PRPOSAL SKRIPSI
Oleh:
DZURROTUL MAKHSUNAH
NIM. 14421005
PENDAHULUAN
siswa dan mahasiswa. Hal ini tentunya membutuhkan penyesuaian bagi beberapa
sekolah yang belum pernah menerapkan pembelajaran secara online. Hal ini
mulai dikembangan pada setiap lembaga pendidikan, mengingat bahwa saat ini
bentuk dari pembelajaran jarak jauh, melalui pembelajaran jarak jauh tersebut
tentunya akan berdampak pada efektivitas dan efesiensi komunikasi antara siswa
dengan guru. Sehingga terkadang banyak sekali kendala yang dialami oleh siswa
dan guru dalam pembelajaran secara online, misalnya kurangnya kesempatan bagi
siswa untuk bertanya, interaksi yang terbatas antara siswa dan guru dalam
1
pembelajaran, serta hasil pembelajaran yang kurang optimal sebagai akibat dari
kelemahan tersendiri, misalnya terkait dengan modul yang kurang mudah untuk
rutinitas yang ada di kelas, maka pelajar mungkin akan berhenti belajar atau
bingung mengenai kegiatan belajar dan tenggang waktu tugas, yang akan
dampak pada semua bidang, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. E-learning
dimana guru lebih berperan sebagai fasilitator, mentor, pelatih, dan teman belajar
sedangkan siswa lebih berperan sebagai partisipan aktif pada proses belajar
2
learning dapat diakses 24 jam, sehingga tidak ada batasan siswa dalam mencari
learning bisa optimal dibutuhkan kemampuan yang mumpuni dari peserta didik
dengan istilah Hexa-C metamodel yang artinya terdiri dari 6 (enam) C yaitu
Hexa-C framework yang memuat enam aspek merupakan hal penting dalam
atau pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik sebelum
berkaitan dengan kemampuan siswa untuk berfikir secara terkonsep dan mampu
3
pembelajaran yaitu kelengkapan dalam pembelajaran tersebut misalnya adanya
kerjasama baik antara peserta didik ataupun pada peserta didik dan pengajar.
learning tersebut di masa yang akan datang. Salah satu sekolah yang juga
materi pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan
cukup tinggi pada siswa adalah pelajaran matematika, tidak sedikit siswa yang
Berdasarkan kenyataan tersebut maka dalam penelitian ini difokuskan pada mata
pelajaran kelas VIII pada tingkat SMP Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
4
menggunakan E-learning, jika pengalaman siswa dalam pembelajaran E-learning
positif, maka siswa akan puas terhadap pembelajaran secara E-learning. Kepuasan
learning pada masa yang akan datang. Sehingga sangat penting untuk melakukan
learning terhadap Kepuasan Siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas VIII
5
1.3 Tujuan Penelitian
2. Bagi Guru
6
bedampak positif terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
E-learning yang terdiri dari terdiri dari 6 (enam) faktor yaitu Cognitive
7
8
1.6 Batasan Masalah
matematika.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas VIII di Tingkat SMP
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 E-learning
Istilah E-learning memiliki definisi yang sangat luas. E-learning terdiri dari
huruf e yang merupakan singkatan dari elektronic dan learning yang artinya
(learning) itu sendiri, dan bukan pada “e” (electronic), karena elektronik hanyalah
video dan perangkat computer atau kombinasi dari ketiganya (Munir, 2009).
Definisi E-learning sendiri sebenarnya sangatlah luas bahkan sebuah portal yang
learning ini. Namun istilah E-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk
berarti proses transformasi pembelajaran dari yang berpusat pada pengajar kepada
10
akses informasi (knowledge) lebih luas dan lengkap, sehingga pembelajar dapat
efektif yang mampu menjangkau tempat yang sangat luas, dengan biaya yang
kapanpun dan di mana pun dibutuhkan. Sehingga dapat mengatasi kendala jarak,
berlangsung kapan saja, di mana saja, melalui jalur mana saja dengan kecepatan
apapun. Dalam pembelajaran itu pengajar dan pembelajar tidak perlu berada pada
tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran, namun
berkembang karena relative tidak memerlukan biaya yang tinggi namun memiliki
jangkauan yang luas, sebab E-learning dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia
tanpa dibatasi oleh kondisi geografis, sehingga lebih mudah untuk menyampaikan
yang memuat semua informasi tentang informasi seputar pendidikan yang jelas,
dinamis, dan akurat serta up to date serta memberikan kemudahan bagi para
11
learning berbasis web dapat membantu strategi pembelajaran dalam menyebarkan
berikut:
langsung seperti chatting atau messenger atau tidak langsung, seperti forum,
tempat, guru dan baha ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih
yang disampaikan melalui interface situs web. Dalam E-learning pula, sumber
12
ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh
setiap
orang. Hal ini dikarenakan sifat media internet yang mengglobal dan bisa diakses
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh
2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan di mana
4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat
6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan
13
lebih mandiri.
7. Relatif lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah atau
perguruan tinggi.
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
pembelajaran.
pada ICT.
5. Siswa yang tidak mempunyai motovasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
mengoperasikan internet.
14
pelaksanaan E-learning bisa optimal dengan menyertakan 6 (enam) aspek
berikut:
Kognitivisme
15
kognitif, lebih mengutamakan proses pembelajaran daripada hasil dan tujuan
yang dicapai nantinya. Hal ini karena pemelajaran dengan pendekatan kognitif
2. Constructivism (Konstruktivisme)
fleksibilitas dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa atau peserta
16
4. Creativity and motivation (Kreativitas dan motivasi)
dengan cara yang memotivasi pelajar secara intrinsik. Para pengajar diharapkan
dengan pendekatan E-learning, beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru
atau pengajar adalah menanamkan keyakinan yang tinggi pada siswa bahwa
menyenangkan serta banyak hal-hal baru yang bisa diketahui siswa dalam
5. Customization (Kustomisasi)
oleh tenaga pengajar atau guru kepada siswa., hal ini karena konsep dalam
6. Collaboration (Kolaborasi)
dengan siswa lain atau kerjasama dengan pengajar dalam memahami matei
17
pembelajaran. Pembelajaran kolaboratif melibatkan kerja bersama, negosiasi
sosial, pendekatan tim atau kelompok, akuntabilitas, dan evaluasi rekan, yaitu
learning.
Kepuasan berasal dari bahasa latin yang berarti cukup dan sesuatu yang
memuaskan akan secara pasti memenuhi harapan, kebutuhan, keinginan, dan tidak
merupakan suatu sikap positif terhadap pelayanan proses belajar mengajar dan
dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan
dengan kenyataan yang diterima, jika pelayanan proses belajar mengajar yang
diterima cocok dengan yang diharapkan oleh siswa, maka siswa akan merasakan
18
Tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan salah
satu aspek sikologis yang mencerminkan perasaan siswa dalam proses belajar
mengajar. Siswa akan merasa puas apabila ada kesesuaian antara kemampuan,
Sebaliknya siswa akan merasa tidak puas apabila terdapat ketidak cocokan antara
2010).
responsiveness.
Merupakan dimensi fisik, suatu jasa tidak tercium dan tidak diraba, sehingga
2. Assurance (kepastian)
Dimensi jaminan kualitas gambar hubungan dengan prilaku staf pengajar atau
guru dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada para siswa.
19
Assurance mencakup potensi pengetahuan, keterampilan dan kesopanan.
3. Empathy (empati)
Sikap guru dalam memberikan pelayanan sepenuh hati, seperti perhatian secara
kebutuhan yang berbeda, sikap ini dapat ditunjukkan dengan pemahaman peran
dosen yang tidak hanya sebagai pendidik, melainkan juga sebagai konselor.
20
4. Reliability (kehandalan)
sebesar 0.625. Nilai ini berarti memiliki hubungan yang tinggi. Selanjutnya
koefisien regresi (x) sebesar 0,737. Nilai ini berarti bahwa setiap penambahan
21
learning) Terhadap Mutu Belajar Mahasiswa (Karwati, 2014) yang
22
Cognitive learning (X1)
Constructivism (X2)
Customization (X5)
Collaboration (X6)
Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir
Pada penerapan pembelajaran E-learning, masih banyak peserta didik
learning tersebut. Hal ini juga terjadi dalam mata pelajaran matematika yang
kemampuan kognitif atau pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta
23
didik sebelum melaksanakan pembelajaran, Kognitivisme berkaitan dengan
pembentukan skema internal dan model mental, dan pemikiran kritis dan
learning.
yang berkaitan dengan kemampuan siswa untuk berfikir secara terkonsep dan
pemgamana siswa sehingga siswa juga ikut puas akan penggunaan E-learning
tersebut.
24
Creativity and motivation (Kreativitas dan motivasi) adalah bekaitan
dengan kreatifitas dan motivasi yang sangat penting untuk meningkatkan minat
dengan pendekatan E-learning, beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru
atau pengajar adalah menanamkan keyakinan yang tinggi pada siswa bahwa
menyenangkan serta banyak hal-hal baru yang bisa diketahui siswa dalam
minat dan tingkat kerja sama siswa, hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi
didik ataupun pada peserta didik dan pengajar. Aspek kolaborasi berkaitan
25
dengan kerjasama yang dilakukan oleh siswa dengan siswa lain atau kerjasama
tersebut.
2.5 Hipotesis
learning terhadap Kepuasan Siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas VIII
26
di Tingkat SMP Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang bertujuan melihat pengaruh variabel bebas (X) yaitu Hexa-C
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di Tingkat SMP
Kabupaten Gresik.
3.2.2 Sampel
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidak ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir (5%)
28
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
dilakukan secara proporsional dan acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam anggota populasi karena anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini
dapat diterapkan dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak
dihomogenkan pada satu populasi yaitu siswa kelas VIII di Tingkat SMP
Variabel bebas (X) variabel ini sering disebut sebagai Variabel stimulus,
adalah :
atau pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik sebelum
melaksanakan pembelajaran.
29
3. Components of learning (Komponen pembelajaran) (X3)
Creativity and motivation (Kreativitas dan motivasi) (X4) yaitu keinginan dari
pembelajaran E-learning.
kemampuan siswa.
penting dalam meningkatkan kerjasama baik antara peserta didik ataupun pada
learning tersebut.
30
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2019-
berupa angket atau wawancara yang disebar secara online. Selanjutnya alat atau
Instrumen yang dipergunakana dalam penelitian ini yakni angket dengan skala
Likert yang digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat, dan persepsi
dengan pemberian skor sebanyak 5 (lima tingkat), yaitu Sangat Setuju, Setuju,
31
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kisi-kisi Instrumen
32
Variabel Definisi Indikator Item Instrumen
evaluasi pembelajaran
dengan baik karena
Pembelajaran mengetahui jawaban dari
pembelajaran
pertanyaan yang diajukan
dalam ujian
Saya bersemangat saat
hendak melaksanakan
pembelajaran secara online
keinginan Minat
karena guru atau pengajar
dari peserta
menyediakan pembelajaran
Creativity and didik untuk
yang menarik
motivation melaksanaka
Saya tidak merasa bosan dan
(Kreativitas n
Kebosanan saya merasa pembelajaran E-
dan motivasi) pembelajaran
learning sangat cepat dilalui
(X4) penggunakan
Materi dalam pembelajaran
pendekatan
memiliki contoh soal yang
E-learning
Konten membuat saya penasaran
untuk mencari jawaban dari
pertanyaan tersebut
Saya merasa bahwa konten
Penyesuaian dalam E-learning yang
Konten digunakan sesuai dengan
cara
pemahaman saya
menyesuaika
Saya mampu menyesuaikan
Customization n penerapan
Penyesuaian dengan teknik pembelajaran
(Kustomisasi) E-learning
Teknik yang digunakan dalam E-
(X5) dengan
learning
kemampuan
Saya menyukai pembelajaran
siswa
Kombinasi yang mengkombinasikan
pembelajaran antara gambar, video dan
penjelasan langsung dari guru
Media pembelajaran dalam
Kolaborasi E-learning memungkinkan
Elektronik saya untuk mengerjakan soal
kelompok secara online
Kerjasama
Saya bisa berpartisipasi dan
baik antara
Collaboration berkomunikasi dengan
peserta didik Kerja sama
(Kolaborasi) mudah dengan kelompok
ataupun pada tim
(X6) dalam mengerjakan tugas
peserta didik
kelompok
dan pengajar
Setiap orang dalam kelompok
Kolabratif
berpartisipasi dalam
problem
menyelesaikan soal
solving
kelompok
Kepuasan kepuasan kesukaan Saya suka ide penggunaan E-
33
Variabel Definisi Indikator Item Instrumen
learning
E-learning adalah
pengalaman pengalaman yang
siswa dalam menyenangkan
Belajar Siswa menerapkan Saya akan terus
rencana masa
(Y) pembelajaran menggunakan E-learning di
mendatang
E-learning masa mendatang
Saya puas dengan pengaruh
kepuasan
yang dimiliki E-learning
pada materi
pada penguasaan materi saya
Sumber: .......
a. Uji Normalitas
dapat diuji dengan analisis grafik dan uji statistik. Data yang terdistribusi
b. Uji Heteroskedastisitas
34
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik tertentu yang ada membentuk
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
c. Uji Multikolinearitas
regresi
variabel
probabilitas akan menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar
(Ghozali, 2016).
35
Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel bebas yang
memiliki nilai Tolerance kurang dari 00,10 atau VIF lebih dari 10, maka
regresi.
36
masingmasing. Sedangkan pada uji t mempunyai kriteria sebagai berikut
(Ghozali, 2016):
- Jika -t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
- Jika t hitung > t tabel atau t hitung <- t tabel , maka Hoditolak dan Ha
diterima, yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Kabupaten Gresik. Penolakannya hipotesa atas dasar signifikasi pada taraf nyata
1. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada
Kepuasan Siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas VIII di Tingkat SMP
2. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada
Kepuasan Siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas VIII di Tingkat SMP
37
3.7.5 Koefisien determinasi (R2)
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Sopiatin, P. 2010. Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia
Indonesia
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Usman, Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : PT Remaja
Rosdakarya.
Yodha, SA., Abidin, Z dan Adi, EP. 2019. Persepsi Mahasiswa Terhadap
Pelaksanaan E-learning Dalam Mata Kuliah Manajemen Sistem
Informasi Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang. JKTP Vol 2 No (3) Agustus (2019): 181-187
40