Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak kemunculan kasus pertama dari COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) atau
lebih dikenal dengan virus Corona pada tanggal 2 Maret 2020 di Indonesia, kasusnya masih
terus meningkat hingga saat ini. Menurut data situs resmi penanganan COVID-19 per tanggal
22 Juni 2020, telah terjadi kasus sebanyak 46.845 orang terkontaminasi positif di Indonesia.
Dengan melihat banyaknya penularan yang terjadi, pemerintah melakukan berbagai upaya
untuk menanggulangi persebaran COVID-19 ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah.

Program PSBB dilakukan dengan membatasi kegiatan yang bersifat mengumpulkan


massa dalam suatu tempat untuk mencegah terjadinya penularan. Oleh karena itu, meluasnya
COVID-19 ini telah mempengaruhi berbagai bidang, diantaranya adalah bidang pendidikan.
Sekolah sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan dalam jumlah massa yang relatif banyak
dianggap perlu diliburkan untuk mencegah peserta didik tertular COVID-19. Berdasarkan hal
tersebut, berbagai sekolah di Indonesia telah meliburkan peserta didiknya sejak minggu
kedua bulan April.

Dengan berkembangnya situasi darurat pandemi, Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan kemudian mengeluarkan Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19). Surat edaran tersebut
diantaranya berisi tentang, pembatalan UN 2020, proses belajar mengajar yang dilakukan dari
rumah, ujian sekolah untuk kelulusan, kenaikan kelas, PPDB, dan pengelolaan dana BOS.
Berdasarkan hal tersebut, kegiatan yang mengalami perubahan adalah dilakukannya
pembelajaran jarak jauh oleh guru dan peserta didik.

Pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan menggunakan berbagai teknologi yang


telah berkembang hingga saat ini. Peserta didik tanpa perlu keluar dari rumah bisa
mendapatkan materi pembelajaran, mengikuti evaluasi pembelajaran secara mandiri dengan
bimbingan guru melalui berbagai media informasi yang dapat diakses dari rumah. Dengan
dilakukannya pembelajaran jarak jauh ini diharapkan proses belajar mengajar tetap dapat
berjalan dan upaya pemerintah dalam melakukan penanggulangan darurat pandemi COVID-
19 tetap dapat berjalan dengan baik.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah


sebagai berikutt:
1. Apakah prinsip sistem pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19?
2. Apakah media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh
pada masa pandemi COVID-19?

C. Tujuan

Tujuan yang diharapkan akan dicapai setelah membaca dan memahami makalah ini,
yakni sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian pembelajaran jarak jauh.


2. Mengetahui prinsip-prinsip sistem pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi
COVID-19 ini.
3. Mengetahui beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan pada pembelajaran
jarak jauh pada masa pandemi COVID-19 ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh bukanlah hal yang baru dalam pendidikan di jaman sekarang.
Dengan berkembangnya teknologi di masa kini, proses belajar mengajar telah mengalami
banyak perubahan. Perkembangan terkini pada proses pembelajaran diantaranya adalah
kegiatan pembelajaran tanpa memerlukan adanya tatap muka antara peserta didik dengan
guru dengan bantuan berbagai macam media komunikasi. Proses pembelajaran tersebut
disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh atau Distance Learning.

Pembelajaran Jarak Jauh atau Distance Learning adalah pembelajaran yang


memanfaatkan jaringan internet dalam pelaksanaannya. Dalam Undang-Undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 15 telah disebutkan bahwa
Pembelajaran Jarak Jauh atau Distance Learning merupakan pendidikan yang siswanya
terpisah dari guru dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi dan media lain.(Ni’mah. 2015)

Menurut Sherry (1996), komponen yang termasuk dalam pengertian Pembelajaran


Jarak Jauh diantaranya adalah proses belajar, serta keberadaan guru dan peserta didk yang
terpisah secara tempat dan waktu; komunikasi antara keduanya dihubungkan melalui media
tertulis atau elektronik; serta pembelajaran lebih dikendalikan oleh peserta didik
dibandingkan oleh guru. (Mnyanyi, 2009)

Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi COVID-19 ini adalah hal yang tidak
terelakkan lagi. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari proses Pembelajaran
Jarak Jauh, maka perlu diketahui kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan Pembelajaran
Jarak Jauh pada masa pandemi COVID-19 tentunya adalah memperkecil kemungkinan
terjadinya penularan COVID-19. Secara umum, kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh
diantaranya adalah, menumbuhkan kemandirian pada peserta didik, sumber belajar yang
dapat diakses berulang kali, laju proses pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan
kemampuan setiap peserta didik, sedangkan kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh diantaranya
adalah, memerlukan biaya tambahan berupa paket data internet, untuk peserta didik yang
masih berada di usia dini sampai dengan usia remaja masih memerlukan pengawasan,
pengaruh teknis yang tidak terduga seperti koneksi internet yang kurang baik, dsb.

3
B. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi COVID-19

Pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19 ini dilakukan dengan beberapa
prinsip yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Prinsip-prinsip pembelajaran
jarak jauh ini tertuang dalam Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19), yaitu:

1. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didk, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dari rumah.
2. Kegiatan pembelajaran jarak jauh dari rumah dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan capaian kurikulum
3. Pembelajaran jarak jauh dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup, antara lain mengenai pandemi COVID-19
4. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan,
konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik
5. Aktivitas dan penugasan selama pemebelajaran jarak jauh dari rumah dapat bervariasi
antar daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik sesuai minat dan kondisi masing-
masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadapfasilitas
pembelajaran jarak jauh dari rumah
6. Hasil belajar peserta didik selama pembelajaran jarak jauh dari rumah diberi umpan
balik bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif
7. Mengedaepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan
orang tua/wali

C. Aplikasi Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh

Salah satu komponen penting dalam Pembelajaran Jarak Jauh adalah media
komunikasi yang menunjang proses pembelajaran. Tanpa adanya tatap muka antara guru dan
peserta didik, maka diperlukan media yang dapat berfungsi sebagai penghubung antara guru
dengan peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi yang memiliki
fungsi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4
Menurut Basilaia (2020) aplikasi yang digunakan pada Pembelajaran Jarak Jauh harus
memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

1. Dapat menghubungkan guru dengan peserta didik


2. Guru dapat melakukan diskusi agar didapatkan hasil pembelajaran yang nyata
3. Jika terdapat peserta didik yang tidak memiliki akses internet berkecepatan tinggi,
maka pembelajaran dapat direkam dan diunggah
4. Materi pembelajaran tidak hanya dapat diakses menggunakan komputer tapi juga
dapat diakses menggunakan ponsel
5. Memiliki pilihan untuk dilihat berulang kali
6. Memiliki jalur pengumpulan tugas.

Berdasarkan pengamatan pada Pembelajaran Jarak Jauh selama masa pandemi


COVID-19 yang telah dilakukan 6 minggu terakhir, menurut fungsinya aplikasi penunjang
Pembelajaran Jarak Jauh dapat dibagi menurut 3 hal, yaitu

(1) Aplikasi yang berfungsi untuk komunikasi antara peserta didik dan guru
Beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk komunikasi antara peserta
didik dan guru diantaranya adalah Whatsapp, Google Classroom, Email dan Zoom
Meeting.

(2) Aplikasi yang berfungsi untuk sumber belajar


Beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk sumber balajar diantaranya
adalah Youtube, Ruang Guru, Zenius. Perbedaan diantara Youtube dengan dua aplikasi
lainnya adalah tidak berbayar atau gratis.

(3) Aplikasi yang berfungsi untuk evaluasi pembelajaran


Beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk evaluasi pembelajaran
diantaranya adalah Quizizz, Kahoot, Google Form.

Berikut adalah penjelasan secara singkat mengenai aplikasi-aplikasi tersebut.

 Whatsapp
Whatsapp adalah aplikasi yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna smartphone.
Whatsapp adalah aplikasi perpesanan yang dilengkapi dengan berbagai fitur seperti
melakukan panggilan, mengirimkan gambar/foto, dokumen dan video.

5
Kelebihan aplikasi Whatsapp diantaranya adalah mudah digunakan, tidak
memerlukan biaya selain paket data internet, terdapat fitur grup chat yang
memungkinkan berkomunikasi langsung dengan banyak orang, dsb.

Kekurangan aplikasi Whatsapp adalah memerlukan koneksi internet, memerlukan


kapasitas penyimpanan pada ponsel yang tidak sedikit,

 Google Classroom
Google Classroom adalah bagian dari Google Apps yang juga memuat banyak
aplikasi lain, sehingga penggunaannya seringkali memerlukan kita menggunakan
aplikasi lainnya seperti Google Drive. Google Classroom merupakan alat baru di
Google Apps for Education yang membantu pengajar untuk membuat dan mengatur
tugas dengan cepat, memberi masukan secara efisien, dan berkomunikasi dengan
mudah dengan kelasnya. Aplikasi ini membantu siswa untuk mengatur tugasnya di
Google Drive, menyelesaikan dan menyerahkannya, serta berkomunikasi secara
langsung dengan pengajar dan teman-teman.

 E-mail
Email adalah kependekan dari Electronic Mail, jadi singkatan e-mail berasal dari
bahasa inggris yang artinya surat elektronik tersebut. Terkadang, dalam bahasa
indonesia, digunakan singkatan yang serupa, yakni ‘surel’. E-mail atau surat
elektronik adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur Internet. Dengan surat
biasa umumnya pengirim perlu membayar per pengiriman (dengan membeli
perangko), tetapi surat elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya
untuk membayar sambungan internet.

Kegunaan E-mail hampir serupa dengan Whatsapp, sehingga memiliki kelebihan yang
relatif sama hanya saja kapasitas penyimpanan E-mail lebih besar dbandingkan
Whatsapp, namun dari segi kekurangannya E-mail biasanya tidak sesimpel
penggunaan Whatsapp.

 Zoom Clouds Meeting


Zoom Clouds merupakan aplikasi meeting online dengan konsep screen sharing.
Aplikasi ini memungkinkan penggunanya bertatap muka dengan lebih dari 100 orang
partisipan. Tidak hanya di PC atau laptop, aplikasi ini juga bisa diunduh di
smartphone. (Kumparan, 2020)

6
Seperti yang jelaskan sebelumnya, aplikasi Zoom Clouds dapat menampung 100
orang partisipan. Selain itu, jumlah meeting tidak terbatas, dan fitur penjadwalan dan
rekaman namun kekurangannya adalah waktu untuk meeting dengan jumlah
partisipan lebih dari 2 orang hanya terbatas sampai 40 menit, dan pada beberapa berita
belakangan terdapat isu mengenai keamanan pada aplikasi tersebut.

 Youtube
Youtube adalah situs berbagi video yang didirikan sejak tahun 2005. Youtube
memungkinkan penggunanya mengunggah dan menonton berbagai macam video.
Pengguna Youtube berasal dari setiap kalangan, pribadi maupun institusi, sehingga
videonya sangat beragam.

Kelebihan Youtube adalah dapat diakses kapan saja dimana saja, dan dapat
mengakses video yang berasal dari seluruh dunia, namun kekurangannya adalah
karena konten yang diunggah sangat beragam, perlunya pengawasan bagi pengguna
yang belum cukup umur, penggunaan kuota internet yang sangat besar, dsb.

 Ruangguru/ Zenius
Ruangguru dan zenius adalah beberapa contoh layanan belajar yang dilakukan secara
online dan berbayar. Aplikasi ini menyediakan materi pembelajaran yang biasanya
berupa video latihan dan pembahasan, rangkuman modul, dan guru tutor standby.

Kelebihan aplikasi layanan belajar online ini adalah isi yang menarik dan ringkas,
dapat diakses kapan saja, namun kekurangannya adalah biaya yang diperlukan untuk
mendapatkan layanan belajar online tersebut.

 Quizizz dan Kahoot

Quizizz merupakan sebuah situs untuk membuat permainan kuis interaktif yang dapat
digunakan dalam pembelajaran di kelas. Penggunaannya sangat mudah, kuis interaktif
yang anda buat memiliki hingga 5 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar.
Anda dapat menambahkan gambar ke latar belakang pertanyaan dan menyesuaikan
pengetahuan pertanyaan sesuai keinginan anda. Bila kuis sudah jadi, anda dapat
membagikannya kepada siswa dengan menggunakan 5 digit yang dihasilkan.
(Nugroho, 2019)

 Google Form

7
Google Form adalah aplikasi administrasi survei yang termasuk dalam suite kantor
Google Drive bersama dengan Google Doc, Google Sheets, dan Google Slides.
Formulir menampilkan semua fitur gabungan dan berbagi yang ditemukan di
Dokumen, Spreadsheet, dan Slide.
Google Form ini sama dengan Google Classroom merupakan bagian dari aplikasi
Google, sehingga dalam penggunaannya sering melibatkan aplikasi pendukung lain
yang berasal dari pengembang yang sama. Walaupun dijelaskan fungsinya sebagai
aplikasi administrasi survey, Google Form dapat juga digunakan sebagai bentuk kuis
seperti Quizizz dan Kahoot.

Masih banyak contoh aplikasi lain yang dapat digunakan untuk menunjang proses
Pembelajaran Jarak Jauh. Penggunaan aplikasi di atas lebih umum digunakan karena relatif
mudah, dan dapat dipelajari secara singkat bagi para pengguna baru. Selain itu, penggunaan
berbagai jenis aplikasi di atas merupakan usaha guru untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak
Jauh dengan baik.

Pembelajaran Jarak Jauh ini merupakan solusi yang paling memungkinkan pada masa
pandemi COVID-19 saat ini. Namun menurut Dewi (2020), keberhasilan dari suatu model
ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya. Sebagai mana
yang diungkapkan oleh Nakayama bahwa dari semua literatur dalam e-learning
mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online.
Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik. (Nakayama M,
Yamamoto H, 2007)

1.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi COVID-19 dilakukan dengan tujuan
untuk mengikuti kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi resiko penularan di
lingkungan sekolah dan sekitarnya. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi
COVID-19 adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama.

Proses Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media


komunikasi, diantaranya macam-macam aplikasi yang memiliki fungsi yang dapat membantu
tercapainya tujuan pembelajaran. Aplikasi penunjang Pembelajaran Jarak Jauh diantaranya
adalah, Whatsapp, Google Classroom, Email, Zoom Meeting, Youtube, Ruangguru, Zenius,
Quizizz, Kahoot Google Form, dsb.

Tantangan yang dapat dirasakan dengan adanya masa darurat pandemi COVID-19 ini
memaksa guru dan peserta didik untuk sama-sama belajar menyesuaikan diri dengan
perubahan. Pada penerapan Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan aplikasi yang
telah disebutkan di atas terjadi beberapa kendala. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh diantaranya adalah penguasaan teknologi, biaya,
kualitas jaringan internet, peran orang tua murid dan guru.

B. Saran

Dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi COVID-19 sekolah,
guru dan juga orang tua murid bekerja sama mengawasi proses belajar dari rumah para
peserta didik. Akan lebih baik jika pemerintah atau instansi terkait memberi perhatian tentang
biaya pemakaian internet yang digunakan guru dan peserta didik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2018.”Pilih mana: Ruangguru atau Zenius”. https://www.selera.id/pilih-mana-


ruangguru-atau-zenius/ (diakses pada 23 Juni 2020 pukul 13.47 WIB)

Basilaia. Giorgi, at al. 2020. “Replacing the Classic Learning Form at Universities as an
Immediate Response to the COVID-19 Virus Infection in Georgia”. IJRASET:
Volume 8 Issue III Mar 2020

Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. “Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar”. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2020):
April, Pages 1-112

Google. 2020. “Berbagi ke Classroom”. https://chrome.google.com/webstore/detail/share-to-


classroom/adokjfanaflbkibffcbhihgihpgijcei?hl=id (diakses pada 23 Juni 2020 pukul
12.30 WIB)

Kemendikbud. 2020. Surat Edaran Kemendikbud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19).

Kemendikbud. 2020. Surat Edaran Kemendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (COVID-19)

Kumparan. 2020. “Bekerja di Rumah via Zoom Cloud Meetings, Berikut Cara
Penggunaannya”. https://kumparan.com/berita-hari-ini/bekerja-di-rumah-via-zoom-
cloud-meetings-berikut-cara-penggunaannya-1t32UTTaqfP/full (diakses pada 23 Juni
2020 pukul 13.30 WIB)

Mas’adi, Teuku.2016. “Pengertian Email dan Cara Membuatnya”.


https://teukumasadi.wordpress.com/2016/08/07/cara-membuat-e-mail-baru-yahoo/
(diakses pada 23 Juni 2020 pukul 12.45 WIB)

Mnyanyi, Cosmas B. F dan Tolly S. A. Mbwette. 2009. Open and Distence Learning in
Developing Countries: The Past, The Present, and The Future. CiteSeerX.
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.567.7197 (diakses pada 21
Juni 2020 pukul 11.37 WIB)

10
Nakayama M, Yamamoto H, & S. R. (2007). The Impact of Learner Characterics on Learning
Performance in Hybrid Courses among Japanese Students. Elektronic Journal
ELearning, Vol.5(3).1.

Ni'mah, Faiqotul Izzatin (2015) Manajemen pembelajaran jarak jauh (distance learning)
pada homeschooling "Sekolah Dolan" di Kota Malang”. Diploma thesis, Universitas
Negeri Malang.

Nugroho, Irfan Adi. 2019. Pembuatan Soal Menggunakan Aplikasi Quizizz. Yogyakarta:
lp3m.ustjogja.ac.id

Sherry, L. 1996. Issues in Distance Learning. International Journal of Educational


Telecommunications, 1 (4), 337-365.

Whatsapp. 2019. “Whatsapp Fitur”. https://www.whatsapp.com/features/ (diakses pada 23


Juni 2020 pukul 12.05 WIB)

11
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur semoga senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan semua limpahan serta rahmatNya kepada kita semua, sehingga makalah ini
dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.

Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada keluarga
dan teman-teman karena dengan bantuan dan dukungannya Penulis mendapatkan gambaran
yang inspiratif dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, Penulis mencoba menguraikan beberapa hal yang
berkaitan dengan Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi COVID-19. Penulis sangat
menyadari akan keterterbatasan dan kekurangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang
dimiliki. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
konstruktif demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua demi menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.
Aamiin.

Cibinong, 23 Juni 2020

Penulis,

Isti Rahmawati

12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………. 2
C. Tujuan………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 3
A. Pengertian Sistem Pembelajaran Jarak Jauh…………………………………. 3
B. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh……………………………………………… 4
C. Media Penunjang Pembeajaran Jarak Jauh…………………………………… 4
a. Whatsapp…………………………………………………………….. 5
b. Goggle Classroom……………………………………………………. 6
c. E-mail…………………………………………………………………. 6
d. Zoom Meeting…………………………………………………………..6
e. Youtube………………………………………………………………. 7
f. Ruangguru/ Zenius……………………………………………………. 7
g. Quizizz/ Kahoot………………………………………………………. 7
h. Google Form…………………………………………………………… 7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 8
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 8
B. Saran…………………………………………………………………………… 8

13
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA

Disusun oleh:

Isti Rahmawati, S. Pd

SMP CITRA NUSA


2020

14
15

Anda mungkin juga menyukai