Media konkrit dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan
menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Media konkrit merujuk pada media yang
dapat dirasakan secara fisik atau nyata. Media konkrit dapat berupa objek fisik seperti buku,
majalah, surat kabar, atau papan iklan atau juga dapat berupa media elektronik seperti
televisi, radio, atau internet. Media konkrit memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya
tetap relevan di era digital ini. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk
memberikan pengalaman sensorik yang lebih kaya pada siswa. Maka dari itu kami
menentukan observasi mengenai tema Literasi Digital dikarenakan dengan adanya Literasi
Digital siswa akan merasa tertarik dengan pembelajaran. Peningkatan literasi siswa di sekolah
dasar penting dan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain program membaca yang
menggunakan media konkrit, pembentukan karakter, dan pojok baca. Maka dari itu kami
melakukan hasil observasi dengan Media Konkrit karena sangat berpengaruh bagi kegiatan
pembelajaran siswa.
BAB 2
2.1. Definisi Media Konkrit
Media konkrit adalah bahan atau alat yang digunakan dalam pembelajaran untuk
membantu siswa memahami konsep atau keterampilan tertentu dan digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat siswa. Media konkrit dapat sangat bermanfaat dalam meningkatkan
program literasi di sekolah dasar (SD) karena membantu siswa memahami dan
mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara dengan cara yang lebih
praktis dan konkret. Media konkrit dapat berupa benda-benda fisik seperti alat-alat
peraga, model, gambar, atau benda-benda sehari-hari yang dapat dimanipulasi langsung
oleh siswa. Meningkatkan literasi siswa sekolah dasar melalui program baca bersama
dengan penggunaan media konkrit yang dimana dapat membantu siswa dalam
memperoleh keterampilan membaca, menulis, dan berbicara yang penting untuk
kemampuan akademik mereka.
Indikator keberhasilan media konkrit adalah cara untuk mengukur sejauh mana media
tersebut efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Indikator ini berbeda tergantung
pada jenis media dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat bervariasi
tergantung pada tujuan pembelajaran. Indikator keberhasilan penggunaan media konkrit
dalam pembelajaran adalah:
1. Meningkatkan minat belajar siswa.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Meningkatkan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa.
4. Mampu mencapai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
5. Mampu meningkatkan keterlibatan siswa terhadap media tersebut.
Media konkrit adalah media yang berwujud benda-benda nyata yang mudah dikenal
siswa dan mudah didapatkan. Dalam pembelajaran, media konkrit dapat membantu siswa
memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, media
konkrit dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang efektif dan
menarik bagi siswa. Karakteristik media konkrit adalah sebagai berikut:
1. Media konkrit mudah digunakan karena tidak memerlukan persiapan khusus.
2. Media konkrit memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan siswa.
3. Media konkrit dapat menarik minat belajar siswa.
4. Media konkrit dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa.
5. Media konkrit sangat cocok digunakan dalam pembelajaran di kelas rendah.
Dalam pemilihan media pembelajaran, prinsip media konkrit dapat membantu dalam
memilih media yang tepat untuk siswa. Media konkrit dapat membantu siswa memahami
materi pelajaran dengan lebih mudah dan cepat. Berikut adalah prinsip media konkrit
dalam pembelajaran:
1. Media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan belajar yang akan
disampaikan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pada
siswa.
2. Media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang cocok
digunakan dalam pembelajaran di kelas rendah.
3. Media harus disesuaikan dengan kemampuan, baik dari pengadaannya maupun
penggunaannya yang bisa menarik minat belajar siswa.
4. Media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat, dan
situasi yang tepat.
5. Dapat memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan pada siswa.
Dapus:
Andi S, Ibrahim Ar, Muliana GH, Zuhra AR. (2023) Peningkatan Literasi dan Numerasi
Siswa Melalui Program Pojok Baca di SD Negeri Pampang. Vol. 01, No.01.
Ela I, Otang K, Eva AM. (2022). Pengembangan Blog Literasi Membaca untukMeningkatkan
Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar.Volume 6 Issue 5 (2022) Pages 5091-5102.
Rika W, Niken V, Jan BM. (2021). Penggunaan Media Konkret dalam Meningkatkan Minat
Belajar Matematika.
Mohamad M, Nur R. (2022). Kriteria pemilihan dan prinsip pemanfaatan media pembelajaran
berbasis TIK sesuai kebutuhan peserta didik. Vol 1 No 4.
Siti, R. (2019). Faktor-Faktor Rendahnya Kemampuan Siswa Dalam Membaca Dan Menulis
Kelas Iv Di Sdn 85 Kota Lubuk Linggau (Doctoral dissertation, IAIN BENGKULU).
Hapsari, Amalia Putri (2019). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Membaca Siswa
Kelas III. Jurnal Ilmiah.