MATEMATIKA
TESIS
I
II
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Suendarti & Liberna, 2018), salah
satu usaha yang harus di penuhi manusia sebagai hak kehidupan dan dengan adanya
pendidikan maka suatu negara akan bisa maju dan meningkat secara pesat kualitasnya
oleh pendidikan itu sendiri sebagai tonggak dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena
itu, suatu bangsa dikatakan maju ketika pendidikan negaranya tertata dengan baik dan
melahirkan bibit atau generasi yang cerdas untuk dapat mengembangkan bangsa dan
negaranya sendiri.
Pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 yang saat ini tengah
dunia harus melakukan pembatasan sosial skala besar atau mengurangi aktivitas
Memang banyak membawa perubahan hal yang terjadi dalam kehidupan. Salah
harus dilakukan secara daring atau online. Indonesia yang termasuk negara yang juga
terjangkit wabah virus covid-19 mau tak mau harus menjalankan pendidikan secara
1
2
melalui daring diberlakukan, membuat para pengajar dipaksa untuk melek teknologi
dan dengan waktu yang singkat dapat menggunakan teknologi dalam bidang
pembelajaran daring. Tujuan utamanya agar dapat menggunakan teknologi demi tidak
mengalami ketertinggalan di dunia pendidikan. Salah satunya yang akan di pakai oleh
dunia pendidikan saat ini ialah pendidikan jarak jauh dengan kondisi sekolah atau
perguruan tinggi masing-masing (Kemdikbud RI, 2020). Oleh karena itu, pendidikan
dirumah.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang mendasar akan tetapi sulit
penilaian pelajar internasional, Indonesia berada di urutan ke keenam dari bawah atau
berada di urutan 74 dari 80 negara. (OECD, 2018) skor indonesia masih sangat
Gambaran dari PISA dapat menjadikan tolak ukur kualitas generasi bangsa kita
terhadap bangsa dunia, tentunya perlu adanya perubahan agar tidak mengalami
3
melanjutkan bangsa ini perlu berangsur diperbaiki di setiap jamannya. Dimana di era
kemanjuan teknologi saat ini dibutuhkan juga skill atau kemampuan dalam ber
teknologi. Untuk itu dalam pembelajaran siswa disekolah agar segera menggunakan
kemajuan teknologi demi mengatasi ketertinggalan dalam era teknologi saat ini.
indonesia dapat ber efek menurunkan lagi kualitas pemahaman siswa dalam mata
pelajaran di sekolah. Masalah yang muncul sekarang ini ialah persepsi pembelajaran
selama belajar dirumah atau pembelajaran jarak jauh, adaptasi kebiasaan baru dimana
siswa belajar menggunakan daring atau online. Sejak pada tanggal 16 maret 2020
siswa (Yunitasari & Hanifah, 2020) berkurangnya minat belajar siswa dikarenakan
siswa merasa bosan tidak dapat bertemu dengan teman dan gurunya secara langsung
jarak jauh yang digunakan masih belum dapat interaktif atau masih menggunakan
membuat guru pun kurang leluasa dalam menjelaskan materi pembelajaran yang ia
ajarkan kepada siswa saat pembelajaran jarak jauh ini. Kendala selanjutnya ialah
jaringan yang tidak ada, atau paket internet habis yang di jadikan alasan yang perlu
diberikan pemakluman karena dana bantuan pulsa dari sekolah atau pemeritah tidak
4
mengatasi masalah perubahan dengan pembelajaran non tatap muka ini. seharusnya
dengan pemabelajaran jarak jauh dapat mengurangi waktu yang di habiskan dalam
kegiatan bersekolah. Persepsi dalam mengatur ruang dan waktu dalam kebiasaan baru
seperti kasus ini perlu disadari dan segera benahi agar idak mengalami keterpurukan
mengetahui seberapa besarnya pengaruh minat belajar, gaya mengajar guru dalam
keterkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan
peneltian dengan judul “ Pengaruh Minat Belajar Dan Gaya Mengajar Guru Dalam
B. Identifikasi Masalah
berikut:
kehidupan sehari-hari.
5
7. Masih banyak siswa yang belum bisa mengatur sendiri cara belajarnya saat
matematika.
jauh.
C. Batasan Masalah
lebih jauh dan melebar. Oleh karena itu, penulis membatasi pembahasan hanya pada
D. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh minat belajar siswa dan gaya mengajar guru dalam
Bekasi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang
1. Pengaruh minat belajar dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh secara
Bekasi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, manfaat yang bersifat teoristis
dan praktis.
1. Manfaat Teoristis
pandangan siswa terhadap pelajaran matematika yang dianggap sukar dan sulit
dipahami. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian yang
sudah ada minat belajar siswa dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh terhadap
2. Manfaat Praktis
a. Kepala Sekolah
kualitas siswa, sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggu dan
b. Guru
minat belajar siswa dan gaya menajar pembelajaran jarak jauh menjadi lebih
baik.
c. Siswa
d. Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal, pengalaman, dan masukkan bagi
mewujudkan dan meningkatkan kualitas siswa agar berguna bagi bangsa dan
Negara.
8
G. Sistematika penelitian
BAB I PENDAHULUAN
penelitian. Dalam bab ini memuat tentang teori minat belajar siswa, gaya
Bab ini membahas tempat dan waktu penelitian, metode dan desain
statistik.
Bab ini membahas hasil penelitian yang akan berisikan data-data dari
proses penelitian.
A. Landasan Teori
1. Pemahaman Konsep
ilmu yang di pelajarinya adalah dengan cara paham dengan bidang ilmu
tersebut. Maka dari itu, seorang guru dikatakan sukses mengajar setidak nya
Secara teori pemahaman berasal dari kata paham secara etimologi kata ini
adalah kata serapan dari bahasa arab yaitu ٌ( فَ ْهمfahm) artinya pengertian atau
konsep menjadi bagian yang sangat penting dalam usaha proses berpikir.
Pengertian paling relevan dari konsep itu sendiri, pada (Kbbi, 2019) di jelaskan
bahwa konsep adalah ide rancangan tentang gambaran mental dari objek, proses
atau pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk
9
10
memahami suatu hal. Sedangkan (Ahmadi & Ibda, 2020) menjelaskan bahwa
konsep adalah sekelompok fakta atau ide yang di representasikan secara formal
abstrak yang mungkin untuk mengelompokan benda atau objek kedalam contoh
memahami atau menangkap bahasan atau materi yang disajikan dalam bentuk
melahirkan teorema atau rumus-rumus, maka dari itu dalam proses belajar
siswa.
atau prosedur yang semuanya merupakan bagian dari jaringan. Dapat dipahami
harus di kuasai siswa, dan sebaiknya bisa di jelaskan berdasarkan data dengan
berbagai teknik alasan, agar hasil luarnya dapat dijadikan penelitian. Karena
pemahaman konsep mesti harus dihitung, maka harus ada alat ukur
keberhasilan siswa dalam memahami konsep tersebut. Salah satu alat indikator
siswa dapat memahami konsep yaitu dengan merujuk pada peraturan dirjen
memanfaatkan konsep
algoritma.
konsep dari berbagai representasi, menggunakan syarat perlu dan syarat khusus
12
2. Minat Belajar
Minat belajar sangat penting bagi siswa, karena dengan minat siswa akan
antusias terhadap pelajaran yang di pelajarinya dan dengan minat siswa dapat
Sedangkan (Sutrisno, 2021:9) berpendapat bahwa minat bisa di tinjau dari dua
hal yaitu minat sebagai sebab dan minat sebagai akibat, minat sebagai sebab
perhatiannya pada suatu situasi atau aktifitas tertentu dan minat sebagai akibat
adalah pengalam yang efektif yang stimular karena berpartisipasi dalam suatu
Minat belajar pada dasarnya akan timbul dari pengalaman siswa dalam
biasanya ada kebutuhan terhadap dirinya. Beberapa sebab-sebab lain yang dapat
siswa.
a) Perasaan Senang
tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contoh yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran
14
b) Keterlibatan Siswa
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek
tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab
c) Ketertarikan
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang
d) Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
mencatat materi.
3. Gaya Mengajar
meskipun pada tujaun yang sama. Keberagaman dalam cara mengajar dapat
pembelajaran, dan perilaku siswa itu sendiri, pola ini sering di istilahkan
dengan gaya mengajar atau teaching style (Kusumawati & Murati, 2019).
Gaya sendiri dalam (Kbbi, 2019) dapat di jelasakan sebagai ragam rupa,
bentuk dan sebagainya yang khusus, gaya juga dalam kaitan nya dengan sikap
bias di definisikan sebagai gerakan atau gekstur tubuh, jika dikaitkan pada kata
mengajar, maka dapat diartikan bahwa gaya mengajar adalah ragam sikap,
Pada umumnya gaya mengajar guru itu perlu bila instrumental yaitu
gaya mengajar guru juga dapat dilakukan dengan menarik dan mempertahankan
Gaya mengajar guru itu dibedakan kedalam empat macam yaitu gaya
mengajar interaksional.
16
bahan tidak didasarkan atas minat anak melainkan pada urutan tertentu.
Peran guru ini sangat dominan karena dia harus menyampaikan bahan dan
diri sebagai orang yang serba bisa dan sebagai satu-satunya sumber
belajar maka guru harus ahli tentang pelajaran yang dipegangnya. Dengan
demikian proses pengajaran yang siswanya diberi pelajaran. Tapi gaya ini
sebagian lagi akan mengusainya untuk sebagian saja dan ada lagi yang
akan gagal. Peran peserta didik hanya melakukan aktivitas sesuai dengan
petunjuk guru dan peserta didik hampir tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginan. Hal ini peserta
didik akan menirukan apa yang diamati yang dilakukan secara verbal,
melalui Bahasa.
perangkat.
mental siswa. Dominasi pengajaran ada ditangan siswa. Ada dua aliran
sendiri
Lebih dari 91% populasi siswa dunia telah dipengaruhi oleh penutupan
implementasi pembelajaran).
a. APA (isi/konten)
bagaimana mereka belajar, hal ini akan sangat membantu GURU untuk
merancang pengalaman belajar jarak jauh yang lebih baik. Selanjutnya Tinjau
yang diajarkan, siapa yang diajar, kemampuan pribadi dan sumber daya yang
tersedia. Juga kegiatan merefleksi dalam hal ini mendesain pengalaman saat
yang sama) atau asinkronus (tidak pada saat yang sama) atau campuran
keduanya
Memilih sumber daya, peralatan dan aktifitas yang tepat yang dapat di
tawarkan kepada siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik dari
krisis pandemi ini. Juga membantu mereka merasa normal dan terbiasa,
keluarganya
B. Kerangka Berfikir
matematika adalah minat belajar dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh.
21
Minat belajar berasal dari dalam diri atau unsur intrinsik siswa itu sendiri.
sepenuhnya perhatian dan pikirannya dimana pada masa pandemi ini siswa
membuat minat belajar menjadi efek dari adanya perubahan kebiasaan belajar
saat ini. Gaya mengajar merupakan unsur ekstrinsik yang juga berpengaruh
dalam hasil belajar siswa, dalam masa pandemic covid-19, gaya mengajar guru
belajar mengajar, ini sangat mempengaruhi gaya mengajar guru, karena dalam
siswa sesuai kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu gaya mengajar guru
Siswa
daring akan berpengaruh terhadap tumbuhnya minat belajar peserta didik pada
pembelajaran mempunyai minat belajar yang besar maka peserta didik juga
akan semakin bersemangat dalam memahami apa yang telah disampaikan oleh
mengajar tentunya tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru dituntut
Gaya mengajar guru diperlukan bervariasi, untuk itu perlu adanya perubahan
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam belajar mengajar yang bertujuan
untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat tinggi dalam
belajar. Guru yang menggunakan variasi mengajar yang baik dapat dilihat
pembelajaran, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi yang
menyenangkan dan siswa dapat menerima dengan mudah materi yang telah
23
dalam pembelajaran siswa tidak merasa bosan, materi yang disampaikan oleh
C. Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Agil Nugroho dkk dengan judul “
Matematika”(Nugroho et al., 2020) hasil yang di lakukan dengan cara metode kausal
pada minat belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat.
Objek penelitian ini dilakukan di kelas VA dan VB sekolah dasar negeri kopo 01
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
minat belajar terhadap hasil belajar. Hal ini berdasarkan analisis statistik yang
tergolong kuat dan diperoleh thitung sebesar 33,28 lebih besar dari ttabel dengan taraf
nyata nyata 0,05 sebesar 4,04 yang berarti signifikan. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh achmad djauhari dengan judul “ Pengaruh Gaya
Mengajar Guru dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar” (Djauhari, 2016).
24
Hasil penelitianyang dilakukan dengan cara analisis regresi parsial maupun ganda ini
digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variable bebas yang terdiri
dari Gaya mengajar guru (X1) dan Kebiasaan belajar (X2) terhadap variable terikat
(Y) yaitu Terhadap hasil belajar Mata Pelajaran IPS. Persamaan regresi diatas dapat
sebesar 13,3 atau 13,3% point untuk setiap kenaikan satu satuan X1 (Gaya mengajar
guru). Jadi apabila gaya mengajar guru mengalami peningkatan 1 point setiap satuan,
maka nilai raport (Hasil belajar Mata Pelajaran IPS) siswa akan meningkat sebesar
13,3%. Hasil analisis regresi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru
berpengaruh positif terhadap hasil belajar Mata Pelajaran IPS siswa. Apabila
meningkatan gaya mengajar guru akan diikuti peningkatan Hasil belajar Siswa pada
Metode kajian pustaka ini menggunakan berbagai referensi seperti buku, jurnal
materi dan memilih aktivitas yang relevan, adapun tugas yang diberikan harus
25
D. Hipotesis Penelitian
matematika
matematika
METODOLOGI PENELIIAN
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada dua sekolah di kota Bekasi, yaitu:
17121.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dimulai dari tanggal Oktober 2020 - Februari 2020. Adapun
dalam pelaksanaannya terbagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pengumpulan data,
dan pengolahan data. Tabel 3.1 menujukan rencana kegiatan penelitian yang akan
dilaksanakan.
menentukan judul penelitian yang akan diteliti yang dilaksanakan pada bulan
27
28
instrument dan mengujikan nya yang dilakukan untuk menguji validitas instrument
mengolah data tersebut untuk di analisis, sambal mengolah data, hasil analisis
disusun kedalam karangan ilmiah yaitu berupa tesis. Selengkapnya dapat dilihat
B. Desain Penelitain
1. Jenis Penelitian
ganda. Dengan teknik kolerasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variabel
bebas dan terikat. Variabel bebas pertama yaitu minat belajar, variabel bebas kedua
yaitu gaya mengajar dan variabel terikatnya yaitu kemampuan pemahaman konsep
sampel dilakukan dengan benar. Perhitungan sampel menggunakan teknik uji korelasi
Uji korelasi ganda untuk mengetahui benar kuatnya antara dua variabel yang
determinan. Selanjutnya, uji regresi ganda yang bertujuan untuk menduga besarnya
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini
menggunakan tiga variabel yaitu X1, X2, dan Y. Dalam hal penelitian ini peneliti
memperoleh data mengenai minat belajar siswa dan gaya mengajar pembelajaran
2. Desain Penelitian
1. Populasi
bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi secara umum populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,
data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Selain itu juga
populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil penghitung ataupun
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dengan kata lain populasi
adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang
sama.
Dalam hal ini populasi adalah siswa MA Negeri yaitu dua sekolah MAN 1 Kota
Bekasi, dan MAN 2 Kota Bekasi yang berada di wilayah Bekasi Tahun Ajaran 2020/
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi (representatif), dalam penelitian ini teknik
pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu teknik acak (random sampling), teknik
proses penelitian (Sukardi, 2019). Pada teknik ini, secara teoritis semua anggota
populasi memiliki peluang (probalitas) yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Untuk mendapatakn responden sampel yang akan dijadikan penelitian, maka harus
Total populasi penelitian ini adalah sebanyak 648 siswa yang sedang diambil
dari jumlah siswa kelas X pada MAN 1 Kota Bekasi dan MAN 2 Kota Bekasi.
Jumlah masing-masing populasi pada tiap sekolah adalah MAN 1 dengan julah siswa
kelas X sebanyak 360 siswa dan MAN 2 sebanyak 288 siswa kelas X. maka untuk
menentukan sampel pada penelitian ini dengan banyak nya sampel 10% dari setiap
sekolah. Tabel 3.2 dapat menjelaskan secara rinci cara perhitungan jumlah sampel
yang digunakan.
32
1. Variabel Penelitian
faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitian
(Bungin, 2017). Variable penelitian perlu ditentukan dan dijelaskan agar alur
hubungan dua atau lebih variable dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis.
2. Sumber Data
E. Instrumen Penelitian
a. Definisi Konseptual
kegatan belajar.
b. Definisi operasional
ini adalah skor total yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika
melalui hasil test yang dilakukan. Pengukuran data menggunakan test pada
anggota sampel.
rhitung =
Keterangan:
r = koefisein korelasi
X = jumlah nilai-nilai X
X2 = jumlah kuadrat nilai-nilai X
Y = jumlah nilai-nilai Y
n = banyaknya sampel
Kriteria validitas butir soal adalah jika rhitung lebih besar dari pada rtabel
maka butir soal dianggap valid, sedangkan jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel
maka butir soal tidak valid. Pada penelitian ini karena uji coba instrumen
dilakukan pada 30 siswa dengan nilai rtabel adalah 0,374. (Sugiyono, 2003 :
127).
35
a. Definisi konseptual
b. Definisi operasional
a. Definisi konseptual
b. Definisi operasional
dimana :
X i X t Pi
rpbes .
St Qi
Keterangan :
Si = Simpangan baku
(Ruseffendi,2003:144), yaitu
tinggi/ reliabel ,
k St PiQi
2
rKR
k 1 St 2
(Sugiyono, 2010:359 – 360)
Keterangan:
k : Banyak soal
Pi : Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
Qi : 1 – Pi
Pi Qi : Variansi item/butir
S t2 : Variansi total
dibandingkan dengan r tabel pada uji satu sisi dengan taraf signifikansi
atau taraf kesulitan yang dimiliki dari masing-masing butir item tersebut.
38
Butir item tes Prestasi belajar dapat dinyatakan sebagai butir item tes yang
baik, apabila butir item tes tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
mudah.. Kelas atas dan kelas bawah ditentukan dengan perhitungan 27% x
jumlah peserta didik digolongkan kedalam kelas atas dan 27% x jumlah
B
P ,
JS
Keterangan:
P : Tingkat kesukaran.
jika p > 0,70 kategori soal mudah, 0,30 < p < 0,70 kategori soal sedang,
kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang
item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab dengan betul. Daya
kelas atas yang merupakan testee yang tergolong pandai dan kelas bawah
kedalam kelas atas dan 27% x jumlah siswa digolongkan kedalam kelas
S A SB
DP (Arikunto, suharsimi, 2007:213)
IA
Keterangan :
DP :Daya pembeda,
jika p < 0,20 kategori Batal/ Tolak ( B ) , 0,20 < p < 0,50 kategori soal
1. Statistik Deskriptif
variabel. Selain itu juga masing-masing variabel akan diolah dan dianalisis
ukuran pemusatan dan letak seperti mean, median, dan modus serta ukuran
berikut :
P=
ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas, menghitung
Y=
Mo =b + p(
Keterangan :
Mo = Modus
terbanyak
p = Panjang kelas
sebelumnya
sesudahnya
Me = b + p( , di mana :
Me = Median
n = banyaknya data
42
pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh pada
proses lanjutan analisis statistik, jika data berdistribusi normal, maka analisis
Kolmogorov Smirnov dalam SPSS 20.0. Distribusi data dikatakan normal jika
b. Uji Linieritas
43
SD =
menghitung uji linieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai koefisien sig.
2) Jika sig < 0,05 maka garis regresi tersebut tidak linier
apakah di dalam sebuah model regresi ada interkolerasi atau kolinieritas antar
variabel bebas. Interkorelasi dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi antara
variabel bebas, nilai VIF dan Tolerance, nilai Eigenvalue, dan condition index,
serta nilai standar error koefisien beta atau koefisien regresi parsial.
1) Jika nilai nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka tidak terjadi
multikolinieritas data.
2) Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka terjadi gejala
multikolinieritas data.
44
d. Uji Heteroskedastisitas
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
scatterplots regresi, hasil olah data di aplikasi SPSS 20.0. Jika titik-titik pola
menyebar di atas maupun di bawah Y topi maka dipastikan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
distribusi suatu data. Uji normalitas ini penulis berlakukan untuk kedua variabel
dengan memperhatikan unstandardized residual dan melihat nilai Sig. > 0,05.
data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji
teknik korelasi partial dan korelasi ganda, serta regresi linier sederhana dan regresi
linier ganda.
45
baik partial maupun ganda akan digunakan bantuan program komputer SPSS 20.0.
a. Analisis Korelasi
Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda bisa dilihat dari out put
program SPSS melalui analisis regresi yaitu pada tabel Model Summaryb.
Signifikansi dari koefisien korelasi tersebut diuji secara manual atau dengan
bantuan komputer melalui program aplikasi Miscrosoft Excel. Ada pun rumus
pengujiannya adalah :
Keterangan :
b. Analisis Regresi
Hasil perhitungan garis regresi bisa dilihat dari out put program SPSS
Coefficientsa
(Constant)
1 X1
X2
b. Dependent Variabel : Y
Ŷ = a0 + a1 x1 + a2 x2
Hasil pengujian signifikansi regresi ganda bisa dilihat dari out put
program SPSS melalui analisa regresi yani pada tabel ANOVAb kolom F atau
Sig.
ANOVAb
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
1 Regresion
47
Residual
Total
b. Dependent Variabel : Y
F, yaitu pada taraf nyata α derajat (dk) pembilang = k dan derajat (dk)
G. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis 1
Hipotesis 2
konsep matematika.
2. Hipotesis 3
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, F., & Ibda, H. (2020). Konsep dan aplikasi literasi baru di era revolusi
Bono, E. de. (2008). How to Have a Beautiful Mind: Cara Hebat Melakukan Extreme
Makeover Terhadap Pikiran Anda untuk Memikat Semua OrangNo Title. Kaifa.
Kbbi, R. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. KBBI Daring
Kemendikbud. kbbi.kemedikbud.go.id
https://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/747d706176686b6
https://doi.org/10.5281/zenodo.3722904
Suendarti, M., & Liberna, H. (2018). The Effect of I-CARE Learning Model on the
https://doi.org/10.31327/jomedu.v3i2.439
Aksara.
Sutrisno. (2021). Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Tik Materi Topologi
Syahputra, E. (2020). Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar. Haura
Publishing.
Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat
Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3),
236–240.