Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU MAHASISWA SAAT PEMBELAJARAN DARING DI UNIVERSITAS

NEGERI MEDAN

Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si.1, Ade Nurul Hanifah2, Anggye Riyani Suhaimi3 , Ayu Lestari4,
Putri Nurul Ani Panggabean5, Putri Yuwanda6, Wiliiam Siahaan7

Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Pembelajaran daring pada mahasiswa khusunya pada saat Pandemi COVID-19 mengalami
gaya belajar yang berbeda dimana ditengah krisis kesehatan yang sedang terjadi di dunia saat ini.
Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi atau universitas bahkan
menutup instansi atau perusahaan lainnya dalam upaya untuk menghentikan penyebaran atau
memutus rantai penyebaran virus mirip flu tersebut yaitu virus corona atau yang biasa disebut
dengan COVID -19.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku mahasiswa
melaksanakan pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online akibatdari adanya pandemi
COVID -19. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan metode survey menggunakan google form. jumlah responden penelitian ini adalah
50 mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih aktif. Hasil dari
penelitian ini yaitu, pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 ini terdapat beberapa kendala
yang dialami oleh Mahasiswa serta memberikan gambaran bagaimana kurang optimalnya
pemahaman materi yang disampaikan oleh pengajar atau dosen merekasehingga mengakibatkan
kurangnya efektif pembelajaran.

Kata Kunci : Pembelajaran Daring , Perilaku Mahasiswa, Pandemi Covid 19

ABSTRACT

Online learning for students, especially during the COVID-19 Pandemic, experiences a different
learning style which is in the midst of the health crisis that is happening in the world today. Many
countries have decided to close schools, colleges or universities and even close other
agencies or companies in an effort to stop the spread or break the chain of spread of the flu-like
virus, namely the corona virus or commonly referred to as COVID -19. students carry out learning
that is carried out online or online as a result of the COVID-19 pandemic. This research uses a
quantitative descriptive analysis method using a survey method using google form. The number of
respondents in this study were 50 students. Respondents in this study were students who were still
active. The results of this study, namely, online learning during the Covid-19 pandemic, were
several obstacles experienced by students and provided an illustration of how less than optimal
understanding of the material presented by their teachers or lecturers resulted in a lack of effective
learning.

Keywords: Online Learning, Student Behavior, Covid 19 Pandemic

PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 merupakan salah satu permasalahan yang sangat mengguncang seluruh
dunia. Banyak negara yang memustuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi atau
universitas bahkan menutup instansi atau perusahaab lainnya dalam uoaya unruk menghentikan
penyebaran atau memustus rantai penyebaran virus tersebut. Penyebaran virus Covid 19 saat ini
melanda seluruh dunia dan berdampak pada seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali pada sektor
pendidikan (Fauzan,2021). Pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental. Pendidikanyang
baik adalah pendidikan yang berlangsung secara optimal dengan memanfaatkan keadaan dengan
sebaik mungkin.

Pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembelajaran tidak terlaksana dengan optimal


sangat berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Terkait dengan kebijakan untuk
melaksanakan aktivitas di rumah. Kemendikbud telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan
pembelajaran daring sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19. Dengan adanya suratedaran
tersebut, semua kegiatan pembelajaran beralih ke pembelajaran daring tidak terkecuali
pembelajaran diperguaran tinggi. Hal tersebut membuat semua pihak yang berweannag dalam
pergurauan tinggi mengubah proses pembelajarannya dari pembelajaran tatap muka menjadi
pembelajaran daring.

Menurut Mustofa (2019) pembelajaran daring adalah kegiatan pembelajaran dengan


memanfaatkan jaringan internet, local area network sebagai metode berinteraksi dalam
pembelajaran seperti penyampaian materi. Funsu Andiarna (2020) pembelajaran daring dapat
dilakukan dengan bantuan elektronik seperti computer, laptop maupun smartphone yang
dihubungkan dengan jaringan internet. Dengan adanya pembelajaran daring diindikasikan bahwa
tidak semua peserta didik akan mudah mengikuti pembelajaran online. Ini dikarenakan faktor
lingkungan belajar, karakteristik, dan sikap peserta didik itu sendiri (Hani, Susi dan Aris, 2020).

Munculnya perilaku belajar mahasiswa tentunya tidak terjadi begitu saja diantaranya
berasal dari sikap terhadap sesuatu yang dinilai bersifat positif dan negatif. Faktor yang mendasari
perilaku belajar mahasiswa bisa berasal dari dalam diri (intern) dan dari luar (ekstern). Banyak
faktor yang mendasari perilaku tersebut akan tetapi pastilah terdapat faktor yang paling
determinan. Faktor yang berpengaruh secara determinan pada perilaku belajar salah satunya
sekolahhal ini menunjukan perilaku berdasarkan proses yang belajar yang diterima selama
pembelajaran tersebut dilakukan (Atin dan Mulyati, 2021).

Pembelajaran daring atau online yang dimana adalah proses pembelajaran jarak jauh tidak
dapat terlepas dari sinyal internet yang dimana jaringan internet adalah hal yang sangat dibutuhkan
untuk saling terhubung satu sama lain anara mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya maupun
antara dosen padasaat proses pembelajaran secara daring dilakukan. Jaringan internet adalah salah
satu masalah yang timbul pada saat pembelajaran daring sedang berlangsung. Oleh karena itu
pembelajaran daring masih kurang efektif karena kendala kuota yang terbatas serta terkadang
jaringan yang kurang stabil, Sehingga terjadi minimnya komunikasi satu sama lain saat
pembelajaran sedang berlangsung, mengakibatkan tertinggal materi dan lainnya.

Pembelajaran daring yang dilakukan di Universitas Negeri Medan merupakan


pembelajaran yang dilakukan melalui aplikasi seperti zoom, google meet, google classroom dan
aplikasi berbasis internet lainnya. Pembelajaran dilakukan secara daring dengan pemberian tugas
yang dikumpulkan secara daring pula. Komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen
lebih erkhusus melalui sosial media seperti whatsapp dan telegram. Pelaksanaan pembelajaran
secara daring memiliki dampak pada perilaku mahasiswa pada saat pembelajaran daring, banyak
diantara mahasiswa yang merasa tidak memahami materi yang disampaikan, kurangnya bahan
pembelajaran, tidak dapat berdiskusi secara optimal bersama rekan mahasiswa dan dosen. Dengan
perubahan aktivitas belajar dapat mengakibatkan perilaku mahasiswa dalam
menyikapi pembelajaran daring tersebut.

Berdasarkan penelitian terdahulu Muhammad Fauzan (2021), mahasiswa kurang nyaman


akan pembelajaran daring, mahasiswa merasa pembelajaran daring kurang efektif dan efisien
dikarenakan terdapat kendala pada saat proses pembelajaran berlangsung seperti kendala dalam
sarana dan prasarana selama pembelajaran daring. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat dengan
penelitian Allesandro, dkk (2021), pembelajaran daring mengakibatkan perilaku dan karakteristik
mahasiswa menjadi menurun dikarenakan kurangnya pengawasan guru dan orang tua dan hanya
dibarengi dengan penggunakaan teknologi di tangan siswa saja.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki beberapa rumusan masalah,
yaitu; (1) Bagaimana tingkat keseriusan mengikuti pembelajaran; (2) Bagaimana keaktifan dalam
belajar; (3) Bagaimana kemandirian dalam belajar; (4) Bagaimana intensitas dalam kunjungan ke
perpustakaan; dan (5) Bagaimana kebiasaan dalam menghadapi ujian ketika daring. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan mengukur perilaku mahasiswa saat pembelajaran daring. Perilaku
yang dilakukan oleh mahasiswa sangat berdampak pada keberhasilan hasil belajarselama berada
di Perguruan Tinggi. Penelitian ini penting dilakukan karena terdapat permasalahan-permasalahan
yang dialami mahasiswa dapat mengggangu aktivitas belajar. Aktivitas belajar yang terganggu
mempengaruhi hasil belajar, sehingga perlu adanya informasi terkait hal ini sebagai tindak lanjut
dari pembelajaran daring.

METODE PENELITIAN

a. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif.Teknik


pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner (pembagian angket).
Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S-1 Universitas Negeri Medan stambuk 2019
prodi pendidikan ekonomi yang berjumlah sebanyak 50 orang. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer sebagai sumber data yang diperoleh
langsung dari lapangan. Dimana data tersebut diperoleh dari pembagian angket yang dikirim
secara daring oleh peneliti kepada responden. Dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka
seperti buku, jurnal, skripsi hingga sumber pendukung relevan lainnya. Adapun indikator dari
penelitian ini dapat kita lihat pada tabel 1 :
Tabel 1. Variabel dan Indikator Perilaku Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring
Variabel Indikator Kisi - Kisi soal

Keseriusan mengikuti
Perilaku mahasiswa dalam 1,2,3,4
pembelajaran
pembelajaran daring

Keaktifan dalam belajar 5,6,7,8,9,10

Kemandirian Mahasiswa 11,12,13,14

Kunjungan ke perpustakaan 15,16,17,18,19

Kebiasan dalam menghadapi 20, 21, 22, 23,


ujian saat daring 24, 25, 26

b. Uji Validitas dan Reabilitas


Kemudian peneliti juga melakukan uji validitas dan reabilitas pada data yang dapat kita
lihat pada tabel 2 :

Tabel 2. Uji Validitas Data


X Sig Valid/Tidak Valid
1 0,467 Valid
2 0,706 Valid
3 0,658 Valid
4 0,696 Valid
5 0,644 Valid
6 0,339 Valid
7 0,660 Valid
8 0,777 Valid
9 0,606 Valid
10 0,791 Valid
11 0,650 Valid
12 0,732 Valid
13 0,694 Valid
14 0,601 Valid
15 0,519 Valid
16 0,595 Valid
17 0,643 Valid
18 0,591 Valid
Tabel 3. Uji Reabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.894 18

Dikatakan Realiabel menurut Wiratna Sugarweni > 0,6 dan pada Cronbach”s Alpa diatas
menunjukkan angka (0,894) dimana > 0,6 maka dikatakan Realiabel.

c. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kuantitatif
dengan perhitungan skala Likert dengan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Pembobotan angket

No Simbol Keterangan Skor

1 SS Sangat Setuju 5

2 S Setuju 4

3 RR Ragu Ragu 3

4 TS Tidak Setuju 2

5 STS Sangat Tidak Setuju 1

Nilai indeks yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut :


Skor Maksimal : Skor tertinggi x jumlah responden

Skor Minimal : Skor terendah x jumlah responden


Sehingga presentase skor akan diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
Presentase Skor (% ) : (Total Skor/Skor Maksimal) x 100
Interval penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Interval Penilaian

No Indeks Penilaian

1 0% - 20% Sangat Lemah


2 21% - 40% Lemah

3 41% - 60% Cukup

4 61% - 80% Kuat

5 81% -100% Sangat Kuat

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Keseriusan dalam Belajar


Thursan Hakim (2000) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
perubahan di dalam manusia, ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitastingkah
laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,
daya pikir dan lain-lain. Keseriusan dalam belajar menunjukkan kesungguhanmahasiswa dalam
mengikuti pembelajaran secara daring. Untuk melihat hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel 6 :
Tabel 6. Indeks Keseriusan dalam Belajar

P1 P2 P3 P4

Total
Skor 200 193 176 203
Indeks
(%) 80% 77,2% 70,4% 81,2%
Keseriusan dalam belajar akan membuat mahasiswa bisa memahami materi. Berdasarkan
diagram 1 dapat kita lihat bahwa nilai indeks tertinggi ada pada P4 yaitu sebanyak 81,2% mahasiswa
selalu mendengarkan penjelasan dari dosen. Sedangkan nilai indeks terendah adapada P3 yaitu
sebanyak 70,4% mahasiswa selalu on camera pada saat pembelajaran daring. Selebihnya meskipun
mahasiswa tidak on camera namun tetap mendengarkan penjelasan dosen. Hal ini terjadi karena
mahasiswa akan mengalami kendala sinyal ketika menghidupkan kameranya. Sehingga agar
perkuliahan tetap kondusif mahasiswa harus mematikan kameranya.

b. Keaktifan dalam Belajar

Menurut Surtikanti dan Santoso (2007), pembelajaran yang berkualitas adalah terlibatnya
peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Keterlibatan yang dimaksud adalah merespon atau
menanggapi pertanyaan suit, bertanya, mampu menjelaskan ulang materi secara mendalam,
tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk melihat keaktifan belajar
mahasiswa dapat kita lihat dalam tabel 7:

Tabel 7. Indeks Keaktifan dalam Belajar

P1 P2 P3 P4 P5

Total skor 171 150 182 184 156

Indeks (%)

68,4% 60% 72,8% 73,6% 62,4 %

Keaktifan dalam belajar menjadi salah satu indikator bagaimana perilaku mahasiswa ketika
daring. Dalam penelitian ini, keaktifan yang dinilai adalah bagaimana keaktifan siswa dalam
merespon pertanyaan dan mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan. Berdasarkan diagram
2, nilai indeks tertinggi ada pada P4 yaitu sebesar 73,6% mahasiswa antusias dalam mengerjakan
tugas atau latihan secara daring. Sedangkan nilai indeks terendah ada pada P2yaitu sebesar
60% mahasiswa ragu untuk bertanya jika ada materi yang tidak dipahami. Berdasarkan hal ini
maka pembelajaran daring dapat memicu mahasiswa untuk aktif dalam belajar.
c. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar merupakan bentuk belajar yang memberikan kesempatan kepada


pembelajar untuk menentukan tujuan, sumber, dan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan
sendiri. Kemandirian belajar akan membuat mahasiswa menjadi lebih paham terhadap materi
yang dipelajari. Untuk melihat bagaimana kemandirian belajar mahasiswa dapat kita lihat pada
tabel 8:

Tabel 8. Indeks Kemandirian Belajar

P1 P2 P3 P4

Total Skor 160 174 191 198

Indeks (%) 64% 69,6 % 76,4 % 79,2 %

Kemandirian belajar merupakan salah satu usaha mahasiswa untuk dapat memahamimateri
dengan cara belajarnya sendiri. Terutama saat pembelajaran daring, mahsiswa dituntut untuk
mandiri dalam belajar. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai indeks tertinggi ada pada P4
yaitu sebesar 79,2% mahasiswa selalu mengerjakan tugas sesuai dengan RPS. Dan nilai indeks
terendah ada pada P1 yaitu sebesar 64% mahasiswa selalu membaca buku sebelumperkuliahan
dimulai.

d. Kunjungan ke perpustakaan

Sutarno (2008) menyatakan bahwa minat adalah suatu dorongan yang tumbuh daridalam
diri seseorang untuk melakukan tindakan. Kunjungan ke perpustakaan merupakan kebiasaan
mahasiswa mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi yang dibutuhkan agar dapat
menambah wawasan dan pemahaman terhadap pelajaran. Untuk melihat kunjungan mahasiswa
ke perpustakaan dapat kita lihat pada tabel 9 :

Tabel 9. Indeks Kunjungan ke Perpustakaan

P1 P2 P3 P4 P5

Total skor 154 148 180 163 157

Indeks (%) 62% 59% 72% 65% 63%


Kunjungan ke perpustakaan menjadi salah satu indikator dalam penelitian ini. Meskipun
pembelajaran dilakukan secara daring, mahasiswa tetap akan membutuhkan buku-buku danjurnal
untuk menjadi referensi bacaan yang relevan dengan materi perkuliahan. Selain itu, buku yang
disediakan perpustakaan bisa dipinjam secara gratis. Berbeda dengan sumber bacaan dari internet,
mahasiswa harus mengeluarkan sejumlah uang agar bisa membaca buku dan jurnal-jurnal tertentu.
Kemudian berdasarkan diagram 4 dapat kita lihat bahwa nilai indekstertinggi ada pada P3 yaitu
sebesar 72% mahasiswa suka belajar di perpustakaan dalam waktu lama. Dan nilai indeks terendah
ada pada P2 yaitu sebesar 59,2% mahasiswa mengunjungi perpustakaan lain selain perpustakaan
unimed.

e. Kebiasaan dalam Menghadapi Ujian Ketika Pembelajaran Daring

Nurhasanah (2016) menyatakan bahwa Agar mendapatkan nilai yang memuaskan


mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadapi ujian. untuk melihat
kebiasaan mahasiswa dalam menghadapi ujian ketika pembelajaran daring dapat kita lihat pada
tabel 10 :

Tabel 10. Indeks Kebiasaan dalam Menghadapi Ujian Ketika daring

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

Total 203 203 131 169 185 194 206

skor

Indeks 81,2 % 81,2% 52% 68% 74% 77,6% 82,4%

Ujian ketika pembelajaran daring membuat dosen tidak bisa mengawasi mahasiswa secara
utuh. Maka dari itu, kebiasaan mahasiswa dalam menghadapi ujian ketika daring juga menjadi salah
satu indikator dalam meneliti perilaku mahasiswa ketika pembelajaran daring. Berdasarkan diagram
5, nilai indeks tertinggi ada pada P7 yaitu mahasiswa selalu mengumpulkan jawaban ujiansecara
tepat waktu. Kemudian untuk nilai indeks terendah ada pada P3 yaitu sebesar 52,4% mahasiswa
mengalami gugup ketika akan menghadapi ujian.
KESIMPULAN
Pandemi covid-19 yang mengubah teknis pelaksanaan pembelajaran dari luring menjadi
daring telah berdampak pada perilaku mahasiswa dalam proses pembelajaran daring. Berdasarkan
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku mahasiswa yang berkaitan dengan keseriusan
dalam belajar semua indikatornya berada pada kategori kuat. Karena semua indikatornya berada di
interval 61-80%.Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa prodi pendidikan ekonomi menunjukkan
keseriusan dalam belajar.

Selain itu, dalam keaktifan belajar semua indikator berada dalam kategori kuat kecuali
pada indikator ragu bertanya ketika pembelajaran daring yang termasuk dalam kategori cukup. Hal
ini menunjukkan bahwa mahasiswa aktif ketika pembelajaran daring. Kemudian dalam kemandirian
belajar semua indikatornya berada pada kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
mengalami kemandirian dalam belajar.

Selanjutnya semua indikator pada kunjungan mahasiswa ke perpustakaan ketika


pembelajaran daring adalah kuat kecuali indikator mahasiswa mengunjungi perpustakaan selain
perpustakaan di unimed pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa meskipunpembelajaran
daring mahasiswa tetap melakukan kunjungan ke perpustakaan. Kebanyakan mahasiswa
mengunjungi perpustakaan unimed. Dan sebagian mengunjungi perpustakaan lain.

Dalam hal persiapan menghadapi ujian ketika daring yang menjadi perhatian utamaadalah
masih banyak mahasiswa yang bertanya pada teman ketika ujian berlangsung. Selain itu juga
mahasiswa banyak yang menjawab soal ujian dengan melakukan copy paste tanpa mengubahnya
dengan menggunakan bahasa sendiri.

SARAN
Pembelajaran daring membuat mahasiswa lupa akan artinya apa itu proses dari belajar yang
sesungguhnya. Sehingga dapat merubah perilaku mahasiswa. Saran yang diberikan oleh penulis
adalah ; (1) Mahasiswa harus mempertahankan keaktifan ketika belajar meskipun teknis
pembelajaran telah diubah menjadi daring (2) Mahasiswa sebaiknya tetap menunjukkan
keseriusan dalam belajar, (3) Mahasiswa sebaiknya tidak melakukan copy paste jawaban dari
sumber internet, (4) Mahasiswa tetap harus jujur ketika ujian secara daring. (5) Sebaiknya
mahasiswa tidak hanya melakukan kunjungan ke perpustakaan unimed saja, namun juga
melakukan kunjungan ke perpustakaan lain untuk memperkaya pengetahuan. (6) Sebaiknyadosen
lebih memperkaya metode pembelajaran ketika daring, (7) ketika pelaksanaan ujian dosen
membuat aturan yang membuat siswa tidak bisa mencontek misalnya dengan menerapkan uji
plagiarisme
DAFTAR PUSTAKA
ara, S. B., & Hanum, A. N. L. Analisis Minat Kunjung di Perpustakaan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(11).
Fauzan, M. (2021). Perilaku Mahasiswa Dalam Melaksanakan Pembalajaran Daring Di Masa
Pandemi. Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis, 9(1), 61-70.
Fithrotinnisa, A. L. (2018). MOTIVASI KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN AKKES ASIH
HUSADA. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(3), 61-70.
Freedomsiana. Retrieved 30 october 2022. https://www.freedomsiana.id/arti-relevan-dan-
relevansi

Luzzone Indonesia. Retrieved 30 october 2022. https://luzzoneindonesia.com/persiapan-sebelum-


ujian/

Nurhasanah, Suci, and Bambang Genjik. "PENGARUH PERILAKU BELAJAR TERHADAP


PERFORMANSI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNTAN
PONTIANAK." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 5.4 (2016).
Prawanti, L. T., & Sumarni, W. (2020). Kendala pembelajaran daring selama pandemic covid-19.
In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS) (Vol. 3, No. 1, pp. 286-
291).

Anda mungkin juga menyukai