka kalor laten yang
digunakan adalah kalor laten didih dan biasanya
disebut kalor didih atau kalor uap. Kalor uap adalah
banyak kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 satuan zat pada titik didihnya. Dalam
kehidupan sehari-hari kalor ini sering ditemukan Ketika mendidihkan air panas.

𝑸 = 𝒎. 𝒖
Keterangan :
Q = Kalor yang dibutuhkan/dilepaskan oleh benda (joule)
m = massa benda (kg)
u = kalor uap (joule/kg)

CONTOH SOAL KALOR BEKU DAN KALOR UAP


1. Banyaknya kalor yang harus dilepaskan 1 gram raksa untuk mengubah wujudnya dari
cair menjadi padat adalah ( Kalor lebur raksa = 11,8 x 103 J/kg)
Penyelesaian:
• Diketahui :
Massa raksa (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor lebur raksa (L) = 11,8 x 103 J/kg
• Ditanya : Q?

9
Jawab :
Q = m.L
Q = (1 x 10-3 kg)(11,8 x 103 J/kg)
Q = 11,8 Joule
2. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujud 1 gram emas dari padat
menjadi cair adalah… (kalor lebur emas = 64,5 103 J/kg)
Penyelesaian :
• Diketahui :
m = 1 gram = 1 x 10^-3 J/kg
LF = 64,5 103 J/kg
• Ditanya : Q ?
Jawab :
Q = m. LF
Q = (1 x 10^-3 J/kg)( 64,5 10^3 J/kg)
Q = 64,5 Joule
3. Kalor yang dilepaskan untuk mencairkan 1 gram gas nitrogen adalah…..(Kalor uap
nitrogen = 200 x 103 J/kg)
Penyelesain:
• Diketahui :
Massa air (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor uap nitrogen (u) = 200 x 103 J/kg
• Ditanya : Q???
Jawab :
Q = m.u
Q = (1 x 10-3 kg)(200 x 103 J/kg)
Q = 200 Joule'
4. Kalor yang diserap untuk menguapkan 1 kg air adalah. (kalor uap air = 2256 x 10^3
J/kg)
Penyelesaian :
• Diketahui :
massa air (m) = 1kg
kalor uap air (u)= 2256 x 103 J/kg
• Ditanya : kalor (Q) yang diserap air =…?

10
Jawab :
Q=m.u
Q = (1 kg) (2256 x 103 J/kg)
Q = 2256 x 103 J/kg

2.5 PERPINDAHAN KALOR


Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam bentuk panas
yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Dalam proses
perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang
lebih dikenal dengan laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas juga merupakan
ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu.Ada
tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi.

1. Perpindahan kalor secara konduksi


Konduksi, atau disebut juga hantaran, merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui
suatu perantara zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian dari zat itu. Misalnya, ketika
kita memanaskan batang logam pada salah satu ujungnya, maka lambat laun ujung lainnya
akan menjadi panas karena adanya perpindahan kalor melalui logam tersebut (Gambar A),
apabila seseorang melelehkan mentega menggunakan panci, maka api dari kompor akan
memanaskan bagian dasar panci terlebih dahulu sebelum kemudian seluruh permukaan
badan panci menjadi panas dan menyebabkan mentega meleleh (Gambar B)dan knalpon
pada kendaraan akan panas saat mesin dihidupkan (Gambar C).

Gambar A Gambar B Gambar C

Kemampuan zat atau benda dalam menghantarkan kalor juga berbeda-beda. Olehkarena
itu, kemampuan benda-benda di alam dalam menghantarkan kalor dibedakan kedalam dua
kelompok: konduktor dan isolator. Konduktor adalah kelompok benda-bendayang mudah
menghantarkan kalor. Contoh konduktor adalah tembaga, besi, aluminium, dan sejenisnya.

11
Sedangkan isolator adalah kelompok benda-benda yang sukar menghantarkan kalor.
Contoh isolator adalah kayu, karet, plastik, dan sejenisnya. Secara umum, bahanbahan yang
terbuat dari logam umumnya merupakan konduktor kalor, sedangkan bahanbahan yang
terbuat dari non logam umumnya merupakan isolator kalor.

Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana kalor mengalir
dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah dalam suatu
medium (padat, cair atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang
bersinggungan secara langsung sehingga terjadi pertukaran energi dan momentum.

Rumus perpindahan kalor secara konduksi sebagai berikut:

𝑄 𝐴. ∆𝑇
= 𝑘.
𝑡 𝐿
Keterangan :
Q/t = laju hantaran kalor (J/s)
Q = kalor (J)
t = waktu (s)
K = koefisien konduktivitas termal (J/m.s.K atau J/m.s.°C)
A = luas permukaan (m2)
∆T = perbedaan suhu (K atau °C)
L = panjang benda (m)

CONTOH SOAL KALOR SECARA KONDUKSI


1. Sebatang baja berbentuk silinder pejal mempunyai Panjang 1m dan luas penampang
0,2𝑚2 . Konduktivitas termal baja adalah 40J/m.s.C°. jika selisih suhu antara kedua
ujung baja adalah 10°C, tentukan laju perpindahan kalor secara konduksi pada batang
baja tersebut ?
Penyelesaian :
• Diketahui :
Panjang baja (I) = 1m
luas penampang baja (A) = 0,2𝑚2 .
konduktivitas termal baka (k) = 40J/m.s.C°.
Perbedaan suhu kedua ujung baja (∆T) = 10°C

12
• Ditanya : Laju perpindahan kalor secara konduksi (Q/t)…..?
Jawab :
Rumus laju perpindahan kalor secara konduksi :
Q/t = k.A. ∆T/I
Q/t = (40)(0,2)(10)/1
Q/t = 80/1
Q/t = 80 J/sekon
2. Batang besi homogen salah satu ujungnya dipanasi. Besi itu memiliki luas penampang
2
17 cm dan konduktivitas termal 4.105 J/s.m.0C. panjang batang 1 m dan perbedaan
suhu kedua ujung 30ºC. kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 detik adalah
Penyelesaian :
• Diketahui :
A = 17 cm2 = 17.10-4 m2
k = 4.105 J/m.s.ºC
L=1
T = 30ºC
t = 2s
• Ditanya : Q(t=2s)
jawab :
𝑄 𝑘 . 𝐴 . ∆𝑇
H= =
𝑡 𝐿
𝑘 . 𝐴 . ∆𝑇
Q= 𝑡
𝐿
105 𝐽
4. 𝑠 º𝐶 . 17 . 10−4 𝑚2 . 30º𝐶
𝑚
Q= 2𝑠
1𝑚

Q = 40.800 J = 4,08 × 10⁴

2. Perpindahan kalor secara konveksi


Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu zat disertai oleh
perpindahan zat tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan
gas (fluida). Perpindahan kalor secara konveksi dinamakan juga aliran panas, karena
bagianbagian zat itu terus mengalir selama pemanasan. Misalnya, perpindahan kalor
melalui air yang dipanaskan. Ketika air dipanaskan, maka bagian air yang panas akan
berkurang massa jenisnya, sehingga akan naik ke permukaan. Tempat air panas tersebut
akan digantikan oleh air dingin yang juga akan mengalami hal serupa dengan air panas

13
sebelumnya. Proses seperti ini terus berulang hingga akhirnya seluruh bagian air menjadi
panas (Gamabr A).

Gambar A

Perpindahan panas secara konveksi juga terjadi pada udara, sehingga terjadi apa yang
dinamakan angin darat dan angin laut (Gamabr B). Angin laut terjadi pada siang hari. Air
lebih lambat menyerap panas dari tanah, sehingga pada siang hari udara di atas lautan lebih
dingin daripada udara di atas daratan. Akibatnya massa jenis udara di atas daratan lebih
kecil. Oleh karenanya, udara di atas daratan akan naik dan tempatnya digantikan oleh udara
di atas lautan, sehingga terjadi aliran angin dari laut ke darat yang dinamakan angin laut.
Angin darat terjadi pada malam hari. Udara di atas daratan lebih cepat dingin dibandingkan
udara di atas lautan, sehingga udara di atas lautan akan naik dan tempatnya diisi oleh udara
di atas daratan, dan terjadi aliran angin dari darat ke laut yang dinamakan angin darat.

Gambar B

Rumus perpindahan kalor secara konveksi sebagai berikut:


𝑸
= h.A. ∆𝐓
𝒕
Keterangan :
Q/t = laju hantaran kalor (J/s)
Q = kalor (J)
t = wakyu (s)

14
h = koefisien konveksi (W/m2.K atau W/m2°C)
A = luas permukaan (m2)
∆T = perbedaan suhu (K atau °C)

CONTOH SOAL SECARA KONVEKSI


1. Pada suatu Fluida mempunyai Koefisien Konveksi Termal 0,01 kal/msC kemudian
memiliki luas penampang aliran 10 cm. Jika fluida tersebut mengalir pada sebuah
dinding dengan suhu 100oC dan menuju dinding lainya dengan suhu 50oC, lalu kedua
dinding dalam keadaan sejajar, maka berapa besar kalor yang dirambatkan?.
Penyelesain:
• Diketahui :
h = 0,01 kal/msC
A = 10 cm = 1 × 10-3 m2
ΔT = (100oC-50oC) = 50oC
• Ditanya : O/t ???
Jawab :
Q/t = h. A .∆ T
Q/t = (0,01 kal/msC) (1 x 10-3 m2) (50oC)
Q/t = 5 x 10-4 kal/s
2. Suatu panci pemanas air terbuat dari bahan tertentu mempunyai luas permukaan yang
bersentuhan dengan air 200 cm2. Jika suhu bahan tersebut 90°C dan suhu air 80°C dan
menghasilkan jumlah kalor yang dipindahkan secara konveksi per sekonnya sebesar 0,8
J/s maka hitunglah besar nilai koefisien konveksi bahan tersebut.
Penyelesaian:
• Diketahui:
A = 200 cm2 = 0,02 m2
ΔT = 90°C – 80°C = 10oC
Q/t = 0,8 J/s = 0,8 W
Ditanya: h = ?
Jawab:
Q/t = h.A.ΔT
0,8 J/s = h. 0,02 m2. 10oC
0,8 J/s / 0,02 m2. 10oC = h

15
4 W/m2 oC = h

3. Perpindahan kalor secara radiasi


Radiasi atau pancaran merupakan cara perpindahan kalor tanpa perpindahan zat
perantara. Misalnya pancaran sinar matahari. Panas dari matahari dapat sampai ke
bumi,walaupun jarak antara bumi dan matahari sangat jauh dan diantara bumi dan matahari
terdapat ruang hampa.

Sifat pancaran dari berbagai permukaan benda juga berbeda-beda. Beberapa jenisbenda
tercatat ada yang mudah menyerap dan memancarkan radiasi kalor dan beberapa jenis

Gambar A Gambar B
benda lainnya ada yang tidak mudah menyerap dan memancarkan radiasi kalor.
Berdasarkan sejumlah penyelidikan diketahui bahwa benda hitam lebih mudah menyerap
dan memancarkan kalor dibandingkan dengan benda selain hitam. Oleh karena itu, apabila
pada siang hari yang terik kita menggunakan pakaian berwarna hitam, maka kita akan
merasakan panas yang lebih dibandingkan apabila kita menggunakan pakaian yang
berwarna selain hitam (Gambar A).Contoh lainnya seperti sinar matahari yang sampai ke
bumi walaupun hanya melalui ruang hampa (Gambar B),tubuh yang tersa hangat saat
duduk didepan api unggun (Gambar C), penetasan telur yang menggunakan bantuan lampu
pijar (Gambar D), dan saat mencebur pakaian dibawah sinar matahari menjadi kering
(gambar E).

Gambar C Gambar D Gambar E

Perpindahan kalor secara pancaran tanpa zat perantara. Energi yang dipancarkan tiap satuan
luas tiap satuan waktu berbanding lurus dengan pangkat 4 suhu mutlak.

16
Q/t = 𝒆. 𝝈. 𝑨. 𝑻⁴
Keterangan :
Q/t = laju hantaran kalor (J/s)
Q = kalor (J)
t = wakyu (s)
A = luas permukaan (m2)
T = suhu mutlak (K )
e = emisivitas (untuk benda hitam sempurna e= 1)
𝑤𝑎𝑡𝑡
𝜎 = tetapan Stefan-Boltzman (5,67x 10 -8𝑚²𝐾⁴ )

CONTOH SOAL RADIASI


1. Kawat filamen lampu pijar memiliki luas penampang 30 m𝟐 dan suhu 437 °C. jika
kawat filamen dianggap benda hitam sempurna, hitung radiasi kalor oleh kawat
tersebut?
Penyelesaian :
• Diketahui :
A = 30 m2
T = 437℃ = 437 + 273 K = 710 K
e=1
𝜎 = 5,67 × 10−8 watt/m2K4
• Ditanya : w = …?
Jawab :
W = e. 𝜎.A.T4
=
1 × 5,67 × 10-8 × 30 × 10-8 × 7104
=
0,41 watt atau 0,41 J/s
Jadi radiasi kalor oleh kawat tersebut adalah 0,41 watt atau 0,41 J/s
2. Benda hitam sempurna luas permukaannya 0,5 m2 dan suhunya 27 °C. Jika suhu
disekelilingnya 127 °C maka energi yang dipancarkan benda tersebut adalah…
Penyelesaian :
• Diketahui :
A = 0,5 m2
T1 = 27 °C + 273 = 300 °K
T2= 127 °C + 273 = 400 °K

17
e=1
𝜎 = 5,67 × 10−8 watt/m2K4
• Ditanya : W??
Jawab :
W = e . σ . A . (T24 – T14)
W = 1. 5,67 x 10-8. W/m2. K4 . 0,5 m2 {(400 K)4 – (300 K)4}
W = 490 W

2.6 ASAS BLACK


Asas Black adalah hukum yang menyatakan bahwa untuk semua pertukaran energi
panas(kalor), maka kallr yang diterima materi bersuhu lebih rendah akan sama besar dengan
kalor yang dilepas oleh materi bersuhu lebih tinggi. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
Qlepas = Qterima

Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuan inggris sebagai penghargaan atas jasa-
jasanya, yakni Joseph Black (1728-1799). Dalam kehidupan sehari-hari penerapan Asas Black
dapat kita liat pada saat kita membuat segelas teh yang tidak terlalu panas, kita akan
mencampurkan air yang sudah kita panaskan dengan air putih yang dingin, air yang panas akan
melepaskan kalor kepada air yang dingin, sedangkan air yang dingin akan menerima kalor
,maka akan terjadi suhu akhir yang ada pada segelas teh tersebut tidak terlalu panas atau
seimbang (Gambar A). Contoh lainnya yaitu Buliran air pada permukaan wadah minuman yang
dikeluarkan dari sebuah lemari pendingin-tentunya ketika minuman tersebut dibiarkan diudara
terbuka (Gambar B).

Gambar A Gambar B

18
Jika terdapat dua materi dengan suhu berbeda dicampurkan menjadi satu, Azas Black dapat
digunakan untuk mengetahui suhu akhir campuran. Penerapam secara matematis adalah
sebagai berikut.
Qlepas = Q terima
m1 x c1 x ( T1- Tm) = m2 x c2 x (Tm-T2)
Keterangan :
m1 = massa materi bersuhu lebih tinggi (kg)
c1 = kalor jenis materi bersuhu lebih tinggi (J/ KgoC )
T1 = suhu materi bersuhu lebih tinggi (oC)
m2 = massa materi bersuhu lebih rendah (kg)
c2 = kalor jenis materi bersuhu lebih rendah (J/ KgoC )
Tm = subu akhir campuran (oC)
T2 = subu materi bersuhu lebih rendah (oC)

CONTOH SOAL ASAS BLACK :


1. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100oC dituangkan ke dalam bejana dari aluminium yang
memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25oC, kalor jenis aluminium 900
J/kgoC, dan kalor jenis air 4.200 J/kgoC, maka tentukan suhu akhir zat ! (anggap tidak ada
kalor yang mengalir ke lingkungan)
Penyelesaian:
• Diketahui :
mbenjana = 0,5 kg
mair = 0,5 kg
Tair = 100oC ( suhu lebih tinggi )
Tbenjana = 25oC
cair = 4.200 J/kgoC
cbenjana = 900 J/kgoC
• Ditanya: Takhir = … ?
Jawab:
QLepas = QTerima
mair × cair × ∆Tair = mbenjana × cbenjana× ∆Tbenjana
mair × cair × (Tair – Takhir ) = mbenjana × cbenjana × (Takhir – Tbenjana)

19
0,5 × 4.200 × (100 – Takhir ) = 0,5 × 900 × (Takhir – 25)
2.100 × (100 – Takhir ) = 450 × (Takhir – 25)
210.000 – 2.100Takhir = 450Takhir – 11.250
450Takhir + 2.100Takhir = 210.000 + 11.250
2.550Takhir = 221.250
Takhir = 221.250/2.550
Takhir = 86,76oC
Jadi, suhu akhirnya adalah 86,76oC.
2. Sepotong logam memiliki massa 50 gram dengan suhu 90 °C, kemudian dicelupkan ke
dalam 100 gram air yang bersuhu 29,5 °C. Apabila kalor jenis air 1 kal/g.°C dan suhu
akhirnya 35 °C, maka kalor jenis logam tersebut adalah…
Penyelesaian :
• Diketahui:
Mlepas = 50 gram
Mserap = 100 gram
Tlepas = 90 °C
Tserap = 29,5 °C
Takhir = 35 °C
• Ditanya : kalor jenis logam ?
Jawab :
Mserap = mlepas
Mserap . Cair . Δtserap = mlepas . Clogam . Δtlepas
100 g . 1 kal/g.°C . (35 °C – 29,5 °C) = 50 g . Clogam . (90 °C – 35 °C)
550 kal = 2750 g/°CC . Clogam
Clogam = 550/2750 = 0,2 kal/g.°C

20
BAB III
RANGKUMAN

1. Kalor adalah energi yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda sehingga suhu
benda tersebut naik/turun ataupun berubah wujudnya. Kalor yang diterima atau dilepas
oleh suatu benda dapat dihitung dengan rumus berikut.
Q = m.c.∆𝒕
Q= m.c . (T2-T1)
2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 kh zat untuk
menaikkan suhu sebesar 10C, atau bisa juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor . Nilai kalor jenis untuk setiap zat selalu tetap yang
dihitung dengan :
𝑸
c = 𝒎.∆𝒕
3. Kalor yang dibutuhkan 1 wadah air agar suhunya naik 1° C disebut kapasitas kalor.
Jika kapasitas kalor diberi lambang C (huruf besar), persamaannya menjadi seperti
berikut.
𝑸
𝐶= atau C = m. c
𝒎.∆𝒕
4. Pada saat benda melebur (berubah wujud dari padat menjadi cair atau sebaliknya), maka
kalor laten yang digunakan adalah kalor laten lebur dan biasanya disebut kalor lebur
atau kalor beku. Pada saat benda menguap (berubah wujud dari cair menjadi gas atau
sebaliknya), maka kalor laten yang digunakan adalah kalor laten didih dan biasanya
disebut kalor didih atau kalor uap.
5. Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam
bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
6. Asas Black adalah hukum yang menyatakan bahwa untuk semua pertukaran energi
panas(kalor), maka kallr yang diterima materi bersuhu lebih rendah akan sama besar
dengan kalor yang dilepas oleh materi bersuhu lebih tinggi. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
Qlepas = Qterima

21
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2018). 10+ Contoh Soal Kalor Jenis & Kapasitas Kalor Beserta Jawabannya.
[Online] Available at: https://www.fisikabc.com/2018/05/contoh-soal-kalor-
jenis-kapasitas-kalor.html [Accessed 15 Desember 2022].

Anonim. (2018). FISIKABC : 10 Contoh Soal Asas Black dan Jawabannya Lengkap.
[Online] Available at:https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-soal-asas-black.html
[Accessed 15 Desember 2022].

Anonim. (2018). Contoh soal cara perpindahan kalor dan penyelesaiannya. [Online]
Availableat:https://soalfismat.com/contoh-soal-cara-perpindahan-kalordan
penyelesaiannya/amp/[Accessed 15 Desember 2022].

Anonim. (2021). You are here: Home / Lain-lain / 10 Contoh Soal Kalor Jenis dan Kapasitas
Kalor+Pembahasan.[Online] Available at: https://rumushitung.com/2021/05/01/10-
contoh-soal-kalor-jenis-dan-kapasitas-kalor-pembahasan/ [Accessed 15 Desember
2022].

Pendidikan Indonesia,Universitas. (2017). BBM 6 (SUhu dan Kalor ) KD FISIKA. [Online]


Available.at:http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_FISIKA
/BBM_6_%28Suhu_dan_Kalor%29_KD_Fisika.pdf [Accessed 12 Desember 2022].

Astrarinugrahini, 2020. Modul Pengayaan Fisika Peminatan XI Semester 1. 1 ed. Surakarta :


CV Grahadi .

Amin,Abdul. (n.d).Bab 2 ZAT DAN KALOR. Diunduh dari


https://www.academia.edu/9469405/BAB_2_ZAT_DAN_KALOR

D, S. I. & dkk. (2020). BAHAN AJAR FISIKA.[Online] Available.


at:https://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/13621/1/Bahan%20Ajar%20Berbasis%20
Problem%20Based%20Learning%20Pada%20Materi%20Kalor%20Dan%20Perpinda
han%20Kalor.pdf [Accessed 15 Desember 2022].

Putra, K. (n.d). ZAT DAN KALOR. Badung : Universitas Udayana .

Swawikanti, K. (2022). Ruang Guru : Macam-Macam Perpindahan Kalor: Konduksi,


Konveksi & Radiasi Fisika Kelas 11. [Online] Available
at:https://www.ruangguru.com/blog/perpindahan-kalor [Accessed 15 Desember 2022].

22

Anda mungkin juga menyukai