Anda di halaman 1dari 16

KENDALA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SAAT

PEMBELAJARAN JARAK JAUH

LAPORAN PENELITIAN

Disusun Oleh

NAMA : Naomi Retno Ramasari


KELAS : X IIS B
NO. ABSEN : 21

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA N 1 KEBUMEN
Jl. Mayjend Sutoyo 7, Kebumen 54316, Telp (0287)381407,
BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya Untuk Mencegah Meluasnya Wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan


agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 maret 2020
sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Kebijakan pemerintah yang
secara tiba-tiba tersebut tentu banyak kendalanya. Banyak sekolah-sekolah yang tidak siap
dengan sistem pembelajaran daring, dimana metode daring ini membutuhkan media
pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer serta jaringan internet yang memadai.
Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga
menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak,
tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan proses pembelajaran
berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Sistem
pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka
secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan
jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun
siswanya dirumah. Dengan metode pembelajaran daring ini, tentu menjadi suatu
permasalahan tersendiri bagi kami para guru mata pelajaran matematika. Kami guru mapel
matematika mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring ini, karena tidak semua KD
matematika bisa tersampaikan dengan mudah dengan metode daring, contohnya tentang
materi Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat dijelaskan dengan tatap muka saja siswa
banyak yang kesulitan apalagi disampaikan lewat daring. Sedangkan gaya belajar siswa itu
berbeda-beda , ada 3 Gaya Belajar Anak (www.kompas.com, 12 Desember 2018). Gaya
Belajar Auditori (pendengaran) kaitannya dengan proses belajar menghafal, matematika
dalam hal ini mengerjakan soal cerita, membaca, dan mengerti isi bacaan. Gaya Belajar
Visual (penglihatan), Berkaitan dengan proses belajar, seperti matematika (geometri), serta
Bahasa Mandarin dan Arab atau yang berkaitan dengan simbol dan letak-letak simbol. Gaya
Belajar Kinestetik (gerak), Kaitannya dengan proses belajar yang membutuhkan banyak
gerak, semisal pelajaran olahraga dan percobaan-percobaan sains. Menghadapi kenyataan ini
sebagai guru matematika dituntut untuk berinovasi merancang, dan meramu materi, metode
pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Namun sekali lagi
pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri dengan melihat
kondisi daerah masing-masing. Walaupun banyak kendala, materi pelajaran diharapkan tetap
dapat tersampaikan secara penuh oleh siswa. Salah satu upaya yang kami lakukan untuk
menyikapi masalah ini adalah dengan komunikasi dengan beberapa siswa lewat Whats App
untuk dimintai pendapat terkait cara menyampaikan materi pelajaran yang sudah kami
berikan yaitu pertama kami mencoba hanya dengan merangkumkan materi sedetail mungkin
agar mudah dipahami siswa , kedua mengirim video pembelajaran yang diambil lewat
youtube dengan kami ubah dulu ke video agar siswa tidak banyak menggunakan kuota.
Ternyata banyak siswa yang minta mengkombinasikan antara penjelasan materi lewat video
dan penjelasan materi secara tertulis yang dikirim lewat whats App. Dengan menggabungkan
dua cara antara video dan penjelasan materi yang dirangkum secara detail dikirim lewat

2
whats app, alhamdullilah banyak siswa yang terbantu dalam pembelajaran daring selama
pandemi ini. Kendala apapun tidak menjadikan hambatan untuk suksesnya dalam
penyampaian materi pelajaran bila semuanya disertai dengan niat yang tulus untuk
menjadikan siswa-siswi kita menjadi pandai.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat disusun permasalahan sebagai berikut:
1. Adakah kendala bagi siswa/siswi dalam Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
2. Apa saja kendalanya?
3. Bagaimana cara siswa/siswi menyikapi kendala tersebut?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyebab Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
2. Untuk mengetahui akibat Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
3. Untuk mengetahui sikap dan tindakan orang tua dalam mengatasi Kendala
Anaknya dalam Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Pelajar
a. Menambah ilmu dan informasi.
b. Sebagai sumber referensi.
c. Meningkatkan wawasan dan cakrawala.
2. Manfaat bagi Peneliti
a. Mengetahui tentang pentingnya pendidikan.
b. Untuk dasar penelitian selanjutnya.
c. Untuk mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Manfaat bagi Orang tua
a. memberikan informasi mengenai pentingnya pendidikan bagi anak
b. mendorong orang tua untuk lebih peduli terhadap pentingnya pendidikan anak
c. mendorong anak untuk lebih semangat lagi dalam belajar, walaupun masih
dalam Pembelajaran Jarak Jauh
4. Manfaat bagi Guru
a. Bahan evaluasi bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam mengatasi
masalah Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
b. Menambah informasi tentang pendidikan.
c. Untuk menjadi dasar meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ
Agar Tidak Ada Lagi Kendala.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kendala Pembelajaran Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh (distance education) adalah pendidikan formal yang berbasis lembaga
yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang
diperlukan di dalamnya

Secara sederhana, pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang diajarkan dari jarak jauh,
tanpa ruang kelas secara fisik. Historisnya, istilah dari pembelajaran jarak jauh terkait dengan
program perguruan tinggi yang memungkinkan mahasiswanya belajar dari jarak jauh.
Sekarang, pembelajaran jarak jauh tidak hanya berlaku bagi mahasiswa di tingkat perguruan
tinggi, namun juga siswa sekolah menengah atas, menengah pertama bahkan siswa sekolah
dasar.

Pada dasarnya pendidikan jarak jauh merupakan metode dimana peserta didik dengan
pengajar berada di lokasi yang berbeda, sehingga diperlukan sistem telekomunikasi yang
interaktif untuk dapat terhubung satu dengan lainnya. Pada pembelajaran jarak jauh, peran
teknologi sangatlah dibutuhkan, mengingat pembelajaran dilakukan secara daring atau online.

Metode pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah ada jauh sebelum pandemi covid 19
melanda. Misalnya di negara Amerika Serikat yang telah melakukan metode ini sejak tahun
1892. Dimana pada waktu itu Universitas Chicago meluncurkan sistem pembelajaran jarak
jauh yang pertama. Sejak saat itu metode PJJ terus dikembangkan dengan menggunakan
beragam teknologi, mulai dari radio, televisi hingga teknologi internet. Metode pembelajaran
jarak jauh terus mengalami perkembangan dengan menggunakan beragam teknologi
komunikasi dan informasi termasuk radio, televisi, satelit, dan internet. Dengan meluasnya
penggunaan internet oleh publik di berbagai negara pada tahun 1996 menjadi suatu fenomena
yang berkembang dan diikuti oleh kemunculan beragam konten digital di dalamnya. Di tahun
yang sama, John Bourne mengembangkan Asynchronous Learning Network Web yang
merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan di mana saja
melalui internet.

Di Indonesia sendiri, PJJ telah ada sejak lama dan telah dilakukan oleh beberapa kampus,
Universitas Terbuka merupakan salah satu pelopor pendidikan jarak jauh di Indonesia.

Saat terjadi pandemi covid 19, maka kementerian pendidikan dan kebudayaan memberikan
kebijakan untuk melaksanakan metode PJJ. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat
diadopsi menjadi permanen. Permanen dalam arti kata PJJ tetap digunakan meskipun
pandemi sudah berakhir namun prosentase hanya sedikit, misal 10 persen online dan 90
persen tatap muka, itu juga tergantung kebijakan dari sekolah masing-masing.

4
Secara umum, pendidikan jarak jauh memiliki prinsip yang mencakup antara lain:

 Akses, yakni terkait dengan keinginan untuk memperluas akses masyarakat terhadap
pendidikan melalui penyelenggaraan pendidikan yang berbasis teknologi komunikasi
dan informasi, bersifat massal, ekonomis, serta meminimalkan kendala jarak dan
waktu.
 Pemerataan yang merujuk kepada asas keadilan dan persamaan hak bagi siapa saja
untuk mengenyam pendidikan tanpa dibatasi oleh berbagai kendala.
 Kualitas, yaitu berkenaan dengan jaminan standar pengajar, materi bahan ajar dan
ujian, dan proses pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi komunikasi dan
informasi.

Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di Indonesia tidak dimaksudkan untuk menggantikan


sistem pendidikan konvensional secara tatap muka karena tujuan penyelenggaraannya adalah
untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka dan memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan
tinggi sebagaimana termaktub dalam Permendikbud nomor 109 tahun 2013.

B. Hak Anak Akan Pendidikan


Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib
dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua pelajar, lembaga pendidikan,
masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen
yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia untuk
mendukung dan menunjang jalannya pendidikan.
Pendidikan itu tanggung jawab semua warga negara, bukan hanya tanggung jawab
sekolah dan juga pemerintah. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban
moral untuk menyelamatkan pendidikan. Sehingga ketika ada anggota masyarakat yang
tidak bisa sekolah hanya karena tidak punya uang, maka masyarakat yang kaya atau
tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk menjadi orang tua asuh bagi
kelangsungan sekolah pelajar yang putus sekolah pada tahun ini mencapai puluhan juta
pelajar di seluruh Indonesia.
Pendidikan itu dimulai dari keluarga. Paradigma ini penting untuk dimiliki oleh
seluruh orang tua untuk membentuk karakter manusia masa depan bangsa ini. Keluarga
adalah lingkungan yang paling pertama dan utama dirasakan oleh seorang anak, bahkan
sejak masih dalam kandungan. Karena itu pendidikan di keluarga yang mencerahkan dan
mampu membentuk karakter anak yang soleh dan kreatif adalah modal penting bagi
kesuksesan anak di masa-masa selanjutnya.

Undang-Undang Dasar (UUD) terkait dengan hak anak atas pendidikan:

1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan (Pasal 31 ayat (1) UUD)

5
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya (Pasal 31 ayat (2) UUD).
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang (Pasal 31 ayat (3) UUD).
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional (Pasal 31 ayat (4) UUD).
5. Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang (Pasal 28B ayat (1)
UUD).
6. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (Pasal 28C ayat (1)
UUD).

Selain itu negara juga sudah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun.
Wajib belajar merupakan salah satu program yang gencar digalakkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional. Program wajib belajar yang dulunya hanya 9
tahun digantikan menjadi wajib belajar 12 tahun.

C. Faktor Penyebab Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

1. Faktor Internal
a. Keterbatasan Ekonomi Orang Tua Siswa/Siswi
b. Minimnya Bantuan Fasilitas Komunikasi dari Pemerintah.
c. Turunnya Perekonomian di Indonesia menyebabkan tidak ada lowongan
pekerjaan, dikarenakan Wabah Pandemi Covid-19 yang belum usai.

2. Faktor Eksternal
a. Status sosio ekonomi.
Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan
dengan Kendala Alat Komunikasi untuk Pembelajaran Jarak Jauh, sehingga
mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti pelajaran.
b. Keterbatasan Kuota yang dimiliki Siswa/Siswi.
c. Wabah Pandemi Covid-19 yang belum usai.
d. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah.
e. Faktor ketiadaan sarana sekolah.
Faktor prasarana yang dimaksudkan adalah terkait dengan
ketidaktersediaan prasarana pendidikan berupa gedung sekolah atau alat
transportasi dari tempat tinggal siswa dengan sekolah. Persentase anak yang

6
putus sekolah yang disebabkan karena faktor ketiadaan prasarana sekolah.
Masalah ini sering terjadi di sekolah- sekolah yang berada di pedesaan,
maupun di wilayah pedalaman seperti di hutan. Alat transportasi yang kurang
serta jarak antara rumah dengan sekolah yang cukup jauh.
f. Faktor fasilitas belajar kurang memadai.
Fasilitas belajar yang dimaksudkan adalah fasilitas belajar yang
tersedia di sekolah, misalnya perangkat (alat, bahan, dan media) pembelajaran
yang kurang memadai, buku pelajaran kurang memadai, dan sebagainya.
Kebutuhan dan fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa tidak dapat dipenuhi
siswa dapat menyebabkan turunnya minat anak yang pada akhirnya
menyebabkan putus sekolah.

D. Akibat Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

Dari berbagai penyebab pelajar putus sekolah, ditimbulkan juga akibat


dari pelajar putus sekolah yaitu sebagai berikut:

1. Menyebabkan Siswa/Siswi Putus Sekolah karena merasa Kesulitan dalam


Memahami Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.
2. Menyebabkan seorang Siswa/Siswi Kurang Informasi.
3. Menyebabkan seorang Siswa/Siswi Malas.
4. Wawasan/ilmu Matematika yang dimiliki oleh Siswa/Siswi Sangat Minim.
5. Akan Timbul rasa tidak perduli dalam diri Siswa/Siswi terhadap
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.

E. Cara Mengatasi Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ


Cara mengatasi Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ yaitu
sebagai berikut:
1.  Peningkatan peran Pemerintah dalam menyelesaikan masalah pendidikan
Terutama Pada Pembelajaran Matematika, yaitu dengan mengalokasikan
anggaran pendidikan yang memadai disertai dengan pengawasan
pelaksanaan anggaran agar dapat benar-benar dimanfaatkan untuk
memperbaiki pendidikan di Indonesia.

2. Program pembangunan infrastruktur sekolah yang merata. Pendidikan


yang baik tidak hanya diselenggarakan di kota, namun dapat menjangkau
pedesaan, daerah terpencil bahkan daerah pedalaman yang tersebar di
pulau-pulau yang ada di Indonesia. Harus ada niat dan pengawalan yang
ketat untuk pembangunan infrastruktur pendidikan tersebut, agar dana
yang telah dialokasikan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak atau oknum
tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi.

3. Guru merupakan salah satu tonggak untuk berjalannya pendidikan, karena


guru sangat berperan dalam menciptakan siswa yang cerdas, terampil,
bermoral dan berpengetahuan luas. Sehingga Pemerintah harus lebih
memperhatikan kualitas, distribusi dan kesejahteraan guru di Indonesia.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek dan Subjek Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan judul “Kendala Pembelajaran Matematika


Pada Saat PJJ ”. Perubahan mendadak dari metode tatap muka di ruang kelas
menjadi pembelajaran jarak jauh dari rumah juga menunjukkan kebutuhan akan
peningkatan kapasitas dari guru-guru. Akses internet yang tidak merata, kesenjangan
kualifikasi guru, dan kualitas pendidikan, serta kurangnya keterampilan komunikasi
dan teknologi menjadi kerentanan dalam inisiatif pembelajaran jarak jauh di
Kebumen. Subjek yang akan kami teliti yaitu Siswa/Siswi yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ, orang tua, teman dekatnya yang memiliki
kendala, dan beberapa pihak sekolah dengan sampel berjumlah 5 orang. Kami akan
meneliti mengenai Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ lokasi di
sekolah SMA N 1 Kebumen, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, dengan
mempertimbangkan tempat tinggal kami. Seperti dalam cara-cara wawancara yaitu
sebaiknya subjek penelitiannya dekat dengan tempat tinggal peneliti. Kami sudah
mengatur jadwal penelitian kami yaitu sebagai berikut :

1. Maret : Pembuatan proposal.


2. April : Pengumpulan data.
3. Mei : Penyusunan laporan penelitian.

B. Metode Pengumpulan data

Dari 4 Metode Pengumpulan yang akan kami pakai yaitu angket dan
wawancara dengan mempertimbangkan topik kami. Kami juga melihat keuntungan
dari metode Pengumpulan data yang kami pakai.

Kami memilih menggunakan wawancara karena wawancara memiliki


kelebihan yaitu dapat memperoleh keterangan yang sedalam-dalamnya mengenai
suatu masalah terutama yang berkenaan dengan pribadi seseorang, informasi yang
diinginkan dapat diperoleh dengan cepat, dapat dipastikan bahwa memang betul
respondenlah yang memberikan jawaban, peneliti dapat berusaha agar pertanyaan
sungguh-sungguh dapat dipahami oleh responden, masih yang di peroleh lebih
dipercayai kebenarannya dan responden akan lebih waspada mengungkapkan
keterangan-keterangan yang tidak ingin diberikan-nya dalam angket tertulis.

8
Kami juga memilih menggunakan teknik pengumpulan data bentuk angket
karena menurut kami angket mempunyai kelebihan yaitu responden mudah
mengisinya sehingga tidak memerlukan waktu khusus, memadukan kehadiran
peneliti, pembagian angket dapat dilakukan secara serentak, dapat diisi sesuai
kesempatan yang ada, dan seluruh responden dapat mendapatkan pertanyaan yang
sama.Setiap teknik pengumpulan data pasti terdapat kelemahan masing-masing.

Oleh karena itu, kami memilih dua teknik pengumpulan data dengan harapan
data yang kami peroleh lebih lengkap.

C. Metode Analisis Data

Metode pengolahan data yang akan kami pakai yaitu kualitatif dan kuantatif.
Kami memilih pengolahan data kualitatif karena dengan pengolahan data kualitatif
akan menghasilkan deskriptif analitis yaitu apa yang dinyatakan sasaran penelitian
yang bersangkutan secara tertulis ataupun lisan dan perilaku nyata. Dengan
pengolahan data kualitatif ini, kami akan menjelaskan variabel penelitian kami.

Kami juga memilih pengolahan data kuantatif karena lebih efisien, mudah
untuk mengadakan studi perbandingan dan menarik generalisasi. Kuantitaif adalah
suatu usaha mendapatkan data dengan cara pengukuran yang biasanya disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, ataupun bagan.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi
Bumirejo merupakan desa,dan sekaligus alamat sekolah SMA N 1 Kebumen,
yang berada di wilayah kecamatan Kebumen, kabupaten Kebumen. Dengan batas
sebelah Barat.. Timur..Utara...Selatan. Luas wilayah...., jumlah penduduk .....

B. Penyebab Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA N 1 Kebumen pada 30


responden utama dan 5 responden tambahan. Maka dapat disajikan data sebagai berikut:

Tabel 1.Penyebab Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

No. Penyebab Kendala Pembelajaran Frekuensi Prosentase


Matematika Pada Saat PJJ
1. Keterbatasan Kuota yang dimiliki
Siswa/Siswi
2. Wabah Pandemi Covid-19 yang belum
usai
3. Tidak memiliki Fasilitas Komunikasi
(Handphone, Tablet, Komputer, Wifi,
Laptop, dll)
4. Keterbatasan Ekonomi orang tua
Siswa/Siswi
5. Stay At Home
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil olahan sendiri

Berdasarkan tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa penyebab Kendala Pembelajaran


Matematika Pada Saat PJJ adalah karena keterbatasan Kuota yang dimiliki Siswa/Siswi ....,
Wabah Pandemi Covid-19 yang belum usai ..... , Tidak memiliki Fasilitas Komunikasi
(Handphone, Tablet, Komputer, Wifi, Laptop, dll) ...., Keterbatasan Ekonomi orang tua
Siswa/Siswi
...., dan Stay At Home ....
Dari data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ sebagian besar disebabkan oleh faktor ......

10
C. Akibat Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA N 1 Kebumen pada 30 responden


utama dan 5 responden tambahan. Maka dapat disajikan data sebagai berikut:

Tabel 2. Akibat Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

No. Akibat Kendala Pembelajaran Matematika Frekuensi Prosentase


Pada Saat PJJ

1. Menyebabkan seorang Siswa/Siswi Malas

2. Wawasan/ilmu Matematika yang dimiliki oleh


Siswa/Siswi Sangat Minim
3. Menyebabkan Siswa/Siswi Putus Sekolah
karena merasa Kesulitan dalam Memahami
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ
Jumlah

D. Upaya Menangani Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA N 1 Kebumen pada 30 responden


utama dan 5 responden tambahan. Maka dapat disajikan data sebagai berikut:

Tabel 3.Upaya Menangani Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ

No. Jawaban Frekuensi Prosentase


1. Memberi sosialisasi tentang
Pentingnya Pendidikan terhadap
Pelajar (Siswa/Siswi)

2. Memberi bantuan biaya, Fasilitas


Komunikasi yang Memadai dan
Berkualitas

Jumlah

11
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ adalah....

B. SARAN
Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ sudah seharusnya ditangani, dan
ditindaklanjuti oleh semua pihak, seperti pemerintah, guru, kepala sekolah,
maupun orang tua.
Guru sebaiknya terus melakukan komunikasi efektif dengan orang tua, untuk
mengetahui perkembangan pendidikan siswa.
Kepala Sekolah bisa memberikan dukungan dan edukasi pentingnya pendidikan
bagi anak, terus mengajukan bantuan kuota setiap bulannnya, dan alat komunikasi
untuk Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ kepada pemerintah, agar tidak ada
lagi Kendala Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nama, Tahun. ” Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ” ”. Penerbit. Kota Penerbit

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jarak_jauh

https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2020/11/27/kendala-pembelajaran-
matematika-dengan-metode-daring/

https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/download/514/280

https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14083/1/Jurnal_Nindia%20Taradisa%2C
%20160209063%2C%20FTK%2C%20PGMI%2C%20082283525253.pdf

https://lib.unnes.ac.id/803/1/2106.pdf

https://www.orami.co.id/magazine/kendala-dan-dampak-pembelajaran-jarak-jauh/

https://republika.co.id/berita/qhtquu483/jurus-sukses-pembelajaran-matematika-jarak-jauh

LAMPIRAN

A. Angket

13
1. Angket Terbuka

1. Apa saja yang menyebabkan Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
2. Apakah akibat dari adanya Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
3. Bagaimana sikap dan tindakan orang tua ataupun pemerintah dalam menangani
Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?

2. Angket Campuran

No. Pertanyaan Jawaban


Ya Tidak
1. Apakah setiap Siswa/Siswi yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ di SMA N 1
Kebumen termasuk Golongan Orang Mampu, atau
Kurang Mampu?
Berikan alasannya!
2. Apakah Wabah Pandemi Covid-19 berpengaruh
terhadap Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat
PJJ?
Berikan alasannya!
3. Apakah pengaruh dari Kendala Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ Termasuk Keterbatasan
Kuota yang dimiliki Siswa/Siswi?
Berikan alasannya!

4. Apakah Stay At Home (Tetap berada di rumah) dapat


menyebabkan Kendala Pembelajaran Matematika Pada
Saat PJJ?
Berikan alasannya!

14
B. PedomanWawancara

a. Siswa Yang Terkendala Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ
1. Sejak kapan Anda mengalami Kendala dalam Pembelajaran Matematika Pada
Saat PJJ?
2. Apa yang menyebabkan Anda mengalami Kendala Pada Saat Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
3. Apakah Anda masih berkeinginan untuk mencari solusi agar tidak ada Kendala
lagi Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
4. Apa upaya yang dilakukan Anda ketika teman Anda berusaha mencari Solusi
agar tidak ada kendala lagi Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
5. Dimana anda dulu menempuh pendidikan SMP?
6. Apakah ayah/ibu selalu mencari Solusi agar tidak ada Kendala lagi Pada Saat
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
7. Bentuk penghargaan apa yang Anda diberikan oleh ayah/ibu jika mereka
menemukan Solusi agar tidak ada Kendala lagi Pada Saat Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?

b. Orang Tua
1. Apa yang menyebabkan anak Anda mengalami kendala Pada Saat Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
2. Bagaimana sikap dan perilaku anak Anda ketika menemukan Kendala Pada Saat
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
3. Sejak kapan anak Anda mengalami Kendala Pembelajaran Matematika Pada
Saat PJJ?
4. Apakah Anda masih berkeinginan agar anak Anda bisa terbebas dari Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
5. Apakah bapak/ibu selalu membantu anak ketika ia sedang mencari solusi agar
tidak ada Kendala lagi Pada Saat Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
6. Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi anak yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
7. Apakah sekolah mempunyai program kerja peningkatan perhatian bapak/ibu
sebagai orang tua terhadap pendidikan anak, dan terhadap Kendala Anak dalam
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?

c. Guru Matematika
1. Berapa banyak Siswa/Siswi yang mengalami Kendala Pembelajaran
Matematika Pada Saat PJJ?
2. Bagaimana sikap dan perilaku Siswa/Siswi yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
3. Menurut Anda, apa yang menyebabkan Siswa/Siswi yang mengalami Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?

15
4. Apa usaha Anda sebagai Guru Matematika di sekolah untuk mencegah adanya
Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
5. Menurut Anda, Sekolah mana saja yang banyak terdapat Kendala
Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ?
6. Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan
“”Kendala Pembelajaran Matematika Pada Saat PJJ” ?

16

Anda mungkin juga menyukai