Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TERMODINAMIKA

(Hukum II Termodinamika)

DI SUSUN OLEH :
ICAL PRATAMA
09021181924154
TI REG C

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hukum Kedua Termodinamika”.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua sumber yang telah
menjadi panduan saya dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga makalah ini selalu bermanfaat bagi semua pihak.

Indralaya, 15 November 2019

Ical Pratama
penulis

2
DAFTAR ISI

• KATA PENGANTAR………………………………………...…2
• BAB I PENDAHULUAN
o Latar Belakang .................................................................... 4
oRumusan Masalah ............................................................... 5
oTujuan .................................................................................... 5
• BAB II ISI
• Termodinamika ..............................................................................6
• Hukum Kedua Termodinamika ......................................................6

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubun
gan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang
dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung
material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi.
Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.

Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses ireversibel
(irreversibel process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada
arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah.

Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).

Sejarah awal dari AC (Air Conditioner) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan
membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu
ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya sangatlah
mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang
kaya saja yang dapat membangunnya.

4
Kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday Image menemukan
cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang
dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida
Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie Image adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari
tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada
tahun 1855.

Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan
penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau kenyamanan
manusia melainkan untuk keperluan percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk
perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di
Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja
tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang
besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan
agar orang merasa nyaman.

Rumusan Masalah

Maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan aplikasi hukum kedua termodinamika ?


2. Bagaimana Prinsip kerja dari beberapa mesin menurut hukum kedua Termodinamika?

Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, antara lain:

1. Memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang Hukum kedua termodinamika.


2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Entorpi, Mesin Pendingin, Perumusa Kelvin
Planck,

5
BAB II
ISI

 Termodinamika

Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnet, energi akibat gaya magnet, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi.

 Hukum Kedua Termodinamika

Termodinamika adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Hukum
kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak
semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum kedua termodinamika
menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya. Misalnya, jika sebuah
kubus kecil dicelupkan ke dalam secangkir air kopi panas, kalor akan mengalir dari air kopi panas
ke kubus es sampai suhu keduanya sama.

Hukum pertama termodinamika tidak dapat menjelaskan apakah suatu proses mungkin
terjadi ataukah tak mungkin terjadi. Oleh karena itu, muncullah hukum kedua termodinamika yang
disusun tidak lepas dari usaha untuk mencari sifat atau besaran sistem yang merupakan fungsi
keadaan. Ternyata orang yang menemukannya adalah Clausius dan besaran itu disebut entropi.
Hukum kedua ini dapat dirumuskan sebagai berikut:“Proses suatu sistem terisolasi yang disertai

6
dengan penurunan entropi tidak mungkin terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem
terisolasi, maka entropi sistem tersebut selalu naik atau tetap tidak berubah.”

1. Entropi
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor yang diserap
sistem dan lingkungannya ( ΔQ) dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T). Perubahan entropi diberi
tanda ΔS dan dinyatakan sebagai berikut.

ΔS = ΔQ/T
Ciri proses reversibel adalah perubahan total entropi (ΔS = 0) baik bagi sistem maupun
lingkungannya. Pada proses irreversibel perubahan entropi semesta ΔS =. Proses irreversibel selalu
menaikkan entropi semesta.

ΔSsistem + ΔSlingkungan = ΔSseluruhnya ≥

2. Mesin Pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya pada suhu tinggi dinamakan
mesin pendingin (refrigerator). Misalnya pendingin rungan (AC) dan almari es (kulkas).

Perhatikan gambar berikut

7
Kalor diserap dari suhu rendah T2 dan kemudian diberikan pada suhu tinggi T1. Berdasarkan
hukum II termodinamika, kalor yang dilepaskan ke suhu tinggi sama dengan kerja yang ditambah
kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)
Hasil bagi antara kalor yang masuk (Q1) dengan usaha yang diperlukan (W) dinamakan koefisien
daya guna (performansi) yang diberi simbol Kp. Secara umum, kulkas dan pendingin ruangan
memiliki koefisien daya guna dalam jangkauan 2 sampai 6. Makin tinggi nilai Kp, makin baik
kerja mesin tersebut.

Kp = Q2/W Untuk
gas ideal berlaku:

Kp = Q2/(Q1 – Q2) = T2/(T1 – T2)


Keterangan
Kp : koefisien daya guna
Q1 : kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi (J)
Q2 : kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah (J)
W : usaha yang diperlukan (J)
T1 : suhu reservoir suhu tinggi (K)
T2 : suhu reservoir suhu rendah (K)

3.Perumusan Kelvin Planck

Perumusan Kelvin Planck tentang hukum II Termodinamika sebagai berikut: tidak ada suatu mesin
yang bekerja dalam suatu siklus dapat mengubah kalor menjadi usaha seluruhnya.

Gb (a): proses yang tidak mungkin


Gb (b): proses yang mungkin terjadi

8
Jadi jika suatu mesin menyerap kalor Q1, kalor tersebut sebagian digunakan untuk melakukan
usaha luar (W) dan sebagian terbuang sebagai kalor Q2.

- Efisiensi mesin kalor maksimum sama dengan efisiensi mesin Carnot.


- Mesin yang bekerja di antara tandon suhu tinggi T1 dan tandon suhu rendah T2 mempunyai
efisiensi maksimum: η

4.Mesin Kalor Siklus Carnot


Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang memiliki efisiensi tinggi yang
selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama
dengan luas daerah di dalam siklus pada diagram P – V (diagram hubungan tekanan P dan Volume
V).

Siklus Carnot terdiri atas empat proses yaitu dua proses adiabatis dan dua proses isotermis lihat
Gambar. Kurva AB dan CD adalah proses isotermis. Sedangkan BC dan DA adalah proses
adiabatis.

9
Kurva Diagram Hubungan Tekanan dengan Volume, Grafik Siklus Carnot
Pada proses AB proses menyerap kalor Q1 dan saat proses CD melepas kalor sisa Q2. Selama
siklus terjadi dapat menghasilkan usaha. Dan berlaku hubungan seperti persamaan berikut.

Q = ΔU + W

Q1 – Q2 = 0 + W
W = Q1 – Q2
Q = Kalor dimiliki sistem

W = Usaha Yang Dilakukan Sistem

ΔU = energi dalam sistem

Mesin Kalor Siklus Carnot


Dari siklus Carnot diatas untuk kemudian dapat dibuat suatu mesin yang dapat memanfaatkan
suatu aliran kalor secara spontan sehingga dinamakan mesin kalor. Perhatikan mesin kalor pada
Gambar.

10
Prinsip Kerja Mesin Kalor Siklus Carnot,Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan
prinsip kerja mesin kalor. Mesin kalor menyerap kalor dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar
Q1. Mesin menghasilkan kerja sebesar W dan membuang sisa kalornya ke reservois bersuhu
rendah T2 sebesar Q2.

Dari penjelasan gambar terlihat bahwa tidak ada sebuah mesin yang memanfaatkan semua kalor
yang diserap Q1 untuk melakukan kerja W. Pasti selalu ada kalor yang terbuang. Artinya setiap
mesin kalor selalu memiliki efisiensi. Efisiensi mesin kalor ini didefinisikan sebagai berikut.

η= W/Q1 x 100%
W = Q1 – Q2 substitusikan, sehingga persamaan efisiensi menjadi
η = [(Q1 – Q2)/Q1] x 100% η = [1 – (Q2/ Q1)] x 100%

Untuk siklus Carnot berlaku hubungan Q2 /Q1 = T2/ T1 sehingga efisiensi mesin Carnot dapat

diformulasikan dengan rumus persamaan berikut; η = [1 – (T2/ T1)] x 100% Keterangan: η =

efisiensi mesin Carnot

T1 = suhu reservoir bersuhu tinggi (K)


T2 = Suhu Reservoir bersuhu rendah (K)

11
Efisiensi Maksimum Siklus Mesin Kalor Carnot.
Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi yang paling tinggi, hal ini karena mesin merupakan
mesin ideal yang hanya ada di dalam teori. Artinya, tidak ada mesin yang mempunyai efisien
melebihi efisiensi mesin kalor Carnot.

Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa mesin kalor Carnot hanya tergantung pada suhu
kedua tandon atau reservoir. Untuk mendapatkan efisiensi sebesar 100%, suhu tandon T2 harus =
0 K. Hal ini dalam praktik tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, mesin kalor Carnot adalah mesin
yang sangat ideal. Hal ini disebabkan proses kalor Carnot merupakan proses reversibel. Sedangkan
kebanyakan mesin biasanya mengalami proses irreversibel (tak terbalikkan).

Prinsif hukum termodinamika


Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian
rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya.

12
CONTOH SOAL

1. Suatu mesin memiliki suhu reservoir tinggi 400°C dan suhu reservoir rendah 70°C.
Hitunglah efisiensi mesin tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui :
Tt = 400°C = 673 k
Tr = 70°C = 343 K

Ditanyakan : η

Jawab:

Jadi, efisiensi mesin sebesar 49%

13
2. Suatu system menyerap kalor sebesar 60 kJ pada suhu 27°C. Berapakah peubahan
entropi system ini?

Penyelesaian:

Diketahui:
Q = 60 kJ = 60. 000J
T = 27°C = 300 K

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi, besar perubahan entropi adalah 200J/K

14
15

Anda mungkin juga menyukai