Anda di halaman 1dari 20

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE DALAM KONTEN OME TV PADA

KANAL YOUTUBE FIKI NAKI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

DEWI SAFITRI
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga
dewi.safitri-2018@fib.unair.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk serta faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya peristiwa campur kode dan alih kode dalam konten Ome
TV pada kanal Youtube Fiki Naki dengan menggunakan kajian sosiolinguistik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Data yang diteliti, yakni penggalan percakapan yang dilakukan oleh Fiki Naki
sebagai penutur dengan lawan tuturnya. Adapun sumber data dalam penelitian ini
berasal dari 14 konten Ome TV yang diunggah pada kanal Youtube Fiki Naki.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik
catat. Hasil dari analisis data ini menunjukan bahwa terdapat campur kode bentuk
kata, campur kode bentuk frasa, alih kode bentuk klausa, dan alih kode bentuk
kalimat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adanya campur kode dalam
penelitian ini, yakni meliputi faktor identifikasi peranan dan faktor keinginan untuk
menjelaskan serta menafsirkan. Selanjutnya, faktor-faktor penyebab adanya alih
kode dalam penelitian ini meliputi adanya faktor penutur, faktor lawan tutur, faktor
pokok pembicaraan atau topik, dan faktor karena hadirnya orang ketiga dalam
percakapan. Adanya peristiwa campur kode dan alih kode dalam penelitian ini juga
tidak lepas dari situasi konteks yang melatarbelakanginya.
Kata kunci: campur kode, alih kode, konten Ome TV, dan Youtube Fiki Naki,
sosiolinguistik.

ABSTRACT
This study aims to describe the form and factors that influence the occurrence
of code mixing and code switching event in Ome TV content on the Fiki Naki
Youtube channel using sociolinguistic studies. The method used in this study is a
qualitative descriptive method. The data studiedare fragments of conversations
carried out by Fiki Naki as a speaker with his interlocutor.The data sources in this
study came from 13 Ome TV content uploaded on Fiki Naki’s Youtube channel.Data
collection in this study used the method of observing with the note-taking technique.
The results of this data analysis show that there is code mixing in the form of words,
code mixing in the form of phrases, code switching in clause forms, and code
switching in sentence forms. The factors that influence the existence of code mixing
in this study include the role identification factor and the desire to explain and
interpret factors. Furthermore, the factors that cause code switching in this study
include the speaker factor, the interlocutor factor, the subject or topic factor, and
the factor due to the presence of a third person in the conversation. The existence
of code-mixing and code-switching events in this study also cannot be separated
from the underlying context.
Keywords: code mixing, code switching, Ome TV content, and Youtube Fiki Naki,
sosiolinguistics.

PENDAHULUAN
Di era modern seperti saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal mencari informasi,
menghibur diri, maupun komunikasi. Dalam perannya sebagai alat komunikasi,
media telah banyak membantu dalam interaksi antar individu, terutama bagi mereka
yang terhalang oleh jarak antara satu dengan yang lainnya. Salah satu media sosial
yang digunakan sebagai sarana komunikasi adalah aplikasi Ome TV.
Ome TV adalah aplikasi obrolan acak yang berupa vidio chat untuk
menghubungkan pengguna dengan orang-orang dari seluruh dunia. Pengguna Ome
TV dapat berinteraksi langsung dengan orang lain secara random dan tidak bisa
memilih lawan bicara sendiri. Di Ome TV pengguna tidak hanya berinteraksi
dengan lawan bicara yang berasal dari latar belakang dan negara yang sama saja,
melainkan juga bisa berinteraksi dengan seluruh pengguna lainnya dari berbagai
belahan dunia sehingga dapat dipastikan bahwa kebanyakan dari pengguna Ome
TV ialah masyarakat dwibahasa atau bahkan multibahasa. Akhir-akhir ini, tengah
viral vidio obrolan Fiki Naki (FN) di Ome TV yang dijadikan sebagai konten
Youtube.
FN adalah Youtuber pendatang baru yang namanya sedang melejit akhir-akhir
ini karena konten Ome TV di Youtube-nya. Ia berhasil menyita perhatian public
karena kemampuannya dalam berkomunikasi dengan lawan tuturnya yang berasal
dari berbagai macam negara.
Konten Ome TV yang diunggah dalam kanal Youtube Fiki Naki berisi tentang
obrolan antara FN dengan lawan tuturnya. Lawan tutur yang ada dalam konten FN
adalah orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh FN, dalam artian antara penutur
dan lawan tutur sebelumnya tidak saling mengenal sehingga kebanyakan isi dari
konten Ome TV FN pada tiap obrolannya selalu diawali dengan perkenalan antara
penutur dan lawan tutur. Setelah itu, dilanjutkan dengan obrolan lain baik tentang
penutur, lawan tutur, tentang negara mereka, bahasa, percintaan atau berbagai
macam topik obrolan lainnya. Namun, terkadang ada juga yang hanya perkenalan
saja lalu mematikan obrolan dengan cara melakukan skip. Hal yang paling disorot
dalam konten Ome TV adalah obrolan antara penutur dan lawan tutur, hal ini tentu
akan berkaitan erat dengan bahasa yang digunakan oleh penutur dan lawan tutur.
Keahlian FN dalam menguasai berbagai bahasa menjadikan ia sering
melakukan campur kode dan alih kode dalam setiap obrolan bersama lawan
tuturnya di Ome TV. Seperti saat sedang berbicara dengan lawan tutur yang berada
di negara yang berbeda dengannya, FN berbicara dengan lawan tuturnya
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Di tengah obrolannya
terkadang diketahui bahwa lawan tuturnya ternyata bisa menggunakan bahasa lain
selain bahasa Inggris yang juga dipahami oleh FN, seperti lawan tutur yang bisa
menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini membuat FN dan lawan tuturnya sering
melakukan peristiwa campur kode dan alih kode.
Di konten Ome TV FN tidak hanya melakukan komunikasi dengan lawan tutur
yang berasal dari luar Indonesia, tetapi juga sering melakukan komunikasi dengan
lawan tutur yang berasal dari Indonesia. Saat lawan tutur dalam obrolannya berasal
dari satu negara dengannya, FN lebih sering melakukan peristiwa campur kode
dibanding alih kode. Hal ini dikarenakan FN selaku penutur dengan lawan tuturnya
memiliki bahasa yang sama, yakni bahasa Indonesia. Di tengah obrolannya dengan
lawan tutur, terkadang FN dan lawan tuturnya menyisipkan bahasa asing ke dalam
bahasa Indonesia yang merupakan bahasa dasarnya.
Salah satu contoh peristiwa campur kode dalam konten Ome TV FN dapat
dilihat dari percakapan antara FN, A, dan B pada konten yang berjudul “Ketemu
Cewe Paling Swett di Ome TV - Ome TV Internasional” yang diunggah pada
tanggal 8 Januari 2021. FN dalam percakapan ini adalah penutur, sedangkan A
adalah lawan tutur 1 dan B merupakan lawan tutur 2. Dalam percakapan antara FN,
A, dan B terjadi peristiwa campur kode bahasa Inggris ketika A mencampurkan
frasa dari bahasa Inggris Oh My God dan Oh My God Speechless ke dalam bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa dominan dalam percakapan tersebut.
Peristiwa alih kode juga dapat dilihat dalam konten Ome TV pada kanal
Youtube Fiki Naki dengan judul “Cewe Australia Ini Cerita Tentang Indonesia”
yang diunggah pada tanggal 9 April 2021. Dalam percakapan tersebut terjadi
peristiwa alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Jd
selaku lawan tutur dengan beralih ke kalimat “Iya, tetapi dikit-dikit.” dan FN selaku
penutur dengan beralih ke kalimat “Wow, oke..oke.”.
Konten Ome TV FN dalam kanal Youtube-nya bukan hanya berisi percakapan
semata, tetapi juga terdapat peristiwa kebahasaan di dalamnya. Peristiwa
kebahasaan yang dilakukan FN dengan lawan tuturnya membuat komunikasi antar
keduanya menjadi lebih menarik. Dalam kontennya, FN juga menunjukan
kemampuannya dalam menguasai berbagai bahasa kepada lawan tutur dan para
pendengar. Kemampuan FN ini diwujudkan dalam bentuk peristiwa campur kode
dan alih kode yang di lakukan dalam percakapannya bersama dengan lawan tutur.
Campur kode dan alih kode ini menarik untuk diteliti karena penguasaan FN
dan lawan tutur dalam berbahasa mempengaruhi bentuk-bentuk tuturan yang
bercampur dan beralih dari bahasa satu ke bahasa lainnya disebabkan oleh faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, penelitian ini juga menunjukan
kemampuan FN dalam mengunakan lebih dari satu bahasa melalui komunikasinya
dengan lawan tutur yang tidak selalu berasal dari negara yang sama dengannya.
Penelitian ini menganalisis peristiwa campur kode dan alih kode dalam konten Ome
TV pada kanal Youtube Fiki Naki sehingga diharapkan dapat melihat dengan jelas
dan detail peristiwa percampuran dan peralihan bahasa yang terjadi dalam konten
Ome TV FN.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan tersebut, penelitian
ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan bentuk kata, frasa pada campur kode dan bentuk
klausa, kalimat pada alih kode dalam konten Ome TV di kanal Youtube Fiki
Naki?
2. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya peristiwa campur
kode dan alih kode dalam konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, terdapat tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan penerapan bentuk kata, frasa pada campur kode dan
bentuk klausa, kalimat pada alih kode dalam konten Ome TV di kanal
Youtube Fiki Naki.
2. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya peristiwa campur kode
dan alih kode dalam konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki.
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
mengembangkan teori sosiolinguistik, terutama campur kode dan alih kode.
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi
masyarakat yang ingin terjun ke dunia Youtube dalam membuat konten yang
nantinya akan membantu melancarkan proses komunikasi. Diharapkan juga
bermanfaat bagi para Youtuber yang bekerja dalam industri Youtube untuk
menambah peristiwa kebahasaan dalam berkomunikasi agar lebih bervariasi,
menarik, dan berkualitas. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi
manfaat untuk Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai bentuk gambaran untuk
memainkan strategi komunikasi yang baik dalam menyampaikan informasi.
LANDASAN TEORI
Landasan teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian “Campur Kode
dan Alih Kode dalam Konten Ome Tv pada Kanal Youtube Fiki Naki: Kajian
Sosiolinguistik”, yakni teori sosiolinguistik, kontak bahasa, kedwibahasaan,
campur kode dan alih kode.
Holmes (2013: 1) mengatakan bahwa sosiolinguistik sebagai ilmu yang
menjelaskan alasan mengapa masyarakat berbicara dengan bahasa yang berbeda di
konteks sosial yang berbeda. Singkatnya, sosiolinguistik dapat disebut sebagai
kajian yang membahas hubungan antara bahasa dan masyarakat.
Thomason (dalam Fauziah, 2015: 260) berpendapat bahwa kontak bahasa
adalah peristiwa penggunaan lebih dari satu bahasa dalam tempat dan waktu yang
sama. Penggunaan dua bahasa secara bersamaan ini tentu saja mengakibatkan
munculnya kasus-kasus dalam berbahasa. Salah satu kasus dalam berbahasa adalah
peristiwa campur kode dan alih kode.
Mayoritas seseorang yang melakukan peristiwa kebahasaan, terutama peristiwa
campur kode dan alih kode adalah masyarakat dwibahasa atau bilingualism. Secara
sosiolinguistik secara umum bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua
bahasa oleh seorang penutur dengan pergaulannya dengan orang lain secara
bergantian (Fishman dalam Rosyida, 2019: 23).
Campur kode (code-mixing) terjadi apabila seorang penutur menggunakan
suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur
bahasa lainnya. Campur kode dapat juga dikatakan sebagai alih kode yang
berlangsung cepat dalam masyarakat multilinguistik (Holmes, 2013:42). Suwito
(1985: 77) menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) identifikasi peranan; (2) identifikasi ragam; (3)
keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan.
Kridalaksana (dalam Tiyas, 2019: 6) mengemukakan bahwa penggunaan
variasi bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain, atau
karena adanya partisipasi lain disebut alih kode. Holmes (2013: 35) menegaskan
bahwa suatu alih kode mencerminkan dimensi jarak sosial, hubungan status, atau
tingkat formalitas interaksi para penutur. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa alih kode merupakan gejala peralihan pemakaian bahasa karena perubahan
peran dan situasi. Adapun faktor-faktor terjadinya alih kode, yakni meliputi
pembicara/penutur, pendengar/lawan tutur, pokok pembicaraan (topik),
membangkitkan rasa humor, dan sekadar untuk bergengsi (Suwito, 1985: 72-74).
Thelander (dalam Indrayani, 2017: 305) menjelaskan perbedaan alih kode dan
campur kode, bila peralihan dari satu klausa bahasa ke bahasa lain, maka peristiwa
yang terjadi adalah alih kode. Tetapi apabila di dalam suatu peristiwa tutur, klausa-
klausa maupun frasa-frasa yang digunakan terdiri atas klausa dan frasa campuran,
dan masing-masing klausa atau frasa itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-
sendiri, maka peristiwa yang terjadi adalah campur kode, bukan alih kode.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa peristiwa campur kode menurut unsur-unsur
kebahasaannya dapat berbentuk kata maupun frasa sedangkan peristiwa alih kode
dapat berbentuk klausa dan kalimat. Bentuk-bentuk tersebut akan dikaji dalam
penelitian ini bersama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
peristiwa campur kode dan alih kode di sini.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sudaryanto (1993: 62)
menyatakan bahwa metode deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dikaji dan
dianalisis berdasarkan fakta yang ada, kemudian fakta tersebut dicatat hasilnya.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 konten vidio yang
berisikan percakapan antara FN sebagai penutur dengan mitra tuturnya di Ome TV
yang di upload pada kanal Youtube Fiki Naki.
Data yang digunakan ialah penggalan percakapan yang dilakukan oleh FN
sebagai penutur dengan mitra tuturnya. Tuturan yang dikaji adalah tuturan yang
mengandung campur kode dan alih kode dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
dan bahasa daerah.
Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak
teknik catat. Setelah menyimak vidio konten Ome TV pada kanal Youtube FN,
kemudian mencatat tuturan-tuturan yang mengandung peristiwa campur kode dan
alih kode dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah.
Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kualitatif yang mengubah data yang telah dikumpulkan dalam bentuk catatan tulis
dan kemudian dianalisis menggunakan teori yang digunakan. Langkah-langkah
dalam analisis data pada penelitian ini diantaranya ialah mentranskip data,
mengidentifikasi dan mengklasifikasi data, menyalin ke dalam kartu data, dan
menganalisis data.
Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode
informal. Peneliti menyajikan hasil analisis data dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode informal memakai kata-kata sederhana dalam bentuk
deskripsi.
PEMBAHASAN
Penerapan Bentuk Kata, Frasa pada Campur Kode dan Bentuk Klausa,
Kalimat pada Alih Kode dalam Konten Ome TV di Kanal Youtube Fiki Naki
Dalam penelitian ini akan dipaparkan analisis bentuk-bentuk campur kode
dan alih kode, yakni meliputi penerapan campur kode bentuk kata, penerapan
campur kode bentuk frasa, penerapan alih kode bentuk klausa, dan penerapan alih
kode bentuk kalimat yang terdapat dalam konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki
Naki.
Penerapan Bentuk Kata pada Campur Kode dalam Konten Ome TV di
Kanal Youtube Fiki Naki
Penerapan bentuk kata pada campur kode adalah percampuran kata
dari bahasa lain ke dalam bahasa dominan yang digunakan dalam
percakapan. Berikut adalah salah satu contoh campur kode bentuk kata
dalam konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki.
Data 1
FN : Oke, bukan orang Korea. Oke, Fiks bukan orang Korea.
‘Oke, bukan orang Korea. Oke, tetap bukan orang Korea.’
Yr : Orang Korea, aku orang Korea, orang Korea.
FN : Oke, jadi ceritanya pakai wig biar kelihatan kayak orang
Korea. Oke, oke.
‘Oke, jadi ceritanya pakai rambut palsu biar kelihatan kayak
orang Korea. Oke, oke.’
Yr : Enggak, ini beneran, ini beneran, ini rambut beneran.
Masak kamu ngak percaya sih aku orang Korea? Aku orang
Korea.
Sumber: (Konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki yang
berjudul “Cewe Korea Ini Ternyata...-Ome.TV Internasional” diunggah
pada tanggal 30 Maret 2021).

Konteks dalam percakapan pada data 1, yakni meliputi FN sebagai


penutur dan Yr sebagai lawan tutur. Yr adalah seorang remaja perempuan
yang berasal dari Korea, tetapi tinggal di Indonesia. Percakapan yang terjadi
sekitar bulan Maret 2021 melalui aplikasi Ome TV ini dilaksanakan di
Indonesia tepatnya di rumah penutur dan lawan tutur masing-masing.
Percakapan ini terjadi dalam situasi nonformal dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam tak resmi. Percakapan berlangsung secara santai,
hal ini dapat dilihat dari Yr yang mengobrol dengan FN sambil makan mie
instan.
Percakapan pada data 1 membahas tentang FN yang meragukan
bahwa Yr merupakan orang Korea. FN menuduh Yr hanya berpura-pura
menjadi orang Korea dan memakai rambut palsu untuk penyamarannya.
Saat itulah terjadi peristiwa campur kode dalam percakapan pada data 1.
Dalam percakapan pada data 1 terdapat peristiwa campur kode
bahasa Inggris dalam bentuk penyisipan kata. Peristiwa campur kode di sini
dilakukan oleh FN dengan menyisipkan kata dari bahasa Inggris Fiks yang
berarti ‘tetap’ dan kata dari bahasa Inggris wig yang berarti ‘rambut palsu’
ke dalam bahasa Indonesia yang menjadi bahasa dominan dalam
percakapan.
Penerapan Bentuk Frasa pada Campur Kode dalam Konten Ome TV
di Kanal Youtube Fiki Naki
Penerapan bentuk frasa pada campur kode adalah percampuran frasa
dari bahasa lain ke dalam bahasa dominan yang digunakan dalam
percakapan. Perhatikan salah satu data yang mengandung peristiwa campur
kode bentuk frasa berikut.
Data 14
FN : Hai
A : Hai, Kak.
FN : Iya.
A : Kak, orang Pekanbaru saya.
FN : Hah.. Haii
A :Saya sekolah di SMK Farmasi Ikasari dulu.
FN : Sekarang kuliah di mana?
A : Di Jogja, Kak. Bisa gila aku hahaha, Oh My God!
‘Di Jogja, Kak. Bisa gila aku hahaha, Ya Tuhan!
Sumber: (Konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki yang
berjudul “Ketemu Cewe Paling Sweet di Ome TV-Ome.TV Internasional”
diunggah pada tanggal 8 Januari 2021).
Konteks dalam percakapan pada data 14, yakni melibatkan FN
sebagai penutur dan A sebagai lawan tutur yang merupakan seorang remaja
perempuan dari Indonesia. Percakapan yang terjadi sekitar bulan Januari
2021 ini terjadi melalui aplikasi Ome TV dengan penutur yang berada di
Jakarta Selatan dan lawan tutur yang berada di Jogja. Penutur dan lawan
tutur dalam percakapan ini sama-sama berasal dari Pekanbaru, selain itu
perbedaan usia yang tidak begitu jauh antar keduanya menjadikan
percakapan ini berlangsung secara santai dalam situasi nonformal dengan
menggunakan bahasa Indonesia ragam tak resmi.
Dalam percakapan ini FN yang sebelumnya tidak mengenal lawan
tuturnya memulai obrolan dengan menyapa lawan tutur lalu dilanjutkan
dengan perkenalan dari lawan tutur. Di tengah obrolannya, lawan tutur
melakukan peristiwa campur kode, yakni dengan menyisipkan frasa dalam
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa dominan yang
digunakan dalam obrolannya.
Bentuk campur kode yang terdapat dalam percakapan pada data 14,
yakni campur kode bahasa Inggris dalam bentuk penyisipan frasa. Adanya
penyisipkan frasa dari bahasa Inggris Oh My God yang berarti ‘Ya
Tuhanku’ yang diucapkan oleh lawan tutur di sini terjadi karena lawan tutur
merasa terkejut atas kehadiran FN yang sebelumnya tidak pernah disangka.
FN yang merupakan seorang Youtuber dan selebgram terkenal di Indonesia
telah dikenali oleh banyak masyarakat, tidak terkecuali lawan tutur dalam
percakapan ini. Hal inilah yang membuat lawan tutur terkejut karena tidak
menyangka bisa bertemu FN di Ome TV.
Penerapan Bentuk Klausa pada Alih Kode dalam Konten Ome TV di
Kanal Youtube Fiki Naki
Penerapan bentuk klausa pada alih kode adalah percampuran klausa
dari bahasa lain ke dalam bahasa dominan yang digunakan dalam
percakapan. Perhatikan salah satu data yang mengandung peristiwa alih
kode bentuk klausa berikut.
Data 24
FN : Where do you life?
‘Di mana kamu tinggal?’
Jd : I life in Australia.
‘Saya tinggal di Australia.’
FN : You no look Indonesian. All a look, i can tell you know when
i meet someone blasteran Indo, “tapi kamu itu kayak”...
Sumber: (Konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki yang
berjudul “Cewe Australia ini Cerita tentang Indonesia” diunggah pada
tanggal 9 April 2021).
Konteks dalam percakapan pada data 24, yakni melibatkan FN
sebagai penutur dan Jd sebagai lawan tutur. Jd adalah seorang remaja yang
berasal dari Australia, tetapi ia memiliki darah keturunan Indonesia, yakni
dari ibunya. Lawan tutur di sini berusia tidak jauh dari penutur. Hal ini
menjadikan percakapan dalam data ini berlangsung secara santai dalam
situasi nonformal. Percakapan dalam data ini terjadi sekitar bulan April
2021 melalui aplikasi Ome TV dengan penutur yang berada di Indonesia
dan lawan tutur yang berada di Australia. Adapun topik dalam percakapan
ini, yakni tentang lawan tutur yang memiliki darah Indonesia.
Dalam percakapan pada data 24 terdapat peristiwa alih kode dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam bentuk klausa. Penutur dalam
percakapan ini melakukan alih kode dengan beralih ke klausa dari bahasa
Indonesia “tapi kamu itu kayak..” saat sebelumnya melakukan percakapan
dengan menggunakan bahasa Inggris.
Penerapan bentuk Kalimat pada Alih Kode dalam Konten Ome TV di
Kanal Youtube Fiki Naki
Penerapan bentuk kalimat pada alih kode adalah peralihan kalimat
dari bahasa satu ke bahasa lain yang terjadi dalam sebuah percakapan.
Berikut salah satu contoh data yang mengandung peristiwa alih kode bentuk
kalimat.
Data 26
FN : Tadi kok ngomong bahasa Sunda?
Yr : Lha emang ngak boleh? Emang orang Korea ngak boleh
ngomong pakai bahasa Sunda?
FN : Emang kamu tinggal di mana?
Yr : Di Indonesialah, dimana lagi?
FN : Tapi orang korea beneran?
Yr : Orang Korea beneran.
FN : No!
‘Tidak!’
Sumber: (Konten Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki yang
berjudul “Cewe Korea Ini Ternyata...-Ome.TV Internasional” diunggah
pada tanggal 30 Maret 2021).
Penutur dalam percakapan pada data 26 adalah FN, sedangkan
lawan tuturnya adalah Yr. Dari percakapan pada data ini diketahui bahwa
Yr adalah seorang remaja perempuan asal Korea, tetapi tinggal di Indonesia.
Perbedaan usia yang tidak begitu jauh antara penutur dan lawan tutur
membuat percakapan ini berlangsung secara santai dalam situasi nonformal
menggunakan bahasa Indonesia ragam tak resmi.
Percakapan dalam data ini dilakukan di Indonesia tepatnya di rumah
masing-masing penutur dan lawan tutur melalui aplikasi Ome TV.
Percakapan yang dilakukan sekitar bulan Maret 2021 ini membahas tentang
lawan tutur yang awalnya diketahui sebagai orang Korea ternyata bisa
berbahasa Sunda. Saat Yr menyatakan bahwa ia adalah orang Korea, FN
terlihat kaget dan tidak percaya hingga melakukan peristiwa alih kode.
Dalam percakapan pada data 26 terdapat peristiwa alih kode dari
bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dalam bentuk kalimat. Peristiwa alih
kode dalam percakapan ini dilakukan oleh FN dengan beralih ke kalimat
dari bahasa Inggris No! yang berarti ‘Tidak!’. No di sini termasuk ke dalam
kalimat karena diakhiri dengan tanda baca, yakni tanda seru (!).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Peristiwa Campur
Kode dan Alih Kode dalam Konten Ome TV pada Kanal Youtube Fiki
Naki
Dalam terjadinya peristiwa campur kode dan alih kode pada
penelitian ini tentu tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berikut adalah analisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
peristiwa campur kode dan alih kode dalam konten Ome TV pada kanal
Youtube Fiki Naki.
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Peristiwa Campur
Kode dalam Konten Ome TV pada Kanal Youtube Fiki Naki
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa
campur kode dalam konten Ome TV pada Kanal Youtube Fiki Naki,
yakni sebagai berikut.
Faktor Identifikasi Peranan
Adanya faktor identifikasi peranan dalam penelitian
ini karena terdapat perbedaan status sosial, Pendidikan, serta
golongan antara penutur dan lawan tutur yang terdapat dalam
percakapan.
Faktor identifikasi peranan dalam penelitian ini
sering terjadi ketika FN selaku penutur melakukan
percakapan dengan lawan tutur yang berasal Indonesia dan
merupakan penggemar dari FN. FN yang merupakan seorang
Youtuber dan selebgram terkenal tanah air memiliki status
sosial yang lebih tinggi dibanding dengan lawan tutur yang
merupakan seorang remaja dari kalangan biasa dan
mengidolakan FN.
Faktor Keinginan untuk Menjelaskan dan Menafsirkan
Faktor keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan
dalam penelitian ini terjadi ketika penutur atau lawan tutur
melakukan campur kode dengan tujuan ingin menjelaskan
sesuatu. Selain itu, faktor ini juga terjadi ketika penutur dan
lawan tutur mencoba menjalin keakraban satu sama lain.
Faktor keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan terlihat
karena peristiwa campur kode yang disebabkan oleh faktor
ini menandai sikap dan hubungannya terhadap orang lain
ataupun sebaliknya.
Faktor keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan
dalam penelitian ini sering terjadi ketika FN selaku penutur
melakukan percakapan dengan lawan tutur yang tinggal di
negara lain, tetapi lawan tutur tersebut bisa berbahasa
Indonesia atau bahasa daerah.
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Peristiwa Alih Kode
dalam Konten Ome TV pada Kanal Youtube Fiki Naki
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi terjadinya
peristiwa alih kode dalam konten Ome TV pada Kanal Youtube Fiki
Naki, yakni sebagai berikut.
Faktor Penutur
Peristiwa alih kode yang dipengaruhi oleh faktor
penutur pada penelitian ini terjadi ketika lawan tutur telah
mengenal FN sebagai penutur, mengetahui asal FN, ataupun
kemampuan berbahasa yang dimiliki FN.
Peristiwa alih kode yang dipengaruhi oleh penutur ini
juga terjadi ketika FN selaku penutur sendiri lebih memilih
untuk beralih ke bahasa nasionalnya yang juga dimengerti
oleh lawan tutur dalam percakapan.
Faktor Lawan Tutur
Faktor lawan tutur dalam penelitian ini terjadi ketika
diketahui asal lawan tutur dan kemampuan berbahasa lawan
tutur. Seperti saat FN selaku penutur mengobrol dengan
lawan tutur yang berasal dari negara berbeda dengannya,
maka ia akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional dalam percakapannya. Di tengah percakapan,
ketika FN mengetahui tentang lawan tutur, seperti latar
belakang lawan tutur yang berasal dari Indonesia, memiliki
darah keturunan Indonesia, ataupun warga negara asing yang
bisa menggunakan bahasa Indonesia karena belajar atau rasa
ketertarikan akan bahasa Indonesia membuat FN yang
semula menggunakan bahasa Inggris beralih ke bahasa
Indonesia.
Faktor Pokok Pembicaraan atau Topik
Peristiwa alih kode yang dipengaruhi oleh faktor
pokok pembicaraan atau topik dalam penelitian ini terjadi
ketika adanya peralihan dari bahasa satu ke bahasa lainnya
disebabkan oleh bergantinya pokok pembicaraan atau
disesuaikan dengan pokok pembicaraan yang terdapat dalam
percakapan tersebut.
Alih kode yang disebabkan oleh faktor pokok
pembicaraan atau topik ini kebanyakan terjadi ketika
melibatkan FN sebagai penutur yang dari Indonesia
melakukan percakapan dengan seseorang yang juga berasal
dari Indonesia, tetapi mahir bahasa Inggris ataupun dengan
lawan tutur yang berasal dari negara lain tetapi memiliki
kemampuan berbahasa Indonesia sehingga mayoritas alih
kode yang disebabkan oleh faktor pokok pembicaraan atau
topik disini terjadi dari bahasa Inggris beralih ke bahasa
Indonesia.
Faktor Hadirnya Orang Ketiga
Faktor karena hadirnya orang ketiga dalam peristiwa
alih kode pada penelitian ini terjadi ketika penutur atau
lawan tutur beralih dari bahasa satu ke bahasa lainnya karena
kehadiran orang ketiga dalam percakapan. Penutur dan
lawan tutur dalam percakapan pada penelitian ini beralih
karena untuk menyesuaikan dengan kehadiran orang ketiga
dalam percakapan, misalnya seperti menyesuaikan dengan
kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh orang ketiga
tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam konten
Ome TV pada kanal Youtube Fiki Naki melakukan peristiwa campur kode dan
alih kode dengan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa
daerah. Pemilihan bahasa tersebut disesuaikan dengan asal serta kemampuan
berbahasa yang dimiliki oleh penutur dan lawan tutur. Pemakaian bahasa
Indonesia dalam peristiwa campur kode dan alih kode sering digunakan Ketika
penutur yang dari Indonesia ini melakukan komunikasi dengan lawan tutur yang
juga berasal dari Indonesia atau lawan tutur yang memiliki kemampuan
berbahasa Indonesia. Pemakaian bahasa Inggris dalam peristiwa campur kode
dan alih kode dalam penelitian ini sering digunakan ketika penutur melakukan
percakapan dengan warga negara asing atau warga negara Indonesia yang
memiliki kemampuan berbahasa Inggris, sedangkan untuk pemakaian bahasa
daerah dalam peristiwa campur kode dan alih kode di sini hanya digunakan
ketika penutur melakukan percakapan dengan lawan tutur yang menggunakan
bahasa daerah, yakni meliputi bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Manado.
Dalam penelitian ini terdapat peristiwa campur kode bentuk kata dan frasa.
Peristiwa campur kode bentuk kata dan frasa dalam penelitian ini dilakukan
oleh FN selaku penutur maupun lawan tuturnya. Peristiwa campur kode
dilakukan dengan mencampurkan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa
daerah ke dalam bahasa dominan yang digunakan dalam percakapan pada
konten Ome TV di kanal Youtube Fiki Naki. Selanjutnya, untuk peristiwa alih
kode yang terdapat dalam penelitian ini mengandung bentuk klausa dan kalimat.
Sama halnya dengan peristiwa campur kode, peristiwa alih kode dalam
penelitian ini juga dilakukan oleh FN selaku penutur dan juga lawan tuturnya.
Peristiwa alih kode yang ditemukan dalam konten Ome TV pada kanal Youtube
Fiki Naki dominan dalam bentuk kalimat, sedangkan untuk peristiwa campur
kode dominan dalam bentuk kata.
Adanya peristiwa campur kode dan alih kode dalam penelitian ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya peristiwa campur kode dalam penelitian ini, yakni faktor identifikasi
peranan dan faktor keinginan untuk menjelaskan serta menafsirkan.
Selanjutnya, faktor-faktor penyebab adanya peristiwa alih kode dalam
penelitian ini, yakni faktor penutur, faktor lawan tutur, faktor pokok
pembicaraan atau topik, dan faktor karena hadirnya orang ketiga.
SARAN
Penelitian campur kode dan alih kode dalam konten Ome TV pada kanal
Youtube Fiki Naki ini masih dapat dikembangkan dengan menganalisis
keseluruhan percakapan yang terdapat dalam konten Ome TV pada kanal
Youtube Fiki Naki baik yang menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
bahasa daerah maupun yang menggunakan bahasa asing lainnya. Selain itu,
penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan melakukan penelitian
selanjutnya yang mengidentifikasi fungsi campur kode dan alih kode serta
memfokuskan pada perbedaan antara campur kode dan alih kode.
DAFTAR PUSTAKA

Ariesta, Nisya Ayu. 2019. “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Vidio
Youtube “Kaesang” Tahun 2017”. Skripsi. Program Studi Sastra
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Aslinda, dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Linguistik. Bandung: PT Refika


Aditama.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi
Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dewi, Resnita. 2020. “Campur Kode dalam Proses Pembelajaran Bahasa


Indonesia di SMA Negeri 1 Rantepao”. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 6(3): 433.(https://jurnal.unibrah.ac.id/index.php/JIWP,
diakses tanggal 9 April 2022).

Eriyanti, Ribut Wahyu, dkk.. 2020. Linguistik Umum. Ponorogo: Penerbit Uwais
Inspirasi Indonesia.

Fauziah, Sitti. 2015. “Pemakaian Bahasa Daerah dalam Situasi Kontak Bahasa”.
Al-Munzir, (online), 8(2): 26.
(https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-
munzir/article/download/745/681, diakses tanggal 11 Juli 2022).

Fitria, Fatmala Idatul. 2020. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Vidio Blog
Channel Genki Banget! oleh Sokorahen Genki”. Skripsi. Program Studi
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Airlangga: Surabaya.

Hapsari, Nur Rahmi., dkk.. 2018. “Campur Kode dan Alih Kode dalam Vidio
Youtube Bayu Skak”. Bapala, 01(01): 2-6.
(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php.bapala/article/view/24680/
2594 , diakses tanggal 23 April 2021).

Holmes, Janet. 2013. An Introduction to Sosiolinguistics (Fourth Edition).


(online). New York: Routledge.

Indrayani, Nanik. 2017. “Penggunaan Campur Kode dan Alih Kode dalam Proses
Pembelajaran di SMPN Ubung Pulau Buru”. Totobuang, 5(2).
(https://totobuang.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/totobuang/article/vi
w/40, diakses 27 Juli 2022).

KBBI Daring. 2016. Diakses 27 Maret 2022. https://kbbi.kemdikbud.go.id


Kaharuddin, Mutahharah Nemin. 2017. “Struktur Kalimat Tunggal Bahasa
Indonesia pada Murid Paud di Kecamatan Tamalenrean Kota Makasar:
Analisis Transformasi Generatif. Thesis. Program Pascasarjana, Universitas
Hasanuddin: Makasar.

Liyana, Cut Irna. 2017. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Komunitas
Mahasiswa Perantauan Aceh di Yogyakarta”. Community, 3(2).
(http://jurnal.utu.ac.id/jcommunity/article/download/126/116, diakses
tanggal 13 April 2022).

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Malabar, Sayama. 2015. Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing.

Nababan, PWJ. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia

Putri, Nike Aditya. 2017. “Pilihan Kode dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian
Sosiolinguistik pada SMP-SMA Semesta Bilingual Boarding School,
Semarang”. Riksa Bahasa, (online), 3(1): 80.
(https://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/article.download/11527/pdf ,
diakses 13 April 2022).

Putri, Zella Sekar Arum. 2019. “Kajian Sosiolinguistik Tingkat Kedwibahasaan


Mahasiswa PBSI Angkatan 2015, FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta di Luar Pembelajaran”. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Rahardi, R. Kunjana. 2015. Kajian Sosioliguistik: Ikhwal & Alih Kode. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.

Rosyida, Ayu. 2019. “Campur Kode dan Alih Kode pada Interaksi Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Trunojoyo Madura: Kajian
Sosiolinguistik”. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga: Surabaya.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar


Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.

Suwito. 1985. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Henary Offset Solo.

Thesa, Khodiyo. 2017. “Penggunaan Alih Kode dalam Percakapan pada Jaringan
Whatsapp oleh Mahasiswa KNB yang Berkuliah di Universitas Sebelas
Maret”. Prasasti, 2(1): 89-101.
Tiyas, Aliya Ayuning. 2019. “Analisis Alih Kode dalam Drama Jepang Massan”.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.

Wijana, I Dewa Putu, dan Rohmadi, Muhammad. 2016. Sosiolinguistik Kajian


Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai