1
Zefanya Isabertha dan 2Marwan Mahmudi
1
Staf Divisi Pemasaran Perum Perhutani; 2Dosen Fikom, Universitas Mercu Buana – Jakarta
1
fanyagerrits@gmail.com; 2marwan.mahmudi@mercubuana.ac.id
ABSTRACT: YouTube is one of those social media with so many users around the world.
Vlog is a personal diary wrapped in an audio visual format, and may call as the latest version
of conventional blogging. The President of Indonesian Republic, Mr. Joko Widodo, is also
participating in vlog usage as a medium to share his activities. The aim of this study is to
comprehensively describe the audience’s reception of Mr. Joko Widodo’s personal branding
through #JKWVLOG contents that are uploaded in his YouTube official account. The
audience in this research comes from 2 different generations, X and Y. The data collection is
done through in-depth interview and non-participatory observation. Most of informants in
this study stated that the President Joko Widodo is a humble, down-to-earth, and a firm
leader. The informants elaborate their own understanding, experience and expectations
towards him. According to this, it is known that Joko Widodo’s consistency in building his
personal branding from the very beginning will be one of factors to be considered by the
audience in response of his #JKWVLOG.
ABSTRAK: YouTube adalah salah satu media sosial dengan begitu banyak pengguna di
seluruh dunia. Vlog adalah buku harian pribadi yang dibungkus dalam format audio visual,
dan mungkin disebut sebagai versi terbaru dari blogging konvensional. Presiden Republik
Indonesia, Bapak Joko Widodo, juga berpartisipasi dalam penggunaan vlog sebagai media
untuk berbagi kegiatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara komprehensif
menggambarkan penerimaan audien terhadap personal branding Joko Widodo melalui
konten #JKWVLOG yang di-upload di akun resminya YouTube. Penonton dalam penelitian
ini berasal dari 2 generasi yang berbeda, X dan Y. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara mendalam dan observasi non partisipatif. Sebagian besar informan dalam
penelitian ini menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang rendah hati
dan teguh. Hasil penelitian menunjukkan konsistensi Presiden Joko Widodo dalam
membangun personal branding-nya sejak awal menjadi salah satu faktor yang mendorong
audien menanggapi #JKWVLOG-nya.
15
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26
Isabertha, Zefanya & Marwan Mahmudi: Analisis resepsi generasi x dan y
atau dengan kata lain, personal brand menganalisis secara komprehensif posisi
adalah tentang siapa orang tersebut sebagai audiens dalam memaknai pesan yang
suatu pribadi dan spesialisasi yang ia diterimanya, dalam hal ini bagaimana
lakukan; (ii) promise, personal brand audiens memaknai personal branding
adalah sebuah janji atau tanggung jawab Jokowi melalui #JKWVLOG di YouTube.
untuk memenuhi harapan atau ekspektasi Penelitian ini menggunakan metode
yang muncul dalam pikiran khalayak analisis resepsi.
terhadap diri seseorang; (iii) relationship, Penelitian ini berfokus pada resepsi
dengan memiliki personal branding yang audiens. Peneliti memfokuskan informan
baik maka akan tercipta hubungan atau penelitian ini pada generasi X dan Y yang
relasi yang baik pula dengan khalayak, hal berada di Jakarta dengan kriteria
ini dibuktikan dengan seberapa banyak berdasarkan tingkat pengetahuan mereka
atribut dalam personal brand seseorang tentang obyek yang diteliti, dalam
dapat memengaruhi pikiran dan atau penelitian ini adalah vlog Presiden Joko
tindakan khalayaknya. Widodo, termasuk dengan
Menurut McNally & Speak (dalam mempertimbangkan pandangan politiknya
Ronald Susanto, 2009), terdapat tiga terhadap kepemimpinan Joko Widodo.
komponen utama yang tergabung menjadi Para informan masuk dalam salah satu
satu yang menentukan kekuatan dari suatu kategori generasi X dan Y. Selain itu,
personal branding, yaitu: informan harus merupakan pengguna aktif
i) Khas, bisa dikatakan sebagai brand media baru, termasuk YouTube. Teknik
yang mewakili sesuatu yang unik dan pengumpulan data dilaksanakan melalui
berbeda dengan brand lainnya. wawancara mendalam, dan observasi
ii) Relevan, apa yang diwakili oleh brand terhadap komentar-komentar yang terdapat
tersebut memiliki relevansi dengan hal pada kolom komentar YouTube Presiden
yang dianggap penting oleh khalayak, Joko Widodo.
sehingga meningkatkan potensi Teknik analisis data dalam penelitian
adanya persepi yang positif dalam ini adalah analisis interaktif. Adapun
benak khalayak terhadap brand model analisis ini terdiri dari 4 (empat)
tersebut. komponen, yaitu: pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan
Konsisten, khalayak akan menjadi lebih kesimpulan. Teknik triangulasi sumber
yakin dalam suatu hubungan berdasarkan digunakan untuk melakukan analisis
kepada perilaku yang konsisten yang keabsahan data. Adapun triangulasi
mereka rasakan atau amati. sumber ini membandingkan atau
mengecek ulang derajat kepercayaan suatu
METODE PENELITIAN informasi yang diperoleh dari sumber yang
berbeda. Misalnya, membandingkan hasil
Penelitian ini menggunakan
paradigma konstruktivistik yang wawancara dengan hasil observasi
terhadap komentar netizen maupun dengan
meneguhkan asumsi bahwa individu selalu
berusaha memahami dunia di mana sumber-sumber berita terkait objek
penelitian.
mereka hidup dan bekerja dengan
mengembangkan makna-makna subjektif
HASIL DAN PEMBAHASAN
atas pengalaman mereka yang diarahkan
pada objek atau benda tertentu (John W. Berdasarkan jawaban para informan
dalam wawancara yang telah peneliti
Cresswell, 2014). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif yang lakukan, terkait dengan resepsi terhadap
personal branding Joko Widodo dapat
bersifat deskriptif-analitis, bertujuan untuk
menggambarkan dan kemudian
20
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26
Isabertha, Zefanya & Marwan Mahmudi: Analisis resepsi generasi x dan y
22
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26
Isabertha, Zefanya & Marwan Mahmudi: Analisis resepsi generasi x dan y
dari generasi X dan Y berpendapat milenial dan generasi muda lainnya, tetapi
bahwa di masa digital saat ini juga oleh para pejabat publik. Pemanfaatan
menuntut partisipasi masyarakat untuk media sosial untuk berinteraksi dengan
mampu berpacu dengan kemajuan khalayak ini pun menunjukkan bahwa
teknologi dan hal ini tidak menutup sebagai audiens, informan tidak hanya
kemungkinan bagi pejabat publik bersifat pasif terhadap paparan informasi
untuk mengikuti tren dengan yang diterimanya, tetapi turut berperan
menggunakan media sosial. Namun di aktif dalam melakukan pemaknaan
samping perlunya mengikuti berdasarkan tingkat pengetahuan,
perkembangan zaman, seorang pejabat pengalaman, bahkan latar belakang
publik ada baiknya memanfaatkan lingkungan pergaulannya sehari-hari.
media sosial seperlunya untuk
menunjukkan progress pekerjaan saja Pembahasan Resepsi Audiens terhadap
bukan untuk mengekspos sesuatu yang Personal Branding Presiden Joko
tidak berkaitan dengan kepentingan Widodo
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang
c. Oposisi, pada posisi ini informan telah dipaparkan di atas, diketahui bahwa
memilih untuk memaknai pesan secara dari total 8 informan, sebanyak 4 informan
kritis dan menemukan adanya bias termasuk dalam kategori hegemonik
dalam penyampaian pesan dan dominan, 2 informan pada posisi
berusaha untuk tidak menerimanya negosiasi, dan 2 informan pada posisi
begitu saja. Sejumlah informan yang oposisi. Beragam pemaknaan yang
dikategorikan pada posisi ini disampaikan oleh masing-masing informan
kebanyakan merupakan informan terkait personal branding Joko Widodo
yang baru mengenal sosok Joko menunjukkan bahwa setiap elemen yang
Widodo sejak beliau menjabat sebagai terdapat dalam personal branding Presiden
Gubernur DKI Jakarta dan sejak awal Joko Widodo, baik you, relationship, dan
mengenal sosok Joko Widodo para promise telah terbentuk dan terintegrasi
informan turut mempertimbangkan sedemikian rupa dalam benak masing-
adanya faktor dukungan partai masing informan.
politiknya. Contohnya, pada elemen you, dalam
benak sebagian besar informan tertuju
Berdasarkan pengelompokkan di atas, pada karakteristik Joko Widodo, tidak
dapat diketahui terdapat 3 (tiga) posisi hanya sebagai pribadi tetapi sekaligus
resepsi informan yang terdiri dari sebagai pejabat negara. Para informan
hegemonik-dominan, negosiasi, dan mengaku mengenal sosok Presiden Joko
oposisi. Masing-masing posisi dalam Widodo sebagai pemimpin yang merakyat,
penelitian ini terwakili oleh beberapa ramah, jujur dan anti korupsi, dan
informan dari generasi X dan Y sesuai termasuk juga pendapat mengenai kurang
dengan jawaban pendukung yang tegasnya sosok Presiden RI ke-7 ini
disampaikan pada saat wawancara. Selama sebenarnya turut didasarkan pada
penelitian berlangsung, peneliti juga pengalaman-pengalaman informan terkait
mengumpulkan data-data sekunder terkait kinerja Joko Widodo di jabatan-jabatan
penggunaan media YouTube (termasuk sebelumnya. Selanjutnya kegiatan
vlog) oleh Presiden Joko Widodo dan blusukan yang kembali dipopulerkan oleh
beberapa pemimpin dunia lainnya. Hal ini Joko Widodo dinilai sebagai elemen
cukup membuktikan adanya tren atau relationship yang paling erat melekat
pergeseran budaya di mana media sosial dalam personal brand beliau. Pola
tidak hanya digunakan oleh generasi hubungan yang secara konsisten dilakukan
23
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26
Isabertha, Zefanya & Marwan Mahmudi: Analisis resepsi generasi x dan y
oleh Presiden ini menjadi daya tarik Selain itu, adanya faktor pengalaman-
khusus di mata informan. Sedangkan pada pengalaman di masa lalu yang terekam
elemen promise, terdapat janji yang dalam benak informan turut andil dalam
diharapkan oleh para informan dengan proses resepsi di kalangan informan. Bagi
adanya hubungan baik yang dibina oleh sebagian informan dari generasi X dan Y,
Presiden yang dikenal sebagai sosok yang notabene sudah beberapa kali
pemimpinan yang merakyat dan mau merasakan pergantian kepala negara
mendengar suara rakyat. Elemen-elemen hingga kini Indonesia di bawah
personal branding yang ada pada diri Joko pemerintahan Joko Widodo pun
Widodo inilah yang memengaruhi mengaitkan penerimaannya terhadap sosok
penerimaan masyarakat terhadap vlog di presiden berdasarkan pengalaman dan
akun YouTube Presiden Joko Widodo. pengetahuan di masa lalu.
Sebagaimana yang telah dipaparkan Hal ini terlihat ketika informan
sebelumnya, tujuan dari pengunggahan menyampaikan pendapatnya mengenai
vlog di YouTube ini sebagai salah satu kegiatan blusukan yang kembali
upaya dari pihak Presiden Joko Widodo dipopulerkan oleh Presiden RI ke-7 ini
untuk membangun komunikasi dengan dinilai sebagai sebuah gaya kepemimpinan
masyarakat kekinian yang semakin yang berorientasi kepada masyarakat.
bergantung dengan berbagai media sosial Serupa tapi tak sama, pola pemikiran ini
dan juga dalam rangka memanfaatkan pun terjadi pada informan yang termasuk
media sosial sebagai saluran untuk dalam posisi oposisional, di mana
menyampaikan pesan-pesan perdamaian. berdasarkan pengalamannya selama
Secara khusus, vlog bisa dikatakan sebagai memperhatikan gaya kepemimpinan
media blusukan modern ala Presiden Joko presiden-presiden pada periode
Widodo untuk memperlihatkan kemajuan sebelumnya, informan menilai gaya
program pemerintahan dan juga sisi kepemimpinan Joko Widodo memperkuat
pribadinya yang tidak banyak diketahui asumsi bahwa akibat terlalu banyaknya
oleh masyarakat serta menjadi wadah bagi media yang mengekspos kegiatannya
masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkesan sebagai pencitraan dan dinilai
dan pertanyaan secara interaktif kepada kurang memiliki eksklusivitas sebagai
beliau. seorang presiden.
Bila ditinjau berdasarkan komponen Berdasarkan data yang diperoleh dari
utama yang menentukan kekuatan Twiplomacy 2016, diketahui bahwa
personal branding (khas, relevan, dan YouTube adalah media sosial ketiga yang
konsisten), ketiga komponen tersebut paling banyak digunakan oleh para
dapat dikaitkan dengan ekspektasi yang pemimpin dunia. Terdapat sekitar 793
muncul dalam benak masyarakat Indonesia akun pemimpin dunia di media Twitter,
terhadap sosok Presiden Joko Widodo. 537 akun di Facebook, dan 346 akun di
Ekspektasi mereka terhadap elemen YouTube (“Vlog, Alat Diplomasi Baru”,
promise pada personal branding beliau, 2017). Namun bila dibandingkan
seperti kinerja dan kemajuan yang berdasarkan penggunaan secara global,
dijanjikan Joko Widodo dalam bidang YouTube berada pada posisi kedua sebagai
infrastruktur, kesejahteraan masyarakat situs yang paling sering dikunjungi setelah
dan perekonomian selama masa Google.
kampanye, maupun terhadap pola Penggunaan YouTube sebagai media
komunikasi yang dilakukan selama ini, menyampai pesan oleh para pemimpin
khususnya blusukan yang menjadi ciri duni saat ini juga dikenal sebagai
khas yang melekat dalam dirinya. Diplomasi YouTube, di mana para
pemimpin dunia memanfaatkan perantara
24
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26
Isabertha, Zefanya & Marwan Mahmudi: Analisis resepsi generasi x dan y
observasi melalui kolom komentar yang selain generasi Y atau milenial itu sendiri,
terdapat pada kanal YouTube Presiden terdapat generasi X yang masih berada
Joko Widodo, sebanyak 4 (empat) pada usia produktif yang ditantang untuk
informan termasuk dalam kategori memiliki pola pikir yang terbuka (open
hegemonik dominan, 2 (dua) informan minded) dengan mengikuti perkembangan
termasuk dalam posisi negosiasi, dan 2 teknologi saat ini. Berdasarkan hal
(dua) informan lainnya termasuk dalam tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
oposisi. Hal ini membuktikan bahwa dalam proses penerimaan atau resepsi
adanya resepsi yang positif terhadap sosok audiens, baik dari generasi X maupun
Joko Widodo turut memengaruhi resepsi generasi Y, terdapat kesamaan informasi
informan atau audiens dalam menanggapi terkait personal branding Joko Widodo
penggunaan media sosial YouTube, yang dapat diterima oleh keduanya, yaitu
khususnya terhadap adanya #JKWVLOG. sifat pemimpin yang merakyat dan apa
Fenomena shifting yang sedang terjadi adanya, serta pembuatan konten
saat ini dengan hasil penelitian ini di mana #JKWVLOG dinilai sebagai ide blusukan
peneliti menemukan bahwa generasi modern dari seorang pemimpin negara
milenial merupakan salah satu anggota untuk dapat lebih mendekatkan diri dengan
dari generasi digital yang menjadi sasaran rakyatnya.
utama #JKWVLOG diluncurkan. Tetapi,
DAFTAR RUJUKAN
Creswell, John W. 2014. Research Design: Putra, Yanuar Surya. 2016. Theoritical
Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Review: Teori Perbedaan Generasi.
Mixed. Terj. Achmad Fawaid. Jurnal: Among Makarti Vol. 9 No. 18,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Desember.
Hadi, Ido Prijana. 2008. Penelitian Rifaie, Ahmad Nurizki., dan Adi Respati.
Khalayak dalam Perspektif: Reception 2014. Perbedaan Kesejahteraan
Analysis. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA Psikologis Antara Generasi X dan
Vol. 2. Generasi Y. Jurnal FPSI UI.
Hall, Stuart., et.al. 2011. Budaya Media Riyastika, Nadia. Analisis Penggunaan
Bahasa: Teks Utama Pencanang YouTube Pemerintah Provinsi DKI
Cultural Studies 1972-1979. Jakarta Sebagai Sarana Transparansi
Yogyakarta: Jalasutra Komunikasi Ditinjau dari Sudut
Livingstone, Sonia. 2007. Audiences and Pandang Political PR. Artikel Jurnal.
Interpretations. Journal e-Compos, Universitas Indonesia, 2014
Vol. 10. Salerino, Rizky Rachdian. 2012.
Luers, Will. 2007. Cinema Without Show Indonesia, Nasionalisme, dan Iklan
Business: a Poetics of Vlogging. (Analisis Resepsi terhadap 3 Iklan
Michigan: MPublishing, University of Televisi dengan Tema Ke-
Michigan Library, Vol. 5 No.1. Indonesiaan). Tesis. Universitas
Mogallapu, Anusha. 2011. Social Network Indonesia
Analysis of the Video Bloggers’ Suryani, Any. 2013. Analisis Resepsi
Community in YouTube. Master Penonton Atas Popularitas Instan
Theses. Missoury University of Video YouTube “Keong Racun” Sinta
Science and Technology. dan Jojo. Jurnal: THE MESSENGER,
Montoya, Peter., and Tim Vandehey. Vol. V, No. 1, Januari.
2008. The Brand Called You. New Susanto, Ronald. 2009. Brand Equity yang
York: McGraw Hill Dibentuk Melalui Personal Branding
(Studi Kasus: Rhenald Kasali dengan
26
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26
Isabertha, Zefanya & Marwan Mahmudi: Analisis resepsi generasi x dan y
MMUI dan Hermawan Kertajaya Ini Kisah Sukses Jokowi di Solo. (2014, 10
dengan MarkPlus).Tesis. Universitas Juni). Tribunnews [online]. Diakses
Indonesia pada 10 Oktober 2017 dari
Ulfa, Dwi Mahliza. Interpretasi Penonton http://www.tribunnews.com/nasional/
Terhadap Pluralisme dalam Film 2014/06/10/ini-kisah-sukses-jokowi-
(Analisis Resepsi Interpretasi di-solo
Penonton Terhadap Pluralisme dalam “Nawa Cita”, 9 Agenda Prioritas Jokowi-
Film Cin(T)a). Jurnal Ilmu JK. (2014, 21 Mei). Kompas [online].
Komunikasi FLOW, Vol. 2 No. 6, Diakses pada 2 November 2017 dari
2013 http://nasional.kompas.com/read/2014
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu /05/21/0754454/.Nawa.Cita.9.Agenda.
Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Prioritas.Jokowi-JK
Konseptual. Depok: Penerbit Ghalia Presiden Jokowi Kini Punya Akun
Indonesia YouTube. (2016, 28 Mei). Kompas
Asvi Warman Adam: Soekarno & [online]. Diakses pada tanggal 31 Mei
Soeharto Juga Blusukan, Tapi Beda 2017 dari
Caranya. (2013, 7 Januari). Detik http://tekno.kompas.com/read/2016/05
[online]. Diakses pada 2 November /28/10335477/pesiden.jokowi.kini.pun
2017 dari ya.akun.YouTube.resmi
https://news.detik.com/wawancara/21 The 2012 Top 10 Mayors. (2013, 8
35253/asvi-warman-adam-soekarno-- Januari). City Mayors Foundations
soeharto-juga-blusukan-tapi-beda- [online]. Diakses pada 10 Oktober
caranya 2017 dari
Blogging or Vlogging – Which One Is http://www.worldmayor.com/contest_
Right for Your Brand? (2017, 16 Mei). 2012/world-mayor-12-results.html
Marketing Insider Group [online]. Things You Should Know About
Diakses pada 01 Juni 2017 dari Videoblogging (Agustus 2005).
https://marketinginsidergroup.com/co Educause Learning Initiative [online].
ntent-marketing/blogging-vlogging- Diakses pada 01 Juni 2017 dari
works-brand/ http://net.educause.edu/eli
Google Ingin Pengguna di Indonesia Betah Vlog, Alat Diplomasi Baru Presiden
Menonton YouTube (2017, 09 Maret). Jokowi. (2017, 8 Maret). TirtoID
Kompas [online]. Diakses pada [online]. Diakses pada 4 November
tanggal 31 Mei 2017 dari 2017 dari https://tirto.id/vlog-alat-
http://tempo.co/read.news/2017/03/09/ diplomasi-baru-presiden-jokowi-ckl9
072854397/google-ingin-pengguna-di-
indonesia-betah-menonton-YouTube
27
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 16, No.02, November 2017. Hal: 15 – 26