Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia digemparkan dengan terjadinya wabah baru yaitu covid 19

(Corona Viruses Diseases) dan WHO menyatakan wabah Covid 19 sebagai

darurat global karena sampai saat ini berujung menjadi pandemi di seluruh

dunia (WHO, 2020). WHO mewajibkan setiap negara menerapkan upaya

untuk pencegahan penyebaran covid-19 dengan cara social distanching

(pembatasan jarak sosial) untuk mengurangi interaksi antar individu dalam

komunitas yang lebih luas (Wilder-Smith & Freedman, 2020).

Keadaan ini memaksa terjadinya perubahan di segala bidang termasuk

dalam dunia Pendidikan mulai dari Paud, TK hingga perguruan tinggi. Data

UNESCO (2020) menyebut 1,5 miliar peserta didik dan 63 pendidik di 191

negara yang terdampak pandemi Covid-19, sesuatu yang tidak pernah terjadi

sebelumnya. UNICEF, WHO dan IFRC dalam COVID-19 Prevention and

Control in Schools (2020) menyebut bahwa ketika situasi persebaran virus

semakin cepat proses pendidikan harus tetap berjalan melalui kegiatan

pembelajaran online dengan menggunakan berbagai media.

Pemerintah membuat keputusan melalui Surat Edaran Kemdikbud No 4

Tahun 2020 mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat

Coronavirus Disease (Covid-19) dengan meliburkan atau memindahkan

proses pemebelajaran yang tadinya di sekolah menjadi di rumah.

Pembelajaran yang awalnya menggunakan metode tatap muka saat

1
1
pembelajaran kini perlu mengubahnya menjadi pembelajaran dalam jaringan

(daring) dan luar jaringan (luring) (Napitupulu, 2020). Terdapat tiga poin

kebijakan yang berkaitan dengan pembelajaran daring. Pertama mengenai

pembelajaran daring untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna,

tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk

kelulusan. Kedua yaitu dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup,

antara lain mengenai pandemi COVID-19. Ketiga, aktivitas dan tugas

pembelajaran dapat bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi

masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas

belajar di rumah (Kemendikbud, 2020).

Menurut Ivanova dkk, (2020) pembelajaran atau perkuliahan daring dan

luring di perkenalkan di era teknologi informasi pada saat ini. Perkuliahan

daring merupakan singkatan dari perkuliahan dalam jaringan, atau pengganti

istilah perkuliahan online yang sering kita gunakan dalam teknologi internet.

Perkuliahan daring adalah perkuliahan yang dilakukan secara online,

menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Perkuliahan

daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka,

tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi kuliah

didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan

tes juga dilaksanakan secara online. Sistem perkuliahan melalui daring ini

dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet,

Edmudo dan Zoom. Menurut Widiyono (2020), perkuliahan daring menjadi

sarana utama dalam perkuliahan saat ini, penggunaan media aplikasi online,

2
seperti grup whatsapp, grup telegram, google classroom, dan media aplikasi

lain.

Model pembelajaran atau perkuliahan merupakan salah satu aspek yang

penting dalam proses pembelajaran perkuliahan. Model perkuliahan luring

maupun daring diharapkan dapat mempermudah tenaga pengajar (dosen)

untuk mencapai suatu tujuan perkuliahan. Pemilihan model perkuliahan yang

tepat dapat membantu dosen meningkatkan hasil belajar dan menciptakan

suasana kelas yang lebih aktif sehingga perkuliahan menjadi tidak tertanam.

Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada beberapa mahasiswa,

perkuliahan daring memiliki banyak kendala seperti jaringan internet yang

tidak stabil, kemampuan mahasiswa baik dari segi finansial maupun skill,

fasilitas internet, sarana yang digunakan (HP/Laptop). Seiring dengan

berjalannya waktu dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada maka pihak

Universitas membuat sebuah media yang dapat digunakan sebagai alat

pembelajaran yaitu e-learning (pembelajaran berbasis moodle).

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada individu berupa

sikap atau keterampilan yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman yang

diterimanya. Hasil belajar dapat berdasarkan IPK yang diterima mahasiswa di

akhir pembelajaran. Semakin tinggi IPK mahasiswa belum tentu dapat

dikatakan bahwa pembelajaran itu berhasil karena tingginya IPK belum tentu

dibarengi dengan peningkatan kognitif mahasiswa terhadap materi kuliah

yang disampaikan (Kinanti, 2020).

Mengingat pandemi covid 19 yang belum selesai dan pendidikan harus

tetap berjalan, maka peneliti tertarik untuk meneliti perbandingan hasil indeks

3
prestasi sebelum adanya pandemi dengan perkuliahan sistem luring dengan

perkuliahan saat terjadinya pandemi yaitu sistem daring.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini

yaitu : apakah ada perbandingan nilai indeks prestasi antara study

pembelajaran during dan luring di semester awal sebelum sampai pertengahan

pandemi Covid 19 pada mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui perbandingan nilai indeks prestasi antara study

pembelajaran during dan luring di semester awal sebelum sampai

pertengahan pandemi Covid 19 pada mahasiswa angkatan 2019 Fakultas

Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi nilai indeks prestasi study pembelajaran luring pada

semester I sebelum pandemi Covid 19 pada mahasiswa angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

b. Mengidentifikasi nilai indeks prestasi study pembelajaran daring pada

semester IV saat pandemi Covid 19 pada mahasiswa angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

4
c. Mengidentifikasi perbandingan nilai indeks prestasi study pembelajaran

luring pada semester awal sebelum pandemi Covid 19 pada mahasiswa

angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang metode

pembelajaran yang tepat saat terjadi pandemi Covid 19.

2. Manfaat bagi peneliti

Peneliti dapat melatih berpikir secara logis dan sistematis serta mampu

menyelesaikan suatu penelitian berdasarkan metode yang baik dan benar,

serta menambah wawasan penulisan mengenai hal-hal yang berhubungan

model pembelajaran daring saat pandemi Covid 19.

3. Manfaat bagi tempat penelitian

Dapat menjadi acuan bagi pembaca khususnya Fakultas Kedokteran UWKS

mengenai intervensi apa saja yang bisa menjadikan peningkatan hasil indeks

prestasi mahasiswa melalui pembelajaran daring.

Anda mungkin juga menyukai