Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Kuasa karena atas berkat dan Rachmat-Nya
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada kesempatan ini kami
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang yang telah membantu dalam proses
revisi bahan ajar ini. Makalah ini kami buat dengan referensi buku, website. Maupun jurnal. Namun,
mungkin di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Besar harapan kami semoga bahan ajar ini bisa memberikan manfaat bagi setiap orang yang
membacanya, khususnya bagi mahasiswa. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan dengan
kerendahan hati, kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini

Surabaya, I November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang..


1.2 Rumusan Masalah..
1.3 Tujuan.....

BAB II PEMBAHASAN...

2.1 Definisi Youtube Dalam Pembelajaran..

2.2 Kontribusi Youtuber Sebagai Sumber Belajar...

23 Pemanfaatan Konten Youtube Sebagai Media Ajar.

BAB III PENUTUP.

DAFTAR PUSTAKA..
BABI PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2

Di era Revolusi Industri 4.0, pola kehidupan manusia telah banyak berubah dibandingkan
sebelumnya, terutama dalam penggunaan media informasi elektronik dan jaringan global atau
internet. Asosiasi dan informasi yang sebelumnya dikumpulkan dari orang-orang di sekitar kita
sekarang berubah sedemikian rupa sehingga dapat dikumpulkan dan diambil oleh siapa saja, dari
segala arah, tanpa memandang status sosial atau kemampuan lainnya. Kecanggihan teknologi ini
memungkinkan masyarakat dengan mudah menerima informasi baik yang bersifat konstruktif
maupun destruktif, Kebijaksanaan dan kemampuan seseorang sangat dibutuhkan untuk menyaring
semua informasi dari luar agar tidak merugikan dirinya sendiri atau terburu-buru pada sesuatu yang
tidak baik. Penyaringan informasi sangat dibutuhkan terutama di era global ini, dan penyaring yang
paling efektif saat ini adalah penyaring pribadi, penyaring sikap pertama dan terakhir terhadap
segala sesuatu

Di era digital ini, hampir tidak ada milenial yang mengenal YouTube. Aplikasi jejaring sosial dan
penyimpanan data video gratis ini sangat digemari oleh semua kalangan anak kecil, remaja, dewasa
dan orang tua. Tentu ada tiga pihak yang berperan dalam media ini: penyedia layanan, penyedia
konten, dan pengguna layanan. Karena kapasitas besar dan fitur yang ditawarkan YouTube, penyedia
sekarang menjadi salah satu raksasa global yang mengelola harta karun video dari berbagai sumber
di seluruh

Dunia. Bagi penyedia layanan dan server jelaslah sangat menguntungkan dimana semua video yang
diupload oleh seluruh orang yang ada di dunia menjadi miliknya dan dia memiliki kuasa penuh atas
video itu bagi perusahaannya.

Selain itu penyedia layanan akan mendapat benefit dari banyaknya penonton dan juga sponsor dari
konten yang tersimpan dalam provider ini. Dengan banyaknya penonton yang mengakses video ini
dan banyaknya sponsor yang memberikan sponsor kepada konten ini menyebabkan penyedia
provider ini meraup keuntungan sangat besar.

Bagi pengisi atau penyedia konten keaktifan dalam mengisi konten sangat dipengaruhi oleh banyak
aspek juga mulai dari ingin terkenal. Menyediakan informasi, bahkan untuk media pembelajaran
atau tutorial. Di sisi lain akhir akhir ini banyak penyedia konten yang berupaya semaksimal mungkin
mengisi kontennya dengan alasan finansial dimana setiap konten yang banyak ditonton orang maka
pengisi konten akan berhak mendapatkan reward berupa keuntungan finansial yang disediakan oleh
pihak YouTube. Selain itu bagi konten yang banyak memiliki penonton maka banyak sponsor yang
ingin mempromosikan usahanya lewat konten di YouTube tersebut sehingga secara otomatis juga
akan menambah penghasilan dari penyedia konten.
Pengguna atau pemirsa YouTube dapat menikmati berbagai macam video kreatif, dokumenter,
media pengembangan, tutorial, dan hiburan yang dibuat oleh orang-orang di seluruh dunia secara
gratis, tanpa memerlukan data internet untuk akses tetapi tanpa biaya langsung. Ada juga
keuntungan dapat Penggemar dan pengguna dapat menikmati berbagai film dokumenter dari
tempat yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya dan belajar banyak tentang pengembangan
dan keterampilan mereka sendiri.

Fenomena penggunaan YouTube begitu merajalela hingga merambah berbagai kalangan sosial, baik
di kalangan anak kecil, remaja, dewasa maupun orang tua. Terlepas dari klise dualistiknya. YouTube
juga memiliki. Dun efek samping. Yang satu konstruktif dan yang lain destruktif. Konstruktif atau
destruktif sangat tergantung pada pihak, waktu dan tempat konten tersebut digunakan dalam
kehidupan manusia. Merespon dualitas pengaruh

Ini membutuhkan kemampuan manusia untuk menjadi cerdas dengan media.

Dan alat yang kita gunakan: YouTube.

Dilihat secara konstruktif, YouTube bertujuan untuk membimbing dan mendidik penggunanya
menuju hal-hal yang konstruktif dan diarahkan pada kebahagiaan dan kesejahteraan massa, tanpa
meninggalkan nilai, norma, etika, dan prinsip kemanusiaan. Penyediaan dan penyediaan konten yang
konstruktif harus selalu ditingkatkan, konten yang merusak harus diminimalkan, dan akses harus
dibatasi. Hal ini dilakukan oleh penyedia layanan YouTube dengan memblokir konten berbahaya
yang mengandung unsur porno dan porno aksi. Konten dewasa juga dibatasi. Untuk menjamin
kenyamanan pengguna Mengingat luasnya cakupan pengguna dan kemudahan penggunaan youtube
di komunitas, tulisan ini akan membahas dan mengeksplorasi bagaimana youtube terhadap
pembelajaran masyarakat. Bagaimana kontribusi youtuber sebagai sumber belajar, bagaimana
pemanfaatan konten youtube sebagai media ajar

1.3 Rumusan Masalah


1.4
1. Apakah Definisi Youtube Dalam Pembelajaran? 2. Bagaimana Kontribusi Youtuber Sebagai
Sumber Belajar?

2. Bagaimana Pemanfaatan Konten Youtube Sebagai Media Ajar?

1.4 Tujuan
1.5
1. Untuk Mengetahui Apakah Definisi Youtube Dalam Pembelajaran.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Kontribusi Youtuber Sebagai Sumber Belajar.

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pemanfaatan Konten Youtube Sebagai

Media Ajar.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Youtube Dalam Pembelajaran


2.2

Salah satu platform sosial yang dapat digunakan untuk pembelajaran online adalah platform sosial
YouTube. Media sosial ini didasarkan pada situs web yang menawarkan berbagai jenis video. Siswa
senang menggunakan YouTube sebagai sumber belajar karena media YouTube menyajikan materi
secara audiovisual. Seperti guru menyajikannya di depan kelas, Alasan lain siswa lebih memilih
menggunakan YouTube sebagai sumber belajar adalah kemudahan akses untuk menambah
wawasan dan informasi yang dapat dipahami (Utami & Zanah, 2021).

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII.
2020), 61% mengaku sering menonton YouTube. Sedangkan 34.9% lainnya mengaku hanya sesekali
menonton YouTube di sawah. Hal ini sejalan dengan statistik Hootsuite We Are Social (Hootsuite.
2021) dari 271,35 juta orang Indonesia, di antaranya 170 juta atau 61,8% adalah sosial pengguna
media sosial aktif. Persentase keseluruhan pengguna media yang mengakses dari ponsel adalah
sekitar 99,1%. Ini menunjukkan bahwa orang menghabiskan rata-rata 3 jam 14 menit sehari di media
sosial. Youtube adalah platform media sosial yang paling banyak digunakan dengan pangsa 93,8%,
diikuti oleh WhatsApp dengan pangsa 87.7%. Berdasarkan waktu kumulatif yang dihabiskan untuk
streaming video, YouTube menempati peringkat sebagai aplikasi streaming video dengan perkiraan
25.9 jam per bulan.

YouTube Media sosial memiliki efek positif dan negatif pada pembelajaran. Efek positif penggunaan
YouTube sebagai media pembelajaran adalah mendorong siswa untuk lebih kreatif dan
memungkinkan mereka menerima informasi dalam bentuk berbagai video sebagai tutorial untuk

Memperdalam materi yang diajarkan. Melalui YouTube, siswa dapat memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang materi yang diajarkan oleh guru. Karena YouTube adalah contoh nyata dari
materi yang dipelajari. YouTube juga memungkinkan siswa untuk belajar mandiri, sehingga mereka
tidak terlalu bergantung pada materi pembelajaran yang diberikan guru di sekolah. Siswa juga dapat
mencari dan melihat banyak informasi tentang apa yang diajarkan dan apa yang tidak diajarkan
(Marselina, 2019).

2.3 Kontribusi Youtuber Sebagai Sumber Belajar Youtube adalah perusahaan jasa bagi orang-
orang yang ingin menonton dan membagikan video mereka di Internet (Nugroho, 2009).
Youtube didirikan dari sebuah garasi pada tanggal 15 Februari 2005 oleh tangan langan
kreatif Chad Hurley. Steve Chen dan Jawed Karim. Pada awalnya, YouTube hanyalah sebuah
situs review. Hanya enam bulan kemudian. Youtube resmi debut. Untuk menarik pengguna
internet ke situs tersebut, diadakan undian untuk menarik kaum muda (Herwibowo, 2008:3).
Lotere terbukti mampu menarik minat anak muda, dan Youtube kemudian berkembang
menjadi situs populer baik tua maupun muda.
2.4
Youtuber sebagai penyedia konten media pembelajaran memiliki potensi dan kontibusi yang sangat
besar untuk bisa dikembangkan dan diterapkan dalam tingkat Pendidikan dari SD (Sekolah Dasar),
SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Dengan kelebihan dan ketertarikan konten yang dapat diterima
oleh segala usia, maka tentunya youtuberr akan menarik untuk terus mengembangkan dalam
konteks konten media pembelajaran Intan et al., 2016).

Dengan kemudahan tools yang digunakan, bahkan para pemula dapat menggunakannya dengan
mudah maka konten media pembelajaran youtuber akan sangat bervariasi dalam
pengembangannya. Tentunya ide konten harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan perlu
adanya penambahan cerita lucu atau joke untuk menghidupkan suasana kelas online.

2.3 Pemanfaatan Konten Youtube Sebagai Media Ajar

Pemanfaatan Youtube sebagai media ajar dalam belajar digunakan para pelajar atau mahasiswa
sebagai sarana mencari informasi, berita dan hiburan. Selain itu, Youtube juga digunakan untuk
saling berbagi video. Hasil penelitian menunjukan mahasiswa merasa senang dan antusias. Karena
selain mengerjakan tugas. Mereka Juga memiliki kesempatan untuk mengapresiasikan hasil karya di
Youtube yang dapat dilihat oleh masyarakat luas pengguna Youtube (Mujianto, 2019).

Berdasarkan uraian media YouTube di atas. YouTube memiliki potensi besar sebagai sumber belajar
bagi siswa sekolah menengah atas selama pandemi COVID-19. Menggunakan YouTube sebagai
sumber belajar bagi siswa diyakini dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.
Menurut penelitian [ CITATION Toh19 1033] terdapat hubungan yang kuat antara motivasi belajar
siswa dengan penggunaan YouTube. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain (Tohari & Bachri, 2019).

Youtube dapat menjadi sumber belajar jika guru memberikan bimbingan yang baik dan jelas dengan
memberikan link youtube materi yang diajarkan atau guru dapat membuat channel youtube sendiri.
Tidak jarang banyak siswa yang bingung dengan banyaknya video YouTube. Oleh karena itu, selain
media pembelajaran yang efektif, ada juga peran guru untuk memantau dan memilih video yang
dapat digunakan oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan dampak penggunaan YouTube
sebagai sumber belajar (Utami & Zanah, 2021).

BAB III PENUTUP

Dari hasil dan pertimbangan yang obyektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan YouTube
dapat dijadikan sebagai alternatif yang cocok sebagai media pendidikan dalam proses belajar
mengajar. Dengan menggunakan YouTube, siswa dapat memperoleh informasi lebih cepat tentang
materi yang diajarkan guru, menyelesaikan tugas, dan mendapatkan contoh nyata yang
menggambarkan materi yang diajarkan. Menggunakan YouTube sebagai medin pembelajaran dapat
meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa. Hal ini karena dapat mengurangi kebosanan dan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Jika You Tube dapat digunakan untuk mengeluarkan yang terbaik dalam kreativitas yang saling
menguntungkan, hal itu juga akan mempengaruhi kredibilitas lembaga atau situs web tersebut,
sehingga meningkatkan kepercayaan orang dan penggunanya. Ini menguntungkan tidak hanya
konten, tetapi juga layanan, penyedia, dan pengguna video. Menonton video hampir seperti melihat
suatu peristiwa secara langsung dengan mata kepala sendiri, semuanya terekam dengan jelas
seolah-olah sedang melihat langsung ke tempat atau peristiwa tersebut. Kondisi ini menyebabkan
banyak kreasi dari hampir semua manusia untuk memberikan kepada orang lain apa yang mereka
lihat atau miliki ketika melihat sesuatu yang mereka hadapi. Konten video tentang acara Berbagi dan
merekam lokasi sangat populer di media sosial YouTube. Jika sebuah media digunakan untuk
mengarahkan seseorang ke arah yang baik, itu memiliki efek positif. Media pada dasarnya berfungsi
untuk menyampaikan berita, pendapat, pemikiran dan informasi kepada orang lain dalam bentuk
media cetak, audio dan video.
DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman, (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press..

A.M. Sardiman. (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press.

Adi, A. N., Suminar, J. R., & Sjafirah, N. A. (2019). Achwan Noorlistyo Adi Jenny

Ratna Suminar Nuryah Asri Sjafirah. 2, 132-170. Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Rincka
Cipta.

Anisa, Y. (2022) Peran Channel Youtube Sebagai Media Alternatif untuk Membantu Proses
Pembelajaran Matematika dan Media Informasi pada

Tingkat Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 07(01).

13-21. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jpmr

Bimo, Walgito (2010), Pengantar Psikolog Umum. Yogyakarta: C.V Andi

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rincka Cipta.

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Ocmar. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu S.P.
(2009). Manajemen: Dasar Pengertian dan Masalah Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Intan, D., Saputra, S., & Setyawan, I. (2016), Virtual YouTuber (VTuber) Sebagai Konten Media
Pembelajaran Online. 14-20.
Khodijah. Nyayu. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Mastanora, R., & Batusangkar,
L. (2018). Dampak Tontonan Video Youtube Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini. 1(2), 47-
57.

Mujianto. I. (2019). PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AJAR DALAM MENINGKATKAN


MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR Haryadi Mujtanto Program Studi Ilmu Komunikasi Peminatan Public
Relations Universitas Garut email: haryadimujianto@uniga.ac.id Pendahuluan Youtube adalah media
sosia. 5(1), 135-159.

Nadya Afiqma Wahda. (2014). KONTRIBUSI SITUS WEB YOUTUBE TERHADAP PEMBELAJARAN
SEJARAH. 140731602960, 1-9.

Naser, M. (2019). No Title.

No Title (2021), 26(1), 89-101.

Rahmawan, D., Mahameruaji, J. N., & Janitra, P. A. (2018). Potensi Youtube Sebagai Media Edukasi
Bagi Anak Muda. Edulib, (1), 81.

https://doi.org/10.17509/edulib.v8i1.11267

Slameta. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta..

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rincka Cipta Susanto, M.
A., & Sandi. E. A. (2020). Aktualisasi Bahasa Jawa Youtuber Upaya Pemertahanan Bahasa Jawa Pada
Masa Pandemi Covid-19. GHANCARAN:

Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 45-55.

https://doi.org/10.19105/ghancaran.v2i1.3373 Tohari, H., & Bachri, B. S. (2019). Pengaruh


penggunaan YouTube. Jurnal Teknologi Pendidikan. 7(1), 1-13.

Utami, F. T., & Zanah, M. (2021) Youtube Sebagai Sumber Informasi Bagi

Peserta Didik di Masa Pandemi Covid-19 Pendahuluan, 11(1), 78-84.

Anda mungkin juga menyukai