Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Basicedu Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021 Halaman 288-300

JURNALBASICEDU
Research &Learningin Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi PowerDirector 18


di Sekolah Dasar

Aulya Ilsa1, Farida F2, Mardiah Harun3


Program Studi Pendidikan Dasar, Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Indonesia1,2,3
E-mail : aulyailsa@rocketmail.com1 faridafachruddin67@gmail.com2 mardiah_harun@yahoo.com3
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran yang terbatas di masa pandemi. Proses pembelajaran di
sekolah dilaksanakan secara daring dan luring. Hal tersebut membuat peserta didik merasa bosan sehingga motivasi
belajar berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan video pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi PowerDirector 18 pada materi Lingkaran Matematika kelas VI sekolah dasar yang
valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian adalah pengembangan menggunakan model umum desain penelitian
Plomp yang terdiri atas 3 tahap yaitu preliminary research, prototyping phase, assesment phase. Data uji validitas
diperoleh melalui lembar validasi video pembelajaran, RPP. Video pembelajaran terlebih dahulu dievaluasi oleh
peneliti sendiri, lalu dilanjutkan validasi oleh validator untuk mendapatkan masukan sehingga diperoleh kevalidan
video pembelajaran untuk semua aspek adalah 90% masuk kategori sangat valid. Berdasarkan uji coba praktikalitas
dapat diketahui bahwa video pembelajaran dapat memberikan kemudahan kepada guru dan peserta didik, menarik
minat guru dan peserta didik, serta berguna bagi guru untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik,
sehingga diperoleh tingkat praktikalitas video pembelajaran adalah 93% pada kategori sangat praktis. Selanjutnya
video pembelajaran memberikan dampak, pengaruh dan hasil yang sangat baik terhadap aktivitas peserta didik
yaitu 88,4%, sikap 83%, pengetahuan 84%, dan keterampilan 87% sehingga secara keseluruhan efektivitas video
pembelajaran dikatakan sangat efektif. Disimpulkan bahwa video pembelajaran materi Lingkaran Matematika kelas
VI SD telah dinyatakan valid, praktis dan efektif.
Kata kunci: video pembelajaran, aplikasi PowerDirector 18, materi lingkaran
Abstract
This research was motivated by a limited learning process during the pandemic. The learning process at school is
carried out online and offline. This makes students feel bored so that learning motivation is reduced. This study
aims to describe the process of developing instructional videos using the PowerDirector 18 application in the
Mathematics Circle material of class VI elementary schools which is valid, practical and effective. This type of
research is development using a general model of the Plomp research design which consists of 3 stages, namely
preliminary research, prototyping phase, and assessment phase. The validity test data was obtained through the
validation sheet of learning videos, lesson plans. The instructional video was first evaluated by the researcher
himself, then continued with validation by the validator to get input so that the validity of the learning video for all
aspects was 90% in the very valid category. Based on practicality trials, it can be seen that instructional videos can
make it easy for teachers and students, attract teachers and students, and are useful for teachers to provide
learning to students, so that the practical level of learning videos is 93% in the very practical category.
Furthermore, the instructional videos have a very good impact, influence and results on the activities of students,
namely 88.4%, 83% attitude, 84% knowledge and 87% skills so that the overall effectiveness of the learning videos
is said to be very effective. It is concluded that the learning video material for the 6th grade Mathematics circle of
SD has been declared valid, practical and effective.
Keywords: learning videos, PowerDirector 18 app, circle material
Copyright (c) 2021 Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
Corresponding author
Address : Pascasarjana Universitas Negeri Padang ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : aulyailsa@rocketmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone :-
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


289 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

PENDAHULUAN dikarenakan dunia saat ini sedang dilanda pandemi


Matematika untuk tingkatan Sekolah Dasar Covid-19 tidak terkecuali Indonesia. Untuk
(SD) merupakan tingkat Matematika Dasar. terbebas dari pandemi Covid-19 tersebut
Matematika merupakan ilmu yang harus dikuasai pemerintah masing-masing negara membuat
oleh siswa karena memiliki peranan penting dalam kebijakan untuk menutup negaranya (lockdown)
kehidupan seperti berhitung, mengukur, dsb. dan tidak memperbolehkan warga untuk
Sesuai dengan pendapat (Fathani 2009) berkumpul di tempat keramaian. Sekolah-sekolah,
menyatakan bahwa Matematika itu penting bagi lembaga pemerintahan maupun swasta ditutup
siswa baik sebagai alat bantu, sebagai ilmu, untuk sementara agar pandemi segera berakhir.
sebagai pembentuk sikap maupun sebagai Sesuai dengan UU No. 06/2018, bahwa “Presiden
pembimbing pola pikir. Mengingat Matematika meminta seluruh komponen bangsa untuk
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maka melakukan pembatasan kegiatan”.
Matematika perlu dipahami dan dikuasai oleh Dampak dari penutupan sekolah berimbas
semua lapisan masyarakat tak terkecuali siswa ke proses pembelajaran di kelas yang tidak dapat
sekolah dasar. dilakukan. Namun pemerintah mengizinkan untuk
Belajar Matematika dapat mengembangkan belajar dari rumah dengan metode belajar jarak
kemampuan daya pikir, membuat perhitungan jauh. Untuk wilayah provinsi Sumatera Barat
yang matang dalam mengambil keputusan dan menerapkan pembelajaran daring dan luring
sarana dalam memecahkan permasalahan. Tujuan disesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah
Matematika yaitu melatih siswa berpikir dan masing-masing daerah. Namun metode
bernalar, mengembangkan kreatifitas dan pembelajaran jarak jauh memiliki keterbatasan
mengembangkan kemampuan memecahkan sehingga membuat kesulitan dalam mengontrol
masalah. Untuk itu sebagai seorang guru harus pembelajaran oleh guru dan membuat siswa
memikirkan ide-ide agar pembelajaran Matematika merasa bosan.
membuat siswa bersemangat, merasa senang Berdasarkan hasil wawancara penulis
namun tetap santai dalam pembelajaran dengan guru pada Kamis 20 Agustus 2020
Matematika seperti penggunaan media menyimpulkan bahwa peserta didik merasa jenuh
pembelajaran. Martini, Edy dan Choli) akan pembelajaran daring, mereka bosan dengan
menyebutkan bahwa “penggunaan media secara pemberian tugas setiap harinya. Peserta didik juga
keseluruhan mampu membuat siswa bersemangat, menjadi malas dalam mengerjakan tugas, hal
merasa senang, dapat bekerjasama dan melatih tersebut menjadikan pengumpulan tugas menjadi
kemandirian dalam proses pembelajaran sangat terlambat sehingga menjadikan guru sulit
Matematika”. melakukan penilaian.
Proses pembelajaran Matematika di sekolah Pembelajaran dilakukan melalui media
saat ini tidak berlangsung seperti biasanya sosial WhatsApp (WA) sebagai kontrol guru

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


290 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

terhadap siswa dalam hal pemberian tugas. Siswa aktif untuk mencobakan/menemukan konsep
menjemput ke sekolah tugas yang akan dikerjakan sendiri. Video pembelajaran seharusnya membuat
dan dikembalikan satu minggu setelah tugas siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
diambil. Guru kurang memanfaatkan media Pelaksanaan video pembelajaran agar
pembelajaran seperti video pembelajaran untuk membuat siswa aktif harus melihat karakteristik
membantu siswa dalam memahami materi yang siswa kelas VI yaitu segi sosioemosional, segi
akan dipelajari. Sesuai dengan pendapat Hilna, dkk psikomotor dan segi kognitif sejalan dengan
(2020) menyatakan bahwa “pembelajaran daring pernyataan Confucius bahwa “ada beberapa bobot
dirasa kurang efektif bagi guru terutama untuk penting dalam pembelajaran aktif yaitu what i
anak usia SD, karena pembelajaran dilaksanakan hear, i forget; what i see, i remember; what i do, i
secara daring maka guru merasa kurang maksimal understand”. Yang artinya: apa yang saya dengar,
dalam memberikan materi pembelajaran sehingga saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; apa
menjadikan materi tidak tuntas dan penggunaan yang saya lakukan, saya paham. Di dalam proses
media pembelajaran dalam pembelajaran daring pembelajaran dengan menggunakan video
juga dirasa belum maksimal”. pembelajaran seharusnya dapat mengoptimalkan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pembelajaran aktif sesuai yang diungkapkan oleh
Taufik (2016) menyatakan bahwa hasil belajar Confusius tersebut.
siswa menggunakan video pembelajaran lebih Video pembelajaran yang baik membuat
tinggi dari pada pembelajaran konvensional. Jadi siswa bisa mendengar, melihat, dan bekerja/
dapat disimpulkan bahwa penggunaan video menemukan sendiri. Nantinya peneliti akan
pembelajaran pada proses pembelajaran daring merancang video pembelajaran dengan sebuah
juga bisa meningkatkan hasil belajar siswa. percobaan yang akan dilakukan oleh siswa
Kenyataan di lapangan yang peneliti temui dirumah sehingga siswa akan semakin mengerti
di sekolah yang berbeda yaitu SD Betha Plus Kota dengan materi yang dipelajari dengan artian siswa
Padang berdasarkan hasil wawancara dengan guru tersebut akan berbuat sehingga dia akan paham.
pada Kamis 20 Agustus 2020 melalui WhatsApp Pengembangan media video pembelajaran
bahwa ia pernah mencoba melaksanakan akan dikembangkan pada materi mengenai
pembelajaran dengan video pembelajaran hanya Lingkaran. Selain itu, siswa juga akan disuruh
sebatas bisa didengar dan dilihat, namun tidak untuk mencoba sendiri di rumah agar menemukan
mengajak siswa untuk terlibat aktif selama video konsep lingkaran tersebut. Dalam pembelajaran
pembelajaran ditayangkan. Begitu juga dengan dengan menggunakan video pembelajaran tersebut
video pembelajaran yang ada di YouTube bahwa peneliti akan menggunakan model pembelajaran
video pembelajarannya hanya memuat materi dan inkuiri terbimbing untuk membantu dalam
masalah yang akan di selesaikan oleh siswa. mengkondisikan siswa belajar secara virtual.
Jarang video pembelajaran yang membuat siswa

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


291 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Basyirudin Usman dan Asnawir (2002:98) Menurut menurut Daryanto (2010:104-106)


mengemukakan bahwa “video pembelajaran yang langkah-langkah umum yang ditempuh dalam
baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) sesuai pembuatan video pembelajaran yaitu dengan
dengan tema pembelajaran, (b) dapat menarik menulis naskah video pembelajaran yang
minat peserta didik, (c) benar dan autentik, (d) up dipaparkan sebagai berikut: (1) temukan ide, (2)
to date dalam setting, pakaian dan lingkungan, (e) rumusan tujuan, (3) melakukan survei, (4) buat
sesuai dengan tigkat kematangan peserta didik, (f) garis besar isi, (5) buat sinopsis, (6) buat
perbendaharaan bahasa yang benar”. Ada banyak treatment, (7) buat storyboard, (8) menulis naskah.
kelebihan video ketika digunakan sebagai media Langkah praktis menyusun naskah menurut
pembelajaran di antaranya menurut Nugent (dalam Jaka Warsihna (2009:16-17) adalah: (a) lihat
Smaldino, dkk 2008:310) bahwa “video indikator atau materi yang akan disajikan, pilih
merupakan media yang cocok untuk berbagai format sajian sesuai karakteristik materi yang akan
macam pembelajaran, seperti kelas, kelompok disajikan,(b) bumper tune, penanda singkat sebuah
kecil, bahkan satu peserta didik seorang diri program acara, (d) teaser (pembuka) cuplikan
sekalipun”. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari gambar yang akan dibahas, (e) isi bagian visual
kondisi para peserta didik saat ini yang tumbuh dengan perintah deskripsi, (f) utamakan visual
berkembang dalam dekapan budaya teknologi. gerak, berwarna, tiga dimensi dan detail, (g) sesuai
Sedangkan menurut Azhar Arsyad (2004:37-52) narasi, (h) penulisan caption sesuai EYD, singkat
bahwa “karakteristik video pembelajaran yaitu: dan tidak lebih lima baris, (i) sajikan materi yang
(a) dapat disimpan dan digunakan berulang kali, menarik, jelas, mudah diingat, (j) pengulangan
(b) harus memiliki teknik khusus, untuk tidak sama persis dengan sajian materi, (k) latihan
pengaturan urutan baik dalam hal penyajian dibuat dalam bentuk soal tertutup sebagai bentuk
maupun penyimpanan, (c) pengoperasian relatif penguat sajian materi, (l) audio sebagai penguat
mudah, (d) dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau penjelasan visual yang belum jelas, (m) narasi
atau peristiwa di tempat lain. tidak menggurui, disesuaikan dengan situasi dan
Prosedur pengembangan video kondisi.
pembelajaran menurut Cheppy Riyana (2007:17- Rancangan video pembelajaran yang akan
20) terbagi menjadi dua yaitu : (1) kerangka (out dibuat saat ini adalah video pembelajaran
line) media video yang terdiri atas pendahuluan, mengenai materi Lingkaran yang terbagi menjadi 3
tayangan pembuka, pengantar, isi video, dan buah video pembelajaran yaitu video pembelajaran
penutup. (2) keterlibatan tim yaitu ahli substansi, unsur-unsur lingkaran, video pembelajaran keliling
ahli media instruksional, ahli metode instruksional, lingkaran, dan video pembelajaran luas lingkaran,
sutradara, ahli computer editing dan desain grafis, dimana untuk pemutaran video ±10 menit. Adapun
ahli sound director. isi dari video pembelajaran tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


292 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

a. Pembukaan oleh peneliti sendiri dengan termasuk Director Suite, Ultimate Suite, Ultimate,
menjabarkan tentang materi yang akan Ultra dan Deluxe (alias standar di Jepang).
dipelajari, tujuan pembelajaran, dan hal Video pembelajaran yang akan dibuat
yang harus dicapai oleh peserta didik untuk adalah video pembelajaran Matematika kelas VI
mendapatkan hasil belajar yang baik. Selain yang terdiri atas 5 buah video pembelajaran sesuai
itu, sedikit penjelasan tentang materi yang dengan sub materi Lingkaran yaitu (a) unsur-unsur
akan dipelajari. lingkaran, (b) keliling lingkaran, (c) luas
b. Menyuruh peserta didik untuk menyiapkan lingkaran, (d) panjang busur, keliling dan luas
bahan untuk melakukan percobaan juring, (d) bangun campuran. Video pembelajaran
sederhana. materi lingkaran Matematika kelas VI SD akan
c. Peragaan video tentang materi lingkaran diajarkan kepada peserta didik dengan model
yang telah ada dan dikembangkan oleh pembelajaran inkuiri terbimbing yang dilakukan
peneliti. Setelah melihat video tersebut saat pembelajaran secara virtual. Proses
peserta didik bisa melakukan praktik di pembelajaran inkuiri terbimbing dimana guru
rumah sendiri mencobakan sendiri agar membimbing peserta didik dalam aktivitas untuk
semakin paham dengan unsur-unsur menemukan suatu konsep baru. Sesuai dengan
lingkaran. Semua kegiatan praktik tersebut pernyataan Isrok`atun (2018:53) bahwa “model
bisa dilihat dari video call atau peserta didik pembelajaran inkuiri merupakan suatu
memilih untuk merekam sendiri pembelajaran yang menjadikan peserta didik
aktivitasnya. sebagai subjek belajar atau disebut student
d. Diberikan beberapa tes kepada peserta didik centered. Peserta didik melakukan aktivitas untuk
mengenai materi lingkaran dalam bentuk menemukan suatu konsep baru”.
essay. Menurut Sanjaya(2006:194-195) bahwa
Pembuatan video pembelajaran “karakteristik model pembelajaran inkuiri
menggunakan aplikasi PowerDirector 18. Menurut terbimbing adalah (a) menekankan pada aktivitas
Wikipedia bahwa PowerDirector adalah perangkat peserta didik secara maksimal untuk mencari dan
lunak pengeditan video yang dikembangkan oleh menemukan. (b) seluruh aktivitas yang dilakukan
Cyberlink. PowerDirector berjalan pada Windows peserta didik diarahkan untuk mencari dan
7 hingga Windows 10, dengan versi 64-bit yang menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
direkomendasikan. Dirilis pertama kali versi 4.0 dipertanyakan. (c) tujuannya untuk
pada Januari 2005 yang disediakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir sistematis,
komputer dan rilis terakhir September 2019 untuk logis, kritis atau mengembangkan intelektual
versi 18.0. Sedangkan pada 4 Juni 2014 dirilis sebagai bagian dari proses mental”. Isrok`atun
untuk pertama kalinya versi Android. (2018:55) bahwa penjelasan setiap proses pada
PowerDirector memiliki 5 edisi ritel yang berbeda langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


293 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

yakni adalah: (a) merumuskan masalah, (b) model umum desain penelitian menurut Plomp
merumuskan hipotesis, (c) mengumpulkan data, (2013:19)) yang terdiri atas 3 fase yaitu
(d) menguji hipotesis, (e) menarik kesimpulan. preliminary research, protothyping phase,
assesment stage.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian Tahap Preliminary Research (Analisis
pengembangan atau yang dikenal dalam bahasa Pendahuluan)
Inggrisnya Research and Development (R&D) Pada fase ini dilakukan telaah kurikulum
adalah metode penelitian yang digunakan untuk yang digunakan oleh sekolah uji coba.
menghasilkan suatu produk, atau Pengembangan video pembelajaran dikembangkan
menyempurnakan produk yang telah ada dan sesuai dengan Kurikulum 2013. Analisis
menguji keefektifan produk tersebut. kurikulum dilakukan dengan menganalisis
Menurut Putra (2012:67) “R&D adalah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
metode penelitian yang secara sengaja, sistematis dan indikator yang harus dicapai peserta didik.
bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, Selain analisis kurikulum dilakukan juga analisis
merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, video pembelajaran dengan menyesuaikan dengan
menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, bahan ajar peserta didik, selanjutnya analisis
metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang konsep dan analisis peserta didik.
lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan
bermakna”. Tahap Protothyping Phase (Perancangan)
Selanjutnya menurut Sugiyono (2009:407) Desain awal prototype dievaluasi dengan
“R&D adalah metode penelitian yang digunakan metode self evaluation bersama salah seorang guru
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji SDN 29 Kotohilalang. Hasil self evaluation
keefektifan produk tersebut”. Senada dengan itu proyotype dilanjutkan dengan expert review
Trianto (2011:206) juga mengemukakan bahwa, kepada 3 orang ahli. Setelah validasi oleh expert
“R&D adalah rangkaian proses atau langkah- review dilanjutkan dengan metode one to one
langkah dalam rangka mengembangkan suatu evaluation dan small group discussion kepada
produk baru atau menyempurnakan produk yang peserta didik. Selanjutnya hasil evaluasi
telah ada agar dapat dipertanggung”. dilanjutkan dengan field test evaluation ke peserta
Penelitian ini merupakan penelitian didik SDN 29 Kotohilalang untuk melihat
pengembangan yaitu pengembangan video praktikalitas.
pembelajaran pada materi lingkaran kelas VI SD.
pengembangan video pembelajaran harus Tahap Assesment Stage (Penilaian)
memenuhi kriteria valid, praktis, efektif. Model Untuk mengetahui efektivitas dilakukan uji
pengembangan dalam penelitian ini mengikuti coba dengan metode field test evaluation di SD

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


294 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Negeri 29 Kotohilalang Kec. Ampek Angkek dan disusun dalam bentuk skala likert. Skala likert ini
SD Betha Plus Kota Padang untuk melihat hasil disusun dengan kategori positif sesuai dengan
belajar aspek pengetahuan. Data efektivitas pendapat Sudjana (2005:109), sehingga pernyataan
diperoleh dari data aktivitas peserta didik dan hasil positif memperoleh bobot tertinggi dengan rincian
belajar yang diberikan kepada peserta didik dilihat berikut:
dari aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek Sangat Setuju bobot 4
keterampilan. Setuju bobot 3
Tidak setuju bobot 2
HASIL DAN PEMBAHASAN Sangat tidak setuju bobot 1
Hasil validasi terhadap seluruh aspek yang Rerata yang didapatkan dikonfirmasi
diamati, disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dengan kriteria yang ditetapkan. Cara
dicari rerata skor tersebut menggunakan rumus mendapatkan kriteria tersebut adalah dengan
yang diadaptasi dari Muliyardi, 2006:82. menetapkan rentang skor dimulai dari 1 sampai 5.
Rerata yang didapatkan dikonfirmasi Rentang skor tersebut dibagi menjadi 5 kelas
dengan kriteria yang ditetapkan. Cara interval.
mendapatkan kriteria tersebut adalah dengan
menetapkan rentang skor dimulai dari 1 sampai 5. Tabel 2. Kriteria Kepraktisan Video
Pembelajaran
Rentang skor tersebut dibagi menjadi 5 kelas
interval. Kriteria setiap interval dikategorikan atas Tingkat
No. Kategori
Pencapaian (%)
lima tingkatan seperti pada tabel berikut : 1 81-100 Sangat praktis
2 61 – 80 Praktis
Tabel 1. Kriteria Penilaian Kevalidan 3 41 – 60 Cukup praktis
4 21 – 40 Kurang praktis
5 0 – 20 Tidak praktis
Tingkat Pencapaian (dimodifikasi dari Riduwan, 2006:87)
No. Kategori
(%)
1 81-100 Sangat valid
Uji Efektivitas
2 61 – 80 Valid
3 41 – 60 Cukup Valid Uji Efektifitas dikumpulkan melalui lembar
4 21 – 40 Kurang Valid
5 0 – 20 Tidak Valid observasi aktivitas peserta didik dan nilai dari tes
(dimodifikasi dari Riduwan, 2006:87) hasil belajar menggunakan video pembelajaran
tentang materi Lingkaran. Teknik analisis data
Uji Kepraktisan
yang digunakan untuk mengukur efektivitas
Dari hasil pengisian angket dianalisis
penggunaan video pembelajaran adalah sebagai
terlebih dahulu diberikan penskoran terhadap
berikut:
pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap butir
pernyataan. Rentang skor dimulai dari 1 skor
rendah sampai 4 skor tinggi. Angket tersebut

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


295 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Aktivitas Peserta Didik Tabel 4. Kategori Hasil Belajar Ranah Sikap


Lembar observasi aktivitas peserta didik
Persentase Kriteria Konversi
dianalisis dengan teknik analisis deskriptif (%) Aktivitas
76 – 100 Sangat baik Sangat efektif
kuantitatf, yaitu dengan cara menghitung
75 – 51 Baik Efektif
presentase peserta didik yang terlibat dalam setiap 50 – 26 Cukup baik Cukup efektif
25 - 0 Tidak baik Tidak efektif
aktifitas yang telah ditentukan. Persentase aktivitas (dimodifikasi Riduwan, 2006 : 89)
peserta didik dideskripsikan secara kualitatif
dengan kategori sebagai berikut: Hasil Belajar Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan dinilai dari tes hasil
Tabel 3. Kriteria Aktivitas Peserta Didik belajar berupa essay yang diberikan setiap kali
pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh oleh
Tingkat
No Kategori Kategori
Pencapaian (%) peserta didik dibandingkan dengan Kriteria
Sangat Sangat
1 81-100 Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 yang telah
tinggi efektif
2 61 – 80 Tinggi Efektif ditetapkan oleh sekolah. Jika peserta memperoleh
Cukup
3 41 – 60 Sedang nilai sama atau melebihi KKM, maka peserta didik
Efektif
Kurang
4 21 – 40 Rendah tersebut dikatakan telah tuntas dalam belajar.
Efektif
Sangat Tidak Sebaliknya, jika kurang dari KKM maka peserta
5 0 – 20
rendah Efektif
(dimodifikasi dari Riduwan, 2006:87) didik tersebut belum tuntas belajar. Pengembangan
video pembelajaran ini dikatakan efektif jika lebih
Hasil Belajar dari 75% peserta didik mendapatkan nilai ≥ KKM.
Ada tiga aspek yang dilihat untuk tes hasil Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta
belajar, yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan didik dihitung dengan menggunakan rumus
aspek keterampilan. Untuk penilaian semua aspek menurut Purwanto (2006:102) .
tersebut mengacu pada penilaian kurikulum 2013.

Hasil Belajar Aspek Keterampilan


Hasil Belajar Aspek Sikap Aspek keterampilan dinilai dari LKPD yang
Hasil belajar aspek sikap ditafsirkan dari dikerjakan oleh peserta didik mengacu kepada
hasil pengukuran terhadap kriteria yang telah rubrik penilaian keterampilan. Kriteria
ditetapkan. Analisis data hasil belajar peserta didik menggunakan skala Likert dengan penskoran
pada ranah sikap, persentase ketuntasan hasil tertinggi adalah 4. Nilai aspek psikomotor
belajar dengan rumus yang mengacu pada didapatkan dengan menggunakan rumus menurut
Arikunto (2012:35) . Kategori hasil belajar ranah Anas (2005:43) . Kategori efektivitas bahan ajar
sikap ditentukan dari acuan pada tabel dibawah aspek keterampilan dapat dilihat pada tabel
ini: sebagai berikut:

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


296 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Tabel 5. Kategori Penilaian Keterampilan dan membandingkannya dengan video


Siswa pembelajaran tentang materi lingkaran yang

Interval Konversi
peneliti miliki. Setelah mencermati isi dari bahan
76-100 Sangat Efektif ajar dan video pembelajaran penulis menganalisis
75-51 Efektif
50-26 Cukup Efektif kekurangan-kekurangan dari video pembelajaran
25-0 Kurang Efektif yang diamati. Kekurangan video pembelajaran
(diadaptasi dari Riduwan dan Sunarto, 2007:22)
yang telah dianalisis di antaranya; (1) video
Tahap Analisis Pendahuluan (Preliminary pembelajaran tersebut dengan intonasi suara yang
Research) cepat, sehingga kurang pas untuk didengarkan
Tahapan ini dilakukan sebelum kepada anak kelas VI SD, (2) tidak memiliki jeda
mengembangkan dan merancang sebuah produk. waktu kepada peserta didik untuk berpikir,
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi masalah menganalisis atau memahami tentang materi yang
serta kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran dipelajari, (3) terlalu banyak kata-kata yang di
di Sekolah Dasar. Adapun langkah-langkah yang jabarkan di dalam video sehingga akan membuat
dilakukan yaitu: peserta didik bosan untuk membaca yang berakibat
kepada peserta didik yang tidak akan mengerti
Analisis kurikulum tentang materi yang dipelajari
Analisis kurikulum dilakukan dengan cara
menganalisis Kompetensi Inti (KI) pengetahuan Analisis Konsep
dan keterampilan dengan Kompetensi Dasar (KD). Analisis konsep dikembangkan untuk
Berdasarkan analisis KI dan KD yang terdapat merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi
pada kurikulum tidak mengidentifikasi perubahan tercapainya sebuah konsep. Konsep disusun secara
dikarenakan KI dan KD pada kurikulum 2013 sistematis dengan mengaitkan konsep yang satu
dapat diikuti untuk membuat video pembelajaran. dengan konsep lain yang relevan sehingga
Berdasarkan KD yang telah dianalisis tersebut, membentuk sebuah konsep. Contohnya untuk
kemudian disusun indikator-indikator yang akan memahami konsep keliling lingkaran dan luas
dicapai pada setiap KD. Indikator yang dirancang lingkaran terlebih dahulu peserta didik harus
menuntut peserta didik untuk berpikir dan aktif mamahami konsep nilai phi (𝜋).
dalam belajar tidak hanya menggunakan konsep
yang telah ada namun peserta didik akan mencoba Analisis peserta didik.
menemukan sendiri konsep Matematika tersebut Peserta didik kelas VI sekolah dasar pada
umumnya berusia 11-13 tahun. Peserta didik pada
Analisis bahan ajar/video pembelajaran usia tersebut lebih menyukai objek yang bersifat
Pembuatan video pembelajaran dimulai nyata dan berwarna-warni, dari hasil wawancara
dengan cara mencermati bahan ajar peserta didik diketahui bahwa pada umumnya peserta didik

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


297 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

menyukai pembelajaran Matematika tetapi mereka telah menamatkan pembelajaran lingkaran


terkendala dalam memahami materi Matematika tersebut. Dari hasil angket dan wawancara
sesuai dengan pernyataan guru bahwa siswa diperoleh bahwa peserta didik sudah memahami
kurang jeli dalam membaca/memahami kalimat video pembelajaran materi lingkaran tersebut
tentang materi yang dipelajari. dikarenakan video pembelajaran yang dapat
diputar ulang hingga peserta didik paham materi
Tahap Pengembangan (Prothotype Phase) yang dipelajari.
Prototype 1
Prototype yang dirancang divalidasi oleh Prototype 3 (Small Group Evaluation)
Self Evaluation dengan bantuan guru umumnya Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan
berkaitan dengan proses perekaman pembelajaran, Small Group Discussion atau evaluasi kelompok
serta kontrol soal untuk dikerjakan oleh peserta kecil dengan mempraktekkan pembelajaran
didik. Selanjutnya dilakukan validasi oleh 3 orang menggunakan video pembelajaran yang telah
pakar ahli dimana para pakar memberikan saran dirancang kepada 5 orang peserta didik yang telah
untuk perbaikan mengenai waktu jeda untuk siswa menamatkan pembelajaran lingkaran. Hasil
berpikir agar ditambah, tampilan video evaluasi diperoleh dengan angket dan wawancara
pembelajaran dengan background yang berbeda, yang menunjukkan bahwa video pembelajaran
animasi pada video pembelajaran dikurangi agar materi lingkaran Matematika kelas VI sudah
tidak terlalu banyak sehingga peserta didik dapat praktis digunakan peserta didik dalam
fokus pada konsep yang ditampilkan. Penilaian pembelajaran serta dapat dilanjutkan dengan uji
validator untuk beberapa aspek diantaranya aspek coba produk ke lapangan.
kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian,
aspek kegrafikan. Untuk penilaian oleh validator Prototype 4 (Uji Lapangan/ Field Test)
secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut Video pembelajaran materi Lingkaran
ini : Matematika kelas VI SD akan diuji cobakan di SD
29 Kotohilalang dengan jumlah peserta didik
Tabel 6. Hasil Validasi Video Pembelajaran sebanyak 15 orang dari 42 orang di 2 kelas.
No Validator Jumlah % Kategori Dikarenakan hanya 15 orang peserta didik yang
1. Validator 1 87 87 % Sangat Valid dapat melakukan pembelajaran secara daring
2. Validator 2 91 91% Sangat Valid
3. Validator 3 92 92% Sangat Valid melalui aplikasi Zoom. Data uji coba video
Rata-rata Persentase 90 % Sangat Valid
pembelajaran diperoleh dari angket praktikalitas

Prototype 2 (One To One Evaluation) respon guru dan respon peserta didik. Untuk hasil

Video pembelajaran tersebut diberikan praktikalitas respon guru dan peserta didik dapat

kepada 3 orang peserta didik dengan kemampuan dilihat sebagai berikut :

sedang hingga tinggi, dimana peserta didik ini

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


298 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Tabel 7. Hasil Praktikalitas Respon Guru Tabel 9. Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Rata- No. Aspek Persentase


No Aspek Yang Dinilai Kategori
rata (%) 1 Sikap 83 %
Kesesuaian waktu sangat 2 Pengetahuan 84 %
1. 98
dan ilustrasi praktis 3 Keterampilan 87 %
Kepraktisan sangat Rata-rata 85 %
2. 91
penggunaan praktis
sangat
3. Kemudahan 89 Berdasarkan tabel diatas ditunjukkan pada
praktis
sangat
Rata-rata 93 aktivitas mendengar penjelasan guru dan
praktis
memperhatikan guru, memperhatikan video
Tabel 8. Hasil Analisis Angket Respon 15
pembelajaran materi lingkaran, menanggapi
Orang Peserta Didik terhadap Video
Pembelajaran pertanyaan, serta mengerjakan latihan. Kesimpulan
dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik
No. Nama Praktisi Tingkat Kategori
Pencapaian selama melakukan kegiatan pembelajaran
(%)
1 Praktisi 1 96 Sangat Praktis
termasuk kategori sangat baik. Maka efektivitas
2 Praktisi 2 90 Sangat Praktis video pembelajaran dilihat dari aktivitas peserta
3 Praktisi 3 94 Sangat Praktis
Sangat didik dapat dikatakan sangat baik digunakan dalam
Rata-rata 93
Praktis kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan tabel hasil respon guru dan


Tabel 10. Hasil Belajar Peserta Didik
peserta didik di atas dapat disimpulkan bahwa
video pembelajaran yang dikembangkan telah Presentase Rata
Aspek yang
No PB PB PB PB -
dinilai
memiliki kepraktisan sangat baik dari penyajian 1 2 3 4 Rata
1 Mendengarkan
dan penggunaannya. penjelasan 100 100 100 100 100
guru
2 Memperhatika
Tahap Penilaian (Assesment Stage) n video 100 100 100 100 100
pembelajaran
Pada tahap penilaian ini yang akan dinilai
3 Mengerjakan
adalah efektivitas video pembelajaran materi kegiatan
mencoba
Lingkaran Matematika kelas VI SD Negeri 29 dirumah sesuai 87 73 83 73 79
Kotohilalang Kecamatan Ampek Angkek dengan
petunjuk
Kabupaten Agam dengan jumlah 15 orang peserta didalam video
4 Menanggapi
didik. Hasil efektivitas dilihat dari aktivitas peserta 87 80 75 82 81
pertanyaan
didik dan hasil belajar peserta didik setelah 5 Mengerjakan
73 87 75 92 82
latihan
pembelajaran menggunakan video pembelajaran Presentase Akhir 88,4
%
materi Lingkaran. Penjabaran hasil efektivitas
Kriteria Efe
dilihat dari aktivitas dan hasil belajar peserta didik ktif

adalah sebagai beikut:

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


299 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan validasi dari pakar ahli diperoleh tingkat
bahwa hasil belajar untuk aspek sikap, pencapaian yang termasuk kedalam kategori
pengetahuan, dan aspek keterampilan sangat valid. Selanjutnya tahap kedua yaitu
mendapatkan nilai tingkat pencapaian yaitu 85 % prothotyping phase dimana video pembelajaran
sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan selanjutnya dilakukan uji one
menggunakan video pembelajaran telah efektif dan to one evaluation yang dilakukan kepada 3 orang
dapat digunakan untuk pembelajaran disekolah siswa dan dilanjutkan setelah merevisi video
yang lain. Peneliti mencobakan untuk menguji pembelajaran dengan small group discussion yang
efektivitas untuk melihat hasil belajar peserta didik dilakukan kepada 5 orang siswa. Selanjutnya
aspek pengetahuan pada SD Betha Plus Kota diujikan di SDN 29 Koto hilalang Kecamatan
Padang dengan memperoleh tingkat pencapaian Ampek Angkek Kabupaten Agam untuk melihat
sebesar 85 % dengan kategori efektif. kepraktisan video pembelajaran dengan
Hasil pengembangan video pembelajaran membagikan angket respon guru dan angket
dengan mengikuti model Plomp dapat disimpulkan respon peserta didik tentang kepraktisan video
bahwa video pembelajaran memenuhi kategori pembelajaran materi lingkaran Matematika kelas
valid, praktis dan efektif dalam memahami materi VI SD.
Lingkaran Matematika kelas VI SD. Hasil Hasil pembagian angket respon praktikalitas
penelitian Lialy Sarti (2017) menyebutkan bahwa kepada guru dan peserta didik tersebut diperoleh
video pembelajaran dapat dijadikan sebagai tingkat pencapaian yang termasuk kedalam
sumber belajar bagi siswa dan sebagai inovasi kategori sangat praktis. Selanjutnya pada saat uji
pembelajaran bagi guru. Video pembelajaran lapangan dilakukan penilaian terhadap hasil
membuat siswa bersemangat belajar. Belajar belajar dengan melihat aktivitas peserta didik dan
menjadi menyenangkan karena adanya animasi hasil belajar dari aspek sikap, pengetahuan dan
atau gambar yang menarik, siswa juga mudah keterampilan. Untuk aktivitas peserta didik, aspek
memahami materi dengan video pembelajaran. sikap, dan aspek keterampilan dapat dikatakan
efektif, sementara untuk aspek pengetahuan diuji
SIMPULAN kembali di SD Betha Plus Kecamatan Kuranji
Video pembelajaran dengan menggunakan Kota Padang dan diperoleh aspek pengetahuan
aplikasi PowerDirector 18 pada materi Lingkaran dapat dikatakan efektif karena semua peserta didik
Matematika kelas VI SD dikembangkan mengikuti memperoleh nilai 75% diatas KKM yaitu 75.
model umum desain penelitian Plomp dimana Hasil penelitian pengembangan video
terdiri atas 3 tahap yaitu preliminary research, pembelajaran materi Lingkaran Matematika kelas
prothotyping phase, assessment stage. VI SD merupakan media pembelajaran yang baik
Pada tahap preliminary research dilakukan untuk digunakan di sekolah dasar, apalagi
validasi oleh diri sendiri, validasi oleh pakar. Hasil dikondisi pembelajaran saat ini. Dimana guru tidak

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


300 Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah
Dasar - Aulya Ilsa, Farida F, Mardiah Harun
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643

bisa bertemu secara langsung dengan peserta didik Riyana, Cheppy. (2007). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
untuk memberikan pembelajaran disekolah
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran
disebabkan pandemi. Sehingga pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
dilakukan secara daring dan luring. Hasil Jakarta : Kencana
pengembangan video pembelajaran menunjukan S. Lialy. 2017. Pemanfaatan dan Sosialisasi Video
Pembelajaran Berbasis Sparkol Videoscribe
video pembelajaran dapat mendorong pencapaian
Pada Materi Matriks Sebagai Sumber
hasil belajar siswa secara maksimal serta dapat Belajar Bagi Siswa san Sebagai Inovasi
Pembelajaran Bagi Guru Kelas XI
mengurangi kesulitan guru dalam proses
SMA/SMK di Jorong Kampung Padang
pembelajaran secara daring ataupun luring. Paraman Dareh, Nagari Aia Manggih,
Kecamatan Lubuak Sikapiang, Kabupaten
Pasaman, Provinsi Sumatera Barat dengan
REFERENSI Metode SYIFW (Sharing to Youtube,
Instagram, Facebook, dan WhatsApp). Jurnal
Basyiruddin. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Basicedu 2017
Ciputat Press.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan
Daryanto.(2010). Media Pembelajaran.
Kuantitatif (R & D). bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: Gava Media
Taufik D.K. 2016. Pengaruh Penggunaan Media
Hilna P, Luthfi H.M, Din.A.U. 2020. Analisis
Video Pembelajaran Terhadap Prestasi
Proses Pembelajaran Dalam Jaringan
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
(DARING) Masa Pandemi COVID-19 pada
Kelas V SD Se- Kecamatan Gedangsari
Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Vol. 4
Gunung Kidul Tahun Ajaran 2015/2016.
No. 4 Tahun 2020 Halm. 861-872.
Jurnal Universitas Sarjanawiyata Taman
Isrok`atun, R.Amelia. 2018. Model-model Siswa. (diakses online Agustus 2020)
Pembelajaran Matematika. Jakarta : Bumi
Trianto.(2011).Model-model Pembelajaran
Aksara
Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
JakaWarsihna. (2009). Pembuatan media video Prestasi pustaka. Jakarta.
.Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan,Depdiknas.
Martini D.P, Edy B.I, Cholis S. 2016.
Pengembangan Media Box Mengenal
Bilangan Dan Operasinya Bagi Siswa Kelas
1 Di SD Negeri Gadang 1 Kota Malang.
Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika
Vol.1 No 1.
Nana Sudjana. 2012. Penelitian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya
Plomp, Tjeerd. 2013. Educational Design
Research: an Introduction. Netherlands:
Netherlands Institute for Curriculum
Development.
Purwanto. 2006. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Riduwan. 2006. Dasar-dasar Statistika. Bandung:
Alfabeta

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai