Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

MAN 2 PONTIANAK PADA MASA COVID 19

Muhammad Hari Gunawansyah


Universitas Muhammadiyah
201220035@unmuhpnk.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini bersifat


deskriptif menggunakan analisis data kualitatif sehingga menjadi paparan data yang mudah
dipahami. Pembelajaran pada sekolah menengah atas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
Pontianak, dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran daring atau biasa disebut dengan
(pembelajaran dalam jaringan) dengan bimbingan guru disekolah. Siswa melakukan
pembelajaran daring dan berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi yang
dipakai seperti Google Classroom, Zoom, Google Meet dan Whatsapp Group. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa Kelas X MAN 2 Pontianak pada
masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan melalui link kuisioner Karena terjadinya
COVID-19. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa Kelas X
MAN 2 Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring pada masa
pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, yaitu adanya kendala sinyal
serta siswa merasa bosan karena tidak bertemu langsung dengan teman-teman dan gurunya.

Kata kunci : Pembelajaran daring, minat belajar, COVID-19

PENDAHULUAN
Wabah Virus Corona penyebab penyakit COVID-19 yang bermula dari Wuhan,
Provinsi Hubei, Jumlah kasus positif COVID-19 terus meningkat secara signifikan dan
menyebar secara cepat diseluruh provinsi di Indonesia. Pandemi COVID-19 merupakan
musibah yang memilukan bagi seluruh penduduk bumi. Seluruh kehidupan manusia di bumi
terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara memutuskan menutup sekolah,
perguruan tinggi maupun universitas, termasuk negara Indonesia (Syah, 2020). Dengan
adanya virus COVID-19 ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap
muka menjadi pembelajaran jarak jauh, tetapi dalam keadaan seperti ini guru masih tetap
harus melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa
dapat memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan untuk diberikan kepada siswa (Aulia,
2020). Pembelajaran harus tetap berlangsung, walaupun terjadi bencana pandemi global
yang menjadikan pemerintah menerapkan sosial distancing pada dunia pendidikan.
Solusi paling tepat dengan pandemi ini adalah pembelajaran daring. Pembelajaran
daring pada dasarnya merupakan pembelajaran yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi
virtual yang tersedia. Walaupun demikian, pembelajaran daring harus tetap memperhatikan
kompetensi yang akan diajarkan. Model pembelajaran daring adalah model atau pola
pembelajaran pilihan guru untuk merencanakan proses belajar yang sesuai dan efisien guna
mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan komputer dan internet (Yanti
et al., 2020,p.56). Pembelajaran daring bukan sekedar materi yang dipindah melalui media
internet, bukan juga sekedar tugas dan soal-soal yang dikirimkan melalui aplikasi sosial
media. Pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan, serta dievaluasi sama halnya
dengan pembelajaran yang terjadi di kelas. Pembelajaran ini yang dilaksanakan pada Sekolah
Menengah Atas atau Madrasah Aliyah (MA) juga menggunakan pembelajaran daring atau
biasa disebut dengan pembelajaran jarak jauh dengan bimbingan orang tua yang biasanya
dengan bimbingan guru di sekolah (Dewi, 2020,p.56). Siswa melakukan pembelajaran daring
dan berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi yang di pakai seperti Google
Classroom, Zoom, Google Meet, Whatsapp Group dan lain sebagainya. Seluruh jenjang
pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi (Universitas) baik yang berada di
bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI maupun yang berada di bawah
Kementerian Agama RI semuanya memperoleh dampak negatif karena pelajar, siswa dan
mahasiswa “dipaksa” belajar dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk
mencegah penularan COVID-19. Padahal tidak semua pelajar, siswa dan mahasiswa terbiasa
belajar melalui online.
Model pembelajaran ini juga perlu dirancang dengan baik agar pengalaman belajar
peserta didik itu berkesan dan juga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Minat belajar adalah
salah satu faktor yang sangat penting untuk keberhasilan belajar yang dimiliki siswa, minat
muncul dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor dari luar minat belajar yaitu bagaimana cara
guru tersebut mengajar. Peran guru sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar siswa
salah satu dengan cara mengajar yang menyenangkan, memberikan motivasi yang
membangun (Riamin, 2016). Minat belajar juga mempunyai indikator-indikator di dalamnya
yaitu adanya perasaan tertarik dan juga senang untuk belajar, adanya pasrtisipasi yang aktif,
adanya kecenderungan untuk memperhatikan dan daya konsentrasi yang besar, memiliki
perasaan positif dan kemauan belajar yang terus meningkat, adanya kenyamanan pada saat
belajar, dan dimilikinya kapasitas dalam membuat keputusan berkaitan dengan proses belajar
yang dijalaninya.
Setelah melakukan kajian literasi jurnal-jurnal, sehingga bisa diadakannya penelitian
mengenai bagaimana pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa SMA / MA
pada masa COVID-19 untuk menjawab bagaimana pengaruh pembelajaran daring terhadap
minat belajar siswa tersebut dari sudut siswa yang ada di daerah desa Limbung Sungai Raya.
Karena dengan keadaan yang baru ini, pelaksanaan pembelajaran tidak akan sama dengan
pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah. Penelitian ini fokus pada pengaruh
pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa dalam hal berpengaruhkan pembelajaran
tersebut dengan minat belajar siswa yang dilakukan oleh pihak sekolah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa
Kelas X MAN 2 Pontianak pada masa COVID19 saat ini terjadi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di daerah desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya
Pontianak, Kalimantan Barat dengan cara mengirim link kuisioner kepada siswa Kelas X
MAN 2 Pontianak. Penelitian ini tidak dilakukan secara langsung, karena sedang terjadinya
COVID-19. Waktu penelitian selama 3 hari, dimulai pada tanggal 26 Desember 2020 s.d. 28
Desember 2020. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian deskriptif, yaitu dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan
yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X MAN 2 Pontianak tahun ajaran
2019/2020. Angket dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa Kelas X MAN 2 Pontianak.

HASIL
Pendeskripsian hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi yang telah diisi pada
angket penelitian. Hasil penelitian pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar
siswa Kelas X MAN 2 Pontianak dengan angket (kuisioner) sejumlah 10 siswa diantaranya 5
orang siswi perempuan dan 5 orang siswa laki – laki. Hasil Penelitian menyatakan bahwa ada
8 orang dari 10 orang siswa diantaranya 4 orang siswa laki-laki dan 4 orang siswi perempuan
yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring, khususnya bermasalah pada jaringan
dan merasa bosan karena tidak dapat bertemu langsung dengan teman dan gurunya.
Selain itu ada 2 orang siswa dari 1 siswi perempuan dan 1 siswa laki-laki yang
menyukai pembelajaran daring, karena merasa mudah dalam pembelajaran daring. Dapat
mengulang materi yang disampaikan guru dan mereka hanya perlu mengerjakan tugas dan
langsung mengirimnya lewat web yang sudah disediakan. Dari hasil angket yang sudah diisi
peneliti melihat, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan minat belajar dari beberapa
siswa Kelas X MAN 2 Pontianak, mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring
diantaranya adalah minat belajar mereka yang kecil, bermasalahnya koneksi jaringan mereka
yang menjadikan minat belajar, mereka menurun.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa Kelas X MAN 2 Pontianak masih
banyak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring karena tidak memiliki minat
belajar yang tinggi. Minat belajar adalah suatu rasa untuk menyukai atau juga tertarik pada
suatu hal dan aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh untuk belajar (Ricardo & Meilani,
2017). Selain minat belajar mereka yang kecil. Faktor permasalahan jaringan yang sering
muncul, membuat minat belajar mereka menurun. Jaringan yang stabil serta minat belajar
yang besar, menjadikan minat belajar siswa semakin tinggi.
Hasil pertanyaan melalui link kuisioner terhadap beberapa siswa terkait pengaruh
pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa, yaitu sebagai berikut :
a. Analisis dari jawaban angket (kuisioner) siswi perempuan yang pertama
Pertanyaan : Saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem daring, apakah
memiliki kendala dengan sinyal internet?
Jawaban : Ada kendala
Pertanyaan : Seberapa tertarik Anda mengikuti pembelajaran Daring?
Jawaban : Kurang tertarik karena bosan tidak dapat bertemu langsung dengan
teman dan guru.
Pertanyaan : Seberapa mudah pembelajaran daring ini digunakan?
Jawaban : sulit. susah bertanya / berkomunikasi dengan guru (slowrespon).
Dari hasil angket, diatas minat siswa dalam pembelajaran daring kurang tertarik karena
memiliki kendala sinyal serta bosan tidak dapat bertemu langsung dengan teman dan guru.

b. Analisis dari jawaban angket (kuisioner) siswi perempuan yang kedua


Pertanyaan : Saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem daring, apakah
memiliki kendala dengan sinyal internet?
Jawaban : Ada kendala
Pertanyaan : Seberapa tertarik Anda mengikuti pembelajaran Daring?
Jawaban : Kurang tertarik, karena bosan tidak dapat bertemu langsung.
Pertanyaan : Seberapa mudah pembelajaran daring ini digunakan?
Jawaban : sulit. Karena tidak masuk otak
Dari hasil angket, diatas minat siswa dalam pembelajaran daring kurang tertarik karena
memiliki kendala sinyal serta bosan tidak dapat bertemu langsung dan juga sulit memahami materi
yang disampaikan oleh guru.

c. Analisis dari jawaban angket (kuisioner) siswi perempuan yang ketiga


Pertanyaan : Saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem daring, apakah
memiliki kendala dengan sinyal internet?
Jawaban : Tidak Ada Kendala
Pertanyaan : Seberapa tertarik Anda mengikuti pembelajaran Daring?
Jawaban : Cukup tertarik, karena dapat dilakukan di mana saja.
Pertanyaan : Seberapa mudah pembelajaran daring ini digunakan?
Jawaban : Cukup mudah, karena sistemnya menggunakan e-learning yang
dimana itu adalah website dari sekolah sendiri dan cara penggunaannya pun cukup
mudah dimengerti.
Dari hasil angket, diatas minat siswa dalam pembelajaran daring Cukup tertarik karena dapat
dilakukan diberbagai tempat, sekolah juga menyediakan website e-learning, untuk mendukung proses
belajar mengajar serta cukup mudah digunakan dan mudah dimengerti.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dari hasil angket link kuisioner
pembelajaran daring ini berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Dikarenakan siswa
menjadi mudah bosan ketika pembelajaran daring berlangsung. Pembelajaran kurang menarik
tidak seperti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus menciptakan pembelajaran
daring yang menarik dan meningkatkan minat belajar siswa. Cara untuk menumbuhkan minat
belajar pada siswa dengan memberikan motivasi-motivasi belajar kepada siswa dengan
perkataan yang positif dan membangun siswa dalam kondisi belajar. Bisa juga dengan
memperhatikan siswa pada saat pembelajaran daring berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar
Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3), 232-243.
Jamil, S. H., & Aprilisanda, I. D. (2020). Pengaruh pembelajaran daring terhadap minat
belajar mahasiswa pada masa pandemik covid-19. Behavioral Accounting
Journal, 3(1), 37-46.

Anda mungkin juga menyukai