Anda di halaman 1dari 10

ATTHULAB:

Islamic Religion Teaching & Learning Journal


Volume ... Nomor ... Tahun ...
http://journal.uinsgd.ac.id./index.php/atthulab/

Hubungan Konsentrasi Peserta Didik pada Pembelajaran Daring


dengan Hasil Belajar PAI
(Penelitian pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 15 Bandung)

Ujang Dedih, Irfan Ahmad Zain dan Rizwan Nur Wiandani


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Soekarno Hatta, Cimencrang, Kota Bandung, Indonesia, 40292
Email: rizwannurwiandani@gmail.com

Abstract: This research is motivated by the change in the learning process during the Covid-19 pandemic
to online, it is feared that students will not concentrate and become passive. The purpose of this study was
to determine: (1) the reality of the concentration of students in online learning, (2) the reality of learning
outcomes and (3) how the reality of the relationship between the concentration of students in online
learning and learning outcomes in Islamic Religious Education subjects. This research is included in
correlational research using descriptive-quantitative method. Data collection techniques were carried out
through questionnaires, tests, observations and literature studies. Data analysis was performed using
descriptive analysis, normality test and correlation analysis. The results show that students can
concentrate well when learning online and get good learning outcomes, so the reality of the relationship
between students' concentration on online learning and learning outcomes of Islamic Religious
Education is positively correlated.
Keywords:
Concentration, Learning Outcomes, Relationships, Students

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan proses pembelajaran selama pandemi
Covid-19 menjadi dalam jaringan (daring), dikhawatirkan siswa kurang berkonsentrasi dan
menjadi pasif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Realitas konsentrasi peserta didik
dalam pembelajaran daring, (2) Realitas hasil belajar dan (3) Bagaimana realitas hubungan
konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring dengan hasil belajar pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional dengan
menggunakan metode deskriptif–kuantitaif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
angket, tes, observasi dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan menggunakan analisis
deskriptif, uji normalitas dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik
dapat berkonsentrasi dengan baik ketika pembelajaran daring dan mendapatkan hasil belajar
yang baik, sehingga realitas hubungan konsentrasi peserta didik pada pembelajaran daring
dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam berkorelasi positif.

Kata Kunci:
Hasil Belajar, Hubungan, Kosentrasi, Peserta Didik

DOI: http://dx.doi.org/10.15575/ath.xxx.xxx
Received: mm, yyyy. Accepted: mm, yyyy. Published: mm,yyyy.

1
Hubungan Konsentrasi Peserta Didik pada Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar PAI

PENDAHULUAN
Pendidikan yang ada di negara indonesia sekarang ini menjalankan program
pendidikan nasional yaitu pendidikan berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Sistem
pendidikan nasional ini banyak diselenggarakan oleh sekolah negeri maupun swasta..
Pendidikan harus dilaksanakan oleh masyarakat indonesia dari berbagai jenjang,
mulai dari jenjang atau tingkat pendidikan terbawah yaitu Taman Kanak-Kanak (TK)
hingga jenjang pendidikan yang paling tinggi yaitu perguruan tinggi. Aset paling
berharga yang dapat dimiliki seseorang yaitu pendidikan. Semakin Tinggi Pendidikan,
maka ilmu yang dimiliki lebih banyak dan luas. Alhasil, orang berpendidikan tinggi
lebih disegani, serta akan menjadi sorotan sehingga orang tersebut akan sangat
bermanfaatnya untuk yang lainnya.
Pendidikan di indonesia pada awalnya adalah pembelajaran secara offline atau
tatap muka dimana para peserta didik datang kesekolah untuk menuntut ilmu dengan
pengajarnya dalam satu ruangan. Adanya pandemi COVID-19 ini menjadikan sistem
pendidikan khususnya di indonesia terganggu dengan diberhentikannya proses
pembelajaran secara luring (konvensional). Dikarenakan peserta didik bisa berperan
sebagai pembawa dan penyebar COVID-19, oleh karenanya pemerintah berupaya
dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan memperogramkan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan suatu proses pembelajaran dimana
guru dengan peserta didik tidak bertemu langsung. Yang disebut dengan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) salah satunya pembelajaran dalam jaringan (daring),
guru melaksanakan pembelajaran secara online dimana itu disebut dengan
pembelajaran dalam jaringan (daring). Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
distance learning, e-learning, atau video conference. Oleh karena itu pembelajaran
dalam jaringan ini membutuhkan media pembelajaran sepereti handphone, komputer
atau laptop yang terhubung internet.
Hal demikian selaras dengan salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia terkait surat edaran nomor 4 tahun 2020 mengenai
era darurat adanya penyebaran COVID-19. Sistem pembelajaran daring dilakukan
menggunakan laptop atau bisa juga menggunakan sebuah personal computer (PC)
dengan internet yang telah terhubung. Media untuk pembelajaran yang dapat guru
gunakan saat pembelajaran daring dilaksanakan antara lain seperti aplikasi zoom,
WhatsApp (WA), instagram, telegram ataupun media sosial lainnya. Meskipun
berbeda tempat antara guru dengan peserta didik, tetapi guru akan tetap bisa
memantau peserta didiknya dalam mengikuti pembelajaran (Harnani, 2021).
“Pembelajaran daring memberikan pengalaman metode pembelajaran tidak
membosankan serta efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait,
menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi
pembelajaran berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan simulasi dan
permainan” (Kartika, 2018). Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013 PJJ
adalah proses belajar ataupun mengajar dengan pelaksanaan menggunakan berbagai
macam media secara jarak jauh. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring atau e-learning adalah sebuah pembelajaran yang mana
didalamnya terdapat pemanfaatan teknologi menggunakan internet, dimana ketika
pembelajaran dilaksanakan tidak adanya kontak langsung melainkan secara face to
face dengan memanfaatkan media elektronik yang dapat memudahkan peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran dimana pun dan kapan pun. Daring yaitu sebuah

2 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Ujang Dedih, Irfan Ahmad Zain dan Rizwan Nur Wiandani

akronim dari “dalam jaringan” merupakan sebuah kegiatan dengan pelaksanaannya


dengan sistem online dengan adanya internet yang dimanfaatkan.
“Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas” (Bilfaqih & Qomarudin, 2015). Pembelajaran yang dilaksanakan tidak bertemu
langsung antara siswa dengan guru merupakan proses dari pembelajaran dalam
jaringan, pembelajaran juga dapat dilakukan dengan bantuan platform. Pembelajaran
daring memiliki tujuan untuk pemberian pelayanan pembelajaran bermutu dengan
sifatnya yang masif dan jangkauannya terbuka untuk peminat ruang belajar yang lebih
luas dan banyak (Abdul, 2019).
Pembelajaran Daring terkesan monoton dan cenderung membosankan Hal
ini menyebabkan siswa menjadi pasif serta kurang berkonsentrasi dan dikhawatirkan
akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berdasarkan kata dasarnya bahwa
concentrate (kata kerja) atau konsentrasi memiliki arti suatu pemusatan, dan apabila
berbentuk dalam kata benda, concentration memiliki arti yaitu pemusatan. Pengertian
konsentrasi merupakan memusatkan segala bentuk perhatian baik itu pikiran,
pandangan atau pun komunikasi segala yang tidak ada kaitannya maka dibuang
karena akan merusak pemusatan pikiran terhadap suatu hal tersebut (Slameto, 2010).
Ketika proses belajar mengajar berlangsung maka akan terlihat konsentrasi siswa dari
beberapa tingkah laku yang siswa tunjukan. Pemusatan fungsi jiwa juga memiliki arti
konsentrasi pada objek tertentu seperti perhatian, konsentrasi saat berfikir dan
sebagainya (Djamarah, 2008). Konsentrasi yang terganggu penyebabnya ada dua
faktor, faktor dari dalam yaitu faktor internal dan faktor dari luar yaitu faktor
eksternal. Faktor yang bersumber dari dalam yaitu merupakan faktor yang betul-betul
diri sendiri yang merasakan berupa rendahnya minat belajar atau juga kondisi
kesehatan sedang menurun. Sedangkan faktor yang bersumber dari luar yaitu
merupakan faktor yang sifatnya dari luar diri setiap individu berupa kekondusifan
suasana, peralatan pendukung pembelajaran, keadaan ruangan serta keadaan
lingkungan (Olivia, 2010). Ciri-ciri konsentrasi dalam suatu proses pembelajaran yaitu
terpusatnya seluruh perhatian, adanya antusias saat belajar, kondisi pembelajaran
tenang, tiap ide dapat dikemukakan, proses pembelajaran aktif, pelajaran akan
terserap dengan baik.
Oemar Hamalik mendefinisikan bahwa peserta didik merupakan suatu
komponen yang penting dalam suatu sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses
agar menjadi manusia seutuhnya dalam suatu proses pendidikan, sehingga tercapai
tujuan pendidikan nasional untuk menjadikan manusia berkualitas. Peserta didik
merupakan manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu juga
dapat diartikan sebagai " benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri
atau orang seorang diri tidak tergantung dari orang lain, dengan arti lain tidak ada
paksaan dari luar, sifat-sifat yang dimiliki tersendiri dan keinginan hanya sendiri"
(Upi, 2009). Peserta didik atau siswa menurut ketentuan umum yang terdapat dalam
undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan bahwa peserta didik yaitu setiap masyarakat yang sedang berusaha
dalam mengembangkan potensi diri yang dimiliki melalui adanya sebuah proses
pembelajaran yang telah tersedia pada jenis, jalur dan jenjang pendidikan tertentu.
Maka peserta didik merupakan orang yang sedang berada dalam pilihan untuk
menempuh ilmu yang diinginkan sesuai dengan cita-cita dan sebuah harapan dimasa
yang akan datang (Indonesia R. , 2006). Dari banyaknya pengertian yang telah
dipaparkan diatas mengenai peserta didik maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 3
Hubungan Konsentrasi Peserta Didik pada Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar PAI

peserta didik merupakan pribadi/individu termasuk pada komponen sistem


pendidikan yang memerlukan pendidikan atau arahan dari pendidik agar menjadi
sosok manusia seutuhnya yang sangat berkualitas dan mencapai tujuan pendidikan
nasional yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Proses belajar akan memperoleh suatu hasil belajar. Pewujudan dari hasil
belajar itu sendiri yaitu dengan sebuah angka atau nilai tertentu agar suatu hasil dapat
tercerminkan, adanya suatu perubahan afektif, kognitif, dan psikomotorik sebagai
akibatnya (Oemar Hamalik, 2005). Peserta didik memiliki kemampuan setelah
mendapatkan pengalaman belajar merupakan pengertian dari hasil belajar. Hasil
belajar yaitu suatu perubahan perilaku berupa kognitif, strategi, informasi, sikap,
keterampilan, pengetahuan yang baru dan siswa memperoleh dengan adanya interaksi
dalam suatu suasana dengan lingkungan atau pembelajaran dengan kondisi tertentu
(Nana Sudjana, 2009). Dari beberapa pengertian hasil belajar tersebut maka penulis
menyimpulkan bahwa pengertian hasil belajar yaitu adanya tingkat capaian
keberhasilan siswa dengan suatu penilaian tertentu sebagai wujud perubahan afektif,
kognitif serat psikomotorik yang nilainya itu didapat melalui adanya evaluasi berupa
tes.
Setiap faktor yang dapat mempengaruhi belajar diasumsikan juga dapat
mempengaruhi setiap hasil belajar. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh faktor intern
dan ekstern, pada faktor intern bercabang menjadi 2 yaitu bisa dari fisiologis
dianataranya ada keadaan tubuh dan kesehatan. Selanjutnya psikologis diantaranya
ada kesiapan, bakat, minat serta perhatian. faktor ekstern pada hal ini lebih khusus lagi
yaitu sekolah sehingga faktor yang mempengaruhinya berupa metode dalam
mengajar, sarpras, warga sekolah, kurikulum serta kedisiplinan sekolah (Slameto,
2010).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Realitas konsentrasi
peserta didik dalam pembelajaran daring, (2) Realitas hasil belajar dan (3) Bagaimana
realitas hubungan konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring dengan hasil
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam
merupakan proses pentransferan ilmu pengetahuan umum dan agama (At-ta’dib)
yang dilandasi dengan nilai-nilai akhlak (jasmani, ruh, dan akal) yang terdapat dalam
dirinya guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat (at-tarbiyah)
(Nasihin, 2015). Pendidikan agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara
(Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, 2005)
Penelitian mengenai pengaruh Covid-19 dalam pendidikan sudah dibahas oleh
beberapa peneliti sebelumnya, yang pertama oleh Wahyu Aji Fatma Dewi tahun 2020
dibahas mengenai dampak Covid-19 terhadap pembelajaran daring dan oleh Iqbal
Faza Ahmad tahun 2020 penelitian mengenai bagaimana cara pendidik memilih
penggunaan bebagai macam model assessment jarak jauh yang sesuai. Berdasarkan
penelitian sebelumnya belum ada yang membahas mengenai konsentrasi peserta didik
dan hasil belajar, sehingga penulis tertarik untuk penelitian mengenai hubungan
konsentrasi peserta didik pada pembelajaran daring dengan hasil belajar PAI.

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif,
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang

4 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Ujang Dedih, Irfan Ahmad Zain dan Rizwan Nur Wiandani

masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-
variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk
menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar (Creswell, 1944).
Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
korelasional, adapun penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor memiliki kaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi
(Suryabrata, 1994).
Teknik pengumpulan data melalui angket, tes dan studi kepustaskaan. Sumber
data primer berasal dari hasil angket dan tes peserta didik kelas XI SMA Negeri 15
Bandung, sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui pencarian internet dan
dokumentasi.
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi ialah semua peserta didik kelas XI
SMA Negeri 15 Bandung yang secara kuantitatif jumlahnya 359 orang dan terdiri dari
11 kelas. Sedangkan untuk sampel yang diambil 1 kelas yang terdiri dari 31 orang
peserta didik.
Teknik analisis data dalam penelitian ini, baik untuk variabel X maupun variabel
Y yaitu menggunakan perhitungan statistik. Perhitungan statistik digunakan dengan
tujuan untuk menguji dan menentukan sejauh mana hubungan antara variabel X dan
Y. Adapun prosedurnya menggunakan analisis deskriptif, uji normalitas variabel X
dan Y, dan uji korelasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Realitas Konsentrasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Daring
Untuk mengetahui realitas konsentrasi belajar peserta didik dalam
pembelajaran daring, peneliti membagikan angket kepada 31 siswa sebagai
subjek penelitian. Angket yang diberikan kepada siswa pada penelitian ini
terdiri dari 20 soal dengan berdasarkan sembilan indikator. Setiap indikator
dipecah menjadi beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana konsentrasi peserta didik ketika pembelajaran daring. Data angket
diolah menggunakan SPSS dan ditafsirkan berdasarkan slaka 1-4.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup/terstruktur dengan bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 5 pilihan
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Agak Setuju (AS), Tidak Setuju (TS) dan
Sangat Tidak Setuju (STS), seluruh soal angket bersifat positif dengan
pengskoran SS = 5, S = 4, AS = 3, TS = 2 dan STS = 1. Rata-rata jawaban siswa
tersebut kemudian diinterpretasikan ke dalam skala penafsiran sebagai berikut:
1,00 – 1,79 Sangat Rendah
1,80 - 2,59 Rendah
2,60 – 3,39 Cukup
3,40 – 4,19 Tinggi
4,20 – 5,00 Sangat Tinggi
Langkah yang dilakukan peneliti yaitu dengan menganalisis data variabel X
tersebut dengan analisis deskriptif menggunakan SPSS. Analisis deskriptif
meliputi perhitungan rata-rata dan interval penilaian. Analisis akan dilakukan
dengan menganalisis sesuai indikator yang digunakan pada angket tersebut.
Berikut hasil analisis disajikan pada tabel 1.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 5
Hubungan Konsentrasi Peserta Didik pada Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar PAI

Tabel 1. Hasil Analisi Variabel X


Skor Rata-Rata
No Indikator Variabel X
Indikator
1 Adanya perhatian dan penerimaan pada 4,09
pembelajaran daring

2 Merespon materi 3,97

3 Adanya gerakan anggota badan yang tepat sesuai 3,55


dengan petunjuk guru

4 Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang 4,19


diperoleh

5 Mampu menganalisis pengetahuan yang diperoleh 4,45

6 Mampu mengemukakan pendapat/ide 3,29

7 Kesiapan pengetahuan yang didapat segera 3,29


muncul bila diperlukan

8 Berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari 4,45

9 Tidak bosan terhadap proses pembelajaran yang 4,35


dilalui
Tabel 1 merupakan hasil dari penelitian melalui angket dengan
menggunakan 20 pernyataan yang dianalisis oleh peneliti melalui Indikator
Konsentrasi (Variabel X) dari Engkoswara dan Slameto. Berdasarkan sembilan
indikator pada tabel 1, menunjukan bahwa konsentrasi peserta didik pada
pembelajaran daring, memiliki rata rata skor akhir sebagai berikut (4,09 + 3,97
+ 3,55 + 4,19 + 4,45 + 3,29 + 3,29 + 4,45 + 4,35)/9= 3,95 angka tersebut termasuk
Tinggi Karena berada pada interval 3,40 – 4.19. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa konsentrasi peserta didik pada pembelajaran daring
termasuk kategori Tinggi. Kemudian data di uji normalitas dimaksudkan
untuk mengetahui normal tidaknya distribusi frekuensi konsentrasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran daring. Dalam perhitungan uji normalitas
variabel X menggunakan metode Chi-Square dengan pendekatan penjumlahan
penyimpangan data observasi tiap kelas dengan data yang diharapkan, metode
ini cocok untuk data dengan banyak angka (n>30). Perhitungan Chi-Square
dilakukan dengan menggunakan SPSS diperoleh data Chi-Square hitung 8.839.
dengan taraf signifikansi 5%, dengan derajat bebas 18, maka dapat di
simpulkan bahwa chi hitung 8.839 < chi tabel 28,886. Hal ini menunjukan
bahwa data variabel X yaitu tentang konsentrasi belajar peserta didik dalam
pembelajaran daring berdistribusi Normal.
Berdasarkan data dari angket yang telah disebarkan, kemudian diolah
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa tingkat konsentrasi peserta didik
dalam pembelajaran daring termasuk pada kategori Tinggi dengan nilai rata-

6 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Ujang Dedih, Irfan Ahmad Zain dan Rizwan Nur Wiandani

rata 3,95 berada pada interval 3,40 – 4.19. Dari hasil penelitian menggunakan
angket terdapat 2 indikator yang memperoleh skor paling tinggi dari 9
indikator dengan 20 pertanyaan yang diajukan, yakni pada indikator
menganalisis pengetahuan yang diperoleh dan berminat pada mata pelajaran
yang sedang dilalui dengan skor 4.45 pada pertanyaan nomor 19 dan 20.
Berdasarkan paparan diatas, diketahui bahwa konsentrasi peserta didik dalam
pembelajaran daring termasuk pada kategori tinggi sehingga dapat simpulkan
bahwa peserta didik dapat berkonsentrasi ketika proses pembelajaran dalam
jaringan berlangsung.

2. Realitas Hasil Belajar pada Mata Pelajaran PAI


Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan peserta didik dalam
memahami materi yang disampaikan, selain itu hasil belajar pun dapat menjadi
acuan apakah peserta didik berkonsentrasi saat pembelajaran berlansung atau
tidak, jika hasil belajar yang diperoleh peserta didik baik maka dapat
disimpulkan bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung peserta didik
dapat berkonsentrasi sehingga dapat memahami materi dengan baik.
Untuk mengetahui realitas hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan
agama islam, peneliti mengambil data dari test hasil belajar. Item soal
berjumlah 10 butir soal pilihan ganda (PG), pengerjaan tes melalui googleform.
Penulis mengambil data nilai test hasil belajar dengan jumlah siswa sebanyak
31 orang sebagai subjek penelitian. Nilai untuk test hasil belajar menggunakan
rentang nilai 0-100. Keseluruhan nilai tersebut dihitung rata-ratanya kemudian
diinterpretasikan dengan mengacu pada skala kualifikasi nilai sebagai berikut:
90 . 100 = Amat Baik
80 . 89 = Baik
70 . 79 = Cukup
60 . 69 = Kurang
49 . 59 = Amat Kurang
Berikut ringkasan hasil belajar siswa ditampilkan pada gambar 1.

Gambar 1. Diagram perolehan nilai test


Berdasarkan sebaran pada gambar 1, dari 31 orang peserta didik yang
dijadikan sampel untuk mengerjakan tes, didapatkan 10% atau sebanyak 3
orang peserta didik yang memperoleh nilai 100, 29% atau 9 orang peserta didik
memperoleh nilai 90, 42% atau 13 orang peserta didik memperoleh nilai 80 dan

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 7
Hubungan Konsentrasi Peserta Didik pada Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar PAI

19% atau 6 orang peserta didik memperoleh nilai 70. Data tersebut kemudian
dihitung secara statistika menggunakan SPSS didapatkan hasil sebagai berikut :
Mean 82.90, menurut skala kualifikasi angka 82.90 dengan penafsiran baik
artinya sebagian besar peserta didik dapat mengerjakan test dengan baik
sehingga dapat disimpulkan bahwa realitas hasil belajar pada mata pelajaran
Pendidikan agama islam (Variabel Y) adalah baik. Dalam perhitungan dengan
menggunakan SPSS diperoleh data Chi-Square hitung 7,0650. dengan taraf
signifikansi 5%, dengan derajat bebas 3, maka dapat di simpulkan bahwa chi
hitung 7,0650 < chi tabel 7,8147. Hal ini menunjukkan bahwa data variabel Y
yaitu tentang hasil belajar pada mata pelajaran PAI berdistribusi normal
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan rata-rata hasil responden
yang mencapai angka 82.90. Nilai tersebut berada pada interval 80-89 dengan
interpretasi baik. Hal ini menunjukan bahwa realitas hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam termasuk kategori baik.

3. Realitas hubungan konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring


dengan hasil belajar pada mata pelajaran PAI
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hubungan antara konsentrasi
peserta didik dalam pembelajaran daring (Variabel X) dengan hasil belajar
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Variabel Y) menunjukan bahwa
kedua variabel tersebut memiliki hubungan. Hasil koefisien korelasi antara
Variabel X dan Y adalah 0,47. Angka tersebut berada pada interval 0,40 – 0,59
termasuk dalam kriteria Cukup.
Hasil signifikansi dengan menggunakan pearson product moment
diketahui apabila nilai signifikansi < 0.05 maka berkorelasi dan apabila nilai
signifikansi > 0.05 maka tidak berkorelasi. Hasil signifikansi memperoleh nilai
0.007, yang artinya 0,007 < 0.05 sehingga (Ha) diterima yang artinya terdapat
hubungan antara konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring dengan
hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh antara konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring dengan
hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara konsentrasi peserta didik terhadap hasil belajar,
artinya semakin baik konsentrasi peserta didik ketika melaksanakan
pembelajaran daring maka semakin baik juga hasil belajar yang didapat.

SIMPULAN
Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui angket mengenai Hubungan
Konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring dengan hasil belajar pada mata
pelajaran PAI, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Realitas konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring tergolong tinggi. Hal
ini berdasarkan rata-rata jawaban terhadap 20 item angket yang diajukan kepada
31 orang kelas XI yaitu sebesar 3.95 yang berada pada interval 3.40 – 4.19.
2. Realitas hasil belajar PAI tegolong Baik. Hal ini berdasarkan nilai rata rata peserta
didik dalam menjawab tes soal pilihan ganda (PG) dengan 10 item soal yang
diajukan kepada 31 peserta didik kelas XI diperoleh skor sebesar 82.90 yang berada
pada interval 80 – 89.

8 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Ujang Dedih, Irfan Ahmad Zain dan Rizwan Nur Wiandani

3. Realitas hubungan konsentrasi peserta didik pada pembelajaran daring dengan


hasil belajar PAI adalah korelasi positif. Hal tersebut ditunjukan dengan harga
koefisien korelasi sebesar 0,47. Artinya hubungan antara Variabel X dan Y ada
pada kategori korelasi Cukup, karena berada pada interval 0.40 – 0.59. adanya
pengaruh antara konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran daring dengan
hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Serta terdapat pula
hubungan yang positif dan signifikan, artinya semakin baik konsentrasi pada saat
melaksanakan pembelajaran daring maka semakin baik juga hasil belajar yang
didapat.

REFERENSI

Abdul, S. &. (2019). Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas
Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun. Jurnal Nasional
Pendidikan Teknik informatika, 81-86.
ad-Daqqar, A. G. (1980). Imam Nawawi Syaikh al-islam wa al-Muslimin wa `umdat al-
Fuqaha wa al-Muhadditsin. Damaskus: Dar al-Qalam.
Alim, A. (2014). Tafsir Pendidikan Islam. Jakarta: AMP Press.
An-Nu`aimi. (t.thn.). Ad-Daris Vol. 1.
Bagong, Suyanto dan Sutinah. (2006). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif;
Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group.
Bilfaqih, & Qomarudin. (2015). Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk Pendidikan Dan
Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish.
Creswell, J. (2010). Research Design Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah. (2008). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Hasan, H. I. (2001). Tarikh al-Islam as-Siyasi wa ad-Din wa as-Saqafiy wa al-Ijtima`iy Terj.
H. A. Bahauddin. Jakarta: Kalam Mulia.
Indonesia, K. K. (2021, Januari 15). Kemenkes. Diambil kembali dari
https://www.kemkes.go.id:
https://www.kemkes.go.id/article/view/20030400008/FAQ-
Coronavirus.html
Indonesia, R. (2006). Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen & Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang
sisdiknas. Bandung: Permana.
Jalaluddin. (2003). Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
James H. McMilllan dan Sally Schumacher. (2001). Research in Education: A Conseptual
Introduction. New York: Longman.
Krippenddorff. (1980). Content Analysis An Introduction to Its Methodology. California:
Sage Publication Ltd.
Mahmud. (2001). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Masturi Ilham dan Asmu`i Taman. (2006). Terj. Min A`lam Salaf karya Syaikh Ahmad
Farid. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhyiddin Mas Rida, dkk. (2007). Terj. Kitab Raudhatut-Thalibin. Jakarta: Pustaka
Azzam.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 9
Hubungan Konsentrasi Peserta Didik pada Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar PAI

Nasihin, A. (2015). Peran Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa. El-HiKMAH, 116-
131.
Olivia, F. (2010). Visual Mapping Memaksimalkan Otak Kiri dan Kanan Dengan Pemetaan
Visual. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Prihantoro, H. A. (2018). Adabul `Alim Wal Muta`allim. Yogyakarta: Diva Press.
Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: CV. Alfabeta.
Sutrisno, Muhyidin Albarobis. (2012). Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Syah, M. (1997). Psikologi Pendidikan, dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-undang Guru dan Dosen. (2006). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Upi, T. D. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wahyono, D. (2018, September 20). Cabuli Belasan Murid, Guru Ngaji di Babel ditangkap
Polisi. Diambil kembali dari detiknews: m.detik.com
Weber, R. P. (1990). Basic Content Analysis. California: Sage Publication.
Whitney, F. (1960). The elements of Research. Osaka: Overseas Book Co.
Winarno, H. H. (2013, Desember 18). Cabuli Siswanya, Mantan Kepsek di Batam divonis 7
tahun penjara. Diambil kembali dari merdeka.com: www.merdeka.com
Yunus, S. (2017, November 24). Mengkritisi Kompetensi Guru. Diambil kembali dari
detiknews: m.detik.com
Zubaidah, N. (2012, Agustus 3). Sindonews. Diambil kembali dari Hasil Uji Kompetensi
Guru Memprihatinkan: www.nasional.sindonews.com

10 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...

Anda mungkin juga menyukai