Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS HAMZANWADI

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UJIAN TENGAH SEMESTER

MK : Teknologi Baru dalam Pengajaran Hari/Tgl : Jumat, 10 Februari 2022


dan Pembelajaran
Kelas : Pendidikan MIPA Pengampu : Sapiruddin, M.Pd.

Nama Mahasiswa : Widia Puji Hastuti


SIMPKB_ID : 7000001856

Baca dengan seksama instruksi soal di bawah:

1. Abad 21 menuntut semua lini harus beradaptasi dengan dunia digital, tidak terkecuali dunia
pendidikan. Apa yang menjadi keresahan terbesar anda sebagai guru dalam menghadapi
pembelajaran digital yang serba cepat ini?
Perkembangan teknologi digital sangat membantu para pendidik dalam melakukan
proses pembelajaran, karena pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Akan tetapi efek negatif yang ditimbulkan yaitu banyak informasi menarik perhatian
peserta didik yang akhirnya fokus peserta didik menjadi terbagi. Maraknya game online
juga membuat peserta didik lebih banyak menggunakan waktu dengan bermain game
daripada belajar. Efek negatif selanjutnya yaitu degradasi moral dimana hal ini sangat
dirasakan oleh para guru pada saat pandemi covid 19 dimana pembelajaran dilakukan
secara caring dan didalam pembelajaran tersebut tidak ada tugas guru sebagai pendidik
yang mendidik moral, disiplin dan sopan santun peserta didik. Selanjutnya peserta didik
cenderung malas dalam menjawab soal karena peserta didik tahu semua jawaban sudah
ada di internet dan peserta didik hanya perlu copy paste tugas-tugas yang diberikan oleh
guru, peserta didik sering curang dalam ujian inline karena pada saat ujian peserta didik
memiliki kesempatan untuk membuka internet dan bertanya jawaban kepada keluarga di
rumah.
2. Pemerintah sudah memberikan workshop, pelatihan bahkan edukasi terbimbing bagi semua
guru agar mereka mampu mengeksplor ICT ke dalam pembelajaran. Akan tetapi fakta di
lapangan jauh panggang dari api. Menurut anda, apa solusi kongkrit atas problem para guru
di atas?
Upaya pemerintah memberikan workshop menurut saya akan lebih berdampak bagi
guru-guru muda dan akan bedda ceritanya jika diberikan bagi guru-guru senior karena
guru-guru senior sudah habis masa dalam belajar teknologi. Permasalahan yang ada di
lapangan menunjukkan bahwa masih ada guru yang minim pengetahuan tentang IT yang
disebabkan oleh faktor usia dan kesulitan menemukan ide kreatif . walaupun pemerintah
melakukan pelatihan akan tetapi guru masih belum menguasai atau bahkan belum
mengenal teknologi, hal itu akan menjadi kurang efektif karena guru harus belajar dari
awal dan tentunya akan memakan waktu yang cukup lama.
Solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan cara memilih target pelatihan bagi guru-
guru muda yang nantinya akan menjadi leader dalam pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi dan guru muda di sekolah juga bisa mengajari guru senior secara perlahan agar
semua guru dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
Masalah kedua yaitu masih kurangnya fasilitas pendukung teknologi yang ada di
sekolah seperti arus listrik dan koneksi internet. Hal ini akan berdampak pada kelancaran
pembelajaran berbasis teknologi di sekolah. Solusi yang dapat diambil untuk mengatasi
maslah tersebut yaitu dari pihak sekolah harus memfasilitasi setiap ruang kelas dengan
listrik yang memadai dan koneksi internet yang stabil.
Masalah ketiga yaitu masih terdapat sekolah yang belum mewajibkan guru untuk
melakukan pembelajaran berbasis teknologi. Jika ada kewajiban dalam menggunakan
teknologi, maka mau tidak mau guru akan terdorong untuk belajar teknologi dan guru
akan menjadi antusias dalam mengikuti pelatihan dan akan bersemangat dalam
melakukan pembelajaran berbasis teknologi.
3. Jika di dalam kelas anda, ada 8 peserta didik yang tergolong Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) dari total 21 peserta didik. Apa tindakan anda dalam memberikan ketuntasan materi
pembelajaran melalui integrasi teknologi.
Proses belajar mengajar pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) lebih
mementingkan prinsip yang dimana pembelajaran dapat dengan mudah diterima dan
diingat hingga dihafal. Dalam proses pembelajaran di sekolah normal, guru sebaiknya
membuat Rencana Pembelajaran Individu bagi AKB, RPI ini berisi treatment khusus
yangakan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Guru juga harus
menyediakan media pembelajaran khusus yang dapat dengan mudah dipelajari dan
diingat oleh ABK.
Penggunaan media teknologi masih belum disarankan untuk digunakan sebagai
media pembelajaran bagii ABK karen akan memicu persoalan yang lebih besar
dikemudian hari. Penggunaan media teknologi pada ABK tidak efektif karen ABK
cenderung lebih impulsif sehingga masih kesullitan dalam mengontrol pemakaian gawai.
Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh pendiri Yayasan Semai
Jiwa Amini yang mengatakan bahwa penggunaan media teknologi pada ABK akan
membuat anak menjadi penyendiri dan lebih agresif.

Anda mungkin juga menyukai