Anda di halaman 1dari 23

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DARING DAPAT MEMBANGKITKAN

MOTIVASI BELAJAR DAN KREASI PESERTA DIDIK KELAS I SDN


KEBAYORAN LAMA UTARA 11

Rahma Alvi Laila, Dr. Khalimi, M.Ag

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: rahma.alvi16@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak: Penelitian ini untuk bertujuan mengetahui bagaimana praktek guru kelas dalam
Pengelolaan Pembelajaran Daring Dapat Membangkitkan Motivasi Belajar dan Kreasi
Peserta Didik Kelas I SDN Kebayoran Lama Utara 11 Jakarta Selatan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode triangulasi data, obsevasi
dengan survey dan penybaran angket observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa dengan kemampuan guru yang cukup menguasai
teknologi untuk mengelola kelas maya dengan learning management system (LMS)
google classrom dipadukan dengan zoom meeting dan grup WhatsApp, maka belajar
menjadi lancar. Hal ini terlihat dari aktivitas pesarta didik dari sebagian besar, aktif
mengerjakan tugas harian, mengikuti tatap muka virtual dan aktif dalam membuat kerasi-
kreasi diminta oleh guru. Namun demikian ada temuan, bahwa tidak semua semangat
dengan pembelajaran daring. dalam angket yang disebar, tidak tertarik dengan
pembelajaran daring, karena banyak yang tidak faham, dan lebih baik tatap muka. Selain
itu, kendala seperti HP yang dipakai bersama, membuat keterlambatan dalam pengiriman
tugas dan jaringan internet yang kurang memadai. Namun dengan kendala tersebut diatasi
guru dengan koordinasi kepada orang tua siswa dalam mengatasi kendala, sehingga
pengiriman tugas dapat dilaksanakan pada hari-hari berikutnya.

Kata Kunci: Pengelolaan Belajar Daring.Motivasi Belajar, Keterampila

Abstract: This study aims to determine how the practice of classroom teachers in online
learning management can generate learning motivation and creativity for first-class
students at SDN Kebayoran Lama Utara 11, South Jakarta. This study uses a descriptive
qualitative approach with data triangulation methods, observations with surveys and
distribution of observation questionnaires, interviews and documentation studies. The
results of this study indicate that with the ability of teachers who are sufficiently tech-
savvy to manage virtual classes with the Google Classroom Learning Management
System (LMS) combined with zoom meetings and WhatsApp groups, learning becomes
smooth. This can be seen from the activities of most of the students, actively doing daily
tasks, participating in virtual face-to-face meetings and being active in making creatives
requested by the teacher. However, there are findings that not all are enthusiastic about
online learning. in the questionnaire distributed, they are not interested in online learning,
because many do not understand, and it is better to meet face-to-face. In addition,
problems such as shared cellphones cause delays in sending assignments and an
inadequate internet network. However, with these obstacles the teacher overcomes by
coordinating with the parents of students in overcoming obstacles, so that the delivery of
assignments can be carried out in the following days.

Keywords: Online Learning Management. Learning Motivation, Skills.

PENDAHULUAN mana semua siswanya belajar


Sesuai dengan anjuran
secara online menjadi perhatian
pemerintah melalui Kementerian
penulis dalam penelitian ini.
Pendidikan dan Kebudayaan
Mulai dari kelas awal hingga
(Kemendikbud) terkait kedaruratan
kelas akhir melakukan
Covid-19 ini tertuang dalam Surat
pembelajaran online. Dalam
Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang
penelitian awal ditemukan bahwa
Pencegahan dan Penanganannya di
guru melakukan pembelajaran
lingkungan Kemendikbud serta Surat
secara daring menggunakan
Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang
google classroom namun pada
Pencegahan Covid-19 pada Satuan
semester berikutnya
Pendidikan. “Pemerintah mendorong
menggunakan Whatsapp dan
para guru untuk tidak menyelesaikan
Zoom meeting sebagai sarana
semua materi dalam kurikulum. Yang
komunikasi dan presensi peserta
paling penting adalah siswa masih
didik dan orang tua.
terlibat dalam pembelajaran yang
Yang menjadi perhatian
relevan seperti keterampilan hidup,
penulis dalam penelitian ini
kesehatan, dan empati.” Jadi, pada masa
adalah sejauhmana guru mampu
pandemi ini pembelajaran harus tetap
menangani proses belajar jarak
dilaksanakan tujuannya agar proses
jauh sedangkan peserta didik
belajar mengajar tetap berlangsung
harus dapat terpenuhinya
meskipun tidak menyelesaikan semua
tuntutan kurikulum terutama
materi yang terdapat dalam kurikulum.
pada KI 3 (Kompetensi
Sekolah Dasar Negeri
pengetahuan) dan KI 4
Kebayoran Lama Utara 11 di
(kompetensi keterampilan). Pada jarak jauh. Hasil penelitian
penelitian awal terlihat banyak menunjukkan bahwa kendala
sekali karya-karya gambar dan yang dialami guru selama
video dari peserta didik yang pembelajaran daring yaitu
terdokumentasikan dengan rapih kurangnya pemahaman siswa
pada wali kelas I SDN ketika melakukan proses belajar
Kebayoran Lama Utara 11. daring. Hal ini dikarenakan siswa
Selain itu, peserta didik yang kurang paham dengan
mengikuti pembelajaran hampir pembelajaaran yang diajarkan
aktif semuanya. Hal ini menjadi oleh guru karena tidak bertatap
alasan penulis untuk belajar muka langsung dan guru sulit
kepada guru wali kelas I di SDN memantau perkembangan belajar
Kebayoran Lama Utara 11, siswa. Faktor utama yang lebih
bagaimana membangkitkan penting lagi adalah kurangnya
motivasi belajar dan berkarya fasilitas yang dimilki oleh siswa
pada perserta didik kelas awal ini ketika belajar daring karena tidak
dalam pembelajaran daring. semua siswa memiliki
Dalam penelusuran Smarthphone ataupun komputer
penelitian yang sebelumnya, sebagai media pembelajaran
banyak ditemui hasil penelitian menggunakan daring.
yang menggambarkan gagalnya Pada beberapa penelitian
guru dalam pembelajaran online. seputar pembelajaran daring,
Kegagalan yang dimaksud ditemui keluhan dari para peserta
adalah kurangnya semangat didik dan wali murid yang tidak
peserta didik, partisipasi aktif mampu menangani pembelajaran
peserta didik yang turun serta daring secara maksimal.
kurangnya kreativitas yang Misalnya dari penelitian KPAI
dilahirkan oleh peserta didik. menemukan banyak keluhan
Misalnya dalam penelitian di masyarakat terhadap
SDN Kebayoran Lama Utara 11, pembelajaran daring. Salah
ditemui banyak kendala belajar satunya dari 246 ada 11 kasus
pada jenjang SD (4,5%). Selain bantuan keluarganya dibuat
menerima aduan, KPAI semenarik mungkin tampilannya.
mengadakan survey terhadapat. Bagaimana pembelajaran
Dari 1700 responden ditemui daring ini mampu mendapatkan
beberapa masalah. Pertama, hasil sesuai dengan tuntutan
tugas dari guru ditemukan kurikulum 2013 di mana
sebanyak 73,2% menyatakan kompetensi pengetahuan dan
tugasnya sangat berat, sisanya kompetensi keterampilan juga
(26,8%) tidak merasakan berat. sikap sosial dan sikap religiusnya
Adapun tugas yang paling tidak diupayakan oleh guru. Jika KI 1,
disukai adalah membuat video dan KI 2 dapat dilakukan dengan
(55%), sisanya menjawab soal wawancarana atau pengamatan
meskipun pilihan ganda, namun guru kepada orang tua secara
mencapai 50 soal, selain itu ada langsung atau tidak langsung
juga merasakan keberatan pada melalui mata pelajaran dan
hitung matematika. lainya. Sedangkan KI 3 dapat
Yang menarik dari survei diperoleh dengan pembelajaran
KPAI terlihat adanya secara daring melaui tugas-
ketidaksukaan peserta didik tugasnya. Demikian pula dengan
membuat kreativitas berupa KI 4 keterampilan di mana
video. Padahal banyak sekali peserta didik harus mampu
ditemui di tugas-tugas SDN dalam melahirkan unjuk kerja,
Kebayoran Lama Utara 11(KLU) karya cipta dan kreasi, juga bisa
membuat video. Dari penelitian ditampilkan.
ditemukan hampir semua peserta
didik membuat video dengan
berbagai macam tambahan,
seperti ada yang hanya video
dibuat kemudian diserahkan, ada
pula peserta didik dengan
METODE Data primer adalah data yang
diperoleh dari sumber pertama melalui
Pada penelitian ini pendekatan
prosedur dan teknik pengambilan data
yang digunakan adalah kualitatif, yang dapat berupa interview, observasi,
maupun penggunaan instrumen
sebuah penelitian yang tidak
pengukuran yang khusus dirancang
menggunakan perhitungan atau sesuai dengan tujuannya. Sedangkan
data sekunder adalah data yang diperoleh
diistilahkan dengan penelitian ilmiah
dari sumber tidak langsung yang
yang menekankan pada karakter biasanya berupa data dokumentasi dan
arsip-arsip resmi. Ketepatan dan
alamiah sumber data. Menurut
kecermatan informasi mengenai subyek
Sukmadinata, suatu penelitian yang dan variabel penelitian tergantung pada
strategi dan alat pengambilan data yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan
dipergunakan. Hal ini pada akhirnya
menganalisis fenomena, peristiwa, akan ikut menentukan ketepatan hasil
penelitian.
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
Menurut Lofland, sebagaimana
persepsi, pemikiran orang secara yang dikutip oleh Moleong menyatakan
bahwa “sumber data utama dalam
individu maupun kelompok.
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
Adapun pada penelitian ini tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-
masuk kategori studi kasus, karena
lain”. Jadi, kata-kata dan tindakan orang-
penelitian ini menggunakan orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama dan
pendekatan kualitatif dan termasuk
dokumen atau sumber tertulis lainnya
penelitian studi kasus maka hasil merupakan data tambahan.
Jadi sumber data dalam
penelitian ini bersifat analisis-deskriptif
penelitian ini adalah kata-kata dan
yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan tindakan yang diperoleh dari informan
yang terkait dalam penelitian,
dari perilaku yang diamati terutama
selanjutnya dokumen atau sumber
terkait dengan bagaimana pelaksanaan tertulis lainnya merupakan data
tambahan.
kegiatan pembelajaran daring yang
dilakukan oleh guru kelas I pada
LANDASAN TEORI
sekolah dasar negeri di SDN Kebayoran
Mengelola Pembelajaran Daring
Lama Utara 11 Jakarta Selatan. Sebagaimana tujuan awal
Data penelitian dikumpulkan penelitian pada skripsi ini adalah untuk
baik lewat instrumen pengumpulan data,
melihat tata kelola pembelajaran jarak
observasi, wawancara maupun lewat
data dokumentasi. Sumber data secara jauh atau praktek baik yang dilakukan
garis besar terbagi ke dalam dua bagian,
sekolah dalam hal ini kelas 1 oleh wali
yaitu data primer dan data sekunder.
kelas di SDN Keb. Lama Utara 11 kehadiran, sampai kepada pengerjaan
khususnya di masa pandemic Covid-19. materi belajar yang harus diselesaikan
Praktek baik ini perlu diangkat agar pada hari itu juga, materi belajar dan
menjadi pembelajaran khususnya bagi penugasan diberikan sebelum jam 6
peneliti dalam mengelola kelas awal. pagi, dan penyelesaian tugas belajar
Internet menjadi sarana diserahkan pada hari itu juga. Hal ini
komunikasi yang sangat penting untuk sebagaimana disampaikan oleh
pembelajaran jarak jauh. Untuk aplikasi narasumber orang tua siwa, berikut ini.
yang digunakan dalam pengelolaan Dari jawaban salah satu orang tua,
pembelajaran, waktu dan prosesnya cara pengelolaan yang dilakukan oleh
walikelas menjelaskan dalam sekolah yang dilaksanakan guru kelas
wawancara, dapat difahami oleh para orang tua
Dalam pengelolaan murid sehingga pelaskaaan
pembelajaran daring kepala sekolah pembelajaran daring berlangsung
telah mengatur program pembelajaran di sesuai jadwal. Bukan saja dalam proses
masa pandemic untuk para guru. Kepala pengajaran tetapi hasil-hasil dan tugas-
sekolah memastikan semua kegiatan tugas belajar dapat dilsakanakan tepat
berlajalan dengan lancar dan sukses. waktu pada hari tersebut.
Karenanya aturan yang dilaksanakan Seberapa penting pembelajaran
pada pembelajaran daring diperuntukan daring di masa pandemik ini, ini perlu
secara bersama untuk semua guru, membutuhkan pendapat para orang tua
termasuk kelas I. Aturan yang berlaku lainnya. Apakah semua mengikuti
adalah sebagaimana jawaban kepala pembelajaran daring yang ditetapkan
sekolah berikut ini, sekolah, dan bagaimana alasan
Dari pemberlakuan aturan mengikuti pembelajaran daring itu
pembelajaran daring ini, respon orang penting atau tidak, dapat dilihat dari
tua dan peserta didik mengikuti semua beberapa pendapat orang tua siwa,
proses kegiatan belajar, mulai dari berikut ini.
menjawab saapaan guru yang Namun ada temuan menarik,
disampaikan pada WAG (Whatsapp orang tua dari Adriani mengatakan
grup), kemudian melakukan form
bahwa lebih baik pembelajaran WA. (Wawancara dengan walikelas,
menggunakan tatap muka sehingga. TR).
Selanjutnya, untuk
membangkitkan minat belajar atau Selain itu, ada hambatan dalam
semangat belajar bukan hal yang pembelajaran daring menurut Ibu wali
mudah, perlu upaya guru memotivasi. kelas, adalah seputar waktu, kuota,
Dari jawaban ini sesuai dengan jaringan internet, keaktifan siswa dalam
salah satu fungsi guru di sini sebagai
proses belajar mengajar. Upaya
motivator untuk mendorong kegiatan
belajar terus terlaksana dengan baik. mengatasi kendala tersebut wali kelas
melakukan komunikasi dengan orang
Peningkatan Motivasi Belajar tua siswa dan menanyakan kendala apa
Agar belajar lebih efektif maka
yang dihadapi dan mencari solusinya.
para guru melakukan motivasi belajar,
Dari komunikasi ini kemudian orang
guru berusaha untuk menampilkan
tuanya memahami dan berdiskusi
pembelajaran pembelajaran semenarik
dengan walikelas.
mungkin, memperjelas tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai,
Cara yang ditempuh guru kelas
menimbulkan rasa ingin tahu siswa,
dalam membuat pembelajaran daring
memberikan kesempatan kepada siswa
adalah dengan membuat grup kelas
untuk memperlihatkan kemahirannya,
whatsapp yang sangat populer. Dengan
dan lain sebagainya. Hal tersebut
aplikasi ini, peserta didik dapat
ditanyakan kepada wali kelas,
memberikan komunikasi dan
sebagiamana pertanyaan dalam angket.
penyerahan tugas kepada guru, dengan
mudahnya. Selain itu dengan Whatsapp
Lalu bagaimana dengan peserta
dapat memberi kesempatan kepada guru
didik yang dalam kondisi tertentu tidak
kelas untuk memotivasi peserta didik
bisa menggunakan HP, kemudian kata
dan orang tua untuk terus melaksanakan
walikelas, dengan memberikan bantuan
pembelajaran di masa pandemik ini.
kuota dan diupayakan untuk terus ada
dengan cara pendekatan secara
Dalam rangka meningkatkan
langsung kepada orang tuanya melalui
komunikasi terkait pemberian motivasi
kepada peserta didik, menurut walikelas Dari pernyataan tersebut,
dengan membangun kerjasama yang motivasi ada selain pada peesrta didik
khusus dengan orang tua siswa juga pada orang tuanya, namun
mengenai peningkatan motivasi belajar seberapa besar minat dan motivasinya.
siswa selama pandemi covid-19? Ya, Atas dasar pertanyaan ini, menurut
yaitu dengan membuat WAG. pengakuan dari walikelas adanya minat
ini justru malah bertambah dari hari ke
Dalam belajar merawat dan hari. Hal ini sesuai dengan jawaban
membangun motivasi harus terus- walikelas.
menerus dilakukan, dan uniknya
walikelas melakukan itu dengan terus Seberapa besar minat belajar
merawat dan menjaga komunikasi peserta didik dalam dalam masa
peserta didik dan orang tua. Jadi pandemik, seberapa besar minat siswa
walikelas bukan saja membangun dalam belajar dan juga bagaiaman
motivasi peserta didik tetapi dengan dengan prestasi belajar siswa meningkat
otomatis orang tua pun ikut termotivasi setelah guru memberi motivasi ini
agar putra-putrinya dapat berprestasi meningkat setelah dimotivasi.
dan melaksanakan pembelajaran Sebagaimana dalam data wawancara
dengan baik. berikut: “Minat siswa bertambah baik
setelah guru banyak memberi perhatian
Dalam mengelola belajar daring, dan dukungan.”
ada kerjasama antara orang tua dan guru
terutama dalam meningkatkan Membangkitkan Kompetensi
meningkatkan motivasi belajar siswa Keterampilan Peserta Didik
dan bentuk kerjasama apa yang sudah
diterapkan selama pandemi covid-19 ini Dalam kurikulum 2013, selain
di Sekolah Dasar Negeri (SDN) kompetensi dasar pengetahuan (KD3)
Kebayoran Lama Utara 11. Hal ini juga ada kompetensi keterampilan
sebagaimana disampaikan oleh (KD4). Bagaimana cara wali kelas
Walikelas. membangun dan membangkitkan pada
minat kompetensi keterampilan
meskipun dengan pemelajaran jarak Untuk pembelajaran daring,
jauh. Hal ini dapat diperoleh keterangan bagaimana walikelas mengelola gadget
sebagaimana jawaban walikelas. peserta didik, dengan menggunakan
“Menggunakan bahan yang ada di apllikasi apa saja. Dalam jawabannya
rumah, kerjasama orang tua dan anak walikelas lebih suka pada penggunaan
yang baik.” (Wawancara dengan T.R., Whatsapp grup, Zoom, meeting, dan
Agustus 2021). Google Classroom. Ketiganya sudah
biasa dipakai oleh peserta didik, dan
Dalam prakteknya, banyak walimurid.
karya peserta didik dalam memenuhi
kriteria ini. Unik dan sangat menarik, Dalam memicu kreativitas
misalnya, Ainun Farzana, salah satu peserta didik, peneliti ingin mengetahui
peserta didik membuat karya-karyanya seperti apa yang dilakukan dalam hal
yang diminta oleh guru. pemacu kreativitas didik secara
maksimal, kerjasama antara orangtua
Bukti belajar menjadi hal yang dan anggota terlibat dalam
penting bagi peserta didik dan juga bagi pembelajaran dari rumah. Hal ini
sekolah, karenanya pembelajaran daring terungkap dalam jawaban wawancara
yang bersifat digital ini perlu adanya berikut: “Saling kerjasama yang baik,
portofolio peserta didik agar terawat saling men-support demi kemajuan
dengan baik. Kaitan dengan hal ini, belajar anak” (Wawancara dengan T.R.
peneliti menanyakan hal tersebut dan Agustus 2021).
jawabanya adalah dengan disimpan
dalam file dan dikoleksi dalam bentuk Pengelolaan Administrasi
Pembelajaran
compact disk atau di flashdisk. Hal ini
Dalam pembelajarna daring,
sebagaimana dijelaskan wawancara
kemampuan guru dalam pengelolaan
dengan walikelas. “Mengumpulkan
administrasi pembelajaran di SDN
semua tugas anak sampai satu semester,
Kebayoran Lama Utara 11, Jakarta
data disimpan di playdish atau CD.”
Selatan menggunakan media
(Wawancara dengan T.R. Agustus
pembelajaran digital pada masa
2021).
pandemik Covid-19.
Atas dasar inilah peneliti ingin Kemampuan guru dalam
mengetahui sejauhmana kepala sekolah mengelola belaja daring ini dalam
menata pelaksanaan para guru dalam menggunakan media digital saat
pembelajaran daring ini. Terkait dengan memberikan nilai harian kepada siswa
penerapan jadwal pelajaran dengan khususnya pembelajaran Tematik: “Ada
menggunakan media digital selama latihan melalui Google From, foto,
masa AKB: “Jadwalnya ya sesuai video, voice note. Kalo suruh hapalan
jadwal dari kurikulum” (Wawancara, pakai voice note nanti hapalan dikirim
T.R. 31 Agustus 2021). lewat voice note. Untuk tugas harian itu
Kemudian ditanyakan kan siswa mengirin foto tugasnya, la
bagaimana guru dalam memanaj nanti saya langsung nilai itu nilainya
pembelajaran yang semakin hari naik. ada di buku, misal nanti dibutuhkan
Penjelasan walikelas dalam silahkan difoto saja.” (Wawancara, T.R.
menggunakan media digital saat 31 Agustus 2021).
mengecek daftar hadir siswa, adalah
“Melalui link yang saya buat dari Penugasan-Penugasan
Googe Form yang dibagikan via Keterampilan guru dalam
Whatsapp, nanti siswa mengklik link itu penugasan-penugasan pembelajaran di
kemudian mengisi sesuai nama dan SDN Keb. Lama Utara 11 dengan
nomor absen masing- masing” menggunakan media pembelajaran
(Wawancara, T.R, 31 Agustus 2021). digital pada masa AKB.
Dalam pembelajaran ada perencanaan Penjelasan terkait keterampilan
atau RPP, apakah buat anak2. guru dalam menggunakan media digital
Terkait dengan apakah guru saat memberikan tugas kepada siswa
membuat perangkat/bahan ajar saat khususnya pembelajaran Tematik:
pembelajaran menggunakan media “Kalo tugas harian itu siswa
digital pada masa AKB: “Bahan ajar? mengerjakan kalo sudah selesai
Iya, tentunya dengan RPP buat satu kemudian pelaporan tugas harian
lembar” (Wawancara, T.R. 31 Agustus dengan klik link dari saya melalui
2021). Google From tadi pak” (Wawancara,
T.R. 31 Agustus 2021).
Penjelasan terkait keterampilan tapi zoom e kadang ik pak, Microsoft
guru dalam menggunakan media digital teams” (Wawancara, T.R. 31 Agustus
saat membuat kebijakan apabila ada 2021).
salah satu siswa yang tidak mengerjakan Penjelasan terkait keterampilan
tugas: “Disuruh mengerjkan ulang atau guru dalam menggunakan media digital
diberi waktu khusus untuk saat membangun silaturahim dengan
mengumpulkan dan ditentukan orang tua peserta didik: “Ya sama
waktunya, apabila masih tidak seperti tadi, ditambah dengan
mengumpulkan maka resiko ditanggung Kunjungan ke rumah. Sistem guru ke
si anak sendiri, tidak punya nilai. Ya rumah siswa, biasanya kalau siswa
saya mengoyak-oyak melalui wa, ditunggu langsung semangat”
biasayna malah anak tersebut asik (Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021).
bermain jadi lupa kalau ada tugas ”
(Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021). Pelaksanaan Evaluasi
Pengelolaan belajar daring
Penyampaian Informasi membutuhkan keterampilan guru dalam
Mengelola pembelajaran daring pelaksanaan evaluasi pembelajaran di
memerlukan keterampilan guru dalam SDN Keb. Lama Utara 11 dengan
penyampaian informasi pembelajaran di menggunakan media pembelajaran
SDN Keb. Lama Utara 11 dengan digital pada masa pandemic covid-19.
menggunakan media pembelajaran Penjelasan terkait keterampilan
digital pada masa AKB. guru dalam menggunakan media digital
Penjelasan terkait pengelolaan saat melakukan evaluasi pembelajaran
pembelajaran daring ini saat daring pada masa pandemik ini dapat
membangun komunikasi pembelajaran dilihat berkut ini: “Ya ada ulangan
dengan peserta didik: “Tadi harian melalui Google From dan Zoom
menggunakan whatsapp group jadi saya meeting”
berikan link ke siswa lalu siswa itu Penjelasan terkait kesulitan yang
mengklik link itu otomatis siswa akan dialami guru saat melakukan evaluasi
terhubung dengan grup itu dan sudah dengan menggunakan media digital pada
masuk semua suara anak-anak. Zoom masa pandemik:“Link tidak bisa dibuka,
tidak mengirim tugas seusai jadwal, Keterampilan Guru Dalam
lupa, kurang dukungan dari orang tua, Penggunaan Media Pembelajaran
kurang pendampingan dari keluarga. Daring
Selain itu tidak paham dengan perintah Kementerian Pendidikan di
tugas” (Wawancara, T.R. 31 Agustus Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu
2021). dengan meliburkan sekolah dan
mengganti proses Kegiatan Belajar
Penggunaan Tools Mengajar (KBM) dengan menggunakan
Penjelasan terkait media
sistem dalam jaringan (daring). Dengan
digital/aplikasi apa saja yang digunakan
banyaknya aplikasi yang bisa
dalam pembelajaran daring ini, dapat
dimanfaatkan untuk melakukan
diketahui dari hasil wawancaran berikut
pembelajaran daring, pendidik dapat
ini: “Untuk pengiriman tugas dan link
lebih mudah memantau peserta didiknya
saya pakai WhatsApp, ppt, Microsoft
secara bersamaan.
team, zoom, messenger group untuk
Berdasarkan paparan hasil
berbicara dengan semua anak-anak
wawancara diatas dengan guru kelas I di
dengan cara tadi mengklik link dari
SDN Keb. Lama Utara 11 menunjukkan
saya, video, voice note untuk tugas
bahwa keterampilan guru dalam
hapalan surat pendek, tugas kirim poto”
melakukan kegiatan belajar mengajar
(Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021).
dengan menggunakan media
pembelajaran digital sangat baik sesuai
Pengelolaan kelas daring dapat
membangkitkan motivasi dan karya dengan arahan dari pemerintah dengan
peserta didik di masa pandemik covid-
bukti hasil wawancara sebagai berikut:
19.
Penjelasan terkait penggunaan “Mulai jam setengah 08.00 pagi setelah
media pembelajaran digital pada masa sholat dhuha dirumah masing-masing,
pandemik “Rasa ingin tau tinggi, lebih dilanjutkan pemberian materi lewat ppt
tertarik, prestasi meningkat, tugas bisa dari buku ajar tematik dan
selesai tepat waktu ” (Wawancara, T.R. pemberian tugas. Untuk pemberian
31 Agustus 2021). materi melalui media/aplikasi
WhatsApp, Google From, Microsoft
Analisis Data Team, Forum Mesenger, saya
memberikan materi berupa PPT, buku Keterampilan guru dalam
tema. Untuk pengiriman tugas dan link pengelolaan administrasi pembelajaran
saya pakai WhatsApp, ppt, Microsoft daring di SDN Keb. Lama Utara 11
team, zoom, messenger group untuk dengan menggunakan media
berbicara dengan semua anak-anak pembelajaran digital pada masa
dengan cara tadi mengklik link dari pandemic covid-19. Di sini guru sudah
saya, video, voice note untuk tugas melaksaakan adminitrasi pembelajaran
hapalan surat pendek, tugas kirim poto” sesuai dengan keterampilan serta inovasi
(Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021). guru sendiri dengan bukti hasil
Pernyataan di atas sesuai dengan wawancara:“Jadwalnya ya sesuai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan jadwal dari kurikulum. Mulai jam
Republik Indonesia terkait surat edaran setengah 8 setelah solat dhuha ya, jadi
nomor 4 tahun 2021 tentang pelaksanaan saya berikan tugas melalui bisa lewat wa
kebijakan pendidikan dalam masa nanti pengumpulannya maksimal jam 8
darurat penyebaran corona virus disease malam. Melalui link yang saya buat dari
(COVID-19). Sistem pembelajaran Googlee Form, nanti siswa mengklik link
dilaksanakan melalui perangkat personal itu kemudian mengisi sesuai nama dan
computer (PC) atau laptop yang nomor absen masing-masing. Bahan
terhubung dengan koneksi jaringan ajar? Iya, RPP buat satu lembar itu to.
internet. Guru dapat melakukan Ada latihan melalui Google From, foto,
pembelajaran bersama diwaktu yang video, voice note. Kalo suruh hapalan
sama menggunakan grup di media sosial pakai voice note nanti hapalan dikirim
seperti WhatsApp (WA), telegram, lewat voice note. Untuk tugas harian itu
instagram, aplikasi zoom atau media kan siswa mengirin foto tugasnya, la
lainnya sebagai media pembelajaran. nanti saya langsung nilai itu nilainya
Dengan demikian guru dapat ada di buku, misal nanti dibutuhkan
memastikan siswa mengikuti silahkan difoto saja.” (Wawancara, T.R.
pembelajaran dalam waktu yang 31 Agustus 2021).
bersamaan, meskipun di tempat yang Pernyataan di atas sama dengan
berbeda. teori yang dikemukakan oleh Damian
Ryan dalam Understanding digital
Markering (1997:151) mengatakan, siswa mengerjakan kalo sudah selesai
media sosial adalah sebuah istilah yang kemudian pelaporan tugas harian
memayungi web yang berbasis pada dengan klik link dari saya melalui
perangkat lunak dan pelayanan yang Google From tadi pak. Jika ada siswa
membolehkan pada pengguna untuk tidak mengerjakan tugas maka disuruh
datang bersama-sama pada online dan mengerjkan ulang atau diberi waktu
tukar menukar informasi, diskusi, khusus untuk mengumpulkan dan
komunikasi, dan partisipasi dalam ditentukan waktunya, apabila masih
berbagai bentuknya yang terdapat dalam tidak mengumpulkan maka resiko
interaksi sosial. ditanggung si anak sendiri, tidak punya
Penggunaan teknologi digital nilai. Ya saya mengoyak-oyak melalui
tidak hanya dalam kegiatan belajar wa, biasayna malah anak tersebut asik
mengajar saja, melainkan juga dalam bermain jadi lupa kalau ada tugas ”
melaksanaan tugas-tugas, pelaksanaan (Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021).
evaluasi dan lain sebagainya. selain itu, Hasil wawancara lainnya yang
guru yang dibutuhkan di era digital menunjukkan mengenai keterampilan
adalah guru yang memiliki kemahiran guru dalam mgeningkatkan motivasi
dalam menilai penggunaan teknologi belajar dan peningkatan kreativitas
yang edukatif dan non edukatif. Guru dalam pembelajaran saat penyampaian
hendaknya terus mengevaluasi informasi dapat dibuktikan pada
kemampuan siswa yang dibutuhkan wawancara berikut:“Dengan
untuk bersaing dalam ekonomi global. menggunakan Whatsapp dan Zoom di
Dari pernyataan diatas sesuai mana di situ saya berikan motivasi
dengan hasil wawancara yang dilakukan dalam mengerjakan tugas yang menarik
dengan guru kelas IA di SDN Keb. Lama bagi peserta didik, terutama yang sesuai
Utara 11 menunjukkan bahwa dengan buku tematik. Dengan cara
keterampilan guru dalam penggunaan memberikan link youtube untuk
media pembelajaran digital sangat mengerjakan suatu karya unik dari
bagus, variatif, menarik, dan inovatif siswa. Lalu kemudian mengklik link itu
dengan bukti jawabaan wawancara otomatis siswa akan terhubung dengan
sebagai berikut:“Kalo tugas harian itu youtube lalu menonton bagaimana cara
membuat topi dari daun misalnya, pembelajaran daring ternyata mampu
membuat bahan-bahan yang ada di meningkatkan daya kreasi dan
rumah untuk menjadi karya original kemampuan siswa dalam
peserta didik. Lalu saat zoom karya itu mempresentasikannya. Namun
dipamerkan ke yang lain dan masing0- demikian ada pula yang tidak merasa
masing peserta didik menjelaskan bahan senang dengan pembelajaran daring
dan cara membuatnya. Di situ saya apalagi melalui zoom meeting. Hal ini
melihat semangat mereka.” terlihat dalam wawancara berikut:“Ada
(Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021). juga peserta didik yang tidak aktif dan
Hasil wawancara yang tidak mengikuti zoom meeting, hpnya
menunjukkan kemampuan guru dalam jadul jadi tidak bisa mengikuti
mengelola pembelajaran daring daring pembelajaran, kuota, hp dibawa kerja
berhasil memotivasi dan orang tua, tidak paham materi, sudah
membangkitkan daya kreasi peserta seharusnya pelaporan tugas ternyata
didik saat melakukan evaluasi bersama anak itu belum mengerjakan tugas. Di
yang lain melalui unjuk karya masing- sinilah saya merasa ada yang kurang.”
masing:“Ya dengan unjuk kerja siswa di (Wawancara, T.R. 31 Agustus 2021).
saat zoom meeting, mereka sangat Pernyataan yang menunjukkan
senang dan gembira saat saya puji dan keterampilan guru dalam melakukan
mereka puas dengan hasil karyanya tindakan dari kesulitan yang dialami
yang dipaparkan sendiri di hadapan guru dengan menggunakan media
teman-temannya. Itulah evaluasi yang pembelajaran digital dengan wawancara
saya dapatkan untuk melihat berikut:“Disuruh mengerjkan ulang
sejauhmana mereka mampu atau diberi waktu khusus untuk
menunjukan proses membuat dan mengumpulkan dan ditentukan
kegunaanya.” (Wawancara, T.R. 31 waktunya, apabila masih tidak
Agustus 2021). mengumpulkan maka resiko ditanggung
Dari hasil wawancara dengan si anak sendiri, tidak punya nilai. Ya
guru di atas, peneliti menemukan cara saya mengoyak-oyak melalui wa,
guru dalam mengelola pembelajaran biasayna malah anak tersebut asik
daring dengan menggunakan media bermain jadi lupa kalau ada tugas. Ya
gurling tadi, pendekatan dengan siswa video. Kadang-kadang HP
yang kurang tadi, dipantau terus dengan dibawa ayahnya kerja, saya
siswa tertentu maksudnya yang tidak on, punya hp lama sekali kalau puter
di kelas saya yang tidak on itu ada 4 video”.
yang blas tidak mengerjakan tugas jadi
Solusi keluarga peserta
saya pantau terus dengan mengingatkan
didik dalam menangani masalah
kalo tidak bisa lagi ya dengan cara
kesulitan belajar ini
gurling itu tadi mengunjungi tempat
mengusulkan agar belajar di
siswa itu. Ya pertama-tamaya saya ke
sekolah saja. Hal ini seperti yang
rumahnya, tapi sekarang saya suruh
ditemukan adalam angket yang
datang saja ke sekolah” (Wawancara,
disebarkan kepada orang tua
T.R. 31 Agustus 2021).
siswa.
Temuan Peneliti
Temuan peneliti dalam “Ya, enakan belajar di
suatu angket disebutkan bahwa sekolah saja, jangan belajar
ada dua orang tua yang tidak daring. Kan jadi susah
suka dengan pembelajaran mengertinya, kadang untu
daring. Karena materi yang kfaham materi harus diulang-
diberikan melaui video, ulang memutar videonya.”
sedangkan video sendiri sangat
boros kuota. Hal ini ditemukan
Kemampuan Guru dalam
dalam angket kepada orang tua
Mengelola Pembelajaran
siswa.
daring dapat Membangkitkan
“Lebih enak
Motivasi Belajar dan Kreasi
pembelajaran tatap muka,
Peserta Didik.
karena gurunya yang ngajar.
Kalau ini kan disuruh nonton Untuk menajwab hal
video, anak saya tidak suka tersebut, membutuhkan
lama-lama nonton video di kemampuan dan kterampilan
youtube. Setelah itu disuruh guru dalam mengelola kelas
membuat kolase difoto lalu buat jarak jauh atau dikenal dengan
daring. Demikian pula hal ini terkait surat edaran nomor 4
membutuhakan keterampilan tahun 2021 tentang pelaksanaan
guru dalam penggunaan media kebijakan pendidikan dalam
pembelajaran daring pada masa masa darurat penyebaran corona
adaptasi kebiasaan baru di SDN virus disease (COVID-19).
Keb. Lama Utara 11. Sistem pembelajaran
dilaksanakan ada yang
Dakan kondisi darurat di
menggunakan Handphone,
mana peserta didik tidak
laptop, dan gadget lainnya yang
dibolehkan ke sekolah membuat
terhubung dengan koneksi
sebagian ada yang tidak setuju
jaringan internet.
dengan belajar daring. Dengan
kondisi ini membuktikan adanya Di sini Guru dapat
masalah dalam pembelajaran melakukan pembelajaran
daring tidak sukses 100%. Hal bersama di waktu yang sama
ini perlu dipikirkan oleh para menggunakan grup di media
guru dalam memberikan sosial seperti WhatsApp (WA),
pembelajaran apalagi untuk dan aplikasi zoom meeting.
membangkitkan motivasi dan Dengan demikian guru dapat
keterampilan sebagaimana memastikan siswa mengikuti
menjadi keharusan dalam pembelajaran dalam waktu yang
pencapaian kurikulum. bersamaan, meskipun di tempat
yang berbeda.
Namun dengan adanya
pembelajaran harus Proses pembelajaran
menggunakan jarak jauh ini daring dimulai jam 7.30 pagi
maka SDN Kebayoran Lama setelah siswa. Dalam kegiatan
tetap memberlakukan belajar belajar mengajar di sini guru
daring yang dimulai pada tanggal melaksanakan pembelajaran
13 Juli 2021, Hal ini sesuai daring dengan menggunakan
dengan Menteri Pendidikan dan media grup Whatsapp dan
Kebudayaan Republik Indonesia
youtube untuk melakukan Dan jika siswa belum
penugasan kepada siswa. mengerjakan tugas maka
Guru setiap pagi memberikan pemeritahuan di
memberikan tugas harian kepada grup yang isinya orang tua dan
siswa melalui grup WA kelas siswa agar segera
sebgai media komuniktasi. mengumpulkan tugas, dengan
Adapun tugas-tugas kadangkala kata-kata yang persuasif.
langsung di WA ada pula pada Tugas yang diberikan
awal pembelajaran tahun ajaran sesuai dengan tematik yang ada,
baru menggunakan learning dan diupayakan untuk
management system (LMS) memberikan tugas pengetahuaan
google classroom. Sebelum KD 3 dan tugas ketermailan atau
melaksanakan pembelajaran KD 4. Karenanya setiap
guru sudah memberikan tugas, selalu diminta
menyiapkan/membuat perangkat hasil produk belajarnya terutama
dan bahan ajar yang nantinya jika ada pelajaran keterampilan
akan digunakan saat dan kreasi. Dalam pemberian
pembelajaran daring. Sistem tugas guru menentukan waktu
pengerjaan tugas harian yang untuk siswa mengerjakan dan
diberikan guru kepada siswa mengupulkan tugsanya. Dari
adalah dengan cara; apabila sisni siswa bisa menghargai
siswa itu sudah mengerjakan waktu, menumbuhkan sifat
tugas maka siswa melaporkan disiplin pada pengerjaan dan
tugas dengan mengirim lagi pengumpulan tugas harian.
tugas tersebut ke grup wa dan Guru membangun
juga bagi yang bisa mengakses komunikasi dengan siswa dan
google classroom. Setiap kali orang tua peserta didik
eiswa memberikan tugas selesai menggunakan media digital
maka diberikan motivasi seperti zoom, WhatsApp, dan Google
ungkapan “pinter”, “Bagus” classroom. Pelaksanaanya yairu
setelah diperika san diberi nilai. guru memberikan link kepada
siswa melalui grup wa kelas, lalu mendatangi siswa ke rumahnya
siswa langsung terhubung untuk melakukan pembelajaran
dengan beberapa orang tua dan tatap muka langsung dengan
guru untuk membangun siswa, di sisni siswa yang
komunikasi dalam proses rumahnya bersebelahan dan satu
pembelajaran daring kelas, akan bergabung dalam
dilaksanakan pada hari itu, dan satu rumah untuk belajar
ditunggu hingga malam hari. langsung face to face bersama
Melakukan evaluasi guru dengan menggunakan dan
pembelajaran dengan mematuhi protokol ksehatan.
menggunakan media digital guru Guru ke rumah ini hanya
menggunakan aplikasi Google pada waktu tertentu saja saat
form, dan google classrom. dibutuhkan dan dipandang perlu
Adapun materi diberikan dengan saja. Karena hanya beberapa saja
cara zoom yang dijelaskan lewat yang tidak mencapai taget
ppt, dan pada akhirnya evaluasi belajar harian. Hal ini karena
dengan google from, buku tema siswa dilarang ke sekolah, maka
yang nantinya semua itu akan guru yang ke rumah di RT yang
dishare guru melalui link yang ada peserta didiknya.
diberikan siswa. Dari beberapa
Kesulitan yang dialami keterampilan guru dalam
oleh guru, siswa, dan orang tua mengelola pembelajarna daring
ada beberapa antara lain seperti; pada masa pandemik Covid-19
Hp android jadul, kuota, ini, banyak hal yang dilakukan
jaringan, hp dibawa orang tua guru untuk proses pembelajaran
link tidak bisa dibuka. Dari yang dilakukan secara daring di
beberapa kesulitan tersebut, ada SDN Kebayoran Lama 11, dari
suatu kegiatan yang dinamakan sini hasil belajar anak pada
home visit. (Guru ke rumah). Ini pembelajaran kelas I ini
merupakan kegiatan yang menunjukkan siswa mempunyai
diakukan guru dengan rasa ingin tahu yang tinggi, lebih
tertarik pada pembelajaran, KESIMPULAN
Adanya praktek pembelajaran
prestasi meningkat, tugas selesai
daring (dalam jaringan) dari berbagai
waktu karena guru memberikan
sekolah di Indonesia dan dunia dengan
batasan waktu pengumpulan
menggunakan internet membuat setiap
tugas. Menumbuhkan rasa
orang harus menyesuaikan diri baik itu
disiplin pada siswa, nilai bagus,
guru, maupun peserta didik. Dengan
menghargai waktu, dan yang
adanya masa di mana semua sekolah
paling pentinng adalah target
harus beradaptasi dengan kebiasaan baru
kurikulum untuk kompetensi
yaitu menghindari pandami covid-19,
pengetahuan dan ketermapilan
maka praktek pendidikanpun berubah
mayorats tercapai dengan
total, dari tatap muka biasa menuju
memuaskan. Inilah yang
pembelajaran daring. Dalam
kemudian menjadi daya tarik
pembelajaran daring ini tentunya tidak
orang tua dan peserta didik,
setiap orang mampu melakukannya.
sehingga seringkali rumah
Karena banyak keterbatasan seperti
gurunya didatang peserta didik
kurangnya data pulsa, HP yang tidak bisa
untuk sekedar mampir dan
diakses oleh setiap orang. Inilah masalah
bermain. Karena kemampuan
yang harus dicepecahkan oleh para guru
guru dalam menangani
di mana ditantang untuk bisa
pembelajaran ini oleh peserta
menjalankan proses belajar sesuai target
didik merasa dekat sehingga
belajar sesuai kurikulum kurikulum dan
lebih akrab. Dari inilah biasanya
standar kompetensi lulusan. Bagaimana
menurut pengakuan guru kelas
kemampuan guru dalam melaksanakan
adanya kedekatan dengan orang
pembelajaran daring inilah yang menjadi
tua ini sangat penting untk
fokus penelitian.
membantun motivasi yang terus
Dari hasil penelitian lapangan
menerus meskipun siswa sudah
yang dilakukan penulis pada Sekolah
naik kelas yang lebih tinggi.
Dasar Negeri Kebayoran Lama Utara II,
terlihat adanya semangat peserta didik
dalam mempraktekkan pembelajaran
daring. Dengan kemampuan guru yang upaya guru dalam mengatasi kendala
cukup menguasai teknologi untuk dapat dilakukan dengan mengunjungi
mengelola kelas maya dengan learning rumah peserta didik.
management system (LMS) google Dengan demikian pengetahuan dan
classrom dipadukan dengan zoom kerasi siswa dapat terlaksana dengan
meeting dan grup WhatsApp, maka baik dalam praktek pembelajaran di
belajar menjadi lancar. Hal ini terlihat SDN Kebayoran Lama Utara 11. Praktek
dari aktivitas pesarta didik yang baik ini sangat menginspirasi penulis
mencapai 80% aktif mengerjakan tugas untuk belajar mengatasi kendala
harian, aktif mengikuti tatap muka pembelajaran, hubungan baik antara
dengan zoom meeting dan aktif dalam guru dan orang tua, dan juga kemampuan
menghasilkan kerasi-kreasi peserta didik untuk memotivasi. Selain itu memilih
yang diminta oleh guru terlaksana pembelajaran yang interaktif dan
dengan baik. menantang untuk berkreasi.
Namun demikian ada temuan
menaik, bahwa tidak semua semangat DAFTAR PUSTAKA
Ali Sadikin*, A. H. (Issn 2580-0922
dengan pembelajaran daring. Ada sekitar
(Online), Issn 2460-2612 (Print)
20% menjawab dalam angket yang Volume 6, Nomor 02, Tahun
2020,). “Research Article
disebar, tidak tertarik dengan
Pembelajaran Daring Di Tengah
pembelajaran daring, karena banyak Wabah Covid-19 (Online
Learning In The Middle Of The
yang tidak faham, dan lebih baik tatap
Covid-19 Pandemic)”. Biodik:
muka. Selain itu, kendala seperti HP Jurnal Ilmiah Pendidikan
Biologi., Hal. 214-224 Available
yang dipakai bersama, membuat
online at: https://online-
keterlambatan dalam pengiriman tugas, journal.unja.ac.id/biodik, h. 215-
216.
selain itu pulsa yang kurang memadai.
Amna Emda. (2017). “Kedudukan
Namun dengan kendala tersebut inovasi Motivasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran”. Lantanida
guru dengan koordinasi kepada orang tua
Journal, Vol. 5 No. 2 (2017) 93-
siswa dapat diatasi dengan komunikasi 196,, h. 175-182.
Arikunto, S. (1991). Prosedur Penelitian
dalam mengatasi kendala, sehingga
Suatu Pendekatan Praktek.
pengiriman tugas dapat dilaksanakan Jakarta: Rieneka Cipta.
Azwar, S. (2005). Metode Penelitian.
pada hari-hari selanjutnya. Selain itu
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Beatus Mendelson Laka, d. (Vol.1 No.2 Hamidi. (2004). Metode Penelitian
Juli 2020). “Role Of Parents In Kualitatif, Aplikasi Praktis
Improving Geography Learning Pembuatan Proposal Dan
Motivation In Immanuel Agung Laporan Penelitian. Malang:
Samofa High School”. Jurnal UMM Press.
Inovasi Penelitian. ISSN 2722- hasan, I. (2002). Metodologi Penelitian
9475 (Cetak). ISSN 2722-9467 Dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
(Online)., h. 70-71. Indonesia.
dkk, C. S. (2010). Pendekatan Howard, G. (1993). Multiple
Ketrampilan Proses. Jakarta: Intelligencies. Jakarta: PT
Gramedia. Gramedia Pustaka.
Efektivitas-Pembelajaran-Daring-Di- Ibid.,. (n.d.). h. 16.
Masa-Pandemi-Covid-19. (2021, Ibid.,. (n.d.). hal.103.
Agustus 5). Retrieved from Ibid.,. (n.d.). hal. 248.
Bdkjakarta.Kemenag: Ibid.,. (n.d.). hal.175-181.
(Https://Bdkjakarta.Kemenag.G Imron, A. (2007). Belajar Dan
o.Id/Berita/Efektivitas- Pembelajaran. Jakarta: Pustaka
Pembelajaran-Daring-Di-Masa- Jaya.
Pandemi-Covid-19. (Diakses Kurniati, Y. R. (2005). Strategi
pada tanggal 5 Agustus 2021. Pengembangan Kreativitas Pada
Jam 1:55). Anak Usia Taman Kanak-Kanak.
Fakhriyani, D. V. (2016). Jakarta: Depdikbud.
“Pengembangan Kreativitas Lexi J, M. (2002). Metodelogi Penelitian
Anak Usia Dini”. Vol. 4, No. 2, Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Desember 2016. Wacana Rosda Karya.
Didaktika Jurnal Pemikiran Lexi J, M. (2002). Metodelogi Penelitian
Penelitian Pendidikan dan Sains. Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
e-ISSN : 2579-8464. p-ISSN : Rosda Karya.
2337-9820, h. 194-195. Lexi J, M. (2002). Metodelogi Penelitian
Fakhriyani, D. V. (2016). Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
“Pengembangan Kreativitas Rosda Karya.
Anak Usia Dini”. Vol. 4, No. 2, Lexi J, M. (2002). Metodelogi Penelitian
Desember 2016. Wacana Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Didaktika Jurnal Pemikiran Rosda Karya.
Penelitian Pendidikan dan Sains. Mardalis. (1995). Metode Penelitian:
e-ISSN : 2579-8464. p-ISSN : Suatu Pendekatan Proposal.
2337-9820, h. 194-195. Jakarta: Bumi Aksara.
Fakhriyani, D. V. (2016). Moleong, L. (2002). Metodologi
“Pengembangan Kreativitas Penelitian Kualitatif. Bandung:
Anak Usia Dini”. Vol. 4, No. 2, PT. Remaja Rosdakarya.
Desember 2016. Wacana Mundandar, U. (2012). Mengembangkan
Didaktika Jurnal Pemikiran Bakat Dan Kreativitas Anak
Penelitian Pendidikan dan Sains. Sekolah. Jakarta: Gramedia
e-ISSN : 2579-8464. p-ISSN : Widiasarana Indonesia.
2337-9820,, h. 194-195. Mundandar., U. (2012).
Mengembangkan Bakat Dan
Kreativitas Anak Sekolah. tanggal 14 Agustus 2021. Jam
Jakarta: Gramedia Widiasarana 15:39).
Indonesia. Profesi Ghuru-Realitas-Dan Kebutuhan
Mundandar., U. (2012. h. 25.). Guru Di Era Digital. (2016,
Mengembangkan Bakat Dan Oktober 31). Retrieved from
Kreativitas Anak Sekolah. Kompasiana:
Jakarta: Gramedia Widiasarana (Http/Www.Kompasiana.Com/1
Indonesia. b3as-Mk/Profesi Ghuru-
Mundandar., U. (2012.). Realitas-Dan Kebutuhan Guru Di
Mengembangkan Bakat Dan Era Digital). (Diakses pada
Kreativitas Anak Sekolah. tanggal 20 Agustus 2021. Jam
Jakarta: Gramedia Widiasarana 16.40).
Indonesia. Profesi Ghuru-Realitas-Dan Kebutuhan
Nabila, N. A. (November 2020). Guru Di Era Digital. (2016,
“Pembelajaran Daring Di Era Oktober 31). Retrieved from
Covid-19 Blood Learning In The Kompasiana.:
Era Of Covid-19”. Jurnal (Http/Www.Kompasiana.Com/1
Pendidikan, Volume 1 Nomor 1, b3as-Mk/Profesi Ghuru-
h. 03-04. Realitas-Dan Kebutuhan Guru Di
Nindia Taradisa, d. (2020). Jurnal Era Digital). (Diakses pada
Skripsi: “Kendala Yang tanggal 31Oktober 2016. Jam
Dihadapi Guru Mengajar Daring 23:19).
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-
Min 5 Banda Aceh”. . Banda Faktor Yang Mempengaruhi.
Aceh: UIN Ar-Raniry . Jakarta: Rineka Cipta.
Pamilu, A. (2007). Mengembangkan Slameto. (2010.). Belajar Dan Faktor-
Kreativitas Dan Kecerdasan Faktor Yang Mempengaruhi.
Anak. Jakarta: Buku Kita. Jakarta: Rineka Cipta.
Paparan-Survei-PJJ-KPAI- Standar Isi, Permendikbud No. 21 Tahun
29042020_Final-update.pdf. 2016,. (2021., Juli 11). Retrieved
(2021, Juli 14). Retrieved from from Bsnp-Indonesia.:
bankdata.kpai: Https://Bsnp-
https://bankdata.kpai.go.id/files/ Indonesia.Org/Salinan-
2021/02/Paparan-Survei-PJJ- Permendikbud-Nomor-21-
KPAI-29042020_Final- Tahun-2016-3/, dilihat pada 11
update.pdf diakses pada 14 Juli Juli 2021 pukul 14.40 WIB. h. 7.
2021, pukul 22.19 WIB. Sukmadinata, N. S. (2007). Metode
Perubahan-Pembelajaran-Pada-Masa- Penelitian Pendidikan. Bandung:
Pandemi. (2021, Agustus 14). PT. Remaja Rosdakarya.
Retrieved from
Radarsemarang.Jawapos:
(Https://Radarsemarang.Jawapos
.Com/Rubrik/Opini/2021/06/19/
Perubahan-Pembelajaran-Pada-
Masa-Pandemi/. (Diakses pada

Anda mungkin juga menyukai