Anda di halaman 1dari 19

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Andy Muharry, S.KM., M.P.H

Program Studi Ilmu Gizi


Fakultas Ilmu Kesehatan – Universitas Siliwangi
Email: andy.muharry@unsil.ac.id / elearning: www.vclass.unsil.ac.id / Yt Channel: andy muharry / mari_belajar
Bidang Ilmu Epidemiologi

Menjelaskan lingkup bidang ilmu kesehatan


masyarakat yaitu epidemiologi :
Tujuan Pembelajaran
 Definisi epidemiologi

 Ruang lingkup epidemiologi


Pengertian dan pernana epidemiologi

 Awal mula perkembangan hanya  Penyebaran penyakit


mempelajari penyakit menular saja   Siapa
mempelajari penyakit tidak menular.  Dimana
 Kapan
 Mempelajari penyebaran penyakit pada
manusia di dalam konteks lingkungan  Kegunaan
 Sebagai tools/alat , metode atau
 Mencakup pola-pola penyakit serta pendekatan pemecahan masalah.
pencarian determinan-determinan  Dalam melihat suatu masalah selalu
penyakit. mempertanyakan siapa yg terkena
masalah, dimana dan bagaimana
 Epidemiologi mencakup tiga elemen: penyebaran masalahnya, serta kapan
 Mencakup semua penyakit masalah tersebut terjadi.
 Populasi
 Pendekatan ekologi
Metode-metode Epidemiologi

1. Epid. Deskriptif  Vaiabel waktu


 Dipelajari bagaimana frekuensi penyakit  Mempelajari hubungan antara waktu dengan
berubah menurut perubahan variabel-variabel penyakit
epidemiologi (orang, tempat dan waktu)  Perubahan penyakit menurut waktu
 Variabel orang menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor
 Umur, etiologis
 Jenis kelamin,  Fluktuasi jangka pendek (jam, hari minggu dan
 Kelas sosial, bulan)
 Jenis pekerjaan,  Perubahan secara siklus, perubahan angka
kesakitan secara berulang dalam hitungan bulan
 Penghasilan, atau musiman
 Golongan etnik,
 Perubahan angka kesakitan yang berlangsung
 Status perkawinan, dalam periode waktu yang panjang (bertahun
 Besarnya keluarga tahun atau puluhan tahun)
 Paritas
 Variabel Tempat
 Batas daerah pemerintahan
 Kota dan desa
 Darerah atau tempat berdasarkan batas
alam, dll
Metode-metode Epidemiologi

2. Eipidemiologi Analitik 3. Epidemiologi eksperimen


 Digunakan untuk menguji data dan  Melakukkan percobaan pada
informasi yang diperoleh studi deksriptif sekelompok subjek, kemudian
dibandingkan dengan kelompok kontrol
 Ada tiga macam studi analitik:
 Studi riwayat kasus (kasus-kontrol)  Ada perlakukan pada suatu kelompok
 Studi Kohort tertentu kemudian dibandingkan
hasilnya.
Pengukuran-pengukuran epidemiologi

 Ukuran-ukuran kesakitan dan kematian 1. Tiga elemen yg digunakan dalam


yang lazim dipakai dalam survei atau pengukuran rate yaitu:
penyelidikan-penyelidikan epidemiologi.  Jumlah orang yang terserang penyakit atau
yang meninggal
 Ukuran dasar yang digunakan  “rate”  Jumlah penduduk dari mana penderita
berasal (reference population)
 Insiden kesakitan: insidence rate,  Waktu atau periode dimana orang-orang
prvalence rate, attack rate, tersebut terserang penyakit.

 Insiden Kematian: crude death rate 2. Apabila pembilang terbatas pada umur,
seks atau golongan tertentu maka
 Hal penting yang perlu diperhatikan penyebut juga harus terbatas pada
dalam penggunaan rate  umur, seks atau golongan yg sama
3. Bila penyebut terbatas pada mereka yg
daoat terserang atau terjangkit penyakit,
maka penyebut dinamakan populasi yg
memiliki risiko (population at risk)
Pengukuran-pengukuran epidemiologi

 Insidence Rate

Jml kasus baru suatu penyakit selama periode waktu tertentu


IR  X 1000
Populasi yang memiliki risiko

 Contoh: pada bulan Desember 2019 di Kecamatan X terdapat penderita campak


sebanyak 80 balita. Jumlah anak yang mempunyai risiko penyakit tersebut (balita)
sebanyak 8.000. maka IR adalah…
 IR pada suatu epidemi disebut dengan attack rate
Attack Rate

 Attack rate

Jml kasus selama epidemi


AR  X 1000
Populasi yang memiliki risiko  risiko

 Contoh: pada terjadinya wabah penyakit x di Kelurahan Y pada tahun 2015,


terdapat 18 anak yang menderita morbili. Jumlah anak yg mempunyai risiko di
kelurahan tersebut sebanyak 2.000 orang. Berapa AR penyakit tersebut…
 Untuk penyakit yg jarang maka IR dihitung untuk periode waktu tertentu (tahun).
Jumlah populasi pada kurun waktu tertentu juga dapat berubah.
 IR dapat digunakan dalam mempelajari faktor-faktor etiologi dari suatu penyakit
akut atau kronis.. Dapat diketahui probalbilitas untuk menjadi sakit.
Prevalence rate

 Mengukur jumlah orang di kalangan penduduk yg menderita suatu penyakit pada


suatu titik waktu tertentu

Jml kasus  kasus penyakit yang ada pada suatu titik waktu
PR  X 1000
Jumlah penduduk seluruhnya
 Kasus TB paru di Kecamatan X pada waktu dilakukan survei bulan Juli 2000 adalah
48 orang dari 24.000 penduduk di Kecamatan tersebut. Maka PR adalah…

 PR tergantung pada dua faktor yaitu:


 Jumlah orang yg sakit pada waktu yg lalu dan
 Lamanya menderita sakit

 PR (terutama untuk penyakit kronis) dapat digunakan untuk perencanaan kebutuhan


fasilitas, tenaga dan pemberantasan penyakit.
 Ada Point Prevalence ada Periode Prevalence
Periode Prevalence

 Periode Prevalence
Jml kasus penyakit selama periode waktu tertentu
PR  X 1000
Penduduk rata  rata dari periode tersebut mid periode population 

 Pada periode tahun 1988 (Januari-Desember) di Kelurahan A terdapat 75 Penderita


Malaria. Pada pertengahan tahun 1988 penduduk kelurahan A tersebut berjumlah
5.000 orang maka periode prevalence malaria di Kelurahan A adalah…
 Periode Prevalence terbentuk dari prevalence pada suatu titik ditambah kasus-
kasus baru (insiden) dan kasus-kasus yang kambuh selama periode observasi.
Crude Death Rate (CDR) dan Age Spesific Death Rate (ASDR)

 Rumus
Jml kematian dikalangan penduduk disuatu daerah dalam satu tahun
CDR  X 1000
Penduduk rata  rata  pertengahan tahun didaerah dan tahun yang sama 

Jml kematian dikelompok umur tertentu disuatu daerah dalam satu tahun
ASDR  X 1000
Jumlah penduduk pada kelompok umur yg sama pada daerah & tahun yg sama

 Kecamatan C memiliki jumlah penduduk kelompok umur 20-30 tahun pada


pertengahan tahun 1990 adalah 1.000 orang. Dari jumlah tersebut selama tahun
1990 meninggal 3 orang. Berapa ASDRnya?
Epidemiologi Penyakit-penyakit menular

 Konsep dasar terjadinya penyakit


 Segitiga epidemiologi
 Jaring-jaring sebab akibat
 Model Roda
 Penyakit menular
 Agent (penyebab penyakit)
 Host (induk semang)
 Route of transmisison (jalannya penularan)
Segitiga epidemiologi
 Model I: Dalam model ini penjamu dalam keadaan sehat karena timbangan
dalamkeadaan seimbang hasil dari interaksi bibit penyakit,penjamu dan lingkungan.
 Model II: Dalam model ini sudah terjadi ketidak seimbangan dimana bibit penyakit
menjadi lebih berat, dimana bibit penyakit mendapat kemudahan menyebabkan
penyakit sehingga penjamu menjadi sakit. Salah satu contoh keadaan ini yaitu
terjadinya mutasi bibit penyakit.
 Model III: Dalam model ini sudah terjadiketidakseimbangan dimana penjamu menjadi
lebih berat, dimana penjamu menjadi lebih peka terhadap penyakit sehingga
penjamu menjadi sakit. Contoh keadaan ini yaitu banyaknya populasi balita dimana
balita masih peka terhadap penyakit sehingga populasi tersebut rentan terhadap
bibit penyakit.
 Model IV: Dalam model ini sudah terjadi ketidakseimbangan dimana terjadi
pergeseran lingkungan yang memudahkan bibit penyakit masuk ke penjamu
sehingga penjamu menjadi sakit. Contoh keadaan ini yaitu terjadinya perubahan
iklim global yang menyebabkan mutasi gen dari bibit penyakitdan populasi
masyarakat peka terhadap penyakit.Selain itu, terjadinya banjir menyebabkan
penyakitakibat banjir seperti penyakit kulit dan leptosiprosis mudah terkena pada
populasi.
 Model V: Dalam model ini sudah terjadiketidakseimbangandimanapenjamu menjadi
sangat peka terhadap bibitpenyakit sehingga penjamu menjadi sakit. Salahsatu
contoh keadaan ini yaitu adanya pencemaranudara yang menyebabkan gangguan
pada tubuhseperti kurangnya oksigen, penyempitan saluranudara ke paru-paru
karena sulfur dioksida (SO2)yang menyebabkan jantung lemah dan padaakhirnya
gagal jantung.o
Jaring-jaring sebab akibat & Model Roda
Penyakit Menular

 Agen-agen infeksi:  Reservoir


 Golongan virus: influenza, cacar dsb..  Tempat bibit penyakit tersebut hidup dan
 Golongan riketsia: tifus berkembang
 Golongan bakteri: disentri  Survival, tempat bibit penyakit tersebut
tergantung pada habitat, sehingga ia dapat
 Golongan protozoa: malaria, filaria dsb tetap hidup
 Golongan jamur: panu, kurap dsb  Reservoir dapat berupa manusia, binatang
 Golongan cacing: ascaris (cacing gelang), atau benda-benda mati.
cacing kremi, cacing tambang dan cacing
pita.
 Carrier: orang yang mempunyai bibit
penyakit dalam tubuhnya, tanpa
 Syarat supaya agen dpt tetap hidup:
menujukkan tanda dan gejala penyakit,
 Berkembang biak
 Bergerak atau berpindah dari induk semang
namun orang tersebut dapat menularkan
 Mencapai induk semang baru
penyakitnya kepada orang lain.
 Menginfeksi induk semang baru
Sumber Infeksi dan penyebaran penyakit

 Semua banda, termasuk manusia dan  Upaya pencegahan penyakit menular


hewan yang dapat  Eliminasi reservoir
melewatkan/menyebabkan penyakit  Isolasi penderita
pada orang.  Karantina
 Memutus mata rantai
 Macam-macam penularan  Meningkatkan sanitasi lingkungan
 Kontak langsung atau tidak langsung  Meningkatkan higiene personal
 Pernapasan (air born infection)  Melindungi orang-orang (kelompok) yang
 Infeksi; tangan, makanan dan minuman rentan
 Penetrasi kulit; cacing tambang, nyamuk  Perlindungan kusus  imunisasi

 Infkesi melalui plasenta


Terima Kasih

Email: andy.muharry@unsil.ac.id / elearning: www.vclass.unsil.ac.id / Yt Channel: andy muharry / mari_belajar

Anda mungkin juga menyukai