Anda di halaman 1dari 11

AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak

e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.


Refika Mastanora

Dampak Tontonan Video Youtube


Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini

Refika Mastanora
IAIN Batusangkar
e-mail: refikamastanora@iainbatusangkar.ac.id

Abstrak
Internet sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh orang yang di dunia. Semua
informasi bisa diakses menggunakan internet. Dahulunya internet hanya digunakan untuk pertukaran
informasi dan surat menyurat, namun sekarang dengan adanya media baru fungsi internet tidaknya
menjadi pusat informasi, tapi juga hiburan dan alat yang edukatif. Youtube misalnya, orang-orang
bisa belajar praktek langsung dengan menonton video youtube. Youtube dapat diakses oleh siapa dan
dimana saja, salah satunya untuk anak-anak usia dini, youtube menjadi sarana yang edukatif dalam
mengasah kreativitas anak usia dini. Beberapa ahli Psikolog mengatakan bahwa anak cenderung
menyerap secara utuh apa yang ia lihat, dan ia akan belajar dari apa yang ia lihat. Hal ini dapat
memicu kreativitas bagi anak-anak usia dini. Kreativitas setiap individu dapat dilihat dari segi
bagaimana ia membuat sesuatu yang terpikirkan karena ia melihat suatu objek yang telah ada
kemudian ia inovasikan kepada bentuk yang baru. Ini menarik perhatian penulis untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan dampak tontonan video youtube pada perkembangan
kreativitas anak usia dini. Jenis penelitian ini kualitatif desktiptif dengan hasil penelitian: 1) Anak-
anak cenderung senang melihat gambar visual yang berwarna warni dan musik yang menarik,
sehingga mengaktifkan otak kanan anak untuk berfikir kreatif. Karena anak cenderung menyerap
utuh apa yang ia lihat, agar anak lebih kreativ hendaknya diberikan tontonan video youtube yang
lebih edukatif, karena konten video youtube disiarkan secara bebas, misalnya video cara bernyanyi,
menari, mewarnai, dan lain-lain. 3). Keberhasilan dalam mengembangkan kreativitas anak di
tentukan keterampilan berfikir dan bekerja kreatif, dan motivasi instrinsik, untuk itu suasana
yang kondusif dan semangat dari orangtua bisa menjadi motivasi bagi anak di usia dini.
.

Kata kunci: Internet, Youtube, Kreativitas, Anak usia dini

47
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya teknologi masa kini, apapun dan siapapun yang jauh akan lebih dekat
jika terkoneksi internet. Internet terkenal unggul dalam menghimpun berbagai orang, dengan kondisi
geografis seperti apapun tidak akan menjadi masalah pembatas. Media social berbasis video yang
sering diakses di smartphone adalah Youtube. Mulai dari berita, Musik dengan klip terbaru, Video
Komedia atapun Animasi semua ada di Youtube. Youtube ditujukan bagi mereka yang membutuhkan
informasi secara audio dan visual, pengunjung situs ini juga dapat mengunggah video mereka ke
Youtube dan membagikannya keseluruh penjuru di Dunia (Muhaemin, 2017). Youtube merupakan
bagian dari Media Baru yang diakses menggunakan Internet adalah sebuah platform untuk
mempublikasikan video. Platform ini dapat digunakan oleh siapa saja dan dimana saja asalkan
memiliki jaringan internet. Youtube juga menyediakan forum bagi orang-orang untuk dapat saling
berhubungan dan saling memberikan informasi dan inspirasi di seluruh dunia. Youtube menjadi
pemimpin untuk situs pencarian video di internet, dengan lebih dari 100.000.000 video
ditonton oleh pengunjung setiap harinya. Lebih dari 65.000 video kini diunggah setiap hari
ke Youtube (Lely, 2017).
Sebagian besar orang berpersepsi bahwa youtube adalah aplikasi yang mengharuskan
setiap orang memiliki akun agar bebas mengakses aplikasi tersebut, ini sudah menjadi
kebutuhan pokok setiap orang dari berbagai umur, dari orang tua yang sudah memiliki cucu
bahkan anak-anak usia dini sekalipun menjadi candu menonton video youtube, ada yang hasil
download online maupun offline, ada juga yang menonton film secara live streaming.
Dampak yang ditimbulkan dari menonton video youtube ini tentu beragam, jika yang dilihat
video yang berkonten positif maka akan memberikan efek positif, namun jika yang dilihat
video yang berkonten negatif maka akan menimbulkan hal-hal negatif bagi penontonnya,
bahkan dapat memunculkan tindak kriminal jika disalah gunakan, karena siapa saja bisa
menyebarkan video dengan konten apa saja. Untuk itu anak-anak usia dini perlu pengawalan
khusus apabila akan diberikan tontonan video pada aplikasi youtube. Manusia secara sosial
dalam komunikasi massa cenderung belajar atas apa yang stimulus dari lingkungannya, misal
saja setelah melihat dalam bentuk audio visual. Bandura menyebut fenomena ini dengan
pembelajaran melalui observasi atau pengamatan. Dalam proses pembelajaran melalui
observasi terdapat beberapa elemen pembelajaran yaitu perhatian, pengingatan, pengulangan,
dan motivasi. Bandura mendemonstrasikan bahwa anak-anak mempelajari dan meniru
perilaku yang diamatinya.
Dalam keilmuan Psikologi anak, beberapa ahli mengatakan bahwa anak cenderung
menyerap secara utuh apa yang ia lihat, dan ia akan belajar dari apa yang ia lihat. Hal ini
dapat memicu kreativitas bagi anak-anak usia dini. Kreativitas setiap individu dapat dilihat
dari segi bagaimana ia membuat sesuatu yang terpikirkan karena ia melihat suatu objek yang
telah ada kemudian ia inovasikan kepada bentuk yang baru. Ini menarik perhatian penulis
untuk mengideentifikasi dan mendeskripsikan dampak tontonan video youtube terhadap anak
usia dini.

48
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

KAJIAN PUSTAKA
Internet
Asal kata Internet dari interconnected network adalah sistem jaringan komputer
yang saling terhubung secara global dengan menggunakan paket protokol internet (TCP/IP)
untuk menghubungkan perangkat di seluruh dunia. Ini adalah jaringan dari jaringan yang
terdiri dari jaringan privat, publik, akademik, bisnis, dan pemerintah lokal ke lingkup global,
dihubungkan oleh beragam teknologi elektronik, nirkabel, dan jaringan optik. Internet
membawa beragam sumber daya dan layanan informasi, seperti dokumen hiperteks yang
saling terkait dan aplikasi World Wide Web (WWW), surat elektronik, telepon, dan berbagi
berkas.

Asal usul Internet berasal dari penelitian yang ditugaskan oleh pemerintah federal Amerika
Serikat pada tahun 1960-an untuk membangun komunikasi yang kuat dan toleran terhadap
kesalahan dengan jaringan komputer. Jaringan prekursor utama, ARPANET, awalnya
berfungsi sebagai tulang punggung untuk interkoneksi jaringan akademik dan militer regional
pada 1980-an. Pendanaan National Science Foundation Network sebagai tulang punggung
baru pada 1980-an, serta pendanaan swasta untuk ekstensi komersial lainnya, mendorong
partisipasi dunia dalam pengembangan teknologi jaringan baru, dan penggabungan banyak
jaringan. Keterkaitan jaringan komersial dan perusahaan pada awal 1990-an menandai
dimulainya transisi ke Internet modern, dan menghasilkan pertumbuhan eksponensial yang
berkelanjutan ketika generasi komputer institusional, personal, dan seluler terhubung ke
jaringan. Meskipun Internet banyak digunakan oleh akademisi sejak 1980-an, komersialisasi
memasukkan layanan dan teknologinya ke dalam hampir setiap aspek kehidupan modern.

Sebagian besar media komunikasi tradisional, termasuk telepon, radio, televisi, surat kertas
dan surat kabar dibentuk ulang, didefinisikan ulang, atau bahkan dilewati oleh Internet,
sehingga melahirkan layanan baru seperti email, telepon Internet, televisi Internet, musik
online, surat kabar digital, dan situs web streaming video.

Youtube

New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis
teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat
maupun secara public (Mondry, 2008: 13). Berdasarkan Pengertian tersebut, youtube bisa
dikatakan sebagai media baru karena untuk mengakses youtube memerlukan internet.
Youtube bersifat fleksibel karena bisa ditonton dimana saja, kapan saja dan pleh siapa saja
melalui smarthphone, tablet ataupun komputer. Youtube juga bersifat interaktif karena di
websitenya disediakan kolom komentar agar penonton dapat mengomentari tayangan yang
disedikan dan yang membuat tayangan dapat membalas komentar tersebut.
YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan
PayPal pada Februari 2005. Situs web ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton,

49
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai
teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video
buatan pengguna/kreator, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten
amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs
ini.
YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa
'gambar bergerak' dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin
melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa
berpartisipasi mengunggah video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia
(Baskoro, 2009:58). Fitur-fitur yang tersedia di Youtube juga sangat menarik. Ada fitur yang
tidak dimiliki TV yaitu interaktif. Penonton bisa memberikan komentar pada tayangan dan
yang mengupload bisa membalasnya. Kita juga bisa melihat tayangan diyoutube kapan saja
dan dimana saja asalkan ada komputer, smarthphone, tablet dan jaringan internet. Baru-baru
ini youtube menyediakan fitur baru yakni live streaming. Kita bisa siaran langsung hanya
dengan menggunakan smarthphone saja. Fenomena youtube ini juga memunculkan
pekerjaan-pekerjaan baru seperti yang biasa disebut youtubers. Youtubers adalah orang yang
membuat konten yang kemuadian ditayangkan di youtube. Saking besarnya fenomena ini
muncul cita-cita baru di dunia anak-anak. Jika dulu anak-anak ditanya kalau besar mau jadi
apa jawabannya Pilot, Dokter, Guru dan Astronot tidak sedikit saat ini anak-anak menjadi
Youtubers.

Kreativitas
Kreativitas adalah penemuan atau asal usul setiap hal baru yang memiliki nilai. Dari
definisi diatas, arti kreativitas menekankan pada dua hal utama, yaitu “baru” dan “nilai”. Kata
“baru” berarti hal yang belum ada sebelumnya atau inovatif dari sudut pandang individu,
komunitas atau masyarakat di wilayah tertentu. Kata “nilai” berarti manfaat yang dirasakan
oleh individu, komunitas atau masyarakat di daerah tertentu. Sedangkan Pengertian
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan. Kreatifvitas setiap individu dapat dilihat
dari segi bagaimana ia membuat sesuatu yang terpikirkan karena ia melihat suatu objek yang
telah ada kemudian ia inovasikan kepada bentuk yang baru. Misalnya setelah seorang
penemu melihat capung, ia terpikirkan untuk membuat helikopter.

Keberhasilan kreativitas menurut Amabile (Munandar, 2004: 77) adalah


persimpangan (intersection) antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skills),
keterampilan berfikir dan bekerja kreatif, dan motivasi instrinsik. Persimpangan kreativitas
tersebut, yang disebut dengan teori persimpangan kreativitas (creativity intersection),
dapat dilihat pada Gambar 1.

50
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

Proses berfikir kreatif, gambaran mengenai bagaimana dan kapan proses kreatif
sedang berjalan teramat abstrak untuk dijelaskan. Proses kreatif berjalan bersifat misterius,
personal, dan subyektif. Menurut Wallas ada empat tahap dalam proses kreativ yaitu: (1)
Persiapan, adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan
masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran
kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapinya. (2) Inkubasi, adalah tahap dieraminya
proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalam waktu tak
menentu, bisa lama, dan bisa juga sebentar. Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses
pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat lagi pada saat berakhirnya tahap
pengeraman dan munculnya masa berikutnya. (3) Iluminasi, yaitu tahap munculnya inspirasi
atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk
cetusan spontan. (4) Verifikasi, adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi terhadap gagasan
kritis, yang sudah mulai dicocokan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.

Konsep Dasar Kreativitas Berdasarkan 4P


Kreativitas itu muncul dari daya imajinasi yang kreatif. Sehingga akhirnya dapat
terpikirkan bagaimana cara untuk menerapkan imajinasinya tersebut dalam suatu benda.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Dapat
berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukannya hanya
perangkuman. Ia bisa mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang
diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencakokan hubungan lama ke situasi baru. Ia
harus mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Ia dapat berupa produk seni,
kesusastraan, produk ilmiah, atau suatu metodologi (Ratri. A, 2006 : 252).
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses dan Produk menurut para ahli ini dapat
membatu mengembangkan kreativitas anak jika di terapkan secara benar. Pada dasarnya
setiap anak memiliki kreativitas, hanya saja tidak semua anak bisa mengembangkan
krativitasnya dengan benar. Untuk itu diperlukan peran orang tua dalam mengembang
kreativitas tersebut dengan menggunakan 4P diantaranya: 1. Pribadi : yaitu memahami bahwa
setiap anak memiliki pribadi yang berbeda, menghargai keunikan kreativitas yang dimiliki
anak, dan tidak membanding-bandingkan anak atas kelebihan dan keterbatasannya. 2.
Pendorong : yaitu memberikan fasilitas dan sarana bagi anak melalui mainan-mainan yang
bisa merangsang daya kreatifitas anak missal balok susun, lego, atau mainan alat dapur.
Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tidak membatasi ruang gerak anak. 3. Proses :
yaitu menghargai hasil kreasi anak tanpa berlebihan karena anak akan tahu mana pujian yang
tulus dan yang basi basi, hindari memberikan komentar negative karena ini dapat

51
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

menyurutkan semangat anak berkreasi. 4. Produk: pada tahap ini hendaknya orangtua dapat
memajang hasil karya anak, karena anak akan merasa bangga jika hasil karyanya dihargai.

Anak Usia Dini


Sepanjang hidup manusia, mulai masih dalam kandungan, dilahirkan, dan kemudian
sampai tua memproleh sebutan yang berganti-ganti. Pergantian sebutan didasarkan pada
usianya, dan merupakan fase-fase dalam perkembangan yang dilewati. Menurut Sugiyanto
dan Sudjarwo (1991) secara garis besar ada 5 fase perkembangan dalm hidup manusia: 1).
Fase Prenatal (sebelum lahir. 2).Fase Infant (bayi), yaitu fase perkembangan mulai lahir
sampai umur 1-2 tahun. Mulai lahir sampai 4 minggu merupakan fase kelahiran atau
neonatal. 3).Fase Childhood (anak-anak), adalah fase perkembangan mulai umur 1atau 2
tahun sampai 10-12 tahun, fase ini diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu early
childhood (anak kecil) antara 1-6 tahun, dan later childhood (anak besar) antara 6-12 tahun.
‘’’Anak Usia Dini’’’ oleh Beeker dikelompokkan pada anak yang berusia antara 3-6 tahun,
anak usia tersebut biasanya mengikuti program pendidikan dini atau kindergarten. Dalam
bukunya,Soemiarti (2003), menyebutnya anak prasekolah, yang di Indonesia biasanya
mengikuti program di Tempat Penitipan Anak, Pendidikan anak usia dini, BTeach (Baby
Teach) dan Taman Kanak-kanak.

Teori Pembelajaran Sosial – Albert bandura


Teori pembelajaran social adalh merupakan perluasan dari teori perilaku . Teori ini
dikembangkan oleh Alber Bandura (1986) dimana teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-
prinsip teori belajar perilaku, namun lebih banyak penekanan kepada proses-proses mental internal.
Dalam teori ini yang akan digunakan adalah penjelasan-penjelasan kognitif secara internal untuk
memahami bagaiamana kita belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar social “manusia” tida
didorong oleh kekuatan dari dalam maupun dari luar atau stimulus lingkungan. Teori pembelajaran
sosial telah diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya komunikasi massa. Teori
pembelajaran sosial dalam komunikasi massa adalah salah satu teori komunikasi
massa khususnya teori efek media massa yang dikembangkan oleh Albert Bandura tahun
1970an untuk menjelaskan salah satu efek komunikasi massa pada perilaku khalayak yakni
efek behavioral dalam komunikasi massa. Pada sistem komunikasi massa, efek behavioral
dalam komunikasi merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati dan meliputi pola-pola
tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku

Pembelajaran melalui observasi atau pengamatan


Pembelajaran melalui observasi atau pengamatan terdiri dari beberapa bagian yaitu
menemukan perilaku baru, menerima perilaku baru itu, dan peniruan oleh pengamat. Dari
eksperimen boneka Bobo yang telah dilakukan oleh Bandura diketahui bahwa anak-anak
cenderung meniru perilaku yang diamati. Bandura menyebut fenomena ini dengan
pembelajaran melalui observasi atau pengamatan. Dalam proses pembelajaran melalui
52
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

observasi terdapat beberapa elemen pembelajaran yaitu perhatian, pengingatan, pengulangan,


dan motivasi. Bandura mendemonstrasikan bahwa anak-anak mempelajari dan meniru
perilaku yang diamati melalui orang lain. Pada proses ini, Bandura mengidentifikasi tiga
model dasar pembelajaran melalui observasi atau pengamatan, yaitu :Model
langsung dimana individu mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan. Model instruksi
verbal yang melibatkan deskripsi dan penjelasan sebuah perilaku. Model simbolis yang
melibatkan karakter nyata atau fiktif yang disajikan dalam media massa seperti buku, film,
televisi, atau media daring.Proses pembelajaran dimulai dengan adanya peristiwa seperti
tindakan atau gambaran pola pemikiran yang dapat diamati secara langsung atau tidak
langsung oleh seseorang. Apabila peristiwa itu sudah diamati, maka tahapan proses
pembelajaran dimulai.

Proses Pemodelan
Attention atau perhatian. Tahap pertama yang harus dilakukan dalam proses pemodelan
adalah memberikan perhatian pada model. Dari berbagai hasil studi menunjukkan bahwa
kesadaraan tentang apa yang dipelajari dan mekanisme penguatan atau peneguhan dapat
meningkatkan hasil pembelajaran. Apa yang diperhatikan oleh pengamat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti karakteristik pengamat dan karakteristik perilaku atau peristiwa yang
diamati. Yang termasuk karakteristik pengamat adalah karakteristik demografis, kebutuhan,
suasana emosional, nilai, dan pengalaman masa lalu. Sedangkan, yang termasuk karakteristik
perilaku atau peristiwa yang diamati meliputi relevansi, valensi afektif, kebaruan, dan nilai
fungsional.

Retention atau pengingatan. Tahap kedua adalah pengingatan yang mengacu pada
kesanggupan pengamat untuk mengingat perilaku yang telah diamati. Sebagaimana tahap
attention atau perhatian, tahap retention atau pengingatan juga dipengaruhi oleh karakteristik
pengamat dan karakteristik perilaku atau peristiwa yang diamati. Proses-proses kognitif
terletak pada pengingatan yang dideskripsikan oleh Bandura sebagai gambaran visual dan
verbal.

Reproduction atau reproduksi. Tahap ketiga yaitu reproduksi mengacu pada kemampuan
dan kesiapan untuk menampilkan perilaku yang ditampilkan oleh model. Dalam artian,
pengamat harus dapat mereplikasi perilaku karena jika tidak dapat menjadi sebuah masalah
bagi seorang pengamat yang tidak siap untuk mereplikasi perilaku yang telah dipelajari.

Motivation atau motivasi. Tahap kempat dalam proses pemodelan adalah motivasi.
Keputusan pengamat untuk menampilkan perilaku yang telah dipelajari bergantung pada
motivasi dan harapan pengamat serta berbagai konsekuensi yang telah diantisipasi
sebelumnya dan standar-standar internal.

METODE PENELITIAN
53
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriprif.


bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena yang terjadi saat
penelitian berlangsung dengan menyanyikan data apa yang sebenarnya terjadi.
Menurut Moleong (2005:4), pendekatan deskriptif kualitatif adalah pendekatan penelitian
dimana data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakann teknik wawancara dengan instrumen
penelitian berupa pertanyaan penelitian, observasi lapangan (pengamatan), dan dokumentasi.
Data primer di sajikan berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara kepada
orang tua anak-anak di PAUD IAIN Batusangkar, sedangkan data sekunder di dapatkan dari
hasil studi kepustakaan dan beberapa literatur. Untuk pengujian keabsahan data digunakan
tringulasi data dan sumber. Triangulasi adalah teknik keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data
(Sugiono,2008:30).

HASIL & PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di dapatkan temuan sebagai berikut : 1). Anak
yang sering diberikan tontonan video youtube lebih kreatif dari pada anak yang hanya bermain
dengan benda mati, karena visual yang ia lihat lebih berwarna dan memiliki karakter yang hidup
sehingga anak merasakan interaksi secara langsung dari yang ia lihat. 2). Musik yang mengiringi
video yang anak tonton memicu kinerja otak kanan anak, sehingga anak lebih merasa nyaman dan
termotivasi untuk mampu berkreasi dengan sesuai dengan suasana hatinya. 3). Anak belajar dari apa
yang ia perhatikan dan akan masuk kedalam memori (ingatan) yang juga dipengaruhi oleh
karakteristik pengamat dan karakteristik perilaku atau peristiwa yang diamati, kemudian anak
akan mempraktekkan kembali hasil dari pengamatan sesuai dengan yang ia lihat atau dengan
bentuk gaya baru. 4). Hampir semua anak-anak yang ada di PAUD IAIN Batusangkar
mengkonsumsi tontonan video yang ada di youtube, dan sebagian besar orang tua merasakan
anaknya lebih aktif dan kreativ setelah disuguhkan tontonan video youtube, orang tua bisa
mengatur konten video yang akan diberikan kepada anak, bisa konten yang islami dan
beberapa video edukasi, anak lebih mudah paham jika belajar dengan ilustrasi gambar dan
music yang menarik, diantaranya adalah menari, menyanyi, mengahafal organ tubuh, menulis
dan lain-lain.
Dari beberapa literatur di dapatkan hasil survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara
Internet Indonesia di tahun 2017 sebagai berikut:

54
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

Berdasarkan gambar diatas dapat di deskripsikan bahwa setiap harinya 65, 98 %


orang-orang mengakses internet, setiap 1-3 jam nya 43,89 % orang menggunakan internet,
29,63% orang menggunakan internet 4-7 jam, dan sisanya 26,48% orang menggunakan
internet lebih dari 7 jam. Kemudian diakses dari website kata data ditemukan hasil survei
sebagai berikut :

55
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

Berdasarkan gambar diatas dapat di deskripsikan hasil Survei We are Social menyebutkan
penduduk Indonesia yang aktif bermain media sosial (medsos) mencapai 150 juta orang. Dari
beragam jenis medsos, Youtube yang paling banyak dimainkan, terutama untuk memutar
musik.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penulis maka dapat disimpulkan bahwa, 1). anak
secara sosial belajar dari hasil pengamatannya, kemudian apa yang ia lihat akan disimpan dalam
memori ingatan baik jangka panjang maupun jangka pendek, dan akhirnya akan mempraktekkan
kembali apa yang ia lihat dan ia ingat sesuai dengan gaya sendiri. 2). Anak-anak senang melihat
gambar visual yang berwarna warni dan musik yang menarik, sehingga mengaktifkan otak kanan anak
untuk berfikir kreatif. Karena anak cenderung menyerap utuh apa yang ia lihat, agar anak lebih
kreativ hendaknya diberikan tontonan video youtube yang lebih edukatif, karena konten video
youtube disiarkan secara bebas, misalnya video cara bernyanyi, menari, mewarnai, dan lain-lain. 3).
Keberhasilan dalam mengembangkan kreativitas anak di tentukan keterampilan berfikir dan
bekerja kreatif, dan motivasi instrinsik, untuk itu suasana yang kondusif dan semangat dari
orangtua bisa menjadi motivasi bagi anak usia dini.

BIBLIOGRAFI

Bagus, Sihnu. 2002. Definisi Teori Belajar Sosial.


Baskoro, Adi. 2009. Panduan Praktis Searching di Internet. Jakarta : PT TransMedia
https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube. Retrieved 27 June 2014
https://katadata.co.id/infografik/2019/03/06/youtube-medsos-no-1-di-indonesia. Retrieved 27
Desember 2019
Internet History – One Page Summary", The Living Internet, Bill Stewart (ed), January 2000.
IPTO – Information Processing Techniques Office", The Living Internet, Bill Stewart (ed),
January 2000.
Latief, Mutmainnah. 2012. Teori Belajar Sosial.
http://mutmainnahlatief.wordpress.com/2012/01/17/teori-belajar-sosial/diakses pada tanggal
18/10/2012
Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyani, Novi. 2019. Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini . Bandung : Remaja
Rosda Karya
Munandar, Utami S.C. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta
: PT Grasindo

56
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57
AULADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2), 2018.
Refika Mastanora

Patmonodewo, Soemiarti. 2003.Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Asdi Mahastya.


Hal 19
Santrock,John. Psikologi Pendidikan. 2009. penerbit: Salemba Humanika.Jakarta.
Sumantri. 2005.Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Hal 11
Surya. Psikologi Pembelajaran dan pengajaran. 2003. penerbit : Pustaka bani
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar 2003. penerbit:Gafindo. Jakarta

57
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Dampak Tontonan Video Youtube
Pada Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
47-57

Anda mungkin juga menyukai