Anda di halaman 1dari 18

BAB XX

Meningkatkan literasi digital siswa/i SDN Karang


Asih 14 melalui aplikasi “Tiktok”
Oka Julita Marlinang Simanjuntak a
a
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Purwakarta

ABSTRAK
Sejak wabah Covid 19 meningkat dan jumlah penderita semakin bertambah, pemerintah
Indonesia memutuskan untuk tidak mengadakan pembelajaran dengan bertatap muka guna
mengurangi penularan virus ini, sehingga seluruh sekolah TK, SD, SMP, SMA sampai dengan
perguruan tinggi melaksanakan peraturan tersebut. SDN Karang asih 14 merupakan salah satu
sekolah yang melaksanakan pembelajaran dari rumah, saat pelaksanaan terdapat banyak
kendala yang dihadapi oleh siswa, orang tua siswa, dan guru terutama pada mata pelajaran
Matematika materi FPB dan KPK. Salah satu permasalahnya adalah penggunaan media yang
terbatas menjadi kendala dalam pemahaman dan semangat siswa dalam mengerjakan tugas,
penggunaan media pembelajaran yang masih minim digunakan dan masih mendominasi
adalah pemberian media berupa tulisan saja mereka terkadang jenuh dan akhirnya mereka
tidak memahami materi tersebut juga tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Maka dari itu
KKN dilakukan dengan pendampingan berupa pembuatan media pembelajaran animasi yang
dinilai efektif untuk digunakan pada saat pembelajaran sehingga siswa dapat memahami
materi yang disampaikan dengan baik dan lebih.

Kata Kunci : Pandemi, Daring, Matematika, Video Pembelajaran Bahasa Indonesia,


Pembelajaran Matemaika.

20.1 Pendahuluan
Di Indonesia kasus Covid-19 masih terbilang tinggi, apalagi sekarang
banyak varian baru dari virus ini. Menurut epidemiolog Universitas Indonesia,
Ede Surya Darmawan, mengatakan bahwa sudah ada 10 varian covid yang sudah
masuk ke Indonesia dan tiga diantaranya sedang heboh yakni Delta B.1.617.2,
Alpha B.1.1.7, dan Beta 1.351. "Virus ini sudah ada di Indonesia, terutama di Jawa
semua ada. Bahkan khususnya di Jakarta varian dunia ini sepuluh-sepuluhnya
ada." ungkapnya.
Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan
media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan,
mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara
sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina
komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga
merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif
dan teknikal (Ratna FA,2021) . Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan
jaringan internet dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring dilaksanakan
dengan mengunakan beberapa platfrom media sosial dan aplikasi video
conference. Dalam dunia Pendidikan, di ruang lingkup sekolah dasar, tidak
semua guru dapat menguasai platfrom yang digunakan untuk pembelajaran
daring. Begitupun dengan para orangtua murid dan juga siswanya. Kepala
Sekolah SDN Karang Asih 14 menaggapi fenomena pandemi ini sangat
menghambat proses kegiatan belajar mengajar
Pada surat edaran No. 4 tahun 2020, kemudian surat edaran tersebut
diperkuat dengan SE Sekjen Nomor 15 tahun 2020 mengenai pedoman
pelaksanaan belajar dari rumah selama adanya Covid-19. Kegiatan belajar dari
rumah memiliki prinsip peserta didik dapat mengakses materi dan sumber
pembelajaran yang tidak memiliki batasan waktu maupun tempat. Dengan
kegiatan belajar dari rumah, pemerintah mengharapkan dapat mendukung
proses pembelajaran jarak jauh dan dapat mempermudah dalam pemberian
materi kepada siswa tidak hanya itu, dengan belajar dari rumah diharapkan
siswa mendapat pemahaman dan pengalaman yang lebih mendalam mengenai
makna pembelajaran. Adanya kegiatan BDR (Belajar Dari Rumah)
mengharuskan guru untuk menyiapkan perangkat pembelajaran atau media
pembelajaran yang dapat diakses oleh siswa dan dapat mempermudah siswa
dalam memahami materi yang diberikan. Tidak hanya model pembelajaran saja
yang perlu dipersiapkan guru, tetapi juga guru harus mempersiapkan metode
yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran daring. Maka dari itu harus
ada yang namanya inovasi pendidikan, inovasi pendidikan mencakup hal-hal
yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti
sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem
dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan definisi
dari inovasi pendidikan maka dapat dirumuskan bahwa tujuan utama inovasi
yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur
dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah
peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya
(menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan)
dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecilkecilnya (Emalia dan Farida, 2019).

Di dalam pembelajaran daring guru tidak dibatasi oleh aturan dalam


memilih dan menggunakan media pembelajaran daring yang akan digunakan.
Namun guru harus mengacu pada prinsip pembelajaran daring seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Artinya adalah media yang digunakan oleh guru
dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi dalam pembelajaran dapat
dilakukan dengan baik(Eka Selvi Handayani. Hanni Subakti, 2021). Pembelajaran
daring dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi whatsapp, zoom, dan
aplikasi lainnya yang dapat menunjang pembelajaran daring. Penggunaan
aplikasi tersebut merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh orang
tua siswa, guru, dan siswa karena terdapat beberapa aplikasi yang dapat
digolongkan asing dan perlu waktu untuk memahaminya. Sehingga untuk
menyampaikan materi beberapa sekolah memilih untuk menggunakan aplikasi
chat seperti whatsapp karena dinilai mudah, media pembelajaran yang digunakan
pun terbatas karena dalam pembuatannya, dibutuhkan aplikasi yang
mendukung dan dapat dipahami, maka beberapa memilih memberikan materi
dalam bentuk foto materi saja khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam masa pandemi ini
adalah pembatasan pembelajaran dimana sekolah belum membuka
pembelajaran tatap muka secara penuh. Sehingga pembelajaran penjas pada saat
ini banyak dilakukan dalam model pembelajaran daring maupun pembelajaran
blended learning. Tugas bagi seluruh guru dan pemerhati pendidikan terutama
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, agar dapat melakukan
pembelajatan secara inovatif dan kreatif. Meskipun peserta didik berada
dirumah masing-masing pada saat pembelajaran, guru dapat memberikan
pembahasan tentang materi kesehatan dan kebugaran melalui berbagai media
pembelajaran. Selain itu guru juga dapat mewajibkan peserta didiknya untuk
melakukan kegiatan fisik, ketrampilan gerak dan latihan olahraga melalui
aktivitas perekaman dan editing video sehingga dapat menghasilkan karya
kreatif yang bisa dibagikan diberbagai media sosial untuk keperluan
penyelesaian tugas sekolah. Pemilihan media pembelajaran baik visual maupun
media visual juga perlu kamu perhatikan agar menarik dan menumbuhkan
motivasi peserta didik untuk ,mengikuti pembelajaran sampai selesai. Peserta
didik lebih tertarik pada media audio visual yang didalamnya terdapat contoh
gerakan yang diinginkan dan disertai dengan penjelasan langkah atau cara
melakukan gerakan tersebut. Media tersebut bisa ditampilkan melalaui berbagai
media sosial agar lebih kekinian. Untuk peserta didik dengan keterbatasan akses
internet, guru dapat 222 membuatkan gambar langkah-langkah gerakan disertai
penjelasannya secara lengkap dan jelas. Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini
juga perlu diperhatikan tentang anjuran mentri Pendidikan tentang merdeka
belajar. Dimana anak bisa belajar secara mandiri kapan saja dan dimana saja.
Semua materi dan tugas yang kamu berikan seharusnya mudah diakses oleh
peserta didik baik yang menggunakan media sederhana sampai yang
menggunakan media online yang kompleks.

Matematika merupakan alat untuk memberikancara berpikir, menyusun


pemikiran yang jelas, tepat, teliti. Hudojo (2005) menyatakan, matematika
sebagai suatu obyek abstrak, tentu saja sangat sulit dapat di cerna anak- anak
sekolah dasar (SD) yang mereka oleh piaget, diklasifikasikan masih dalam tahap
operasi konkret. Siswa SD belum mampu untuk berpikir normal maka dalam
pembelajaran matematika sangat di harapkan bagi para pendidik mengaitkan
proses belajar mengajar di SD dengan benda konkret. Dalam mata pelajaran
Matematika kelas XI mayoritas materi berisi latihan soal, sehingga apabila
diberikan materi dalam bentuk foto biasa menimbulkan rasa bosan dan tidak
pahaman pada siswa. Sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
tidak dapat dipahami dengan hanya menggunakan foto materi saja tetapi juga
memerlukan video penjelasan berupa contoh sehingga materi dapat
tersampaikan dengan baik, apabila pembelajaran Bahasa Indonesia diberikan
dalam bentuk foto materi saja akan menimbulkan tidak pahaman siswa
mengenai suatu materi, ketika siswa tidak memahami materi yang disampaikan
mereka akan cenderung malas untuk mengerjakan tugas. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh (Ekantini dkk., 2020) pada penelitian yang dilakukan
terhadap 38 peserta didik SMP Muhammadiyah I Jetis berkaitan dengan aplikasi
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran, dari penelitian
tersebut didapat 90% siswa hanya mengenal aplikasi Whatsapp dan 10%
mengenal aplikasi lain seperti google classroom dan telegram.

Matematika merupakan ilmu yang abstrak, matematika dapat membuat


siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan juga dapat melatih siswa
dalam menyelesaikan masalah. Dengan mempelajari matematika, siswa dapat
memiliki kemampuan berpikir tinggi yang meliputi empat hal yaitu berpikir
dengan logis, berpikir kritis, sistematis, dan kreatif. Namun tidak sedikit siswa
yang menganggap matematika adalah pembelajaran yang sulit dan rumit untuk
dipahami, selain itu siswa menganggap matematika sulit karena objek
matematika menggunakan banyak rumus untuk menyelesaikannya. Mata
pelajaran matematika mempelajari mengenai sebuah objek yang bersifat abstrak
dan juga saling berkaitan dengan materi yang ada dimatematika. Sehingga
dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang diberikan guru, siswa merasa
kesulitan terlebih dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring membuat
siswa kurang memahaminya, karena pembelajaran hanya diberikan dalam foto
materi saja. Belajar kreatif adalah kemampuan untuk menyimbolkan,
mendukung, dan mewakili ide matematika. Teman yang kreatif adalah kondisi
dimana belajar matematika didukung oleh lingkungan seperti, teman, guru,
orang tua, masyarakat yang kreatif (komunitas belajar). Matematika bukanlah
semata-mata tentang benar dan salah, matematika bahkan sering menggunakan
tebakan dan intuisi. Matematika membutuhkan kemampuan untuk
menggunakan simbol, gambar, diagram, dan model untuk berpikir. Matematika
membutuhkan keterampilan untuk mengamati pola dan menyelesaikan masalah
(Yohana Setiawan, 2020)

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Adalah Latar belakang masalah mata


pelajaran bahasa indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib dan utama
diajarkan di sekolah dasar. Bahasa indonesia adalah salah satu mata pelajaran
bahasa yang wajib selalu ada dalam setiap ujian nasional baik untuk tingkat sd,
smp dan sma. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca,
menulis, menyimak, dan berbicara. Aktivitas menyimak dan membaca
merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan menyimak dan
membaca, dapat menguatkan kemampuan siswa untuk memahami setiap
maksud yang disampaikan oleh menutur baik dalam bentuk lisan dan/atau
tulisan. Siswa dilatih mengingat, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya.
Selain itu juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.

Dengan adanya program pendidikan pada KKN Tematik Universitas


Pendidikan Indonesia melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) mengharapkan mahasiswa yang melaksanakan KKN Tematik dapat
membantu pihak sekolah yang meliputi guru, siswa, dan orang tua siswa dalam
proses pembelajaran. Maka dari itu tujuan adanya KKN Tematik di wilayah
Cikarang Kabupaten Bekasi tepatnya di SDN Karang Asih 14 adalah membantu
pihak sekolah melalui pembelajaran dengan menganalisis permasalahan yang
ada pada pembelajaran dan memberi solusi, salah satu permasalahan yang
didapat adalah dalam penggunaan media pembelajaran materi Macam- macam
profesi dan pekerjaan di sekitar kita , maka solusi dari permasalahan tersebut
adalah dengan membuat video animasi untuk meningkatkan antusias siswa
terhadap literasi digital. Pembelajaran daring berpengaruh terhadap
kecapakapan atau kesanggupan siswa karena siswa yang biasanya aktif dalam
kelas di sekolahnya, sekarang akan jadi terhambat karena susana rumah yang
mungkin kurang kondusif dan gangguan lain yang emenghampat proses
pembelajaran. Kemampuan atau kinerja siswa dari pemahaman perlu diiringi
dengan belajar dan berpikir. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa dapat
mengakibatkan krmampuan kinerja siswa yang menurun ssehingga dapat
menghampat terbentuknya nilai dalam proses pembelajaran.

20.2 Metode
20.2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode yang digunakan metode deskriptif
kualitatif. Menurut Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif
kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan penulis untuk
menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu
tertentu. Sasaran penyebaran angket kuesioner ini adalah peserta didik di
SDN Karang Asih 14, yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar
(KBM) secara daring atau online. Menurut Hamalik (1986) bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh–
pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan
minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan Penguatan
Pembelajaran Daring melalui Aplikasi Whatsapp di SDN Karang Asih 14.
Media-media lain yang digunakan juga yaitu Zoom, Google Form, Microsoft
Power Point, Microsoft Excel serta Microsoft Word. Kegiatan KKN ini
dilaksanakan secara daring dan individu di tempat tinggal masing-masing
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

20.2.2 Waktu Pelaksanaan dan Teknis Pelaksanaan

Program KKN dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting,


Tiktok, Google Meet, Google Form, Whatsapp . Kegiatan KKN dilaksanakan
selama 30 hari terhitung dari tanggal 20 Agustus 2021. Tahapan
pelaksanaan pengabdian dimulai dari:

Gambar 4.1. Bagan tahapan pelaksanaan pengabdian

20.2.3 Tahapan Persiapan

Tahapan persiapan diawali dengan melakukan perizinan dengan


pihak sekolah melalui Whatsapp yaitu kepada kepala sekolah dan guru
yang bersangkutan. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi mengenai
tujuan dan maksud dari KKN yang akan dilaksanakan kepada kepala
sekolah, kemudian kepala sekolah menunjuk guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk kelas XI dan Matematika untuk didampingi. Setelah
mendapat guru yang didampingi, kemudian melakukan koordinasi dan
komunikasi terkait kekurangan dan permasalahan yang dihadapi.
Kegiatan ini dilakukan melalui aplikasi Whatsapp, setelah melakukan
koordinasi dengan guru dan kepala sekolah maka dilanjutkan koordinasi
dengan siswa dan orang tua siswa mengenai pengenalan diri dan tujuan
dari kegiatan yang akan dilakukan, dan kegiatan KKN dapat dimulai.

20.2.3.1Tahapan Inti

Pada tahapan ini diawali dengan berdikusi bersama wali kelas XI


terkait pembelajaran dan media pembelajaran seperti apa yang di
gunakan pada saat pembelajaran online dilakukan. Setelah berdiskusi
dengan wali kelas XI dilanjut dengan pendekatan kepada siswa dan
orangtua siswa, lalu dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab terkait
kesulitan pembelajaran pada masa pandemi Covid ini melalui Zoom
meeting sambil melakukan kegiatan tanya jawab dengan orangtua, siswa
mengisi angket yang telah disediakan berisi pertanyaan mengenai
pembelajaran online yang telah dijalani guna mengetahui kekurangan
pembelajaran dari pandangan siswa, tidak hanya memberikan angket
kepada siswa tapi juga kepada orang tua siswa guna mengetahui
kesulitan yang mereka hadapi dalam pembelajaran online untuk
kemudian dilakukan pendampingan. Angket berisi lima pertanyaan
terkait pembelajaran online. Kemudian dari hasil angket siswa didapat
bahwa kekurangan yang mereka hadapi ada pada penggunaan media
pembelajaran sehingga mempengaruhi semangat mereka ketika
mengerjakan tugas. Setelah mendapat jawaban dari mereka maka
dilakukan pengumpulan data siswa yang mengumpulkan tugas sebelum
menggunakan video pembelajaran animasi dan dilanjutkan dengan
membuat media pembelajaran, karena pada awal pembelajaran materi
yang diberikan adalah Macam- macam profesi dan pekerjaan di sekitar
kita untuk Bahasa Indonesia dan materi fpb dan kpk untuk Matematika,
maka dilakukan pendampingan pembelajaran mengenai materi macam-
macam profesi dan pekerjaan disekitar kita tersebut dengan membuat
video animasi. Sedangkan dari angket orang tua didapat bahwa mereka
masih kesulitan dalam melakukan pendampingan siswa ketika
pembelajaran daring maka untuk mengatasi hal tersebut dilakukan
pendampingan berupa pemberian beberapa cara mengenai kesulitan
yang dihadapi. Materi yang diajarkan akan di buat berbentuk video
melalui aplikasi Tiktok, setelah pembuatan video kemudian video di
upload di aplikasi Tiktok dan di share berupa link ke grup kelas di
Whatsapp dan siswa akan menyimak video pembelajaran yang berisi
materi pembelajaran, pertanyaan terkait materi yang ada di dalam video
tersebut dan juga dimana siswa akan menjawab pertanyaan yang di
berikan. Siswa diberikan tugas berupa pertanyaan terkait materi macam-
macam profesi dan pekerjaan disekitar kita dan akan di jawab di kolom
komentar video yang diupload di aplikasi Tiktok dengan menyebutkan
nama, kelas, dan jawaban dari pertanyaan yang ada di video, contoh :
Christian Keiyesh – kelas 6A – (1) Guru (2) Dokter (3)Polisi (4) Perawat
(5) Tukang Pos (6) Pemadam Kebakaran (7) Penjahit (8) Nakoda (9) Koki
(10) Pilot.

20.2.3.2Tahapan Evaluasi

Langkah terakhir setelah tahapan inti adalah tahapan evaluasi,


pada tahapan ini dilakukan penilaian tugas yang dikumpulkan dan
mendata siswa yang mengumpulkan tugas kemudian membandingkan
data yang didapat sebelum penggunaan media pembelajaran animasi.
20.2.3.3Metode Pembuatan Video Pembelajaran

Video pembelajaran animasi dibuat melalui pc yang terhubung


dengan internet dan menggunakan aplikasi Tiktok, pada pembuatan
video pembelajaran animasi terdapat tiga tahapan yang dilakukan yaitu
menjelaskan materi mengenai macam-macam profesi yang ada di sekitar
lingkungan kita, memberikan tugas dari materi yang sudah di berikan
tentang macam-macam profesi yang ada di sekitar lingkungan kita.
Sedangkan untuk mata pelajaran Matematika pada video pembelajaran
animasi diambil dari youtube dan di share ke grup kelas yang ada di
Whatsapp berisikan materi mengenai fpb dan kpk contoh juga soal
mengenai materi fpb dan kpk. Video dilengkapi dengan instrument
musik agar lebih menarik dan lebih di mengerti karena ada contoh soal
dari materi yang disampaikan.

20.3 Hasil dan Pembahasan


Pembelajaran di Indonesia saat ini dilakukan dari rumah atau dikenal
dengan istilah Belajar Dari Rumah (BDR). Dalam kegiatan BDR guru dituntut
untuk menyajikan dan mempersiapkan pembelajaran dengan baik dan dapat
dipahami oleh siswa. Setelah dilakukan pembelajaran secara daring, didapat
beberapa permasalahan di antaranya adalah pada mata pelajaran Matematika.
Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya antusias siswa dalam
mengumpulkan dan mengerjakan tugas, setelah didapat permasalahan tersebut
dilakukan analisis permasalahan dengan guru mata pelajaran terkait dan
ditemukan hasil bahwa hal tersebut dikarenakan beberapa hal di antaranya
karena perubahan sistem pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap
muka menjadi pembelajaran secara daring, kendala jaringan atau sinyal yang
kurang baik, tidak semua siswa yang memiliki telepon genggam, dan rasa bosan
yang timbul karena penggunaan media yang terbatas. Sehingga dari
permasalahan tersebut didapat solusi yaitu dengan melakukan pendampingan
berupa pembuatan media pembelajaran berupa video animasi. Bahan ajar atau
media pembelajaran dalam bentuk animasi yang menarik akan menciptakan
minat dan semangat pada peserta didik untuk mempelajari materi tertentu.

Menurut (Zakirman & Hidayati, 2017) Video animasi merupakan salah satu
media yang dapat digunakan sebagai bahan ajar audio-visual dan diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar audio–visual merupakan bahan ajar
dengan menggabungkan keterampilan audio dan juga dilengkapi dengan visual
atau gambar mengenai suatu materi. Video pembelajaran animasi merupakan
salah satu cara untuk menjelaskan materi ketika BDR dilaksanakan terutama
dalam mata pelajaran Matematika, karena dalam materi Matematika mayoritas
berisi teori dan contoh soal. Sehingga apabila materi hanya diberikan berupa
catatan saja maka akan menimbulkan rasa bosan dan ketidakpahaman pada
siswa terkait meteri pembelajaran tersebut. Pernyataan tersebut didapat dari
hasil penyebaran angket yang dilakukan pada tanggal 05 September 2021 kepada
siswa kelas XI. Penyebaran angket dilakukan secara daring melalui Whatsapp
grup dan di jawab melalui Whatsap pribadi atau melalui pesan pribadi, siswa
diberi waktu 1 x 24 jam untuk mengisi angket. Berikut pertanyaan angket yang
disebarkan:

Gambar 4.1. Pertanyaan angket pembelajaranonline

Berikut jawaban dari pertanyaan angket yang sudah di share di grup Whatsapp :

Gambar 4.2. Jawaban angket siswa

Dari hasil jawaban angket yang disebarkan kepada siswa dapat


disimpulkan bahwa tugas berupa foto materi membuat mereka bosan dan tidak
pahaman tentang materi yang di berikan begitu juga untuk mengerjakan tugas.
Hal lain didukung dengan pendapat ahli, Piaget mengelompokkan anak usia 15
tahun ke tahap perkembangan kognitif operasional formal yang berarti pada
tahap ini setiap individu mulai memikirkan pengalaman konkret dan memiliki
pemikiran yang lebih abstrak, idealis, dan lebih logis.
Tujuan dibuatnya video pembelajaran animasi ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman dan antusias siswa dalam mengumpulkan tugas.
Dalam membuat video pembelajaran terdapat beberapa tahapan di antaranya
pembukaan, inti, dan penutupan. Video animasi dibuat dengan menggunakan
aplikasi Tiktok yang tersedia di Play Store ataupun App Store. Pengguna aplikasi
dapat memasukan materi, gambar, video, suara, dan karakter. pembuatan LKPD
sebagai tugas yang diberikan kepada siswa. LKPD berisi mengenai penjelasan
atau pertanyaan yang ada pada video animasi. Menurut (Munandar dkk, 2015)
LKPD dapat dijadikan sebuah panduan untuk siswa ketika melaksanakan
kegiatan pembelajaran, dengan menggunakan LKPD yang berorientasi pada nilai
dan untuk mengetahui bagaimana respons peserta didik selama mengamati
video animasi.

Evaluasi antara kelas 6A dan 6B tidak dilakukan dalam satu waktu. Evaluasi
pertama dilakukan oleh kelas 6A secara bersamaan bukan individu. Hal ini
dilakukan agar peserta didik mengenal aplikasi Tiktok terlebih dahulu :

Gambar 4.4. kegiatan evaluasi melalui aplikasi Tiktok

Sumber : Oka Julita

Kegiatan evaluasi dilakukan oleh kelas 6A dengan materi Macam- macam


profesi dan pekerjaan di sekitar lingkungan kita. Setelah materi Macam- macam
profesi dan pekerjaan di sekitar lingkungan kita akan ada pertanyaan seputar
materi yang ada di video, Akan ada 10 gambar yang harus di tebak oleh siswa.
Dalam evaluasi pertama, peserta didik menjawab 9 benar dan 1 salah. Kemudian
mendapat skor lebih dari 4000. Nilai yang didapat sudah cukup bagus. Evaluasi
kedua dilakukan kembali oleh kelas XI dengan pokok bahasan mengenai fpb dan
kpk. Soal terdiri dari 10 nomor dan 10 pertanyaan itu berupa isian pendek.Jenis
soal yang diberikan bobotnya tidak terlalu silit, dikarenakan semuanya sudah
ada pembahasannya di video pembelajaran fpb dan kpk. Pertanyaan pendek ini
dikerjakan perorangan, bukan lagi bersama-sama. siswa diberi pemahaman
mengenai materi fpb dan kpk melalui g-meet dan video juga bisa diakses melalui
youtube :
Gambar 4.5. Vido pemahaman dari youtube

Kemudian setelah pematerian selesai, peserta didik diberikan tautan yang


menghubungkan langsung ke aplikasi Tiktok, interaktif melalui aplikasi Tiktok
yang dibagikan di whatsapp group. Peserta didik diberikan waktu untuk bertanya
apabila ada kendala dalam mengakses tautan.

Gambar 4.6. pembagian tautan

Peserta didik diberikan waktu selama 1 hari untuk mengerjakan soal


latihan tersebut. Dengan catatan peserta didik mengerjakan tanpa bekerja sama
dengan temannya. Soal tersebut bisa dilakukan berulang-ulang oleh peserta
didik namun disistem Tiktok akan ditandai siapa saja yang sudah mengerjakan
berulang-ulang. Guru dan mahasiswa dapat mengetahui siapa saja peserta didik
yang mengulang dalam mengerjakan kuis dan yang mengerjakan dalam sekali
coba. Sehingga hal ini bisa meminimalisir penilaian yang tidak adil.

Setelah evaluasi dilaksanakan, kemudian peserta didik diarahkan untuk


mengisi soal mengenai penggunaan aplikasi Tiktok dalam pembelajaran.
Menurut Riyanto & Hatmawan (2020) menjelaskan bahwa soal yang digunakan
dalam penelitian dapat dibuat dalam bentuk konvensional (cetak) atau dalam
bentuk online (misalnya google form) (hal. 29). Lahitan soal ini betujuan ini
diberikan kepada 2 kelas yaitu kelas XIa dan C.J dengan pertanyaan yang sama.
Hal ini Skor Ketepatan 13320 70% 10290 70% 8410 50% 6830 40% 4930 30% 4260
25% 2880 15% 207 bertujuan untuk mengetahui pengaruh apa saja yang didapat
dengan menggunakan aplikasi Tiktok selama pembelajaran berlangsung.
Terdapat 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik karaika.
Gambar 4.7. Contoh jawaban peserta didik pada aplikasi Tiktok

Sumber : Oka, 2021-09-18

Guru menjelaskan melalui whatsapp dan diskusi secara langsung bahwa


pembelajaran daring khususnya bagian evaluasi sangat susah dilaksanakan. Hal
ini dikarenakan kendala jaringan, kuota terbatas dan kemampuan masing-
masing peserta didik dan wali murid terhadap pengadaan fasilitas berupa
handphone maupun pc. Karena pada saat penulis melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN), bantuan kuota pemerintah belum sampai kepada peserta
didik sehingga peserta didik harus menggunakan uang pribadi untuk membeli
kuota data. Sehingga hal tersebut membuat wali murid/orang tua kewalahan
harus mengeluarkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit yang berakhir
banyak peserta didik yang tidak memiliki kuota. Dampak lainnya juga banyak
peserta didik yang tidak hadir atau hilang komunikasi. Sehingga tugas dan
kehadiran tidak lengkap hal ini jadi menghambat pembelajaran sekaligus
evaluasi. Kemudian banyak dari peserta didik yang belum memiliki handphone /
pc pribadi sehingga harus menunggu orang tuanya meminjamkan. Terkadang
ada pula peserta didik yang fasilitas nya disita. Dikarenakan terlalu banyak
bermain games daripada belajar. menurut (Dwi Putri Robiatul Adawiyah,2020)
Semakin banyaknya pengguna media sosial TikTok pada remaja di Indonesia
tentu akan berpengaruh terhadap salah satu tahap perkembangan remaja yakni
mengenai kepercayaan diri. Memiliki kepercayaan diri sangat penting hal ini
dikarenakan seorang remaja akan mampu untuk menilai diri sendiri dan
melakukan suatu pekerjaan secara efektif di dalam kehidupannya.

20.4 Simpulan
Dari hasil kegiatan KKN dan beberapa artikel yang sudah dikaji,
contohnya menurut (Sri Puspa Nur Hayati,2021) bahwa masa pandemi Covid-19
ini memang memiliki dampak negative diberbagai aspek kehidupan masyarakat
yang akhirnya memaksa setiap golongan masyarakat untuk membatasi
kegiatannya. Dalam kegiatan akademik pertemuan secara langsung dapat
mengancam kesehatan setiap orang yang menghadirinya, akan tetapi itu tidak
menjadi hambatan justru memunculkan cara baru untuk menyampaikan ilmu
dari guru ke murid, dan masa pandemi ini tidak membatasi kreativitas seorang
pelajar karena seorang pelajar jadi memiliki lebih banyak waktu untuk fokus
pada bakat dan minatnya. Alangkah baiknya setiap lapisan masyarakat dapat
disiplin aturan Covid-19 agar dapat menjalani kegiatannya seperti biasa tanpa
adanya ancaman kesehatan. Setelah praktikum dilaksanakan ini tentunya
diharpakan siswa dapat terus menuangkan ide-ide kreatifnya baik dalam bidang
kuliner maupun bidang lainnya. Selain itu juga diharpkan siswa menjadi lebih
tertarik dalam ikut serta melestarikan baik dalam kuliner khas Nusantara
maupun budaya-budaya daerah lainnya lewat ide-ide kreatifnya. Kecerdasan
merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan lingkungan. Ketika
seseorang dilahirkan dari orangtua yang cerdas. Anak tersebut akan menjadi
anak yang cerdas apabila mendapat lingkungan baik untuk mengembangkan
inteligensinya. Namun apabila seseorang anak cerdas mendapati lingkungan
yang kurang mendukung, hal tersebut dapat menghambat bahkan sangat
mengganggu pengembangan kecerdasan seseorang. Karena terdapat beberapa
kecerdasan seperti kecerdasan dalam olahraga, bakat, akademi dan masih
banyak jenis kecersan yang lainnya.

Pandemi Covid-19 yang datang dengan cepat dan menyebar ke seluruh


dunia membuat semua negara terkejut. Sesuatu yang belum pernah ada
sebelumnya menyebabkan perubahan diseluruh aspek kehidupan manusia.
Termasuk dunia pendidikan yang terdampak sangat besar, membuat pola
pendidikan berubah. Sekolah mau tidak mau harus beradapatasi yang semula
proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka(Luring). Tetapi kini,
proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh (Daring) yang
memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi
contohnya aplikasi Tiktok menurut salah satu blog yang ada di internet
Kreativitas yang dapat dituangkan beragam, mulai dari peralatan yang
digunakan, pilihan efek video, atau fitur-fitur lainnya yang tersedia di tiktok.
Jadi tiktok bukan hanya sekedar mengunggah video seperti biasa, tapi pengguna
tiktok diajak untuk dapat memberikan video yang unik, menarik dan berbeda
dengan diiringi beragam soundtrack lagu tiktok. Dari segi manfaat,
dilakukannya pembelajaran jarak jauh (daring) telah meningkatkan proses
pendidikan ke arah digitalisasi. Namun pada kenyataannya pembelajaran daring
tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak dihadapkan oleh
berbagai kendala. Adapun hal-hal umum yang menjadi kendala dalam
pembelajara jarak jauh:

 Kurang Bimbingan Guru, Kurang bimbingan guru menjadi kendala


utama
 dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (daring) yang digelar selama
pandemi Covid-19. Kondisi ini terjadi karena komunikasi peserta didik
dengan guru sangat minim selama belajar daring. Jaringan dan Fasilitas,
Pembelajaran dilakukan secara online sehingga
 membutuhkan jaringan internet hingga fasilitas elektronik lainnya seperti
handphone dan laptop. Keduanya tak hanya digunakan sebagai alat
berkomunikasi antara siswa dengan guru, namun juga sebagai media
menyampaikan dan mengirimkan tugas. Hal ini menjadi kendala karena
tak semua peserta didik memiliki fasilitas tersebut dan terkadang
terkendala jaringan internet yang tidak stabil. Metode Pembelajaran yang
Tidak Fleksibel, Metode pembelajaran jarak jauh
 dinilai tidak fleksibel karena beberapa pembelajarn hingga praktik harus
dilakukan secra online. Sehingga banyak peserta didik tidak bisa
merasakan pengalaman seperti melakukan praktik secara langsung atau
bertatap muka. Kurang Dampingan Orang Tua, Banyak orang tua yang
tidak siap
 membimbing anak belajar di jam-jam yang seharusnya sekolah. Ibu
rumah tangga memiliki kesibukan lain di siang hari karena biasanya
menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak ke sekolah. Kondisi ini
menyebabkan orang tua mulai menuntut kemandirian anak. Belum lagi
jika dalam satu keluarga

Saat ini tidak hanya proses belajar mengajar yang terganggu, akan tetapi
pelaksanaan kegiatan di sekolah juga berubah. Larangan ini juga berlaku
bagi siswa, guru, dan organisasi kesiswaan untuk melakuka kegiatan,
terutama yang melibatkan kerumunan. Langkah ini di buat oleh pemerintah
guna mengantisipasi sekaligus mencegah penyebaran virus corona di sekolah
(Arifa, 2020). Area sekolah harus steril dan rutin untuk dibersihkan secara
berkala dan di lakukan pembersihan dengan menggunakan disinfektan.
Namun, apabila ada kepentingan khusus yang mengharuskan siswa atau
guru untuk datang ke sekolah, harus menerapkan protokol kesehatan yang
berlaku. Dengan diterapkannya sisten pembelajaran jarak jauh (PJJ), yang
berbasis teknologi, tentu mengharuskan lembaga pendidian, guru, siswa
bahkan orang tua agar dapat menggunakan teknologi pendidikan dapat
berlangsung lebih cepat, tetapi juga dampak negatif yang banyak dirasakan
oleh guru dan siswa, akan tetapi orang tua juga ikut merasakan dampaknya.
Karena tidak semua guru paham menggunakan teknologi sebagai sarana
pembelajaran. Tak hanya itu, bagi siswa yang belum sepenuhnya paham
tentang penggunaan teknologi, orangtua juga ikut serta dalam membantu
proses belajar, dan hal itu juga belum tentu semua orangtua paham mengenai
penggunaan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif dan kerja
sama antar guru. Siswa, dan juga orangtua, meskipun pada saat ini dunia
pendidikan tengah mengalami masalah yang sangat serius karena pandemi
Covid-19.

Ucapan Terima Kasih

Pada proses penyusunan dan pembuatan penelitian ini penulis mendapatkan


banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:

1. Terimakasih kepada saya sendiri karena selalu berusaha, berdoa, dan


pantang menyerah selama KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia
Tahun 2021.

2. Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan KKN Tematik Univeritas
Pendidikan Indonesia Gelombang dua tahun 2021 ini yang dilaksanakan
dengan baik dan dapat melewati rintangan dari kegiatan ini.

3. Terimakasih kepada kedua orangtua saya dan seluruh Keluarga besar saya
yang selalu memberi dukungan secara menyeluruh baik moral maupun
material.

4. Terimakasih kepada pihak Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan


Pengembangan KKN, LPPM Univeritas Pendidikan Indonesia sebagai
penyelenggara KKN Tematik Tahun 2021.

5. Terimakasi kepada Bapak Hisny Fajrussalam. M.Pd. selaku dosen


pembimping lapangan kelompok 59 KKN Tematik Universitas Pendidikan
Indonesia Gelombang satu Tahun 2021 yang berjasa memberikan motivasi,
dukungan, dan bimbingan terhadap pelaksanaan program ini.

10. Terimakasih kepada rekan seperjuangan Lanny Sister Vania Rajagukguk,


Widya Abigail, Nadia Valentine Nainggolan, Latifah yang selalu membantu,
membimbing, dan menemani dalam pengerjaan KKN Tematik UPI 2021 ini.

11. Terimaksih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan


bantuan yaitu Anggi Dhea Lumbantoruan, Yulicha Pratiwi, Neny Aprilia,
Edo ardo simanjuntak, Markus, Lily Nurhayati banjarnahor.

12. Terimakasih kepada seluruh anggota kelompok 59 KKN Tematik 2021


yang selalu solid ketika KKN ini berlangsung.

13. Terimaksih kepada rekan-rekan kelompok kecil KKN Tematik 2021 yaitu
Latifah, Widya, Lanny, Nadia.
14. Dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan KKN
Tematik Universitas Pendidikan Indonesia Gelombang dua Tahun 2021.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa Memberikan balasan kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dan membantu baik secara langsung, maupun secara
tidak langsung memberikan, kritik, saran, nasihat kepada penulis dalam proses
KKN Tematik Gelombang dua Tahun 2021 ini. penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang perlu diperbaiki. Segala bentuk respon
kritik dan saran akan diterima dengan senang hati. Semoga laporan kegiatan
KKN Tematik ini dapat menambah ilmu dan wawasan bagi pembaca

20.5 Referensi
(2020). Diambil kembali dari library: https://www.uc.ac.id/library/fenomena-
tiktok-di-tengah-pandemi-mengapa-digemari-dan-apa-manfaatnya/

Alesandra Lewerung. (2014). Diambil kembali dari pendidikan matematika:


https://uas201142012.wordpress.com/2014/12/19/pembelajaran-
matematika-di-sekolah-dasar-sd/

Ani Yuliani. (2010). Diambil kembali dari kompasiana:


https://www.kompasiana.com/alezanny/55004601a33311fb6f510748/perke
mbangan-kecerdasan-anak#:~:text=Kecerdasan%20merupakan
%20perpaduan%20antara%20faktor%20pembawaan%20dan
%20lingkungan.,apabila%20mendapat%20lingkungan%20yang%20baik
%20untuk%20mengembangkan%20

Anugrahana,A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan : pembelajaran daring selama


masa pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar .

Dewi, W. (2020). Dampak covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di


sekolah dasar .

Dwi Oktaria,sheren & Hadiwinarto. (t.thn.). Evaluasi Penerapan Pembelajaran


Online menggunakan E-Learning dimasa pandemi covid-19pada tinggat
perguruan tinggi .

Dwi Putri Robiatul Adawiyah. (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok


Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang .

Eka Selvi Handayani, Hanni Subakti. (2021). Analisis Pembalajaran Daring Bahasa
Indonesia pada masa Pandemi Covid-19 di SDN 027 Samarinda Ulu .

Emalia, Farida. (2019). INOVASI PENDIDIKAN DENGAN MEMANFAATKAN


TEKNOLOGI DIGITAL DALAM UPAYA MENYONGSONG ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 .

kumparan. (2021). Diambil kembali dari Sri Puspa Nur Hayati:


https://kumparan.com/puspa-nur/dampak-covid-19-terhadap-perilaku-
sumber-daya-manusia-1v1tSFOowyP

Nisful Laili. (2021). Diambil kembali dari kumparan:


https://kumparan.com/nisful-laili/tiktok-sebagai-media-alternatif-
pembelajaran-dikala-pandemi-1uyjJdgqZkF/full

Ratna FA. (2021). Diambil kembali dari kimidha.com:


https://www.kimidha.com/2021/01/apa-sih-literasi-digital.html

transformasi pendidikan di masa pandemi, Afifah Rodhiyatun. (2021). Diambil kembali


dari kompasiana:
https://www.kompasiana.com/afifahrodhiyatunnisaa3450/60f2b52f70de05
142c112892/transformasi-pendidikan-di-masa-pandemi

Wulandari, M.S. & Rahayu,N. (2010). Pemanfaatan media pembelajaran secara online
(e-learning) .

Yohana Setiawan. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika SD


Berbasis Permainan Tradisional Indonesia dan Pendekatan Matematika
Realistik .

Anda mungkin juga menyukai