MATEMATIKA
TESIS
LEMBAR PENGESAHAN
di Kota Bekasi)
LEMBAR PERNYATAAN
Ratna Puspitasari
iv
ABSTRAK
v
MOTTO
Tesis ini
Kupersembahkan untuk
orang tua tercinta
suami tersayang
Thank for Your Everything
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Tesis yang
berjudul “Pengaruh Kecerdasan Numerik dan Kemampuan belajar Mandiri Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika” dengan baik.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan masukan dalam pembuatan Tesis ini terutama kepada:
1. Prof.Dr.H. Sumaryoto, selaku pembimbing materi sekaligus Rektor Universitas
Indraprasta PGRI Jakarta yang telah banyak memberikan masukan dan saran
dalam pembuatan tesis ini.
2. Dr.Virgana, M. A selaku pembimbing teknis, yang telah meluangkan banyak
waktu untuk kami berkonsultasi.
3. Dr. Mamik Suendarti, selaku Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Indra
Prasta Jakarta.
4. Dr.Virgana, M. A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta Jakarta.
5. Para dosen dan staf Program Pascasarjana Universitas Indra Prasta Jakarta yang
secara langsung maupun tidak langsung turut mengantarkan penulis
menyelesaikan studi di Universitas Indraprasta Jakarta.
6. Robi Aziz Zuama, M.Kom
7. Kepada rekan-rekan satu perjuangan di Universitas Indraprasta yang telah
bersama-sama penulis menimba ilmu pengetahuan, semoga komunikasi kita
tetap terjalin.
8. Kepada semua pihak yang telah terlibat dan dilibatkan dalam membuat tesis ini,
penulis ucapkan terimakasih semoga amal baiknya diterima disisi-Nya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Tesis ini banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu, penulis terbuka dengan saran dan kritik demi perbaikan
kualitas tesis di masa yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, besar harapan Tesis dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Ratna Puspitasari
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN.........................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................4
C. Batasan Masalah..............................................................................................5
D. Rumusan Masalah...........................................................................................5
E. Tujuan Penelitian.............................................................................................6
F. Manfaat Penelitian...........................................................................................6
G. Sistematika penelitian......................................................................................7
A. Landasan Teori................................................................................................9
B. Kerangka Berfikir..........................................................................................21
C. Penelitian Terkait..........................................................................................23
D. Hipotesis Penelitian.......................................................................................25
B. Desain Penelitain...........................................................................................28
E. Instrumen Penelitian......................................................................................33
1. Statistik Deskriptif..................................................................................54
A. Deskripsi Data...............................................................................................63
ix
B. Uji Hipotesis..................................................................................................75
C. Pembahasan...................................................................................................79
A. Simpulan........................................................................................................83
B. Implikasi........................................................................................................83
C. Saran..............................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................88
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.14. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Instrumen Pemahaman Konsep
Matematika.........................................................................................................53
Tabel 4.21. Hasil Uji Linieritas Pengaruh Variabel X1 terhadap variabel Y...............71
Tabel 4.22. Hasil Uji Linieritas Pengaruh Variabel X2 terhadap variabel Y..............72
terhadap Y..........................................................................................................76
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.5. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Minat Belajar.................................69
Gambar 4.6. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Gaya Mengajar..............................69
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Suendarti & Liberna, 2018), salah
satu usaha yang harus di penuhi manusia sebagai hak kehidupan dan dengan adanya
pendidikan maka suatu negara akan bisa maju dan meningkat secara pesat kualitasnya
oleh pendidikan itu sendiri sebagai tonggak dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena
itu, suatu bangsa dikatakan maju ketika pendidikan negaranya tertata dengan baik dan
melahirkan bibit atau generasi yang cerdas untuk dapat mengembangkan bangsa dan
negaranya sendiri.
Pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 yang saat ini tengah
dunia harus melakukan pembatasan sosial skala besar atau mengurangi aktivitas
Memang banyak membawa perubahan hal yang terjadi dalam kehidupan. Salah
harus dilakukan secara daring atau online. Indonesia yang termasuk negara yang juga
terjangkit wabah virus covid-19 mau tak mau harus menjalankan pendidikan secara
1
Melihat fenomena wabah covid-19 ini, maka negara indonesia perlu
melalui daring diberlakukan, membuat para pengajar dipaksa untuk melek teknologi
dan dengan waktu yang singkat dapat menggunakan teknologi dalam bidang
pembelajaran daring. Tujuan utamanya agar dapat menggunakan teknologi demi tidak
mengalami ketertinggalan di dunia pendidikan. Salah satunya yang akan di pakai oleh
dunia pendidikan saat ini ialah pendidikan jarak jauh dengan kondisi sekolah atau
perguruan tinggi masing-masing (Kemdikbud RI, 2020). Oleh karena itu, pendidikan
dirumah.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang mendasar akan tetapi sulit
penilaian pelajar internasional, Indonesia berada di urutan ke keenam dari bawah atau
berada di urutan 74 dari 80 negara. (OECD, 2018) skor indonesia masih sangat
Gambaran dari PISA dapat menjadikan tolak ukur kualitas generasi bangsa kita
terhadap bangsa dunia, tentunya perlu adanya perubahan agar tidak mengalami
ketertinggalan kualitas. Kemampuan generasi – generasi Indonesia yang akan
melanjutkan bangsa ini perlu berangsur diperbaiki di setiap jamannya. Dimana di era
kemanjuan teknologi saat ini dibutuhkan juga skill atau kemampuan dalam ber
teknologi. Untuk itu dalam pembelajaran siswa disekolah agar segera menggunakan
kemajuan teknologi demi mengatasi ketertinggalan dalam era teknologi saat ini.
indonesia dapat ber efek menurunkan lagi kualitas pemahaman siswa dalam mata
pelajaran di sekolah. Masalah yang muncul sekarang ini ialah persepsi pembelajaran
selama belajar dirumah atau pembelajaran jarak jauh, adaptasi kebiasaan baru dimana
siswa belajar menggunakan daring atau online. Sejak pada tanggal 16 maret 2020
siswa (Yunitasari & Hanifah, 2020) berkurangnya minat belajar siswa dikarenakan
siswa merasa bosan tidak dapat bertemu dengan teman dan gurunya secara langsung
jarak jauh yang digunakan masih belum dapat interaktif atau masih menggunakan
membuat guru pun kurang leluasa dalam menjelaskan materi pembelajaran yang ia
ajarkan kepada siswa saat pembelajaran jarak jauh ini. Kendala selanjutnya ialah
jaringan yang tidak ada, atau paket internet habis yang di jadikan alasan yang perlu
diberikan pemakluman karena dana bantuan pulsa dari sekolah atau pemeritah tidak
ada, mengakibatkan tersendatnya proses belajar mengajar dan evaluasi hasil
mengatasi masalah perubahan dengan pembelajaran non tatap muka ini. seharusnya
dengan pemabelajaran jarak jauh dapat mengurangi waktu yang di habiskan dalam
kegiatan bersekolah. Persepsi dalam mengatur ruang dan waktu dalam kebiasaan baru
seperti kasus ini perlu disadari dan segera benahi agar idak mengalami keterpurukan
mengetahui seberapa besarnya pengaruh minat belajar, gaya mengajar guru dalam
keterkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan
peneltian dengan judul “ Pengaruh Minat Belajar Dan Gaya Mengajar Guru Dalam
B. Identifikasi Masalah
berikut:
kehidupan sehari-hari.
4. Siswa masih bersikap pasif dalam hal belajar mandiri.
7. Masih banyak siswa yang belum bisa mengatur sendiri cara belajarnya saat
matematika.
jauh.
C. Batasan Masalah
lebih jauh dan melebar. Oleh karena itu, penulis membatasi pembahasan hanya pada
D. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh minat belajar siswa dan gaya mengajar guru dalam
Bekasi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang
1. Pengaruh minat belajar dan gaya mengajar dalam pembelajaran jarak jauh
Bekasi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, manfaat yang bersifat teoristis
dan praktis.
1. Manfaat Teoristis
pandangan siswa terhadap pelajaran matematika yang dianggap sukar dan sulit
dipahami. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian yang
sudah ada minat belajar siswa dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh
a. Kepala Sekolah
kualitas siswa, sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggu dan
b. Guru
minat belajar siswa dan gaya menajar pembelajaran jarak jauh menjadi lebih
baik.
c. Siswa
d. Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal, pengalaman, dan masukkan bagi
mewujudkan dan meningkatkan kualitas siswa agar berguna bagi bangsa dan
Negara.
G. Sistematika penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Membuat pokok-pokok masalah yang terdiri dari latar belakang,
penelitian. Dalam bab ini memuat tentang teori minat belajar siswa, gaya
Bab ini membahas tempat dan waktu penelitian, metode dan desain
statistik.
Bab ini membahas hasil penelitian yang akan berisikan data-data dari
proses penelitian.
A. Landasan Teori
1. Pemahaman Konsep
ilmu yang di pelajarinya adalah dengan cara paham dengan bidang ilmu
tersebut. Maka dari itu, seorang guru dikatakan sukses mengajar setidak nya
Secara teori pemahaman berasal dari kata paham secara etimologi kata ini
adalah kata serapan dari bahasa arab yaitu ( فَ ْه ٌمfahm) artinya pengertian atau
konsep menjadi bagian yang sangat penting dalam usaha proses berpikir.
Pengertian paling relevan dari konsep itu sendiri, pada (Kbbi, 2019) di jelaskan
bahwa konsep adalah ide rancangan tentang gambaran mental dari objek, proses
9
atau pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami suatu hal. Sedangkan (Ahmadi & Ibda, 2020) menjelaskan bahwa
konsep adalah sekelompok fakta atau ide yang di representasikan secara formal
abstrak yang mungkin untuk mengelompokan benda atau objek kedalam contoh
memahami atau menangkap bahasan atau materi yang disajikan dalam bentuk
melahirkan teorema atau rumus-rumus, maka dari itu dalam proses belajar
siswa.
atau prosedur yang semuanya merupakan bagian dari jaringan. Dapat dipahami
harus di kuasai siswa, dan sebaiknya bisa di jelaskan berdasarkan data dengan
berbagai teknik alasan, agar hasil luarnya dapat dijadikan penelitian. Karena
pemahaman konsep mesti harus dihitung, maka harus ada alat ukur
keberhasilan siswa dalam memahami konsep tersebut. Salah satu alat indikator
siswa dapat memahami konsep yaitu dengan merujuk pada peraturan dirjen
memanfaatkan konsep
algoritma.
Berdasarkan uraian di atas maka indikator pemahaman konsep yang akan
konsep dari berbagai representasi, menggunakan syarat perlu dan syarat khusus
2. Minat Belajar
Minat belajar sangat penting bagi siswa, karena dengan minat siswa akan
antusias terhadap pelajaran yang di pelajarinya dan dengan minat siswa dapat
Sedangkan (Sutrisno, 2021:9) berpendapat bahwa minat bisa di tinjau dari dua
hal yaitu minat sebagai sebab dan minat sebagai akibat, minat sebagai sebab
adalah pengalam yang efektif yang stimular karena berpartisipasi dalam suatu
Minat belajar pada dasarnya akan timbul dari pengalaman siswa dalam
biasanya ada kebutuhan terhadap dirinya. Beberapa sebab-sebab lain yang dapat
a) Perasaan Senang
tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contoh yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran
b) Keterlibatan Siswa
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek
tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab
c) Ketertarikan
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang
d) Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
mencatat materi.
3. Gaya Mengajar
meskipun pada tujaun yang sama. Keberagaman dalam cara mengajar dapat
pembelajaran, dan perilaku siswa itu sendiri, pola ini sering di istilahkan
dengan gaya mengajar atau teaching style (Kusumawati & Murati, 2019).
Gaya sendiri dalam (Kbbi, 2019) dapat di jelasakan sebagai ragam rupa,
bentuk dan sebagainya yang khusus, gaya juga dalam kaitan nya dengan sikap
bias di definisikan sebagai gerakan atau gekstur tubuh, jika dikaitkan pada kata
mengajar, maka dapat diartikan bahwa gaya mengajar adalah ragam sikap,
Pada umumnya gaya mengajar guru itu perlu bila instrumental yaitu
Gaya mengajar guru itu dibedakan kedalam empat macam yaitu gaya
mengajar interaksional.
bahan tidak didasarkan atas minat anak melainkan pada urutan tertentu.
Peran guru ini sangat dominan karena dia harus menyampaikan bahan dan
diri sebagai orang yang serba bisa dan sebagai satu-satunya sumber
belajar maka guru harus ahli tentang pelajaran yang dipegangnya. Dengan
demikian proses pengajaran yang siswanya diberi pelajaran. Tapi gaya ini
sebagian lagi akan mengusainya untuk sebagian saja dan ada lagi yang
akan gagal. Peran peserta didik hanya melakukan aktivitas sesuai dengan
petunjuk guru dan peserta didik hampir tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginan. Hal ini peserta
didik akan menirukan apa yang diamati yang dilakukan secara verbal,
melalui Bahasa.
perangkat.
mental siswa. Dominasi pengajaran ada ditangan siswa. Ada dua aliran
dari personalisasi yakni aliran progressive dan aliran romantik. Siswa
sendiri
Lebih dari 91% populasi siswa dunia telah dipengaruhi oleh penutupan
implementasi pembelajaran).
a. APA (isi/konten)
bagaimana mereka belajar, hal ini akan sangat membantu GURU untuk
merancang pengalaman belajar jarak jauh yang lebih baik. Selanjutnya Tinjau
apa yang guru ketahui tentang siswa mengenai pengetahuan, keterampilan,
yang diajarkan, siapa yang diajar, kemampuan pribadi dan sumber daya yang
tersedia. Juga kegiatan merefleksi dalam hal ini mendesain pengalaman saat
yang sama) atau asinkronus (tidak pada saat yang sama) atau campuran
keduanya
Memilih sumber daya, peralatan dan aktifitas yang tepat yang dapat di
tawarkan kepada siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik dari
krisis pandemi ini. Juga membantu mereka merasa normal dan terbiasa,
keluarganya
B. Kerangka Berfikir
matematika adalah minat belajar dan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh.
Minat belajar berasal dari dalam diri atau unsur intrinsik siswa itu sendiri.
sepenuhnya perhatian dan pikirannya dimana pada masa pandemi ini siswa
membuat minat belajar menjadi efek dari adanya perubahan kebiasaan belajar
saat ini. Gaya mengajar merupakan unsur ekstrinsik yang juga berpengaruh
dalam hasil belajar siswa, dalam masa pandemic covid-19, gaya mengajar guru
belajar mengajar, ini sangat mempengaruhi gaya mengajar guru, karena dalam
belajar mengajar secara daring guru di tuntut untuk mampu menggunakan
siswa sesuai kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu gaya mengajar guru
Siswa
daring akan berpengaruh terhadap tumbuhnya minat belajar peserta didik pada
pembelajaran mempunyai minat belajar yang besar maka peserta didik juga
akan semakin bersemangat dalam memahami apa yang telah disampaikan oleh
mengajar tentunya tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru dituntut
menjadi guru yang profesional agar tercapainya tujuan dalam pembelajaran.
Gaya mengajar guru diperlukan bervariasi, untuk itu perlu adanya perubahan
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam belajar mengajar yang bertujuan untuk
belajar. Guru yang menggunakan variasi mengajar yang baik dapat dilihat
melalui antusiasme dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa tidak
pembelajaran, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi yang
menyenangkan dan siswa dapat menerima dengan mudah materi yang telah
dalam pembelajaran siswa tidak merasa bosan, materi yang disampaikan oleh
C. Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Agil Nugroho dkk dengan judul “
pada minat belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat.
Objek penelitian ini dilakukan di kelas VA dan VB sekolah dasar negeri kopo 01
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
minat belajar terhadap hasil belajar. Hal ini berdasarkan analisis statistik yang
tergolong kuat dan diperoleh thitung sebesar 33,28 lebih besar dari t-tabel dengan
taraf nyata nyata 0,05 sebesar 4,04 yang berarti signifikan. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
Penelitian yang dilakukan oleh achmad djauhari dengan judul “ Pengaruh Gaya
Mengajar Guru dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar” (Djauhari, 2016).
Hasil penelitian yang dilakukan dengan cara analisis regresi parsial maupun ganda ini
digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variable bebas yang terdiri
dari Gaya mengajar guru (X1) dan Kebiasaan belajar (X2) terhadap variable terikat
(Y) yaitu Terhadap hasil belajar Mata Pelajaran IPS. Persamaan regresi diatas dapat
sebesar 13,3 atau 13,3% point untuk setiap kenaikan satu satuan X1 (Gaya mengajar
guru). Jadi apabila gaya mengajar guru mengalami peningkatan 1 point setiap satuan,
maka nilai raport (Hasil belajar Mata Pelajaran IPS) siswa akan meningkat sebesar
13,3%. Hasil analisis regresi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru
berpengaruh positif terhadap hasil belajar Mata Pelajaran IPS siswa. Apabila
meningkatan gaya mengajar guru akan diikuti peningkatan Hasil belajar Siswa pada
Metode kajian pustaka ini menggunakan berbagai referensi seperti buku, jurnal
materi dan memilih aktivitas yang relevan, adapun tugas yang diberikan harus
Penelitian yang dilakukan oleh ayu wikasari dkk yang berjudul “Penerapan
semu dengan desain penelitian post-test only control group design. Sampel penelitian
melalui tes uraian yang selanjutnya dianalisis dengan statistik inferensial berupa uji-t.
kelompok kontrol sebesar 58.46 dan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel. Dengan
siswa dengan menerapkan model pembelajaran ELPSA lebih tinggi daripada rata-rata
D. Hipotesis Penelitian
matematika
matematika
3. Terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar pembelajaran jarak jauh
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada dua sekolah di kota Bekasi, yaitu:
17121.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dimulai dari tanggal Oktober 2020 - Februari 2021.
dan menentukan judul penelitian yang akan diteliti yang dilaksanakan pada
28
membuat instrument dan mengujikan nya yang dilakukan untuk menguji
data terkait penelitian dan mengolah data tersebut untuk di analisis, sambal
mengolah data, hasil analisis disusun ke dalam karangan ilmiah yaitu berupa
B. Desain Penelitain
1. Jenis Penelitian
variabel bebas dan terikat. Variabel bebas pertama yaitu minat belajar (X 1),
variabel bebas kedua yaitu gaya mengajar (X2) dan variabel terikatnya yaitu
Perhitungan sampel menggunakan teknik uji korelasi ganda dan uji regresi
ganda.
Uji korelasi ganda untuk mengetahui benar kuatnya antara dua variabel
Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu X 1, X2, dan Y. Dalam hal
penelitian ini peneliti memperoleh data mengenai minat belajar siswa dan gaya
2. Desain Penelitian
1. Populasi
bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi secara umum populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,
data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Selain itu juga
populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil penghitung ataupun
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dengan kata lain populasi
adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang
sama.
Dalam hal ini populasi adalah seluruh siswa kelas X sekolah MA Negeri yaitu
MA Negeri 1 Kota Bekasi, dan MA Negeri 2 Kota Bekasi yang berada di wilayah
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi (representatif), dalam penelitian ini teknik
pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu teknik acak (random sampling), teknik
proses penelitian (Sukardi, 2019). Pada teknik ini, secara teoritis semua anggota
populasi memiliki peluang (probalitas) yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Untuk mendapatkan responden sampel yang akan dijadikan penelitian, maka harus
Total populasi penelitian ini adalah sebanyak 648 siswa yang sedang diambil
dari jumlah siswa kelas X pada MAN 1 Kota Bekasi dan MAN 2 Kota Bekasi.
Jumlah masing-masing populasi pada tiap sekolah adalah MAN 1 dengan jumlah
siswa kelas X sebanyak 360 siswa dan MAN 2 sebanyak 288 siswa kelas X. maka
untuk menentukan sampel pada penelitian ini dengan banyak nya sampel 10% dari
setiap sekolah. Tabel 3.2. Perhitungan Jumlah Sampel dapat menjelaskan secara rinci
1. Variabel Penelitian
faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitianl
(Bungin, 2017). Variabel penelitian perlu ditentukan dan dijelaskan agar alur
hubungan dua atau lebih variabel dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.
E. Instrumen Penelitian
Minat belajar dimana sebagai suatu aspek psikologi yang dapat berwujud
seperti gairah, ketertarikan, perasaan suka yang di lakukan oleh siswa terhadap
mempermudah peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang baik tanpa
butir pernyataan dengan lima alternatif jawaban seperti dalam tabel berikut:
c. Kisi – Kisi Instrumen Minat Belajar
yang disebutkan dalam baris dan hal–hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi–
kisi angket minat belajar, di jelaskan pada Tabel 3.5. Kisi–Kisi Instrumen
Minat Belajar
maka instrumen tersebut harus di uji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
kepada 34 responden.
Pengujian validitas tiap butir soal dalam angket minat belajar siswa
digunakan analitis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total
yang merupakan jumlah tiap skor butir. Validasi instrumen minat belajar siswa
Keterangan:
N = Jumlah sampel penelitian
X = Skor Variabel
Y = Skor Variabel Y
∑X = Hasil penjumlahan seluruh skor variabel X
∑Y = Hasil penjumlahan seluruh skor variabel Y
∑XY = Hasil penjumlahan seluruh skor variabel X dan variabelY
X2 = Hasil pengkuadratan skor variabel X
Y2 = Hasil pengkuadratan skor variabel Y
∑X2 = Hasil penjumlahan skor pengkuadratan variabel X
∑Y2 = Hasil penjumlahan skor pengkuadratan variabel Y
rtabel (rhitung > rtabel) dan tidak valid jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel).
Dari hasil ujicoba yang diberikan kepada 34 siswa, pada Tabel 3.6.
Validitas Butir Soal Minat belajar dapat diketahui butir-butir soal yang valid
Dari hasil perhitungan uji coba validitas instrumen pada diperoleh bahwa
butir pertanyaan yang tidak valid sebanyak 9 (sembilan) butir, yaitu dengan
kode item X1_13, X1_23, X1_25, dan X1_26. Butir pertanyaan yang tidak
valid ini dibuang dan tidak digunakan lagi dalam instrumen untuk mendapatkan
data penelitian.
2) Uji Reabilitas
instrumen reliabel atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel
digunakan reliabel.
a. Definisi konseptual
Pembelajaran jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh)
merupakan pelatihan yang diberikan kepada peserta atau siswa yang tidak
berkumpul bersama di satu tempat secara rutin untuk menerima pelajaran secara
bersifat khusus dikirimkan atau disediakan untuk para peserta yang selanjutnya
b. Definisi operasional
pembelajaran jarak jauh yang di pertunjukkan oleh guru selama mengajar dalam
Jenis angket yang peneliti gunakan adalah angket jenis tertutup. Bersifat
tertutup artinya angket tersebut bersifat jelas, tegas, terbatas, kongkrir, lengkap
dengan harapan dan dialaminya. Kisi – kisi dari angket tersebut dapat dilihat
terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Uji coba instrumen
adalah angket dengan skala likert dengan butir soal sebanyak 45 butir
pernyataan.
Keterangan :
N : Banyaknya siswa
X2 : Variabel X kuadrat
Y2 : Variabel Y kuadrat
Berdasarkan tabel 3.8 hasil uji validitas dengan 45 butir instrumen gaya
diperoleh 30 butir valid dan 5 butir tidak valid (drop). Peneliti membuang 5
butir yang tidak valid yaitu dengan kode X2_2, X2_4, X2_9, X2_18, dan
Kode r hitung r tabel Ket. Data X2_23 0,062094 0,2869 Tidak Valid
Item X2_24 0,540991 0,2869 Valid
X2_1 0,729131 0,2869 Valid
X2_25 0,451449 0,2869 Valid
X2_2 0,013938 0,2869 Tidak Valid
X2_26 0,753495 0,2869 Valid
X2_3 0,512774 0,2869 Valid
X2_27 0,565682 0,2869 Valid
X2_4 0,074792 0,2869 Tidak Valid X2_28 0,596636 0,2869 Valid
pembelajaran daring, digunakan taraf signifikan 5% pada uji satu pihak dan df
dikatakan tinggi apabila pada interval 0,60-0,80 dan hubungan dikatakan sangat
tinggi aapabila hubungan nya lebih dari 0,80. Untuk lebih jelasnya dapta dilihat
sangat tinggi.
a. Definisi konseptual
kegiatan belajar.
b. Definisi operasional
adalah skor total yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika melalui
hasil test yang dilakukan. Pengukuran data menggunakan test pada mata
Matematika
Keterangan :
Si = Simpangan baku
nomor 40, uji instrumen data berkategori soal yang valid sebanyak 39 dan
tidak valid (revisi) sebanyak 1 soal karena r hitung ≥ r table , Berarti soal yang
digunakan dalam uji coba terhadap 65 responden sebagai sampel yang dipilih.
reliabel.
Instrumen memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur itu memiliki
konsistensi yang handal pada tingkatan yang sama. Untuk mengukur reliabilitas
Keterangan:
k : Banyak soal
: Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
: 1 – Pi
: Variansi item/butir
: Variansi total
Angka reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan selanjutnya
dibandingkan dengan r tabel pada uji satu sisi dengan taraf signifikansi ( 5% ) =
valid. Kriteria reliabilitasnya adalah jika r hitung lebih besar dari pada r tabel
maka instrumen tersebut reliabel. Pada penelitian ini karena dari pemahaman
yang valid adalah sebanyak 39 butir pertanyaan, maka nilai r tabel adalah
kesukaran, validitas setiap butir soal, reliabilitas instrument dan daya pembeda
Untuk mengetahui bermutu atau tidaknya butir item tes Pemahaman Konsep
Matematika dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang
dimiliki dari masing-masing butir item tersebut. Butir item tes Pemahaman
Konsep dapat dinyatakan sebagai butir item tes yang baik, apabila butir item tes
tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.. Kelas atas dan kelas bawah
kedalam kelas atas dan 27% x jumlah peserta didik digolongkan kedalam kelas
Keterangan:
P : Tingkat kesukaran.
Kriteria tingkat kesukaran yang digunakan pada analisa ini adalah : jika p
> 0,70 kategori soal mudah, 0,30 < p < 0,70 kategori soal sedang, dan p < 0,30
kategori soal sukar. Dari hasil perhitungan pada Tabel 3.13 Tingkat Kesukaran
termasuk kategori mudah ada 6 butir soal, sedang ada 31 butir soal dan sukar
membedakan antara peserta didik yang pandai dengan yang kurang pandai,
untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul,
sementara testee yang kurang pandai untuk menjawab item tersebut sebagian
besar tidak dapat menjawab dengan betul. Daya pembeda dihitung dengan
membagi testee ke dalam dua kelas, yaitu: kelas atas yang merupakan testee
yang tergolong pandai dan kelas bawah yang tergolong rendah. Pembagiannya
27% x jumlah siswa digolongkan kedalam kelas atas dan 27% x jumlah siswa
sebagai berikut:
S A SB
DP (Arikunto, suharsimi, 2007:213)
IA
Keterangan :
DP : Daya pembeda,
Kriteria tingkat kesukaran yang digunakan pada analisa ini adalah : jika
0,19 < p < 0,29 kategori Revisi, 0,29 < p < 0,39 kategori soal Cukup, dan p <
batal terdapat 1 butir soal yakni nomor soal 5 Sedangkan soal yang termasuk
kategori revisi terdapat 2 butir soal yakni nomor butir 29 dan 34. Sedangkan
Tabel 3.14. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Instrumen Pemahaman Konsep
Matematika
No. Daya Status No. Daya Status
Butir Beda Butir Beda
1 0,889 Baik 21 0,778 Baik
2 0,445 Baik 22 0,778 Baik
3 0,445 Baik 23 0,667 Baik
4 0,445 Baik 24 0,778 Baik
5 0,444 Baik 25 0,556 Baik
6 1 Baik 26 0,445 Baik
7 0,889 Baik 27 0,445 Baik
8 0,556 Baik 28 0,889 Baik
9 0,889 Baik 29 0,222 Revisi
10 0,667 Baik 30 0,334 Cukup
11 0,889 Baik 31 0,667 Baik
12 0,556 Baik 32 0,667 Baik
13 0,444 Baik 33 0,667 Baik
14 0,889 Baik 34 0,223 Revisi
15 0,444 Baik 35 0,778 Baik
16 0,778 Baik 36 0,556 Baik
17 0,445 Baik 37 0,889 Baik
18 0,334 Cukup 38 0,889 Baik
19 1 Baik 39 0,667 Baik
20 0,778 Baik 40 0,333 Cukup
1. Statistik Deskriptif
variabel. Selain itu juga masing-masing variabel akan diolah dan dianalisis
ukuran pemusatan dan letak seperti mean, median, dan modus serta ukuran
kurtosis.
berikut:
menentukan ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas,
interval.
bawah (TB) dan tepi atas (TA) untuk masing-masing kelas interval.
(UA – UB).
Y=
b. Menentukan modus (Mo), dengan rumus :
Mo =b + p(
Keterangan :
Mo = Modus
B = Batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan
frekuensi Terbanyak
p = Panjang kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
terdekat sebelumnya
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval terdekat sesudahnya.
c. Menentukan median (Me), dengan rumus :
Me = b + p( , di mana :
Me = Median
n = Banyaknya data
pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh pada
proses lanjutan analisis statistik, jika data berdistribusi normal, maka analisis
Kolmogorov Smirnov dalam SPSS 20.0. Distribusi data dikatakan normal jika
b. Uji Linieritas
menghitung uji linieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai koefisien sig.
2) Jika sig < 0,05 maka garis regresi tersebut tidak linier
apakah di dalam sebuah model regresi ada interkolerasi atau kolinieritas antar
variabel bebas. Interkorelasi dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi antara
variabel bebas, nilai VIF dan Tolerance, nilai Eigenvalue, dan condition index,
serta nilai standar error koefisien beta atau koefisien regresi parsial.
1) Jika nilai nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka tidak terjadi
multikolinieritas data.
2) Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka terjadi gejala
multikolinieritas data.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
scatterplots regresi, hasil olah data di aplikasi SPSS 20.0. Jika titik-titik pola
menyebar di atas maupun di bawah Y topi maka dipastikan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
distribusi suatu data. Uji normalitas ini penulis berlakukan untuk kedua variabel
dengan memperhatikan unstandardized residual dan melihat nilai Sig. > 0,05.
Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan diketahui data
layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji masing-
korelasi partial dan korelasi ganda, serta regresi linier sederhana dan regresi linier
ganda.
Dalam praktiknya, untuk perhitungan dan pengujian korelasi dan regresi baik
partial maupun ganda akan digunakan bantuan program komputer SPSS 20.0.
a. Analisis Korelasi
Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda bisa dilihat dari out put
program SPSS melalui analisis regresi yaitu pada tabel Model Summaryb.
Signifikansi dari koefisien korelasi tersebut diuji secara manual atau dengan
bantuan komputer melalui program aplikasi Miscrosoft Excel. Ada pun rumus
pengujiannya adalah :
Keterangan :
b. Analisis Regresi
Dari Tabel 3.15. Tabel Hasil Regresi Linier Berganda di atas maka persamaan
Ŷ = a0 + a1 x1 + a2 x2
Hasil pengujian signifikansi regresi ganda bisa dilihat dari out put
program SPSS melalui analisa regresi yani pada tabel ANOVA b kolom F atau
Sig.
yaitu pada taraf nyata α derajat (dk) pembilang = k dan derajat (dk)
c. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis 1
konsep matematika.
3. Hipotesis 3
Dalam bab ini penulis menyajikan data penelitian untuk variabel minat belajar
(X1), gaya mengajar pembelajaran jarak jauh (X2), dan pemahaman konsep (Y).
A. Deskripsi Data
Data Minat Belajar diperoleh dari kuisioner yang dijawab oleh 65 responden
siswa memiliki nilai rata-rata 90.03 dengan simpangan baku sebesar 13.271, median
90.00, modus sebesar 90, nilai minimal sebesar 55, dan nilai maksimal sebesar 120.
Banyaknya butir pertanyaan dalam instrumen ini adalah 32 dengan skor minimal
Dari Tabel 4.17. Deskripsi Data Minat Belajar menujukan bahwa Minat Belajar
siswa MA Negeri di Kota Bekasi cukup baik, hal ini di indikasikan dengan perolehan
nilai rerata 90,03, mendekati skor mediannya 90,00. Hal ini menunjukkan bahwa data
skor Minat Belajar siswa pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor
yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari pada yang di bawah rata-rata. Hal ini
menunjukkan bahwa responden yang mempunyai Minat Belajar yang tinggi lebih
memperjelas data di atas, Gambar 4.2. Histogram dan Poligon Frekuensi Minat
Belajar dapat disimpulkan bahwa Minat Belajar siswa MA Negeri di Kota Bekasi
Data Gaya Mengajar diperoleh dari kuisioner yang dijawab oleh 65 responden
siswa dihasilkan skor terendah 91, skor tertinggi 144, skor rata-rata 120,69, median
sebesar 122,00, modus sebesar 122, dan simpangan baku sebesar 13.863. Banyaknya
butir instrumen Gaya Mengajar adalah 30 butir pertanyaan dengan skor minimum tiap
Tabel 4.18. Deskripsi Data Gaya Mengajar menunjukkan bahwa bisa di katakan
Gaya Mengajar siswa MA Negeri di Kota Bekasi cukup baik. Hal ini diindikasikan
Untuk memperjelas data pada Tabel 4.18. Deskripsi Data Gaya Mengajar,
disimpulkan bahwa Minat Belajar siswa MA Negeri di Kota Bekasi memiliki sebaran
yang normal Gambar 4.3. Histogram Poligon Variabel Gaya Mengajar menunjukkan
sebaran normal. Dari tabel distribusi, histogram dan poligon frekuensi dapat
disimpulkan bahwa data skor skala Gaya Mengajar dalam penelitian ini memiliki
Data Pemahaman Konsep Matematika yang diperoleh dari nilai uji kompetensi
sebanyak 65 siswa, nilai terendah yang diperoleh sebesar 2, nilai tertinggi sebesar 80,
nilai rata-rata sebesar 23.72, median sebesar 24, modus sebesar 27, dan simpangan
baku 8.924.
Bekasi tergolong cukup. Hal ini diindikasikan dengan perolehan nilai rata-rata
sebesar 63.73, mendekati skor mediannya, yaitu 63.00, dengan simpangan baku
sebesar 9.286.
Gambar 4.4. Histogram dan Poligon Frekuensi Pemahaman Konsep
Matematika
Untuk memperjelas data pada Tabel 4.19. Deskripsi Data Pemahaman Konsep
Matematika di atas, dapat digambarkan dalam Gambar 4.4. Histogram dan Poligon
Pengujian persyaratan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pengujian normalitas dan uji linieritas garis regresi partial antara variabel bebas dan
variabel terikat.
Menurut ketentuan yang ada, maka kriteria dari normalitas data adalah “jika p value
(Sig.) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti data pada sampel tersebut berdistribusi
normal. Nilai p value (Sig.) adalah bilangan yang tertera pada kolom Sig. dalam tabel
hasil perhitungan pengujian normalitas data oleh program SPSS. Dalam hal ini
N 65 65 65
Mean 90.03 120.69 23.72
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 13.271 13.863 8.924
Absolute .054 .081 .131
Most Extreme Differences Positive .040 .081 .131
Negative -.054 -.074 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .436 .652 1.058
Asymp. Sig. (2-tailed) .991 .789 .213
Pada Tabel 4.20. Analisis Normalitas Data terlihat bahwa nilai pada kolom Sig.
pada metode Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel > 0.05 sehingga H0 diterima,
dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada penelitian ini berdistribusi
normal. Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan pada Gambar
4.5. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Minat Belajar grafik normal Q-Q Plot untuk
setiap sampel.
Gambar 4.5. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Minat Belajar
Dari Gambar 4.5. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Minat Belajar, dapat
dilihat bahwa posisi setiap data berdekatan dengan garis trend data sehingga bisa
disimpulkan bahwa data variabel Minat Belajar (X1) cenderung berdistribusi normal.
Gambar 4.6. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Gaya Mengajar
Dari Gambar 4.6. Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Gaya Mengajar dapat
dilihat bahwa posisi setiap data berdekatan dengan garis trend data, sehingga bisa
disimpulkan bahwa data variabel Minat Belajar (X2) cenderung berdistribusi normal.
Untuk variabel Pemahaman Konsep Matematika, bisa dilihat pada Gambar 4.7.
tersebut dapat dilihat bahwa posisi setiap data berdekatan dengan garis trend data,
sehingga bisa disimpulkan bahwa data variabel Pemahaman Konsep Matematika (Y)
Uji linieritas regresi dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
20.0. Kriteria pengujiannya adalah “jika Sig. > 0.05 maka H0 diterima atau data
linier”. Nilai Sig. adalah bilangan yang tertera pada kolom Sig. baris Deviation from
Linierity dalam tabel ANOVA hasil perhitungan uji linieritas garis regresi. Uji ini
Hasil uji linieritas garis regresi hubungan antara variabel X1 terhadap variabel Y
bisa dilihat pada Tabel 4.21. Hasil Uji Linieritas Pengaruh Variabel X1 terhadap
variabel Y berikut.
Total 5097.015 64
Pada Tabel 4.21. Hasil Uji Linieritas Pengaruh Variabel X1 terhadap variabel
Y, diketahui bahwa nilai Deviation from Linierity memiliki nilai F= 772 dan Sig. =
0.769 > 0.05, sehingga H1 diterima atau garis regresi pengaruh variabel X1 terhadap
Hasil uji linieritas garis regresi hubungan antara variabel X2 terhadap variabel Y
bisa dilihat pada Tabel 4.22. Hasil Uji Linieritas Pengaruh Variabel X2 terhadap
variabel Y berikut.
Total 5097.015 64
Pada Tabel 4.22. Hasil Uji Linieritas Pengaruh Variabel X2 terhadap variabel
Y diketahui nilai Deviation from Linierity memiliki nilai F = 1,964 dan Sig. = 0.033 <
0.05, sehingga H0 diterima atau garis regresi antara variabel X 2 terhadap variabel Y
kolinieritas dilakukan bersamaan dengan uji garis regresi, yaitu dengan melihat nilai
VIF (Varian Inflation Factor). Kriteria pengujiannya adalah “jika nilai VIF > 10
maka terjadi multikolinieritas, tetapi sebaliknya jika nilai VIF < 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas”. Hasilnya bisa dilihat pada Tabel 4.23. Hasil Uji
-
(Constant) 9.485 -2.223 .030
21.084
1
Minat_Belajar .165 .077 .245 2.144 .036 .363 .263 .233 .906 1.103
Gaya_Mengajar .248 .074 .386 3.378 .001 .461 .394 .367 .906 1.103
Dari Tabel 4.23. Hasil Uji Multikolinieritas Garis Regresi tersebut, nilai VIF
dari kedua variabel X1 maupun X2 terhadap Y menunjukkan nilai < 10 dan nilai
tolerance > 0,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
d) Uji Heteroskedastisitas
diamati tidak memiliki varian yang konstan. Kondisi heteroskedastisitas sering terjadi
pada data cross section, atau data yang diambil dari beberapa responden pada suatu
waktu tertentu.
bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas,
serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut, sehingga dapat
Persyaratan regresi yang baik jika data penelitian mengikuti distribusi normal,
Unstandardized
Residual
N 65
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.64195872
Absolute .110
Most Extreme Differences Positive .110
Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .891
Asymp. Sig. (2-tailed) .406
Dari Tabel 4.24. Hasil Uji Normalitas Galat di atas menunjukkan bahwa uji
hipotesis yang menyatakan distribusi residual pada analisis regresi ini mengikuti
distribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Z = 0, 891 dan Asymp. Sig. =
0,406 > 0,05. Hal ini berarti asumsi atau persyaratan analisis regresi terpenuhi.
B. Uji Hipotesis
dalam Bab III. Hasil perhitungan dan pengujian bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
1 .516 a
.267 .243 7.764 .267 11.275 2 62 .000
Total 5097.015 64
1 Minat_Belajar .165 .077 .245 2.144 .036 .363 .263 .233 .906 1.103
Gaya_Mengajar .248 .074 .386 3.378 .001 .461 .394 .367 .906 1.103
1. Pengaruh Minat Belajar (X1) dan Gaya Mengajar (X2) secara bersama-sama
H0 : βy1 = βy2 = 0
Artinya:
H0 : tidak terdapat pengaruh Minat Belajar dan Gaya Mengajar secara
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Minat Belajar dan Gaya
ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan F = 11.275 serta
nilai R = 0. 516.
0,165 X1+ 0,248 X2. Hal ini memiliki pengertian bahwa kenaikan satu skor
(Y)
H0 : βy1 = 0
H1 : βy1 ≠ 0
Artinya:
Matematika
Matematika
ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. 0,036 < 0,05 dan thitung = 2,144.
Dengan menggunakan kriteria pengujian “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak atau
jika nilai Sig. < 0,05 H 0 ditolak”. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat
Konsep Matematika.
Dari Tabel 4.27. Hasil Perhitungan Persamaan Regresi Ganda Variabel
Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. 0,001 < 0,05 dan thitung = 3,378.
Dengan menggunakan kriteria pengujian “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak atau
jika nilai Sig. < 0,05 H 0 ditolak”. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat
C. Pembahasan
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh minat belajar dan gaya mengajar
sebesar 0.516 dan koefisien determinasi sebesar 26,7 %, setelah dilakukan pengujian
dengan program SPSS terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini
berarti bahwa terdapat pengaruh variabel bebas X1 (Minat Belajar) dan X2 (Gaya
Matematika.
0,248 X2. Nilai konstanta = -21,084 menunjukkan bahwa dengan Gaya Mengajar dan
Minat Belajar siswa paling rendah sulit bagi siswa tersebut untuk bisa meraih
Pemahaman Konsep yang baik. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0.165 dan
kenaikan satu nilai Minat Belajar maka akan terdapat kenaikan Pemahaman Konsep
siswa sebesar 0.165 dan setiap ada kenaikan satu nilai Gaya Mengajar siswa maka
pengujian signifikansi koefisien regresi, diperoleh nilai Sig. 0,036 dan Fhitung = 11,275
sehingga nilai Sig. < 0,05 dan Fhitung > Ftabel yang berarti regresi tersebut signifikan.
Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa minat belajar dan gaya mengajar
dalam pembelajaran jarak jauh atau daring secara bersama-sama telah memberikan
Bekasi. Hal ini mengandung arti bahwa minat belajar dan gaya mengajar
kajian teorinya faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman konsep siswa ialah
faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal meliputi psikologis siswa, karakter
siswa, sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, rasa percaya diri,
kebiasaan belajar dan lain – lain. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
pemahaman konsep yaitu sekolah, guru, teman, dan model pembelajaran yang
digunakan guru.
Berdasarkan uraian tesebut di atas maka dapat dijelaskan bahwa minat belajar
dan gaya mengajar guru dalam pembelajaran jarak jauh saat ini merupakan 2 faktor
internal yang bersifat psikologis yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa. Hal
ini mendukung hasil penelitian yang menunjukan sumbangan efektif dari minat
belajar dan gaya mengajar dalam pembelajaran jarak jauh terhadap pemahaman
konsep matematika sebesar 26,7%, sedangkan sisanya berasal dari variabel lain yang
mengajar dapat dicapai secara maksimal. Usaha untuk meningkatkan minat belajar
kualitasnya.
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig. = 0,036 dan thitung = 2,144.
Karena nilai Sig. < 0,05 dan t hitung > ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 (Minat Belajar) terhadap variabel terikat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian M. Nugroho (2020) bahwa
minat belajar siswa berpengaruh sebesar 40,83% ini menandakan kenaikan dan
penurunan hasil belajar dipengaruhi oleh minat belajar siswa sedangkan sisanya di
pengaruhi oleh faktor lainnya. Adapula penelitian yang dilakukan oleh astri (2015)
yang mana di dalam penelitiannya sampel menggunakan teknik sampel populasi yang
mana hasilnya minat belajar memiliki pengaruh sebesar 25,8% berpengaruh positif
dan signifikan terhadap hasil belajar dengan besar atau tingakat pengaruh yang
berbeda-beda.
kesimpulan bahwa minat belajar siswa memang memberikan pengaruh positif dan
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig. = 0,001 dan thitung = 3,378
Karena nilai Sig. < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat
Negeri di Kota Bekasi. Hal ini mengandung arti bahwa gaya mengajar dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian achmad djauhari (Djauhari, 2016)
bahwa pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa dari hasil
Jadi apabila gaya mengajar guru mengalami peningkatan 1 point setiap satuan, maka
nilai raport (Hasil belajar Mata Pelajaran IPS) siswa akan meningkat sebesar 13,3%.
Hasil analisis regresi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru
mengajar guru maka akan diikuti dengan hasil belajar siswa salah satunya berupa
pemahaman konsep.
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV maka dapat ditarik simpulan
sebagai berikut :
dengan perolehan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan Fhitung = 11,275.
konsep siswa MA Negeri di Kota Bekasi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan
B. Implikasi
tentang pembelajaran jarak jauh atau daring. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa jika minat belajar siswa tentang pembelajaran daring semakin baik
yang dapat membuat siswa tertarik minat belajarnya dan terus bersemangat
belajar yang baik atas pembelajaran jarak jauh atau daring pada diri siswa.
2. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh gaya mengajar jarak jauh
dapat meningkatkan kualitas gaa mengajar jarak jauh atau daring sehingga
meningkat.
3. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh positif minat belajar dan
Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau masukan bahwa gaya
konsep matematika pada siswa dengan diikuti minat belajar yang tinggi.
Semakin tepat Metode yang diterapkan dalam pembelajaran daring oleh guru
selama masa pandemic covid 19 ini ditambah dengan minat belajar yang tinggi
C. Saran
Setelah penulis membahas hasil penelitian secara tuntas dan atas dasar hasil
penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dilakukan, maka penulis
minatnya dalam belajar, dengan selalu terlibat atau selalu merasa senang saat
pembelajaran jarak jauh atau daring di mulai agar pemahaman konsep matematika
selama pembelajaran daring dapat optimal. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai
cara, pertama memahami bahwa matematika adalah mata pelajaran yang penting bagi
kehidupan dan berusaha ingin bisa paham di setiap materi yang di ajarkan, dengan
cara selalu memperhatikan setiap materi yang di jelaskan oleh guru, bertanya di saat
materi mulai sulit di pahami, mencatat materi di setiap pertemuan, dan selalu aktif
dengan cara selalu mencoba mengerjakan soal matematika sesuai pembahasan saat itu
hingga paham konsep dan dapat mengaplikasikan ke berbagai bentuk soal yang
terkait, lalu mengulang materi pelajaran matematika yang telah dipelajari di google
2. Bagi Guru
teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi, guru juga harus mempunyai
yang lebih bervariasi. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan persepsi positif dan
kemandirian belajar siswa selama mengikuti pembelajaran daring di masa pandemic
covid 19.
3. Bagi Sekolah
dapat tercapai secara optimal, sekolah diharapkan bersedia memberi dukungan dan
pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh secara daring. Sekolah dapat mengarahkan
guru untuk aktif mengikuti pelatihan pembelajaran digital secara online atau
Penelitian ini memberikan informasi bahwa variabel minat belajar dan gaya
mengajar dalam pembelajaran jarak jauh atau daring terhadap pemahaman konsep
matematika masih dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, diharapkan dalam
Ahmadi, F., & Ibda, H. (2020). Konsep dan aplikasi literasi baru di era revolusi
Bono, E. de. (2008). How to Have a Beautiful Mind: Cara Hebat Melakukan Extreme
Makeover Terhadap Pikiran Anda untuk Memikat Semua OrangNo Title. Kaifa.
Peserta Didik Di SMP Negeri Satu. Penelitian Dan Pendidikan IPS (JPPI),
10(3), 310–321.
Kbbi, R. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. KBBI Daring
Kemendikbud. kbbi.kemedikbud.go.id
https://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/747d706176686b6
https://doi.org/10.5281/zenodo.3722904
Nugroho, M. A., Muhajang, T., & Budiana, S. (2020). Pengaruh Minat Belajar Siswa
https://doi.org/10.33751/jppguseda.v3i1.2014
Suendarti, M., & Liberna, H. (2018). The Effect of I-CARE Learning Model on the
Students’ Metacognition. Journal of Mathematics Education, 3(2), 40–46.
https://doi.org/10.31327/jomedu.v3i2.439
Aksara.
Sutrisno. (2021). Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Tik Materi Topologi
Syahputra, E. (2020). Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar. Haura
Publishing.
Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat
Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3),
236–240.
LAMPIRAN