Anda di halaman 1dari 2

Dampak positif dan negatif belajar online

Assalamu’alaikum Wr.Wb, dan selamat Pagi.


Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas berkatnya kita dapat berkumpul
kembali dikelas ini, yaitu kelas XI IPA 1 di SMAN1 Sangatta utara. Yang terhormat, kepada bu
Juwainah selaku guru Bahasa Indonesia dan kepada teman teman sekalian. Dikesempatan saya
kali ini, saya akan menyampaikan ceramah yang berjudul dampak positif dan negatif belajar online
kepada teman-teman.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, internet merupakan suatu media informasi. Di kalangan
remaja sendiri, internet merupakan suatu sarana atau media belajar yang dapat membantu para
remaja untuk mencapai suatu ketuntasan belajar. Belajar online merupakan sesuatu yang tidak
asing lagi bagi kita, terutama di kalangan remaja. Tetapi sebagian orang juga beranggapan kalau
tidak adanya bimbingan oleh orang yang ahli maka banyak siswa yang melakukan pembelajaran
tersebut tidak maksimal. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran tersebut sehingga
banyak peserta didik yang tidak manfaatkan waktu pembelajaran tersebut dengan sebaik-baiknya.
Namun, apakah belajar online lebih efektif ketimbang belajar secara tatap muka?.
Bidang pendidikan atau education technology mulai bermunculan saat ini. Mereka
memberikan banyak perubahan pada proses belajar mengajar. Salah satu ketertarikan kalangan
remaja untuk belajar online adalah, kita bisa mendapatkan materi dengan mudah dan belajar
mengevaluasi pembelajaran sendiri dimana pun kita berada, baik dirumah maupun disekolah atau
tempat-tempat umum lainnya. Sesuai keinginan hati kita masing-masing. Selain itu belajar online
juga sangat praktis dan mudah.
Akan tetapi dampak negative belajar online pun ikut terasa, seperti pendidikan di tanah air
yang selama ini berpegangan pada buku mulai tergantikan dengan produk digital. Dan murid harus
bergantungan pada computer dan gadget. Selain itu buku atau informasi dari teks tertulis perlahan-
lahan mulai ditinggalkan.
Solusinya yaitu, efektif atau tidaknya belajar online tergantung tipe belajar individu. Tipe
belajar anak bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Tipe visual,
misalnya, bisa menyerap pelajaran lebih baik dengan melihat. Mereka lebih suka melihat atau
membaca terlebih dulu sebelum belajar hal-hal baru. Sementara tipe belajar auditori, anak harus
mendengarkan pelajaran untuk memahaminya. Adapun anak dengan tipe belajar kinestetik, tidak
bisa hanya duduk tenang dan menunggu informasi disampaikan. Mereka tertarik mencari sendiri
hal-hal yang ingin mereka tahu tanpa harus selalu membaca buku panduan.
Kesimpulannya, belajar online memiliki dampak-dampak yang sangat bergantung pada
penggunanya. Jika belajar online di manfaatkan dengan baik, maka kita akan mendapatkan nilai
dan manfaat yang baik pula. Namun jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik atau
menggunakan akses belajar online untuk bermalas-malasan dan dari segi negatifnya. Maka
kemungkinan besar, kita akan sia-sia dan pembelajaran pun ikut menjadi tidak maksimal sehingga
nilai pun ikut turun.
Semoga apa yang saya sampaikan tadi dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya berharap
dengan perkembangan zaman yang serba praktis ini semua orang dapat mengambil nilai positifnya
dan membuang jauh nilai negatifnya.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh guru pembimbing dan teman-teman
sekalian. Mohon maaf bila ada salah salah kata-kata yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum Wr.Wb, dan selamat Pagi.

Anda mungkin juga menyukai