Anda di halaman 1dari 4

Nama : ELINA

NIM : A2P222068
Kelas : R002 MIPA
Mata Kuliah : Seminar Penidikan Profesi Guru

PPG Prajabatan

Jurnal Refleksi

Nama
Computational Thinking
Matakuliah
Review Materi yang saya pelajari yaitu:
pengalaman a. Topik I: Pendalaman Pemahaman Computational Thinking
belajar Pada Topik I saya mempelajari tentang pemahaman mendalam
computational thinking dalam pembelajaran. Computational thinking
adalah keterampilan menganalisis masalah kompleks, memahami apa
masalahnya, dan mengembangkan solusi yang tepat. Kemudia
menyajikan solusi dengan cara yang dapat dipahami oleh komputer
maupun manusia. Computational thinking terdapat tahap yaitu
decomposision, pattern recognition, abstraction, dan algorithm.

b. Topik II: CT dalam Kurikulum


Pada Topik II yang saya pelajari adalah tentang computational
thinking yang berperan dalam kurikulum untuk mengajarkan peserta
didik bahwa pemebalajaran abad-21 harus berubah cara berpikir lebih
kritis lagi karena pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Computational thinking bermafaat bagi peserta didik dalam
menyelesaikan masalah pada materi yang sulit dipahami atau
permasalahan dikehidupan sehari-hari. Pada tingkatan pendidikan
setiap fase A, B, C, D, E, F terdapat capaian pembelajaran dengan
memberikan persoalan dengan tingkat kompleksitas yang semakin
meningkat.

c. Topik III: CT dalam Problem Solving


Pada Topik III mempelajari tentang computational thinking dapat
menyelesaikan soal-soal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Pada
contoh soal memiliki computational thinking dalam penyelesainnya
yaitu soal babras. Babras adalah sebuah soal yang dibuat skala
internasional yang tujuannya untuk promosikan CT kemasyarakat
luas. AKM adalah Asesmen Kemampuan Minimum yang
menggantikan Ujian Nasional, yang diharapkan dapat mengukur
kompetensi mendasar atau minimin yang diperlukan peserta didik di
kehidupan masyarakat.

d. Topik IV: Ujian Tengah Semester


e. Topik V: CT dan Proyek
Pada Topik V saya mempelajari computational terintegrasi dengan
proyek STEM. Penerapan dapat dilakukan dengan Flipped Learning
memiliki potensi untuk membantu peserta didik memhami dan
mempraktikkan keterampilan CT secara efektif. Pada topik ini
mengajarkan mahasiswa untuk menentukan proyek yang dapat
dilakukan di sekolah kemudian menganalisis unsur-unsur dari sebuah
proyek STEM yang dipilih.

f. Topik VI: Integrasi CT dalam Mata Pelajaran


Pada Topik VI yang saya pelajari yaitu CT tidak hanya dapat
dilakukan pada proyek tetapi juga pada mata pelajaran yang memiliki
tingkat problem solving yang tinggi. Salah satunya mata pelajaran
biologi materi genetika yang mana dalam penetuan fenotip pada
pesilangan dilakukan beberapa tahap yang harus diselesaikan terlebih
dahulu atau solusi dan itu dapat diselesaikan melalui CT.

g. Topik VII: Restrukturisasi Portopolio


Pada Topik VII saya mempelari cara menyusun poropolio dari
kegiatan perkuliahan yang sudah dilakukan yang betujuan untuk
memberi panduan untuk restrukturisasi portofolio yang sudah dibuat
sejak topik 1 sampai 6.

h. Topik VIIIL Materi Pengayaan – Topik CT dalam Problem Solving:


Menyelesaikan Persoalan yang Melibatkan Analisa Data, Pemodelan,
dan Simulasi dengan CT
Pada Topik VIII mempelajari tentang salah satu implementasi CT
adalah pada persoalan yang melibatkan analisis data, pemodelan, dan
simulasi.

i. Topik IX: Materi Pengayaan – Topik CT dan Proyek Kreatif: Proyek


Programming dengan Scratch
Pada Topik IX yang mempelajari adalah pemograman dan CT.
Perbedaan CT dengan pemogram yaitu CT berkaitan dengan konsep
berpikir semencata pemograman adalah suatu keterampilan untuk
menulis program dalam suatu bahasa yang dapat dipahami baik oleh
komputer maupun oleh manusia yang mengeksekusinya.

Refleksi Pada mata kuliah Computational menarik bagi saya untuk dipelajari lebih
pengalaman mendalam pada Topik 6 mengenai integritas CT dalam mata pelajaran
belajar yang menurut saya itu penting. Seorang guru melakukan pembelajaran dikelas
dipilih dengan membuat perangkat pembelajaran. Terdapat materi sulit dan
butuh pemecahan masalah untuk menyelesaikan dan itu akan dipermudah
dengan mengintragasikan CT kedalamnya. Pengintegrasian CT dalam
mata pelajaran sangatlah penting untuk melatih peserta didik dalam
berifikir lebih kritis menyelesaikan permsalahan. Melalui CT persoalan
yang dihadapi dapat terselesaikan dengan tahapan-tahapan yang telah
dipelajari.

1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajar?


Computational thinking merupakan suatu metode yang menerapkan
kemampuan berpikir sama dengan analisa komputer. Pada abad-21
ini pembelajaran tidak hanya lagi berpusat pada guru tetapi berpusat
pada peserta didik. Seiring perkembangan zaman yang sudah
menggunakan digital tentunya problematika semakin rumit, maka hal
itu dapat diselesaikan dengan CT. Topik-topik ini mengajarkan saya
penting CT dalam mengimpelementasikan di sekolah yang mana
peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan
masalah. CT dapat diintegrasikan disemua mata pelajaran, contohnya
biologi yang terdapat materi-materi sulit untuk diselesaikan butuh
keterampilan khusus dalam penyederhanaan materi ataupun soal-soal.

2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah


tersebut?
Computational thinking merupkan keterampilan baru yang saya
pelajari, maka dari itu saya mempelajarinya dengan sungguh-
sungguh. Bertanya kepada dosen bagaimana cara mendapat solusi
dari tahapan pemecahan masalah. Saya mempelajari lebih dalam CT
dengan menyelesaikan soal babras dan juga CT yang diintegrasikan
pada proyek. Baru saya menerapkan CT yang dintegrasikan kedalam
materi pembelajaran. Hal ini bertujuan agar saya dapat
mengimplementasikan di kelas dan mengajari kepada peserta didik.

3. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-


topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Menurut saya strategi yang saya implementasikan dalam mempelajari
semua topik pada Computational Thinking sudah tepat dengan
memahami dasar-dasar CT yang kemudia dapat di integrasikan pada
soal babras, kurikulum, mata pelajaran. Saya semakin paham bahwa
CT sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahn dikehidupan
sehari-hari dan juga CT sangat berguna untuk pendidikan
kedepannya.
Analisis artefak Artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar
pembelajaran saya adalah:
Melakukan eksplorasi konsep-konsep CT dalam kurikulum
https://drive.google.com/file/d/
1HOtMsjYvZbrSV6o47ulHnGczlmJOXjV8/view?usp=drive_link
https://drive.google.com/file/d/1uGFwG8Tc-EZ69hB0-
BarNu5QxCf5eqqd/view?usp=drive_link

Mengkolaborasikan pemahan saya dengan teman sejawat dalam


menerapkan CT dalam kurikulum
https://drive.google.com/file/d/1H5MtAM-
3hSLJKQOgvYyGHbkddZm1Lli4/view?usp=drive_link

Mendemonstrasikan hasil dikusi yang telah dibuat pada CT dalam


kurikulum
https://drive.google.com/file/d/
1a1ZEeHly0HAIdKMocG1shA6IPhTFMmpW/view?usp=drive_link

Mengkoneksikan CT dalam kurikum pada materi sebelumnya dan mata


kuliah lain
https://drive.google.com/file/d/
1AarKsgSlF2Mq4SievEADDsCTxLHeQkO_/view?usp=drive_link

Membuat aksi nyata setelah mempelajari CT dalam kurikulum


https://drive.google.com/file/d/
1qjRBa59OJ9U8ILfZvqrOidR6UILTaqTM/view?usp=drive_link

https://drive.google.com/file/d/
1zjE58vg2ehDT4nEWpoBTZcOSNz2yRDhD/view?usp=drive_link
Pembelajaran Pembelajaran berkmakna yang dapat saya peroleh yaitu saya dapat
bermakna (good mengiplementasikan CT dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga saya
practices) mengimplementasikan pada materi pembelajaran yang sulit agar peserta
didik dapat menerapkannya kembali. CT sangat penting karena dapat
menyelesaikan persoalan yang dihadapi dengan adanya sebuah dasar agar
persoalan yang diselesaikan dapat diatasi secara efektif, efesien, dan
optimal. Sebagai seorang guru pembelajaran CT ini dapat saya
manfaatkan untuk menyelesaikan tugas-tugas saya dan memberikan
pengetahuan baru untuk peserta didik agar dapat berpikir secara kritis dan
kompleks.

Anda mungkin juga menyukai