Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Kimia dan Fisika


1.2 Tanggal Praktikum : 29 Maret 2016
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok 3
1. Febri Wulandari Siregar (150140051)
2. Sasmita Andriani (150140058)
3. Dayang Syafua Daulay (150140069)
1.4 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan fisika, kimia dan
membedakan perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perubahan Fisika dan Kimia


Perubahan fisika (perubahan fisik), yaitu perubahan pada wujud atau
penampilan fisik (sifat fisik) tetapi identitas dasarnya (sifat kimia nya) tetap
(masih materi semula). Perubahan fisika ini tidak menghasilkan zat lain.
Contohnya adalah lilin meleleh karena dipanaskan, air menguap, kayu dibuat
menjadi bangku, air berubah menjadi es dan embun yang memiliki proses reaksi
sebagai berikut:
2H2 + O2 → 2H2O
(Keenan, 1999).
Perubahan kimia, yaitu perubahan pada identitas dasar (sifat kimia),
sehingga materinya berbeda dengan materi semula. Perubahan kimia ini
menghasilkan materi lain (materi baru). Contohnya adalah kayu melapuk dan
pemanasan NaOH dengan HCl akan menghasilkan kristal-kristal garam yang
memiliki proses:
NaOH + HCl → NaCl +H2O
Kemudian contoh lainnya adalah apabila kayu dibakar. Kayu sebelum di
bakar mengandung selulosa tetapi setelah dibakar berubah menjadi arang atau
karbon. Dengan demikian dari proses pembakaran kayu diperoleh zat yang
memiliki berbeda dengan zat sebelumnya.
Perubahan fisika dan perubahan kimia, salah satu contohnya adalah
terbakarnya lilin, perubahan warna sumbu merupakan perubahan kimia,
sedangkan memadatnya lilin kembali merupakan perubahan fisika.
(Petrucci, 1996).

2.2. Sifat Perubahan Fisika dan Kimia


Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan
fisik yang biasanya dapat diamati dari luar materi secara langsung dengan indera.
Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya zat lain. Yang termasuk ke dalam
sifat fisik antara lain:
1. Wujud Zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, zat cair, dan zat gas. Adapun sifat-sifat
dari ketiga zat tersebut, yaitu :
Tabel 2.1 Wujud zat padat, cair, dan gas
No. Zat Padat Zat Cair Zat Gas
1. Mempunyai bentuk Bentuk tergantung Tidak mempunyai
dan volume tertentu. wadahnya, dan bentuk dan volume
volume tertentu. tertentu bergantung
pada wadahnya.

2. Jarak antar partikel Jarak antar partikel Jarak antar partikel


sangat rapat. agak renggang. sangat renggang.
3. Partikel-partikel Partikel-partikelnya Partikel-partikelnya
tidak dapat dapat bergerak bebas. dapat bergerak
bergerak bebas. cepat.

2. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel
suspensi yang halus.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan perubahan fisika.
4. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda
dengan menguap. Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih,
sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Titik
didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.
Tabel 2.2 Titik Didih Beberapa Zat Pada Tekanan 1 atm
No. Nama Zat Titik Didih (0°C)
1. Nitrogen (N2) -196
2. Oksigen (O2) -183
3. Air (H2O) 100
4. Benzena (C6H6) 80,1
5. Alkohol atau etanol (C2H5OH) 78,5

5. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika suatu zat padat menjadi cairan. Zat cairdan
zat gas juga memiliki titik leleh, tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada
suhu kamar (25°C).
Tabel 2.3 Titik Leleh Beberapa Zat
No. Nama Zat Titik Leleh (°C)
1. Alkohol atau etanol (C2H5OH) -117
2. Air (H2O) 0
3. Benzena (C6H6) -5,5
4. Nitrogen (N2) -210
5. Oksigen (O2) -216

Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat
diamati di dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan
menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain). Yang termasuk ke dalam
sifat kimia adalah:
1. Mudah terbakar
Saat kita membakar kembang api, maka dengan segera akan terjadi nyala
warna-warni yang indah. Pada peristiwa tersebut telah terjadi perubahan
kimia. Contoh lain yang mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat terbakar
bila terkena udara, membentuk senyawa fosfor oksida.
2. Mudah busuk
Jika buah dan sayur di biarkan di udara terbuka, maka lama kelamaan akan
membusuk. Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme.
3. Korosif
Pengkaratan (korosi) merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh
lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Sebelum berkarat logam
memiliki unsur Fe tetapi setelah berkarat berubah menjadi senyawa
Fe2O3 (Sukardjo, 1989).

2.3. Ciri-ciri Perubahan Kimia


Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Terbentuknya Gas
Reaksi kimia bersifat unik, pada beberapa reaksi kimia tertentu dapat
membentuk gas. Salah satu contoh perubahan kimia yang menimbulkan
pembentukan gas yaitu saat kita melarutkan serbuk minuman penghilang panas
dalam ke dalam segelas air, maka akan muncul gas saat air dan serbuk tersebut
bercampur.
2. Terbentuknya endapan
Pada beberapa reaksi kimia tertentu dapat menghasilkan suatu senyawa
yang berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara
homogen) dengan cairan disekitarnya, sehingga disebut sebagai endapan. Salah
satu contoh perubahan kimia yang menimbulkan terbentuknya endapan adalah
jika larutan perak nitrat dengan natrium klorida, maka akan membentuk endapan
berwarna putih. Proses reaksinya sebagai berikut:
AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
3. Terjadinya perubahan warna
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka akan terjadi perubahan
komposisi dan terbentuk zat baru, yang mungkin memiliki warna yang berbeda.
Salah satu contoh perubahan kimia yang menimbulkan terjadinya perubahan
warna adalah jika logam besi direaksikan dengan larutan asam klorida akan
menghasilkan gas hidrogen dan larutan besi klorida yang berwarna kekuningan.
Proses reaksinya sebagai berikut:
Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2 (aq) + H2 (g)
4. Terjadinya perubahan suhu
Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang
sering menyertai reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya
perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan energi panas. Akibatnya suhu
hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi dan dapat menjadi lebih rendah daripada
suhu peraksinya (Brady, 1989).

2.4. Ciri-ciri Perubahan Fisika


Berlangsungnya perubahan fisika dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Tidak terbentuk zat jenis baru
2. Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
3. Hanya diketahui perubahan sifat fisika saja yaitu bentuk, ukuran, dan
warna (Nana, 2006).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat-alat
1. Tabung reaksi 3 bauh
2. Gelas kimia 1 buah
3. Kaki tigadan perangkatnya 1 buah
4. Cawan penguap 1 buah
5. Lampu spritus 1 buah
6. Lilin 1 batang
7. Kaca arloji 1 buah
8. Penggaris 1 buah

3.1.2 Bahan-bahan
1. Larutan HCl 0.1 M 5 ml
2. Larutan NaOH 0.1 M 5 ml
3. Air suling secukupnya

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Perubahan Fisika
Gelas kimia di isi 15 ml air suling, kemudian letakkan diatas kaki tiga
yang sudah di tutup dengan kaca arloji. Panaskan sampai air yang ada di
dalam gelas kimia itu mendidih.

3.2.2 Perubahan Kimia


Tabung reaksi diisi 3 ml larutan HCl 0.1 M + 3 ml larutan NaOH 0.1 M.
masukan larutan yang telah direaksikan tersebut kedalam cawan penguap.
Kemudian diletakkan di atas tungku kaki tiga lalu dipanaskan sampai
semua airnya menguap.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 5.1 Hasil Percobaan Membedakan Perubahan Fisika dan Kimia
No. Perubahan Hasil pengamatan

1. Perubahan fisika 15 ml air suling ditutup dengan kaca arloji yang


atasnya telah diisi air diatasnya akan terjadi
perubahan fisika yaitu penguapan dan
mengembun. Air yang dipanaskan juga berkurang.
2. Perubahan kimia Larutan HCl 0,1 M 3 ml + NaOH 0,1 M 3 ml,
dipanaskan pada cawan penguap, lama-kelamaan
campuran ini mendidih dan menguap sehingga
membentuk kristal.
3. Perubahan fisika 1. Lilin sebeum dibakar
dan kimia Panjang lilin : 24 cm
Warna lilin : putih
Panjang sumbu : 2,2 cm
Warna sumbu : putih
Letak sumbu : ditengah
Bentuk sumbu : bulat
2. Lilin saat nyala
Tinggi nyala : 3,5 cm
Bentuk nyala : kerucut
Warna sumbu : hitam
Timggi sumbu : 2 cm
Nyala : berjelaga
Warna nyala : hitamkebiruan
3. Sesudah dibakar
Tinggu sumbu : 1,5 cm
Tinggi lilin : 23 cm
Warna sumbu : putih
Warna lilin : hitam

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah diamati mengenai cara
membedakan perubahan fisika dan kimia.
4.2.1 Perubahan Fisika
Air yang sudah dimasukkan di dalam gelas kimia dipanaskan di atas
tungku kaki tiga, di atas gelas kimia diletakkan kaca arloji yang sudah diisi air di
atasnya. Pada saat pemanasan berlangsung air yang ada didalam gelas kimia
mendidih dan mengembun yang dapat dilihat pada dinding gelas kimia dan
dibawah kaca arloji terdapat uap air apabila didinginkan, sehingga yang terjadi
adalah perubahan fisika karena tidak menimbulkan zat baru, hanya perubahan
wujud saja.
4.2.2 Perubahan Kimia
Setelah larutan HCl dan NaOH dicampur dan dimasukkan kedalam cawan
penguap, dipanaskan diatas kaki tiga hingga mengering terdapat Kristal garam
didalam cawan penguap. Hal ini terjadi karena H2O menguap selama proses
pemanasan. Dari percobaan ini dapat diamati perubahan kimia yaitu pembentukan
zat baru dengan reaksi:
NaOH + HCl NaCl + H2O
4.2.3 Perubahan fisika dan kimia
Ketika lilin mencair saat dinyalakan dan mengeras kembali saat dingin,
maka telah terjadi perubahan fisika, dimana wujudnya berubah dan tidak
menimbulkan zat baru. Sedangkan sumbu yang dibakar pada lilin setelah
dinyalakan selama 5 menit dan menghasilkan asap (CO2) dan sebagian sumbu
menjadi abu. Hal ini dapat dikatakan perubahan kimia karena menimbulkan zat
baru yaitu sumbu yang menjadi abu dan terdapat asap. Lilin tidak bisa
dikembalikan kebentuk awalnya karena telah terjadi perubahan fisika dan kimia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan dan hasil pengamatan, dapat disimpulkan:
1. Pada saat pemanasan air yang ada digelas kimia terjadi penguapan yang
terlihat dibawah kaca arloji dan dapat kembali menjadi air pada saat
didinginkan, merupakan perubahan fisika terjadi penguapan. Pada saat
pemanasan campuran HCl dan NaOH terjadi penguapan H2O sehingga
yang tertinggal hanya NaCl dengan reaksi:
NaOH + HCl NaCl + H2O
2. Terjadi perubahan fisika dimana tinggi lilin berkurang dari tinggi semula
setelah sumbu lilin dinyalakan selama 5 menit. Dan terjadi perubahan
kimia dimana sumbu berubah warna menjadi hitam dan sebagian menjadi
abu setelah terjadi pembakaran sumbu.

5.2 Saran
Penulis berharap pemahaman tentang perubahan fisika dan perubahan
kimia khususnya aplikasi dan manfaatnya dikehidupan dan lebih banayak
dipublikasikan. Sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermamfaat
baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1989. Kimia Universitas. Edisi: 5. Jakarta: Erlangga.


Keenan Kleinfelter, Wood. A. 1999. Kimia Untuk Universitas. Edisi: 6.
Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralp H. 1996. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 1989. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineke Cipta.
Sutresna, Nana. 2006. Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin ?


2. Mengapa kadang kala api lilin berjelaga ?
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan kedua.
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hamper mendidih terjadi
gelembung-gelembung ?

Jawaban :
1. CH3(CH2)16COOH
2. Karena gas karbonnya merupakan hasil pembakaran
3. NaCl
1
4. Karena di saat air di panaskanikatan H2O terlepas, H2O  H2 + O2 dan
2

kemudian gas yang tidak berpasangan itu mencari reaksi kembali keudara
bebas.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No. Nama/Gambar Alat Fungsi


1. Tabung Reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

2. Bola Penghisap Untuk menghisap larutan

3. Lampu Spiritus Untuk membakar zat atau


memmanaskan larutan.

4. Kawat Kasa Sebagai alas pada waktu pemanasan


menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen

5. Cawan Penguap Digunakan sebagai wadah.


6. Gelas Kimia Tempat untuk menyimpan dan
membuat larutan.

7. Pipet Volume Digunakan untuk mengambil larutan


dengan volume tertentu

8. Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan.

9. Kaki Tiga Sebagai penyangga pembakar spirtus.

Anda mungkin juga menyukai