Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KEBERADAAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE

TERHADAP PERILAKU SISWA SMA NEGERI 4 SINGARAJA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada era digital ini, YouTube telah menjadi salah satu platform media
sosial dan hiburan paling populer di seluruh dunia, dengan berjuta-juta
video yang dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja yang memiliki akses
internet. Berdasarkan data dari We Are Social, pada tahun 2023, pengguna
YouTube di Indonesia mencapai 220 juta orang, di mana 70% di antaranya
adalah anak muda berusia 13 sampai 24 tahun. Remaja merupakan
kelompok yang rentan terhadap pengaruh media sosial karena mereka
sedang mencari jati diri, memiliki rasa ingin tahu tinggi, mudah terpengaruh
oleh lingkungan, dan cenderung mengikuti tren.
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan
masyarakat dan individu. Dalam era digital dan teknologi informasi seperti
saat ini, peran teknologi dalam proses pembelajaran menjadi semakin
signifikan. Salah satu platform media sosial yang sangat populer adalah
YouTube, yang menawarkan akses mudah ke berbagai konten video,
termasuk tutorial, presentasi, dan video hiburan. Oleh karena itu, penelitian
mengenai pengaruh keberadaan aplikasi YouTube terhadap perilaku siswa
SMA menjadi relevan dan penting untuk dipahami.
SMA Negeri 4 Singaraja, sebagai institusi pendidikan menengah yang
berada di era digital, juga tidak terlepas dari dampak YouTube sebagai
sumber informasi dan hiburan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba
menggali lebih dalam tentang bagaimana keberadaan aplikasi YouTube
dapat memengaruhi perilaku siswa SMA Negeri 4 Singaraja.
YouTube dapat memberikan pengaruh positif dan negatif pada
perilaku siswa. Di sisi positif, YouTube dapat menjadi sumber informasi
dan hiburan yang edukatif serta memfasilitasi pembelajaran. Di sisi negatif,
risiko terpapar konten yang tidak sesuai usia dan kecanduan YouTube yang
mengganggu tugas sekolah dan aktivitas lain perlu diperhatikan.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh keberadaan aplikasi Youtube terhadap perilaku siswa SMA Negeri
4 Singaraja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga untuk pemangku kepentingan pendidikan, seperti sekolah, guru,
orang tua, dan siswa sendiri. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat
menjadi landasan untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam
memanfaatkan teknologi dan media sosial dalam konteks pendidikan yang
positif.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu YouTube?
2. Bagaimana pengaruh keberadaan media sosial youtube terhadap perilaku
siswa SMA Negeri 4 Singaraja?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui definisi dari media sosial YouTube.
2. Untuk mengetahui pengaruh keberadaan media sosial youtube terhadap
perilaku siswa SMA Negeri 4 Singaraja.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi Guru diharapkan dapat membantu guru lebih baik bagaimana
keberadaan YouTube memengaruhi perilaku siswa SMA Negeri 4
Singaraja.
2. Bagi Siswa diharapkan dapat memahami dampak YouTube pada
perilaku mereka dan belajar untuk menggunakan media sosial dengan
bijak. Mereka dapat menghindari potensi dampak negatif seperti
kecanduan dan paparan konten yang tidak sesuai.
3. Bagi Sekolah diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengembangan
kurikulum yang lebih adaptif, yang memasukkan teknologi dan media
sosial sebagai alat pembelajaran yang sah.
4. Bagi Peneliti diharapkan akan mampu menambah wawasan dan
memanfaatkan media social YouTube sebagai sarana belajar.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN YOUTUBE


YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang sangat populer.
YouTube diluncurkan pada tahun 2005 dan dimiliki oleh Google. YouTube
memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menonton, dan berbagi video
secara gratis. Siapa pun dapat mengunggah video di YouTube asalkan tidak
melanggar pedoman komunitasnya.
1. Menurut Kotler dan Keller (2016), YouTube adalah situs web berbagi
video yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan
berbagi klip video secara gratis. YouTube menjadi salah satu situs web
paling populer di dunia.
2. Menurut Safko (2012), YouTube merupakan jaringan distribusi konten
video terbesar di dunia yang memungkinkan kreator konten menjangkau
audiens global dan memungkinkan pengguna berinteraksi melalui
komentar dan berbagi video.
3. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010), YouTube adalah
sebuah aplikasi berbasis web 2.0 yang memungkinkan pengguna
mengunggah dan berbagi video. YouTube telah berevolusi menjadi
platform media sosial dengan fitur komunikasi antar pengguna melalui
komentar dan subscribe.

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa YouTube


adalah situs web berbagi video online yang sangat populer di dunia,
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video secara
gratis. YouTube telah menjadi platform distribusi konten video terbesar
secara global, tempat kreator konten baik amatir maupun profesional dapat
menyebarkan karya mereka ke audiens yang lebih luas. Sebagai aplikasi
web 2.0, YouTube memiliki fitur interaksi sosial yang memungkinkan
komunikasi antar pengguna melalui komentar, berbagi, dan berlangganan.
Secara keseluruhan, YouTube telah merevolusi cara masyarakat
menciptakan, menemukan, dan mengkonsumsi konten video dan
multimedia, menjadi wadah ekspresi kreatif dan interaksi sosial dalam skala
masif di dunia digital.

2.2 JENIS KONTEN YOUTUBE


1. Music - Konten musik seperti video klip, lirik lagu, konser musik,
hingga behind the scenes pembuatan lagu.
2. Gaming - Konten gaming mulai dari walkthrough game, tips dan trik
game, hingga rekaman gamer saat bermain game.
3. Entertainment - Konten hiburan seperti film, serial TV, komedi, anime,
hingga penampilan artis.
4. Education - Konten edukasi seperti tutorial, how-to, webinar, kursus
online, hingga pembelajaran bahasa.
5. News - Konten berita dan informasi terkini dari media berita hingga
creator independen.
6. Sports - Konten olahraga seperti cuplikan pertandingan, highlight atlet,
hingga vlog kegiatan olahraga.
7. Vlogs - Video blogs yang berisi keseharian, petualangan, ulasan produk,
hingga tips dan trik kehidupan.
8. DIY/How-to - Konten yang berisi petunjuk dan tutorial untuk membuat
atau melakukan sesuatu.
9. Science & Technology - Konten ilmiah dan teknologi seperti
eksperimen, inovasi, ulasan gawai, hingga fakta menarik.
10. ASMR - Konten suara dan visual yang memberikan sensasi
menenangkan dan merinding untuk penonton.

2.3 DAMPAK YOUTUBE


Berikut ini adalah beberapa dampak positif dan negatif dari YouTube:

A. Dampak Positif
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Banyak konten edukasi
bermanfaat di YouTube dalam berbagai bidang.
2. Sarana hiburan dan relaksasi yang sehat bagi pengguna.
3. Memperluas jaringan dan menjalin persahabatan melalui komunitas
online.
4. Menjadi platform bagi kreator konten untuk menyalurkan kreativitas
dan mendapatkan penghasilan.
5. Membuka peluang kerja dan karir baru, seperti YouTuber, video
editor, dll.
6. Mempromosikan dan memasarkan produk, layanan, atau brand.

B. Dampak Negatif
1. Konten berbahaya seperti kekerasan dan pornografi yang dapat
diakses anak-anak.
2. Terpaan informasi yang salah atau hoaks yang meresahkan
masyarakat.
3. Video dan komentar yang berisi ujaran kebencian, rasisme, dan
bullying.
4. Kecanduan berlebihan hingga menganggu aktivitas dan produktivitas.
5. Pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data pribadi pengguna.
6. Timbulnya perilaku konsumtif akibat konten komersial dan endorse
produk.

2.4 FITUR YOUTUBE


Sejak diluncurkan pada 2005, YouTube telah mengembangkan berbagai
fitur untuk meningkatkan pengalaman pengguna, mulai dari kemampuan
mengunggah dan menonton video, komentar, live streaming, channel
subscriptions, analytics, hingga fitur-fitur interaktif seperti super chats,
polls, dan Q&A langsung. YouTube juga meluncurkan layanan streaming
musik pada 2015, YouTube Music, serta format video pendek YouTube
Shorts pada 2020. Dengan berbagai pengembangan fitur ini, YouTube telah
berevolusi dari sekadar platform berbagi video menjadi ekosistem digital
yang kompleks bagi kreator konten maupun pengguna untuk saling
terhubung dan berinteraksi melalui konten video dan multimedia.
2.5 PENGERTIAN PERILAKU
Perilaku didefinisikan sebagai semua kegiatan atau aktivitas individu
yang bersifat nyata dan dapat diamati baik secara langsung maupun tidak
langsung. Perilaku mencakup respon terhadap stimulus internal dan
eksternal, meliputi aktivitas motorik tampak maupun aktivitas mental
internal. Perilaku ditentukan oleh berbagai faktor genetika, lingkungan, dan
pengalaman individu. Perilaku dapat bersifat voluntary atau involuntary,
dapat diukur dan diamati secara ilmiah, sebagian besar dibentuk melalui
proses belajar, dan berfungsi sebagai adaptasi individu terhadap lingkungan.
Perilaku juga dapat berubah dan dimodifikasi melalui kondisi dan stimulus
tertentu.
1. Menurut Skinner (1938), perilaku adalah respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus dari luar.
2. Menurut Watson (1913), perilaku merupakan aktivitas atau kegiatan yang
dapat diamati dan dipelajari.
3. Menurut Baron dan Byrne (2004), perilaku adalah semua aktivitas yang
dilakukan oleh makhluk hidup dan dikendalikan oleh sistem saraf.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku


adalah respon, reaksi, tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk
hidup baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
Perilaku dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan stimulus dari
lingkungan luar.

2.6 PENGERTIAN SISWA


Siswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di satuan
pendidikan untuk menempuh suatu jenjang pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga menengah. Siswa diharapkan dapat
mengoptimalkan potensi dirinya melalui kegiatan belajar di bawah
bimbingan guru dan tenaga kependidikan lainnya agar memperoleh
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang berguna bagi dirinya
serta masyarakat.
1. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, siswa adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
2. Menurut Muhammad Ali (2004), siswa adalah individu yang sedang
berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik
maupun psikis.
3. Menurut Abu Ahmadi (1991), siswa merupakan individu yang mengikuti
program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah


individu yang mengikuti pendidikan pada lembaga formal dengan tujuan
mengembangkan potensi dirinya agar memiliki bekal pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk kehidupannya di masa depan. Siswa
merupakan komponen utama dalam pendidikan formal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN


Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan mengembangkan
pengetahuan dan menyelesaikan masalah. Dalam penelitian terdapat
beberapa metode penelitian. Metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam melaksanakan
penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian kualitatif
menggunakan desain penelitian Google form.
Google form adalah desain penelitian yang dilatarbelakangi kebutuhan
untuk mengumpulkan data secara cepat dan efisien, mengumpulkan data
dari responden yang tersebar di berbagai lokasi.
Selain itu, peneliti juga dapat mengumpulkan data dengan biaya yang
terjangkau. Tujuan dari desain Google form adalah untuk mengumpulkan
data yang akurat dan relevan dengan kebutuhan pengguna.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan desain Google form karena
peneliti ingin mengetahui pengaruh keberadaan media sosial youtube
terhadap perilaku siswa SMA Negeri 4 Singaraja.

3.2 PARTISIPAN PENELITIAN


A. Populasi
Menurut Darmawan (2013, hlm. 137) populasi adalah sumber data dalam
penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 4 Singaraja
sebagai tempat untuk melakukan penelitian terkait dengan pengaruh
keberadaan media sosial youtube terhadap prilaku siswa SMA
Negeri 4 Singaraja.
B. Sampel
Menurut Darmawan (2013, hlm. 138) sampel adalah subjek
penelitian yang menjadi sumber data yang terpilih dari hasil pekerjaan
teknik penyampelan. Adapun peneliti dalam mengambil sampel untuk
penelitiannya menggunakan teknik sampel purposif (purposeful samples)
yaitu sampel yang dipilih dalam upaya penelitian kualitatif karena
mereka cocok dengan tujuan-tujuan tertentu peneliti (Agustina, 2016,
hlm. 3). Sampel ini tidak terbatas pada kondisi atau situasi yang
menguntungkan peneliti dapat terlibat, yaitu siswa SMA Negeri 4
Singaraja tentang pengaruh keberadaan media sosial youtube
terhadap perilaku siswa.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


A. Wawancara semiterstruktur
Wawancara semiterstruktur diperlukan untuk memperoleh jawaban yang
spesifik dari sampel/partisipan. Analisis ini umumnya melibatkan
perhitungan yang dapat diukur secara statistik guna memperoleh
konsisten jawaban dari informan. Peneliti melakukan wawancara kepada
siswa yang selalu mengakses internet atau tidak dan juga kepada guru
BK serta beberapa guru tentang minat baca buku yang
dimiliki oleh siswa.
B. Survei
Survei adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Jadi bisa disimpulkan
survei adalah metode untuk mengumpulkan informasi dari kelompok
yang mewakili sebuah populasi: Sejumlah besar responden

3.4 INSTRUMEN PENELITIAN


Menurut Agustina (2016, him. 6) instrumen merupakan alat bantu peneliti
dalam mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data, peneliti
menggunakan skala likert. Skala likert bertujuan mengukur sikap dan emosi
sampel/subjek penelitian guna mencari kebenaran yang bersifat objektif.
Peneliti menggunakan skala berupa angket tentang kemampuan interaksi
sosial.

3.5 JADWAL PENELITIAN

NO HARI/TANGGAL JENIS KEGIATAN TEMPAT


PRA KEGIATAN
1
2

3.6 HIPOTESIS PENELITIAN


Terdapat pengaruh keberadaan media sosial YouTube terhadap perilaku
siswa SMA Negeri 4 Singaraja.

Anda mungkin juga menyukai