LAPORAN PENELITIAN
Disusun Oleh
1
PENDAHULUAN
2
whats app, alhamdullilah banyak siswa yang terbantu dalam pembelajaran daring selama
pandemi ini. Kendala apapun tidak menjadikan hambatan untuk suksesnya dalam
penyampaian materi pelajaran bila semuanya disertai dengan niat yang tulus untuk
menjadikan siswa-siswi kita menjadi pandai.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat disusun permasalahan sebagai berikut:
1. Adakah kendala bagi siswa/siswi dalam Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
2. Apa saja kendalanya?
3. Bagaimana cara siswa/siswi menyikapi kendala tersebut?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyebab Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
2. Untuk mengetahui akibat Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
3. Untuk mengetahui sikap dan tindakan orang tua dalam mengatasi Kendala
Anaknya dalam Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Pelajar
a. Menambah ilmu dan informasi.
b. Sebagai sumber referensi.
c. Meningkatkan wawasan dan cakrawala.
2. Manfaat bagi Peneliti
a. Mengetahui tentang pentingnya pendidikan.
b. Untuk dasar penelitian selanjutnya.
c. Untuk mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Manfaat bagi Orang tua
a. memberikan informasi mengenai pentingnya pendidikan bagi anak
b. mendorong orang tua untuk lebih peduli terhadap pentingnya pendidikan anak
c. mendorong anak untuk lebih semangat lagi dalam belajar, walaupun masih
dalam Pembelajaran Jarak Jauh
4. Manfaat bagi Guru
a. Bahan evaluasi bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam mengatasi
masalah Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
b. Menambah informasi tentang pendidikan.
c. Untuk menjadi dasar meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ
Agar Tidak Ada Lagi Kendala.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Pendidikan jarak jauh (distance education) adalah pendidikan formal yang berbasis lembaga
yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang
diperlukan di dalamnya
Secara sederhana, pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang diajarkan dari jarak jauh,
tanpa ruang kelas secara fisik. Historisnya, istilah dari pembelajaran jarak jauh terkait dengan
program perguruan tinggi yang memungkinkan mahasiswanya belajar dari jarak jauh.
Sekarang, pembelajaran jarak jauh tidak hanya berlaku bagi mahasiswa di tingkat perguruan
tinggi, namun juga siswa sekolah menengah atas, menengah pertama bahkan siswa sekolah
dasar.
Pada dasarnya pendidikan jarak jauh merupakan metode dimana peserta didik dengan
pengajar berada di lokasi yang berbeda, sehingga diperlukan sistem telekomunikasi yang
interaktif untuk dapat terhubung satu dengan lainnya. Pada pembelajaran jarak jauh, peran
teknologi sangatlah dibutuhkan, mengingat pembelajaran dilakukan secara daring atau online.
Metode pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah ada jauh sebelum pandemi covid 19
melanda. Misalnya di negara Amerika Serikat yang telah melakukan metode ini sejak tahun
1892. Dimana pada waktu itu Universitas Chicago meluncurkan sistem pembelajaran jarak
jauh yang pertama. Sejak saat itu metode PJJ terus dikembangkan dengan menggunakan
beragam teknologi, mulai dari radio, televisi hingga teknologi internet. Metode pembelajaran
jarak jauh terus mengalami perkembangan dengan menggunakan beragam teknologi
komunikasi dan informasi termasuk radio, televisi, satelit, dan internet. Dengan meluasnya
penggunaan internet oleh publik di berbagai negara pada tahun 1996 menjadi suatu fenomena
yang berkembang dan diikuti oleh kemunculan beragam konten digital di dalamnya. Di tahun
yang sama, John Bourne mengembangkan Asynchronous Learning Network Web yang
merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan di mana saja
melalui internet.
Di Indonesia sendiri, PJJ telah ada sejak lama dan telah dilakukan oleh beberapa kampus,
Universitas Terbuka merupakan salah satu pelopor pendidikan jarak jauh di Indonesia.
Saat terjadi pandemi covid 19, maka kementerian pendidikan dan kebudayaan memberikan
kebijakan untuk melaksanakan metode PJJ. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat
diadopsi menjadi permanen. Permanen dalam arti kata PJJ tetap digunakan meskipun
pandemi sudah berakhir namun prosentase hanya sedikit, misal 10 persen online dan 90
persen tatap muka, itu juga tergantung kebijakan dari sekolah masing-masing.
4
Secara umum, pendidikan jarak jauh memiliki prinsip yang mencakup antara lain:
Akses, yakni terkait dengan keinginan untuk memperluas akses masyarakat terhadap
pendidikan melalui penyelenggaraan pendidikan yang berbasis teknologi komunikasi
dan informasi, bersifat massal, ekonomis, serta meminimalkan kendala jarak dan
waktu.
Pemerataan yang merujuk kepada asas keadilan dan persamaan hak bagi siapa saja
untuk mengenyam pendidikan tanpa dibatasi oleh berbagai kendala.
Kualitas, yaitu berkenaan dengan jaminan standar pengajar, materi bahan ajar dan
ujian, dan proses pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi komunikasi dan
informasi.
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan (Pasal 31 ayat (1) UUD)
5
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya (Pasal 31 ayat (2) UUD).
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang (Pasal 31 ayat (3) UUD).
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional (Pasal 31 ayat (4) UUD).
5. Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang (Pasal 28B ayat (1)
UUD).
6. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (Pasal 28C ayat (1)
UUD).
Selain itu negara juga sudah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun.
Wajib belajar merupakan salah satu program yang gencar digalakkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional. Program wajib belajar yang dulunya hanya 9
tahun digantikan menjadi wajib belajar 12 tahun.
1. Faktor Internal
a. Keterbatasan Ekonomi Orang Tua Siswa/Siswi
b. Minimnya Bantuan Fasilitas Komunikasi dari Pemerintah.
c. Turunnya Perekonomian di Indonesia menyebabkan tidak ada lowongan
pekerjaan, dikarenakan Wabah Pandemi Covid-19 yang belum usai.
2. Faktor Eksternal
a. Status sosio ekonomi.
Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan
dengan Kendala Alat Komunikasi untuk Pembelajaran Jarak Jauh, sehingga
mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti pelajaran.
b. Keterbatasan Kuota yang dimiliki Siswa/Siswi.
c. Wabah Pandemi Covid-19 yang belum usai.
d. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah.
e. Faktor ketiadaan sarana sekolah.
Faktor prasarana yang dimaksudkan adalah terkait dengan
ketidaktersediaan prasarana pendidikan berupa gedung sekolah atau alat
transportasi dari tempat tinggal siswa dengan sekolah. Persentase anak yang
6
putus sekolah yang disebabkan karena faktor ketiadaan prasarana sekolah.
Masalah ini sering terjadi di sekolah- sekolah yang berada di pedesaan,
maupun di wilayah pedalaman seperti di hutan. Alat transportasi yang kurang
serta jarak antara rumah dengan sekolah yang cukup jauh.
f. Faktor fasilitas belajar kurang memadai.
Fasilitas belajar yang dimaksudkan adalah fasilitas belajar yang
tersedia di sekolah, misalnya perangkat (alat, bahan, dan media) pembelajaran
yang kurang memadai, buku pelajaran kurang memadai, dan sebagainya.
Kebutuhan dan fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa tidak dapat dipenuhi
siswa dapat menyebabkan turunnya minat anak yang pada akhirnya
menyebabkan putus sekolah.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Dari 4 Metode Pengumpulan yang akan kami pakai yaitu angket dan
wawancara dengan mempertimbangkan topik kami. Kami juga melihat keuntungan
dari metode Pengumpulan data yang kami pakai.
8
Kami juga memilih menggunakan teknik pengumpulan data bentuk angket
karena menurut kami angket mempunyai kelebihan yaitu responden mudah
mengisinya sehingga tidak memerlukan waktu khusus, memadukan kehadiran
peneliti, pembagian angket dapat dilakukan secara serentak, dapat diisi sesuai
kesempatan yang ada, dan seluruh responden dapat mendapatkan pertanyaan yang
sama.Setiap teknik pengumpulan data pasti terdapat kelemahan masing-masing.
Oleh karena itu, kami memilih dua teknik pengumpulan data dengan harapan
data yang kami peroleh lebih lengkap.
Metode pengolahan data yang akan kami pakai yaitu kualitatif dan kuantatif.
Kami memilih pengolahan data kualitatif karena dengan pengolahan data kualitatif
akan menghasilkan deskriptif analitis yaitu apa yang dinyatakan sasaran penelitian
yang bersangkutan secara tertulis ataupun lisan dan perilaku nyata. Dengan
pengolahan data kualitatif ini, kami akan menjelaskan variabel penelitian kami.
Kami juga memilih pengolahan data kuantatif karena lebih efisien, mudah
untuk mengadakan studi perbandingan dan menarik generalisasi. Kuantitaif adalah
suatu usaha mendapatkan data dengan cara pengukuran yang biasanya disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, ataupun bagan.
9
BAB IV
A. Deskripsi Lokasi
Bumirejo merupakan desa,dan sekaligus alamat sekolah SMA N 1 Kebumen,
yang berada di wilayah kecamatan Kebumen, kabupaten Kebumen. Dengan batas
sebelah Barat.. Timur..Utara...Selatan. Luas wilayah...., jumlah penduduk .....
10
C. Akibat Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ
Jumlah
11
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ adalah....
B. SARAN
Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ sudah seharusnya ditangani, dan
ditindaklanjuti oleh semua pihak, seperti pemerintah, guru, kepala sekolah,
maupun orang tua.
Guru sebaiknya terus melakukan komunikasi efektif dengan orang tua, untuk
mengetahui perkembangan pendidikan siswa.
Kepala Sekolah bisa memberikan dukungan dan edukasi pentingnya pendidikan
bagi anak, terus mengajukan bantuan kuota setiap bulannnya, dan alat komunikasi
untuk Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ kepada pemerintah, agar tidak ada
lagi Kendala Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
12
DAFTAR PUSTAKA
Nama, Tahun. ” Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ” ”. Penerbit. Kota Penerbit
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jarak_jauh
https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2020/11/27/kendala-pembelajaran-
matematika-dengan-metode-daring/
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/download/514/280
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14083/1/Jurnal_Nindia%20Taradisa%2C
%20160209063%2C%20FTK%2C%20PGMI%2C%20082283525253.pdf
https://lib.unnes.ac.id/803/1/2106.pdf
https://www.orami.co.id/magazine/kendala-dan-dampak-pembelajaran-jarak-jauh/
https://republika.co.id/berita/qhtquu483/jurus-sukses-pembelajaran-matematika-jarak-jauh
LAMPIRAN
A. Angket
13
1. Angket Terbuka
1. Apa saja yang menyebabkan Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
2. Apakah akibat dari adanya Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
3. Bagaimana sikap dan tindakan orang tua ataupun pemerintah dalam menangani
Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
2. Angket Campuran
14
B. PedomanWawancara
a. Siswa Yang Terkendala Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ
1. Sejak kapan Anda mengalami Kendala dalam Pembelajaran Matematika Pada
Saat PJJ?
2. Apa yang menyebabkan Anda mengalami Kendala Pada Saat Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
3. Apakah Anda masih berkeinginan untuk mencari solusi agar tidak ada Kendala
lagi Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
4. Apa upaya yang dilakukan Anda ketika teman Anda berusaha mencari Solusi
agar tidak ada kendala lagi Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
5. Dimana anda dulu menempuh pendidikan SMP?
6. Apakah ayah/ibu selalu mencari Solusi agar tidak ada Kendala lagi Pada Saat
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
7. Bentuk penghargaan apa yang Anda diberikan oleh ayah/ibu jika mereka
menemukan Solusi agar tidak ada Kendala lagi Pada Saat Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
b. Orang Tua
1. Apa yang menyebabkan anak Anda mengalami kendala Pada Saat Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
2. Bagaimana sikap dan perilaku anak Anda ketika menemukan Kendala Pada Saat
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
3. Sejak kapan anak Anda mengalami Kendala Pembelajaran Matematika Pada
Saat PJJ?
4. Apakah Anda masih berkeinginan agar anak Anda bisa terbebas dari Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
5. Apakah bapak/ibu selalu membantu anak ketika ia sedang mencari solusi agar
tidak ada Kendala lagi Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
6. Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi anak yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
7. Apakah sekolah mempunyai program kerja peningkatan perhatian bapak/ibu
sebagai orang tua terhadap pendidikan anak, dan terhadap Kendala Anak dalam
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
c. Guru Matematika
1. Berapa banyak Siswa/Siswi yang mengalami Kendala Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
2. Bagaimana sikap dan perilaku Siswa/Siswi yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
3. Menurut Anda, apa yang menyebabkan Siswa/Siswi yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
15
4. Apa usaha Anda sebagai Guru Matematika di sekolah untuk mencegah adanya
Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
5. Menurut Anda, Sekolah mana saja yang banyak terdapat Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
6. Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan
“”Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ” ?
16