Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik


Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berusaha
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industri. Maka diperlukannya
industri yang dapat meningkatkan pertumbuhan perindustrian. Salah satu jenis
industri tersebut adalah industri butyl asetat.
Butyl asetat merupakan salah satu produk yang potensial untuk
dikembangkan, karena memiliki kegunaan yang cukup banyak. Butyl asetat
merupakan salah satu ester asetat yang memiliki rumus C4H9CH3COO. Kegunaan
butil asetat diantaranya sebagai pelarut pada industri tekstil, industri plastik, untuk
industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstraksi dan pemurnian pada
pembuatan penisilin antibiotika dan bahan bantu pembentukan flavor, industri
yang memproduksi oli, dan sebagai bahan baku dalam industri parfum, dan juga
sebagai solven pada persiapan pembuatan kulit buatan dan sebagai pelapis
pelindung, butyl asetat dapat digunakan sebagai pelarut pada ekstraksi bermacam-
macam minyak dan sebagai komponen pada aroma sintetis seperti aprikot, pisang,
pir, nanas, delima, dan rashberry (Mc. Ketta, 1977).
Bahan baku didapatkan lebih mudah karena dekat dengan lokasi pabrik
yaitu bahan baku asam asetat diperoleh dari PT. Aciditama Surakarta, butanol
didapatkan dari PT. Petro Oxo Nusantara di Gresik.
Sampai saat ini, di Indonesia baru ada satu pabrik yang memproduksi butyl
asetat, sedangkan kebutuhan butyl asetat di Indonesia diperkirakan akan terus
meningkat sesuai dengan banyaknya industri yang menggunakannya. Oleh karena
itu, pendirian pabrik perlu dilakukan. Banyaknya tenaga kerja Indonesia yang
membutuhkan pekerjaan, dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat
menyerap tenaga kerja hingga mengurangi pengangguran.
Penentuan kapasitas prarancangan pabrik memerlukan beberapa
pertimbangan yaitu ketersediaan bahan baku dan kebutuhan butyl asetat untuk
indonesia. Berikut adalah perkembangan impor butyl asetat pada tahun 2014-
2018 yang dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Impor Butyl Asetat dari tahun 2014 - 2018
No Tahun Kapasitas (ton)

1. 2014 4962
2. 2015 11455
3. 2016 12098
4. 2017 14203
5. 2018 17604

( Sumber : Biro Pusat Statistik, 2018)


Data impor asam formiat diproyeksikan sebagaimana dinyatakan dalam
gambar 1.1
20000
18000
16000
14000
12000
10000
y = 2,803x - 5,639,187
8000 R² = 1
6000
4000
2000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 1.1 Grafik Hubungan Antara Tahun Ke- Vs Impor

Dari gambar grafik diatas, diketahui persamaan regresi linear yang


diperoleh yaitu y = 2.803x – 5.639.187 sehingga didapatlah hasil ekstrapolasi
yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 dengan perhitungan sebagai berikut:
Hasil Ekstrapolasi (y) = 2.803 x tahun ke.. (x) – 5.639.187
Hasil Ekstrapolasi (y) = 2.803 X (6) – 5.639.187
Hasil Ekstrapolasi (y) = - 5.622.369 ton/tahun
Tabel 1.2 Hasil Ekstrapolasi
Tahun ke Tahun Impor (Ton/tahun)
6 2019
7 2020
8 2021
9 2022
10 2023
11 2024
Berdasarkan data konsumsi asam formiat pada tabel 1.2 maka pabrik
direncanakan akan beroperasi pada tahun 2022 dengan kapasitas 100.000
ton/tahun. Kapasitas perancangan pabrik asam formiat ini ditetapkan sebesar itu
dengan harapan:
1. Dapat memenuhi kebutuhan asam formiat dalam negeri yang terus
meningkat setiap tahun.
2. Dapat memberikan kesempatan bagi berdirinya industri-industri lain
yang menggunakan asam formiat sebagai bahan baku. Dan dampak positif
dari berkembangnya industri-industri baru tersebut adalah dapat
menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di
Indonesia.
3. Dapat menghemat devisa negara yang cukup besar karena
berkurangnya impor asam formiat serta mengurangi ketergantungan
pada negara lain.

1.2 Rumusan Masalah


Mengingat kebutuhan di Indonesia akan butyl asetat mengalami
peningkatan dengan banyaknya industri yang menggunakannya, maka pabrik
pembuatan butyl asetat sangat potensial untuk didirikan di Indonesia.
1.3 Tujuan Prarancangan Pabrik
Tujuan perancangan pabrik pembuatan butyl asetat ini adalah menerapkan
ilmu disiplin teknik kimia khususnya dibidang rancang, proses, dan operasi teknik
kimia sehingga akan memberikan gambaran kelayakan prarancangan pendirian
pabrik ini

1.4 Manfaat Prarancangan Pabrik


Manfaat yang mungkin dicapai adalah terbukanya lapangan kerja dan
memacu rakyat untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan pada akhirnya
akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Disamping itu juga untuk
memanfaatkan sumber daya alam dan memberikan nilai ekonomis pada bahan
baku agar menjadi produk yang lebih bermanfaat.

1.5 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah di dalam penyusunan dan penyelesaian tugas
prarancangan pabrik butyl asetat ini yaitu:
1. Prarancangan secara teknis difokuskan pada pabrik asetal dehida dengan
proses esterifikasi.
2. Analisis yang dilakukan hanya sampai analisis kelangsungan ekonomi.

1.6 Macam-Macam Proses


Beberapa metode yang dipakai dalam pembuatan butyl asetat yaitu:
1.6.1 Pembuatan Ester Dari Asam Anhidrid
(CH3CO)2O + C4H9OH C4H9CH3COO + CH3COOH
Asam Anhidrid Butanol Butyl Asetat Asam Asetat
(Kirk, R.E & Othmer, D.F, 1978 )
Pada proses ini terdapat kekurangan dan kelebihan. Dimana
kekurangannya adalah hasil sampingnya berupa asam asetat sehingga dapat
menyebabkan kemurnian butyl asetat rendah dan reaksi ini dapat mengubah sifat
ester. Keuntungannya jika ditambah katalis (asam sulfat, zinc chloride ) reaksi
dapat berjalan lebih cepat dibanding reaksi sejenis lainnya.
1.6.2 Pembuatan Ester Dari Asam Amino
CH3CONH2 + C4H9OH C4H9CH3COO + NH3
Asam Amino Butanol Butyl Asetat Amoniak
Pada reaksi ini kekurangannya hanya pada temperatur tinggi reaksinya
dapat dijalankan, hasil sampingnya NH3 (amoniak) dan reaksi bersifat endotermis.
Kelebihan reaksi ini mempunyai konversi yang tinggi.
1.6.3 Pembuatan Ester Dari Garam dan Alkil Halida
CH3COONa + C4H9Br C4H9CH3COO + NaBr
Natrium Asetat Alkil halida Butyl Asetat Natrium Bromida
Kekurangannya yaitu bahan baku yang dipakai sifatnya mudah menguap,
reaksi berjalan sangat lambat dan mempunyai hasil samping NaBr.
Keuntungannya dibanding yang lain, reaksi ini lebih murah karena bahan baku
alkohol diperoleh dari esterifikasi secara langsung.
1.6.4 Pembuatan Ester Dari Asetonitril
CH3CN + H2O + C4H9OH C4H9CH3COO + NH3
Asetonitril Air Butanol Butyl Asetat Amoniak
Kekurangan reaksi ini, hasil samping yang terbentuk adalah NH3, reaksi
lambat, lebih kompleks jika dibanding dengan reaksi yang lain. Kelebihannya
yaitu pada kondisi operasi suhu dan tekanan rendah reaksi dapat dijalankan,
sehingga dapat mengurangi bahaya ledakan pada saat reaksi.
1.6.5 Pembuatan Ester Dari Asam Organik
Proses pembuatan butil asetat dapat dilakukan dengan cara mereaksikan
asam organik dengan alkohol. Hasil dari reaksi ini yaitu butil asetat dan air.
Reaksi:
CH3COOH + C4H9OH CH3COOC4H9 + H2O
Asam Asetat Butanol Butyl Asetat Air
Kekurangannya menghasilkan hasil samping H2O. Keuntungannya pada
suhu dan tekanan rendah reaksi dapat berjalan, bahan baku sifatnya tidak baracun,
reaksinya reversible. Dari kelebihan dan kekurangan diatas, maka dipilih proses
pembuatan butyl asetat dari asam asetat dan butanol dengan pertimbangan bahan
baku tidak korosif dan tidak beracun. Reaksi esterifikasi terjadi dengan
melepaskan panas (eksoterm) sehingga untuk mempertahankan kondisi suhu
reaksi perlu dilakukan pendinginan.
Menurut Faith and Keyes, reaksi esterifikasi butyl asetat dapat
berlangsung baik dengan komposisi dan kondisi umpan :
Umpan butane : umpan asam asetat = 1, 1 : 1
Suhu operasi = 90 - 120 °C
Tekanan operasi =1 - 2 atm
Konversi reaksi maksimal 95 %
Penambahan asam kuat sebagai katalis diperlukan untuk meningkatkan
kecepatan reaksi esterifikasi. Katalis yang biasanya digunakan adalah asam sulfat
dan asam sulfonat. Kedua katalis ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Katalis asam sulfat mampu mempercepat reaksi dengan baik tapi korosifitas
tinggi, sedangkan katalis asam sulfonat korosifitasnya rendah tapi memiliki
kecepatan reaksi kurang cepat (Jhon Mc. Ketta, 1976)

1.7 Uraian Proses


Pembuatan butyl asetat pada tugas prarancangan ini menggunakan bahan
baku asam asetat dan butanol dengan katalisator asam sulfat. Secara keseluruhan
proses beroperasi pada tekanan 1 atm. Proses yang terjadi dapat dilakukan melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.7.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku dan bahan pembantu
a. Butanol (C4H9OH)
Bahan baku butanol (C4H9OH) yang digunakan yaitu butanol (C4H9OH)
dengan kemumian 99%. Butanol (C4H9OH) ini disimpan dalam tangki penyimpan
dalam fase cair pada suhu 30°C dan tekanan 1 atm. Butanol (C4H9OH) dialirkan
dengan menggunakan pompa ke dalam heater dengan menggunakan pompa
sampai temperatur 100 °C. Sebagai pemanas digunakan steam pada suhu 260 °F.
Dari heater selanjutnya diumpankan ke reaktor jenis reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB).
b. Asam asetat (CH3COOH)
Bahan baku asam asetat (CH3COOH) yang digunakan adalah asam asetat
(CH3COOH) dengan kemumian 99% yang disimpan pada tangki penyimpan
dalam fase cair pada temperatur 30°C dan tekanan 1 atm. Asam asetat
(CH3COOH) dialirkan ke dalam mixer untuk dicampurkan dengan hasil produk
atas menara distilasi dengan suhu 111,49 °C yang di recycle, sehingga suhu
campuran menjadi 40,708 °C, yang selanjutnya produk keluar mixer dialirkan ke
dalam heater sampai temperatur 100°C. Sebagai pemanas digunakan steam pada
suhu 260 F . Dari heater selanjutnya diumpankan ke reaktor jenis reaktor alir
tangki alir tangki berpengaduk (RATB).
c. Katalis asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat (H2SO4) dengan kemumian 98% disimpan pada kondisi 30°C
pada tekanan 1 atm dalam tangki penyimpan. Asam sulfat (H2SO4) dialirkan
dengan pompa dan dipanaskan sampai suhunya menjadi 100°C dengan steam dari
heater pada suhu 260°F. Selanjutnya (H2SO4) diumpankan ke reaktor jenis reaktor
alir tangki berpengaduk (RATB) sebagai katalis.

1.7.2 Tahap reaksi


Butanol (C4H9OH) dan asam asetat (C4H9OH) dengan rasio 1,1 mo|
butanol/mol asam asetat serta katalis asam sulfat 0,1% total umpan setelah melalui
tahap proses persiapan bahan baku dan pembantu dimasukkan ke dalam reaktor
jenis reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) yang dilengkapi dengan coil
pendingin. Reaksi dalam reaktor terjadi pada kondisi 100°C dan tekanan 1 atm
dalam fase cair-cair.Reaksi pada reaktor diperoleh konversi sebesar 0.999. Produk
keluar dari reaktor kemudian dialirkan ke cooler untuk didinginkan sampai suhu
40°C dan dilanjutkan masuk ke distilasi menggunakan pompa.

1.7.3 Tahap Pemurnian Produk


Hasil atas menara distilasi pada kondisi 99,82°C dan tekanan 1 atm
diembunkan dalam kondensor dengan pendingin air dan recycle masuk ke mixer.
Hasil bawah dari menara distilasi pada kondisi 213°C dan tekanan 1 atm
diumpankan ke reboiler untuk menguapkan sebagian hasilnya dan sebagian lagi
dialirkan ke cooler lalu dialirkan ke distilasi ke dua. keluaran bawah distilasi
adalah asam sulfat untuk di recycle masuk reaktor. Keluar atas distilasi adalah
butil asetat (CH3COOC4H9) sebagai produk dengan kemumian 99% pada tangki
penyimpan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Mochammad Reza
    Belum ada peringkat
  • Daftar Putaka
    Daftar Putaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Putaka
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Hgig
    Hgig
    Dokumen31 halaman
    Hgig
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • ALPUKAT
    ALPUKAT
    Dokumen18 halaman
    ALPUKAT
    dhiforester
    100% (4)
  • BAB II Indra
    BAB II Indra
    Dokumen10 halaman
    BAB II Indra
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • BAB V Indra
    BAB V Indra
    Dokumen1 halaman
    BAB V Indra
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Daftar Bhisi
    Daftar Bhisi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Bhisi
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • PT - Perta Arun Gas Blang Lancang - Lhokseumawe 01 - 31 JULI 2019
    PT - Perta Arun Gas Blang Lancang - Lhokseumawe 01 - 31 JULI 2019
    Dokumen1 halaman
    PT - Perta Arun Gas Blang Lancang - Lhokseumawe 01 - 31 JULI 2019
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Daftar Bhisi
    Daftar Bhisi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Bhisi
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Syarh Ushulus Sunnah
    Syarh Ushulus Sunnah
    Dokumen220 halaman
    Syarh Ushulus Sunnah
    quanissha
    100% (3)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • ALAT Laboratorium
    ALAT Laboratorium
    Dokumen15 halaman
    ALAT Laboratorium
    Zeghi Reza Bramastya
    Belum ada peringkat
  • Avif
    Avif
    Dokumen3 halaman
    Avif
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Alat Dan Bahan Bab III
    Alat Dan Bahan Bab III
    Dokumen1 halaman
    Alat Dan Bahan Bab III
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN B Turbin
    LAMPIRAN B Turbin
    Dokumen25 halaman
    LAMPIRAN B Turbin
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Neraca Massa Prarancangan Pabrik Anilin
    Neraca Massa Prarancangan Pabrik Anilin
    Dokumen297 halaman
    Neraca Massa Prarancangan Pabrik Anilin
    April Rianto Baktiar
    Belum ada peringkat
  • Abstrak 3
    Abstrak 3
    Dokumen1 halaman
    Abstrak 3
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Umpn
    Umpn
    Dokumen2 halaman
    Umpn
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • PIK Kelomppk1
    PIK Kelomppk1
    Dokumen31 halaman
    PIK Kelomppk1
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Umpn
    Umpn
    Dokumen1 halaman
    Umpn
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Neraca Massa Prarancangan Pabrik Anilin
    Neraca Massa Prarancangan Pabrik Anilin
    Dokumen9 halaman
    Neraca Massa Prarancangan Pabrik Anilin
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen3 halaman
    Bab 4
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Alat-Alat
    Pengertian Alat-Alat
    Dokumen8 halaman
    Pengertian Alat-Alat
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Otk Besok
    Otk Besok
    Dokumen9 halaman
    Otk Besok
    dikki pratama
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teori
    Dasar Teori
    Dokumen4 halaman
    Dasar Teori
    dikki pratama
    Belum ada peringkat