Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH YOUTUBE SEBAGAI MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP

KALANGAN REMAJA

MATTHEW DAONY ARAHONTUA (165060200111051)


TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
mattdaony@student.ub.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan teknologi di era digital ini telah memungkinkan manusia
untuk saling terhubung tanpa terhalang jarak. Bagaimana tidak, biaya
untuk memperoleh perangkat ponsel dan akses internet semakin
terjangkau harganya. Dengan kemudahan ini maka timbul fenomena
‘menjamur’-nya pengguna media sosial dari segala kalangan umur,
terutama remaja. Tidak dapat dipungkiri bahwa YouTube merupakan
salah satu media sosial yang paling banyak dikunjungi oleh warga
Indonesia. Bagaimana tidak, YouTube merupakan media yang
menampung video dengan jumlah yang tak terhitung banyaknya tanpa
membebankan biaya pada pelanggannya. Anak remaja jaman sekarang
banyak menghabiskan waktunya untuk menonton konten video yang
diterbitkan para content creator di laman tersebut. Adapun isi daripada
konten ini yang akan berpengaruh terhadap cara pandang anak remaja
terhadap lingkungan sosial dan gaya hidupnya sendiri.

Kata Kunci: Perkembangan teknologi, era digital, YouTube, anak


remaja, konten video, gaya hidup

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di era digital ini telah memungkinkan manusia untuk saling
terhubung tanpa terhalang jarak. Bagaimana tidak, biaya untuk memperoleh perangkat ponsel
dan akses internet semakin terjangkau harganya. Dengan kemudahan ini maka timbul
fenomena ‘menjamur’-nya pengguna media sosial dari segala kalangan umur, terutama remaja.
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memberi pengaruh besar terhadap gaya hidup
remaja. Commented [MA1]: Urgensi Masalah

Media sosial adalah media yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, atau untuk
berinteraksi sosial secara daring (Bahasa inggris: online) dengan cara berbagi konten, berita,
foto dan lain sebagainya dengan orang lain (Varinder Taprial dan Priya Kanwar, 2012:8). Pada Commented [MA2]: Teori umum

dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi satu sama lain agar
dapat bertahan hidup. Media sosial memiliki peran sebagai wadah yang memungkinkan
manusia untuk mengutarakan opininya dan berinteraksi dengan ruang lingkup yang sangat luas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa YouTube merupakan salah satu media sosial yang paling
banyak dikunjungi oleh warga Indonesia, termasuk kalangan remaja. Dengan hadirnya para
Youtuber, sebutan bagi pengguna situs YouTube yang seakan menjadi tokoh ternama di dunia
maya, para penonton telah disuguhi dengan tayangan yang memamerkan keseharian Youtuber
tersebut. Gaya hidup para tokoh besar yang terekspos di media sosial ini berpengaruh terhadap
pandangan kalangan remaja terhadap lingkungan sosial, hingga gaya hidupnya pun meniru
tokoh tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2012:192), gaya hidup adalah pola hidup seseorang
di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Alasan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dampak apa saja yang diberikan
oleh tayangan di YouTube terhadap gaya hidup anak-anak remaja, yang bervariasi sesuai
dengan Youtuber yang ditonton serta konten yang disajikan. Pengaruh yang diberikan
kemudian diklasifikasi menjadi dampak positif dan dampak negatif. Commented [MA3]: Alasan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dampak YouTube terhadap gaya
hidup remaja perlu ditelusuri lagi, baik itu dampak positif maupun negatif. Harapan penulis Commented [MA4]: Penegasan

adalah supaya tercapainya tujuan daripada karya ilmiah ini, yaitu 1.) Mengetahui kategori
konten yang populer di YouTube 2.) Dampak konten YouTube terhadap gaya hidup anak
remaja. Dengan demikian, artikel dengan judul Pengaruh YouTube Sebagai Media Sosial
Terhadap Gaya Hidup Kalangan Remaja perlu ditulis dan dibahas lanjut.

PEMBAHASAN
Mengetahui Kategori Konten yang Populer di YouTube
YouTube adalah salah satu halaman situs populer di mana pengguna yang terdaftar dapat
mengunggah dan membagikan video yang dapat diakses semua pengunjung situs
(Technopedia, 2019). Dari awal didirikan YouTube pada tahun 2005 hingga dibeli oleh Google
tahun 2006, situs ini telah menjadi sarana bagi para penggunanya untuk memajangkan
karyanya untuk ditonton seluruh dunia. Apalagi platform ini bersifat gratis untuk semua
kalangan, maka kesempatan ini dimanfaatkan penggunanya untuk berkarya dan
mempromosikan diri atau kepentingannya.
Mulai dari creator atau pengarang konten yang amatir hingga korporat besar, semuanya
berebutan untuk mendapat jumlah penonton terbanyak, atau views. Semakin banyak views yang
diperoleh, maka semakin besar kemungkinannya untuk masuk kolom trending yang berisi
tontonan yang sedang nge-hits. Tiap pengarang konten tentunya menciptakan konten sesuai
dengan kalangan yang telah menjadi sasarannya. Dengan itu, terdapat beberapa macam
kategori konten mengisi laman YouTube.
Ulasan gadget
Beberapa pengarang konten membuat video yang isinya merupakan ulasan gadget terkini.
Tujuannya yaitu untuk memberikan reaksi terhadap produk yang masih baru dirilis di pasaran.
Setelah itu, sang pengulas akan menilai produk berdasarkan beberapa kriteria yang sudah
ditetapkan dan penilaian ini tentunya subjektif dengan pendapat pengulas. Konten ini berguna
menjadi referensi untuk calon konsumen daripada produk tersebut. Tidak jarang tayangan jenis
ini bersifat menghibur pula.
Gaming
Gaming merupakan salah satu budaya populer yang tradisionalnya penggemarnya terlibat
langsung dalam permainan pilihannya. Namun, timbul fenomena baru yaitu tontonan yang
menampilkan seorang pemain game (bahasa inggris: gamer) memainkan sebuah judul
permainan dengan tujuan menghibur penontonnya. Seorang pemuda berkebangsaan Swedia
yang dikenal sebagai PewDiePie menjadi salah satu pelopornya dengan tayangannya di
YouTube yang pertama hadir pada Oktober 2010 (Business Insider, 2014). Di Indonesia pun
tayangan gaming sangat populer, dengan mayoritas video tersebut menampilkan game online,
atau permainan yang menghubungkan banyak pemain secara daring.
Hadirnya e-sports atau kejuaraan game online telah memicu kepopuleran konten gaming.
Para penggemar konten ini mengikuti perkembangan daripada tim kesayangannya. Tidak
sedikit dari kejuaraan ini dihadirkan oleh tim dari tanah air, sehingga semakin banyak jumlah
penonton dari Indonesia.
Vlog/lifestyle
Video blog (disingkat vlog) adalah suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan
medium video daripada penggunaan teks atau audio sebagai sumber media utama. (Educative
Learning Initiative, 2005). Dengan bermodal perangkat ponsel berkamera atau kamera digital
yang dilengkapi dengan mikrofon, seorang individu dapat mencatat kesehariannya dalam
format yang mudah untuk dinikmati. Kemudian rekaman tersebut di edit dengan fasilitas
program bawaan komputer.
Konten vlog menjadi tayangan yang sangat populer di YouTube. Sebagaimana dicatat CNN
Indonesia dari Google Indonesia, sejak tahun 2014 saat vlog mulai terkenal, ada peningkatan
hingga 600 persen video yang diunggah ke YouTube. Berbeda dengan format blog, perangkat
kamera dapat digunakan untuk merekam langsung peristiwa yang ingin diceritakan, sehingga
menciptakan suasana yang lebih intim dan menjadi lebih kenal dengan gaya hidup yang dijalani
pengarang tersebut.
Musik
Dunia hiburan pun beralih dari media tradisional ke media daring, salah satunya yaitu
industri musik. Dengan adanya media yang bebas biaya, para musisi mempromosikan lagunya
di laman YouTube. Hal ini justru menguntungkan bagi pengguna, karena akses untuk memutar
lagu di YouTube pun gratis. Tercatat bahwa 47 persen dari konsumsi musik seluruh dunia
terjadi di YouTube (IFPI, 2018).
Dampak Konten YouTube terhadap Gaya Hidup Kalangan Remaja
Perkembangan teknologi semakin pesat dan dan akses internet semakin mudah pula untuk
diakses segala kalangan masyarakat, dengan adanya penawaran paket internet telepon seluler
yang bervariasi harganya. Pengguna internet di Indonesia bertumbuh terus, dari 25 juta orang
di tahun 2008, meningkat menjadi 143 juta orang (Kompas, 2018). Tidak hanya orang dewasa
saja yang memiliki telefon genggam, anak remaja pun sudah diberikan oleh orang tuanya
perangkat tersebut yang tentunya sudah dipasangkan paket internet.
Dengan kemudahan ini maka semakin banyak pengguna media sosial dari kalangan
remaja, dengan YouTube salah satu situs yang sering dikunjungi. Situs YouTube menghadirkan
beragam konten yang dapat dinikmati oleh pengunjung, salah satu kategori yang paling sering
ditonton yaitu tayangan vlog. Pada video jenis ini penontonnya dihadirkan dengan rekapan dari
keseharian seorang YouTuber. Tidak jarang, gaya hidup yang dipromosikan ini bersifat
konsumtif, di mana kesehariannya diisi dengan berbelanja ke mal, makan di restoran bernama,
juga berlibur keluar negeri. Sehingga penonton ikut meniru gaya hidup tersebut.
Namun, tidak semua tayangan di YouTube mempromosikan gaya hidup konsumtif. Pada
sebuah video yang diterbitkan oleh komedian Raditya Dika, ia mengaku tengah menerapkan
pola hidup minimalis. Raditya Dika mulai mengenal konsep gaya hidup minimalis sejak
menonton dokumenter berjudul Minimalism. “Minimalism intinya adalah gaya hidup punya
barang-barang yang sedikit tapi berkualitas,” kata Raditya Dika. Menurut penganut gaya hidup
minimalis bahwa kehidupan modern terlalu materialistis.
Seorang YouTuber berasal dari North Carolina, Amerika Serikat, Jimmy Donaldson atau
biasa dipanggil ‘MrBeast’, telah memperoleh gelar “dermawan terbesar di YouTube”. Pada
salah satu videonya, ia memberikan uang sebesar sepuluh ribu dolar kepada seorang
tunawisma. Katanya, setelah memberikan membantu kepada orang tunawisma tersebut, ia
merasa lega. Tindakan dermawan tersebut menghasilkan Jimmy sepuluh juta kali ditonton
hanya dalam waktu dua minggu (The Verge, 2018).

PENUTUP
Kesimpulan
Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa konten pada situs YouTube memiliki
dampak terhadap gaya hidup anak remaja, baik itu positif maupun negatif. Adanya beragam
jenis konten di laman YouTube yang dapat dinikmati oleh pengunjung situs, maka itu
pengunjung harus mampu membedakan mana yang berdampak baik dan berdampak buruk.
Adapula konten vlog yang menampilkan gaya hidup sebaiknya yang dicontohkan adalah gaya
hidup yang berpegang pada prinsip hidup yang positif dan menguntungkan lingkungan.

Saran
Orang tua sebaiknya mengedukasikan anaknya supaya pandai dalam mengolah dan
menanggapi informasi yang didapatkan dari media sosial. Untuk para pengarang konten
menjadi panutan yang pantas untuk dicontoh bagi penontonnya.

DAFTAR RUJUKAN
Alexander, Julia. 2018. “MrBeast, YouTube’s viral philanthropist, explains where all that
money comes from”. (Online) https://www.theverge.com/2018/12/28/18157845/mrbeast-
youtube-donations-adsense-brand-deals diakses 6 Mei 2019 pukul 22.10.
Binder, Matt. 2018. “YouTube accounts for 47 percent of music streaming, study claims”.
(Online) https://sea.mashable.com/tech/714/youtube-accounts-for-47-percent-of-music-
streaming-study-claims diakses 6 Mei 2019 pukul 20.45.
Educause Learning Initiative (ELI). 2005.”7 Things You Should Know About Videoblogging”.
(Online) https://library.educause.edu/resources/ diakses 6 Mei 2019 pukul 19.00.
Kotler dan Keller. 2009. “Manajemen Pemasaran, Jilid I”. Jakarta: Erlangga.
Krisdamarjati, Yohanes A. 2018. “Konsumsi Kuota Internet Masyarakat Indonesia”. (Online)
https://kompas.id/baca/kompas_multimedia/konsumsi-kuota-internet-masyarakat-
indonesia/ diakses 6 Mei 2019 pukul 21.08.
Kumparan. 2018. “Demi Gaya Hidup Minimalis, Raditya Dika Jual Semua Jam Tangan
Mewahnya”. (Online) https://kumparan.com/berita-artis/raditya-dika-jual-semua-jam-
tangan-mewahnya-demi-gaya-hidup-minimalis-1545208223817744833 diakses 6 Mei
2019 pukul 21.30.
Maulana, Aqmal. 2016. “Dahulu Ada Blog, Kini Mulai Nge-Vlog”. (Online)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160427183834-185-127059/dahulu-ada-
blog-kini-mulai-nge-vlog diakses 6 Mei 2019 pukul 19.49.
Taprial dan Kanwar. 2012. “Understanding Social Media”. (Online)
https://www.akdistancelearning.net/resources_files/understanding-social-media.pdf
diakses 9 April 2019 pukul 10.53.
Technopedia. 2018. “Definition – What Does YouTube Mean?”. (Online)
https://www.techopedia.com/definition/5219/youtube diakses 6 Mei 2019 diakses pukul
19.45.
Yusuf, Oik. 2018. “Berapa Banyak Orang yang Menonton YouTube Setiap Harinya”. (Online)
https://tekno.kompas.com/read/2018/05/04/14250087/berapa-banyak-orang-yang-
menonton-youtube-setiap-harinya- diakses 6 Mei 2019 pukul 19.12.

Anda mungkin juga menyukai