ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika, hasil
dan apa saja kesulitan siswa VIII SMP Negeri 2 Siborongborong tahun pelajaran 2021/2022 pada
pelaksanaan pembelajaran berbasis daring. Jenis penelitian ini penelitian deskriptif kuantitatif
dipadukan sudut pandang kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket
yang disebarkan kepada siswa kelas VIII, tes dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII.
Hasil penelitian ini: 1) pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis daring terdiri dari
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pendahuluan berisi pemberian motivasi dan penyiapan
mental serta psikis siswa. Kegiatan inti yaitu penyampaian materi dengan mengirim video
pembelajaran, sesi pertanyaan siswa dan diskusi. Pembelajaran diakhiri dengan kuis melalui
Google Form lalu penutup; dan 2) kesulitan siswa kelas VIII dalam pembelajaran matematika
berbasis daring diantaranya kesulitan teknis (69,66%); kesulitan proses pembelajaran matematika
(68,13%). Siswa tidak mengalami kesulitan eksternal berupa dukungan keluarga dan sekolah
(61,56%). 3) Hasil belajar siswa nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 100 serta 40,74% siswa
berhasil selama pembelajaran matematika berbasis daring. Dengan demikian disimpulkan bahwa
kelas tersebut dinyatakan belum berhasil.
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out how the implementation of mathematical learning, results and
what are the difficulties of students VIII SIBORONGBORONG State Junior Year 2021/2022 in the
implementation of online-based learning. This type of research is quantitative descriptive research
combined with a qualitative point of view. The data collection technique in this study is a
questionnaire distributed to class VIII students, tests and interviews with class VIII math teachers.
The results of this study: 1) the implementation of online-based mathematics learning consists of
introductions, core activities, and closing. The introduction contains the provision of motivation and
mental and psychological preparation of students. The core activity is the delivery of material by
sending learning videos, student question sessions and discussions. Learning ends with a quiz through
Google Form and then closes; and 2) the difficulties of class VIII students in online-based math
learning include technical difficulties (69.66%); difficulty in the mathematical learning process
(68.13%). Students had no external difficulties in the form of family and school support (61.56%). 3)
Student learning outcomes score the lowest 35 and highs of 100 and 40.74% of students succeed
during online-based math learning. Thus it was concluded that the class was declared unsuccessful.
XI X2 X3 X4 X5
0,483 0,474 0,458 0,699 0,762
X6 X7 X8 X9 X10
0,823 0,731 0,391 0,674 0,651
X11 X12 X13 X14 X15
0,625 0,597 0,560 0,402 0,589
X16 X17 X18 X19
0,443 0,548 0,386 0,386
r hitung > rtabel (valid)
r hitung < rtabel (tidak valid)
1 Saya sering
terkendala
sinyal saat 79 79 73,14
pemb. Mat. x %
108
berbasis 100%
daring
2 Saya sering 72,
kehabisan 21
kuota selama 77 71,29 %
pemb. Mat. x %
108
berbasis 100%
daring
Ketidakmampuan siswa dalam
pembelajaran matematika berbasis daring
3 Saya kurang
maksimal
dalam pemb.
Mat.berbasis 73 67,59
daring karena x %
108
saya tidak 100%
mahir dalam
menggunakan
aplikasi
pembelajaran
daring 67,
4 Menurut saya 12
aplikasi yang 72 %
digunakan x 66,66
108
untuk 100% %
pembelajaran
daring tidak
cocok untuk
pelajaran
matematika
Rata-rata total 69,66
%
2) Kesulitan proses pelaksanaan 7 menurut 09
pembelajaran saya pemb. %
Pernyataan Skor Total skorIndeks Rata- Mat. 72 72 66,6
Total (%) rata berbasis x 6%
Y 108
x 100 daring 100%
sulit dan
Motivasi dan minat siswa membosan
kan
6 Saya tidak Penjelasan guru
bersemanga 8 penjelasan
t saat pemb. 73 73 69,5 guru dalam
Mat. x 2%
108 pemb. Mat. 68 68 62,9
berbasis 100% berbasis x 6%
daring 68, 108
daring bagi 100%
saya tidak 66, memberi 67 67 62,0
menarik 2% kami x 3%
108
9 penejelasan 75 75 69,4 dukungan 100%
guru dalam x 4% dan 60,64
108
pemb. Mat. 100% semangat %
berbasis dalam
daring sulit pemb. Mat.
dipahami daring
Partisipasi siswa Guru 64 64 59,2
matematika x 5%
1 pemb. Mat. 108
0 berbasis kami tidak 100%
daring 76 76 70,3 memberi
membuat x 7% kami
108
saya tidak 100% dukungan
mandiri dan
dalam semangat
mengerjaka dalam
n tugas pemb. Mat.
1 pemb. Mat. 69, daring
1 berbasis 13 Rata-rata Total 61,56
daring 73 73 67,5 % %
membuat x 9%
108
saya tidak 100%
aktif Selama
proses pemb 4.3. HASIL BELAJAR
Hasil pengamatan pada siswa kelas
3) Kesulitan eksternal (lingkungan, orang VIII-1 terhadap kemampuan mengerjakan
tua, dan sekolah) soal atau tes pada saat pembelajaran
Pernyataan Skor Total skorIndeks Rata- matematika berbasis daring, diperoleh nilai
Total Y (%) rata terendah 35 dan nilai tertinggi 100. Seorang
x 100 siswa dikatakan telah tuntas belajar jika
Dukungan dari lingkungan dan orangtua telah mencapai KBS>70%. Nilai diperoleh
Orangtua x
dengan menggunakan rumus : KBS =
tidak y
mendukung 64 64 59,2 x 100
dan tidak x 5% Untuk menentukan baik tidaknya
108
memberi hasil belajar kelas yang diperoleh, maka
100%
semangat 62,49 digunakan rumus sebagai berikut :
selama %
K=
∑ SB X 100%
pembelajara
n daring
∑ SS
11
Saya malas Persentase Keberhasilan Belajar : K = x
mengikuti 27
pemb. Mat. 71 71 65,7 100 = 40,74%
daring x 4% Dari nilai yang di peroleh siswa
108
karena maka diambil kesimpulan bahwa kelas
100%
orang VIII-1 memperoleh persentase keberhasilan
sekitar tidak belajar selama pembelajaran matematika
ada yang berbasis daring 40,74% dan kelas tersebut
bisa dinyatakan belum berhasil memperoleh
membantu nilai atau hasil belajar yang bagus.
mengerjaka
n tugas 5. Kesimpulan
Dukungan dari sekolah Berdasarkan pembahasan yang
Wali kelas dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat
tidak ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilakukan dengan bantuan
aplikasi Whatsaap dan Google Form. REFERENSI
Pelaksanaan pembelajaran matematika Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur
berbasis daring terdiri dari tahap Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Jakarta: Rineka Cipta.
Pada pendahuluan pembelajaran, guru
Bilfaqih, Yusuf dan M.Nur
terlebih dahulu mengundang siswa untuk
masuk grup kelas pada aplikasi
Qomarudin.2015.EsensiPengembangan
whatsaap. Pemberian motivasi dari guru PembelajaranDaring.Yogyakarta: CV
untuk memberikan semangat siswa. Budi Utama.
Selanjutnya, pada kegiatan inti guru Budiargo, Dian. 2015. Berkomunikasi
mengirimkan video pembelajaran untuk ala Net Generation. Jakarta: PT Elex
dipelajari siswa secara mandiri. Siswa Media Komputindo Kompas Gramedia.
diperbolehkan membaca buku teks lain Depdiknas. 2007. Kajian Kebijakan
untuk memperkuat pemahaman dan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika.
dilanjutkan sesi diskusi atau tanya jawab Jakarta: Depdiknas.
antara siswa dan guru. Kemudian, Depdiknas. 2016. Permendikbud Nomor
kegiatan pembelajaran matematika
22 Tahun 2016 Tentang Standar
daring ditutup dengan kuis berupa soal
essai yang siswa kerjakan melalui
ProsesSekolah Dasar dan
Google Form. Menengah. Jakarta: Depdiknas.
2. Kesulitan yang dialami siswa saat Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
pembelajaran antara lain kesulitan teknis Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
dan kesulitan dalam proses Ertikanto, Candra. 2016. Teori Belajar
pembelajaran. Kesulitan yang paling dan Pembelajaran. Yogyakarta: Media
sering dialami siswa adalah kesulitan Akademi.
teknis. Pada kesulitan teknis, siswa Indrajit, Richardus Eko. 2016. E-
sering mengalami susah sinyal dan Learningdan Sistem Informasi
kehabisan kuota sehingga pembelajaran Pendidikan; Modul Pembelajaran
menjadi tidak maksimal. Selain itu,
Berbasis Standar Kompetensi Dan
siswa juga tidak mahir menggunakan
internet, serta menganggap aplikasi yang
Kualifikasi Kerja Edisi 2. Yogyakarta:
digunakan sebagai media pembelajaran Preinexus.
daring tidak cocok untuk pembelajaran Maskun, dan Valensey Rachmedita. Teori
matematika. Pada kesulitan proses Belajar dan Pembelajaran.
pembelajaran, siswa mengalami Yogyakarta:Graha Ilmu.
beberapa kesulitan diantaranya Miles, B. Matthew dan Huberman A.
penjelasan guru yang sulit dipahami, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif:
kurang bersemangat dan bosan ketika Buku Sumber Tentang Metode-
pembelajaran dimulai, tidak memahami metode Baru. Jakarta: UI Press.
langkah-langkah pembelajaran daring, Mochali, Imam. 2016. Metode Penelitian
serta tugas yang sulit dikerjakan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka An Nur
sehingga siswa merasa terbebani. SITQ An Nur.
3. Hasil mengerjakan soal atau tes pada
Mohammad,Yazdi. 2012. E-learning
saat pembelajaran matematika berbasis
daring, diperoleh nilai terendah 35 dan
sebagai Media Pembelajaran Interaktif
nilai tertinggi 100. Seorang siswa Berbasis Teknologi Informasi.
dikatakan telah tuntas belajar jika telah Jurnal Ilmiah Foristek. 2(1): 143-152.
mencapai KBS > 70%. Dari nilai yang Putra, Chandra Anugrah. 2017. Aktivasi
di peroleh siswa maka diperoleh potensi Kecerdasan Logika-
persentase keberhasilan belajar selama Matematik.Yogyakarta: Media
pembelajaran matematika berbasis Akademi.
daring 40,74%. Persentase ini Ruseffendi, E.T. 1988. Pengajaran
menunjukkan bahwa kelas tersebut Matematika Moderen untuk orang
dinyatakan belum berhasil memperoleh tua, murid, Guru dan SPG.
nilai yang bagus.
Bandung: Tarsito
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Setiawan, Agus. 2018. Metodologi Desain.
Yogyakarta: Arttex.
Slamet, Yulius. 2019. Pendekatan
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Sudaryono dkk.2013. Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sinar Baru Algensido Offset.
Sugiyono.2012. Metode Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Uno, Hamzah. B. 2014. Model
Pembelajaran, MenciptakakanProses
Belajar Mengajar yang
Aktif dan Kreatif.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Utami, Yuliza Putri dkk. 2020. Study at
Home: Analisis Kesulitan Belajar .