DISUSUN OLEH :
201703050017
PGSD
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Nasional menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif
diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dan Pendidikan di Indonesia
saat ini sedang terkena dampak wabah Covid-19, sehingga dalam hal ini pemerintah
daerah sesuai dengan surat edaran yang di keluarkan kementerian pendidikan republik
Indonesia No. 15 tahun 2020 telah mengganti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah dengan tatap muka antara guru dan siswa menjadi Belajar Dari Rumah
(BDR). Kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) merupakan kegiatan belajar yang
dimana siswa mendapatkan materi pembelajaran serta sumber belajar tanpa adanya
batas waktu dan tempat dari rumah, kegiatan ini di harapkan mampu mendukung
dilakukan di sekolah dengan tatap muka langsung antara guru dan siswa-siswi tidak
dapat dilaksanakan pada masa pandemi ini melainkan para siswa harus belajar di
2
rumah. Kondisi ini menuntut guru untuk mengubah strategi belajar mengajar sesuai
dengan kondisi pandemi. Serta guru perlu memilih penggunaan metode mengajar
yang tepat maupun tindakan guru dalam mengelola pembelajaran sangat diperlukan
merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan
media baik secara visual maupun audio visual, dan secara daring ataupun luring.
kepada siswa melalui media. Media yang di gunakan berupa media cetak, radio,
televise, telepon, laptop, komputer atau media lain yang dapat digunakan secara
komunikasi seperti gawai elektronik (HP, laptop, tablet, dll). Pemanfaatan internet
dalam pendidikan juga di butuhkan dalam kondisi ini. Menurut Elliott Masie, Cisco
dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. Hal yang sama diungkapkan dalam
Ariesto Hadi Sutopo, 2012:3) oleh Allen yang menyatakan bahwa, e-learning
meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, baik formal dan non-formal yang
menggunakan internet.
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring di Sekolah Dasar Swasta Santo
3
Konsep pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di SDS Santo Yakobus
melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah untuk memutus mata rantai Covid-
di laksanakan setiap hari dari jam 08:30- WIB sampai selesai. Dan di lanjutkan
Covid-19 ini membuat banyak sekolah dari berbagai jenjang melakukan pembelajaran
jarak jauh yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
permasalahan yang telah diuraikan dan melihat kondisi pandemic Covid-19, maka
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan tersebut, maka dapat ditentukan
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring di kelas III A, III B, dan III C SDS Santo
2. Bagaimana penyusunan materi dan bahan ajar pembelajaran daring di SDS Santo
Yakobus ?
pembelajaran daring ?
4
C. Batasan Masalah
menganalisis pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah dasar Santo Yakobus pada kelas
Berdasarkan batasan masalah penelitian diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dijabarkan tujuan penelitian yang
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini, dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, serta
wawasan peneliti terkait dengan kewajiban belajar peserta didik SD dalam proses
Penelitian ini, dapat menjadi gambaran dan menjadikan suatu pembelajaran baru bagi
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang dibuat agar terjadi sebuah proses
belajar. Secara harfiah kata pembelajaran berasal dari kata “ajar”, ditambahkan awalan
“pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, pelaksanaan, cara
mengajar, atau mengajarkan sehingga peserta didik untuk mau melakukan kegiatan
Sebuah aktivitas guru dalma membimbing atau mengajar siswa menuju proses
Angka 20
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
sebuah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh pendidik atau guru, untuk
menciptakan lingkungan belajar agar menimbulkan interaksi antara siswa dengan guru
atau pendidik dan sumber belajar sehingga terjadilah sebuah proses belajar.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
6
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pelaksanaan atau
proses pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
1) Eksplorasi
7
d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
atau lapangan.
2) Elaborasi
(a) Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
(b) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
prestasi belajar
maupun kelompok.
3) Konfirmasi
8
a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
eksplorasi
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
rangkuman/kesimpulan pelajaran
9
d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy,
Pembelajaran Jarak Jauh telah menjadi istilah yang cukup dikenal untuk menjelaskan
termasuk telepon televisi, komputer (lewat udara, berkabel, dan satelit). Kesamaan
dari istilah-istilah itu bahwa berasal dari bahasa Yunani, tele, yang artinya “jauh” atau
“terpisah”; yaitu bahwa merupakan sistem untuk berkomunikasi dalam jarak yang
jauh. Menurut Desmond Keegan (dalam Smaldino E. Sharon dkk, 2011: 206)
c. Teknologi telekomunikasi
Dalam kegiatan belajar siswa, pada suasana belajar yang dipimpin oleh guru maupun
berpusat pada siswa merupakan hal penting dalam ruang kelas tatap muka. Terlepas
dari teknologi yang digunakan, mulai dari guru yang hadir langsung hingga konferensi
a. Penyajian Informasi
10
Salah satu unsur standar mata pelajaran yang disajikan merupakan berbagai macam
informasi yang telah disajikan. Dalam ini tidak selalu berupa pengajaran dari guru,
tetapi dapat berupa fungsi dari pendekatan yang berpusat pada siswa. Contoh-
contoh umum meliputi hal berikut seperti presentasi dan demostrasi guru, presentasi
siswa atau kerja kelompok kecil, teks cetak dan ilustrasi (buku teks, buku petunjuk,
materi belajar secara korespondensi), suara langsung atau direkam, music, dan suara
secara mental memproses materi. Oleh karena itu guru perlu merangsang kegiatan
belajar dalam berbagai cara, seperti melakukan aktivitas bertanya dan menjawab,
peran atau permainan lainnya, proyek kelompok, tutorial sesame teman sebaya.
Menurut (Smaldino E. Sharon dkk, 2011: 207) sumber belajar eksternal berupa
material cetakan (misalnya buku teks, bacaan tambahan, lembar kerja), material
audiovisual (misalnya kaset audio atau kaset video, sistem multimedia, CD, DVD),
basis data komputer (misalnya untuk pencarian online), Kits (misalnya untuk
11
Podcasting Podcasting Korespondensi (e-mail/surat)
Menurut (Smaldino E. Sharon dkk, 2011: 236) Penggunaan belajar online terus
meningkat apalagi pada saat masa pandemi Covid-19 guna untuk memutus rantai
penyebaran virus sekolah menerapkan pembelajaran online. Oleh karena itu siswa dan
berkomunikasi via komputer dengan siswa lainnya, atau dengan ahli dalam bidang
keahlian tertentu, dan bertukar data. Guru dan siswa juga dapat mengakses dokumen
elektronik untuk memperkaya kajian mereka. Siswa dapat berpartisipasi aktif karena
menyampaikan informasi dalam sarana apapun (termasuk cetakan, video, rekaman audio
dari suara dan musik), komputer telah menjadi perpustakaan yang tak terbatas. Semua
siswa dapat berkomunikasi secara instan dengan teks, gambar, suara, data, dan
audio/video dua arah, dan interaksi yang di hasilkannya mengubah peran guru maupun
siswa.
4. Media Pembelajaran
a. Definsi Media
Menurut (Sani Ridwan 2019 : 321) media adalah alat atau kejadian yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dan merangsang siswa belajar. Menurut (Reiser dan
12
Gagne dalam Sani Ridwan 2019 : 321) mendefinisikan media sebagai cara untuk
mengkomunikasikan pesan intruksional. Jika dilihat dari asal kata, “media” berasal
dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara
atau pengantar. Jadi media dapat merupakan wahana penyalur informasi atau
penyampaian pesan.
Menurut (Sani Ridwan 2019 : 321) mendefinisikan media pembelajaran sebagai alat
atau cara yang digunakan oleh pendidik untuk dapat digunakan oleh peserta didik
video atau kamera. Foto atau video yang direkam tersebut dapat diputar ulang
untuk diamati dan dipelajari, misalnya video tentang tsunami di Aceh. Guru
dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil
bersifat abstrak menjadi konkret, sehingga mudah dipahami oleh siswa dan
yang terlalu besar yang tidak mungkin ditampilkan objek yang terlalu besar yang
13
tidak mungkin dapat ditampilkan dalam kelas, misalnya bintang dan planet,
benda yang berbahaya misalnya alat-alat perang, bintang buas, akan lebih efisien
kupu, kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk mencari informasi tentang
buku saja.
(Sani Ridwan 2019 : 326) Menurut Kemp dan Dayton mengidentifikasi delapan
belajar siswa menjadi lebih interaktif, d. mempersingkat waktu penyajian oleh guru,
di mana dan kapan saja, g. menjadikan sikap positif siswa terhadap bahan
pembelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan, dan h.
pembelajaran.
14
a) Media audio, yaitu media yang hanya dapat didengarkan saja atau media
yang hanya memiliki unsur suara, misalnya radio dan rekaman suara.
b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung
unsur suara, misalnya : film slide, foto, transparasi, lukisan, peta, gambar,
c) Media audio-visual, yaitu jenis media yang mengandung unsur gambar dan
suara, misalnya: rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Pada
umumnya media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
sebagai berikut.
a) Media memiliki daya jangkau yang luas dan serentak, misalnya : radio
b) Media yang mempunyai daya jangkau yang terbatas oleh ruang dan
sebagai berikut.
digunakan.
15
b) Media yang tidak diproyeksikan, misalnya: gambar, foto, kolase, charta,
f. Metode Pembelajaran
Menurut (Sani Ridwan 2019 : 326). Berikut ini dipaparkan beberapa metode dalam
2) Metode Demonstrasi
telah disiapkan.
didemontrasikan
16
3) Diskusi Panel dan Debat
a) Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan lainnya kontra
b) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh
kedua kelompok.
c) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok
pro untuk berbicara dan di tanggapi oleh kelompok kontra demikian seterusnya
f) Guru mengajak siswa membuat kesimpulan yang mengacu pada topik yang
ingin dicapai
e) Guru memilih beberapa siswa untuk memainkan peran sesuai dengan tokoh
f) Siswa yang telah ditunjuk bertugas memainkan peran di depan siswa lainnya
17
g) Siswa yang tidak bermain peran, berada dalam kelompoknya sambil
5) Metode Simulasi
a) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari
kelompok
dalam simulasi
e) Guru mencatat kesalahan yang selalu muncul. Kesalahan yang terjadi secara
umum akan dibahas dalam tahap penyampaian hasil diskusi kelompok atau
evaluasi
18
g) Guru membimbing diskusi terkait simulasi yang dilakukan menunjukkan
g. Penilaian Pembelajaran
19
15) Menggunakan berbagai cara dan instrument
h. Kerangka Berpikir
Pendidikan di Indonesia saat ini sedang terkena dampak wabah Covid-19, sehingga
dalam hal ini pemerintah daerah sesuai dengan surat edaran yang di keluarkan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah dengan tatap muka antara guru dan
siswa menjadi Belajar Dari Rumah (BDR). Kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR)
serta sumber belajar tanpa adanya batas waktu dan tempat dari rumah, kegiatan ini di
yang biasanya dilakukan di sekolah dengan tatap muka langsung antara guru dan
siswa-siswi tidak dapat dilaksanakan pada masa pandemi ini melainkan para siswa
harus belajar di rumah sehingga sekolah terutama bagi guru-guru untuk menyiapkan
belajar dari rumah. Kondisi ini menuntut guru untuk mengubah strategi belajar
mengajar sesuai dengan kondisi pandemi. Serta guru perlu memilih penggunaan
metode mengajar, media pembelajaran, bahan ajar, materi pembelajaran, serta sarana
Adapun bagan kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan
Pembelajaran Daring
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III di SDS Santo Yakobus, Jakarta
Utara dan siswa yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas III-A , III-B, dan III-C.
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDS Santo Yakobus beralamat di Jalan Raya
Adapun penelitian ini akan berlangsung selama 6 bulan atau selama satu semester, mulai
1. Variabel
Dalam penelitian ini, jenis variabel yang peneliti gunakan adalah variabel tunggal
2. Definisi Operasional
21
Pelaksanaan pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran menggunakan fitur
platform yang dikembangkan oleh alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
media platfrom yang di kembangkan oleh alat Teknologi Informasi dan Komunikasi
materi, penggunaan bahan ajar, media dan sumber belajar daring, penilaian
pembelajaran daring.
D. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Metode Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
E. Langkah-langkah Penelitian
Pendapat lain dari Dr. Endang S Sedyaningsih Mahamit tahapan penelitian kualitatif
meliputi :
1. Menentukan permasalahan
3. Penatapan lokasi
22
4. Studi pendahuluan Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara,
7. Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi.
pengumpulan data yang utama adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan
a. Observasi
minggu ke-2 di bulan April 2021, di kelas III-B pada minggu ke-3 di bulan April
2021, dan di kelas III C pada minggu ke-4 pada bulan April 2021. Peneliti
melakukan observasi penelitian pada waktu kegiatan belajar mengajar mulai pukul
08.30-selesai.
Metode Pembelajaran
Penggunaan Bahasa
Penggunaan Waktu
Media Pembelajaran
Bentuk Evaluasi
23
Penilaian Pembelajaran Jenis Penilaian
Proses Penilaian
b. Wawancara
Peneliti akan melakukan wawancara pada guru wali kelas III A, III B, dan III C,
kemudian peneliti akan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran yang
mengajar di kelas III yaitu guru pelajaran Agama, Matematika, Olahraga guna
Butir No
Silabus
2 3,4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran daring
2 9,10
Media dan sumber belajar yang digunakan
24
Sarana dan prasarana saat pembelajaran daring 1 11
Pemberian evaluasi 1 14
Butir No
daring
digunakan siswa
1 5
• Sarana dan prasarana saat pembelajaran
daring
c. Dokumentasi
Hasil penelitian akan semakin dapat dipercaya apabila didukung dengan foto-foto
atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Oleh karena itu peneliti akan
megambil data berupa foto-foto saat kelas IIIA, III B, dan III C melakukan
25
9. Teknik Analisis Data
a. Reduksi Data
transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan triangulasi.
Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. Reduksi data
b. Triangulasi
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
c. Menarik Kesimpulan
26
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.
dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan
pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering dirumuskan
27