Anda di halaman 1dari 8

KORELASI AKTIVITAS BELAJAR DARING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB


SDN 11 PONTIANAK KOTA

Katarina Yuliyanti, Budiman Tampubolon, Hery kresnadi


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email: Katarina.yanti@gmail.com

Abstract
This study aims to describe the performance between online learning activities and
student learning outcomes of class IVB elementary school 11 Pontianak Kota. Using
descriptive research methods, the form of interrelationship studies by way of correlation
studies. This study is a population study with a total of 26 students. Data collection tools
in the form of questionnaires and documentation of the average value of PAS. The
results showed that there were online learning activities, 8 students in the high category,
8 people in the medium category, and 10 people in the low category. While student
learning outcomes at the average value of thematic PAS were 0 students in very good
category, 11 students in good category, 10 students in enough category, and 5 students
in poor category. The result r count 0.392 while r table 0.388 means r count> r table.
Based on the research results, the relationship between online student learning
activities and the learning outcomes of fourth grade students of elementary school 11
Pontianak City is categorized as low.

Keywords: learning activity, correlation, and learning outcomes.

PENDAHULUAN yang menjadikan siswa sebagai pusatnya,


Pendidikan di Indonesia diatur dalam dimana siswa aktif dalam menggali atau
kurikulum. Kurikulum dibuat untuk mencapai mencari informasi-informasi dan
tujuan pendidikan di Indonesia, kurikulum menggunakan informasi-informasi tersebut
bersifat dinamis dan berubah-ubah yang untuk menjawab atau menemukan solusi dari
disesuaikan dengan perkembangan zaman dan pertanyaan guru atau dari masalah yang
tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Pada diberikan. Dalam pembelajaran tematik ini
tahun 2013 sampai dengan sekarang tahun guru bertindak sebagai fasilitator, bukan
2021, Indonesia mengimplementasikan sebagai pusat pembelajaran.
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan Pembelajaran tematik yang sejak bulan
bentuk penyempurnaan dari kurikulum maret tahun 2020, tidak bisa lagi dilakukan
sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan seperti biasanya, yaitu melakukan
Pendidikan atau KTSP yang diterapkan pembelajaran tematik secara tatap muka. Hal
sejakan tahuan 2006. ini disebabkan Covid-19, Covid-19 telah
Kurikulum 2013 menerapkan melumpuhkan dunia pendidikan di Indonesia,
pembelajaran tematik. Menurut Rusman itu semua dilakukan untuk menghambat
(2015) menyatakan bahwa: “pembelajaran lajunya persebaran COVID-19 ini.
tematik merupakan suatu sistem pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang memungkinkan siswa, baik secara (Kemendikbud) dengan adanya Surat Edaran
individual maupun kelompok, aktif menggali nomor 36962/MPK.A/HK?2020, yang salah
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip satu isinya adalah untuk melakukan
keilmuan secara holistik, bermakna, dan pembelajaran secara daring dirumah bagi siswa
otentik” (p.139), dapat dipahami bahwa inti dan mahasiswa, bagi daerah yang sudah
dari pembelajaran tematik adalah pembelajaran terdampak COVID-19. Sebagai salah satu

1
provinsi yang terdampak kasus COVID-19, dapat terealisasi dalam proses belajar mengajar
Pontianak menerapkan pembelajaran secara di Sekolah.
daring dari mulai jenjang pendidikan SD, SMP, Harapan-harapan ini dapat terealisasi
SMA bahkan Perguruan Tinggi. Tidak apabila adanya aktivitas mengajar dari guru
terkecuali Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak dan aktivitas belajar yang siswa lakukan.
Selatan. Pembelajaran yang dilaksanakan Sardiman (2014) mengatakan bahwa:
secara daring tentu saja tidak mudah bagi guru “aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat
untuk mengajar dan tidak mudah bagi siswa fisik maupun mental dalam kegiatan belajar
untuk belajar karena pembelajaran yang kedua aktivitas itu harus saling berkaitan”
dilakukan secara terpisah dimana guru (p.100). Jenis-jenis Aktivitas belajar yang
mengajar dari sekolah dan siswa belajar di dapat siswa lakukan menurut Djamarah (2011)
rumah masing-masing. menyatakan bahwa jenis-jenis Aktivitas
Astini (2020) menyatakan bahwa: belajar yang dapat siswa lakukan adalah: “(1)
“pembelajaran daring dilakukan dengan Mendengarkan, (2) Memandang, (3) Meraba,
disesuaikan kemampuan masing-masing membau, dan mencicip/mengecap, (4) Menulis
sekolah. Belajar daring (online) dapat dan mencatat, (5) Membaca, (6) Membuat
menggunakan teknologi digital seperti google ikhtisar atau ringkasan, dan menggaris bawahi,
classroom, rumah belajar, zoom, video (7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram
converence, telepon atau live chat dan lainnya” dan bagan-bagan, (8) Menyusun paper atau
(p.16). Hal ini berarti sekolah dan guru dapat kertas kerja, (9) Mengingat, (10) Berpikir, (11)
melakukan pembelajaran secara daring dengan Latihan dan praktek” (p.38), dalam penelitian
menggunakan teknologi dengan aplikasi ini yang termasuk aktivitas mental adalah
apapun yang dapat disesuaikan dengan seperti mengamati, mendengar, membaca,
kemampuan sekolah, guru dan siswa. Sekolah berpikir, mengingat, sedangkan yang termasuk
Dasar Negeri 11 Pontianak Selatan melakukan aktivitas fisik adalah seperti mencatat,
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi membuat rangkuman dan menggaris bawahi,
whatsapp group, yang dilakukan dengan cara, mengerjakan tugas, dan melakukan latihan.
guru akan membuat video pembelajaran. Video Aktivitas belajar yang aktif akan memberikan
pembelajaran yang guru buat akan dibagikan pengaruh yang positif bagi siswa.
kepada siswa setiap hari melalui aplikasi Siswa yang melakukan aktifitas belajar
WhatsApp (WA). Setelah memberikan video yang tinggi dapat memberikan pengalaman
pembelajaran guru akan memberikan siswa belajar yang membantu siswa mencapai
tugas. kemandirian dalam belajar tanpa ada paksaan,
Meskipun pembelajaran tematik aktivitas belajar siswa yang tinggi menandakan
dilakukan secara daring, pembelajaran tematik tingginya keterlibatan siswa dalam
tetap harus memberikan pembelajaran yang pembelajaran tingginya keterlibatan siswa
bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik dalam pembelajaran menandai pembelajar
yang diharapkan terealisasikan dalam proses tersebut berpusat pada siswa dan guru sebagai
belajar mengajar dalam kurikulum 2013 fasilitatornya, aktivitas belajar tinggi juga
menurut Permendikbud no 81A tahun 2013 membuat siswa fokus dengan apa yang
adalah: “(1) Berpusat pada peserta didik, (2) dilakukan sehingga dapat mengeluarkan
Mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) kreativitasnya dengan maksimal, aktivitas
Menciptakan kondisi menyenangkan dan belajar yang siswa lakukan tanpa paksaan
menantang, (4) Bermuatan nilai, etika, estetika, dapat menciptakan pembelajaran yang
logika, dan kinestetika, dan (5) Menyediakan menyenangkan dan tentu saja bermakna,
pengalaman belajar yang beragam melalui aktivitas belajar yang tinggi juga memberikan
penerapan berbagai strategi dan metode siswa pengalaman yang beragam karena siswa
pembelajaran yang menyenangkan, tidak hanya mendengarkan guru menjelaskan
kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna” atau membaca buku saja.
(p.3). Harapan-harapan inilah yang diharapkan Aktivitas belajar ini didukung oleh teori

2
belajar Kognitivisme. Nugroho (2015) dilakukan terasa monoton karena dari awal
menyatakan bawa: “teori belajar kognitivisme pembelajaran secara daring dilakukan sampai
lebih mementingkan proses belajar dari pada dengan sekarang siswa belajar dengan
hasil belajar itu sendiri dan teori kognitivisme menggunakan video pembelajaran. (2) Tidak
melibatkan proses berpikir yang sangat banyak aktivitas yang bisa siswa lakukan
kompleks” (p.290), dapat dijelaskan bahwa dengan pembelajaran yang dilakukan dengan
pembelajaran yang lebih mementingkan proses cara membagikan video pembelajaran.
adalah pembelajaran yang pada prosesnya aktivitas belajar yang dapat siswa lakukan
dapat siswa wujudkan dengan aktivitas belajar, dengan melakukan pembelajaran dengan
sedangkan hasil belajar merupakan bentuk menggunakan video pembelajaran adalah
penghargaan atas proses atau aktivitas belajar mendengarkan, membaca dan mengerjakan
yang telah siswa lakukan. tugas. (3) Guru tidak bisa melihat atau
Purwanto (2013) menyatakan bahwa: memantau aktivitas belajar siswa, guru hanya
“hasil belajar merupakan perubahan perilaku bisa bisa melihat aktivitas belajar siswa saat
mahasiswa akibat belajar. Perubahan perilaku siswa melakukan aktivitas belajar berupa
disebabkan karena dia mencapai penguasaan mengerjakan tugas.
atas sejumlah bahan yang diberikan dalam Berdasarkan kesenjangan antara
proses belajar mengajar” (p.46), dapat harapan pembelajaran tematik pada
dijelaskan bahwa hasil belajar baru akan siswa permendikbud no 81A tahun 2013 dengan
dapatkan setelah siswa menguasai materi kenyataan yang ada dilapangan, makan penting
pembelajaran yang guru berikan. Siswa dengan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang
aktivitas belajar yang tinggi diharapkan dapat berjudul “Korelasi Aktivitas Belajar Siswa
menghasilkan hasil belajar yang tinggi pula. Secara Daring Di Rumah Pada Pembelajaran
Untuk mengetahui aktivitas belajar Tematik Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas
siswa selama melakukan pembelajaran secara IVB Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak
daring di rumah, peneliti melakukan Kota”.
wawancara dengan ibu Dewi Noviyanti, S.Pd, Tujuan dari penelitina ini adalah (1)
yang merupakan wali kelas IVB SDN 11 Untuk mengetahui seberapa tinggi aktivitas
Pontianak Kota. Hasil wawancaranya adalah belajar siswa secara daring di rumah pada
metode belajar yang sekarang sedang pembelajaran tematik siswa kelas IVB Sekolah
dilakukan, yaitu melakukan pembelajaran Dasar Negeri 11 Pontianak Kota. (2) Untuk
dengan membagikan video pembelajaran yang mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
berisi materi pembelajaran, kemudian secara daring di rumah pada pembelajaran
dibagikan melalui aplikasi WhatsApp(WA) tematik di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri 11
grup. Guru bahkan tidak bisa melihat atau Pontianak Kota. (3) Untuk mengetahui apakah
memantau aktivitas belajar siswa, aktivitas terdapat korelasi aktivitas belajar siswa secara
belajar yang dapat guru lihat hanyalah aktivitas daring di rumah pada pembelajaran tematik
belajar siswa saat siswa mengerjakan tugas. terhadap hasil belajar siswa kelas IVB Sekolah
Hal ini dikarenakan, guru meminta kepada Dasar Negeri 11 Pontianak Kota.
orang tua siswa untuk mengirim foto siswa
yang sedang mengerjakan tugas. Dengan METODE PENELITIAN
demikian, dari sembilan aktivitas belajar hanya Metode penelitian yang digunakan dalam
satu aktivitas belajar yang dapat guru lihat, penelitian ini adalah metode deskriptif.
yaitu aktivitas belajar saat siswa mengerjakan Nawawi (2015) menyatakan bahwa: “metode
tugas. deskriptif tidak lebih dari pada penelitian yang
Berdasarkan harapan pembelajaran bersifat penemuan fakta-fakta seadanya (fact
tematik dalam permendikbud no 81A tahun finding). Penemuan gejala-gejala itu berarti
2013 dan kenyataan yang ada ini memunculkan juga tidak sekedar menunjukan distribusinya,
kesenjangan antara harapan dan kenyataan di akan tetapi termasuk usaha mengemukakan
lapangan, yaitu: (1) Pembelajaran yang hubungan-hubungannya satu dengan yang lain

3
di dalam aspek-aspek yang diselidiki” (p.67). Pontianak Kota.
Alasan metode penelitian deskriptif yang Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam peneliti ingin mengetahui ada digunakan adalah (1) teknik komunikasi tidak
atau tidaknya hubungan antara aktivitas belajar langsung untuk mengetahui seberapa tinggi
siswa selama melakukan pembelajaran secara aktivitas belajar siswa secara daring di rumah
daring di rumah pada pembelajaran tematik pada pembelajaran tematik siswa kelas IVB
terhadap hasil belajar siswa kelas IVB SDN 11 Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota. (2)
Pontianak Kota. teknik studi documenter/bibliographis untuk
Dalam penelitian ini peneliti untuk mengetahui bagaimana hasil belajar
menggunakan bentuk penelitian bentuk studi siswa secara daring di rumah pada
hubungan (Interrelationship Studies), dengan pembelajaran tematik di kelas IVB Sekolah
maksud untuk mengetahui tingkat hubungan Dasar Negeri 11 Pontianak Kota.
aktivitas belajar siswa selama melakukan Instrumen pengumpul data penelitian
pembelajaran secara daring di rumah terhadap yang digunakan adalah (1) Angket
hasil belajar semester ganjil siswa kelas IVB (Kuesioner), data yang dikumpulkan dengan
Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota. menggunakan angket atau kuesioner adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar dengan menggunakan
seluruh siswa kelas IVB Sekolah Dasar Negeri angket aktivitas belajar, dimana siswa kelas
11 Pontianak Kota yang berjumlah 26 siswa. IVB Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota
Teknik pengambilan sampel yang digunakan sebagai respondennya. (2) Dokumen Hasil
dalam penelitian ini adalah Non probality Belajar, hasil belajar siswa yang dikumpulkan
sampling dengan jenis sensus/samling total. pada penelitian ini adalah daftar rata-rata nilai
alasan menggunakan teknik Non probality ulangan PAS (Penilaian Akhir Semester) pada
sampling dengan jenis sensus/samling total pembelajaran tematik kelas IVB Sekolah Dasar
dikarenakan seluruh anggota populasi Negeri 11 Pontianak Kota, pada semester
dijadikan sampel yaitu 26 siswa kelas VIB ganjil, tahun ajaran 2020/2021.
Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota dan
dikarenakan anggota sampel yang kurang dari HASIL PENELITIAN DAN
100 yaitu berjumlah 26 siswa. PEMBAHASAN
Data dan sumber data dalam penelitian Hasil
ini adalah (1) data penelitian, data penelitian Berikut ini akan disajikan hasil analisis
merupakan fakta-fakta yang ditemukan di lokasi data masalah khusus 3 yaitu: apakah terdapat
penelitian adalah data berupa skor angket korelasi aktivitas belajar siswa secara daring di
aktivitas belajar siswa secara daring di rumah rumah pada pembelajaran tematik terhadap
pada pembelajaran tematik dan data hasil hasil belajar siswa kelas IVB Sekolah Dasar
belajar siswa berupa rata-rata nila PAS Negeri 11 Pontianak Kota.
(Penilaian Akhir Semester) tematik semester Untuk mengetahui terdapat hubungan
ganjil tahun ajaran 2020/2021. (2) sumber data, atau tidaknya aktivitas belajar siswa secara
yang merupakan sumber data primer dalam daring di rumah pada pembelajaran tematik
penelitian ini adalah berupa skor angket terhadap hasil belajar siswa kelas IV Sekolah
aktivitas belajar siswa secara daring di rumah, Dasar Negeri 11 Pontianak Kota menggunakan
yang dikumpulkan melalui kuesioner atau rumus korelasi product moment. Aktivitas
angket. Dan data sekunder adalah hasil belajar sebagai variabel bebas (x) dan hasil
dokumentasi berupa rata-rata nilai PAS belajar sebagai variabel terikat (y). Hasil
tematik semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 penelitian yang telah dilakukan diperoleh data
yang diperoleh dari dokumen yang dimiliki yang disajikan dalam tabel 1 berikut:
wali kelas VIB Sekolah Dasar Negeri 11

4
Tabel 1. Analisis Korelasi Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar

Hasil
Penelitian
N x y x2  y2 xy
26 2015 2096 158043 170608 163134
r
xy 0,392
Α 5%
r 0,388
tabel
berterkaitan. Aktivitas belajar sebagai
Berdasarkan analisis product moment
variable yang memperngaruhi dan hasil
pada lampiran 11 halaman 130 diperoleh hasil
perhitungan koefisien korelasi r adalah belajar sebagai variable yang dipengaruhi.
hitung Berdasarkan hasil analisis deskripsi diketahui
0,392. Pada analisis product moment untuk bahwa 26 orang siswa kelas IV B Sekolah
mengetahui ada atau tidaknya korelasi, maka Dasar Negeri 11 Pontianak Kota yang menjadi
nilai tersebut dibandingkan dengan rtabel sampel dalam penelitian ini, diketahui bahwa
dengan taraf signifikan 5% dan N= 26 adalah siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi
0,388. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh belum tentu diikuti dengan hasil belajar tinggi
rhitung > rtabel atau 0,392 > 0,388 dimana atau sebaliknya siswa yang memiliki hasil
menyatakan bahwa adanya korelasi positif belajar tinggi belum tentu diikuti dengan
antara aktivitas belajar siswa secara daring di aktivitas belajar tinggi.
rumah pada pembelajaran tematik terhadap Dalam penelitian ini, ada 16 orang
hasil belajar siswa kelas IVB Sekolah Dasar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi.
Negeri 11 Pontianak Kota. Dari 16 orang siswa yang memiliki aktivitas
belajar tinggi ini, ada 15 orang siswa yang
memiliki hasil belajar yang tinggi pula. Hal
Pembahasan ini, menunjukan aktivitas belajar sejalan
Aktivitas belajar adalah ativitas atau dengan hasil belajar yang siswa peroleh. Hal
kegiatan yang siswa lakukan entah itu ini dapat terjadi karenakan, yang pertama
aktivitas fisik atau aktivitas mental. Aktivitas adalah setiap guru memberikan tugas siswa
mental meliputi mengamati,mendengarkan, selalu mengerjakan tugas tanpa menunda-
membaca, berpikir, mengingat, sedangkan nunda untuk mengerjakan tugas yang guru
aktivitas fisik meliputi mencatat, membuat berikan. Yang kedua, dalam mengerjakan
rangkuman dan menggarisbawahi, tugas dan tugas, siswa akan memutar ulang video
latihan. Aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran, buku siswa dan sumber-sumber
aktegori tinggi berati siswa melakukan banyak lain untuk mencari atau mendapatkan
aktivitas belajar yang membantau siswa infomasi-informasi tambahan dalam
mengerti materi pembelajaran. Tingkat mengerjakan tugas yang berikan. Yang ketiga,
pemahaman atau pengertian siswa terhadap hasil belajar tinggi yang siswa peroleh juga
materi pembelajaran, akan mempengaruhi disebabkan oleh siswa yang selalu melakukan
hasi belajar yang siswa peroleh. Hasi belajar aktivitas belajar mengamati. Mengamati yang
adalah perubahan pengetahuan yang dimaksud adalah mendengarkan dan
disebabkan oleh pembelajaran yang telah mengamati materi pembelajarn yang ada di
siswa lakukan. Apabila dikehendaki dalam video pembelajaran yang guru
peningkatan mutu Pendidikan maka hasil bagaikan. Mengamati materi pembelajaran
belajar yang dicapai harus ditingkatkan. berarti siswa tidak hanya melihat tapi juga
Untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan memperhatikan materi pelajaran dengan teliti,
aktivitas belajar yang tinggi dalam siswa akan mencoba memahami materi
pelaksanaan proses pembelajaran. pelajaran dengan memperhatikan gambar atau
Aktivitas belajar dan hasil belajar saling tabel yang guru sajikan dalam membantu

5
siswa memahami materi pelajaran. Yang meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam
keempat, siswa melakukan aktivitas belajar mengerjakan latihan soal dimasa depan.
mendengarkan. Mendengarkan materi Aktivitas-aktivitas belajar yang belum siswa
pembelajaran berarti siswa mendengarkan lakukan seperti mencatat materi penting dan
penjelasan materi pelajaran pada video mengerjakan latihan soal tentu saja akan
pembelajaran yang terdapat audio di menghasilkan hasil belajar yang rendah,
dalamnya. Siswa yang banyak melakukan karena siswa tidak mengingat dan memahami
aktivitas belajar, akan meningkatkan materi pembelajaran.
pemahaman siswa terhadap materi Selain memiliki aktivitas belajar tinggi,
pembelajaran lebih tinggi dan menghasilkan siswa kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 11
hasil belajar yang tinggi. Dari semua aktivitas- Pontianak Kota juga terdapat siswa yang
aktivitas belajar yang siswa lakukan, akan memiliki aktivitas belajar rendah. Ada 10
meningkatkan pemahaman siswa terhadap orang siswa yang memiliki aktivitas belajar
materi pembelajaran lebih tinggi dan rendah. Dari 10 orang siswa yang memiliki
menghasilkan hasil belajar yang tinggi. aktivitas belajar rendah ini ada 6 orang siswa
Dari 16 orang siswa yang memiliki yang memiliki hasil belajar tinggi, ini
aktivitas belajar tinggi ini ada 1 orang siswa menunjukan adanya kesenjangan antara
yang memiliki hasil belajar rendah, ini aktivitas belajar dengan hasil belajar, karena
menunjukan aktivitas belajar tinggi yang aktivitas belajar rendah tetapi dapat
siswa lakukan tidak sejalan dengan hasil menghasilkan hasil belajar tinggi. Hal ini
belajar rendah yang siswa peroleh. Hal ini disebabkanoleh, siswa yang tidak banyak
dapat terjadi dikarenakan, yang pertama melakukan aktivitas belajar seperti
adalah siswa melakukan banyak aktivitas merangkum, menggarisbawahi materi materi
belajar seperti selalu membaca dan penting, mencatat materi yang siswa belum
mengamati buku siswa dan materi mengerti untuk ditanyakan kepada guru dan
pembelajaran yang ada pada video kurang dalam mengerjakan latihan soal.
pembelajaran yang guru bagikan, tetapi siswa Walaupun banyak jenis aktivitas belajar yang
jarang untuk mencatat materi penting yang siswa jarang lakukan, tetapi siswa selalu
ada di buku siswa dan materi pembelajaran membaca, mendengarkan, dan mengamati
yang ada pada video pembelajaran. Padahal materi pembelajaran, selalu mengerjakan
dengan mencatat materi penting memberikan tugas yang guru berikan tanpa ditunda, siswa
manfaat, seperi membantu siswa dalam berusaha untuk menemukan jawaban-jawaban
mengingat materi pembelajaran dari pada sulit dari tugas yang guru berikan. Meskipun
membaca sekali materi pembelajaran, jarang melakukan aktivitas belajar, tetapi
menuntut siswa untuk lebih jeli dalam siswa selalu menyimak video pembelajaran
membaca materi pelajaran karena nantinya dan mengerjakan tugas, hal inilah yang
siswa akan mencatat kembali dengan gaya membuat siswa memperoleh hasil belajar
penulisan siswa yang siswa mengerti dan yang tinggi walaupun aktivitas belajarnya
dapat mengingat dan memahami materi rendah.
pelajaran. Yang kedua, hasil belajar yang Dari 10 orang siswa yang memiliki
rendah juga disebabkan siswa yang jarang aktivitas belajar rendah ini ada 4 orang siswa
mengerjakan latihan soal yang ada di buku yang memiliki hasil belajar yang rendah pula,
siswa atau sumber lain. Padahal apabila siswa ini menunjukan aktivitas belajar sejalan
rajin melakukan latihan dengan mengerjakan dengan hasil belajar yang siswa peroleh.
soal-soal yang ada di buku siswa atau dari Aktivitas belajar yang rendah tentu saja dapat
sumber lainnya, akan membuat siswa menghasilkan hasil belajar yang rendah pula.
mengetahui materi apa saja yang belum siswa Siswa yang memiliki aktivitas belajar yang
pahami, memperdalam penguasaan materi rendah dan diikuti dengan hasil belajar yang
dengan cara mempelajari kembali materi soal rendah ini dapat terjadi dikarenakan, yang
yang siswa dapat kerjakan dan dapat pertama adalah siswa tidak melakukan banyak

6
ragam aktivitas belajar. Walaupun siswa pada pembelajaran tematik terhadap hasil
melakukan aktivitas belajar, siswa melakukan belajar siswa kelas IVB Sekolah Dasar Negeri
aktivitas belajar tersebut dengan aktivitas lain. 11 Pontianak Kota masuk dalam kategori
Seperti siswa mengamati materi pembelajaran rendah, kesimpulan secara khusus diuraikan
pada video pembelajaran sambil sebagai berikut: (1) Aktivitas belajar yang
mendengarkan lagu atau musik yang tidak dimiliki siswa dengan tingkat kategori tinggi
mendukung atau bersangkutan dengan materi ada 8 orang (30,77%), kategori aktivita belajar
pembelajaran. Siswa yang mengamati materi sedang 8 orang (30,77%) dan kategori
pembelajaran pada video pembelajaran sambil aktivitas belajar rendah 10 orang (38,46%).
mendengarkan lagu atau musik, tentu saja (2) Hasil belajar siswa kelas IVB Sekolah
mengganggu konsentrasi belajar siswa dan Dasar Negeri 11 Pontianak Kota pada rata-rata
menghasilkan tingkat pemahaman siswa akan nilai PAS (Penilaian Akhir Semester) tematik
isi materi pembelajaran menjadi rendah. ada 0 orang siswa (0%) kategori sangat baik,
Bagaimana siswa dapat memperoleh hasil 11orang siswa (42,30%) kategori baik, 10
belajar yang tinggi apabila tingkat orang siswa (38,46%) kategori cukup dan 5
pemahaman siswa terhadap materi orang siswa (19,23%) kategori kurang. (3)
pembelajaran rendah. Yang kedua adalah Terdapat korelasi yang positif, antara aktivitas
siswa jarang membuat rangkuman dari materi belajar siswa secara daring di rumah pada
pelajaran yang ada di buku siswa, video pembelajaran tematik terhadap hasil belajar
pembelajaran dan yang stasiun TVRI siarkan. siswa di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 11
Padahal dengan membuat rangkuman siswa Pontianak Kota. Hal ini diketahui dari
dapat memudahkan siswa dalam membaca isi perhitungan koefisien korelasi yaitu sebesar
materi pelajaran yang penting-penting, dapat 0,392. Pada penelitian ini, hasil perhitungan
mengingat dan memahami dengan mudah korelasi product moment aktivitas belajar
materi pembelajaran, tidak akan mudah lupa siswa terhadap hasil belajar siswa yaitu
dengan materi pelajaran dan dengan membuat hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis
rangkuman kita bisa mendapatkan informasi- nol (Ho) ditolak karena rhitung lebih besar dari
informasi secara cepat apabila dibutuhkan di rtabel pada taraf signifikan 5% (0,392> 0,388).
masa datang. Untuk itu penting bagi siswa Hipotesis yang berkorelasi positif dapat
membuat rangkuman dalam membantu siswa dimaknai apabila semakin tinggi aktivitas
mendapatkan hasil belajar yang tinggi. Yang belajar siswa maka semakin tinggi
ketiga adalah kurangnya siswa mencatat pula hasil belajar siswa. Hipotesis yang
materi pembelajaran yang siswa tidak berkorelasi signifikan yaitu dimana rxy lebih
mengerti untuk ditanyakan kepada guru dan besar dari pada rtabel pada taraf signifikan 5%.
anggota keluarga, hal ini mengakibatkan
siswa tenggelam dalam ketidak mengertian Saran
siswa. Bagaimana siswa dapat memperoleh Berdasarkan hasil penelitian yang
hasil belajar yang tinggi kalau siswa saja tidak dilakukan, beberapa saran yang dapat
mengerti isi materi pembelajaran yang diberikan sebagai berikut: (1) Penelitian yang
disampaikan. dilakukan disaat pandemi Covid-19,
disarankan untuk menggunakan media online
seperti google forms, karena apabila angket
SIMPULAN DAN SARAN penelitian dibagikan kerumah masing-masing
Simpulan siswa akan memakan banyak waktu dan
Berdasarkan penelitian yang melanggar protokol Covid-19. (2) Penelitian
dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 11 yang dilakukan disaat pandemi Covid-19,
Pontianak Kota dan hasi analisi data pada diperlukan kerjasama antara peneliti dan guru
BAB IV, maka dapat disimpulkan secara dalam menyampaikan informasi dari peneliti
umum bahwa terdapat korelasi positif antara kepada siswa atau sebaliknya dari siswa
aktivitas belajar siswa secara daring di rumah kepada peneliti. (3) Guru disarankan untuk
mengunakan metode pembelajaran yang lebih

7
beragam untuk memaksimalkan aktivitas
belajar siswa selama melakukan pembelajaran
secara daring di rumah. Sehingga aktivits
belajar siswa bisa masuk dalam ketegori
tinggi.

DAFTAR RUJUKAN
Astini, N. K. (2020). Pemanfaatan Teknologi
Informasi dalam Pembelajaran Tingkat
Sekolah Dasar pada Masa Pandemi
Covid-19. LAMPUHYANG, 11(2), 13-
25.
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar,
Jakarta: Rineka Cipta.
Jihad, A., & Haris, A. (2013). Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kemendikbud. 2013. Lampiran
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum
Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2020, 24 Maret). SE Mendikbud:
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
ddalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19. Kemendikbud. Retrieved from
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog
/2020/03/se-mendikbud-pembelajaran-
secara-daring-dan-bekerja-dari-rumah-
untuk-mencegah-penyebaran-covid19
Nawawi, H. (2015). Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Nugroho, P. (2015). Pandangan Kognitifisme
Dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Anak Usia
Dini. ThufuLA: Jurnal Inovasi
Pendidikan Islam Anak Usia Dini. 3(2),
281-304.
Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik
Terpadu (Teori, Praktik, dan Penilaian).
Jakarta: Rajawali Pers.
Sardiman. (2014). Interaksi dan motivasi
belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai